Anda di halaman 1dari 16

KLIPING DAN PEMBAHASAN ARTIKEL INTERAKSI SOSIAL

Oleh :

HELSA SAVA BELINDA 1910511056


KADEK MESHA CLARINA PRADNYADARA 1910511057
FELICIA CHESSA PRAMUDITA 1910511058

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan rasa syukur mendalam penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas rahmat-Nya maka tugas ini dapat diselesaikan pada waktunya. Tugas
yang berjudul “Kliping dan Pembahasan Artikel Interaksi Sosial” ini penulis susun
sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar di Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian.
Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua
bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung selama
penyusunan tugas ini hingga selesai.
Penulis menyadari bahwa tugas ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun
penyajiannya. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam
penyempurnaan tugas ini. Terakhir penulis berharap, semoga tugas ini dapat
memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan
khususnya bagi penulis juga.

Bukit Jimbaran, 26 November 2019

Penulis
Artikel Interaksi Sosial yang Bersifat Kerja Sama (Cooperation)
1. Pembahasan Terkait Artikel Interaksi Sosial yang Bersifat Kerja Sama
(Cooperation)
Interaksi sosial adalah berbagai hubungan sosial yang berkaitan dengan
hubungan antar individu, antar individu dengan kelompok serta kelompok dengan
kelompok. Selain itu, proses sosial merupakan interaksi timbal balik atau disebut
sebagai hubungan yang saling mempengaruhi antara manusia yang satu dengan
lainnya dan hubungan ini berlangsung seumur hidup di masyarakat. Intinya, jika
dua orang atau lebih bertemu bersama dan dapat menciptakan tindakan yang
mempengaruhi satu sama lain, maka ini disebut sebagai interaksi sosial karena
mereka melakukan komunikasi. Bentuk interaksi sosial antara lain yaitu kerja
sama (cooperation), akomodasi (accomodation), persaingan (competition), dan
pertikaian (conflict).
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau
kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Kerja
sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-
kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup
pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi
kepentingan-kepentingan tersebut, kesadaran akan adanya kepentingan-
kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang
penting dalam kerja sama yang berguna.
Gotong royong merupakan salah satu bentuk kerja sama. Seperti yang
dilakukan oleh Krama dari tiga banjar di Desa Sukadana, Kecamatan Kubu,
Karangasem. Ketiga banjar tersebut yakni Banjar Tigaron, Banjar Karangsari, dan
Banjar Kayuaya. Krama tiga banjar tersebut bekerja sama memperbaiki jalan yang
rusak. Sumber dana perbaikan jalan dengan pembetonan itu merupakan swadaya
masyarakat. Perbekel Desa Sukadana I Gede Suardana sumbangkan semen dan
air, sementara kelian banjar keluarkan pasir. Krama banjar rela berpanas- panasan
dalam gotong royong ini. Gotonng royong ini bertujuan untuk terwujudnya
kenyamanan bersama dalam menggunakan jalan. Dengan kerja sama gotong
royong ini pekerjaan menjadi lebih cepat selesai.
Artikel Interaksi Sosial yang Bersifat Akomodasi (Accomodation)
Fraksi PAN Pertanyakan Dasar Hukum DKI Akomodasi PKL di
Trotoar
Kompas.com - 06/09/2019, 12:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi PAN Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan


