Anda di halaman 1dari 49

Modul Pembelajaran

SEL ELEKTROKIMIA
Kimia
Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Kelas X Semester 2

Penulis :
Ari Kunanti, S. Si.
Dyah Wijayanti, S. Si.
Iffa Isti’anah, S. Pd.

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI


DINAS PENDIDIKAN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
2019

Elektrokimia 1
Penulis:

1. Ari Kunanti, S. Si. (Email : ari.kunanti@gmail.com)


2. Dyah Wijayanti, S. Si. ((Email : dyahwijayantismiler@gmail.com)
3. Iffa Isti’anah, S. Pd. (Email : iffaistianah@gmail.com)

Pemerintah Provinsi Jawa Timur


Dinas Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri

Elektrokimia 2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillaah Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas tersusunnya
modul ini, dengan harapan dapat digunakan sebagai modul untuk peserta didik
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Program Keahlian Teknologi dan Rekayasa
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Penerapan kurikulum 2013 mengacu pada paradigma belajar kurikulum abad 21
menyebabkan terjadinya perubahan, yakni dari pengajaran (teaching) menjadi
belajar (learning), dari pembelajaran yang berpusat kepada guru (teachers centered)
menjadi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (student centered), dari
pembelajaran pasif (pasive learning) ke cara belajar peserta didik
aktif (active learning) atau Student Active Learning - SAL.
Modul Elektrokimia ini disusun berdasarkan tuntutan paradigma
pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013 diselaraskan berdasarkan
pendekatan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar
kurikulum abad 21, yaitu pendekatan model pembelajaran berbasis peningkatan
keterampilan proses sains.
Penyajian modul ini disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik dapat melakukan
proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai
aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan
eksperimen ilmiah (penerapan scientifik), dengan demikian peserta didik diarahkan
untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru
secara mandiri.

Penulis menyampaikan terima kasih, sekaligus saran kritik demi


kesempurnaan modul ini dan penghargaan kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam membantu terselesaikannya modul Elektrokimia.

Sidoarjo, 28 Juni 2019


Penulis

Elektrokimia 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL v
PETA KEDUDUKAN MODUL vii
GLOSARIUM ix
Kegiatan Pembelajaran 1. 1
SEL VOLTA 1
A. Tujuan Pembelajaran 1
B. Uraian Materi 1
Sel Volta.....................................................................................................................2
C. Rangkuman 2
D. Tugas 2
E. Tes Formatif 3
F. Kunci Jawaban Tes Formatif 3
G. Lembar Kerja 3
Kegiatan Pembelajaran 2. 7
SEL ELEKTROLISIS 1
A. Tujuan Pembelajaran 1
B. Uraian Materi 1
Elektrolisis..................................................................................................................2
C. Rangkuman 2
D. Tugas 2
E. Tes Formatif 3
F. Kunci Jawaban Tes Formatif 3
G. Lembar Kerja 3
EVALUASI 8
DAFTAR PUSTAKA 9

Elektrokimia 4
DAFTAR GAMBAR

Elektrokimia 5
DAFTAR TABEL

Elektrokimia 6
DAFTAR LAMPIRAN

Elektrokimia 7
PETA KEDUDUKAN MODUL

Modul ini merupakan modul ke-8 dari 11 modul yang dikembangkan bagi peserta didik
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif, mata pelajaran Kimia.

Tabel peta kompetensi modul Elektrokimia.


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi Kompetensi

3.8 Mengevaluasi 3.8.1 Memahami 4.8 Mengintegrasika 4.8.1 Membanding


proses yang prinsip sel n antara hasil kan potensial
terjadi dalam volta. perhitungan E sel hasil
sel 3.8.2 Menghitung sel dengan perhitungan
elektrokimia potensial sel proses yang dengan hasil
(menghitung pada sel volta. terjadi dalam sel pengukuran
E sel, reaksi 3.8.3 Mengevaluasi elektrokimia pada sel volta
reaksi pada sel proses (menghitung E Membanding
volta dan sel spontasnitas sel, reaksi reaksi 4.8.2 kan potensial
elektrolisa, reaksi pada sel volta sel hasil
proses berdasarkan dan sel perhitungan
pelapisan hasil elektrolisa, dengan hasil
logam) yang perhitungan proses pelapisan pengukuran
digunakan potensial sel. logam) reaksi pada sel

Elektrokimia 8
dalam 3.8.4 Memahami yang digunakan elektrolisis
kehidupan prinsip sel dalam kehidupan Melakukan
elektrolisis 4.8.3 proses
3.8.5 Menuliskan pelapisan
reaksi sel logam
elektrolisis
3.8.6 Menghitung
massa hasil
elektrolisis
menggunakan
Hukum Faraday

Elektrokimia 9
GLOSARIUM

Sel Volta Pada sel Volta atau sel Galvani terjadi reaksi redoks spontan
menghasilkan energi listrik. Dalam sel terjadi perubahan energi
kimia menjadi energi listrik
Sel elektrolisis Pada sel elektrolisis terjadi reaksi redoks tidak spontan
menghasilkan energi listrik. Dalam sel terjadi perubahan energi
listrik menjadi energi kimia

Elektrokimia 10
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Elektrokimia berisi 2 (dua) kegiatan belajar meliputi Sel Volta dan Sel
Elektrolisis. Modul ini sebagai dasar agar peserta didik mampu mengintegrasikan
prinsip kerja, hasil perhitungan potensial sel dari reaksi pada sel volta dan sel
elektrolisis.

B. PRASYARAT
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul Elektrokimia,
Prasyarat pengetahuan meliputi Konsep Reaksi Oksidasi reduksi, prinsip dan
cara kerja Sel Volta, perhitungan potensial sel.
Prasyarat keterampilan meliputi melakukan perhitungan penentuan bilangan
oksidasi, keterampilan mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi dan mengkomunikasikan

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


Dalam mempelajari modul ini, yang harus dilakukan oleh peserta didik adalah :
1. Membaca pendahuluan agar memahami latar belakang penulisan
modul, tujuan penyusunan modul, peta kompetensi dalam modul,
ruang lingkup pembahasan, serta petunjuk penggunaan modul yang
termuat dalam petunjuk penggunaan modul.
2. Membaca tujuan pembelajaran sehingga memahami target atau goal dari
kegiatan belajar.
3. Membaca indikator pencapaian kompetensi sehingga memahami obyek
yang akan dijadikan kriteria pengukuran untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
4. Membaca uraian materi pembelajaran sehingga memiliki pengetahuan,
ketrampilan dan sikap terhadap kompetensi yang akan dicapai.
5. Melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan petunjuk.
6. Mengerjakan latihan/soal atau tugas.

D. TUJUAN AKHIR
Tujuan disusunnya modul ini adalah memberikan pengetahuan, ketrampilan dan
sikap tentang Elektrokimia melalui aktivitas observasi dan praktikum. Setelah
mempelajari modul ini diharapkan peserta didik dapat :
1. Memahami prinsip sel volta.
2. Menghitung potensial sel pada sel volta.

