Makalah Pendelegasian
Makalah Pendelegasian
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan
hidayah-Nya yang dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat melaksanakan tugas
membuat makalah ini walaupun sangat sederhana.
Tujuan membuat makalah ini guna melengkapi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Keperawatan. Disamping itu juga menambah pengetahuan tentang
pendelegasian.
Dalam kesempatan ini pula kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan YME.
2. Sandra Dewi, Selaku koordinator dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Keperawatan.
3. Serta teman-teman yang telah membantu dalam menyusun makalah ini.
Kami percaya bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan
dan kekeliruan. Maka dari itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari
pembaca semua.
Kelompok IV
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................ 1
C. Tujuan ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian delegasi............................................................... 3
B. Alasan pentingnya pendelegasian........................................ 3
C. Kegiatan delegasi wewenang............................................... 4
D. Prinsip delegasi.................................................................... 4
E. Cara melakukan delegasi...................................................... 5
F. Teknik pendelegasian........................................................... 5
G. Jenis pendelegasian.............................................................. 6
H. Penyebab gagalnya delegasi................................................. 7
I. Hambatan pendelegasian...................................................... 7
A. Saran..................................................................................... 8
B. Kesimpulan ......................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2
A. Latar Belakang
Pendelegasian merupakan elemen yang esensial pada fase pengarahan
dalam proses manajemen karena sebagian besar tugas yang diselesaikan oleh
manajer (tingkat bawah, menengah dan atas) bukan hanya hasil usaha mereka
sendiri, tetapi juga hasil usaha pegawai. Bagi manajer, pendelegasian bukan
merupakan pilihan tetapi suatu keharusan. Ada banyak tugas yang sering kali
harus diselesaikan oleh satu orang. Dalam situasi ini, pendelegasian sering terkait
erat dengan produktivitas.
Ada banyak alasan yang tepat untuk melakukan pendelegasian. Kadang
kala manajer harus mendelegasikan tugas rutin sehingga mereka dapat menangani
masalah yang lebih kompleks atau yang membutuhkan keahlian dengan tingkat
yang lebih tinggi. Manajer dapat mendelegasikan tugas jika seseorang telah
dipersiapkan dengan lebih baik atau memiliki keahlian yang tinggi atau lebih
cakap tentang cara menyelesaikan masalah. Pendelegasian juga dapat digunakan
sebagai sarana pembelajaran atau “pemberian” kesempatan kepada pegawai.
Pegawai yang tidak didelegasikan tanggung jawab yang sesuai dapat menjadi
bosan, tidak produktif, dan tidak efektif.
B. Rumusan Masalah
Setelah meninjau latar belakang diatas dapat kita ambil suatu masalah
yang dapat kita angkat sesuai dengan judul makalah ini,
1. Pengertian delegasi
2. Alasan pentingnya pendelegasian
3. Kegiatan delegasi wewenan
4. Cara melakukan delegasi
5. Prinsip delegasi
6. Teknik pendelegasian
7. Jenis pendelegasian
8. Penyebab gagalnya delegasi
9. Hambatan pendelegasian
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah :
3
1. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami pengertian delegasi.
2. Mahasiswa mampu mengerti Cara melakukan delegasi
3. Mahasiswa mampu mengerti dan Teknik pendelegasian
4. Mahasiswa mampu menganalisis wewenang yang dapat didelegasikan maupun
yang tidak dapat didelegasikan.
BAB II
PEMBAHASAN
4
J. Pengertian delegasi
Delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal
kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
Pendelegasian adalah pelimpahan kekuasaan, wewenang dan tanggung
jawab kepada orang lain. Pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya rutinitas sebaiknya
didelegasikan ke orang lain agar seorang manajer dapat menggunakan waktunya itu
untuk melakukan tugasnya sebagai seorang manajer.
Pendelegasian adalah kegiatan seseorang untuk menugaskan stafnya /
bawahannya untuk melaksanakan bagian dari tugas manajer yang
bersangkutan dan pada waktu bersamaan memberikan kekuasaan kepeda
staf/bawahan tersebut, sehingga bawahan itu dapat melaksanakan tugas tugas itu
sebaik baiknya serta dapat mempertanggung jawabkan hal hal yang didelegasikan
kepadanya, ( Manulang,1988)
Pendelegasian merupakan proses penugasan, wewenang dan tanggung
jawab kepada bawahan. ( Sujak, 1990)
Delegasai wewenang adalah proses yang paling fundamental dalam
organisasi, sebab pimpinan tak kan sanggup melakukan segala sesuatu dan
membuat setiap keputusan.
Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen
penting dalam fungsi pembinaan. Sebagai manajer perawat dan bidan menerima
prinsip-prinsip delegasi agar menjadi lebih produktif dalam melakukan fungsi-
fungsi manajemen lainnya. Delegasi wewenang adalah proses dimana manajer
mengalokasikan wewenang kepada bawahannya.
5
5. Karena atasan tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam
pembuatan keputusan.
6. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan mencapai hasil yang
lebih baik dari pada semua kegiatan ditangani sendiri.
