Anda di halaman 1dari 14

(Elasticity)

Elastisitas (Elasticity)
Tanggapan (tingkat responsif) dari suatu variabel tidak bebas terhadap perubahan
variabel bebas tertentu.
Alat untuk mengukur sampai seberapa jauh kepekaan suatu variabel terhadap
variabel lain di mana di antara variabel-variabel tersebut mempunyai hubungan.
Besarnya koefisien elastisitas ditunjukkan oleh perbandingan antara persentase
perubahan dalam variabel tidak bebas dan persentase perubahan variabel bebas yang
mempengaruhinya.
%  Dependent Variable
%  Independen t Variable

Permintaan

Elastisitas

Penawaran

1
Beberapa Jenis Elastisitas Permintaan:

Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of Demand)


% ΔQ
EH = dimana : Q = Jumlah barang yang diminta
% ΔP P = Harga barang yang bersangkutan
 = perubahan

Elastisitas Pendapatan Permintaan (Income Elasticity of Demand)


% ΔQ
EI = dimana : Q = Jumlah barang yang diminta
% ΔI I = Tingkat pendapatan (income)
 = perubahan

Elastisitas Silang Permintaan (Cross Elasticity of Demand)


% ΔQ A
ES = dimana : QA = Jumlah barang A yang diminta
% Δ PB PB = Harga barang B
 = perubahan

Elastisitas Advertensi Permintaan (Advertisement Elasticity of Demand)


% ΔQ dimana : Q = Jumlah barang yang diminta
EA = A = Biaya advertensi
% ΔA
 = perubahan

Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of Demand)


Tanggapan (tingkat responsif) dari jumlah barang yang diminta sebagai akibat terjadinya
perubahan harga barang yang bersangkutan.

P
Elastis Sempurna

Elastis

Unitary

Inelastis

Elastis
Tidak Sempurna

2
Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of Demand)

Tanggapan perubahan jumlah barang yang diminta sebagai akibat terjadinya


perubahan harga barang yang bersangkutan

% ΔQ
Eh =
% ΔP

ΔQ
Q ΔQ P ΔQ P
Eh = = Χ = Χ
ΔP Q ΔP ΔP Q
P

Kriteria Elastisitas Harga


Eh > 1 Elastis
Apa yang dimaksud dengan permintaan terhadap suatu
Eh = 1 Unitary barang bersifat Elastis / Unitary / In elastis?
Eh < 1 In Elastis

Permintaan terhadap suatu barang bersifat ELASTIS

Eh > 1 Elastis

%Q > %P

Persentase perubahan harga yang


kecil akan memberikan pengaruh
P
yang lebih besar terhadap
persentase perubahan jumlah
barang yang diminta.
P1 Elastis Misal: Diberikan discount terhadap
P suatu harga barang sebesar 10%,
P2
dampaknya penjualan barang naik
25%

Q1 Q2 Q
Permintaan barang bersifat elastis
Q
biasanya terjadi pada barang mewah

3
Permintaan terhadap suatu barang bersifat Unitary

Eh = 1 Unitary

%Q = %P

Persentase perubahan harga


memberikan pengaruh yang sama
P
besar dengan persentase
perubahan jumlah barang yang
diminta.
P1 Unitary Misal: Diberikan discount terhadap
P suatu harga barang sebesar 10%,
P2
dampaknya penjualan barang naik
10%

Q1 Q2 Q
Permintaan barang bersifat unitary
Q
sangat jarang terjadi, bisa terjadi pada
barang apa saja

Permintaan terhadap suatu barang bersifat IN IN ELASTIS

Eh < 1 In elastis

%Q < %P

Persentase perubahan harga


P
memberikan pengaruh yang lebih kecil
terhadap persentase perubahan jumlah
barang yang diminta.
Misal: Diberikan discount terhadap
P1
In elastis
harga suatu barang sebesar 50%,
P
dampaknya penjualan barang hanya
P2 naik 40%

Q1 Q2 Q Permintaan barang bersifat in elastis


Q biasanya terjadi pada barang kebutuhan
sehari-hari

4
Contoh Soal:

Diketahui data penjualan tanaman adenium sebagai berikut:

Tahun Harga Kuantitas


(Rp)
2008 4.000 100.000
2009 5.000 80.000

ΔQ P
Eh = Χ
ΔP Q

- 20.000 4.000 Hanya berlaku pada


Eh = Χ elastisitas harga
1.000 100.000

- 80.000.000
Eh = DIABSOLUTKAN
100.000.000
-8
Eh = = - 0,8 0,8 In elastis
10
Semua hasil perhitungan koefisien elastisitas harga akan selalu bertanda negatif (-), untuk menghindari
kerancuan maka koefisien tersebut diabsolutkan (dianggap positif).