DPRD DKI Jakarta meminta Gubernur Perkotaan. Zita tak ingin kebijakan Anies
DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan nantinya cacat hukum dengan melihat
landasan hukum dalam rencana memberi adanya undang-undang dan peraturan
tempat bagi pedagang kaki lima di trotoar. menteri itu.
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PAN
Zita Anjani mengatakan, regulasi dan "Tapi perlu juga digarisbawahi, kami tidak
peraturan di Indonesia memang banyak ingin kebijakan yang tujuannya bagus
yang tumpang tindih. malah cacat hukum. Pemprov perlu
memastikan bahwa keberadaan PKL tidak
"Iya memang kalau di Indonesia undang- akan menjadi gangguan bagi pejalan kaki,"
undang banyak yang tumpang tindih. kata dia.
Karena itu menyelesaikan dengan terlalu
saklek juga tidak bisa, lebih baik dengan Alasannya, bisa lebih memberdayakan
approach edukasi dan penataan," kata Zita, PKL, khususnya pedagang kecil.
Jumat (6/9/2019). "Keberadaan PKL harus dapat dilihat
sebagai kemudahan dan fasilitas bagi
Pasal 131 ayat 1 Undang-Undang Nomor pejalan kaki. Jadi, jangan seolah-olah ada
22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan kesan anti pedagang kecil di kalangan elit,"
Angkutan Jalan berisi tentang hak pejalan tutur Zita. Namun ia ingin agar ada
kaki di trotoar, yang artinya trotoar hanya landasan hukum yang kuat yang menjamin
diperuntukkan bagi pejalan kaki. Namun hal itu. Pemprov DKI ingin membagi
Pemprov DKI Jakarta mengacu pada trotoar yang sudah direvitalisasi untuk
peraturan Kementerian Pekerjaan Umum pejalan kaki dan PKL. Pemprov DKI akan
dan Perumahan Rakyat tentang ketentuan menentukan lokasi dan lebar trotoar yang
kegiatan usaha kecil formal (KUKF) atau bisa digunakan untuk PKL berjualan. "Ya
pedagang kaki lima berjualan di trotoar. memang trotoar itu harus dibagi nantinya,
mana yang dipakai untuk pejalan kaki,
Aturan itu tercantum dalam Peraturan mana yang bisa untuk berjualan, dan ini
Menteri (Permen) PUPR Nomor yang sekarang kita akan buat," kata Anies,
03/PRT/M/2014 tentang Pedoman Rabu.
Perencanaan, Penyediaan, dan
Pemanfaatan Prasarana dan Sarana
2. Pembahasan Terkait Artikel Interaksi Sosial yang Bersifat
Akomodasi (Accomodation)
Interaksi sosial adalah berbagai hubungan sosial yang berkaitan
dengan hubungan antar individu, antar individu dengan kelompok serta
kelompok dengan kelompok. Selain itu, proses sosial merupakan interaksi
timbal balik atau disebut sebagai hubungan yang saling mempengaruhi
antara manusia yang satu dengan lainnya dan hubungan ini berlangsung
seumur hidup di masyarakat. Bentuk interaksi sosial antara lain yaitu kerja
sama (cooperation), akomodasi (accomodation), persaingan (competition),
dan pertikaian (conflict).
Akomodasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan
masalah atau konflik yang terjadi antara dua pihak atau lebih sehingga
tercapai suatu keadaan yang lebih kondusif. Tujuan utama dari akomodasi
adalah untuk mengurangi atau menyelesaikan masalah yang terjadi antar
individu atau kelompok. Tidak jarang konflik yang terjadi sulit ditangani
sehingga diperlukan adanya pihak ketiga sebagai perantara.
Salah satu contoh adalah kasus yang terdapat pada artikel di atas, di
mana Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta meminta Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan memastikan landasan hukum dalam rencana memberi
tempat bagi pedagang kaki lima di trotoar. Hal tersebut menunjukkan
interaksi sosial di mana adanya upaya untuk menyelesaikan masalah yang
terjadi antar pengguna trotoar dan pedagang kaki lima. Yang mana
Gubernur DKI Jakarta menjadi pihak ketiga sebagai perantara yang
diharapkan dapat memberikan solusi untuk permasalahan tersebut.
Artikel Interaksi Sosial yang Bersifat Persaingan (Competition)
60% Orang Indonesia Pilih Beli Produk Asing
Ketimbang Lokal
Lifestyle - Arina Yulistara, CNBC Indonesia
26 March 2018 19:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak "Menurut saya pribadi Thailand secara


