EN
PROJECT TRACKING
j
s
h December 21, 2018
f Pemerintah saat ini tengah memberikan kesempatan seluas-luasnya pada perusahaan yang ingin bekerja sama
dalam Penanaman modal Asing. Kebutuhan akan keamanan, kejelasan dan kenyamanan bagi para penanam
modal menjadi faktor yang sangat diperhatikan oleh pemerintah Indonesia.
Sang penanam modal ini bisa perseorangan ataupun badan usaha, bisa Warga Negara Indonesia (WNI) atau
Warga Negara Asing, maupun badan hukum asing.
Dalam bidang penanaman modal ini ada istilah yang biasa disebut Daftar Negatif Investasi (DNI). DNI ini
merupakan salah satu produk hukum yang diciptakan untuk membuat para investor memiliki kejelasan pilihan
bidang usaha yang ada di Negara kita. Tak hanya kejelasan bidang usaha, rasa aman berinvestasi pun bisa
didapatkan saat para penanam modal mengetahui secara pasti aturannya.
Aturan DNI yang dikeluarkan pada Peraturan Presiden No 44 Tahun 2016, berisi tentang daftar bidang usaha
tertutup dan terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal ini memperjelas bahwa setiap penanam
modal wajib mengetahui bidang apa saja yang menjadi pilihannya.
Dalam Peraturan itu juga dijelaskan tentang apa itu penanaman modal dan bagaimana bila terjadi perubahan
kepemilikan modal usaha. Penanaman modal asing untuk perluasan usaha serta kewajiban-kewajiban yang
perlu dilaksanakan dengan baik.
Selamat datang di website Smart Legal. Untuk
mempermudah kami menghubungi anda kembali.
Mohon cantumkan Nama dan Nomor WhatsApp
Anda.
/
j
s
h Artinya, dengan adanya kejelasan Peraturan Presiden ini, Pemerintah berusaha memberikan ruang untuk
f mengembangkan sayap bagi para pengusaha, para investor baik investor asing atau investor lokal untuk
menanamkan modalnya di Indonesia.
Untuk DNI sendiri, Pemerintah membaginya dalam tiga bidang, yaitu
1. Bidang usaha yang bersifat terbuka tanpa persyaratan. Contohnya usaha perkebunan lada, jambu dan
sebagainya.
2. Bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan. Contohnya perkebunan tembakau.
3. Bidang usaha yang tertutup atau terlarang. Seperti budidaya tanaman ganja.
Saat ini, perubahan-perubahan bidang usaha terbuka atau pun tertutup selalu mengalami perkembangan
mengikuti perkembangan zaman sekarang. Salah satunya dengan kerja sama yang dilakukan pemerintah
dengan negara-negara ASEAN terkait kepemilikan modal asing yang dibatasi.
Terkait hal tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Ekon) melansir terdapat empat
alasan yang disinyalir sebagai penyebab. Alasan-alasan tersebut, yakni: DNI kurang tersosialisasi; keterbukaan
DNI versi Tahun 2016 dianggap kurang menarik; belum sepenuhnya memberikan kepastian usaha; dan DNI
2016 masih butuh waktu pelaksanaan dan penguatan kebijakan.
Pemerintah kemudian memutuskan untuk merevisi DNI yang ada demi memajukan investasi dalam rangka
Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) XVI. Pemerintah lalu memutuskan untuk mengeluarkan 54 bidang usaha dari
DNI. Setelah mendapat tentangan dari pelaku usaha, maka Pemerintah kembali memasukkan lima bidang
usaha ke dalam DNI atas pertimbangan untuk melindungi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
/
Terdapat empat sektor usaha dari Kelompok A yang tak jadi dikeluarkan dari DNI. Empat sektor tersebut yakni
usaha warung internet (warnet), industri pengupasan dan pembersihan umbi-umbian, industri percetakan kain,
dan industri kain rajut khususnya renda. Sementara ada satu sektor usaha dari Kelompok B yang tak jadi
dikeluarkan dari DNI, yakni perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet.
Pemerintah memberikan alasan bahwa hal tersebut dilakukan demi melindungi kepentingan rakyat yang
berusaha dalam kendaraan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan koperasi. Sejatinya, kelima sektor
usaha tersebut memang tak bisa dimasuki oleh Asing karena batasan minimal Penanaman Modal Asing (PMA)
sebesar Rp 10 miliar.
Tidak jadinya kelima sektor usaha tersebut dikeluarkan dari DNI berakibat masyarakat harus memenuhi segala
persyaratan yang ada secara penuh melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dengan kembalinya
lima sektor usaha ke dalam DNI, maka secara keseluruhan hanya terdapat 49 sektor usaha yang dikeluarkan
Pemerintah dalam rangka PKE XVI, antara lain:
Bergabung untuk dapatkan konten terbaru lainnya:
Facebook Page Telegram Channel
Smartlegal.id Smartlegal.id
j
s Terbaru
h
f Bisnis Kopi, Perhatikan HATI-HATI! Bisnis Frozen
Dahulu Model Bisnis Food Bisa Dipidana Jika
Sebelum Mendaftarkan Menjual Tanpa Izin Edar
Merek
Kreator
Kirim Tulisan
Kebijakan Privasi
FAQ