FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2019 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur hara yang cukup di dalam tanah. Unsur hara atau nutrisi tanaman merupakan faktor penting bagi pertumbuhan tanaman yang dapat diibaratkan sebagai zat makanan bagi tanaman. Sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan tanaman, unsur hara di bagi menjadi dua kelompok, yaitu unsur hara makro dan unsure hara mikro. Salah satu faktor yang menunjang tanaman untuk tumbuh dan berproduksi secara optimal adalah ketersediaan unsure hara dalam jumlah yang cukup di dalam tanah. Jika tanah tidak dapat menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman, maka pemberian pupuk perlu dilakukan untuk memenuhi kekurangan tersebut. Pada setiap jenis tanaman membutuhkan unsur hara dalam jumlah yang berbeda-beda. Ketidaktepatan pada pemberian unsur hara/pupuk selain akan menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal. Imobilitas unsur hara pada tanaman dicirikan dengan munculnya gejala defisiensi dimana defisiensi unsur mobil selalu dimulai dari daun tua (bawah). Berdasarkan sifat kemudahan unsur hara untuk ditranslokasikan dari satu organ ke organ lain atau berdasar mobilitasnya unsur hara dapat dibedakan menjadi dua yaitu unsur hara mobile (dapat dipindahkan) dan unsur hara immobile (sulit atau sukar dipindahkan). Kemudahan translokasi dari suatu unsur hara dipengaruhi oleh solubilitas atau kelarutan dari bentuk kimia dari suatu unsur hara didalam jaringan tanaman dan kemudahannya untuk dapat masuk kedalam pembuluh floem. Salah satu masalah dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman yaitu defisit atau kekurangan hara. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan defisit hara ? 2. Apa yang dimaksud unsur hara mobile ? 3. Bagaimana cirri-ciri tanaman defisit hara? 4. Bagaimana penanganan defisit hara ? C. Tujuan Adapun tuiuan dari penulisan makalah ini yaitu : 1. Untuk mengetahui mengenai defisit hara 2. Untuk mengetahui unsur hara mobile pada tanaman 3. Mengetahui ciri-ciri tanaman defisit hara 4. Mengetahui penanganan tanaman defisit hara BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Defisit Hara Defisit atau kekurangan adalah kekurangan meterial (bahan) yang berupa makanan atau nutrisi bagi tanaman untuk melangsungkan hidupnya. Kebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda-beda tergantung dari jenis tanamannya, Defisit unsur hara akan mengubah metabolisme, proses fisiologi serta menurunkan pertumbuhan tanaman, secara visual defisiensi tersebut akan memunculkan gejala seperti timbulnya klorosis, nekrosis dan warna ungu-kemerahan pada daun, serta pertumbuhan kerdil. Penyebab suatu tanaman mengalami defisiensi unsur hara esensial adalah tidak tersedianya unsur hara di dalam tanah atau tersedia unsur hara dalam jumlah yang besar namun hanya sedikit yang larut atau tersedia untuk tanaman. Selain itu, reaksi kimia dalam tanah juga akan berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara. Pengaruh defisiensi unsur hara yang nyata adalah menghambat pertumbuhan tanaman sehingga ukuran tanaman menjadi relative lebih kecil. Efek lebih jauh adalah menurunkan asimilat (hasil fotosintesis) bersih tanaman. Defisiensi unsur hara dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan sel secara tiba-tiba. Ketersediaan hara mineral secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi aktivitas fotosintesis tanaman. Apabila ketersediaan hara mineral suboptimal maka pertumbuhan daun terhambat, dan ini membatasi besarnya luas daun tanaman. Luas daun yang