DISUSUN OLEH :
MIKAIL BASKARA RAJASA
M.BADRUDIN
SALMA NURHIDAYATI
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih dan lagi maha
penyayang,saya akan panjatkan dengan rasa puja puji syukur kehadirat Allah
SWT,yang sudah memberikan atas Rahmatnya dan serta Hidayahnya kepada kita
semua,sehingga kita bisa menyelesaikan karya ilmiah terkait inovasi Gerakan Amal
Berhias Kabupaten Berlandaskan Pendekatan Pancasila dan Berkearifan yang buat ini.
Secara lengkap dan dikerjakan secara Maxsimal salah satunya ini bisa mendapatkan
bantuan dari semua pihak sehingga ini bisa memperlancar dalam pembuatan karya
Ilmiah. Untuk itu kami disini hanya bisa menyampaikan ucapan terima kasih untuk
semua pihak yang telah memberi bantuan dalam pembuatan karya ilmiah ini khususnya
generasi muda agar dapat menuangkan kreatifitas, inspiratif dan inovatif dalam suatu
tulisan Ilmiah, dengan Tema ”Inovasi Garut Berhias (Bersih, Hijau, Asri dan Sehat)”
Pemerintah Kabupaten Garut sangat mengharapkan masukan yang nyata dari
masyarakat bagi kemajuan Kabupaten Garut.
Terlepas dari semua ini kita juga bisa menyadari dengan keseluruhan bahwa kita juga
masih ada kekurangan dari segi susunan kalimat tersebut atau dari tata bahasanya.
Untuk itu dengan tangan yang sudah terbuka segala saran atau kritik dari pembaca
supaya Makalah Ilmiah yang bisa lebih baik. Dengan akhir kata ini kita juga berharap
mudah-mudahan dengan karya ilmiah ini terkait inovasi Garut Berhias bisa memberikan
untuk kita semua dari sisi manfaat atau pengetahuan yang luas kepada pembaca.
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………….1
b.KEARIFAN LOKAL……………………………………………………………………………………………………3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................4
3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………………………
3.2 SARAN……………………………………………………………………………………………………………………………..8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9
BAB I. PENDAHULUAN
Kesemrawutan adalah masalah paling umum yang dihadapi banyak kota metropolitan di sepenjuru
dunia. Tekanan jumlah penduduk akibat laju kelahiran dan urbanisasi yang tak terkendali menyebabkan
banyaknya lahan hijau perkotaan beralih fungsi menjadi kawasan permukiman atau sentra perekonomian.
Lebih lanjut,kesenjangan antara pertambahan
penduduk dengan kemampuan pemerintah untuk menyediakan pemukiman-pemukiman baru yang layak,
menyebabkan sebagian warga mencari alternatif tinggal di pemukiman kumuh1 untuk mempertahankan
kehidupan di kota. Kawasan yang sesungguhnya tidak diperuntukkan sebagai daerah pemukiman pun
akhirnya digunakan sebagai area pemukiman, seperti bantaran sungai, pinggir rel kereta api, tanah-tanah
kosong di sekitar pabrik atau pusat kota, bahkan di bawah jembatan.
Alih fungsi lahan hijau perkotaan tak urung juga menyebabkan meningkatnya kadar pencemar di udara.
