Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmatnya dan karunia-nya sehingga
makalah tentang materi kimia dasar ini dapat di selesaikan. Makalah ini di susun dalam rangka
memenuhi nilai tugas mata kuliah kimia dasar. Pada kesempatan ini, saya tidak lupa menyampaikan
rasa terima kasih pada pihak – pihak yang telah membantu selama menyusun makalah ini.

Dengan penuh kesadaran bahwa tak ada gading yang tak retak, maka makalah ini pun tak
luput dari segala kekurangan. Segala keritik dan saran dari pembaca yang sifatnya memperbaiki,
menyempurnakan dan mengembangkan makalah ini saya sangat harapkan.

Saya berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita pada umumnya dan bagi saya
khususnya.

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................... 1


BAB I
Pendahuluan ....................................................................... 3
BAB II
Landasan Teori ....................................................................... 3
BAB III
Metode Kerja ....................................................................... 5
BAB IV
Data dan Pembahasan ....................................................................... 8
BAB V
Penutup ....................................................................... 11
Daftar Pustaka ....................................................................... 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

TUJUAN PERCOBAAN :
1. Mempelajari kereaktifan unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah.
2. Memahami perubahan-perubahan yang terjadi selama percobaan.
3. Memahami dan mengetahui sifat periodik unsur (golongan alkali dan golongan alkali
tanah).
BAB II
TINJAUAN TEORITIS :
Sistem periodik modern dikenal juga dengan sistem periodik bentuk panjang disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Dalam sistem periodik unsur modern
lajur mendatar yang disebut periode dan vertikal yang disebut golongan. 

Jumlah golongan dalam sistem periodik unsur ada 8 dan ditandai dengan angk romawi. Ada 2
golongan besar, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi).
Golongan B terletak diantara golongan IIA dan golongan IIIA.

Nama-nama golongan pada unsur golongan A :


Golongan IA : Golongan Alkali
Golongan IIA : Golongan Alkali Tanah
Golongan IIIA : Golongan Boron
Golongan IVA : Golongan Karbon
Golongan VA : Golongan Nitrogen
Golongan VIA : Golongan Oksigen
Golongan VIIA : Golongan Halogen
Golongan VIIIA : Golongan Gas Mulia (Chang Raymond,2004)

Sifat-sifat logam :
Berdasarkan sifat kelogamannya, secara unsur dibedakan menjadi 3 kategoi, yaitu unsur
logam, unsur nonlogam, unsur metaloid. Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, unsur-
unsur logam cenderung melepaskan elektron (memiliki energi ionisasi kecil). Sedangkan
unsur-unsur nonlogam cenderung merangkap elektron (memiliki energi ionisasi yang besar).
Dengan demikian, dapat dilihat kecenderungan sifat nonlogam dalam sistem periodik unsur
yaitu:
* Dalam satu periode sifat logam dari kiri ke kanan semakin kecil.
* Dalam satu golongan sifat logam dari atas ke bawah semakin besar.

Logam-logam Alkali
Mempunyai beberapa sifat antara lain: semuanya lunak, boleh mengkilat dan mudah
dipotong. Jika logam- logam tersebut diudara terbuka maka pemuaiannya akan menjadi
kusam karena logam-logam mudah bereaksi dengan air dan oksigen dan biasanya disimpan
dalam minyak tanah.

Logam-logam Alkali Tanah

3
Logam-logam alkali tanah kecuali Berilium berwarna putih, mudah dipotong dan tampak
mengkilat jika dipotong, serta cepat kusam diudara reaktivitasnya terhadap air berbeda-beda.
Berilium dapat bereaksi dengan air dingin secara lambat dan akan semakin cepat bila
semakin panas. Logam-logam alkali tanah yang lain sangat cepat bereaksi dengan air dingin
menghasilkan gas-gas hidrogen dan hidroksid serta menghasilkan banyak panas. (Petruci
Ralph, 1987)

