Disusun Oleh:
KELOMPOK 12
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Audit Investigasi dan Akuntansi
Forensik tentang “Siapa Pelaku Kecurangan dan Mengapa”.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penulis
1
BAB IX
Ingatlah ini...
Sebagian besar dari kita menghadapi tekanan dalam hidup kita. Kita
memiliki kebutuhan keuangan tertentu, kita membuat investasi yang bodoh atau
bersifat spekulatif, kita dihadapkan pada kebiasaan tertentu yang bahkan membuat
kita ketagihan, kita merasa bekerja terlalu lama dan/atau dibayar terlalu rendah,
atau kita menjadi cukup seraka dan menginginkan yang lebih. Kita sering kali
memiliki kesulitan untuk membedakan antara keinginan dan kebutuhan.
Bagi beberapa orang, menjadi orang sukses lebih penting daripada jujur.
Jika mereka ingin mengurutkan karakteristik pribadi yang paling berharga dalam
hidup mereka, sukses akan ada di peringkat yang lebih tinggi dibanding
keinginannya untuk memiliki integritas. Para psikolog mengatakan bahwa
sebagian besar orang memiliki harga dimana mereka akan bertindak tidak jujur.
Individu dengan integritas yang tinggi dan kesempatan yang rendah perlu tekanan
yang cukup tinggi untuk bertindak tidak jujur.
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian adalah atmosfer kerja yang dibangun organisasi
untuk pegawainya. Lingkungan pengendalian meliputi peranan dan contoh
manajemen, komunikasi manajemen, perekrutan yang sesuai, struktur organisasi
yang jelas, dan departemen audit internal yang efektif.
Komunikasi Manajemen Elemen penting kedua dalam lingkungan
pengendalian adalah komunikasi manajemen. Mengkomunikasikan perilaku apa
saja yang sesuai dan perilaku apa saja yang tidak sesuai sangatlah penting. Supaya
efektif dalam mencegah terjadinya kecurangan, komunikasi harus konsisten.
Perekrutan yang Sesuai Elemen penting ketiga dalam membuat struktur
pengendalian yang sesuai adalah perekrutan yang sesuai. Penelitian telah
menunjukkan bahwa sekitar 30% dari semua orang di Amerika Serikat tidak jujur,
40% lainnya jujur secara situasional (terkadang jujur dan terkadang tidak jujur),
30% lainnya selalu jujur pada setiap waktu. Saat sebagian besar organisasi
diyakinkan bahwa pegawai, konsumen, dan pemasok mereka termasuk dalam
30% orang yang jujur, hal ini biasanya tidak menjadi masalah.
Struktur Organisasi Yang Jelas Elemen pencegah kecurangan keempat
dalam lingkungan pengendalian adalah struktur organisasi yang jelas. Saat setiap
orang dalam organisasi mengetahui dengan pasti siapa yang memiliki tanggung
jawab untuk setiap aktivitas bisnis, kemungkinan terjadinya kecurangan lebih
kecil. Dalam keadaan seperti itu, akan lebih mudah untuk menelusuri aset yang
hilang dan akan lebih sulit untuk melakukan penggelapan tanpa tertangkap.
Akuntabilitas yang ketat akan kinerja sangatlah penting bagi lingkungan
pengendalian yang baik.
9
Sistem Akuntansi
Komponen kedua dari struktur pengendalian adalah sistem akuntansi yang
baik. Setiap kecurangan terdiri atas elemen: (1) tindakan pencurian, dimana aset
diambil, (2) penyembunyian, dimana pelaku berusaha untuk menyembunyikan
kecurangan dari pihak lain, dan (3) konversi, dimana pelaku menghabiskan uang
atau mengubah aset yang dicuri dalam bentuk uang, kemudian menghabiskannya.
Tidak seperti perampokan bank, dimana biasanya tidak ada usaha untuk
menyembunyikan tindakan pencurian, penyembunyian adalah sala satu elemen
pembeda kecurangan.
orang tersebut tidak memiliki akses atas keduanya. Kasus Fred R. berikut adalah
contoh tidak adanya pemisahan tugas.
“Fred R. bekerja disebuah perusahaan kontraktor rumah skala menengah.
