Anda di halaman 1dari 6

NAMA : BAIQ CANDRI WULAN TUNJUNG TILAH

KELAS : A

PRODI/TINGKAT : SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN/TINGKAT 1

MAGNESIUM

1. Nama Substrat : Mineral


2. Klasifikasi : Mikromineral
3. Nama Senyawa : Magnesium (Mg)
4. Pembahasan :

A. Definisi Magnesium
Magnesium adalah salah satu mineral yang berperan penting dalam
pembentukan struktur tulang. Anda dapat memenuhi kebutuhan magnesium lewat
makanan, namun bisa juga dengan mengonsumsi suplemen magnesium jika
mengalami defisiensi magnesium. Dibandingkan kaum pria, wanita lebih rentan
mengalami kekurangan magnesium. Kondisi ini perlu segera diatasi sebab jika tidak,
kurangnya asupan magnesium dalam tubuh dapat menyebabkan seseorang berisiko
lebih tinggi terkena osteoporosis, hipertensi, penyumbatan arteri, penyakit jantung,
diabetes, hingga stroke.
Magnesium secara alami ditemukan dalam banyak makanan, ditambahkan ke
produk makanan lainnya, tersedia sebagai suplemen diet, dan hadir di beberapa jenis
obat-obatan (obat penyakit maag dan obat pencahar). Magnesium adalah kofaktor
dalam lebih dari 300 sistem enzim yang mengatur reaksi biokimia yang beragam
dalam tubuh, termasuk sintesis protein, untuk otot dan fungsi saraf, mengatur kadar
glukosa darah, dan regulasi tekanan darah.
Magnesium diperlukan untuk produksi energi, fosforilasi oksidatif, dan
glikolisis. Zat ini memberikan kontribusi untuk perkembangan struktur tulang dan
diperlukan untuk sintesis DNA, RNA, dan glutathione antioksidan. Magnesium juga
berperan dalam transpor aktif ion kalsium dan kalium melintasi membran sel, sebuah
proses yang penting untuk konduksi saraf impuls, kontraksi otot, dan normalisasi
irama jantung.
B. Fungsi Magnesium
Magnesium adalah jenis mineral terbanyak ke-4 yang terdapat di dalam tubuh.
Mineral ini merupakan substansi esensial bagi lebih dari 300 enzim yang terlibat
dalam reaksi metabolisme di dalam tubuh. Peran magnesium di dalam tubuh termasuk
mengontrol kadar gula darah dan tekanan darah, menjaga fungsi saraf, membantu
produksi protein serta DNA. Mineral ini paling banyak ditemukan di tulang, otot,
jaringan-jaringannya. Makanya, magnesium ini dikatakan esensial dalam
pembentukan struktur tulang dan relaksasi otot. Namun, kadar magnesium di tulang
ini akan makin berkurang seiring bertambahnya usia. Selain berperan penting dalam
pertumbuhan dan pemeliharaan tulang, mineral ini juga dibutuhkan oleh berbagai
fungsi tubuh, termasuk menunjang kinerja otot, membantu menetralkan asam
lambung, serta melancarkan tinja di dalam usus, sehingga membantu proses ekskresi
atau pembuangan.

C. Sumber Magnesium

Mineral ini bisa ditemukan di beragam makanan sehari-hari, termasuk:


 100 gram bayam (1 gelas) mengandung 80-90 mg magnesium,
 100 gram brokoli (1 gelas) mengandung 21-25 mg magnesium,
 Cokelat mengandung 65 mg magnesium,
 50 gram seafood seperti udang dan salmon sera lobster mengandung 10-15 mg
magnesium,
 1 buah tahu ukuran sedang yang mengandung 40 mg magnesium, dan
 1 genggam kacang almond dan kacang mete (30 gram) dengan kandungan
magnesium sebesar 35-40 mg.
Selain dari makanan, kebutuhan magnesium juga bisa dilengkapi dari suplemen.
Dengan Konilife Focus 30 Kap – Vitamin Daya Ingat (Rp148.500). yang sudah
ditinjau tim dokter profesional, Anda bisa memperoleh manfaat maksimal dan tidak
perlu khawatir karena rekomendasi vitamin dan suplemen telah disesuaikan dengan
kebutuhan Anda. Ingin tahu apakah gaya hidupmu sudah sehat? Unduh aplikasi
Jovee! Dengan Jovee, Anda dapat melihat rekomendasi suplemen sesuai dengan
kebutuhan personalmu.
D. Manfaat Bagi Kesehatan
Berbagai manfaat magnesium, baik yang didapat dari makanan atau suplemen, untuk
tubuh di antaranya:
1. Membantu pembentukan tulang. Lebih tepatnya membangun sel tulang yang
baru. Magnesium juga membantu aktivasi vitamin D yang mengatur
kebutuhan kalsium dan fosfat untuk menunjang pertumbuhan serta
pembentukan tulang.
2. Menjaga kesehatan jantung. Magnesium membantu jantung memompa darah
dan diyakini bisa menurunkan risiko penyakit aritimia, penyakit jantung,
bahkan serangan jantung.
3. Mengurangi sakit kepala migain. Penderita migrain cenderung memiliki kadar
magnesium yang rendah. Beberapa peneliti menemukan konsumsi suplemen
magnesium bisa mengurangi frekuensi migrain.
4. Mengurangi gejala sindrom PMS pada wanita. Mineral ini disebut-sebut bisa
mengurangi gejala pramenstruasi, seperti kembung, kram perut, kelelahan, dan
perubahan mood.
5. Mengontrol dan menurunkan tekanan darah. Pada penderita hipertensi,
mineral ini mampu menurunkan tekanan darah. Itu sebabnya beberapa ibu
hamil dengan kondisi hipertensi, preeklampsia, dan eklamsia, akan diberikan
suplemen magnesium sulfat untuk mengurangi risiko kejang.
6. Mengurangi risiko terkena penyakit diabetes. Magnesium memainkan peran
penting dalam kontrol gula darah dan metabolisme insulin. Tidak terpenuhinya
asupan magnesium dan kadar dalam darah yang juga berkurang berisiko
menyebabkan resistensi insulin.