orang Indonesia yang lebih suka membeli industri masih lebih baik dari kita. Dari
busana hingga aksesori dari brand asing. segi malny, bisnisnya, merek lokal mereka
Bahkan menurut desainer kondang Ali sudah banyak melakukan wholesale.
Charisma, merek lokal masih kalah saing Banyak juga produsen Indonesia yang
dengan brand luar internasional di negeri membeli di Thailand untuk jual lagi di
sendiri. Ali pun menuturkan kalau 60% sini." tambahnya.
konsumen Indonesia lebih suka membeli
berbagai produk luar negeri daripada Sementara Indonesia masih belum kuat
buatan Indonesia. Ketua Indonesia Fashion bersaing terutama dari segi kualitas dan
Chamber (IFC) itu mengakui kalau produk harga. Banyak produk lokal berkualitas
asing memiliki kualitas yang baik. bagus tapi harganya kurang terjangkau.
Belum lagi kebiasaan orang Indonesia
"60% konsumen masih mengejar merek masa kini yang lebih senang menjadi
luar karena saya akui kualitas mereka 'followers'.
bagus dan harga terjangkau. Perusahaan
garmen di Indonesia juga masih Perkembangan dunia digital memudahkan
mengerjakan produk luar karena lebih laku para desainer dalam berbisnis dan mencari
di pasaran, ini yang menjadi kesulitan kita inspirasi. Namun, dikatakan Ali kalau era
untuk menjadi pusat mode dunia," jelas Ali yang serba digital juga membuat sejumlah
saat berbincang dengan CNBC Indonesia desainer milenial hanya menjadi pedagang
di The Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, bukan desainer yang memiliki ciri khas.
Kuningan, Jakarta, Senin (26/3/2018).
"Banyak yang masih menjadi followers.
Desainer asal Bali itu turut mengungkap Mereka dapat inspirasi dari internet lalu
kalau perkembangan industri fashion diubah-ubah dikit dan dijual, nggak bisa
Indonesia masih ketinggalan dengan jadi trendsetter. Saranku sih coba tetap
negara lain. Bukan dari segi tren atau berinovasi dan berkolaborasi untuk
keunikan yang dimiliki Indonesia menjadi desainer yang sustainable," kata
melainkan sisi industrinya. Contohnya saja Ali lagi.
Thailand, negara tetangga yang bisnis
fashion lokalnya lebih maju.
3. Pembahasan Terkait Artikel Interaksi Sosial yang Bersifat Persaingan
(Competition)
Interaksi sosial adalah berbagai hubungan sosial yang berkaitan
dengan hubungan antar individu, antar individu dengan kelompok serta
kelompok dengan kelompok. Selain itu, proses sosial merupakan interaksi
timbal balik atau disebut sebagai hubungan yang saling mempengaruhi
antara manusia yang satu dengan lainnya dan hubungan ini berlangsung
seumur hidup di masyarakat. Bentuk interaksi sosial antara lain yaitu kerja
sama (cooperation), akomodasi (accomodation), persaingan (competition),
dan pertikaian (conflict).
Persaingan adalah salah satu bentuk interaksi sosial dan menjadi
bagian dari proses disosiatif di mana seseorang atau kelompok sosial
bersaing memperebutkan nilai atau mencari keuntungan melalui bidang-
bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian
publik. Persaingan dilakukan dengan cara menarik perhatian publik atau
dengan mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa mempergunakan
ancaman atau kekerasan.
Pada artikel tersebut diketahui bahwa masyarakat Indonesia lebih suka
membeli busana hingga aksesori dari brand asing. Bahkan menurut desainer
kondang Ali Charisma, merek lokal masih kalah saing dengan brand luar
internasional di negeri sendiri. Perkembangan industri fashion Indonesia
masih ketinggalan dengan negara lain. Bukan dari segi tren atau keunikan
yang dimiliki Indonesia melainkan sisi industrinya. Oleh karena itu,
masyarakat Indonesia bersama pemerintah harus berperan untuk
meningkatkan daya saing produk lokal agar lebih menarik perhatian publik
baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Kasus tersebut juga berkaitan dengan lingkungan sosial budaya yang
dihadapi oleh masyarakat. Dimana masyarakat hidup sosial di tengah
manusia lainnya, ditandai dengan adanya aktivitas dan interaksi sosial yang
menyebabkan terjadinya persaingan di kehidupan masyarakat
Artikel Interaksi Sosial yang Bersifat Pertikaian (Conflict)
4. Pembahasan Terkait Artikel Interaksi Sosial yang Bersifat Pertikaian
(Conflict)
Interaksi Sosial adalah berbagai hubungan sosial yang berkaitan
dengan hubungan antar individu, antar individu dengan kelompok serta
kelompok dengan kelompok. Selain itu, proses sosial merupakan interaksi
timbal balik atau disebut sebagai hubungan yang saling mempengaruhi
antara manusia yang satu dengan lainnya dan hubungan ini berlangsung
seumur hidup di masyarakat. Intinya, jika dua orang atau lebih bertemu
bersama dan dapat menciptakan tindakan yang mempengaruhi satu sama
lain, maka ini disebut sebagai interaksi sosial karena mereka melakukan
komunikasi. Bentuk interaksi sosial antara lain yaitu kerja sama
(cooperation), akomodasi (accomodation), persaingan (competition), dan
pertikaian (conflict). Pengertian pertikaian adalah perilaku
seseorang/kelompok untuk mengalahkan pihak lain, pertikaian terjadi
karena semakin tajamnya perbedaan antara kalangan tertentu dalam
masyarakat. Semakin tajam perbedaan mengakibat kan amarah dan rasa
benci yang mendorong tindakan untuk melukai, menghancurkan, atau
menyerang pihak lain.
Pertikaian menjadi bagian dari proses disosiatif dalam interaksi
sosial. Selain merugikan secara langsung, dalam pertikaian juga
menimbulkan dampak psikologis yang mendalam, oleh karena itulah
setidaknya untuk mengindarinya diperlukan upaya penyelesian konflik
dalam masyarakat. Contoh kasus pertikaian yang pernah terjadi di
Indonesia yaitu di daerah Papua telah terjadi pertikaian antara warga
pendatang dengan warga Papua asli.
Kasus bermula pada hari Minggu, tanggal 1 September 2019,
terjadi peristiwa saling serang antar kelompok pendatang atau sering
disebut Paguyuban Nusantara dengan warga Papua, yang muncul setelah
aksi pembakaran dan penjarahan fasilitas umum, pertokoan, serta
kendaraan pribadi dalam aksi massa menentang rasialisme di Jayapura,
Papua. Menurut seorang peneliti Cahyo Pamungkas, peristiwa ini
dimanfaatkan untuk menciptakan konflik karena kesenjangan ekonomi dan
sosial antar orang asli papua dan pendatang cukup besar.
Pertikaian ini merupakan hal yang negatif karena memicu warga
sekitar untuk bertindak jahat dan anarkis. Hal ini dialami oleh Hana, warga
Papua di Jayapura. Secara tiba-tiba mobilnya dirazia oleh warga pendatang
dengan membawa samurai panjang dan berbicara kasar kepadanya.
Menurut kesaksian warga Jayapura, aksi razia ini dilakukan terhadap tuan
rumah karena takut pendemo yang sebelumnya melakukan aksi kembali
yaitu melakukan pengrusakan. Untuk menyelesaikan pertikaian ini,
diharapkan keberadaan aparat agar dapat mencegah konflik horizontal,
yang telah dipicu oleh framing isu melalui media sosial dan mobilisasi
massa. Namun dalam beberapa kasus, aparat justru mendukung
masyarakat pendatang.
Oleh karena itu, untuk mencegah potensi konflik, semua pihak
aparat seharusnya netral. Siapa pun yang berbuat kerusuhan harus
ditangkap, baik itu warga asli Papua ataupun warga pendatang.
Selanjutnya, saling memperlakukan sesama secara terhormat dan sejajar,
walaupun berbeda ras dan daerah asal. Selain itu, kita harus berani
menolak jika ada orang datang membawa isu-isu negatif, yang merugikan
ketentraman dan kesatuan bangsa Indonesia. Dan yang terakhir ialah, kita
sebagai masyarakat yang ingin menyampaikan unjuk rasa, harus
melakukannya sesuai dengan Undang-Undang yang tertulis dan
melakukannya tanpa menggunakan tindakan yang anarkis.
KESIMPULAN