Elektrokimia 11
3. Mengevaluasi proses spontasnitas reaksi berdasarkan hasil perhitungan
potensial sel.
4. Memahami prinsip sel elektrolisis
5. Menuliskan reaksi sel elektrolisis
6. Menghitung massa hasil elektrolisis menggunakan Hukum Faraday
7. Membandingkan potensial sel hasil perhitungan dengan hasil pengukuran
pada sel volta
8. Membandingkan potensial sel hasil perhitungan dengan hasil pengukuran
pada sel elektrolisis
9. Melakukan proses pelapisan logam

Setelah mempelajari uraian materi dalam bab pembelajaran dan kegiatan


belajar diharapkan peserta didik dapat memiliki kompetensi sikap, pengetahuan
dan ketrampilan yang berkaitan dengan materi:
 Sel Volta
 Sel Elektrolisis

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


Kompetensi Inti 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komuniksasi Digital,
dan Dasar Bidang Teknologi dan Rekayasa pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.

Kompetensi Dasar :
3.8 Mengevaluasi proses yang terjadi dalam sel elektrokimia (menghitung E
sel, reaksi reaksi pada sel volta dan sel elektrolisa, proses pelapisan logam)
yang digunakan dalam kehidupan.

Kompetensi Inti 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat,


informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan lingkup Simulasi dan Komuniksasi Digital, dan Dasar Bidang
Teknologi dan Rekayasa. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu
dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Elektrokimia 12
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar :
4.8 Mengintegrasikan antara hasil perhitungan E sel dengan proses yang
terjadi dalam sel elektrokimia (menghitung E sel, reaksi reaksi pada sel
volta dan sel elektrolisa, proses pelapisan logam) reaksi yang digunakan
dalam kehidupan

F. CEK KEMAMPUAN AWAL


1. Jelaskan pengertian reaksi oksidasi dan reduksi!
2. Apa yang dimaksud bilangan oksidasi, oksidator dan reduktor ?
3. Tentukan bilangan oksidasi O pada senyawa Na 2O !

Elektrokimia 13
Kegiatan Pembelajaran 1.
SEL VOLTA

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi dan menggali informasi peserta didik mampu
1. memahami prinsip sel volta dengan benar dan percaya diri.
2. menghitung potensial sel (E sel) pada sel volta dengan benar dan teliti.
3. mengevaluasi proses spontasnitas reaksi berdasarkan hasil perhitungan potensial
sel dengan benar dan teliti.

B. Uraian Materi
Sel Volta
Baterai merupakan sumber energi listrik yang kita gunakan pada beragam peralatan,
seperti radio, lampu senter, kalkulator, dan telepon genggam. Baterai dapat
menghasilkan arus listrik karena memiliki dua elektrode yang terdiri atas logam Zn
sebagai anode dan batang karbon sebagai katode. Apabila kedua elektrode tersebut
dihubungkan, maka akan menghasilkan arus listrik karena terjadi perpindahan muatan.
Reaksi yang terjadi antara kedua elektrode tersebut merupakan reaksi redoks.

Selain baterai, penerapan reaksi redoks banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-
hari, contoh pemanfaatan lainnya adalah pada penyepuhan logam. Proses penyepuhan
logam, seperti pelapisan kromium pada mesin kendaraan bermotor sehingga terlihat
mengkilap, menggunakan sel elektrolisis.
Dalam reaksi redoks terjadi transfer elektron dari reduktor ke oksidator. Pengetahuan
adanya transfer elektron memberikan manfaat dalam upaya mengembangkan sumber
energi listrik alternatif sebab aliran listrik tiada lain adalah aliran elektron. Bidang ilmu
yang mempelajari energi listrik dalam reaksi kimia disebut elektrokimia. Perangkat atau
instrumen untuk membangun energi listrik dari reaksi kimia dinamakan sel elektrokimia.

Elektrokimia 14
Gambar sel Daniel sebagai salah satu sel elektrokimia

Panduan bagi Guru


Bagi rekan guru, modul ini dapat disajikan sebagai salah satu sumber belajar bagi siswa.
Modul ini dilengkapi juga dengan latihan, tes akhir, dan forum diskusi.
Panduan Bagi Siswa
Untuk mempelajari modul ini Anda diminta untuk mengisi kuis interaktif. Pada setiap
kegiatan belajar Anda akan mengerjakan latihan interaktif dan di akhir kegiatan Anda
diminta mengerjakan tes akhir modul guna mengetahui tingkat penguasaan materi Anda
terhadap modul ini. Guna memperdalam penguasaan materi, Anda dapat mendiskusikan
tentang contoh sel elektrokimia sebagai sumber energi alternatif terbarukan. Pada
bagian penutup, terdapat forum diskusi sehingga Anda dapat memberikan komentar dan
saling bertukar pikiran dengan rekan-rekan Anda di seluruh Indonesia.
Luigi Galvani (1780) dan Alessandro Volta (1800) telah menemukan terbentuknya arus
listrik dari reaksi kimia. Reaksi kimia yang terjadi merupakan reaksi redoks (reduksi dan
oksidasi) dan alat ini disebut sel volta.
Reaksi spontan antara sepotong seng yang dicelupkan ke dalam larutan yang berisi Cu 2+.
Saat reaksi berlangsung, warna biru Cu 2+(aq) memudar, dan logam tembaga mengendap
pada seng. Pada saat yang sama, seng mulai larut. Perubahan reaksi ini ditunjukkan oleh
animasi reaksi redoks berikut ini.
Ketika logam seng (zink) dicelupkan dalam larutan tembaga(II) sulfat maka permukaan
logam seng akan segera ditutupi dengan lapisan tembaga (Cu) dan sedikit demi sedikit
logam seng akan larut. Pada kasus ini telah terjadi reaksi redoks, yaitu reaksi reduksi
pada ion tembaga(II) dan reaksi
oksidasi pada zink. Reaksi tersebut dituliskan seperti berikut:
Oksidasi : Zn(s) Zn2+(aq) + 2e-
Reduksi : Cu2+(aq) + 2e- Cu(s)
Elektron berpindah dari logam Zn ke ion Cu 2+. Ion-ion Cu2+ menyelimuti logam Zn,
menyerap elektron kemudian mengendap. Adapun logam Zn setelah melepas elektron
akan larut dan berubah menjadi Zn2+. Pada reaksi ini tidak timbul arus listrik, karena
perpindahan elektron terjadi secara langsung yaitu dari logam Zn ke logam Cu. Kedua
logam di atas (Zn dan Cu) harus dipisahkan dengan jembatan garam untuk menghasilkan
arus listrik. Rangkaian inilah yang dinamakan sel Volta. Perhatikan Gambar berikut ini!

Elektrokimia 15
Gambar Rangkaian Sel Volta

Logam seng dicelupkan dalam larutan yang mengandung ion Zn 2+ yaitu larutan seng
sulfat (ZnSO4) dan logam tembaga dicelupkan dalam larutan yang mengandung ion Cu 2+
yaitu tembaga(II) sulfat. Masing-masing logam dihubungkan dengan voltmeter. Untuk
menetralkan muatan pada larutan maka dibuatlah tabung penghubung antara larutan.
Tabung ini berisi larutan garam misalnya NaCl atau KNO 3 dalam agar-agar. Tabung
penghubung ini disebut jembatan garam.

