Anda di halaman 1dari 5

Mikroba merupakan organisme yang berukuran kecil (mikro), dapat melakukan aktifitas

untuk hidup, dapat tergolong dalam prokaryot seperti bakteri dan virus, dan eukaryot seperti
alga, protozoa. Mikroba sangat berperan dalam kehidupan (Nester, Anderson, Robert, Nester,
2009). mikroba atau Mikroorganisme adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga
untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme
mikroskopik. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak
(multiseluler). Morfologi merupakan betuk tubuh dari bakteri yang Nampak dan dapat dilihat
dari bagian luar. Bakteri

Bakteri adalah kelompok mikroba yang tidak memiliki membran inti sel, termasuk
prokariota dan mikroskopik, serta memiliki peran dalam kehidupan. Beberapa kelompok bakteri
dikenal sebagai penyebab penyakit, kelompok lainnya memberikan manfaat di bidang pangan,
pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana, tanpa nukleus, kerangka sel, dan
organel lainnya seperti mitokondria dan kloroplas. Bakteri umumnya memiliki dinding sel,
seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan).
Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) yang disebabkan oleh flagel (Madigan,
2009)

Pada identifikasi bakteri mula-mula diamati morfologi sel individual secara mikroskopik
dan pertumbuhannya pada bermacam-macam medium. Karena suatu bakteri tidak dapat
dideterminasi hanya berdasarkan sifat-sifat morfologinya saja, maka perlu diteliti pula sifat-sifat
biokimiawi dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya. Bakteri-bakteri yang
morfologinya sama mungkin berbeda dalam kebutuhan nutrisi dan persyaratan ekologi lainnya
(temperatur, pH dsb) (Jutono dkk, 1980).

Bakteri memiliki bentuk dan struktur yang berbeda. Bentuk dan strukturini yang disebut
dengan morfologi bakteri. Setiap bakteri memiliki bentuk yang berbeda. Ini juga dipengaruhi
oleh kondisi tempat hidupnya. Bakteri dapat hidupdi setiap tempat misalnya ; udara, diantara
rambut, di sela-sela gigi , didalamtanah dan sebagainya (Hastuti, 2012)

Pada umumnya ada tiga bentuk bakteri yang berbeda yaitu, bentuk kokusatau bulat, basil atau
silinder (batang), dan spiral atau melengkung melingkar(Volk & Wheeler, 1988).1.

1. Kokus bentuknya seperti buah beri kecil.bakteri ini terdapat dalam beberapa pola atau
pengelompokan yang berbeda dan oleh karen itu dapatdijadikan ciri setiap marga yang
berbeda. Beberapa kokus secara khashidup sendiri-sendiri, sedangkan yang lainnya dapat
dijumpai berpasangn,kubus atau rantai panjang, bergantung caranya membelah diri
dan berlekatan satu sama yang lain.
a. Kokus yang senantiasa membelah dalam satu bidang namun tidakmemisahkan diri, sering
membentuk rantai kokus, ini merupakan bentuk khas Strepcoccus
b. Kokus yang membelah dalam tiga bidang tegak lurus satu samalain membentuk paket
kubus, cara ini dijumpai pada merga Sarcina
c. Kokus yang membelah dalam dua bidang untuk membentukgugusan yang tidak teratur
diklasifikasikan dalam marga Staphylococcus atau marga Micrococcus.
2. Basil adalah bakteri yang bentuknya menyerupai batang atau silinder.Basil memiliki
ukuran yang beraneka ragam, beberapa diantaranyamenyerupai rokok sigaret. Bentuk lainnya
adalah basil berebantuk gelendong dengan ujung-ujung yang meruncing lebih menyerupai
cerutu.Beberapa basil panjang dan lebarnya sama dan bentuknya lonjong, basil- bail ini
menyerupai kokus sehingga disebut koko-basil.

3. Bentuk Spirala.
a. Vibrio adalah batang yang melengkung menyerupai koma. Kadang-kadang vibrio tumbuh
sebagai benang-benang membelit ataumembentuk S.
b. Spiril adalah spiral atau lilitan yang sebenarnya, seperti kotrek(pembuka gabus). Tubuh
selnya kokoh.
c. Spirochaeta berbentuk spiral tetapi bedanya dengan spiril dalam hal kemampuannya
melenturkan dan melekuk-lekukkan tubuhnya sambil bergerak.