Makna koefisien elastisitas harga adalah sebagai berikut:

Kenaikan harga sebesar satu persen (1%), akan menurunkan jumlah barang yang
diminta sebesar koefisien elastisitas harga dikalikan dengan persentase
perubahan harga barang tersebut. (berlaku kebalikannya)

Diketahui koefisien Elastisitas Harga untuk penjualan tanaman adenium


bonggol A sebesar 0,8 ( Eh = 0,8 )

Artinya:
Apabila harga tanaman adenium naik sebesar 1% maka jumlah adenium yang diminta
akan turun sebesar 0,8 persen.

Maka apabila:
• Harga tanaman adenium naik sebesar 10% maka jumlah adenium yang diminta akan turun
sebesar 8 persen.
• Harga tanaman adenium turun sebesar 5% maka jumlah adenium yang diminta akan naik sebesar
4 persen.

Ingat:
Variabel harga selalu mempengaruhi jumlah barang yang diminta
Berlaku “The Law of Demand” dimana harga selalu berhubungan negatif dengan jumlah barang yang diminta

5
Koefisien Eh dapat pula diperoleh dari fungsi permintaan ( Q = a - b P )

Ingat bahwa b dalam fungsi permintaan merupakan rasio antara perubahan jumlah barang yang
diminta dengan perubahan harga yang mencerminkan kemiringan/ lereng/slope/gradien yang diperoleh

ΔQ
kemiringan/ lereng/slope/gradien =
ΔP

Misal:

Diketahui fungsi permintaan untuk barang “X” sebagai berikut:


Q = 10.000 – 0,4P dimana harga barang “X” (PX) = Rp 15.000,-
Jawab:
(PX) = Rp 15.000,- maka, QX = 10.000 - 0,4 (15.000) QX = 4.000 unit
ΔQ P
Dengan formula Eh = Χ maka diperoleh koefisien Eh sebesar :
ΔP Q

15.000
E h = - 0,4 Χ
4.000

Eh = - 1,5 diabsolutkan Eh = 1,5 (permintaan terhadap barang “X” bersifat elastis)

Implementasi Koefisien Elastisitas Harga

Koefisien Eh digunakan sebagai alat prediksi bagi produsen

% ΔQ % ΔQ
Eh = %ΔP = % ΔQ = Eh × % ΔP
%ΔP Eh

Diketahui permintaan terhadap barang “X” bersifat elastis dengan koefisien Eh = 1,5
Bila penjual barang “X” tersebut mengharapkan penjualannya naik 18 persen maka:

18%
%ΔP =
- 1,5

% Δ P = - 12%

Agar penjualan naik 18 %, harga harus turun sebesar 12%

Catatan: Koefisien elastisitas harga hanya merupakan instrumen untuk membantu penetapan harga terhadap penjualan suatu barang,
ingat bahwa masih terdapat variabel-variabel lain yang mempengaruhi jumlah barang yang diminta .

6
Daerah Elastisitas Harga (Eh) pada Kurva Permintaan

Diketahui permintaan terhadap barang “X” bersifat elastis dengan koefisien Eh = 1,5.
Titik Koefisien Elastisitas Harga tersebut pada kurva permintaan akan tampak sebagai
berikut:
Fungsi permintaan untuk barang “X”: Q = 10.000 – 0,4P
Harga barang “X” (PX) = Rp 15.000,-

P (Rp)
P (Rp)

Eh > 1 (zona elastis)


25.000

20.000 Eh = 1 (unitary)
15.000 Eh = 1,5 (elastis)

Eh < 1 (zona in elastis)


10.000

5.000

0 4.000 10.000 Q (unit) 0 Q (unit)

Elastisitas Titik
pada Kurva Permintaan Barang “X”

Hubungan antara Elastisitas Harga (Eh) dengan Penerimaan Total (TR)

P (Rp)
25.000 Fungsi permintaan “X”: Q = 10.000 – 0,4P
Maka diketahui bahwa TRMAX Q = 5.000
20.000
TRMAX = Rp 62.500.000,-
15.000 P = Rp 12.500,-
Eh = 1 (unitary) Eh = 1.
12.500

6.000
Permintaan barang bersifat elastis (E > 1)
2.000
Pada saat P = Rp 15.000,- maka Q = 4.000
0 5.000 10.000 Q (unit) TR MAX= Rp 60.000.000 selanjutnya bila harga NAIK menjadi
Rp 20.000,- maka Q = 2.000 dan TR TURUN menjadi Rp 40.000.000.
TR (Rp)

TR MAX
62.500.000 Permintaan barang bersifat elastis (E < 1)
60.000.000 Pada saat P = Rp 2.000,- maka Q = 9.200
45.600.000
TR MAX= Rp 18.400.000 selanjutnya bila harga NAIK menjadi
40.000.000
Rp 6.000,- maka Q = 7.600 dan TR NAIK menjadi Rp 45.600.000.