Logam seng yang dicelupkan dalam larutan zink sulfat akan mengalami oksidasi dengan
melepaskan dua elektron membentuk ion Zn 2+. Elektron yang dilepaskan mengalir
melalui kawat penghantar menuju logam Cu dan ditangkap oleh ion Cu 2+ sehingga ion
Cu2+ mengalami reduksi membentuk logam Cu. Terjadinya aliran elektron dari logam Zn
ke logam Cu ditunjukkan dengan penyimpangan jarum voltmeter. Larutan dalam
jembatan garam berfungsi menetralkan kelebihan ion positif (ion Zn 2+) dalam larutan
ZnSO4 dengan menetralkan kelebihan ion negatif (ion SO 42-) dalam larutan.

Elektrode di mana reaksi oksidasi terjadi disebut anode. Adapun elektrode di mana
reaksi reduksi terjadi disebut katode. Reaksi yang terjadi pada sel Volta dapat dituliskan
seperti berikut.

Anode : Zn(s) Zn2+(aq) + 2e-

Katode : Cu2+(aq) + 2e- Cu(s)

Elektrokimia 16
Reaksi Sel : Zn(s) + Cu2+(aq) Zn2+(aq) + Cu(s)

Susunan sel Volta dinyatakan dengan notasi singkat yang disebut diagram sel. Diagram
sel pada sel Volta di atas dapat dituliskan sebagai berikut:

Zn(s) | Zn2+(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s)

Notasi tersebut menyatakan bahwa pada anode terjadi reaksi oksidasi logam Zn menjadi
ion Zn2+. Adapun di katode terjadi reaksi reduksi ion Cu 2+ menjadi logam Cu. Dua garis
sejajar (||) menyatakan jembatan garam pada sel Volta dan garis tunggal sejajar (|)
menyatakan batas antarfase.
1. Potensial Sel
Potensial sel volta dapat ditentukan melalui percobaan dengan menggunakan voltmeter
atau potensiometer. Perbedaan potensial antara kedua sel yang terdapat di dalam sel
volta disebut potensial elektrode. Untuk mengukur potensial suatu elektrode digunakan
elektrode lain sebagai pembanding atau standar. Elektrode hidrogen digunakan sebagai
elektrode standar karena harga potensialnya = 0,00 Volt. Potensial elektrode yang
dibandingkan dengan elektrode hidrogen yang diukur pada suhu 25 o;C dan tekanan 1
atm disebut potensial elektrode standar. Potensial elektrode hidrogen merupakan energi
potensial zat tereduksi dikurangi energi potensial zat teroksidasi.

Elektrokimia 17
Tabel Potensial Reduksi Standar pada Suhu 25 o;C dan Konsentrasi Ion 1 M
Potensial sel (Eo;sel) merupakan beda potensial yang terjadi pada kedua elektrode.
Potensial dapat ditentukan dengan cara mengukur potensial listrik yang timbul dari
penggabungan dua reaksi setengah sel menggunakan voltmeter atau potensiometer.
Potensial sel juga dapat ditentukan dengan cara menghitung selisih potensial elektrode
yang digunakan.
Katode merupakan elektrode yang mempunyai harga E o; lebih besar, sedangkan anode
merupakan elektrode yang mempunyai harga E o; lebih kecil.
2. Deret Volta
Unsur-unsur yang disusun berdasarkan urutan potensial elektroda standar membentuk
deret yang dikenal sebagai deret Volta atau deret elektrokimia atau deret aktivitas
logam. Pada deret Volta, logam-logam dari kiri ke kanan makin mudah mengalami reaksi
reduksi atau logam-logam dari kanan ke kiri makin mudah mengalami reaksi oksidasi.

Elektrokimia 18
Logam-logam yang berada di sebelah kiri atom H memiliki harga E o; negatif. Adapun
logam-logam di sebelah kanan atom H memiliki harga E o; positif.

Deret Volta

3. Contoh Sel Volta


a. Sel Leclanche atau Sel Kering
Sel kering banyak digunakan pada alat-alat elektronika, misal lampu senter. Sel kering
ditemukan oleh Leclanche, sehingga sering disebut sel Leclanche. Pada sel Leclanche,
reaksi oksidasi terjadi pada logam seng dan reaksi reduksi terjadi pada karbon yang inert.
Elektrolitnya adalah pasta yang basah terdiri dari MnO 2, ZnCl2, NHCl dan karbon hitam.
Disebut sel kering karena dalam sel tidak terdapat cairan yang bebas.

Gambar Komponen Sel Kering

Elektrokimia 19
Reaksi yang terjadi pada sel Leclanche dapat ditulis seperti berikut:
Anode : Zn(s) Zn2+(aq) + 2e-
Katode : 2MnO2(s) + 2NH4+(aq) + 2e- Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O(l)
Zn(s) + 2MnO2(s) + 2NH4+(aq) Zn2+(aq) + Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O(l)

Ion Zn2+ dapat bereaksi dengan NH3 membentuk ion kompleks [Zn(NH 3)4]2+. Potensial
tiap sel Leclanche adalah 1,5 volt. Sel Leclanche tidak dapat diisi ulang, sehingga disebut
sel primer. Contoh sel kering antara lain baterai yang biasanya digunakan dalam senter
dan baterai berbentuk kancing yang digunakan dalam arloji dan kalkulator. Sel Leclanche
sekarang bisa diganti oleh baterai alkalin. Baterai ini terdiri dari anode seng, katode
mangan dioksida, dan elektrolit kalium hidroksida. Reaksi yang terjadi pada sel Leclanche
dapat ditulis seperti berikut:
Anode : Zn(s) + 2OH-(aq) Zn(OH)2(s) + 2e-
Katode : 2MnO2(s) + 2H2O(l) + 2e- 2MnO(OH)(s) + 2OH-(aq)
Zn(s) + 2MnO2(s) + 2H2O(l) Zn(OH)2(s) + 2MnO(OH)(s)
Potensial dari baterai alkalin adalah 1,5 volt. Kelebihan baterai alkalin dibanding sel
Leclance adalah lebih tahan lama.

b. Baterai Perak Oksida


Reaksi yang terjadi pada baterai perak oksida seperti berikut:
Katode : Ag2O(s) + H2O(l) + 2e- 2Ag(s) + 2OH-(aq)
Anode : Zn(s) + 2OH-(aq) Zn(OH)2(s) + 2e-
Ag2O(s) + Zn(s) + H2O(l) 2Ag(s) + Zn(OH)2(s)

Gambar Komponen Baterai Perak Oksida

Elektrokimia 20
c. Baterai Merkurium(II) Oksida
Baterai ini menggunakan kalium hidroksida sebagai elektrolit dengan voltasenya sekitar
1,4 volt. Anodenya adalah logam seng dan katodenya biasanya digunakan oksida yang
mudah direduksi atau suatu elektrode inert yang bersentuhan dengan oksida.