7. Agar organisasi berjalan lebih efisien.
8. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan dapat memusatkan
perhatian terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih penting.
9. Dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan
berkembang, bahkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi untuk
belajar dari kesalahan atau keberhasilan.
L. Prinsip delegasi
Dibawah ini adalah prinsip – prinsip klasik yang dapat dijadikan dasar untuk
delegasi yang efektif :
1. Prinsip scalar.
Proses skalar adalah mengenai perkembangan rantai perintah yang
menghasilkan pertambahan tingkat-tingkat pada struktur organisasi. Proses
skalar dicapai melalui pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
6
2. Prinsip kesatuan perintah.
Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip
kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik.
Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai
dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer
lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan
tanggung jawab serta pembagian kerja.
3. Tanggung jawab, wewenang, dan akuntabilitas.
N. Teknik pendelegasian
Manajer perawat/bidan pada seluruh tingkatan dapat menyiapkan tugas-
tugas yang dapat didelegasikan dari eksekutif perawat sampai eksekutif departemen
atau kepala unit, dan dari kepala unit sampai perawat/bidan klinis. Delegasi
mencakup kewenangan untuk persetujuan, rekomendasi atau pelaksanaan. Tugas-
tugas seharusnya dirangking dengan waktu yang diperlukan untuk
melaksanakannya dan sebaiknya satu kewajiban didelegasikan pada satu waktu.
7
O. Jenis pendelegasian
Dalam bukunya yang berjudul The 7 Habits of Highly Effective People,
Stephen R. Covey menyatakan bahwa ada 2 jenis pendelegasian, yaitu :
8
P. Penyebab gagalnya delegasi
1. Atasan merasa lebih jika mereka tetap mempertahankan hak pembuatan
keputusan.
2. Atasan tidak ingin ambil resiko kalau saja bawahannya salah ataupun gagal
dalam menjalankan wewenangnya.
3. Atasannya kurang atau tidak percaya kepada bawahannya.
4. Atasan takut apabila seorang bawahannya melakukan tugas dengan sangat
baik dan efektif, sehingga dapat mengancam posisinya sebagai atasan.
5. Bawahan tidak menerima dengan alasan dapat menambah tanggung jawab
yang sudah diterima.
6. Bawahan takut tidak dapat menjalankan tugas – tugas dengan benar dan
dikatakan gagal.
7. Bawahan merasa tertekan apabila dilimpahkan tanggung jawab yang lebih
besar.
Q. Hambatan pendelegasian
1. Hambatan hambatan pada delegator
Kemampuan yang diragukan oleh dirinya sendiri
Meyakini bahwa seseorang “mengetahui semua rincian”
“Saya dapat melakukannya lebih baik oleh diri saya sendiri” buah
pikiran yang keliru.
Kurangnya pengalaman dalam pekerjaan atau dalam mendelegasikan
Rasa tidak aman
Takut tidak disukai
Penolakan untuk mengakui kesalahan
Kurangnya kepercayaan pada bawahan
Kesempurnaan, menyebabkan kontrol yang berlebihan
Kurangnya ketrampilan organisasional dalam menyeimbangkan beban
kerja
Kegagalan untuk mendelegasikan kewenangan yang sepadan dengan
tanggung jawab.
Keseganan untuk mengembangkan bawahan
9
Kegagalan untuk menetapkan kontrol dan tindak lanjut yang efektif.
2. Hambatan- hambatan pada yang diberi delegasi
Kurangnya pengalaman
Kurangnya kompetensi
Menghindari tanggung jawab
Sangat tergantung dengan boss
Kekacauan [disorganization]
Kelebihan beban kerja
Terlalu memperhatikan hal hal yang kurang bermanfaat
10
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Ada banyak alasan yang tepat untuk melakukan pendelegasian. Kadang kala
manajer harus mendelegasikan tugas rutin sehingga mereka dapat menangani
masalah yang lebih kompleks atau yang membutuhkan keahlian dengan tingkat
yang lebih tinggi. Manajer dapat mendelegasikan tugas jika seseorang telah
dipersiapkan dengan lebih baik atau memiliki keahlian yang tinggi atau lebih cakap
tentang cara menyelesaikan masalah
Pendelegasian adalah kegiatan seseorang untuk menugaskan stafnya / bawahannya
untuk melaksanakan bagian dari tugas manajer yang bersangkutan dan pada waktu
bersamaan memberikan kekuasaan kepeda staf/bawahan tersebut, sehingga
bawahan itu dapat melaksanakan tugas tugas itu sebaik baiknya serta dapat
mempertanggung jawabkan hal hal yang didelegasikan kepadanya
B. Saran
Untuk menyelesaikan suatu konflik seharusnya diperlukan usaha-usaha
yang bersifat konstruktif untuk menghasilkan pertumbuhan positif individu atau
kelompok, peningkatan kesadaran, pemahaman diri dan orang lain, dan perasaan
positif terhadap hubungan dengan orang lain.
11
DAFTAR PUSTAKA
12