SEL ELEKTROKIMIA
Kimia
Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Kelas X Semester 2
Penulis :
Ari Kunanti, S. Si.
Dyah Wijayanti, S. Si.
Iffa Isti’anah, S. Pd.
Elektrokimia 1
Penulis:
Elektrokimia 2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaah Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas tersusunnya
modul ini, dengan harapan dapat digunakan sebagai modul untuk peserta didik
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Program Keahlian Teknologi dan Rekayasa
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Penerapan kurikulum 2013 mengacu pada paradigma belajar kurikulum abad 21
menyebabkan terjadinya perubahan, yakni dari pengajaran (teaching) menjadi
belajar (learning), dari pembelajaran yang berpusat kepada guru (teachers centered)
menjadi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (student centered), dari
pembelajaran pasif (pasive learning) ke cara belajar peserta didik
aktif (active learning) atau Student Active Learning - SAL.
Modul Elektrokimia ini disusun berdasarkan tuntutan paradigma
pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013 diselaraskan berdasarkan
pendekatan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar
kurikulum abad 21, yaitu pendekatan model pembelajaran berbasis peningkatan
keterampilan proses sains.
Penyajian modul ini disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik dapat melakukan
proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai
aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan
eksperimen ilmiah (penerapan scientifik), dengan demikian peserta didik diarahkan
untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru
secara mandiri.
Elektrokimia 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL v
PETA KEDUDUKAN MODUL vii
GLOSARIUM ix
Kegiatan Pembelajaran 1. 1
SEL VOLTA 1
A. Tujuan Pembelajaran 1
B. Uraian Materi 1
Sel Volta.....................................................................................................................2
C. Rangkuman 2
D. Tugas 2
E. Tes Formatif 3
F. Kunci Jawaban Tes Formatif 3
G. Lembar Kerja 3
Kegiatan Pembelajaran 2. 7
SEL ELEKTROLISIS 1
A. Tujuan Pembelajaran 1
B. Uraian Materi 1
Elektrolisis..................................................................................................................2
C. Rangkuman 2
D. Tugas 2
E. Tes Formatif 3
F. Kunci Jawaban Tes Formatif 3
G. Lembar Kerja 3
EVALUASI 8
DAFTAR PUSTAKA 9
Elektrokimia 4
DAFTAR GAMBAR
Elektrokimia 5
DAFTAR TABEL
Elektrokimia 6
DAFTAR LAMPIRAN
Elektrokimia 7
PETA KEDUDUKAN MODUL
Modul ini merupakan modul ke-8 dari 11 modul yang dikembangkan bagi peserta didik
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif, mata pelajaran Kimia.
Elektrokimia 8
dalam 3.8.4 Memahami yang digunakan elektrolisis
kehidupan prinsip sel dalam kehidupan Melakukan
elektrolisis 4.8.3 proses
3.8.5 Menuliskan pelapisan
reaksi sel logam
elektrolisis
3.8.6 Menghitung
massa hasil
elektrolisis
menggunakan
Hukum Faraday
Elektrokimia 9
GLOSARIUM
Sel Volta Pada sel Volta atau sel Galvani terjadi reaksi redoks spontan
menghasilkan energi listrik. Dalam sel terjadi perubahan energi
kimia menjadi energi listrik
Sel elektrolisis Pada sel elektrolisis terjadi reaksi redoks tidak spontan
menghasilkan energi listrik. Dalam sel terjadi perubahan energi
listrik menjadi energi kimia
Elektrokimia 10
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Elektrokimia berisi 2 (dua) kegiatan belajar meliputi Sel Volta dan Sel
Elektrolisis. Modul ini sebagai dasar agar peserta didik mampu mengintegrasikan
prinsip kerja, hasil perhitungan potensial sel dari reaksi pada sel volta dan sel
elektrolisis.
B. PRASYARAT
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul Elektrokimia,
Prasyarat pengetahuan meliputi Konsep Reaksi Oksidasi reduksi, prinsip dan
cara kerja Sel Volta, perhitungan potensial sel.
Prasyarat keterampilan meliputi melakukan perhitungan penentuan bilangan
oksidasi, keterampilan mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi dan mengkomunikasikan
D. TUJUAN AKHIR
Tujuan disusunnya modul ini adalah memberikan pengetahuan, ketrampilan dan
sikap tentang Elektrokimia melalui aktivitas observasi dan praktikum. Setelah
mempelajari modul ini diharapkan peserta didik dapat :
1. Memahami prinsip sel volta.
2. Menghitung potensial sel pada sel volta.
Elektrokimia 11
3. Mengevaluasi proses spontasnitas reaksi berdasarkan hasil perhitungan
potensial sel.
