Anda di halaman 1dari 7

Nama : Febriana

NIM : 1635400050

Kelas : Sistem Informasi – 1654 B

Etika Profesi

1. Jelaskan bagaimana bentuk profesionalisme dalam profesi seperti dosen, polisi,


dokter, programmer, database administrator.
2. Sesuai cita-cita, keinginan dan minat anda, pilih salah satu profesi bidang IT dan satu
bidang non-IT. Lalu berikan deskripsi alasan dan uraian profesi pilihan anda
berdasarkan tingkat profesionalismenya.

Jawab:

1.

a) Polisi

Profesionalisme kepolisian adalah suatu pemolisian yang memiliki beberapa


karakteristik seperti kemandirian dari politik, memiliki disiplin tinggi serta pelatihan
yang cukup, dan mampu menegakan hukum dengan tegas serta tanpa pandang bulu.
Dalam konteks tersebut maka gambaran polisi yang profesional adalah polisi
penegak hukum yang selalu menghukum dan menindak setiap pelanggaran
masyarakat (Zero Tolerate Policing). Oleh karena itulah, seorang polisi profesional
diharapkan jujur, tegas dan cakap secara teknis.

b) Dokter
 Dokter tersebut dapat memberikan pelayanan kepada medis sesuai standar
profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan pasien.
 Merujuk ke dokter lainyang mempunyai keahlian atau kemampuan yang
lebih baik, apabila tidak mampu melaksanakan suatu pemeriksaan atau
pengobatan.
 Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien bahkan
sampai pasien tersebut meninggal dunia.
 Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila dia
yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya.
 Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran.

c) Programmer

Memilki sikap mandiri berdasarkan kemampuan yang di milikinya secara


pribadi serta terbuka dan mau menghargai pendapat orang lain, serta cermat dalam
memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya, atau dengan kata lain
adalah mandiri. Seorang pekerja dibidang IT terutama programmer harus memiliki
sikap tidak tergantung dengan orang lain, terbuka, mau menerima dengan hati yang
lapang atas pekerjaanya, saat dikritik tentang pekerja tersebut maupun saat
mendapat saran dari orang lain, bahkan dapat komplain dari klien karena ada
program yang dibuatnya tidak jalan karena beberapa factor, misalkan program yang
dibuat kena virus,error, dan lain-lain.

d) Database Administrator
 Menjaga rahasia database dimana tempat kita bekerja
 Apabila kita berhenti dari suatu perusahaan, dan masuk ke perusahaan lain
kita tidak boleh membocorkan rahasia dari perusahaan lama
 Mampu untuk bekerja dibawah tekanan pada deadline yang sempit
 Memahami jenis data dan mekanismenya
 Bisa menganalisa suatu management sytem database dengan cara yang
baik.

e) Dosen
Dosen profesional adalah dosen yang memiliki kompetensi khusus di bidangnya
untuk melaksanakan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.Lebih jauh, dosen profesional taat pada etika profesi. Memiliki
integritas yang tinggi, jujur, melakukan sesuatu dengan benar, dan melakukan
hanya hal yang benar.Sebagai insan ilmiah, dosen bisa saja melakukan kesalahan;
tetapi ia tidak boleh berbohong.
Dosen dituntut untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara
profesional.Profesionalisme dosen di Indonesia dilihat dari sertifikat pendidik
melalui program sertifikasi yang diawali sejak tahun 2008. Dosen yang memeroleh
sertifikat disebut dosen profesional (di bidangnya). Sebagai dosen profesional,
pemerintah memberikan tunjangan profesi.

2. Cita-cita di bidang IT:


1) Desain Grafis
Cita-cita saya ingin menjadi seorang Design Grafis. Karena, saya suka berkreatifitas,
editing dan hal-hal yang berhubungan dengan keestetikaan. Desain Grafis merupakan
bidang ilmu yang meliputi banyak aspek mulai dari seni, komunikasi, teknologi hingga
sosial budaya. Dalam aspek seni rupa misalnya, kita harus mempelajari dasar-dasar seni
rupa seperti komposisi, warna, layout, tipografi dan ilustrasi serta aplikasinya dengan
teknologi seperti teknik reproduksi grafika, fotografi dan komputer, Karena desain grafis
adalah seni rupa terapan, ketika terjun dalam dunia bisnis sebaiknya seorang desainer
grafis juga mempelajari ilmu komunikasi, manajemen dan marketing.