rendah akan membatasi hasil fotosintesis bersih yang dihasilkan. Bila hal tersebut terjadi pada fase reproduktif, maka hasil per luasan areal yang didapatkan akan menurun Gejala-gejala yang muncul akibat kekurangan unsur hara ini berkaitan dengan mudah tidaknya unsur hara ditranslokasikan. Terjadinya penyimpangan pertumbuhan akibat kekurangan unsur hara yang bersifat mobile akan menyebabkan tanaman tidak mampu menghasilkan produksi yang optimal sehingga mengalami penurunan produksi. B. Unsur Hara Mobile Unsur hara mobil sendiri ialah suatu unsur hara yang dapat ditranslokasikan atau di pindah tempatkan dari jaringan tua tanaman ke jaringan muda tanaman apabila pada jaringan mudanya mengalami kekurangan hara (defisiensi hara) sehingga gejala defisiensinya sendiri dimulai pada bagian (daun) yang tua karena unsur haranya telah di translokasikan ke yang muda. Macam-macam unsur hara yang tergolong pada unsur hara Mobile yaitu N (Nitrogen), P (Phospor), K (Kalium), Mg (Magnesium) dan Cl (Khlor). 1) Nitrogen Nitrogen tergolong dalam unsur hara makro karena dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak.Sumber N diperoleh dari hasil pelapukan bahan organik dan dari udara dari fiksasi N oleh mikroorganisme yang bersimbiosis dengan akar tanaman legum (kacang-kacangan) atau tidak dari simbiosis itu sendiri serta bisa barasal dari hujan maupun dengan perlakuan pemberian pupuk. Efisiensi pemberian pupuk N sekitar 30-40% dikarena unsur N sendiri dapat hilang melalui penguapan (volatilisasi) dan pencucian (leaching). Unsur N sendiri diserap tanaman dalam bentuk NH4+, NO2–, dan NO3–. Nitrogen merupakan salah satu unsur penting dalam pembentukan protein, daun-daunan dan berbagai persenyawaan organik lainnya.Sehingga beberapa fungsi N adalah mempebaiki pertumbuan vegetatif tanaman, merupakan bagian dari sel (organ) tanaman itu sendiri, dan berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman. 2) Phospor unsur P diserap tanaman dalam bentuk H 2PO4-, HPO42- dan PO42- serta tergantung kepada nilai pH tanah. Fosfor di dalam tanah tidak mudah bergerak (immobile) dan sebagian besar terikat atau terfiksasi oleh oksida, mineral liat, dan bahan organik. Meskipun sumber posfor didalam tanah mineral cukup banyak, tanaman masih bisa mengalami kekurangan posfor karena posfor mudah terikat oleh unsur lain sehingga menjadi senyawa yang sukar larut dalam air. Posfor berfungsi dalam pengangkutan energi hasil metabolisme, merangsang pembungaan dan pembuahan, merangsang pertumbuhan akar, merangsang pembentukan biji, serta merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel. 3) Kalium Kalium diserap oleh tanaman dalam bentuk K +.Ion K tergolong unsur yang mudah bergerak (mobile) sehingga mudah hilang dari tanah melalui pencucian, karena K tidak diikat oleh permukaan koloid tanah.Unsur K sendiri berperan sebagai activator dari berbagai enzim yang esensial dari reaksi-reaksi fotosintesis dan respirasi, serta untuk enzim yang berperan dalam sintesa protein, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air, serta meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit. Fungsi lain dari Kalium adalah pada pembentukan jaringan penguat. 4) Magnesium Magnesium diserap oleh tanaman dalam bentuk Mg2+. Magnesium juga merupakan bagian dari hijau daun (klorofil) yang tidak dapat digantikan oleh unsur lain, kecuali didalam hijau daun Mg terdapat pula sebagai ion didalam air- sel. Fungsi magnesium yaitu sebagai penyusun utama klorofil yang menentukan laju fotosintesa pembentukan karbohidrat. 