18.400.000

0 5.000 Q (unit)

7
Elastisitas Harga Penawaran (Price Elasticity of Supply)
Tanggapan (tingkat responsif) dari jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan
harga barang yang bersangkutan.
Secara garis besar konsepnya sama dengan Elastisitas Harga Permintaan.

% ΔQ
ES =
% ΔP

dimana : Q = Jumlah barang yang ditawarkan


P = Harga barang yang bersangkutan
 = perubahan

Koefisien Elastisitas Harga Penawaran selalu menunjukkan angka yang positif (+)
karena hubungan antara Harga dan Jumlah barang yang ditawarkan adalah positif (+)
(tercermin dalam koefisien fungsi penawaran dan lereng kurva penawaran)

Kriteria Elastisitas Harga Penawaran

Eh > 1 Elastis

Eh = 1 Unitary

Eh < 1 In Elastis

Menentukan besaran koefisien Elastisitas Penawaran caranya sama dengan kita


menentukan koefisien Elastisitas Harga Permintaan, begitu pula dalam
mengartikan makna koefisien tersebut dan mengimplementasikannya dalam
sebuah kasus untuk mengukur/menganalisis tanggapan jumlah barang yang
ditawarkan sebagai akibat adanya perubahan harga barang yang bersangkutan.

8
Mengetahui secara cepat suatu penawaran bersifat elastis, unitary atau in elastis
adalah dengan melihat kurva penawaran (linier).
Apabila kurva penawaran memotong sumbu vertikal maka dipastikan penawaran
bersifat elastis (ES > 1)
Misal:
Fungsi penawaran Q = -100 + 0,5P

P (Rp)
ES > 1,

200

-100 0 Q (unit)

Apabila kurva penawaran memotong sumbu horisontal maka dipastikan


penawaran bersifat in elastis (ES < 1)

Misal:
Fungsi penawaran Q = 100 + 0,5P

P (Rp)

ES < 1,

0 100 Q (unit)

- 200

9
Apabila kurva penawaran melewati titik asal (0) maka dipastikan
penawaran bersifat unitary (ES = 1)

Misal:
Fungsi penawaran Q = 2P

P (Rp)

ES = 1

0 Q (unit)

Elastisitas Pendapatan Permintaan (Income Elasticity of Demand)

Dengan mengetahui besarnya koefisien elastisitas penghasilan maka


barang-barang dapat diklasifikasikan ke dalam barang mewah, barang
kebutuhan pokok dan barang inferior.

% ΔQ Persentase perubahan jumlah barang yang diminta (Q)


EI =
% ΔI dibagi dengan persentase perubahan dalam penghasilan (I),
ceteris paribus.

atau

Berapa persentase perubahan jumlah barang yang diminta


sebagai akibat terjadinya persentase perubahan income

Implikasi terhadap perusahaan:


Bila elastisitas penghasilan terhadap barang yang diproduksi perusahaan lebih besar daripada satu,
ini berarti permintaan terhadap barang tersebut akan berkembang lebih cepat daripada peningkatan
penghasilan konsumen, tetapi juga menunjukkan adanya gejolak yang tinggi dalam permintaan bila
terjadi fluktuasi tingkat penghasilan.

10
Elastisitas Pendapatan Permintaan

Rumus perhitungan koefisien elastisitas pendapatan tidak berbeda jauh dengan


elastisitas harga, hanya variabel harga (P) diganti dengan variabel pendapatan (I)

ΔQ
Q ΔQ I ΔQ I
EI = = Χ = Χ
ΔI Q ΔI ΔI Q
I

EI > I Barang Mewah


0 < EI < I Barang Kebutuhan sehari-hari
EI < 0 Barang Inferior

Contoh soal:
Diketahui data kenaikan permintaan BBM yang disebabkan karena kenaikan
pendapatan masyarakat sebagai berikut:

Tahun Harga BBM Jumlah BBM Penghasilan


(PBBM) (QBBM) (I)

2005 Rp 5.000,- 10.000 Liter Rp 1.000.000,-


2006 Rp 5.000,- 12.000 Liter Rp 1.500.000,-

ΔQ I
EI = Χ
ΔI Q EI = 0,4 Barang kebutuhan
2.000 1.000.000 sehari-hari
EI = Χ
500.000 10.000
Makna koefisien :
2.000 1.000.000
EI = Χ Apabila harga naik sebesar 1%, maka
500.000 10.000
jumlah BBM yang diminta akan naik
E I = 0,4 pula sebesar 0,4%, berlaku sebaliknya.