Sifat-sifatPeriodik Unsur :
A. Jari-jari atom : didefinisikan sebagai jara dari inti atom terhadap kulit terluar tempat
eletron valensi. "Dari atas kebawah semakin besar, dari kiri ke kanan semakin kecil"
B. Energi Ionisasi (I): didefiniskan sebagai sumber energi minimum yang diperlukan untuk
melepaskan eletron valensi dari suatu atom. "Dari atas kebawah semakin kecil, dari kiri ke
kanan semakin besar."
C. Afinitas Elektron (A) : didefinisikan sebagai energi yang dilepaskan pada saaat atom
dalam keadaan gas menerima elektron pada kulit valensinya. "Dari atas kebaawah semakin
kecil, dari kiri ke kanan semakin besar."
D. Keelektronegatifan : didefinisikan sebagai kemampuan atom untuk menangkap elektron.
Semkain besar kelektronegatifan, semakin mudah untuk menangkap elektron. "Dari atas
kebawah semakin kecil, dari kirike kanan semakin besar." (Sukardjo,1998)

GOLONGAN
Kelompok unsur-unsur dalam sistem periodik unsur modern yang tersusun dalam kolom
vertikal kecuali golongan Lantanida dan Aktinida yang disusun secara horizontal. Unsur-
unsur yang satu golongan mempunyai sifat-sifat kimia yang mirip namun sifat kimia maupun
kimia unsur tersebut berubah  secar periodik. Dalam tabel periodik unsur modern terdapat 8
golongan unsur utama, 8 unsur logam transisi dalam dan 2 golongan transisi luar.

PERIODE
Kelompok unsur unsur dalam tabel periodik unsur modern yang tersusun dalam bris
horizontal. Unsur-unsur dalam satu periode memiliki keteraturan sifat fisik maupun kimia.

4
BAB III
METODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan


Alat
• Tabung reaksi
• Beaker gelas
• Pipet tetes
• Pembakar spiritus
• Kertas sampan
• Erlenmeyer
Bahan
• Latutan FeCl3 0.1 M
• Larutan Penolftalein 0.1 M
• Larutan CuSO4 0.1 M
• Larutan AgNO3 0.1 M
• Larutan HgCl2 0.1 M
• Logam Na
• Logam Mg

5
3.2 Cara kerja
Logam Alkali

Tambahkan Tambahkan
air logam Na

cawan

Percobaan 1

Tambahkan hasil Tambahkan 2 ml


Tambahkan hasil Tambahkan 3
percobaan 1 larutan CuSO4
percobaan 1 tetes penolftalein

Tambahkan hasil Tambahkan 3 ml


1 percobaan 1 AgNO3
2

Tambahkan hasil Tambahkan 2 ml Tambahkan hasil Tambahkan 2 ml


percobaan 1 Pb(NO3)2 percobaan 1 FeCl3

4 Tambahkan hasil Tambahkan 2 ml


5
percobaan 1 HgCl2

6
Logam Alkali Tanah

Tambahkan Tambahkan abu Tambahkan air


logam Mg logam Mg hasil sebanyak 30ml
pembakaran

Percobaan 2

Tambahkan hasil Tambahkan 3 Tambahkan hasil Tambahkan 2 ml


percobaan 2 tetes penolftalein percobaan 2 larutan CuSO4

Tambahkan hasil Tambahkan 3 ml


percobaan 2 AgNO3

1 2

Tambahkan hasil Tambahkan 2 ml Tambahkan hasil Tambahkan 2 ml


percobaan 2 Pb(NO3)2 percobaan 2 FeCl3

Tambahkan hasil Tambahkan 2 ml


percobaan 2 HgCl2 5
4

7
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Logam Alkali
No Prosedur Kerja Hasil Pengamatan Reaksi
1. Menambahkan 3 tts NaOH(aq)+PP → warna ungu
larutan PP pada Terjadi perubahan
tabung 1 yang berisi 5 bening
warna menjadi pink
ml Na
2. 2NaOH(aq)
Menambahkan 2 ml
larutan CuSO4 pada Terbentuk endapan +CuSO4(aq)→NaSO4(aq)
tabung 2 yang berisi 5 berwarna biru +Cu(OH)2(aq)
ml Na

3. NaOH(aq)
Menambahkan 3 ml
Larutan keruh dan +AgNO3(aq)→NaNO3(aq)
larutan AgNO3 pada
warna berubah, lalu
tabung 3 yang berisi 5 +AgOH(aq)
terjadi endapan abu abu
ml Na

