Anda di halaman 1dari 5

Logam Esensial Mn

Disusun Oleh

Fatkhul Ngalim/P07133122056/D3 Sanitasi 2A

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2023/2024


BAB 1

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Logam berat didefinisikan sebagai senyawa logam yang memiliki densitas setidaknya lima kali
lebih tinggi dibandingnkan dengan air. Logam berat memiliki toksisitas atau bersifat racun, tingkat
toksisitas logam berat dipengaruhi beberapa faktor yakni dosis, rute paparan, umur, jenis kelamin,
genetic atau keturunan dan juga status gizi seseorang. Sifat logam berat antara lain sulit
didegradasi, karsinogenik, dapat terakumulasi dalam organisme termasuk ikan dan kerang, dan
mudah terakumulasi di dalam sedimen.

Logam berat dibagi menjadi dua berdasarkan toksikologinya, yaitu logam berat esensial dan
non esensial. Logam berat esensial merupakan logam yang dibutuhkan oleh tubuh manusia namun
dalam dosis atau jumlah tertentu, contoh dari logam berat esensial yakni Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan
Se. Sedangkan logam berat non esensial dapat diartikan sebagai logam yang beracun, contoh dari
logam ini yakni Hg, Pb, Cd, Sn, Cr (VI) dan As.

II. Rumusan Masalah

1. Manfaat logam esensial Mn

2. Efek samping Mn

3. Dosis Mn

4. Interaksi Mn

III. Tujuan

1. Untuk mengetahui peran/manfaat logam esensial Mn bagi tubuh manusia

2. Untuk mengetahui efek samping Mn bagi tubuh manusia

3. Untuk mengetahui dosis Mn yang diperlukan tubuh manusia

4. Untuk mengetahui interaksi Mn yang terjadi di dalam tubuh manusia


BAB II

PEMBAHASAN

I. Manfaat Logam Esensial Mn

1. Menjaga kesehatan tulang


Bersama kalsium, zinc, dan tembaga, mangan bermanfaat dalam menjaga kesehatan tulang.
Khususnya pada orang lanjut usia (lansia), mangan dan nutrisi-nutrisi ini dapat mendukung
kepadatan mineral tulang dan mencegah terjadinya osteoporosis hingga komplikasinya.

2. Melawan radikal bebas berlebih


Mangan adalah bagian dari enzim antioksidan yang penting bagi tubuh, yakni enzim
superoksida dismutase (SOD). Antioksidan ini berfungsi untuk melindung tubuh dari radikal bebas
berlebih yang berpotensi menyebabkan kerusakan sel, sehingga dapat terhindar dari berbagai
penyakit kronis, seperti kanker.

3. Mengontrol kadar gula darah


Mangan adalah salah satu mineral yang terlibat dalam pengeluaran hormon insulin, yakni
hormon yang diperlukan untuk mengangkut gula dari aliran darah ke sel-sel tubuh. Dengan
tercukupinya mangan, kerja insulin menjadi optimal, sehingga kadar gula dalam darah tetap stabil.

4. Meningkatkan fungsi dan kesehatan otak


Mangan dapat merangsang pergerakan impuls listrik yang lebih cepat dan efisien di dalam otak
ataupun ke seluruh tubuh. Dengan begitu, fungsi otak, termasuk kemampuan berpikir, mengingat,
dan memecahkan masalah, akan meningkat.
Di samping itu, mangan juga dapat bekerja sebagai pelancar aliran darah ke otak. Kadar mangan
yang cukup dalam tubuh dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan menurunkan
risiko terjadinya penyakit seperti stroke.

5. Mempercepat proses penyembuhan luka


Mangan juga dapat mempercepat proses penyembuhan luka, karena mangan berperan penting
dalam pembentukan kolagen pada sel-sel kulit. Kolagen merupakan salah satu senyawa yang
diperlukan untuk menyembuhkan luka. Dengan produksi kolagen yang maksimal, luka bisa
sembuh dengan lebih cepat.
6. Meredakan gejala PMS
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa mangan yang dikombinasikan dengan kalsium dapat
membantu meredakan gejala sindrom pramenstruasi (PMS), seperti kram dan nyeri perut,
kecemasan, perubahan suasana hati, bahkan depresi.

7. Menjaga fungsi dan kesehatan kelenjar tiroid


Mangan juga berperan dalam produksi hormon tiroksin oleh kelenjar tiroid. Hormon tiroksin
berperan dalam banyak proses metabolisme tubuh. Hormon ini dapat mengontrol nafsu makan,
menjaga berat badan ideal, dan memastikan kerja organ tubuh tetap optimal.

II. Efek samping Mangan

Secara umum, obat maupun suplemen mengandung mangan aman dikonsumsi selama
mengikuti dosis dan aturan penggunaan. Meski begitu, sama seperti mineral lainnya, mangan juga
dapat menimbulkan efek samping bagi tubuh. Bila dikonsumsi dalam jumlah besar, mangan dapat
menyebabkan :

 Tremor
 Nafsu makan menurun
 Anemia
 Pertumbuhan terhambat
 Gangguan organ reporduksi

III. Dosis Mangan


Jumlah kebutuhan mangan pada setiap orang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh usia, jenis
kelamin, kondisi kesehatan, dan faktor-faktor lainnya. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi
milik Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan mangan harian sesuai umur adalah sebagai berikut :

 Usia 7-11 bulan: 0,6 mg


 Usia 1-9 tahun: 1,2-1,7 mg
 Usia 10-18 tahun: 1,6-2,3 mg
 Usia 19-49 tahun ke atas: 1,8-2,3 mg
Sedangkan dosis mangan yang umum digunakan untuk osteoporosis adalah 1 x sehari 5 mg
mangan. Dosis ini sebaiknya dikombinasikan dengan 1000 mg kalsium, 15 mg zinc, dan 2,5 mg
tembaga agar manfaatnya semakin maksimal dalam tubuh.

IV. Interaksi Mangan

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat
mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau
bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui
obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat
berinteraksi dengan mangan adalah:

 Antibiotik golongan kuinolon (seperti ciprofloxacin, norfloxacin, enoxacin, dan sebagainya):


menurunkan efektivitas antibiotik. Berikan jeda minimal 1 jam setelah minum antibotik.
 Antibiotik golongan tetrasiklin (contohnya demeclocycline, minocycline, dan tetracycline):
menurunkan efektivitas antibiotik. Berikan jeda setidaknya 2 jam sebelum atau 4 jam setelah
minum antibiotik.
 Obat antipsikotik: meningkatkan efek samping obat.

Anda mungkin juga menyukai