E. Efek samping Magnesium

Konsumsi obat maupun suplemen mengandung magnesium umumnya


tergolong aman selama dikonsumsi sesuai dosis dan aturannya. Bagi orang dewasa,
penggunaan dosis di bawah 350 mg dapat dikatakan aman dalam sehari. Meski
demikian, magnesium tetap dapat menyebabkan efek samping terutama bila
dikonsumsi melebihi dosis yang dianjurkan. Sejumlah efek samping magnesium yang
mungkin terjadi antara lain:

 Sakit perut

 Mual

 Muntah

 Diare

Terlalu banyak asupan magnesium dalam tubuh juga bisa memberikan dampak fatal
dalam tubuh. Waspadalah jika Anda mengalami:

 Detak jantung tak beraturan

 Tekanan darah rendah (hipotensi)

 Kebingungan

 Napas pendek

Bila itu terjadi, jangan tunda lagi untuk periksa ke dokter.

F. Dosis Magnesium

Jumlah kebutuhan magnesium pada setiap orang berbeda-beda. Hal ini


dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, dan faktor-faktor lainnya.

Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi milik Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan


magnesium harian sesuai umur adalah sebagai berikut:

 Usia 0-6 bulan: 30 mg

 Usia 7-11 bulan: 55 mg

 Usia 1-9 tahun: 60-120 mg

 Usia 10-18 tahun: 150-250 mg

 Usia 19-49 tahun ke atas: 310-350 mg

Berbeda dengan orang biasa, wanita yang sedang hamil membutuhkan asupan
magnesium 40 mg lebih banyak. Konsultasikan lebih lanjut mengenai kebutuhan
magnesium yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.
G. Interaksi Magnesium

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain,
sehingga dapat mengubah cara kerja herbal. Sebagai akibatnya, herbal tidak dapat
bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan
tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda
konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan
magnesium adalah:

 Antibiotik golongan aminoglikosida: meningkatkan risiko gangguan otot.

 Antibiotik golongan kuinolon dan tetrasiklin: menurunkan efektivitas obat


dalam tubuh. Berikan jeda setidaknya 2 jam sebelum atau 4-6 jam sesudah
konsumsi antibiotik.

 Bifosfonat: menurunkan efektivitas obat. Berikan jeda minimal 2 jam sebelum


konsumsi magnesium.

 Obat hipertensi golongan calcium channel blockers: menurunkan tekanan


darah secara drastis.

 Obat relaksan otot: meningkatkan risiko gangguan otot.

 Obat pengencer darah: meningkatkan risiko memar atau perdarahan.

 Obat diuretik: meningkatkan kadar magnesium dalam darah.

 Alkohol: meningkatkan risiko defisiensi magnesium.

H. Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat maupun suplemen


mengandung magnesium adalah sebagai berikut:

 Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan darah, sebab magnesium


menyebabkan darah lebih sukar membeku. Hal ini dapat meningkatkan risiko
risiko perdarahan atau memar pada pasien.
 Magnesium kemungkinan aman bagi ibu hamil atau menyusui asalkan
dosisnya kurang dari 350 mg/hari. Namun, sebaiknya konsultasikan lebih
lanjut dengan dokter mengenai hal ini.

Sumber :
https://jovee.id/magnesium/
https://www.honestdocs.id/magnesium
https://jovee.id/fungsi-magnesium-beserta-sumber-alaminya/

Anda mungkin juga menyukai