Jika sebelumnya kerimbunan pepohonan hijau masih hadir untuk membantu menyerap pencemar
(terutama CO2) dan mengubahnya menjadi oksigen (O2), kini sebagian. Besar lenyap dan berganti hutan
beton yang jelas mustahil menggantikan fungsi sebagai paru-paru kota. Banyaknya warga yang bermukim
di kota metropolitan menimbulkan masalah pula terkait tumpukan sampah. Banyaknya sampah yang
menyesaki TPA (Tempat Pembuangan Akhir) jelas sulit ditanggulangi oleh aktivitas pembakaran maupun
bentuk pengelolaan lainnya. Terbatasnya kendaraan pengangkut sampah pun acap menyisakan gunungan
sampah yang mengundang kerumunan lalat dan ancaman gangguan kesehatan di sepenjuru kota. Masalah
dimaksud masih diperparah lagi oleh kurangnya kesadaran warga untuk membuang sampah pada
tempatnya, apalagi memilah atau mendaur ulang sampah. Akibat segala kerumitan ini, kota metropolitan
pun berkembang menjadi kawasan yang kurang nyaman bagi kehidupan warganya. Potensi timbulnya
beragam masalah sosial menyusul mencuat ke permukaan. Inilah realitas yang dialami oleh banyak kota
metropolitan, termasuk Garut Kota. Untungnya, Pemerintah Kota segera tanggap mencermati keadaan
dan merumuskan Program Garut Berhias (Bersih, Hijau, Asri,Sehat) sebagai solusi komprehensif guna
meningkatkan kenyamanan serta kesejahteraan warga kota. Tentunya program tersebut membutuhkan
dukungan dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) agar dapat berlangsung dengan baik.
Yang menjadi perumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini adalah, “Bagaimanakah pendekatan
‘Pancasila Berkearifan’ dapat mendukung pelaksanaan Program
Garut Berhias ?”
Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Pancasila. Sebagai dasar negara, Pancasila
seharusnya serba hadir dalam kehidupan bernegara, antara lain :
a. Pancasila menjadi sumber dari segala sumber hukum atau norma fundamental negara (groundnorms
atau staatsfundamentalnorm) dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila merupakan sumber
norma bagi UUD 1945 sebagai konstitusi negara dan peraturan perundang-undangan lain di bawahnya.
b. Pancasila adalah cita hukum (rechtsidee) yang menguasai hukum dasar negara, baik tertulis maupun
tidak tertulis. Cita hukum berarti gagasan, pikiran, rasa, dan cipta mengenai hukum yang seharusnya
diinginkan masyarakat. Cita hukum mengarahkan hukum kepada citacita dari masyarakat bersangkutan.
Pancasila sebagai cita hukum memiliki dua fungsi, yakni :
Fungsi regulatif, artinya menguji apakah hukum yang dibuat adil atau tidak bagi masyarakat.
Fungsi konstitutif, artinya mengingatkan bahwa tanpa dasar cita hukum maka hukum yang dibuat akan
kehilangan maknanya sebagai hukum.
c. Pancasila merupakan landasan dasar filosofi yang mengandung kaidahkaidah dasar bagi pengaturan
Negara Kesatuan Republik Indonesia lebih lanjut, misalnya menyangkut pembagian kekuasaan negara,
hubungan antar lembaga negara, serta hubungan negara dengan warganya.
Selain sebagai dasar Negara, Pancasila juga merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai
pandangan hidup, Pancasila berperan memberi pedoman dan penuntun dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa,dan bernegara. Maka, sungguh sesuai jika Pancasila dijadikan sebagai penggerak suatu gerakan
yang mendukung kebaikan dan kemajuan bersama, seperti Program Garut Berhias.
b.Kearifan Lokal
Menurut Robert Sibarani (2012), kearifan lokal adalah kebijaksanaan atau pengetahuan asli suatu
masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat.
Jika hendak berfokus pada nilai budaya, maka kearifan lokal dapat pula didefinisikan sebagai nilai budaya
lokal yang dapat dimanfaatkan guna mengatur tatanan kehidupan masyarakat secara arif dan bijaksana.
Karenanya, kearifan lokal dapat disinergikan dengan Robert Sibarani (2012) pun menyebut adanya
sejumlah unsur dari
kearifan lokal, antara lain :
a. Pengetahuan lokal, yang bertautan dengan data dan informasi mengenai
karakter keunikan lokal serta pengetahuan dan pengalaman masyarakat dalam menghadapi beragam
masalah maupun tantangan terkait pemenuhan kebutuhannya.
b. Budaya lokal, mengacu pada unsurunsur kebudayaan yang telah terpolakan hingga menjadi tradisi
lokal. Unsur budaya tersebut meliputi sistem nilai, tradisi, bahasa,teknologi, nilai, norma, dan sebagainya.
c. Keterampilan lokal, berkaitan dengan keahlian dan kemampuan masyarakat setempat untuk
menerapkan serta memanfaatkan pengetahuan lokal yang dimilikinya.
d. Sumber daya lokal, berhubungan dengan ketersediaan akses, potensi, dan sumber daya lokal yang unik.