Tugas Design Grafis:

a) Menyampaikan sebuah pesan ke audiens


b) Menciptakan desain yang memaksakan atau menyenangkan, yang akan
menyempurnakan pesan. Seperti komunikator yang lain, desainer grafis bekerja untuk
membuat pesan yang jelas dan seperti setiap seniman yang lain, desainer grafis
terkonsentrasi dengan estitika. Tujuan ini tercapai bergantung pada bagaimana baik
desainer mengerti media desain dan masalah desain yang telah dibuat.
c) Membahas mengenai elemen-elemen dasar dan prinsip-prinsip desain. Elemen-
elemen ini meliputi garis, bentuk, volume, tekstur, warna, dan format.
d) Menjadi pemecah masalah (problem solver) untuk kebutuhan komunikasi dalam
bentuk visual.
e) Menciptakan desain atau perencanaan fungsional estetis, namun juga yang informatif
dan komunikatif dengan masyarakat yang dilengkapi pula dengan pemahaman
mengenai psikologi massa dan teori-teori pemasaran, sehingga karya-karya desain
grafis ini bisa merupakan alat promosi yang ampuh.
f) Proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun
disiplin ilmu yang digunakan (desain).
Kode etik design grafis:

a) Benar
Tidak melakukan plagiat dan mentaati undang-undang hak cipta.

b) Baik
Berdasarkan teori Aksiologi yang menyatakan bahwa pertimbangan desain yang baik
adalah keserasian dan keindahan. Segalanya berkaitan dengan estetis dan terlihat baik.
Konsep ini bersifat lebih subyektif dalam memenuhi fungsi DKV atau desain grafis
(informatif) dikarenakan penekanannya tetap pada hasil atau tujuan akhir. Apakah
hasil akhirnya baik atau tujuan diinginkan tercapai? Desain grafis cenderung
melibatkan konsep komunikasi pemasaran. 

c) Dapat diterima/komunikatif
Bahwa hasil karya dapat diterima target sasaran sesuai dengan aspek geografis,
demografis dan khususnya psikografis sasaran, seperti kelas sosial, gaya hidup,
kebiasaan, personalitas, sikap, motivasi. Semua erat dengan kebudayaan dan norma.
Termasuk penggunaan pendekatan komunikasi: emosional, rasional dan moral.

d) Mampu mendukung peningkatan nilai-nilai (values)


 Hubungan manusia dengan manusia.
 Kemudahan (sign dan segala media informasi lainnya)
 Kenyamanan (kampanye, kemasan)
 Keamanan (sign, kampanye)
 Kesejahteraan (kampanye)
 Keindahan (majalah, buku, poster)
 Mendukung promosi (periklanan)
 Kesenangan/hiburan (berbagai media)
 Hubungan manusia dengan lingkungan.
 Keseimbangan eco-system/environment melalui kampanye dan program desain
grafis
 Hubungan manusia dengan pencipta.
 Nilai religi (berbagai media)
e) Nilai tambah (value-added)
Sebagai tuntutan abad ke-21, beredar pernyataan bahwa “Good Design not Enough“.
Desain yang baik perlu nilai tambah. Desainer harus dapat menghasilkan suatu desain
yang paling baru diantara desain yang terbaru dan yang paling baik diantara desain
yang baik.

Maka dari itu, saya sangat tertarik di bidang desain grafis karena, saya menyadari
saya mempunyai beberapa kemampuan dalam bidang tersebut. Saya menyukai desain
grafis sejak sma saat pertama kali saya mencoba membuat suatu project dan hingga saat
ini menurut saya desain grafis itu suatu perekjaan yang menantang karena, kita harus
menciptakan suatu gambaran yang baru namun tetap memiliki tingkat keestetikan melalui
kreatifitas yang tinggi. Untuk sekarang saya masih melakukan kegiatan desain grafis
bahkan saya memanfaatkan skill tersebut dengan membuka jasa desain grafis dan sudah
ada beberapa orang yang sudah mempercayai hasil karya saya. Dan dari sanalah saya
belajar, bagaimana menjadi seorang desain grafis yang profesional dimana kita harus
benar-benar tau apa yang di inginkan oleh client. Perlu tingkat kreatifitas yang tinggi dan
kesabaran. Harus terus update mengikuti perkembangan desain yang terbaru. Dan yang
paling dapat di pelajari yaitu ketika kita harus benar-benar menjadi seorang desain grafis
yang profesional kita harus memberikan hasil karya terbaik dan memberikan apa yang di
inginkan oleh client. Karena, terkadang hasil karya kita sendiri yang kita anggap sudah
baik belum tentu benar-benar baik di mata orang lain. Dan dari hal ini juga banyak ilmu
yang didapat seperti, komunikasi, attitude, kesabaran, dan dapat mengevaluasi diri sendiri.

