Anda di halaman 1dari 1

Uji triangle (segitiga) merupakan salah satu bentuk pengujian pembedaan pada uji organoleptik, dimana

dalam pengujian ini sejumlah contoh disajikan hanya jika dalam pengujian duo trio menggunakan
pembanding sedangkan dalam uji triangle tanpa menggunakan pembanding.

Uji triangle digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antar sampel (makanan) yang
disajikan, baik dari warna, rasa, maupun bau. Dalam pengujian Triangle panelis diminta untuk memilih
salah satu sampel yang berbeda dari tiga sampel yang disajikan, sehingga dapat diketahui perbedaan
sifat di antara ketiga sampel itu.

Uji triangle ini ada yang bersifat sederhana, artinya hanya untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
antara dua macam sampel, tetapi ada pula yang bersifat lebih terarah, yaitu untuk mengetahui sejauh
mana perbedaan antara dua sampel tersebut.

Uji segitiga atau uji triangle ini digunakan untuk mendeteksi perbedaan yang kecil dengan sifat yang lebih
terarah. Pengujian ini lebih banyak digunakan karena lebih peka daripada uji pasangan. Uji ini mula- mula
diperkenalkan oleh dua orang ahli statistik denmark pada tahun 1946. Dalam pengujian ini kepada
masing-masing panelis disajikan secara acak tiga contoh berkode. Pengujian ketiga contoh itu biasanya
dilakukan bersamaan tetapi dapat pula berturut-turut. Dua dari tiga contoh itu merupakan contoh yang
sama, dan yang ketiga berlainan. Panelis diminta untuk memilih satu dari tiga contoh yang berbeda dari
dua lainnya. Dalam uji ini tidak menggunakan ataupun tidak disediakan contoh baku atau pembanding.

Prinsip dari percobaan uji triangle adalah berdasarkan sensitifitas panelis dalam membedakan dua
sampel dimana perbedaannya sangat kecil dan pengujian ini sifatnya lebih terarah.

Anda mungkin juga menyukai