4. Memahami prinsip sel elektrolisis
5. Menuliskan reaksi sel elektrolisis
6. Menghitung massa hasil elektrolisis menggunakan Hukum Faraday
7. Membandingkan potensial sel hasil perhitungan dengan hasil pengukuran
pada sel volta
8. Membandingkan potensial sel hasil perhitungan dengan hasil pengukuran
pada sel elektrolisis
9. Melakukan proses pelapisan logam
Kompetensi Dasar :
3.8 Mengevaluasi proses yang terjadi dalam sel elektrokimia (menghitung E
sel, reaksi reaksi pada sel volta dan sel elektrolisa, proses pelapisan logam)
yang digunakan dalam kehidupan.
Elektrokimia 12
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar :
4.8 Mengintegrasikan antara hasil perhitungan E sel dengan proses yang
terjadi dalam sel elektrokimia (menghitung E sel, reaksi reaksi pada sel
volta dan sel elektrolisa, proses pelapisan logam) reaksi yang digunakan
dalam kehidupan
Elektrokimia 13
Kegiatan Pembelajaran 1.
SEL VOLTA
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi dan menggali informasi peserta didik mampu
1. memahami prinsip sel volta dengan benar dan percaya diri.
2. menghitung potensial sel (E sel) pada sel volta dengan benar dan teliti.
3. mengevaluasi proses spontasnitas reaksi berdasarkan hasil perhitungan potensial
sel dengan benar dan teliti.
B. Uraian Materi
Sel Volta
Baterai merupakan sumber energi listrik yang kita gunakan pada beragam peralatan,
seperti radio, lampu senter, kalkulator, dan telepon genggam. Baterai dapat
menghasilkan arus listrik karena memiliki dua elektrode yang terdiri atas logam Zn
sebagai anode dan batang karbon sebagai katode. Apabila kedua elektrode tersebut
dihubungkan, maka akan menghasilkan arus listrik karena terjadi perpindahan muatan.
Reaksi yang terjadi antara kedua elektrode tersebut merupakan reaksi redoks.
Selain baterai, penerapan reaksi redoks banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-
hari, contoh pemanfaatan lainnya adalah pada penyepuhan logam. Proses penyepuhan
logam, seperti pelapisan kromium pada mesin kendaraan bermotor sehingga terlihat
mengkilap, menggunakan sel elektrolisis.
Dalam reaksi redoks terjadi transfer elektron dari reduktor ke oksidator. Pengetahuan
adanya transfer elektron memberikan manfaat dalam upaya mengembangkan sumber
energi listrik alternatif sebab aliran listrik tiada lain adalah aliran elektron. Bidang ilmu
yang mempelajari energi listrik dalam reaksi kimia disebut elektrokimia. Perangkat atau
instrumen untuk membangun energi listrik dari reaksi kimia dinamakan sel elektrokimia.
Elektrokimia 14
Gambar sel Daniel sebagai salah satu sel elektrokimia
Elektrokimia 15
Gambar Rangkaian Sel Volta
Logam seng dicelupkan dalam larutan yang mengandung ion Zn 2+ yaitu larutan seng
sulfat (ZnSO4) dan logam tembaga dicelupkan dalam larutan yang mengandung ion Cu 2+
yaitu tembaga(II) sulfat. Masing-masing logam dihubungkan dengan voltmeter. Untuk
menetralkan muatan pada larutan maka dibuatlah tabung penghubung antara larutan.
Tabung ini berisi larutan garam misalnya NaCl atau KNO 3 dalam agar-agar. Tabung
penghubung ini disebut jembatan garam.
Logam seng yang dicelupkan dalam larutan zink sulfat akan mengalami oksidasi dengan
melepaskan dua elektron membentuk ion Zn 2+. Elektron yang dilepaskan mengalir
melalui kawat penghantar menuju logam Cu dan ditangkap oleh ion Cu 2+ sehingga ion
Cu2+ mengalami reduksi membentuk logam Cu. Terjadinya aliran elektron dari logam Zn
ke logam Cu ditunjukkan dengan penyimpangan jarum voltmeter. Larutan dalam
jembatan garam berfungsi menetralkan kelebihan ion positif (ion Zn 2+) dalam larutan
ZnSO4 dengan menetralkan kelebihan ion negatif (ion SO 42-) dalam larutan.
Elektrode di mana reaksi oksidasi terjadi disebut anode. Adapun elektrode di mana
reaksi reduksi terjadi disebut katode. Reaksi yang terjadi pada sel Volta dapat dituliskan
seperti berikut.