d. Aki
Aki merupakan sel Volta yang banyak digunakan dalam kendaraan bermotor. Selain itu
aki juga dapat diisi ulang kembali. Aki disusun dari lempeng timbal (Pb) dan timbal
oksida (PbO2) yang dicelupkan dalam larutan asam sulfat (H 2SO4). Apabila aki
memberikan arus maka lempeng timbal bertindak sebagai anode dan lempeng timbal
dioksida (PbO2) sebagai katode. Adapun reaksi yang terjadi sebagai berikut:

Anode : Pb(s) + SO42-(aq) PbSO4(s) + 2e-


Katode : PbO2(s) + 4H+(aq) + SO42-(aq) + 2e- PbSO4(s) + 2H2O(l)
Pb(s) + PbO2(s) + 4H+(aq) + 2SO42-(aq) 2PbSO4(s) + 2H2O(l)

Gambar Komponen Sel Aki

Pada kedua elektrode terbentuk timbal sulfat (PbSO 4). Hal ini dikarenakan timbal sulfat
terendapkan pada elektrode di mana garam ini terbentuk, bukannya terlarut ke dalam
larutan. Apabila keping tertutup oleh PbSO 4 dan elektrolitnya telah diencerkan oleh air

Elektrokimia 21
yang dihasilkan, maka sel akan menjadi kosong. Untuk mengisi kembali, maka elektron
harus dialirkan dalam arah yang berlawanan menggunakan sumber listrik dari luar.
Timbal sulfat dan air diubah kembali menjadi timbal, timbal dioksida dan asam sulfat
dengan reaksi seperti berikut:
2PbSO4(s) + 2H2O(l) Pb(s) + PbO2(s) +2H2SO4(l)

C. Rangkuman
1. Pada sel Volta atau sel Galvani terjadi reaksi redoks spontan menghasilkan energi
listrik. Dalam sel terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Anode
adalah elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi. Katode adalah elektrode
tempat terjadinya reaksi reduksi. Arah gerak arus listrik adalah dari anode
menuju katode.
2. Pada sel Volta terdapat jembatan garam yang berfungsi menyetimbangkan ion-
ion dalam larutan.
3. Susunan sel Volta dinyatakan dengan notasi singkat yang disebut diagram sel.
Dua garis sejajar (||) menyatakan jembatan garam dan garis tunggal sejajar (|)
menyatakan batas antarfase.
4. Potensial elektrode merupakan ukuran besarnya kecenderungan suatu unsur
untuk melepas/menyerap elektron. Potensial yang dihasilkan oleh suatu
elektrode yang dihubungkan dengan elektrode disebut potensial elektrode
standar.
5. Potensial sel juga dapat ditentukan dengan cara menghitung selisih potensial
elektrode yang digunakan. Secara matematis dapat dituliskan seperti berikut:

Esel = Ekatode  Eanode

6. Unsur-unsur yang disusun berdasarkan urutan potensial elektroda standar


membentuk deret yang dikenal sebagai deret Volta atau deret elektrokimia atau
deret aktivitas logam. Pada deret Volta, dari kiri ke kanan makin mudah
mengalami reaksi reduksi atau dari kanan ke kiri makin mudah mengalami reaksi
oksidasi.
7. Beberapa sel Volta dalam kehidupan sehari-hari antara lain: sel aki, sel kering,
baterai perak oksida, dan baterai merkurium (II) oksida.

Elektrokimia 22
D. Tugas
1. Carilah artikel tentang percobaan sederhana yang memanfaatkan konsep reaksi
pada sel volta! Cobalah membuat rancangan praktikum tersebut!
2. Amati percobaan sederhana https://www.youtube.com/watch?
v=YjSMoexmSKU , https://www.youtube.com/watch?v=HJG8SVRzsNM ,
https://www.youtube.com/watch?v=eAMhjW0G_-I dan susunlah rancangan
kegiatan praktikumnya!

E. Tes Formatif
1. Jelaskan prinsip sel volta?
2. Perhatikan gambar sel volta di bawah ini, diketahui beberapa potensial reduksi
dari logam:
Zn2+(aq) + 2e  Zn(s) E = 0,76 V
Cu2+(aq) + 2e  Cu(s) E = +0,34 V

Berdasarkan dari data diatas dan pasangan potensial reduksi, tulis reaksi sel
masing-masing pasangan yang bisa berlangsung spontan pada sel volta dan
hitung potensial sel!

Elektrokimia 23
F. Kunci Jawaban Tes Formatif
1. Prinsip sel volta mampu merubah energi reaksi spontan menjadi energi listrik.
Energi listrik berbanding lurus dengan perbedaan potensial antara 2 elektroda
dan disebut potensial sel (Esel). Elektron mengalir dari secara spontan dari
elektroda negatif ke elektroda positi (potensial listrik yang lebih positif), maka
agar reaksi berlangsung spontan, harga E sel > 0 (positif). Pada sel volta,
elektroda negatif bertindak sebagai katoda, elektroda positif bertindak sebagai
anoda
2. Reaksi redoks : Cu2+ (aq) + Zn(s)  Cu(s) + Zn2+(aq) Esel = 1,10V dan maka
reaksi berlangsung spontan

G. Lembar Kerja
Praktik Sel Volta
1. Waktu Penyelesaian : 90 menit
2. Daftar Alat/Mesin dan Bahan :
No. Nama Barang Spesifikasi Keterangan
A. ALAT
1.
2.
3.
4.
5.

B. BAHAN
1.
2.
3.
4.
5.

3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu
melakukan praktik kerja ini adalah:
a. Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan sehingga
diperoleh hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan

Elektrokimia 24
karena ketidak telitian, ketidak cermatan, ketidak hati – hatian, dan
ketidak tepatan.
b. Waktu menggunakan alat praktikum dan ukur multitester pada saat
melakukan praktikum Sel Volta harus diperhatikan cara penanganannya
yang benar.

4. Standar Kinerja
a. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari
yang ditetapkan.
b. Ketersediaan alat dan bahan praktikum yang lengkap
c. Ketelitian membaca alat ukur multimeter
d. Kebersihan alat dan tempat praktikum

5. Tugas
Skenario Tugas Praktik :
1. Mengamati video praktikum sel volta menggunakan alat dan bahan
sederhana https://www.youtube.com/watch?v=YjSMoexmSKU ,
https://www.youtube.com/watch?v=HJG8SVRzsNM ,
https://www.youtube.com/watch?v=eAMhjW0G_-I
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Merangkai alat
4. Mengamati nyala lampu
5. Mengukur menggunakan multimeter

6. Instruksi Kerja
Setelah membaca skenario nomor 5 selanjutnya ikuti instruksi kerja sebagai
berikut:
a. Siapkan alat dan bahan praktikum
b. Gunakan alat keselamatan kerja
c. Gunakan peralatan APD (Alat Pelindung Diri) untuk menjaga
keselamatan dalam bekerja

