Anda di halaman 1dari 11

Tugas Makalah

Nutrisi Tanaman

DEFISIT UNSUR HARA MOBILE

Kelompok 8
Nutrisi Tanaman C

Hikmah Maqfirah Siti Nurkhalisa


(G011171528) (G011171065)

Faisal
(G1114

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua
faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu faktor
lingkungan yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan, perkembangan dan
produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur hara yang cukup di dalam
tanah.
Unsur hara atau nutrisi tanaman merupakan faktor penting bagi pertumbuhan
tanaman yang dapat diibaratkan sebagai zat makanan bagi tanaman. Sesuai
dengan jumlah yang dibutuhkan tanaman, unsur hara di bagi menjadi dua
kelompok, yaitu unsur hara makro dan unsure hara mikro. Salah satu faktor yang
menunjang tanaman untuk tumbuh dan berproduksi secara optimal adalah
ketersediaan unsure hara dalam jumlah yang cukup di dalam tanah. Jika tanah
tidak dapat menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman, maka pemberian
pupuk perlu dilakukan untuk memenuhi kekurangan tersebut. Pada setiap jenis
tanaman membutuhkan unsur hara dalam jumlah yang berbeda-beda.
Ketidaktepatan pada pemberian unsur hara/pupuk selain akan menyebabkan
tanaman tidak dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal.
Imobilitas unsur hara pada tanaman dicirikan dengan munculnya gejala
defisiensi dimana defisiensi unsur mobil selalu dimulai dari daun tua (bawah).
Berdasarkan sifat kemudahan unsur hara untuk ditranslokasikan dari satu organ ke
organ lain atau berdasar mobilitasnya unsur hara dapat dibedakan menjadi dua
yaitu unsur hara mobile (dapat dipindahkan) dan unsur hara immobile (sulit atau
sukar dipindahkan). Kemudahan translokasi dari suatu unsur hara dipengaruhi
oleh solubilitas atau kelarutan dari bentuk kimia dari suatu unsur hara didalam
jaringan tanaman dan kemudahannya untuk dapat masuk kedalam pembuluh
floem. Salah satu masalah dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman yaitu
defisit atau kekurangan hara.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas penulis merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan defisit hara ?
2. Apa yang dimaksud unsur hara mobile ?
3. Bagaimana cirri-ciri tanaman defisit hara?
4. Bagaimana penanganan defisit hara ?
C. Tujuan
Adapun tuiuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui mengenai defisit hara
2. Untuk mengetahui unsur hara mobile pada tanaman
3. Mengetahui ciri-ciri tanaman defisit hara
4. Mengetahui penanganan tanaman defisit hara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Defisit Hara
Defisit atau kekurangan adalah kekurangan meterial (bahan) yang berupa
makanan atau nutrisi bagi tanaman untuk melangsungkan hidupnya. Kebutuhan
tanaman akan unsur hara berbeda-beda tergantung dari jenis tanamannya, Defisit
unsur hara akan mengubah metabolisme, proses fisiologi serta menurunkan
pertumbuhan tanaman, secara visual defisiensi tersebut akan memunculkan gejala
seperti timbulnya klorosis, nekrosis dan warna ungu-kemerahan pada daun, serta
pertumbuhan kerdil. Penyebab suatu tanaman mengalami defisiensi unsur hara
esensial adalah tidak tersedianya unsur hara di dalam tanah atau tersedia unsur
hara dalam jumlah yang besar namun hanya sedikit yang larut atau tersedia untuk
tanaman. Selain itu, reaksi kimia dalam tanah juga akan berpengaruh terhadap
ketersediaan unsur hara.
Pengaruh defisiensi unsur hara yang nyata adalah menghambat pertumbuhan
tanaman sehingga ukuran tanaman menjadi relative lebih kecil. Efek lebih jauh
adalah menurunkan asimilat (hasil fotosintesis) bersih tanaman. Defisiensi unsur
hara dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan sel secara tiba-tiba.
Ketersediaan hara mineral secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi
aktivitas fotosintesis tanaman. Apabila ketersediaan hara mineral suboptimal
maka pertumbuhan daun terhambat, dan ini membatasi besarnya luas daun
tanaman. Luas daun yang rendah akan membatasi hasil fotosintesis bersih yang
dihasilkan. Bila hal tersebut terjadi pada fase reproduktif, maka hasil per luasan
areal yang didapatkan akan menurun
Gejala-gejala yang muncul akibat kekurangan unsur hara ini berkaitan
dengan mudah tidaknya unsur hara ditranslokasikan. Terjadinya penyimpangan
pertumbuhan akibat kekurangan unsur hara yang bersifat mobile akan
menyebabkan tanaman tidak mampu menghasilkan produksi yang optimal
sehingga mengalami penurunan produksi.
B. Unsur Hara Mobile
Unsur hara mobil sendiri ialah suatu unsur hara yang dapat ditranslokasikan
atau di pindah tempatkan dari jaringan tua tanaman ke jaringan muda tanaman