Elektrokimia 16
Reaksi Sel : Zn(s) + Cu2+(aq) Zn2+(aq) + Cu(s)
Susunan sel Volta dinyatakan dengan notasi singkat yang disebut diagram sel. Diagram
sel pada sel Volta di atas dapat dituliskan sebagai berikut:
Notasi tersebut menyatakan bahwa pada anode terjadi reaksi oksidasi logam Zn menjadi
ion Zn2+. Adapun di katode terjadi reaksi reduksi ion Cu 2+ menjadi logam Cu. Dua garis
sejajar (||) menyatakan jembatan garam pada sel Volta dan garis tunggal sejajar (|)
menyatakan batas antarfase.
1. Potensial Sel
Potensial sel volta dapat ditentukan melalui percobaan dengan menggunakan voltmeter
atau potensiometer. Perbedaan potensial antara kedua sel yang terdapat di dalam sel
volta disebut potensial elektrode. Untuk mengukur potensial suatu elektrode digunakan
elektrode lain sebagai pembanding atau standar. Elektrode hidrogen digunakan sebagai
elektrode standar karena harga potensialnya = 0,00 Volt. Potensial elektrode yang
dibandingkan dengan elektrode hidrogen yang diukur pada suhu 25 o;C dan tekanan 1
atm disebut potensial elektrode standar. Potensial elektrode hidrogen merupakan energi
potensial zat tereduksi dikurangi energi potensial zat teroksidasi.
Elektrokimia 17
Tabel Potensial Reduksi Standar pada Suhu 25 o;C dan Konsentrasi Ion 1 M
Potensial sel (Eo;sel) merupakan beda potensial yang terjadi pada kedua elektrode.
Potensial dapat ditentukan dengan cara mengukur potensial listrik yang timbul dari
penggabungan dua reaksi setengah sel menggunakan voltmeter atau potensiometer.
Potensial sel juga dapat ditentukan dengan cara menghitung selisih potensial elektrode
yang digunakan.
Katode merupakan elektrode yang mempunyai harga E o; lebih besar, sedangkan anode
merupakan elektrode yang mempunyai harga E o; lebih kecil.
2. Deret Volta
Unsur-unsur yang disusun berdasarkan urutan potensial elektroda standar membentuk
deret yang dikenal sebagai deret Volta atau deret elektrokimia atau deret aktivitas
logam. Pada deret Volta, logam-logam dari kiri ke kanan makin mudah mengalami reaksi
reduksi atau logam-logam dari kanan ke kiri makin mudah mengalami reaksi oksidasi.
Elektrokimia 18
Logam-logam yang berada di sebelah kiri atom H memiliki harga E o; negatif. Adapun
logam-logam di sebelah kanan atom H memiliki harga E o; positif.
Deret Volta
Elektrokimia 19
Reaksi yang terjadi pada sel Leclanche dapat ditulis seperti berikut:
Anode : Zn(s) Zn2+(aq) + 2e-
Katode : 2MnO2(s) + 2NH4+(aq) + 2e- Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O(l)
Zn(s) + 2MnO2(s) + 2NH4+(aq) Zn2+(aq) + Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O(l)
Ion Zn2+ dapat bereaksi dengan NH3 membentuk ion kompleks [Zn(NH 3)4]2+. Potensial
tiap sel Leclanche adalah 1,5 volt. Sel Leclanche tidak dapat diisi ulang, sehingga disebut
sel primer. Contoh sel kering antara lain baterai yang biasanya digunakan dalam senter
dan baterai berbentuk kancing yang digunakan dalam arloji dan kalkulator. Sel Leclanche
sekarang bisa diganti oleh baterai alkalin. Baterai ini terdiri dari anode seng, katode
mangan dioksida, dan elektrolit kalium hidroksida. Reaksi yang terjadi pada sel Leclanche
dapat ditulis seperti berikut:
Anode : Zn(s) + 2OH-(aq) Zn(OH)2(s) + 2e-
Katode : 2MnO2(s) + 2H2O(l) + 2e- 2MnO(OH)(s) + 2OH-(aq)
Zn(s) + 2MnO2(s) + 2H2O(l) Zn(OH)2(s) + 2MnO(OH)(s)
Potensial dari baterai alkalin adalah 1,5 volt. Kelebihan baterai alkalin dibanding sel
Leclance adalah lebih tahan lama.