Ia bertanggung jawab untuk menulis cek serta merekonsiliasi laporan bank.
Selama beberapa periode, Fred mencuri lebih dari $400.000 dengan
memanipulasi dengan register cek dan mengubah saldo rekonsiliasi bank.
Contohnya, jika pemberi kerjanya berutang $15.000 untuk pihak pemborong,
Fred akan menulis cek senilai $15.000 dan menulis $20.000 pada potongan cek
tersebut. Kemudian, pada lembaran cek selanjutnya, ia menulis cek untuk dirinya
sendiri sendiri $5.000 dan menandai potongan cek tersebut dengan keterangan
“dibatalkan”. Ketika laporan bank dikembalikan, ia akan menghancurkan cek
yang ditulis untuk dirinya sendiri dan melakukan rekonsiliasi.”
Jika tidak dicegah sebelumnya, kecurangan Fred dapat dengan mudah
ditangkap, jika seseorang disamping Fred merekonsiliasi laporan bank atau
menulis cek. Setidaknya, pemilik bisnis, bahkan pemilik bisnis kecil, harus
menerapkan pemisahan tugas pada tiga fungsi penting, atau selalu mengerjakan
sendiri. Ketiga fungsi tersebut, yaitu (1) penulisan cek, (2) pembuatan setoran
bank dan (3) rekonsiliasi laporan bank.
Karena melibatkan dua individu, pengelolaan ganda atau pemisahan tugas
biasanya merupakan hal yang paling mahal diantara semua pengendalian. Biaya
tenaga kerja tinggi, dan mempekerjakan dua orang untuk menyelesaikan satu
pekerjaan yang sulit membuat sebagian besar bisnis tidak yakin mereka dapat
melakukannya. Dengan pengendalian ini, pengorbanan berupa biaya tenaga kerja
yang tinggi akan terbayar dengan semakin kecilnya peluang kesalahan dan
kecurangan. Selain mahal, pengelolaan ganda yang baik sering kali sulit
dilakukan. Ketika dua individu mengerjakan pekerjaan yang sama, mereka harus
berfokus pada penugasan mereka dan tidak terganggu oleh percakapan, panggilan
telepon, atau interupsi lainnya. Contoh kecurangan yang dilakukan dalam
“lingkungan pengelolaan ganda” adalah kasus Roger M., yang membuat
pengakuan berikut.
11
“Pada Januari 20XX, saya mengambil uang sebesar uang $3.062 yang
ada dalam kantong untuk menyimpan uang setoran. Saya menyembunyikan
tindakan saya dengan memasukkan ke dalam amplop penyimpanan yang saya
proses pada hari yang sama. Saya sebenarnya tidak memiliki alasan untuk
mengambil uang tersebut. Saya hanya berpikir begitu mudahnya mendapatkan
uang dan saya memanfaatkan hal tersebut. Kondisi yang memudahkan saya untuk
mengambil uang itu tanpa tertangkap atau diamati adalah posisi saya berada di
sisi pelanggan, sehingga tidak mudah diamati oleh rekan kerja saya. Saya
membayar kembali uang tersebut hari ini (27 Januari 20XX) sejumlah $3.062.”
Sistem Otorisasi Prosedur pengendalian internal yang kedua adalah sistem
otorisasi yang sesuai. Terdapat beberapa bentuk prosedur pengendalian otorisasi.
Kartu tanda tangan mengotorisasi seseorang untuk masuk ke dalam ruangan kotak
penyimpanan, untuk mencairkan cek, dan untuk melakukan fungsi lain pada
lembaga keuangan. Ketika orang yang tidak terotorisasi melakukan aktivitas,
kesempatan untuk melakukan kecurangan dapat dikurangi. Sebagai contoh, ketika
individu yang tidak terotorisasi masuk ke ruangan kotak penyimpanan, mereka
tidak dapat masuk dan mencuri milik orang lain. Ketika indivu tidak tidak
diotorisasi untuk menyetujui pembelian, mereka tidak dapat melakukan pembelian
barang untuk kepentingan pribadi dan membuat perusahaan mereka membayar
semua barang tersebut. Seperti kasus kecurangan berikut, kegagalan pengendalian
otorisasi membuat pelaku melakukan kecurangan dengan mudah.