11
Elastisitas Silang (Cross Elasticity of Demand)

Dengan koefisien Elastisitas silang dapat diketahui sejauh mana pengaruh


perubahan harga barang lain terhadap perubahan jumlah barang bersangkutan
yang diminta
atau
Tanggapan perubahan jumlah barang A yang diminta sebagai akibat terjadinya
perubahan harga barang B .

%ΔQ A
ES =
% Δ PB

ΔQ A
Q A ΔQ A PB ΔQ A PB
E = = Χ = Χ
S ΔP B Q A ΔP B ΔP B Q A
PB

ES > 0 Barang Substitusi


ES < 0 Barang Komplementer

Contoh: Diketahui data permintaan terhadap barang A dan perubahan harga


barang B sebagai berikut:

Jumlah Barang A Harga ΔQ A PB


Tahun E S = Χ
yang diminta Barang B ΔP B Q A
(QA) (PB)
2.000 1.000.000
E S = Χ
400.000 10 . 000
2007 10.000 Rp 1.000.000,-
2008 12.000 Rp 1.400.000,- 2.000 1.000.000
E S = Χ
400.000 10 . 000

ES = 0,5 Barang substitusi E S = 0 ,5

Makna koefisien ES:


Bila harga barang B naik sebesar 1% maka jumlah barang A yang diminta akan
naik pula sebesar 0,5% , berlaku sebaliknya.

12
Elastisitas Advertensi

Merupakan perbandingan antara persentase perubahan jumlah barang yang


diminta dengan persentase perubahan anggaran untuk kegiatan advertensi
barang tersebut

% ΔQ
ES =
% ΔA

ΔQ
Q ΔQ A ΔQ A
E = = Χ = Χ
A ΔA Q ΔA ΔA Q
A

EA > 0 (positif) Advertensi meningkatkan penjualan

EA = 0 Advertensi tidak memberikan pengaruh terhadap penjualan

EA < 0 (negatif) Advertensi justru menurunkan penjualan

Contoh soal:

Diketahui penjualan barang “X” dan pengeluaran biaya advertensinya sebagai berikut:

Jumlah
Advertensi
Tahun Barang “X”
(Rp jutaan )
(QX)

2005 12.000 Rp 1.000,-


2006 15.000 Rp 1.200,-

ΔQ A
EA = Χ
ΔA Q

3.000 1.000.000. 000


EA = Χ
200.000.00 0 12.000

E A = 1,25

Pengeluaran biaya advertensi sebesar 1 % meningkatkan penjualan


sebesar 1,25%, berlaku sebaliknya.

13
Elastisitas Advertensi Silang
Telah disepakati bahwa jumlah barang yang diminta tanggap terhadap advertensi
oleh perusahaan lain yang menghasilkan barang sejenis ataupun jenis lain yang
memiliki sifat pengganti ataupun pelengkap.

% ΔQ X
ES =
% ΔA Y

ΔQ X
QX ΔQ X AY ΔQ X A
EA = = Χ = Χ Y
ΔA Y QX ΔA Y ΔA Y Q X
AY

EAS > 0 (positif) Hubungan kedua barang komplementer

EAS= 0 Tidak ada pengaruh hubungan

EAS < 0 (negatif) Hubungan kedua barang substitusi

Contoh soal:

Diketahui data penjualan barang “X” dan pengeluaran biaya advertensi untuk barang Y
pada bulan Februari dan Maret 2008 sebagai berikut:

Jumlah Advertensi
Bulan Barang “X” Barang “Y”
(QX) (Rp ribuan )

Februari 225.000 Rp 500.000,-


Maret 200.000 Rp 600.000,-

ΔQ X AY
EA = Χ Makna koefisien:
ΔA Y QX
- 25.000 500.000.00 0 Pengeluaran biaya advertensi barang
EA = Χ
100.000.00 0 225.000 “Y” sebesar 1 % menyebabkan jumlah

E A = - 0,56 barang “X” yang diminta/dijual turun


sebesar 0,56%, berlaku sebaliknya.

14

Anda mungkin juga menyukai