Elektrokimia 20
c. Baterai Merkurium(II) Oksida
Baterai ini menggunakan kalium hidroksida sebagai elektrolit dengan voltasenya sekitar
1,4 volt. Anodenya adalah logam seng dan katodenya biasanya digunakan oksida yang
mudah direduksi atau suatu elektrode inert yang bersentuhan dengan oksida.
d. Aki
Aki merupakan sel Volta yang banyak digunakan dalam kendaraan bermotor. Selain itu
aki juga dapat diisi ulang kembali. Aki disusun dari lempeng timbal (Pb) dan timbal
oksida (PbO2) yang dicelupkan dalam larutan asam sulfat (H 2SO4). Apabila aki
memberikan arus maka lempeng timbal bertindak sebagai anode dan lempeng timbal
dioksida (PbO2) sebagai katode. Adapun reaksi yang terjadi sebagai berikut:
Pada kedua elektrode terbentuk timbal sulfat (PbSO 4). Hal ini dikarenakan timbal sulfat
terendapkan pada elektrode di mana garam ini terbentuk, bukannya terlarut ke dalam
larutan. Apabila keping tertutup oleh PbSO 4 dan elektrolitnya telah diencerkan oleh air
Elektrokimia 21
yang dihasilkan, maka sel akan menjadi kosong. Untuk mengisi kembali, maka elektron
harus dialirkan dalam arah yang berlawanan menggunakan sumber listrik dari luar.
Timbal sulfat dan air diubah kembali menjadi timbal, timbal dioksida dan asam sulfat
dengan reaksi seperti berikut:
2PbSO4(s) + 2H2O(l) Pb(s) + PbO2(s) +2H2SO4(l)
C. Rangkuman
1. Pada sel Volta atau sel Galvani terjadi reaksi redoks spontan menghasilkan energi
listrik. Dalam sel terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Anode
adalah elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi. Katode adalah elektrode
tempat terjadinya reaksi reduksi. Arah gerak arus listrik adalah dari anode
menuju katode.
2. Pada sel Volta terdapat jembatan garam yang berfungsi menyetimbangkan ion-
ion dalam larutan.
3. Susunan sel Volta dinyatakan dengan notasi singkat yang disebut diagram sel.
Dua garis sejajar (||) menyatakan jembatan garam dan garis tunggal sejajar (|)
menyatakan batas antarfase.
4. Potensial elektrode merupakan ukuran besarnya kecenderungan suatu unsur
untuk melepas/menyerap elektron. Potensial yang dihasilkan oleh suatu
elektrode yang dihubungkan dengan elektrode disebut potensial elektrode
standar.
5. Potensial sel juga dapat ditentukan dengan cara menghitung selisih potensial
elektrode yang digunakan. Secara matematis dapat dituliskan seperti berikut:
Elektrokimia 22
D. Tugas
1. Carilah artikel tentang percobaan sederhana yang memanfaatkan konsep reaksi
pada sel volta! Cobalah membuat rancangan praktikum tersebut!
2. Amati percobaan sederhana https://www.youtube.com/watch?
v=YjSMoexmSKU , https://www.youtube.com/watch?v=HJG8SVRzsNM ,
https://www.youtube.com/watch?v=eAMhjW0G_-I dan susunlah rancangan
kegiatan praktikumnya!
E. Tes Formatif
1. Jelaskan prinsip sel volta?
2. Perhatikan gambar sel volta di bawah ini, diketahui beberapa potensial reduksi
dari logam:
Zn2+(aq) + 2e Zn(s) E = 0,76 V
Cu2+(aq) + 2e Cu(s) E = +0,34 V
Berdasarkan dari data diatas dan pasangan potensial reduksi, tulis reaksi sel
masing-masing pasangan yang bisa berlangsung spontan pada sel volta dan
hitung potensial sel!
Elektrokimia 23
F. Kunci Jawaban Tes Formatif
1. Prinsip sel volta mampu merubah energi reaksi spontan menjadi energi listrik.
Energi listrik berbanding lurus dengan perbedaan potensial antara 2 elektroda
dan disebut potensial sel (Esel). Elektron mengalir dari secara spontan dari
elektroda negatif ke elektroda positi (potensial listrik yang lebih positif), maka
agar reaksi berlangsung spontan, harga E sel > 0 (positif). Pada sel volta,
elektroda negatif bertindak sebagai katoda, elektroda positif bertindak sebagai
anoda
2. Reaksi redoks : Cu2+ (aq) + Zn(s) Cu(s) + Zn2+(aq) Esel = 1,10V dan maka
reaksi berlangsung spontan
G. Lembar Kerja
Praktik Sel Volta
1. Waktu Penyelesaian : 90 menit
2. Daftar Alat/Mesin dan Bahan :
No. Nama Barang Spesifikasi Keterangan
A. ALAT
1.
2.
3.
4.
5.
B. BAHAN
1.
2.
3.
4.
5.
Elektrokimia 24
karena ketidak telitian, ketidak cermatan, ketidak hati – hatian, dan
ketidak tepatan.
b. Waktu menggunakan alat praktikum dan ukur multitester pada saat
melakukan praktikum Sel Volta harus diperhatikan cara penanganannya
yang benar.
