Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fatkhul Ngalim

NIM : P07133122056

Prodi : D3 Sanitasi 2A

Mata Kuliah : Surveilans Penyakit Akibat Kerja

TOXSOPLASMOSIS

 Pengertian

Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Parasit ini dapat
ditemukan pada kotoran kucing, sayuran dan buah-buahan yang tidak dicuci bersih, atau daging yang
belum matang. Jika masuk ke dalam tubuh manusia, T. gondii dapat bertahan pada kondisi tidak
aktif. Umumnya, infeksi parasit ini dapat dikendalikan oleh sistem kekebalan tubuh sehingga tidak
menimbulkan gejala. Beberapa gejala umum yang dialami penderita toksoplasmosis mirip dengan
gejala flu, yaitu: demam, nyeri otot, kelelahan, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar
getah bening.

 Penyebab

Seseorang dapat terserang infeksi T. gondii melalui beberapa cara, yaitu: 1] Paparan dari kotoran
kucing yang mengandung parasit gondii. 2] Konsumsi makanan atau minuman yang
terkontaminasi parasit gondii, terutama daging yang tidak dimasak dengan matang. 3] Plasenta ibu
hamil, yang menyebarkan infeksi pada janin, dan 4] Tranfusi darah atau tranplantasi organ dari
donor yang terinfeksi.

 Interaksi Host, Agnet, dan Environment

a). Interaksi antara agent penyakit dan lingkungan

Suatu keadaan terpengaruhnya agen penyakit secara langsung oleh lingkungan yang
menguntungkan agen penyakit. Terjadi pada saat prapatogenesis suatu penyakit, faktor lingkungan
yang mendukung untuk terjadinya penularan contohnya seperti lingkungan abiotik yang
berupa suhu udara rata-rata berkisar antara 25 C–37C, yang dapat menyebabkan ookista
menjadi infeksius dan bertahan lama untuk bisa melakukan penularan pada manusia, disamping
itu juga adanya faktor lain seperti terjadinya banjir dikala musim penghujan dibeberapa
wilayah.

b). Interaksi antara pejamu (manusia) dan lingkungan

Suatu keadaan terpengaruhnya manusia secara langsung oleh lingkungannya dan terjadi pada saat
prapatogenesis suatu penyakit, misalnya udara dingin, hujan dan kebiasaan membuat dan
menyediakan makanan. Penyediaan makanan berupa sayur, buah, atau daging yang terkontaminasi
parasit gondii akan beresiko jika tidak dicuci atau dimasak dengan matang.

c). Interaksi antara pejamu (manusia) dan agent penyakit

Suatu keadaan agen penyakit yang menetap, berkembang biak dan dapat merangsang manusia
untuk menimbulkan respons berupa tanda-tanda dan gejala penyakit, misalnya demam, perubahan
fisiologis jaringan tubuh dan pembentukan kekebalan atau mekanisme pertahanan tubuh lainnya.
Interaksi yang terjadi dapat berupa sembuh sempurna, kecacatan atau kematian.

d) Interaksi agent penyakit, pejamu (manusia) dan lingkungan

Suatu keadaan saling mempengaruhi antara agen penyakit, manusia dan lingkungan secara
bersama-sama dan keadaan tersebut memperberat satu sama lain sehingga memudahkan agen
penyakit baik secara tidak langsung maupun langsung masuk ke dalam tubuh manusia, misalnya
terkontaminasinya makanan oleh parasit gondii akan dapat menimbulkan penyakit toxoplasmosis.

 Riwayat Alamiah Penyakit

1. Tahap Pre Patogenesis (Stage Of Susceptibility)

Tahapan dimana terjadi interaksi antara host, bibit penyakit dan lingkungan. Pada keadaan ini
penyakit (toxoplasmosis) belum teridentifikasi karena sistem imun masih kuat sehingga kondisi
nya dinyatakan sehat. Masa ini dimulai saat terjadinya stimulus penyakit sampai terjadi respon
pada tubuh. Pada tahap ini mulai terjadinya interaksi antara Agen-Host-Environment. Pada
kejadian penyakit menular/infeksi, mulai terjadi paparan atau exposure dengan agent penyakit
namun agent (gondii ) belum masuk tubuh host.
2. Tahap Patogenesis (Stage Of Clinical Disease)

Tahap ini dimulai sejak terjadinya perubahan patologis akibat paparan agent penyakit hingga
penyakit menjadi sembuh, cacat, atau mati. Masa ini dibagi menjadi empat tahap yaitu masa
inkubasi, penyakit dini, penyakit lanjut, dan akhir penyakit.

a). Stage of Subclinical Disease (Fase Sub Klinis)

Tahap inkubasi merupakan tahapan masuknya bibit penyakit (gondii) sampai sesaat sebelum
timbulnya gejala. Pada tahap ini yang terjadi meliputi : daya tahan tubuh tidak kuat, penyakit
berjalan terus, terjadi gangguan pada bentuk fungsi tubuh dan penyakit makin bertambah hebat
dan timbul gejala.

b). Stage of Clinical Disease (Fase Klinis)

Pada tahap ini sudah muncul gejala penyakit, sudah merasa sakit, namun masih ringan penderita
masih bisa melakukan aktivitas sehari-hati. Perawatannya cukup dengan obat jalan dan hindari
penularan terhadap orang lain. Akan berbahaya jika penderita pada fase ini adalah ibu hamil
dikarenakan janin akan beresiko tertular. Pada ibu hamil, toksoplasmosis dapat menyebabkan janin
di dalam kandungan mengalami gangguan pertumbuhan.

c). Stage of Recovery, Disability, or Death (Fase Sembuh, Sakit, atau Mati)

Pada tahap ini penyakit makin bertambah hebat, penderita tidak dapat melakukan pekerjaan dan
jika berobat telah memerlukan perawatan. Pada tahap ini perjalanan penyakit akan berhenti dengan
beberapa keadaan, yaitu sembuh sempurna, penderita dikatakan sempurna apabila keadaannya
kembali seperti sebelum sakit, sembuh dengan cacat. Penderita toxoplasmosis dapat mengalami
gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, dan gangguan intelektual (retardasi mental) pada
bayi baru lahir yang menderita toxsoplasmosis.

 Model Epidemiologi Yang Digunakan

Triangle Epidemiologi

Anda mungkin juga menyukai