apabila pada jaringan mudanya mengalami kekurangan hara (defisiensi hara)
sehingga gejala defisiensinya sendiri dimulai pada bagian (daun) yang tua karena
unsur haranya telah di translokasikan ke yang muda. Macam-macam unsur hara
yang tergolong pada unsur hara Mobile yaitu N (Nitrogen), P (Phospor), K
(Kalium), Mg (Magnesium) dan Cl (Khlor).
1) Nitrogen
Nitrogen tergolong dalam unsur hara makro karena dibutuhkan tanaman
dalam jumlah banyak.Sumber N diperoleh dari hasil pelapukan bahan organik dan
dari udara dari fiksasi N oleh mikroorganisme yang bersimbiosis dengan akar
tanaman legum (kacang-kacangan) atau tidak dari simbiosis itu sendiri serta bisa
barasal dari hujan maupun dengan perlakuan pemberian pupuk.
Efisiensi pemberian pupuk N sekitar 30-40% dikarena unsur N sendiri dapat
hilang melalui penguapan (volatilisasi) dan pencucian (leaching).  Unsur N sendiri
diserap tanaman dalam bentuk NH4+, NO2–,  dan NO3–.
Nitrogen merupakan salah satu unsur penting dalam pembentukan protein,
daun-daunan dan berbagai persenyawaan organik lainnya.Sehingga beberapa
fungsi N adalah mempebaiki pertumbuan vegetatif tanaman, merupakan bagian
dari sel (organ) tanaman itu sendiri, dan berfungsi untuk sintesa asam amino dan
protein dalam tanaman.
2) Phospor
unsur P diserap tanaman dalam bentuk H 2PO4-,  HPO42- dan PO42- serta
tergantung kepada nilai pH tanah. Fosfor di dalam tanah tidak mudah bergerak
(immobile) dan sebagian besar terikat atau terfiksasi oleh oksida, mineral liat, dan
bahan organik. Meskipun sumber posfor didalam tanah mineral cukup banyak,
tanaman masih bisa mengalami kekurangan posfor karena posfor mudah terikat
oleh unsur lain sehingga menjadi senyawa yang sukar larut dalam air.
Posfor berfungsi dalam pengangkutan energi hasil metabolisme,  merangsang
pembungaan dan pembuahan, merangsang pertumbuhan akar, merangsang
pembentukan biji, serta merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar
jaringan sel.
3) Kalium
Kalium diserap oleh tanaman dalam bentuk K +.Ion K tergolong unsur yang
mudah bergerak (mobile) sehingga mudah hilang dari tanah melalui pencucian,
karena K tidak diikat oleh permukaan koloid tanah.Unsur K sendiri berperan
sebagai activator dari berbagai enzim yang esensial dari reaksi-reaksi fotosintesis
dan respirasi, serta untuk enzim yang berperan dalam sintesa protein,
pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air, serta meningkatkan
daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit. Fungsi lain dari Kalium adalah
pada pembentukan jaringan penguat.
4) Magnesium
Magnesium diserap oleh tanaman dalam bentuk Mg2+. Magnesium juga
merupakan bagian dari hijau daun (klorofil) yang tidak dapat digantikan oleh
unsur lain, kecuali didalam hijau daun Mg terdapat pula sebagai ion didalam air-
sel. Fungsi magnesium yaitu sebagai penyusun utama klorofil yang menentukan
laju fotosintesa pembentukan karbohidrat.
5) Khlor
Klorin/chlorine (Cl) merupakan salah satu unsur hara mikro yang dibutuhkan
tanaman.Klorin (Cl) diserap oleh tanaman dalam bentuk ion klorida (Cl–). Chlor
dibutuhkan pada proses fotosintesis, terutama berkaitan langsung dengan osmosis
di dalam sel tanaman. Keracunan Cl lebih sering dijumpai dibanding kekahatan
Cl. Unsur ini menekan pertumbuhan tanaman dengan mekanisme: sumbangan
garam yangtinggi dalam tanah, bagi tanaman yang peka terhadap Cl misalnya:
kacang-kacangan, tanaman buah, kapas dan tembakau. Kebutuhan Cl lebih sedikit
dibandingkan dengan unsur hara mikro yang lain. Pemberian yang terlalu banyak
justru akan meracuni tanaman dan penyerapan Nitrogren bentuk nitrat dan Sulfur
juga akan menurun. 
C. Ciri-Ciri Tanaman Defisit Hara Mobile
1) Kekurangan unsur N
Ciri-ciri : tanaman yang kekurangan unsur nitrogen dapat diidentifikasi
dengan memperhatikan daun bagian bawah. Daun pada bagian bawah tersebut
berwarna kuning karena kekurangan klorofil atau zat hijau daun, lama kelamaan
daun akan mengering dan gugur. Tulang daun dibawah permukaan daun muda
akan tampak pucat, pertumbuhan tanaman lambat, kerdil dan lemah. Akibatnya
tanaman tidak akan tumbuh normal, produksi bunga dan biji atau buah rendah
bahkan tidak mampu berproduksi sama sekali.
2) Kekurangan unsur P
Ciri-ciri ; kekurangan unsur fosfor terlihat dengan munculnya warna merah
keunguan pada bagian bawah daun, terutama tulang daun. Daun terpelintir, tepi
daun, batang dan cabang juga berwarna ungu karena pembentukan
antosianin.Gejala kekurangan unsur P diawali pada daun-daun tua yang berubah
warna menjadi keunguan dan cenderung kelabu.Tepi daun menjadi coklat, tulang
daun muda berwarna hijau gelap.Pertumbuhan menjadi lambat dan tanaman