Bentuk Sel Bakteri

(Pelczar, 1999).

Sifat Gram Bakteri Dengan adanya peptidoglikan pada dinding sel, bakteri terbagi dua
yaitu :
1. Bakteri Gram Positif
Gram positif yaitu bakteri bila diwarnai dengan kristal ungu atau iodium lalu dicuci
dengan alkohol akan tetap berwarna ungu. Hal ini terjadi karena bakteri mempunyai lapisan
peptidoglikan yang tebal. Dinding sel organisme gram positif cukup tebal (20-80 nm) dan
terdiri atas60-100 % peptidoglikan. Semua sel gram positif memiliki pi]olimer lurus asam N-
asetilmuramat dan N-asetilglukosamin, namun ada varian dalam panjangdann komposisi
jembatan peptida yang mengaitkan silang tetrapeptida dari satu asam N-asetilmuramat
dengan polimer yang ada disampingnya. Beberapaorganisme gram positif juga mengandung
substansi dinding sel yang disebutasam teikoat yang dikaitkan pada asam muramat dari
lapisan peptidoglikan.Asam teikoat berwujud dalam dalam dua bentuk utama, yaitu asam
teikoatribito, dan asam teikoat gliserol. Disamping asam teikoat yang terikat
pada peptidoglikan (yang tidak terdapat pada semua bakteri gram positif), semua bakteri
gram positif mengandung asam teikoat yang terikat pada membran sel.
2. Bakteri Gram Negatif
Gram negatif yaitu bakteri tersebut akan kehilangan warna ungunya setelah dicuci
dikarenakan peptidoglikan gram negatif lebih tipis.Dinding sel bakteri gram negatif
mempunyai susunan kimia yang lebihrumit dari pada bakteri gram positif. Sebagai contoh,
dinding sel gram negatifmengandung lebih sedikit peptidoglikan (10-20% bobot kering
dinding sel), tetapi diluar lapisan peptidoglikan, ada struktur “membran” kedua yang
tersusun dari protein fosfolipida dan lipopolisakarida (asam lemak yangdirangkai
dengan polisakarida. Komponen lipopolisakarida dinding sel bakteriini sangat penting
karena toksisitasnya pada hewan. Bakteri yang temasukgram negatif adalah
Enterobactericeae, Salmonella sp, Shigella sp, E. Coli, danlain-lain.Baik pada bakteri gram
positif maupun bakteri gram negatif, dinding seltidak meyerap cukup zat warna dasar yang
umum. Pewarnaan sel bakteri secaragram merupakan salah satu proseedur yang penting dan
paling banyak digunakandalam klasifikasi bakteri (Hastuti, 2012). Adapun hasil perubahan
warna bakterioleh pewarnaan gram yaitu ,
1. Bakteri gram positif, akan berwarna ungu pada akhir pewarnaan.
2. Bakteri gram negatif, akan berwarna merah pada akhir pewarnaan.

Pengecatan ini dikembangkan pertama kali oleh Christian Gram (1884) dan
termasuk pengecatan differensial, karena dapat membedakan bakteri yang bersifat gram
positif dan gram negatif. Dari segi pewarnaan perbedaan antara bakteri Gram positif dan
Gram negatifdapat diamati dengan jelas. Bakteri Gram positif mengikat cat utama (crystal
violet) dengan kuat sehingga tidak dapat dilunturkan oleh cat peluntur dan tidak diwarnai
lagi oleh cat lawan (safranin), hal ini disebabkan karena sifat dinding sel dan sitoplasmanya,
yang mempunyai afinitas kuat terhadap kompleks crystal violet dan iodine (jodium). Bakteri
Gram negatif tidak mengikat cat utama secara kuat, sehingga dapat dilunturkan oleh
peluntur dan dapat diwarnai oleh cat lawan. Perbedaan sifat bakteri Gram positif dan gram
negatif tidak mutlak tegas dan spesifik, tetapi masih tergantung pada beberapa faktor yang
dapat menyebabkan variasi dalam pengecatan Gram.