4. Standar Kinerja
a. Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari
yang ditetapkan.
b. Ketersediaan alat dan bahan praktikum yang lengkap
c. Ketelitian membaca alat ukur multimeter
d. Kebersihan alat dan tempat praktikum
5. Tugas
Skenario Tugas Praktik :
1. Mengamati video praktikum sel volta menggunakan alat dan bahan
sederhana https://www.youtube.com/watch?v=YjSMoexmSKU ,
https://www.youtube.com/watch?v=HJG8SVRzsNM ,
https://www.youtube.com/watch?v=eAMhjW0G_-I
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Merangkai alat
4. Mengamati nyala lampu
5. Mengukur menggunakan multimeter
6. Instruksi Kerja
Setelah membaca skenario nomor 5 selanjutnya ikuti instruksi kerja sebagai
berikut:
a. Siapkan alat dan bahan praktikum
b. Gunakan alat keselamatan kerja
c. Gunakan peralatan APD (Alat Pelindung Diri) untuk menjaga
keselamatan dalam bekerja
Elektrokimia 25
d. Menyusun dan merangkai alat praktikum sesuai rancangan
e. Melakukan pengamatan dan pencatatan
f. Melakukan kalibrasi pada alat ukur multitester (manual) atau memeriksa
alat ukur dalam keadaan baik dan bisa digunakan
g. Melakukan pengukuran dengan multitester
h. Menganalisis hasil praktikum
i. Mengevaluasi kegiatan praktikum
Elektrokimia 26
dengan benar dan
teliti
f. Melakukan kalibrasi pada Melakukan
alat ukur multitester kalibrasi pada
(manual) atau alat ukur
memeriksa alat ukur multitester
dalam keadaan baik dan (manual) atau
bisa digunakan memeriksa alat
ukur dalam
keadaan baik dan
bisa digunakan
dengan benar
dan tepat
g. Melakukan pengukuran Melakukan
dengan multitester pengukuran
dengan
multitester
dengan teliti
h. Menganalisis hasil Membandingkan
praktikum hasil praktikum
dengan teori sel
volta
i. Mengevaluasi kegiatan Mengevaluasi
praktikum kegiatan
praktikum dengan
mandiri dan
percaya diri
Apakah semua instruksi kerja tugas praktik sel volta dilaksanakan dengan
benar dengan waktu yang telah ditentukan?
YA TIDAK
Elektrokimia 27
NAMA TANDA TANGAN
PESERTA
Guru
Elektrokimia 28
Kegiatan Pembelajaran 2
SEL ELEKTROLISIS
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi dan menggali informasi peserta didik mampu
1. memahami prinsip sel elektrolisis dengan benar dan percaya diri.
2. menuliskan reaksi sel elektrolisis dengan tepat dan percaya diri.
3. Menghitung massa hasil elektrolisis menggunakan Hukum Faraday dengan benar
dan teliti.
B. Uraian Materi
SEL ELEKTROLISIS
Penggunaan aki merupakan reaksi sel Volta, sebaliknya proses pengisian aki merupakan
reaksi sel elektrolisis. Dalam sel elektrolisis dapat dihasilkan suatu reaksi kimia dari aliran
elektron dalam bentuk arus listrik. Reaksi kimia yang terjadi pada sel elektrolisis adalah
reaksi redoks tidak spontan.
Rangkaian sel elektrolisis pertama kali dirancang oleh seorang ilmuwan Inggris, Michael
Faraday.
Pada rancangan dasar sel elektrolisis katode merupakan kutub negatif, sebaliknya anode
merupakan kutub positif. Sel elektrolisis memerlukan energi dari luar agar terjadi reaksi
kimia (reaksi tidak spontan), sebaliknya sel Volta tidak memerlukan energi dari luar.
Pemberian tanda positif dan negatif elektrode pada sel elektrolisis berdasarkan pada
potensial listrik dari luar sistem, sedangkan pada sel Volta berdasarkan nilai potensial
reduksi standar kedua elektrode.
Elektrokimia 29
elektrolisis dengan lelehan elektrolit menggunakan elektrode inert (tidak
reaktif), yaitu platina (Pt), karbon/grafit (C), dan emas (Au). Elektrode inert tidak
terlibat dalam proses redoks (reaksi).
b. Sel elektrolisis dengan larutan elektrolit dengan elektrode tidak reaktif (inert)
Pada sel elektrolisis dengan larutan elektrolit (air sebagai pelarut), reaksi yang
terjadi pada katode dan anode berdasarkan kompetisi nilai potensial
elektrode/reduksi standar spesies (kation, anion, molekul) yang terlibat dalam
reaksi redoks. Elektrode platina (Pt), karbon (C), dan emas (Au) adalah elektrode
inert yang tidak terlibat dalam reaksi redoks. Reaksi yang terjadi pada elektrolisis
larutan dengan elektrode inert tergantung pada potensial elektrode/reduksi
standar spesies yang terlibat dalam redoks.