Diyakini bahwa setiap masyarakat memiliki perbedaan ketersediaan sumber daya lokal.
e. Proses sosial lokal, merujuk pada bagaimana masyarakat setempat melaksanakan fungsi-fungsinya,
sistem tindakan sosial yang berlaku,tata hubungan sosial antar anggota masyarakat, serta pengendalian
sosial yang diterapkan.
3.1 Kesimpulan
Kesemrawutan adalah masalah paling umum yang dihadapi banyak kota metropolitan di sepenjuru dunia.
Akibat kesemrawutan ini, kota metropolitan pun berkembang menjadi kawasan yang kurang nyaman bagi
kehidupan warganya. Potensi timbulnya beragam masalah sosial menyusul mencuat ke permukaan. Inilah
realitas yang dialami oleh banyak kota metropolitan, termasuk Garut Kota. Untungnya, Pemerintah Kota
segera tanggap mencermati keadaan dan merumuskan Program Garut Berhias (Bersih, Hijau, Asri, Sehat)
sebagai solusi komprehensif guna meningkatkan kenyamanan serta kesejahteraan warga kota.
Sebagai seorang pelajar sekaligus warga Kabupaten Garut, saya menyadari banyaknya permasalahan
pelik yang harus dihadapi, mulai dari pemukiman kumuh, alih fungsi lahan, tumpukan sampah, hingga
berbagai masalah sosial akibat tekanan hidup di kawasan perkotaan. Untuk mengatasi semua itu,
Pemerintah Kabupaten Garut telah giat berbenah demi mewujudkan kota modern yang bersih, hijau, asri,
dan sehat. Maka, sudah selayaknya bagi setiap warga untuk memberi dukungan melalui tindakan serta
gerakan nyata. Pendekatan ‘Pancasila Berkearifan’ sejatinya berupaya merumuskan gerakan untuk
mendukung Program Garut Berhias dengan berlandaskan pada nilai-nilai luhur Pancasila dan kearifan
lokal. Kedua pedoman ini acap terlupakan, padahal memiliki potensi teramat dahsyat untuk
mendatangkan begitu banyak kebaikan bagi Indonesia. Wujud konkretnya dapat dilakukan melalui
Gerakan Amal Garut Berhias. Melalui gerakan ini, kampanye digulirkan untuk menggalang dukungan dan
partisipasi luas dari warga Kabupaten Garut.
3.2 Saran
Dalam kaitannya dengan uraiandalam pembahasan, penulis menyampaikan sejumlah saran berikut :
1) Pancasila dan kearifan lokal agar dijadikan pedoman dalam keseharian kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, maupun bernegara.
2) Gerakan Amal Garut Berhias hendaknya dapat dikampanyekan sebagai suatu gerakan yang melibatkan
segenap lapisan masyarakat agar timbul rasa memiliki dan keinginan untuk berkontribusi bagi
terwujudnya Kabupaten Garut yang bersih, hijau, asri, serta sehat.
3) Seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) masyarakat hendaknya bersedia meningkatkan
kepedulian pada lingkungan sekitar dan memberi dukungan bagi Program Kabupaten Garut Berhias demi
kesejahteraan bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Aryani, Ine Kusuma. 2010,Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Nilai. Bogor : Penerbit Ghalia
Indonesia.
Ruhimat, Asep. 2011, Ensiklopedia Kearifan Lokal Pulau Jawa. Surakarta : Penerbit Tiga Serangkai.
Syarbaini, Syahrial. 2010, Implementasi Pancasila Melalui Pendidikan Kewarganegaraan.
Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu.
Syawie, Mochamad. 2011, Kemiskinan Dan Kesenjangan Sosial (Artikel Jurnal Inovasi Vol. 16 No.
03). Jakarta : Puslitbang Kessos.Berbagai artikel daring mengenai Kota Medan.