kerdil.Kekurangan unsur fosfor mengakibatkan terhambatnya sistem perakaran
dan pembuahan pada tanaman. Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain
terutama unsur mikro seperti besi (Fe) , tembaga (Cu) , dan seng (Zn) terganggu.
Namun gejalanya tidak terlihat secara fisik pada tanaman.
3) Kekurangan unsur K
Ciri-ciri ; Gejala kekurangan unsur K agak sulit dikenali karena jarang
ditampakkan saat tanaman masih muda. Kekurangan unsur K ditandai dengan
mengerutnya daun, terutama daun tua meskipun tidak merata.Tepi dan ujung daun
menguning, kemudian menjadi bercak coklat.Bercak daun ini akhirnya gugur,
sehingga daun tampak bergerigi dan akhirnya mati.Jika tanaman berbuah, maka
buah yang terbentuk tidak sempurna, kecil, kualitasnya jelek, dan tidak tahan
simpan.Kekurangan K terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada
bercak hangus.Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan
akhirnya gugur.Bunga mudah rontok dan gugur.Tepi daun ‘hangus’, daun
menggulung ke bawah, dan rentan terhadap serangan penyakit.
4) Kekurangan unsur Mg
Ciri-ciri ; Muncul bercak-bercak kuning di permukaan daun tua. Hal ini
terjadi karena Mg diangkut ke daun muda.Daun tua menjadi lemah dan akhirnya
mudah terserang penyakit terutama embun tepung (powdery mildew).Kekurangan
magnesium menyebabkan sejumlah unsur tidak terangkut karena energi yang
tersedia sedikit, yang terbawa hanyalah unsur berbobot ‘ringan’ seperti
nitrogen.Akibatnya terbentuk sel-sel berukuran besar tetapi encer.Jaringan
menjadi lemah dan jarak antar ruas panjang.Ciri-ciri ini persis seperti gejala
etiolasi-kekurangan cahaya pada tanaman.
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi
beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di
daun , terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat
diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga merupakan
komponen inti pembentukan klorofil dan enzim di berbagai proses sintesis
protein.
5) Kekurangan unsur Khlor (Cl)
Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama
pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna
tembaga.Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas
menunjukkan gejala seperti di atas.
D. Penanganan Defisit Hara
1) Nitrogen (N)
Kekurangan unsur nitrogen (N) dapat diatasi dengan pemberian pupuk yang
mengandung unsur nitrogen, misalnya urea, ZA, KNO3 atau dengan
penyemprotan pupuk daun yang memiliki kandungan nitrogen tinggi.Perlu diingat
bahwa pemberian pupuk nitrogen juga tidak boleh berlebihan.Kelebihan unsur
nitrogen menyebabkan tanaman menjadi rentan terserang jamur dan bakteri,
mudah roboh, batang mudah patah, pembungaan lambat, produksi bunga dan buah
menurun.
Teknologi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi pemupukan N
adalah dengan menggunakan bahan ameliorasi seperti arang aktif. Arang aktif
akan menyebabkan N menjadi slow release di dalam tanah sehingga tidak mudah
hilang. Mulyadi (2012) menambahkan bahwa pemupukan nitrogen harus
dilakukan dengan dosis dan waktu yang tepat. Wijaya (2008) menyatakan bahwa
suplai berlebihan N akan menurunkan efisiensi penyerapan N oleh tanaman. Hal
ini mengakibatkan N yang terserap oleh tanaman akan berpeluang hilang melalui
leaching dan penguapan.
2) Unsur P
Kekurangan atau defisiensi unsur fosfor (P) dapat diatasi dengan pemberian
pupuk yang mengandung unsur phosphor, misalnya pupuk TSP, SP 18, SP 36 atau
pupuk NPK.
3) Unsur K
Kekurangan unsur kalium bisa diatasi dengan pemberian pupuk yang
mengandung unsur kalium (K), misalnya KCL, NPK, serta pupuk daun dengan
kandungan K tinggi.
4) Unsur Magnesium (Mg)
Penanganan kekurangan magnesium adalah dengan menambahkan pupuk
kieserite, kapur dolomite (Mg= 18%) serta pupuk daun yang mengandung unsur
Mg.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa defisit unsur hara mobile merupakan kurangnya
ketersediaan hara tanaman yang dapat ditranslokasikan dari jaringan tua tanaman
ke jaringan muda. Terjadinya penyimpangan pertumbuhan akibat kekurangan
unsur hara yang bersifat mobile akan menyebabkan tanaman tidak mampu
menghasilkan produksi yang optimal sehingga mengalami penurunan produksi.
Pengaruh utama dari kekurangan unsure hara akan menghambat pertumbuhan
tanaman, bahkan adanya kematian.  Kekurangan unsur hara pada tanaman yang
tahan akan mengakibatkan kekerdilan dan abnormal. Hal tersebut terjadi akibat
dari terhambatnya proses metabolisme tanaman
B. Saran
Melakukan pemupukan atau pemberian nutrisi yang cukup, sesuai dengan
kebutuhan tanaman serta tepat waktu dan dosis yang diperlukan, tidak melebihi
atau kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA

Faridah, E., H. Supriyo, M. G. Wibisono, K. D. Afiani Dan D. Hartanti. 2012.


Akselerasi Pertumbuhan Cendana (Santalum Album) Dengan Aplikasi
Unsur Hara Makro Esensial Pada Tiga Jenis Tanah. Ilmu Kehutanan, 6(1):
1-17.
https://mitalom.com/gejala-visual-kekurangan-defisiensi-unsur-hara-pada-
tanaman/
Jamilah. 2014. Pengaruh Dosis Urea Dan Arang Aktif Terhadap Sifat Kimia
Tanah Dan Pertumbuhan Serta Hasil Padi Sawah (Oryza Sativa L.). Sains
Riset, 4(1): 1-10.
Lakitan, B. 2013. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rajagrafindo
Persada.
Mulyadi, A. 2012. Pengaruh Pemberian Legin, Pupuk NPK (15:15:15) Dan Urea
Pada Tanah Gambut Terhadap Kandungan N, P Total Pucuk Dan Bintil
Akar Kedelai (Glycine Max (L.) Merr.). Kaunia, 8(1): 21-29.
Tando E. 2018. Upaya Efisiensi Dan Peningkatan Ketersediaan Nitrogen Dalam
Tanah Serta Serapan Nitrogen Pada Tanaman Padi Sawah (Oryza Sativa L.).
Jurnal Buana Sains Vol 18 No 2: 171 – 180.
Wiraatmaja, W. 2017. Defisiensi Dan Toksisitas Hara Mineral Serta Responnya
Terhadap Hasil. Bahan Ajar. Program Studi Agroekoteknologi Fakultas
Pertanian. UNUD

Anda mungkin juga menyukai