Berdasarkan jenis reaksi dalam sel elektrolisis di atas, diperoleh kesimpulan tentang
reaksi-reaksi yang terjadi pada katode dan anode dalam sel elektrolisis dengan larutan
elektrolit adalah sebagai berikut.
a. Reaksi pada Katode
Pada katode terjadi reaksi reduksi. Semakin besar nilai potensial elektrode
standar (Eo), maka semakin mudah logam tersebut mengalami reaksi reduksi.
Larutan elektrolit dengan kation logam transisi (Zn, Ni, Pb, Cu, Ag, Sn), maka
kation logam transisi tersebut yang akan tereduksi karena kation logam transisi
memiliki Eo yang lebih besar daripada air. Kation-kation logam ini akan tereduksi
sebagai berikut:
Lx+(aq) + xe- L(s)
Elektrokimia 30
Untuk larutan elektrolit dengan kation logam utama, Al, atau Mn, kation-kation
ini lebih sukar tereduksi daripada air. Jadi, pada katode terjadi reaksi reduksi
H2O sebagai berikut:
2H2O(l) + 2e- H2(g) + 2OH-(aq)
b. Reaksi di Anode
Pada sel elektrolisis dengan elektrode inert (Pt, C, dan Au), maka reaksi yang
akan terjadi pada anode adalah spesies yang memiliki potensial oksidasi lebih
positif (lebih rendah mengalami oksidasi). Larutan elektrolit yang terdiri atas
anion yang tidak mengandung oksigen (Cl-, Br-, F-, I-) dan memiliki potensial
oksidasi yang lebih positif daripada air, maka pada anode akan terjadi oksidasi
anion-anion ini, misalnya:
2Br-(aq) + Br2(aq) + 2e-
Demikian juga, apabila pada larutan elektrolit yang digunakan mengandung ion
OH-, maka ion OH- akan teroksidasi sebagai berikut: 4OH -(aq) 2H2O(l) + O2(g) + 4e-.
Pada larutan elektrolit yang terdiri atas anion yang mengandung oksigen,
misalnya NO3-, SO42- maka reaksi yang terjadi pada anode adalah oksidasi H 2O.
Hal ini terjadi karena potensial oksidasi H2O lebih positif daripada potensial
oksidasi anion yang mengandung oksigen. Reaksi oksidasi H 2O sebagai berikut:
2H2O(l) 4H+(aq) + O2(g) + 4e-.
Reaksi yang terjadi pada anode dalam sel elektrolisis yang menggunakan logam-
logam reaktif (golongan transisi) sebagai elektrode adalah oksidasi logam
elektrode tersebut. Logam-logam reaktif memiliki potensial oksidasi yang lebih
positif daripada air. Reaksi yang terjadi pada anode dengan elektrode reaktif
sebagai berikut:
L(s) Lx+(aq) + xe-
2. Aplikasi Elektrolisis
Prinsip elektrolisis banyak diterapkan dalam pelapisan logam dengan logam yang lebih
baik (electroplating), juga dalam pengolahan dan pemurnian logam.
a. Penyepuhan (electroplating)
Penyepuhan (electroplating) adalah suatu metode elektrolisis untuk melapisi
permukaan logam oleh logam lain yang lebih stabil terhadap cuaca atau untuk
Elektrokimia 31
menambah keindahannya. Contohnya, besi dilapisi nikel agar tahan karat,
tembaga dilapisi perak atau emas agar lebih bernilai.
Logam besi banyak dipakai untuk berbagai aplikasi, tetapi tidak tahan terhadap
cuaca sehingga mudah berkarat. Agar besi tahan terhadap karat maka
permukaan besi sering dilapisi oleh logam yang lebih stabil, seperti seng, nikel,
atau perak. Dalam praktiknya, besi dicelupkan ke dalam sel berisi larutan logam
yang akan dilapiskan. Agar logam mengendap pada besi maka besi dijadikan
sebagai katode.
Elektrokimia 32
Logam tembaga yang akan dimurnikan ditempatkan sebagai anode dan logam
tembaga murni ditempatkan sebagai katode, keduanya dicelupkan dalam larutan
CuSO4, seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini.
C. Rangkuman
Elektrokimia 33
Secara garis besar, apa yang telah Kalian pelajari pada kegiatan belajar 2 adalah sebagai
berikut:
b. Reaksi di anode
Reaksi di anode bergantung pada jenis anode dan anion
D. Tugas
Elektrokimia 34
1. Carilah artikel tentang percobaan sederhana yang memanfaatkan konsep reaksi
pada sel elektrolisis! Cobalah membuat rancangan praktikum tersebut!