”Mary dan Ron menjadi nasabah bank tertentu selama beberapa tahun.
Karena ron memiliki toko perhiasan, mereka menyewa kotak penyimpanan di
bank untuk menyimpan persediaan tertentu. Sebagian besar pegawai bank
mengetahuinya dengan baik karena frekuensi kunjungan mereka yang cukup
sering untuk melakukan penyetoran dan melakukan aktivitas bsinis lainnya. Apa
yang tidak diketahui pegawai bank lainnya adalah bahwa Mary dan Ron memiliki
masalah dalam pernikahan, yang berakhir dengan perceraian yang menyakitkan.
Setelah perceraian, mereka berhenti menyewa kota penyimpanan bersama-sama.
Ron datang ke bank beberapa waktu kemudian dan menyewa kotak baru, dengan
anak perempuannya sebagai penandatangan selain dirinya. Karena Mary tidak
12
puas dengan penyelesaian perceraian mereka, ia datang ke bank pada suatu hari
dan memberitahu petugas ruang kotak penyimpanan (yang sedang berlibur saat
ia dan Ron menutup kotak penyimpanan mereka) bahwa ia kehilangan kuncinya
dan perlu untuk mengebor kotak tersebut agar dapat membukanya. Karena
petugas tersebut mengenal Mary dan tidak tahu bahwa kotak penyimpanan yang
lama telah ditutup dan kotak penyimpanan yang baru telah dibuka, Mary
merencanakan untuk membuka kotak penyimpanan tersebut. Tanpa ada masalah,
kotak tersebut dibor dan Mary kemudian mengosongkan isinya. Ketika Ron
menoba membuka kotak penyimpanan beberapa hari kemudian, ia baru
mengetahui apa yang telah terjadi. Karena Mary bukan penandatangan pada
akun kotak penyimpanan yang waktu itu dipaksa di buka, bank secara penuh
bertanggung jawab dan menyelesaikan kasus tersebut diluar pengadilan atas
perhiasan senilai $200.000. kecurangan ini sangat mungkin dilakukan karena
pengendalian otorisasi untuk mencocokkan tanda tangan dengan kartu tanda
tangan tidak dilakukan.”
Pengecekan Independen Teori dibalik pengecekan independen adalah
apabila orang yang tahubahwa pekerjaanmereka atau aktivitas mereka diamati
oleh pihak yang lain, kesempatan unutk melakukan dan menyembunyikan
kecuranga dapat diurangi. Adaberbagai macapengecekan independen. Office of
the Controller of theCurrency(OCC) mensyaratkan bahwa setiap pegawai bank di
Amerika Serikat mengambil liburan selama satu minggu (lima hari kerja) setiap
tahunnya.saat pegawaipergi, pegawai lainnya akan mengerjakan pekerjaan merek.
Jika pekerjaan pegawai tertunda selama seminggu, tujuan “liburan wajib” ini tidak
tercapai dan kesempatan untuk melakukan kecurangan tidak hilang. Jika
seseorang yang melakukan kecurangan pergi selama sebulan, aktivitas illegal
sering kali ditemukan.
Sebagai ilustrasi peggunaan pengecekan independen,pehatikan kasus kedai
es krim Baskinrobbins di Wanshington, DC.
“Saat memasuki kedai es krim yang menyediakan 31 rasa ini, pelanggan
akan disapa oleh kasir yang ramah. Dua papan besar tergantung pada dinding
dibelakang kasir. Salah satu papan bertuliskan “jika anda memiliki masalah
13
dengan pelayanan kami, silahkan hubungi manajer pada nomor telepon ini”.
Papan yang lain bertuliskan, “jika anda mendapatkan tanda bintang pada
pembelian anda, anda mendapatkan satu es krim gratis”.”