Elektrokimia 25
d. Menyusun dan merangkai alat praktikum sesuai rancangan
e. Melakukan pengamatan dan pencatatan
f. Melakukan kalibrasi pada alat ukur multitester (manual) atau memeriksa
alat ukur dalam keadaan baik dan bisa digunakan
g. Melakukan pengukuran dengan multitester
h. Menganalisis hasil praktikum
i. Mengevaluasi kegiatan praktikum

7. Daftar lembar pengamatan


DAFTAR PENCAPAIAN KET
NO POIN YANG DICEK YA TIDAK
TUGAS/INSTRUKSI
a. Siapkan alat dan bahan Alat dan bahan
material/pelat praktikum sesuai
dengan
rancangan yang
dibutuhkan pada
praktikum sel
volta
b. Gunakan alat Harus
keselamatan kerja menggunakan
alat keselamatan
kerja
c. Gunakan peralatan APD Peralatan APD
(Alat Pelindung Diri) harus digunakan
untuk menjaga
keselamatan dalam
bekerja
d. Menyusun dan Menyusun dan
merangkai alat praktikum merangkai alat
sesuai rancangan praktikum sesuai
rancangan
dengan benar
e. Melakukan pengamatan Melakukan
dan pencatatan pengamatan dan
pencatatan

Elektrokimia 26
dengan benar dan
teliti
f. Melakukan kalibrasi pada Melakukan
alat ukur multitester kalibrasi pada
(manual) atau alat ukur
memeriksa alat ukur multitester
dalam keadaan baik dan (manual) atau
bisa digunakan memeriksa alat
ukur dalam
keadaan baik dan
bisa digunakan
dengan benar
dan tepat
g. Melakukan pengukuran Melakukan
dengan multitester pengukuran
dengan
multitester
dengan teliti
h. Menganalisis hasil Membandingkan
praktikum hasil praktikum
dengan teori sel
volta
i. Mengevaluasi kegiatan Mengevaluasi
praktikum kegiatan
praktikum dengan
mandiri dan
percaya diri

Apakah semua instruksi kerja tugas praktik sel volta dilaksanakan dengan
benar dengan waktu yang telah ditentukan?

YA TIDAK

Catatan Guru : ………………………………………………........................

Elektrokimia 27
NAMA TANDA TANGAN

PESERTA

Guru

Pengamatan Sikap kerja

CEK LIS PENGAMATAN SIKAP KERJA


No. Instruksi
Indikator Unjuk Kerja Ya Tdk Keterangan
Kerja
Harus bertindak tepat dan benar 6a
Harus bertindak tepat, teliti dan benar 6b
Harus bertindak teliti dan cermat 6c
Harus bertindak tepat dan benar 6d
Harus bertindak tepat, teliti dan benar 6e
Harus bertindak tepat, teliti dan benar 6f
Harus bertindak tepat, teliti dan benar 6g
Harus bertindak tepat, teliti dan benar 6h
Harus bertindak tepat, teliti dan benar 6i
Harus bertindak tepat, teliti dan benar 6j

Elektrokimia 28
Kegiatan Pembelajaran 2
SEL ELEKTROLISIS

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi dan menggali informasi peserta didik mampu
1. memahami prinsip sel elektrolisis dengan benar dan percaya diri.
2. menuliskan reaksi sel elektrolisis dengan tepat dan percaya diri.
3. Menghitung massa hasil elektrolisis menggunakan Hukum Faraday dengan benar
dan teliti.

B. Uraian Materi
SEL ELEKTROLISIS
Penggunaan aki merupakan reaksi sel Volta, sebaliknya proses pengisian aki merupakan
reaksi sel elektrolisis. Dalam sel elektrolisis dapat dihasilkan suatu reaksi kimia dari aliran
elektron dalam bentuk arus listrik. Reaksi kimia yang terjadi pada sel elektrolisis adalah
reaksi redoks tidak spontan.
Rangkaian sel elektrolisis pertama kali dirancang oleh seorang ilmuwan Inggris, Michael
Faraday.
Pada rancangan dasar sel elektrolisis katode merupakan kutub negatif, sebaliknya anode
merupakan kutub positif. Sel elektrolisis memerlukan energi dari luar agar terjadi reaksi
kimia (reaksi tidak spontan), sebaliknya sel Volta tidak memerlukan energi dari luar.
Pemberian tanda positif dan negatif elektrode pada sel elektrolisis berdasarkan pada
potensial listrik dari luar sistem, sedangkan pada sel Volta berdasarkan nilai potensial
reduksi standar kedua elektrode.

1. Reaksi pada Sel Elektrolisis


Reaksi yang terjadi pada sel elektrolisis tergantung dari bentuk elektrolit dan elektrode
yang digunakan. Jadi, reaksi dalam sel elektrolisis dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Sel elektrolisis dengan elektrolit lelehan
Dalam bentuk lelehan/leburan, ion-ion dalam suatu elektrolit dapat bergerak
bebas. Ion negatif (anion) akan bergerak menuju anode, melepaskan elektron,
dan mengalami reaksi oksidasi. Ion positif (kation) akan bergerak menuju katode,
menerima elektron, dan mengalami reaksi reduksi. Pada umumnya, sel

Elektrokimia 29
elektrolisis dengan lelehan elektrolit menggunakan elektrode inert (tidak
reaktif), yaitu platina (Pt), karbon/grafit (C), dan emas (Au). Elektrode inert tidak
terlibat dalam proses redoks (reaksi).
b. Sel elektrolisis dengan larutan elektrolit dengan elektrode tidak reaktif (inert)
Pada sel elektrolisis dengan larutan elektrolit (air sebagai pelarut), reaksi yang
terjadi pada katode dan anode berdasarkan kompetisi nilai potensial
elektrode/reduksi standar spesies (kation, anion, molekul) yang terlibat dalam
reaksi redoks. Elektrode platina (Pt), karbon (C), dan emas (Au) adalah elektrode
inert yang tidak terlibat dalam reaksi redoks. Reaksi yang terjadi pada elektrolisis
larutan dengan elektrode inert tergantung pada potensial elektrode/reduksi
standar spesies yang terlibat dalam redoks.

c. Sel elektrolisis dengan larutan elektrolit dengan elektrode reaktif.


Elektrode yang digunakan adalah elektrode logam. Logam-logam reaktif
(golongan transisi) mudah melepaskan elektron dan mengalami oksidasi,
sehingga penggunaan logam reaktif (selain Pt, C, dan Au) sebagai elektrode
hanya mempengaruhi reaksi oksidasi yang terjadi pada anode. Reaksi pada
katode dan anode untuk sel elektrolisis dengan elektrolit larutan dan elektrode
reaktif tergantung pada kompetisi potensial elektrode standar dari anion, kation,
dan molekul yang terlihat dalam reaksi redoks.

