Mangan diisolasi oleh Gahn pada tahun 1774 dengan reaksi reduksi MnO2 dioksida (mineral
pyrolusite dengan charcoal), Mangan adalah logam abu-abu putih, menyerupai besi dan sangat
rapuh, sulit dilipat dan mudah teroksidasi. (Novita Wijayanti, 2017)
Fungsi Mangan
Mangan adalah mineral yang penting dalam nutrisi untuk segala bentuk kehidupan. Mineral ini
terlibat dalam proses reproduksi, pembentukan hormon seks dan sangat penting untuk fungsi otak
normal dan perkembangan tulang.Golongan enzim yang memiliki mangan sebagai kofaktor sangat
banyak, seperti: oksidoreduktase, transferases, hidrolase, liase, isomerase, ligamen, lektin dan
integrin. (Novita Wijayanti, 2017)
Defisiensi Mangan
Kekurangan mangan telah diamati pada sejumlah spesies hewan. Tanda-tanda kekurangan
mangan meliputi gangguan pertumbuhan, gangguan fungsi reproduksi, kelainan rangka,
gangguan toleransi glukosa, perubahan metabolisme karbohidrat dan lipid. Pada manusia,
sindrom defisiensi mangan kurang jelas. Wanita yang diberi diet rendah mangan terjadi toleransi
glukosa yang agak abnormal dalam menanggapi infus glukosa intravena. (Novita Wijayanti, 2017)
Kekurangan mangan pada manusia baru dilaporkan pada tahun 1972, yang biasanya berada pada
tulang dan kelenjar. Kekurangan mangan sering terjadi bersamaan dengan kekurangan besi.
Penggunaan suplementasi besi dan kalsium harus diperhatikan karena kedua zat gizi tersebut
menghambat absorpsi mangan. Makanan tinggi protein dapat melindungi tubuh dari kekurangan
mangan. (Sunita Almaitser, 2009)
Daftar Pustaka
Almaitser, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Wijayanti, Novita. 2017. Fisiologi Manusia dan Metabolisme Zat Gizi. Malang: Universitas
Brawijaya Press.
https://books.google.co.id/books/about/Fisiologi_Manusia_dan_Metabolisme_Zat_Gi.html
?id=r8pTDwAAQBAJ&redir_esc=y diakses pada : 4 Maret 2020