4. Menambahkan 2 ml 2NaOH(aq)
Terjadi perubahan
larutan Pb(NO3)2 pada
warna dan terjadi +Pb(NO3)2(aq)→2NaNO3(aq)
tabung 4 yang berisi 5
endapan (putih)
ml Na +Pb(OH3)2(aq)
5. 3NaOH(aq)
Menambahkan 2 ml
Terjadi perubahan +FeCl3(aq)→3NaCl(aq)l+Fe(OH)3(
larutan FeCl3 pada
warna endapan
tabung 5 yang berisi 5 aq)
berwarna cokelat
ml Na

6. Menambahkan 2 ml NaOH(aq)+HgCl2(aq)→NaCl(aq)
larutan HgCl2 pada Warna berubah, endapan
+Hg(OH)2(aq)
tabung 6 yang berisi 5 berwarna kuning
ml Na

Logam Alkali Tanah


No Prosedur Kerja Pengamatan Reaksi
.
1. Menambahkan 3 tts Larutan berubah warna Mg(OH)(aq)+PP→ungu bening
larutan PP pada tabung menjadi pink
1 yang berisi 5 ml Mg
2. Menambahkan 2 ml Larutan berubah menjadi Mg(OH)(aq)

8
larutan CuSO4 pada seperti ada endapan +CuSO4(aq)→MgSO4(aq)
tabung 2 yang berisi 5 berwarna biru muda +Cu(OH)2(aq)
ml Mg
3. Menambahkan 3 ml Larutan berubah warna Mg(OH)(aq)
larutan AgNO3 pada menjadi seperti abu, +2AgNO3(aq)→Mg(NO3)2(aq)
tabung 3 yang berisi 5 namun lama kelamaan +2AgOH(aq)
ml Mg menjadi kuning keabuan
dan terdapat endapan
4. Menambahkan 2 ml Larutan berubah warna Mg(OH)(aq)
larutan Pb(NO3)2 pada menjadi putih
tabung 4 yang berisi 5 +Pb(NO3)2(aq)→Mg(NO3)2(aq)
ml Mg +2Pb(OH)2(aq)

5. Menambahkan 2 ml Larutan terpisah, atas 3Mg(OH(aq))+2FeCl3→3MgCl2(aq)


larutan FeCl3 pada berwarna bening, bawah +2Fe(OH)3(aq)
tabung 5 yang berisi 5 berwarna oren kecokelatan
ml Mg
6. Menambahkan 2 ml Larutan tetap berwarna Mg(OH)(aq)+AgCl2→MgCl2(aq)
larutan HgCl2 pada bening, namun terdapat
tabung 6 yang berisi 5 sedikit endapan berwarna +Hg(OH)3(aq)
ml Mg merah bata

4.2 Pembahasan
Pada percobaan kereaktifan alkali yang pertama akan digunakan logam Natrium.
Percobaan dimulai dengan mengisi cawan petri yang bersih dengan air secukupnya kemudian
diapungkan potongan kertas saring diatas permukaan air pada cawan petri, penggunaan kertas
saring bertujuan agar setelah penambahan indikator warna larutan dapat dilihat dengan jelas.
Selanjutnya diambil potongan kecil Natrium yang disimpan didalam minyak tanah kemudian
diletakkan diatas permukaan kertas saring dalam cawan petri. Dari percobaan yang dilakukan
dapat dilihat bahwa logam Natrium yang bereaksi dengan air akan menimbulkan nyala api
yang kemudian akan meletup. Karena sifat logam Natrium yang sangat reaktif terhadap air
inilah maka logam Natrium harus disimpan didalam minyak tanah dan dalam percobaan ini
hanya menggunakan potongan kecil Natrium karena semakin besar potongannya maka
semakin besar pula nyala api dan letupan yang terjadi. Setelah Natrium meletup, ditambahkan
indikator PP untuk mengetahui apakah reaksi Natrium dengan air akan menghasilkan basa
atau tidak. Dari perubahan warna larutan yang berubah menjadi ungu dapat diketahui bahwa
reaksi kedua campuran tersebut menghasilkan basa.
Seperti logam alkali, unsur-unsur logam alkali tanah juga merupakan unsur logam
yang reaktif, sehingga unsur-unsur logam alkali di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas,
tetapi berikatan dengan unsur-unsur lain. Percobaan yang kedua menggunakan logam
magnesium yang merupakan logam alkali tanah lalu direaksikan dengan air. Dalam sebuah
tabung reaksi dimasukkan kepingan-kepingan logam magnesium, kemudian ditambahkan
akuades dan diamati reaksi yang terjadi. Setelah ditambahkan air, logam magnesium dan
kalsium tidak bereaksi dengan air, namun setelah dipanaskan, baru terjadi reaksi yang
ditandai timbulnya gelembung-gelembung gas pada tabung reaksi. Gelembung-gelembung