Berdasarkan jenis reaksi dalam sel elektrolisis di atas, diperoleh kesimpulan tentang
reaksi-reaksi yang terjadi pada katode dan anode dalam sel elektrolisis dengan larutan
elektrolit adalah sebagai berikut.
a. Reaksi pada Katode
Pada katode terjadi reaksi reduksi. Semakin besar nilai potensial elektrode
standar (Eo), maka semakin mudah logam tersebut mengalami reaksi reduksi.
Larutan elektrolit dengan kation logam transisi (Zn, Ni, Pb, Cu, Ag, Sn), maka
kation logam transisi tersebut yang akan tereduksi karena kation logam transisi
memiliki Eo yang lebih besar daripada air. Kation-kation logam ini akan tereduksi
sebagai berikut:
Lx+(aq) + xe- L(s)

Elektrokimia 30
Untuk larutan elektrolit dengan kation logam utama, Al, atau Mn, kation-kation
ini lebih sukar tereduksi daripada air. Jadi, pada katode terjadi reaksi reduksi
H2O sebagai berikut:
2H2O(l) + 2e- H2(g) + 2OH-(aq)
b. Reaksi di Anode
Pada sel elektrolisis dengan elektrode inert (Pt, C, dan Au), maka reaksi yang
akan terjadi pada anode adalah spesies yang memiliki potensial oksidasi lebih
positif (lebih rendah mengalami oksidasi). Larutan elektrolit yang terdiri atas
anion yang tidak mengandung oksigen (Cl-, Br-, F-, I-) dan memiliki potensial
oksidasi yang lebih positif daripada air, maka pada anode akan terjadi oksidasi
anion-anion ini, misalnya:
2Br-(aq) + Br2(aq) + 2e-
Demikian juga, apabila pada larutan elektrolit yang digunakan mengandung ion
OH-, maka ion OH- akan teroksidasi sebagai berikut: 4OH -(aq) 2H2O(l) + O2(g) + 4e-.
Pada larutan elektrolit yang terdiri atas anion yang mengandung oksigen,
misalnya NO3-, SO42- maka reaksi yang terjadi pada anode adalah oksidasi H 2O.
Hal ini terjadi karena potensial oksidasi H2O lebih positif daripada potensial
oksidasi anion yang mengandung oksigen. Reaksi oksidasi H 2O sebagai berikut:
2H2O(l) 4H+(aq) + O2(g) + 4e-.

Reaksi yang terjadi pada anode dalam sel elektrolisis yang menggunakan logam-
logam reaktif (golongan transisi) sebagai elektrode adalah oksidasi logam
elektrode tersebut. Logam-logam reaktif memiliki potensial oksidasi yang lebih
positif daripada air. Reaksi yang terjadi pada anode dengan elektrode reaktif
sebagai berikut:
L(s) Lx+(aq) + xe-

2. Aplikasi Elektrolisis
Prinsip elektrolisis banyak diterapkan dalam pelapisan logam dengan logam yang lebih
baik (electroplating), juga dalam pengolahan dan pemurnian logam.
a. Penyepuhan (electroplating)
Penyepuhan (electroplating) adalah suatu metode elektrolisis untuk melapisi
permukaan logam oleh logam lain yang lebih stabil terhadap cuaca atau untuk

Elektrokimia 31
menambah keindahannya. Contohnya, besi dilapisi nikel agar tahan karat,
tembaga dilapisi perak atau emas agar lebih bernilai.

Logam besi banyak dipakai untuk berbagai aplikasi, tetapi tidak tahan terhadap
cuaca sehingga mudah berkarat. Agar besi tahan terhadap karat maka
permukaan besi sering dilapisi oleh logam yang lebih stabil, seperti seng, nikel,
atau perak. Dalam praktiknya, besi dicelupkan ke dalam sel berisi larutan logam
yang akan dilapiskan. Agar logam mengendap pada besi maka besi dijadikan
sebagai katode.

Gambar Penyepuhan Besi Dengan Logam Nikel


b. Pemurnian Logam (electrorefining)
Prinsip elektrolisis banyak diterapkan pada pengolahan dan pemurnian logam.
Contoh, logam aluminium diolah dan dimurnikan secara elektrolisis dari mineral
bauksit. Logam tembaga diolah melalui pemanggangan tembaga(II) sulfida,
kemudian dimurnikan secara elektrolisis.

Elektrokimia 32
Logam tembaga yang akan dimurnikan ditempatkan sebagai anode dan logam
tembaga murni ditempatkan sebagai katode, keduanya dicelupkan dalam larutan
CuSO4, seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Gambar Pemurnian Tembaga Menggunakan Elektrolisis


Selama elektrolisis terjadi reaksi sebagai berikut:
Anode (+): Cu(s) Cu2+(aq) + 2e-
Katode (-): Cu2+(aq) + 2e- Cu(s)
Logam-logam pengotor yang kurang reaktif, seperti emas, perak, dan platina
membentuk endapan lumpur di dasar sel anode. Adanya logam-logam yang
lebih reaktif, seperti Zn2+, dan Ni2+ tetap berada dalam larutan sebagai ion-
ionnya.

C. Rangkuman

Elektrokimia 33
Secara garis besar, apa yang telah Kalian pelajari pada kegiatan belajar 2 adalah sebagai
berikut:

1. Elektrolisis adalah penguraian zat elektrolit dengan menggunakan arus listrik


searah.
2. Pada sel elektrolisis, sebagai katode adalah elektrode yang dihubungkan dengan
kutub negatif sedangkan anode dihubungkan dengan kutub positif sumber arus.
3. Pada katode terjadi reaksi reduksi dan pada anode terjadi reaksi oksidasi.
4. Terdapat 2 jenis elektrode yang harus diketahui berkaitan dengan reaksi di
katode dan anode, yaitu:
a. Elektrode inert (Au, Pt, C): yaitu elektrode yang tidak ikut bereaksi.
b. Elektrode tidak inert (selain Au, Pt, C) yang akan teroksidasi pada anode.
5. Reaksi-reaksi di katode dan anode
a. Reaksi di katode
Reaksi di katode bergantung pada jenis kation (ion positif)

b. Reaksi di anode
Reaksi di anode bergantung pada jenis anode dan anion

Dengan L = unsur logam selain logam aktif

D. Tugas

Elektrokimia 34
1. Carilah artikel tentang percobaan sederhana yang memanfaatkan konsep reaksi
pada sel elektrolisis! Cobalah membuat rancangan praktikum tersebut!
2. Buat akun di portal belajar.kemdikbud.go.id

E. Tes Formatif
Soal Pilihan Ganda
1. Pernyataan yang benar tentang sel elektrolisis adalah ...
A. Terjadi perubahan energi kimia menjadi energi cahaya

B. Terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik

C. Terjadi perubahan energi gerak menjadi energi listrik

D. Terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia

E. Terjadi perubahan energi kimia menjadi energi gerak


2. Perhatikan bagan sel elektrokimia di bawah ini!

Pada bagan tersebut elektroda ditunjukkan oleh


A. Nomer 1 dan 2 C. Nomer 1 dan 4

B. Nomer 3 dan 4 D. Nomer 1 dan 3

E. Nomer 3 saja
3. Perubahan energi listrik menjadi energi kimia terjadi pada ...
A. Sistem baterei C. pelapisan logam

B. Accu D. Pengecatan

E. Pengelasan

4. Reaksi yang terjadi di kutub positip pada eklektrolisis larutan Natrium sulfat dengan
elektrode grafit adalah..
a.2H2O(l) + 2e-  H2(g) + 2 OH-(aq)
b.2H2O(l)  O2(g) + 4H+(aq) + 4e-