Untuk mengidentifikasi suatu bakteri dapat diamati dari bentuk koloni, warna koloni, tepi
koloni, elevasi koloni, serta tipe pertumbuhannya pada medium miring.

1. Bentuk Koloni
Bentuk koloni yang umunya ditemukan yaitu bundar, bundar dengantepian
kerang, bundar dengan tepian timbul, keriput, konsentris,
tak beraturan dan menyebar, berbenang-benang, bentuk l, bundar dengantepian
menyebar, filiform, rizoid, atau kompleks.

2. Bentuk Tepi Koloni


Bentuk tepian koloni bakteri umunya yaitu licin, berombak,
berlekuk,takberaturan, siliat, bercabang, seperti wol, seperti benang, atau sepertiikal
rambut.
3. Elevasi Koloni
Selain dapat diamati dan diidentifikasi dari bentuk, warna, dan tepian koloninya,
pengamatan koloni juga dapat di lakukan pada elevasi koloninya. Beberapa elevasi dari
koloni bakteri yaitu, datar, timbul,cembung, seperti tetesan, seperti tombol, berbukit-
bukit, tumbuh kedalammedium, atau seperti kawah.
4. Tipe Pertumbuhan pada Medium Agar Miring
Tipe pertumbuhan koloni bakteri pada medium agar miring juga dapat digunakan
untuk mengidentifikasi jenis bakteri. Menurut Fardiaz dalam Hastuti (2012) ada beberapa
tipe koloni bakteri pada medium agar miringyaitu bentuk serupa pedang, bentuk berduri,
bentuk serupa tasbih, bentuktitik-titik, bentuk berupa batang, dan bentuk serupa akar.

Medium agar padat miring merupakan medium nutrien cair yang ditambahagar sebagai
pemadatnya dan dibirakan mengeras pada posisi miring. Padamedium agar padat miring, bakteri
Eschercia coli, bentuknya spreadling denganelevasi low convex, tidak berbau, berwarna krem
dan pertumbuhannya sedikit sajanamun membentuk koloni. Pada Bacillus subtilis
pertumbuhannya tipis danmerata tanpa koloni dengan elevasi low convex berbentuk echinulate,
tidak berbaudan berwarna krem (Anitamuina, 2013).Bakteri dibagi menjadi dua kelompok besar,
yaitu gram positif dan gramnegatif. Pembagian kelompok ini didasarkan teknik pewarnaan
diderensial yangdisebut pewarnaan gram. Kedua kelompok ini berbeda terutama dalam
dindingselnya(Volk & Wheeler, 1988).

Pengecatan ini dikembangkan pertama kali oleh Christian Gram (1884) dan termasuk
pengecatan differensial, karena dapat membedakan bakteri yang bersifat gram positif dan gram
negatif. Dari segi pewarnaan perbedaan antara bakteri Gram positif dan Gram negatifdapat
diamati dengan jelas. Bakteri Gram positif mengikat cat utama (crystal violet) dengan kuat
sehingga tidak dapat dilunturkan oleh cat peluntur dan tidak diwarnai lagi oleh cat lawan
(safranin), hal ini disebabkan karena sifat dinding sel dan sitoplasmanya, yang mempunyai
afinitas kuat terhadap kompleks crystal violet dan iodine (jodium). Bakteri Gram negatif tidak
mengikat cat utama secara kuat, sehingga dapat dilunturkan oleh peluntur dan dapat diwarnai
oleh cat lawan. Perbedaan sifat bakteri Gram positif dan gram negatif tidak mutlak tegas dan
spesifik, tetapi masih tergantung pada beberapa faktor yang dapat menyebabkan variasi dalam
pengecatan Gram.
Anitamunia. 2013. Morfologi Koloni Bakteri (online),anitamuina.wordpress.com /2013/02/13/
morfologi-koloni-bakteri/
Hastuti, Utami Sri. 2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi.Malang: UMMPress.
Jutono, J. Soedarsono, S. Hartadi, S. Kabirun S., Suhadi D., 1980, Pedoman Praktikum
Mikrobiologi Umum, Departemen Mikrobiologi, Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta

Press.Volk, Wesley A & Wheeler, Margaret F. 1988. Mikrobiologi Dasar. Jakarta:Erlangga

Anda mungkin juga menyukai