Sejarah Indonesia
SMA Negeri 17
Bandung
2020
1. Raden Dewi Sartika
Beliau adalah seorang gadis yang turut tumbuh dalam barisan perjuangan
kemerdekaan. Dewi Sartika ialah sosok perempuan yang dilahirkan di sebuah kota Bandung
tepatnya di Cicalengka pada bulan Desember tanggal 4 tahun 1884. Orang tua Dewi Sartika
merupakan pejuang Indonesia yang terang-terangan menentang pemerintah Hindia Belanda.
Mimpi Dewi Sartika untuk menjadikan wanita berpendidikan telah tercapai. Ia juga
ingin agar seluruh wanita dapat menjadi istri yang baik. Namun, ia tidak hanya berhenti disitu
perjuangan Dewi Sartika. Ia turut serta banting tulang bekerja siang-malam untuk membayar
pengeluaran operasional sekolah. Dewi Sartika tak pernah mengeluh, ia justru merasa sangat
terobati saat melihat kaumnya. Sesuai SK Presiden RI no 152/1966 Dewi Sartika mendapat
penghargaan sebagai Pahlawan Nasional. Tepatnya pada tanggal 1 Desember 1966 ketika
sekolah Keutamaan Isteri berusia 35 tahun ia mendapat gelar Orde van Oranje-Nassau.
Saya sangat terkesan melihat perjuangan Dewi Sartika. Karena ia pun salah satu
pelopor dari emansipasi wanita selain Kartini. Sifat beliau yang pantang menyerah pun
membuat kami patut mencontoh beliau.
2. Ir. H. Raden Djoeanda Kartawidjaja
Sumbangannya yang terbesar dalam masa jabatannya adalah Deklarasi Djuanda tahun
1957 yang menyatakan bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di
dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI atau dikenal dengan
sebutan sebagai negara kepulauan dalam konvensi hukum laut United Nations Convention on
Law of the Sea (UNCLOS). Pada tanggal 19 Desember 2016, atas jasa jasanya, Pemerintah
Republik Indonesia, mengabadikan Djoeanda di pecahan uang kertas rupiah baru NKRI,
pecahan Rp50.000.
Menurut saya, beliau salah satu pahlawan yang banyak dikenal pula oleh banyak
orang. Karena berkat jasanya nama beliau saja sudah banyak diabadikan seperti nama
bandara di Surabaya, nama hutan raya di Bandung, nama jalan dan nama stasiun pula.
3. Iwa Koesoemasoemantri
Selama dua puluh tahun pertama kemerdekaan Indonesia, Iwa memegang beberapa
posisi kabinet. Setelah pensiun ia melanjutkan pengabdiannya dengan terus menulis. Pada
tahun 2002 Iwa dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
Menurut saya, memang mungkin beberapa orang tidak terlalu sering dengar nama
beliau, tetapi beliau juga adalah salah satu orang yang membantu memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia. Seperti mengusulkan nama proklamasi dan ikut menyusun UUD
1945.
4. Raden Otto Iskandardinata
Raden Otto Iskandardinata lahir di Bandung, Jawa Barat, 31 Maret 1897 – meninggal
di Mauk, Tangerang, Banten, 20 Desember 1945 pada umur 48 tahun) adalah salah satu
Pahlawan Nasional Indonesia. Ia mendapat nama julukan si Jalak Harupat. Dalam kegiatan
pergarakannya pada masa sebelum kemerdekaan, Otto pernah menjabat sebagai Wakil Ketua
Budi Utomo cabang Bandung pada periode 1921-1924, serta sebagai Wakil Ketua Budi
Utomo cabang Pekalongan tahun 1924. Ketika itu, ia menjadi anggota Gemeenteraad
("Dewan Kota") Pekalongan mewakili Budi Utomo.
Setelah proklamasi kemerdekaan, Otto menjabat sebagai Menteri Negara pada kabinet
yang pertama Republik Indonesia tahun 1945. Ia bertugas mempersiapkan terbentuknya BKR
dari laskar-laskar rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia.
Beliau pun salah satu pahlawan yang sudah sering didengar oleh orang-orang.
Terlebih lagi nama beliau diabadikan menjadi nama jalan seperti Ir. Juanda. Dan di Bandung
pun terdapat “Monumen Pasir Pahlawan” yang diabadikan untuk beliau.
5. Syafruddin Prawiranegara
Walaupun nama beliau yang jarang terdengar di telinga kita, tapi ternyata banyak
jasa-jasa beliau untuk Indonesia. Dan ia pun dipercaya oleh Soekarno dan Hatta untuk
membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).