Elektrokimia 35
c. Na+ (aq) + e-  Na(s)
d.2H+(aq) + 2e-  H2(g)
e.SO4 2-(aq)  SO2(g) + O2( g)
5. Massa logam perak yang diendapkan jika diendapkan dialirkan arus listrik sebesar 5 A
pada larutan AgNO3 selama 2 jam(Ar Ag=108) adalah…
a. 24,90 g
b. 29,40 g
c. 40,29 g
d. 42,09 g
e. 49,20 g
6. Reaksi yang terjadi pada anode bila larutan Cr 2(SO4)3 dielektrolisis dengan
menggunakan elektrode dari logam kromium adalah …..
a. 2H2O(l) + 2e-  H2(g) + 2 OH-(aq)
b. 2H2O(l)  O2(g) + 4H+(aq) + 4e-
c. Cr3+(aq) +3 e-  Cr(s)
d. Cr(aq)  Cr3+ (aq)
e. SO4 2-(aq)  S2O8 (aq) + 2e-
7. Logam yang dapat mencegah korosi pipa besi yang ditanam di dalam tanah
adalah...........
a. Cu b. Pb c. Sn d. Mg e. Ni
8. Arus yang sama dialirkan ke dalam larutan AgNO 3 dan larutan CuSO4. Bila perak yang
diendapkan = 1,08 gram, maka tembaga yang diperoleh adalah …. (Ar.Ag =108; Cu =
63,5)
a. 0,32 gram
b .1,08 gram
c. 2,16 gram
d. 3,20 gram
e. 6,35 gram

9. Pada pelapisan medali tembaga dengan perak, maka............


a. Medali tembaga dijadikan katoda
b. Batang perak dijadikan katoda
c. Larutan yang digunakan adalah larutan Cu
d. Pada elektrode perak terjadi pembebasan ion Cu 2+
e. Berat batang tembaga makin lama makin berkurang

Elektrokimia 36
10. Proses berikut ini yang tidak menerapkan elektrolisis adalah ….
a.penyepuhan logam
b.pemurnian logam
c.pembuatan unsur
d.pembuatan accu
e.pembuatan gas

Soal Essay
1. Tuliskan minimal 3 manfaat sel elektrolisis!
2. Hitunglah massa perak yang dapat dibebaskanoleh arus 10 A yang dialirkan selama
5 menit ke dalam larutan AgNO3 ( Ar Ag=108)
3. Sejumlah arus dapat mengendapkan 1,08 gr Ag dari perak nitrat. Jika arus yang
sama dialirkan dalam nikel sulfat ( NiSO4). Berapa gram nikel yang dapat
diendapkan? Ar Ni=59, ar Ag=108
4. Tuliskan reaksi elektrolisis pada larutan NaCl dengan elektrode C!
5. Gas apa saja yang dihasilkan dalam elektrolisis pada larutan NaCl dengan elektrode
Pt!

Elektrokimia 37
F. Kunci Jawaban Tes Formatif
- Kunci pilihan ganda
1. D 6. B
2. A 7. D
3. C 8. D
4. A 9. A
5. C 10.D
- Kunci soal essay
1. Pelapisan logam, pemurnian logam, pembuatan gas
2. W = eit/F = 108 x 10 x 300/96500 = 3,36 gram
3. W1/e1=W2/e2 e= Ar/n
1,08/108=Wni/29,5
Wni= 0,295 gram
4. NaCl Na+ + Cl-
K = 2H2O + 2e  2 OH- + H2
A = 2 Cl-  Cl2 + 2e
2H2O + 2 Cl-  2 OH- + H2 + Cl2
5. NaCl Na+ + Cl-
K = 2H2O + 2e  2 OH- + H2
A = 2 Cl-  Cl2 + 2e
2H2O + 2 Cl-  2 OH- + H2 + Cl2
Gas H2 dan Cl2

Elektrokimia 38
G. Lembar Kerja
Tugas Praktik Sel Elektrolisis

PRATIKUM SEL ELEKTROLISIS


Pratikum ini ditujukan untuk penguraian suatu zat akibat arus listrik. Menerapkan arus
listrik searah untuk mendorong agar terjadi reaksi elektrokimia di dalam sel.
Persiapan
Buka terlebih dahulu virtual lab Sel Elektrolisis di
https://belajar.kemdikbud.go.id/LabMaya/Konten/Elektrolisis dengan menggunakan
browser modern versi terbaru. Browser yang direkomendasikan adalah Google Chrome
atau Firefox. Saat selesai dibuka, akan muncul tampilan sebagai berikut.

Kesimpulan
Berikan kesimpulan berdasarkan hasil percobaan Sel Elektrolisis

8. Tugas
Skenario Tugas Praktik Sel Elektrolisis
Buka terlebih dahulu virtual lab Sel Elektrolisis di
https://belajar.kemdikbud.go.id/LabMaya/Konten/Elektrolisis dengan menggunakan

Elektrokimia 39
browser modern versi terbaruSetelah dibuka, pelajari cara penggunaan simulasi.
Tampilan virtual lab Sel Elektrolisis terdiri dari bagian-bagian berikut :
1. Terdapat gambar sel elektrolisis.
2. Terdapat beberapa pilihan elektrolisis.
3. Terdapat juga rumus kimia, bahan katoda dan anoda yang sesuai dengan pilihan
elektrolisis yang digunakan.
4. Tersedia sumber listrik yang akan digunakan.
5. Terdapat kontrol reaksi untuk memulai dan dapat dihentikan juga.
6. Terdapat kecepatan waktu, apakah normal, sedang atau bahkan cepat.
7. Setelah sudah mengetahui semuanya, terdapat hasil reaksinya.

9. Instruksi Kerja
Setelah membaca skenario nomor 5 selanjutnya ikuti instruksi kerja sebagai berikut:
Langkah Pratikum
1. Pertama – tama pilihlah pilihan elektrolisis yang akan diujikan sesuai dengan soal
yang sudah tersedia tersebut.
2. Pastikan bahwa sumber listrik yang digunakan sesuai dengan soal yang sudah
tersedia.
3. Pergunakanlah kontrol reaksi dengan baik agar dapat mengetahui hasilnya.
4. Apabila terjadi kesalahan dapat uji coba ulang dengan cara tekan tombol reset.
5. Setelah sudah mengetahui hasilnya akan muncul hasil reaksi tersebut.

Pertanyaan
1. Jelaskan bagaimana prinsip elektrolisis ?
2. Pada sebuah elektrolisis larutan CuSO4, di alirkan arus listrik sebesar 80 ampere
selama 9510 detik. Berapakah jumlah zat hasil elektrolisis yang terdapat pada
katoda ?
3. Pada sebuah elektrolisis lelehan NaCl, di alirkan arus listrik sebesar 85 ampere,
selama 750 detik. Berapakah jumlah zat hasil elektrolisis yang terdapat pada
katoda ?
4. Pada sebuah elektrolisis larutan ZnSO4, di alirkan arus listrik sebesar 82 ampere
selama 5950 detik. Berapakah jumlah zat hasil elektrolisis yang terdapat pada
anoda ?
5. Pada sebuah elektrolisis larutan CuCl 2, di alirkan arus listrik sebesar 75 ampere
selama 5950 detik. Berapakah jumlah zat hasil elektrolisis yang terdapat pada
anoda ?