5) Khlor Klorin/chlorine (Cl) merupakan salah satu unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman.Klorin (Cl) diserap oleh tanaman dalam bentuk ion klorida (Cl–). Chlor dibutuhkan pada proses fotosintesis, terutama berkaitan langsung dengan osmosis di dalam sel tanaman. Keracunan Cl lebih sering dijumpai dibanding kekahatan Cl. Unsur ini menekan pertumbuhan tanaman dengan mekanisme: sumbangan garam yangtinggi dalam tanah, bagi tanaman yang peka terhadap Cl misalnya: kacang-kacangan, tanaman buah, kapas dan tembakau. Kebutuhan Cl lebih sedikit dibandingkan dengan unsur hara mikro yang lain. Pemberian yang terlalu banyak justru akan meracuni tanaman dan penyerapan Nitrogren bentuk nitrat dan Sulfur juga akan menurun. C. Ciri-Ciri Tanaman Defisit Hara Mobile 1) Kekurangan unsur N Ciri-ciri : tanaman yang kekurangan unsur nitrogen dapat diidentifikasi dengan memperhatikan daun bagian bawah. Daun pada bagian bawah tersebut berwarna kuning karena kekurangan klorofil atau zat hijau daun, lama kelamaan daun akan mengering dan gugur. Tulang daun dibawah permukaan daun muda akan tampak pucat, pertumbuhan tanaman lambat, kerdil dan lemah. Akibatnya tanaman tidak akan tumbuh normal, produksi bunga dan biji atau buah rendah bahkan tidak mampu berproduksi sama sekali. 2) Kekurangan unsur P Ciri-ciri ; kekurangan unsur fosfor terlihat dengan munculnya warna merah keunguan pada bagian bawah daun, terutama tulang daun. Daun terpelintir, tepi daun, batang dan cabang juga berwarna ungu karena pembentukan antosianin.Gejala kekurangan unsur P diawali pada daun-daun tua yang berubah warna menjadi keunguan dan cenderung kelabu.Tepi daun menjadi coklat, tulang daun muda berwarna hijau gelap.Pertumbuhan menjadi lambat dan tanaman kerdil.Kekurangan unsur fosfor mengakibatkan terhambatnya sistem perakaran dan pembuahan pada tanaman. Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro seperti besi (Fe) , tembaga (Cu) , dan seng (Zn) terganggu. Namun gejalanya tidak terlihat secara fisik pada tanaman. 3) Kekurangan unsur K Ciri-ciri ; Gejala kekurangan unsur K agak sulit dikenali karena jarang ditampakkan saat tanaman masih muda. Kekurangan unsur K ditandai dengan mengerutnya daun, terutama daun tua meskipun tidak merata.Tepi dan ujung daun menguning, kemudian menjadi bercak coklat.Bercak daun ini akhirnya gugur, sehingga daun tampak bergerigi dan akhirnya mati.Jika tanaman berbuah, maka buah yang terbentuk tidak sempurna, kecil, kualitasnya jelek, dan tidak tahan simpan.Kekurangan K terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada bercak hangus.Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan akhirnya gugur.Bunga mudah rontok dan gugur.Tepi daun ‘hangus’, daun menggulung ke bawah, dan rentan terhadap serangan penyakit. 4) Kekurangan unsur Mg Ciri-ciri ; Muncul bercak-bercak kuning di permukaan daun tua. Hal ini terjadi karena Mg diangkut ke daun muda.Daun tua menjadi lemah dan akhirnya mudah terserang penyakit terutama embun tepung (powdery mildew).Kekurangan magnesium menyebabkan sejumlah unsur tidak terangkut karena energi yang tersedia sedikit, yang terbawa hanyalah unsur berbobot ‘ringan’ seperti nitrogen.Akibatnya terbentuk sel-sel berukuran besar tetapi encer.Jaringan menjadi lemah dan jarak antar ruas panjang.Ciri-ciri ini persis seperti gejala etiolasi-kekurangan cahaya pada tanaman. Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun , terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga merupakan komponen inti pembentukan klorofil dan enzim di berbagai proses sintesis protein. 5) Kekurangan unsur Khlor (Cl) Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga.Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti di atas. D. Penanganan Defisit Hara 1) Nitrogen (N) Kekurangan unsur nitrogen (N) dapat diatasi dengan pemberian pupuk yang mengandung unsur nitrogen, misalnya urea, ZA, KNO3 atau dengan penyemprotan pupuk daun yang memiliki kandungan nitrogen tinggi.Perlu diingat bahwa pemberian pupuk nitrogen juga tidak boleh berlebihan.Kelebihan unsur nitrogen menyebabkan tanaman menjadi rentan terserang jamur dan bakteri, mudah roboh, batang mudah patah, pembungaan lambat, produksi bunga dan buah menurun. Teknologi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi pemupukan N adalah dengan menggunakan bahan ameliorasi seperti arang aktif. Arang aktif akan menyebabkan N menjadi slow release di dalam tanah sehingga tidak mudah hilang. Mulyadi (2012) menambahkan bahwa pemupukan nitrogen harus dilakukan dengan dosis dan waktu yang tepat. Wijaya (2008) menyatakan bahwa suplai berlebihan N akan menurunkan efisiensi penyerapan N oleh tanaman. Hal ini mengakibatkan N yang terserap oleh tanaman akan berpeluang hilang melalui leaching dan penguapan. 2) Unsur P Kekurangan atau defisiensi unsur fosfor (P) dapat diatasi dengan pemberian pupuk yang mengandung unsur phosphor, misalnya pupuk TSP, SP 18, SP 36 atau pupuk NPK. 3) Unsur K Kekurangan unsur kalium bisa diatasi dengan pemberian pupuk yang mengandung unsur kalium (K), misalnya KCL, NPK, serta pupuk daun dengan kandungan K tinggi. 4) Unsur Magnesium (Mg) Penanganan kekurangan magnesium adalah dengan menambahkan pupuk kieserite, kapur dolomite (Mg= 18%) serta pupuk daun yang mengandung unsur Mg. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa defisit unsur hara mobile merupakan kurangnya ketersediaan hara tanaman yang dapat ditranslokasikan dari jaringan tua tanaman ke jaringan muda. Terjadinya penyimpangan pertumbuhan akibat kekurangan unsur hara yang bersifat mobile akan menyebabkan tanaman tidak mampu menghasilkan produksi yang optimal sehingga mengalami penurunan produksi. Pengaruh utama dari kekurangan unsure hara akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan adanya kematian. Kekurangan unsur hara pada tanaman yang tahan akan mengakibatkan kekerdilan dan abnormal. Hal tersebut terjadi akibat dari terhambatnya proses metabolisme tanaman B. Saran Melakukan pemupukan atau pemberian nutrisi yang cukup, sesuai dengan kebutuhan tanaman serta tepat waktu dan dosis yang diperlukan, tidak melebihi atau kekurangan. DAFTAR PUSTAKA
Faridah, E., H. Supriyo, M. G. Wibisono, K. D. Afiani Dan D. Hartanti. 2012.
Akselerasi Pertumbuhan Cendana (Santalum Album) Dengan Aplikasi Unsur Hara Makro Esensial Pada Tiga Jenis Tanah. Ilmu Kehutanan, 6(1): 1-17. https://mitalom.com/gejala-visual-kekurangan-defisiensi-unsur-hara-pada- tanaman/ Jamilah. 2014. Pengaruh Dosis Urea Dan Arang Aktif Terhadap Sifat Kimia Tanah Dan Pertumbuhan Serta Hasil Padi Sawah (Oryza Sativa L.). Sains Riset, 4(1): 1-10. Lakitan, B. 2013. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Mulyadi, A. 2012. Pengaruh Pemberian Legin, Pupuk NPK (15:15:15) Dan Urea Pada Tanah Gambut Terhadap Kandungan N, P Total Pucuk Dan Bintil Akar Kedelai (Glycine Max (L.) Merr.). Kaunia, 8(1): 21-29. Tando E. 2018. Upaya Efisiensi Dan Peningkatan Ketersediaan Nitrogen Dalam Tanah Serta Serapan Nitrogen Pada Tanaman Padi Sawah (Oryza Sativa L.). Jurnal Buana Sains Vol 18 No 2: 171 – 180. Wiraatmaja, W. 2017. Defisiensi Dan Toksisitas Hara Mineral Serta Responnya Terhadap Hasil. Bahan Ajar. Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian. UNUD