Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Interaksi dapat terjadi antara suatu gizi dengan yang lain, atau dengan zat non
gizi. Yang dimaksud zat gizi adalah pati (gula), protein, lemak, vitamin, dan
mineral. Semua dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Artinya, jika
salah satu dari zat itu tidak ada dalam tubuh, maka akan terjadi gangguan.
Sedangkan zat non gizi adalah zat selain zat gizi yang ada dalam bahan makanan,
biasanya tidak dapat dicerna dengan jalur metabolisme biasa dalam tubuh.
Interaksi zat gizi atau non gizi dapat terjadi pada tiga tempat, yaitu:
1) Pertama, dalam bahan makanan (produk pangan),
2) Kedua, dalam saluran pencernaan, dan
3) Ketiga dalam jaringan system transport dan jalur ekskresi tubuh.
Masing-masing interaksi dapat bersifat positif (sinergis), negative (antagonis) dan
kombinasi diantara keduanya. Interaksi disebut positif jika membawa keuntungan.
Sebaliknya disebut negatif jika merugikan. Zat-zat pengikat mineral itu umumnya
banyak ditemukan dalam bahan makanan nabati. Meskipun zat-zat non gizi itu dapat
mengganggu beberapa penyerapan mineral, bukan berarti tidak berguna sama sekali.
Dalam bahan makanan, suatu zat gizi, misalnya mineral dapat berinteraksi
negatif dengan zat non gizi. Asam fitat dalam sayuran, serealia/umbi-umbian dapat
mengikat mineral besi (Fe), seng (Zn), atau magnesium (Mg). Akibatnya, mineral-
mineral itu tidak dapat diserap oleh tubuh. Begitu juga dengan serat, tanin dan
oksalat yang juga dapat mengganggu penyerapan kalsium (Ca). Kebutuhan zat gizi
esensial sehari-hari tergantung pada umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan
serta aktivitas fisik dan metabolisme. Yang termasuk dalam zat gizi (mineral)
esensial adalah besi, seng, mangan, molibdenum, tembaga, selenium dan flourida.
Kecuali flourida, semua jenis mineral tersebut berfungsi mengaktifasi enzim yang
dibutuhkan untuk metabolisme. Sebagian besar interaksi zat gizi terjadi di dalam
saluran pencernaan. Interaksi itu dapat menguntungkan atau merugikan. Interaksi
antara vitamin C dengan Fe merupakan contoh yang menguntungkan, karena
vitamin C dapat meningkatkan kelarutan Fe, sehingga Fe lebih mudah diserap
tubuh. Peningkatan penyerapan Fe juga dapat dibantu vitamin A dan vitamin B2.
.........
Mikronutrien (zat gizi mikro) adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
dalam jumlah sedikit, namun mempunyai peran yang sangat penting dalam
pembentukan hormon, aktivitas enzim serta mengatur fungsi sistem imun dan
sistem reproduksi. Yang termasuk mikronutrien adalah vitamin (baik yang larut air
maupun larut lemak) dan mineral. Mineral dibagi menjadi dua kelompok yaitu
makromineral dan mikromineral. Makromineral adalah mineral yang dibutuhkan
tubuh sebanyak minimal 100 mg per hari (contoh: kalsium, fosfor), sedangkan
mikromineral (trace elements) adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah
kurang dari 100 mg per hari (contoh: seng, besi). Sedangkan, mikromineral
dibutuhkan dalam jumlah hanya beberapa mikrogram per hari, seperti cuprum dan
molibdenum. Mikronutrien diperoleh dari luar tubuh seperti dari makanan atau
suplemen, karena tubuh tidak mampu memproduksinya dalam jumlah yang cukup
sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Meskipun hanya dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit,
mikronutrien sangat dibutuhkan oleh tubuh. Kekurangan zat gizi mikro dapat
meningkatkan resiko terserang penyakit menular, kematian akibat diare, campak,
malaria dan paru-paru. Kondisi tersebut merupakan bagian dari 10 penyebab utama
kematian di dunia saat ini. WHO mencatat bahwa lebih dari 2000 juta penduduk di
dunia menderita kekurangan vitamin dan mineral, terutama vitamin A, yodium, besi
dan seng.

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Bagi penulis dapat memiliki dan menambah wawasan serta pengetahuan lebih
mengenai Interaksi Zat Gizi Antara Mikro dan Mikro
2) Bagi dosen mata kuliah yang bersangkutan, makalah ini dapat dijadikan sebagai
bahan atau persyaratan yang akan membantu dalam pemenuhan nilai yang mesti
dicapai oleh mahasiswa
3) Bagi masyarakat, makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam hal
penulisan makalah ataupun paper lainnya.

Anda mungkin juga menyukai