Cita-cita di bidang Non-IT:


2) Fashion Design
Lagi-lagi disini saya memilih bidang desain. Karena saya sangat menyukai seni dan
hal yang estetika. Cita-cita saya dari kecil ingin sekali menjadi seorang designer yang
profesional. Tapi, saya tau untuk menjadi seorang designer yang profesional harus
memiliki sertifikasi seperti sekolah perancang busana. Karena, biaya sekolah tinggi
perancang busana itu terbilang sangat mahal maka dari itu saya mengalokasikan cita-cita
saya.
Saya sangat tertarik di dunia fashion, busana yang sedang trending, seni dll. Ketika
duduk di bangku sekolah dasar saya sudah belajar menggambar rancangan busana hingga
sekarang hobi saya masih berlanjut. Karena keterbatasan bukan berarti kita menyerah.
Saya masih sangat antusias untuk mengikuti passion saya sendiri dan saya yakin setiap
keinginan pasti ada jalan.

Fashion Desainer atau perancang busana adalah seseorang yang mempunyai keahlian
merancang busana yang meliputi menggambar design, membuat pola, kemampuan
memotong bahan dan menjahit, pengetahuan tentang tekstil serta pengetahuan tentang
mode yang up to date.

Tugas dan tanggung jawab Fashion Designer

a. Menciptakan / memvisualisasikan ide dan memproduksi desain dengan tangan atau


menggunakan program komputer pembantu desain (computer-aided design – CAD).
b. Menjaga agar selalau up to date dengan tren fashion yang sedang berkembang serta
kecenderungan umum yang berkaitan dengan kain, warna dan corak, perencanaan dan
pengembangan.
c. Bekerja sama dengan orang lain dalam tim desain,seperti bagian pembelian dan
perencanaan serta pengembangan produk.
d. Berhubungan erat dengan bagian penjualan dan tim produksi secara terus – menerus
untuk memastikan pakaian yang diproduksi sesuai dengan permintaan dan selera
pelanggan / pasar.
e. Sourcing, memilih dan membeli kainsesuai kebutuhan design.
f. Mengadaptasi desain yang ada untuk produksi massal.
g. Mengembangkan pola yang dipotong dan dijahit menjadi pakaian sampel untuk tes
pasar.
h. Mengawasi produksiagar sesuai dengan perencanaan dan design.
i. Negosiasi dengan pelanggan dan pemasok.
j. Mengelola pemasaran, keuangan,dan kegiatan usaha lainnya, jika bekerja secara
mandiri.
k. Yang Harus Dipenuhi Jika Ingin Menjadi Fashion Desainer
l. Untuk menjadi seorang perancang busana (fashion designer) profesional bukanlah
suatu pekerjaan yang mudah.

Pada dasarnya ada 2 hal yang harus dipenuhi untuk menjadi Fashion Designer yang
handal yaitu :
a. Motivasi dan kerja keras

Untuk menjadi Fashion Desainer yang professional seseorang harus mempunyai


motivasi atau keinginan yang kuat sebagai dorongan (driving force) atau pemicu
(trigger) serta harus mempunyai komitmen (committed) dengan intensitas, arah, dan
ketekunannya untuk mencapai tujuannya. Dengan komitmen yang kuat seseorang
akan terus dan tetap tekun dan bersemangat, belajar dan bekerja keras untuk mencapai
tujuannya walaupun berbagai halangan (handicap) harus dihadapinya.

b. Pengetahuan dasar tentang fashion

Pengetahuan dasar tentang fashion designer yang meliputi kemampuan mendesign


baju, pemilihan tekstil, membuat pola dan memotong bahan, kemampuan menjahit
dan pengetahuan perkembangan mode pakaian menjadi hal pokok yang wajib
diketahui si perancang agar rancangan yang dihasilkan berkualitas dan diterima di
pasar. Dengan kemampuan dasar yang dimiliki oleh seorang fashion desainer
membuat rancangannya selalu up to date sesuai dengan perkembangan mode.

Anda mungkin juga menyukai