10. Daftar lembar pengamatan


NO POIN YANG DICEK PENCAPAIAN KET

Elektrokimia 40
DAFTAR YA TIDAK
TUGAS/INSTRUKSI
1. Mempunyai akun di
Mencantumkan
portal Rumah Belajar
username
kemdikbud
2. Melakukan praktikum sel Melakukan
elektrolisis di Lab Maya praktikum sel
elektrolisis di Lab
Maya dengan
benar
3. Melakukan pengamatan Melakukan
dan pencatatan pengamatan dan
pencatatan
dengan teliti dan
tepat
4. Mengevaluasi hasil Mengevaluasi
pengamatan dan teori hasil pengamatan
dan teori dengan
tepat
5 Menjawab pertanyaan Menjawab
pertanyaan
dengan benar dan
percaya diri

Elektrokimia 41
Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Sel Elektrolisis dilaksanakan
dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan?

YA TIDAK

Catatan Guru : ………………………………………………........................

NAMA TANDA TANGAN

PESERTA

Guru

Pengamatan Sikap kerja

CEK LIS PENGAMATAN SIKAP KERJA


No. Instruksi
Indikator Unjuk Kerja Ya Tdk Keterangan
Kerja
Harus bertindak tepat dan 1
benar
Harus bertindak tepat, teliti 2
dan benar
Harus bertindak teliti dan 3
cermat
Harus bertindak tepat dan 4
benar
Menjawab dengan benar 5

Elektrokimia 42
EVALUASI

I. Tes Kognitif (Pengetahuan/Teori)


1. Tuliskan minimal 3 manfaat sel elektrolisis!
2. Hitunglah massa perak yang dapat dibebaskanoleh arus 10 A yang dialirkan selama
5 menit ke dalam larutan AgNO3 ( Ar Ag=108)
3. Sejumlah arus dapat mengendapkan 1,08 gr Ag dari perak nitrat. Jika arus yang
sama dialirkan dalam nikel sulfat ( NiSO4). Berapa gram nikel yang dapat
diendapkan? Ar Ni=59, ar Ag=108
4. Tuliskan reaksi elektrolisis pada larutan NaCl dengan elektrode C!
5. Gas apa saja yang dihasilkan dalam elektrolisis pada larutan NaCl dengan
elektrode Pt!

II. Tes Psikomotor (Praktek)


1. Bagaimana melakukan kalibrasi multitester
2. Bagaimana melakukan pengukuran potensial sel dengan multitester

Elektrokimia 43
III. Penilaian Sikap

Lembar Penilaian Diri

Penilaian diri setelah peserta didik belajar Sel elektrolisis

Penilaian Diri

Topik: ...................... Nama: ................

Kelas: ...................

Setelah mempelajari materi sel volta, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan
cara memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.

No Pernyataan Sudah memahami Belum memahami


1.
1. Memahami konsep prinsip sel volta

2. Memahami penerapan konsep cara kerja sel volta


dan perhitungan potensial sel
3. cara meramalkan proses spontanitas reaksi yang
2. terjadi berdasarkan hasil perhitungan
4. Mampu mendesain alat dan bahan praktikum sel
volta
5.
Mampu melakukan praktikum sel volta
6. Mampu melakukan pengukuran menggunakan
multitester
7. Mampu engevaluasi kegiatan praktikum, termasuk
biaya proyek
8.
Mampu membuat presentasi
9.
Mampu membuat laporan praktikum sel volta

13

Elektrokimia 44
Aspek yang dinilai

Bersaing Kelengkapan
No Nama Aktivitas Jumlah
Kerjasama secara tugas Kelengkap
Absen Siswa Kejuj Ketel dalam skor
dalam sehat individu an tugas
uran itian diskusi
kelompok dan dalam individu
kelompok
sportif kelompok

1.

2.

3.

4.

5.

dst

Elektrokimia 45
INSTRUMEN RUBRIK DAN PENILAIAN PRESENTASI

Penilaian Presentasi

Nama Sistematika Penggunaan Kejelasan Kebenaran

No Komunikatif

Siswa Presentasi bahasa menyampaikan Konsep

1.

2.

....

Rubrik Penilaian Presentasi

Indikator Kriteria Penilaian

No.

Penilaian Kurang Cukup Baik Sangat Baik

1 2 3 4

1 Sistematika Materi presentasi Materi Materi Materi presentasi

Presentasi diajukan secara presentasi presentasi diajukan secara

tidak runtut dan diajukan secara diajukan secara runtut dan

tidak sistematis kurang runtut runtut tetapi sistematis

dan tidak kurang sistematis

sistematis

Elektrokimia 46
2 Penggunaan Menggunakan Menggunakan

Menggunakan Menggunakan

bahasa bahasa yang bahasa yang

bahasa yang baik, bahasa yang

baik, kurang baik, baku,

kurang baku, dan baik, baku dan

baku, dan tetapi kurang

tidak terstrukutur terstrukutur

terstrukutur terstrukutur

3 Kejelasan Artikulasi kurang Artikulasi jelas, Artikulasi kurang Artikulasi jelas,

menyampaikan jelas, suara tidak suara terdengar, jelas, suara suara terdengar,

terdengar, bertele- tetapi bertele- terdengar, tidak tidak bertele-tele

tele tele bertele-tele

4 Komunikatif Membaca catatan Pandangan lebih Pandangan lebih Pandangan lebih

sepanjang banyak menatap banyak menatap banyak menatap

menjelaskan catatan saat audiens saat audiens saat

menjelaskan dari menjelaskan dari menjelaskan dari

pada audiens pada catatan, pada catatan,

tanpa ada dan menggunakan

gestur tubuh gestur yang

membuat audiens

memperhatikan

5 Kebenaran Menjelaskan 1 dari Menjelaskan 2 Menjelaskan 3 Menjelaskan

Konsep 4 konsep esensial dari 4 konsep dari 4 konsep seluruh konsep

dengan benar esensial dengan esensial dengan esensial dengan

benar benar benar

Elektrokimia 47
Elektrokimia 48
DAFTAR PUSTAKA

Devi, Poppy Kamalia, dkk. 2018. Unit Pembelajaran STEM Mata Pelajaran Kimia
SMA Kelas XII. Bandung. SEAMEO Regional Center for QITEP in Science.

Kemdikbud. 2016. Permendikbud No. 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti

dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Puskurbuk

Purba, Michael. 2014. Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa untuk
SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Erlangga.

Soedjono. 2008. Mandiri Mengasah Kemampuan Diri Kimia untuk SMA/MA Kelas
XII. Jakarta. Erlangga.

Utama.
https://belajar.kemdikbud.go.id

Elektrokimia 49

Anda mungkin juga menyukai