Interaksi Sosial adalah berbagai hubungan sosial yang berkaitan dengan


hubungan antar individu, antar individu dengan kelompok serta kelompok dengan
kelompok. Selain itu, proses sosial merupakan interaksi timbal balik atau disebut
sebagai hubungan yang saling mempengaruhi antara manusia yang satu dengan
lainnya dan hubungan ini berlangsung seumur hidup di masyarakat. Bentuk
interaksi sosial antara lain yaitu kerja sama (cooperation), akomodasi
(accomodation), persaingan (competition), dan pertikaian (conflict).
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2019. Krama Tiga Banjar Gotong Royong Beton Jalan. Diakses pada
tanggal 25 November 2019. https://www.nusabali.com/berita/63995/kra
ma-tiga-banjar-gotong-royong-beton-jalan
Anonim. 2019. Papua: Gesekan antar warga 'berpotensi menjadi konflik
horizontal'. Diakses pada tanggal 25 November 2019. https://www.bbc.
com/indonesia/indonesia-49505698
Umasugi, Ryana Aryadita. 2019 Fraksi PAN Pertanyakan Dasar Hukum DKI
Akomodasi PKL di Trotoar. Diakses pada tanggal 25 November 2019.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/06/12082891/fraksi-pan
pertanyakan-dasar-hukum-dki-akomodasi-pkl-di-trotoar

Yulistara, Arina. 2019. 60% Orang Indonesia Pilih Beli Produk Asing Ketimbang
Lokal. Diakses pada tanggal 25 November 2019. https://www.cnbcindone
sia.com/lifestyle/20180326194751-33-8635/60-orang-indonesia-pilih-beli
produk-asing-ketimbang-lokal

Anda mungkin juga menyukai