9
gas yang terbentuk dalam tabung reaksi ini adalah gas hidrogen. Reaksi tidak terjadi pada
suhu kamar ini membuktikan teori bahwa logam alkali tanah kurang reaktif dibandingkan
dengan logam alkali yang seperiode. Tabung reaksi tersebut kemudian ditambahkan larutan
indikator fenolftalein (PP). Fungsi penambahan indikator ini sama seperti pada reaksi logam
natrium dengan akuades (yaitu untuk menguji apakah reaksi antara logam Mg dengan
akuades menghasilkan larutan yang bersifat basa atau tidak). Setelah penambahan indikator
ini, larutan dalam tabung reaksi berwarna ungu dan menunjukkan bahwa larutan setelah
terjadinya reaksi yaitu bersifat basa.
Hasil percobaan ini sesuai dengan teori konfigurasi elektron yang menyatakan bahwa
logam alkali lebih reaktif daripada logam alkali tanah karena logam alkali hanya melepas 1
elektron terluarnya dibandingkan logam alkali tanah yang melepas 2 elektron terluar. Hasil
percobaan juga sesuai dengan teori jari-jari atom yang menyatakan bahwa semakin kebawah
unsur dalam suatu golongan maka akan semakin reaktif karena semakin besar jari-jari
atomnya sehingga semakin mudah melepas elektron terluarnya.

10
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1.      Logam alkali lebih reaktif dibandingkan logam alkali tanah, sifat unsur golongan alkali
adalah bereaksi lama didalam air yang dingin ini merupakan sifat periodik yang
kereaktifannya kecil daripada Na memiliki sifat basa yang kuat.
2.      Perubahan-perubahan yang terjadi selama percobaan adalah terjadinya perubahan warna,
terjadinya endapan, terjadi ledakan, terjadi nyala api, terjadi gelembung-gelembung gas.
3.      Sifat-sifat logam alkali:
-          Semuanya lunak
-          Boleh mengkilat
-          Mudah dipotong
-          Sangat reaktif
-          Warna terang
-          Jika diudara terbuka maka pemuaiannya akan menjadi kusam karena logam-logam mudah
bereaksi dengan air dan oksigen.
-          Titik didih dan titik leleh berkurang dari atas ke bawah, berwujud padat pada suhu ruangan.
-          Massa jenis lebih kecil daripada air.
Sifat-sifat logam alkali tanah :
-          Berwarna putih (kecuali Berilium)
-          Mudah dipotong
-          Cepat kusam diudara
-          Sangat cepat bereaksi dengan air
-          Menghasilkan gas hidrogen dan hidroksid
-          Memiliki sifat basa yang kuat
-          Termasuk pereduksi lemah
-          Kereaktifannya lebih kecil
-          Mudah bereaksi dengan unsur logam.
Daftar Pustaka

Chang, Raymond.(2004).Kimia Dasar.Erlangga : Jakarta.


David, Goldbero.(2007).Ikatan Kimia. Rineka Cipta : Yogyakarta.
Pettruci, Ralph.(1987).Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern.Erlangga : Jakarta.
Sukardjo.(1998).Kimia Untuk Universitas.Erlangga : Jakarta.
Surakiti.(1989).Kimia Dasar 1.ITB : Bandung

11

Anda mungkin juga menyukai