2. Buat akun di portal belajar.kemdikbud.go.id
E. Tes Formatif
Soal Pilihan Ganda
1. Pernyataan yang benar tentang sel elektrolisis adalah ...
A. Terjadi perubahan energi kimia menjadi energi cahaya
E. Nomer 3 saja
3. Perubahan energi listrik menjadi energi kimia terjadi pada ...
A. Sistem baterei C. pelapisan logam
B. Accu D. Pengecatan
E. Pengelasan
4. Reaksi yang terjadi di kutub positip pada eklektrolisis larutan Natrium sulfat dengan
elektrode grafit adalah..
a.2H2O(l) + 2e- H2(g) + 2 OH-(aq)
b.2H2O(l) O2(g) + 4H+(aq) + 4e-
Elektrokimia 35
c. Na+ (aq) + e- Na(s)
d.2H+(aq) + 2e- H2(g)
e.SO4 2-(aq) SO2(g) + O2( g)
5. Massa logam perak yang diendapkan jika diendapkan dialirkan arus listrik sebesar 5 A
pada larutan AgNO3 selama 2 jam(Ar Ag=108) adalah…
a. 24,90 g
b. 29,40 g
c. 40,29 g
d. 42,09 g
e. 49,20 g
6. Reaksi yang terjadi pada anode bila larutan Cr 2(SO4)3 dielektrolisis dengan
menggunakan elektrode dari logam kromium adalah …..
a. 2H2O(l) + 2e- H2(g) + 2 OH-(aq)
b. 2H2O(l) O2(g) + 4H+(aq) + 4e-
c. Cr3+(aq) +3 e- Cr(s)
d. Cr(aq) Cr3+ (aq)
e. SO4 2-(aq) S2O8 (aq) + 2e-
7. Logam yang dapat mencegah korosi pipa besi yang ditanam di dalam tanah
adalah...........
a. Cu b. Pb c. Sn d. Mg e. Ni
8. Arus yang sama dialirkan ke dalam larutan AgNO 3 dan larutan CuSO4. Bila perak yang
diendapkan = 1,08 gram, maka tembaga yang diperoleh adalah …. (Ar.Ag =108; Cu =
63,5)
a. 0,32 gram
b .1,08 gram
c. 2,16 gram
d. 3,20 gram
e. 6,35 gram
Elektrokimia 36
10. Proses berikut ini yang tidak menerapkan elektrolisis adalah ….
a.penyepuhan logam
b.pemurnian logam
c.pembuatan unsur
d.pembuatan accu
e.pembuatan gas
Soal Essay
1. Tuliskan minimal 3 manfaat sel elektrolisis!
2. Hitunglah massa perak yang dapat dibebaskanoleh arus 10 A yang dialirkan selama
5 menit ke dalam larutan AgNO3 ( Ar Ag=108)
3. Sejumlah arus dapat mengendapkan 1,08 gr Ag dari perak nitrat. Jika arus yang
sama dialirkan dalam nikel sulfat ( NiSO4). Berapa gram nikel yang dapat
diendapkan? Ar Ni=59, ar Ag=108
4. Tuliskan reaksi elektrolisis pada larutan NaCl dengan elektrode C!
5. Gas apa saja yang dihasilkan dalam elektrolisis pada larutan NaCl dengan elektrode
Pt!
Elektrokimia 37
F. Kunci Jawaban Tes Formatif
- Kunci pilihan ganda
1. D 6. B
2. A 7. D
3. C 8. D
4. A 9. A
5. C 10.D
- Kunci soal essay
1. Pelapisan logam, pemurnian logam, pembuatan gas
2. W = eit/F = 108 x 10 x 300/96500 = 3,36 gram
3. W1/e1=W2/e2 e= Ar/n
1,08/108=Wni/29,5
Wni= 0,295 gram
4. NaCl Na+ + Cl-
K = 2H2O + 2e 2 OH- + H2
A = 2 Cl- Cl2 + 2e
2H2O + 2 Cl- 2 OH- + H2 + Cl2
5. NaCl Na+ + Cl-
K = 2H2O + 2e 2 OH- + H2
A = 2 Cl- Cl2 + 2e
2H2O + 2 Cl- 2 OH- + H2 + Cl2
Gas H2 dan Cl2
Elektrokimia 38
G. Lembar Kerja
Tugas Praktik Sel Elektrolisis
Kesimpulan
Berikan kesimpulan berdasarkan hasil percobaan Sel Elektrolisis
8. Tugas
Skenario Tugas Praktik Sel Elektrolisis
Buka terlebih dahulu virtual lab Sel Elektrolisis di
https://belajar.kemdikbud.go.id/LabMaya/Konten/Elektrolisis dengan menggunakan
Elektrokimia 39
browser modern versi terbaruSetelah dibuka, pelajari cara penggunaan simulasi.