Dalam sebuah kedai es krim atau toko ritel lainnya, cara termudah untuk
melakukan kecurangan adalah dengan menerima uang dari pelanggan dan
kemudian tidak memasukan uang tersebut kedalam register kas atau
memasukannya dengan jumlah yang lebih sedikit. Untuk kecurangan yang terjadi
dikedai yang menjual es kri, contong es krim dapat dibuat sedikit lebih kecil
selama hari itu, sehingga es krim ekstra dpaat dijual untuk contong lain yang
nilainya tidak dimasukkan ke dalam register kas. Tujuan papan dibelakang kasir
Baskin Robbins adalah untuk mendorong pelanggan menerima dan mengecek
nota pembelian mereka. Jika pelanggan melihat tanda bintang dalam nota
pembelian mereka, nota pembelian tersebut dapat segera ditukarkan. Jika kasir
membebankan $2 untuk contong es krim dan hanya memasukkan $1 ke register
kas, cepat atau lambat pelanggan akan melaporkan upaya penggelapan tersebut.
Pengamanan Fisik Pengamanan fisik sering kali digunakan untuk
melindungi asset dari upaya pencurian karena kecurangan atau tindak kejahatan
lainnya. Pengamanan fisik, seperti brankas, gembok, pagar, dan kunci, akan
menghilangkan kesempatan untuk melakukan kecurangan dan membuat orang
sulit untuk mengakses asset. Uang yang dikunci dalam brankas misalnya, tidak
dapat dicuri kecuali seseorang mendapatkan akses yang tidak terotorisasi atau
kecuali seseorang yang memiliki akses melanggar kepercayaan. Pengendalian
fisik sering kali digunakan untuk memproteksi asset yang kecil seperti peralatan
atau perlengkapan dengan menyimpannya dalam file cabinet yang terkunci, dan
memproteksi uang dengan menyimpan di brankas.
Dokumentasi dan Pencatatan Prosedur pengendalian kelima adalah
penggunaan dokumentasi dan pencatatan untuk membuat catatan transaksi dan
jejak audit. Dokumentasi jarang digunakan sebagai pengendalian preventif, tetapi
merupakan pengendalian detektif yang sangat baik. Bank misalnya,
mempersiapkan laporan dugaan adanya kiting serta laporan aktivitas akun bank
pegawai untuk mendeteksi penyalahgunaan yang dilakukan oleh pegawai untuk
14
yang didakwa karena menyimpan sampel kulit pasien dengan kanker kulit dan
menggunakan jaringan kanker tersebut untuk mendiagnosis pasien yang sehat
bahwa ia menderita kanker kulit. Dokter tersebut melakukan ini untuk
meningkatkan pembayaran sekitar $50 untuk memindahkan jaringan kulit
nonkanker menjadi $150 untuk memindahkan jaringan yang terkena kanker.
Sayangnya, setelah menerima surat perintah penggeledahan, tekanan dan rasa
bersalah yang besar mendorongnya melakukan upaya bunuh diri. Laporan yang
didapatkan oleh polisi lalu lintas menyatakan bahwa dokter tersebut memarkir
mobilnya dan berjalan menuju perlintasan jalan raya California. Pegawai dokter
tersebut menyatakan bahwa ratusan diagnosis pasien telah dipalsukan.
9.4.6 Pengabaian, Sikap Apatis, dan Tidak Adanya Kapasitas yang Memadai
Orang yang lebih tua, individu yang memiliki kesulitan berkomunikasi
karena perbedaan bahasa, dan warga negara yang “rentan” lainnya sering kali
menjadi korban kecurangan karena pelaku tahu bahwa individu tersebut tidak
memiliki kapasitas atau pengetahuan yang cukup untuk mendeteksi tindakan
illegal mereka. Contohnya, kasus dibawah ini
“Perawat yang bertangan ungu didakwa atas penggelapan uang dari ruang
pasien disebuah rumah sakit local. Tangan perawat tersebut ungu karena uang
dalam dompet yang digunakan untuk menjebak pelaku penggelapan telah
dicelupkan ke dalam pewarna celup yang tidak terlihat. Perawat tersebut
memiliki utang kepada badan penyalur pekerja sementara. Setelah uang
dilaporkan hilang dari ruang pasien, manajemen memeriksa daftar nama staf
yang mengindikasikan bahwa perawat ini baru saja sendirian diruang tersebut
19
nol. Jika auditor dan pejabat bank tidak menangkap kecurangan sebelum akhir
tahu, jejak audit akan terhapus dan kecurangan yang terjadi akan sulit terdeteksi.
Di sisi lain, ia tahu bahwa jika ia menutupi kekurangan kas dengan membuat cek
yang beredar dalam rekonsiliasi bank menjadi lebih saji, maka ia harus selalu
menutupi kekurangan kas tersebut akibat adanya kekurangan kas pada setiap
bulannya. Sehingga akan menimbulkan permasalahan penyembunyian yang
sifatnya “permanen”. Ia juga tahu bahwa, misalnya, jika ia memanipulasi
persediaan, asset,maka kekurangan persediaan tersebut akan memengaruhi
periode berikutnya.”
Pada contoh tersebut, Joan tidak tertangkap sampai ia menjadi terlalu
serakah dan mulai menggunakan metode kecurangan lain yang tidak mudah
disembunyikan.
9.6.1 Kekuatan
Pada tahun 1947, Max Weber memperkenalkan kekuatan sebagai
kemungkinan bahwa seseorang dapat memperoleh keinginannya meskipun
bertentangan. Pada tahun 1959, dua penelitian yaitu French dan Raven
mengklasifikasi kekuatan kedalam lima variable terpisah, yang masing-masing
berasal dari aspek berbeda dari hubungan antara pelaku dan target pengaruhnya.
Khususnya, French dan Raven menunjukkan bahwa kekuatan A atas B yang
ditentukan oleh (1) kemampuan A untuk memberikan manfaat kepada B tidak
patuh pada keinginan B (kekuatan penghargaan), (2) kemampuan A untuk
23
jika caranya dalam mengelola tidak etis. Dengan cara ini, konspirator
mengasumsikan peranan otoritatif dan menyakinkan calon konspirator yang akan
dilibatkan bahwa otoritas mereka telah terlegitimasi.
Kekuatan referen adalah kemampuan pelaku untuk berhubungan dengan
calon konspirator yang akan dilibatkan. Pelaku sering kali menggunakan
kekuasaan referen yang mampu mendapatkan kepercayaan dan partisipasi dari
calon konspirator yang akan dilibatkan ketika melakukan tindakan yang tidak etis.
Banyak individu, ketika dibujuk oleh teman yang terpercaya untuk berpatisipasi
dalam kecurangan, akan merasionalisasi tindakannya sebagai tindakan yang dapat
dibenarkan. Dengan melihat skema yang digunakan indivu untuk merekrut orang
lain agar berpatisipasi dalam tindakan kecurangan dari perspektif berbasis
kekuatan, hal ini dimungkinkan untuk memahami bagaimana kecurangan dapat
menjadi besar dan melibatkan banyak orang (gambar 9.7) menjelaskan proses
perekrutan secara lebih terperinci.
Kefektifan pelaku untuk memengaruhi calon yang akan direktut/dilibatkan
dalam tindakan kecurangan didasarkan pada kerentanan korban dan kemampuan
pelaku untuk memanipulasi berbagai jenis kekuatan. Seperti halnya segitiga
kecurangan dalam gambar 9.2, elemen-elemen pada gambar 9.7 saling
berhubungan, yang berarti bahwa semakin rentan korban terhadap berbagai jenis
kekuatan, semakin kecil peran pelaku yang diperlukan dalam proses perekrutan.
Sering kali, setelah korban pertama direkrut kedalam skema kecurangan, individu
tersebut kemudian akan menjadi konspirator (dalam posisi A) dan mulai
memengaruhi individu lain untuk melakukan kecurangan serupa. Proses ini
ditunjukan dalam gambar 9.8.
25
Tekanan
Kesuksesan
Kekuatan koersif Ketakutan akan hukuman
hubungan
yang dimiliki kolusi
(rekrutmen) Kurangnya pengetahuan
Kekuatan ahli yang
dimiliki Tingkat kepatuhan
Kekuatan yang
Kebutuhan akan
memiliki legitimasi
hubungan
yang dimilki
Kekuatan referen
yang dimiliki
Gambar 9.8 Bagaimana Orang Lain Direkrut Untuk Terlibat Dalam Skema
Kecurangan
[posisi A] [posisi B] Calon konspirator yang
Konspirator
akan dilibatkan
Setelah terlibat, calon
konspirator [posisi B] akan
berubah menjadi
konspirator [posisi A] dan
mulai memengaruhi yang
lain