Tampilan virtual lab Sel Elektrolisis terdiri dari bagian-bagian berikut :
1. Terdapat gambar sel elektrolisis.
2. Terdapat beberapa pilihan elektrolisis.
3. Terdapat juga rumus kimia, bahan katoda dan anoda yang sesuai dengan pilihan
elektrolisis yang digunakan.
4. Tersedia sumber listrik yang akan digunakan.
5. Terdapat kontrol reaksi untuk memulai dan dapat dihentikan juga.
6. Terdapat kecepatan waktu, apakah normal, sedang atau bahkan cepat.
7. Setelah sudah mengetahui semuanya, terdapat hasil reaksinya.
9. Instruksi Kerja
Setelah membaca skenario nomor 5 selanjutnya ikuti instruksi kerja sebagai berikut:
Langkah Pratikum
1. Pertama – tama pilihlah pilihan elektrolisis yang akan diujikan sesuai dengan soal
yang sudah tersedia tersebut.
2. Pastikan bahwa sumber listrik yang digunakan sesuai dengan soal yang sudah
tersedia.
3. Pergunakanlah kontrol reaksi dengan baik agar dapat mengetahui hasilnya.
4. Apabila terjadi kesalahan dapat uji coba ulang dengan cara tekan tombol reset.
5. Setelah sudah mengetahui hasilnya akan muncul hasil reaksi tersebut.
Pertanyaan
1. Jelaskan bagaimana prinsip elektrolisis ?
2. Pada sebuah elektrolisis larutan CuSO4, di alirkan arus listrik sebesar 80 ampere
selama 9510 detik. Berapakah jumlah zat hasil elektrolisis yang terdapat pada
katoda ?
3. Pada sebuah elektrolisis lelehan NaCl, di alirkan arus listrik sebesar 85 ampere,
selama 750 detik. Berapakah jumlah zat hasil elektrolisis yang terdapat pada
katoda ?
4. Pada sebuah elektrolisis larutan ZnSO4, di alirkan arus listrik sebesar 82 ampere
selama 5950 detik. Berapakah jumlah zat hasil elektrolisis yang terdapat pada
anoda ?
5. Pada sebuah elektrolisis larutan CuCl 2, di alirkan arus listrik sebesar 75 ampere
selama 5950 detik. Berapakah jumlah zat hasil elektrolisis yang terdapat pada
anoda ?
Elektrokimia 40
DAFTAR YA TIDAK
TUGAS/INSTRUKSI
1. Mempunyai akun di
Mencantumkan
portal Rumah Belajar
username
kemdikbud
2. Melakukan praktikum sel Melakukan
elektrolisis di Lab Maya praktikum sel
elektrolisis di Lab
Maya dengan
benar
3. Melakukan pengamatan Melakukan
dan pencatatan pengamatan dan
pencatatan
dengan teliti dan
tepat
4. Mengevaluasi hasil Mengevaluasi
pengamatan dan teori hasil pengamatan
dan teori dengan
tepat
5 Menjawab pertanyaan Menjawab
pertanyaan
dengan benar dan
percaya diri
Elektrokimia 41
Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Sel Elektrolisis dilaksanakan
dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan?
YA TIDAK
PESERTA
Guru
Elektrokimia 42
EVALUASI
Elektrokimia 43
III. Penilaian Sikap
Penilaian Diri
Kelas: ...................
Setelah mempelajari materi sel volta, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan
cara memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
13
Elektrokimia 44
Aspek yang dinilai
Bersaing Kelengkapan
No Nama Aktivitas Jumlah
Kerjasama secara tugas Kelengkap
Absen Siswa Kejuj Ketel dalam skor
dalam sehat individu an tugas
uran itian diskusi
kelompok dan dalam individu
kelompok
sportif kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
dst
Elektrokimia 45
INSTRUMEN RUBRIK DAN PENILAIAN PRESENTASI
Penilaian Presentasi
No Komunikatif
1.
2.
....
No.
1 2 3 4
sistematis
Elektrokimia 46
2 Penggunaan Menggunakan Menggunakan
Menggunakan Menggunakan
terstrukutur terstrukutur
menyampaikan jelas, suara tidak suara terdengar, jelas, suara suara terdengar,
membuat audiens
memperhatikan
Elektrokimia 47
Elektrokimia 48
DAFTAR PUSTAKA
Devi, Poppy Kamalia, dkk. 2018. Unit Pembelajaran STEM Mata Pelajaran Kimia
SMA Kelas XII. Bandung. SEAMEO Regional Center for QITEP in Science.
dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Puskurbuk
Purba, Michael. 2014. Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa untuk
SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Erlangga.
Soedjono. 2008. Mandiri Mengasah Kemampuan Diri Kimia untuk SMA/MA Kelas
XII. Jakarta. Erlangga.
Utama.
https://belajar.kemdikbud.go.id
Elektrokimia 49