Blok Endokrin Hana
Blok Endokrin Hana
Adrenocorticotropic hormone (ACTH) Zona fasikulata dan zona retikularis kortex Merangsang sekresi kortisol
adrenal
Luteinizing hormone (LH) (interstisial cell- Wanita: folikel ovarium dan korpus luteum Merangsang ovulasi, perkembangan korpus
stimulating hormone, ICSH) luteum, sekresi esterogen dan progesterone
Pria: sel interstisium leydig ditestis Merangsang sekresi testosterone
Zona fasikulata dan retikularis Kortiskol (glukokortikoid) Sebagian besar sel Meningkatkan glukosa darah dengan
mengorbankan simpanan lemak dan
protein; berperan dalam adaptasi stress
Androgen ( dehidroepoandrosteron) Wanita: otak dan tulang Berperan dalam lonjakan pertumbuhan
masa pubertas dan dorongan seks pada
wanita
MEDULA ADRENAL Epinefrin dan norepinefrin Reseptor simpatis di seluruh tubuh Memperkuat system saraf simpatis;
berperan dalam adaptasi stress dan regulasi
tekanan darah
PANKREAS ENDOKRIN Insulin (sel β) Sebagian besar sel Mendorong penyerapan, pemakaian, dan
(pulau Langerhans) penyimoanan nutrient oleh sel
keto gluk
Lipoli gene Pengguna oneo
sis↑ sis↑ an gene
Pem glukosa↓ sis↑
Asidosis (Ketosis)
Hiperglikemia
Lipolisis: pemb. As. Lemak
Bebas yang berlebihan
Diuresis osmotik
Hipovolemia
Dehidrasi
4. Kalium
Hipokalemi diberikan karena pemberian insulin
dlm jumlah banyak akan terjadi distribusi kalium.
Kalium menurun dapat menyebabkan aritmia
Pemberian kalium agak penting terutama pada
pasien yang tidak mengalami syok.
Cara pemberian tergantung skema pengobatan
yang dipergunakan.
Suplementasi kalium dapat dilakukan perinfus
atau bila pasien sadar dapat diberikan peroral.
Bila pH naik, kalium akan turun, oleh karena itu
pemberian Natrium Bikarbonat disertai dengan
pemberian kalium.
PEMANTAUAN
Kadar glukosa darah tiap jam (glukometer)
Elektrolit tiap 6 jam selama 24 jam, selanjutnya
tergantung keadaan
Analisis gas darah;
bila PH kurang dari 7 periksa kembali setiap 6 jam
sampai PH lebih dari 7,1
selanjutnya tiap hari sampai stabil
Pengukuran TNSP: tekanan darah, tekanan nadi,
frekuensi napas dan suhu tiap jam
Keadaan hidrasi, balans cairan
Waspada terhadap kemungkinan DIC
Merupakan kista,
vaskularisasinya bagus makanya
jinak
Merupakan , vaskularisainya
jelek menunjukan keganasan
PENATALAKSANAAN UMUM:
Nodul tiroid benigna yang fungsional Ablasi Radioiodin (prosedur bedah sebagai alternatif berikutnya).
Nodul tiroid benigna yang nonfungsional kontroversi mengenai Levothyroxine (belum terdapat rekomedasi) .
Pasien dengan Nodul Tiroid Benigna evaluasi berkala setiap 6 hingga 12 bulan sekali Pemeriksaan fisik yang teliti, pengukuran kadar Thyrotropine
di dalam serum, serta tindakan BAJAH ulang atas indikasi tertentu.
KLASIFIKASI WERNER
Class Definition Clinical Activity Score
GEJALA TIROTOKSIKOSIS
peningkatan sensitivitas terhadap katekolamin beberapa gejala seperti takikardia, tremor dan berkeringat
ZONA GLOMERULOSA
mesekresi mineralokortikoid, terutama aldosterone
terikat dengan albumin
Mengatur keseimbangan garam dan tekanan darah
Control dari aldosterone dipengaruhi RAAS RAAS akan mengatur tekanan darah dan
osmolalitas
Kerja dari aldosterone:
- Menstimulasi reabsorbsi garam retensi air
- Menstimulasi eksresi kalium dan hydrogen
- Scr tdk langsung menigkatkan tekanan darah
Kalau kelebihan aldosterone: Hipernatremi, hipokalemi, hipertensi
Apabila Na↓ aldosterone ↑ dan apabila K↓ aldosterone↓
ZONA RETICULARIS
Mensekresi androgen
Pada perempuan bekontribusi utk pubertas dan postmenopausal
Postmenopausal tetosteron meningkat
Sekunder
HPA axis failure:
- Defisiensi glukokortikoid dan adrenal androgen metabolism karbo
terganggu, glukosa menurun, fungsi sex menurun
- Mineralkortikoid tdk terlalu terganggu K dan Na normal
ada tumor di hipofisis kemudian di operasi shg fungsi nya terganggu.
Syndrome Sheehan pada pasien yang habis melahirkan, mengalami hipoksia
yang berlebihan
Perdarahan diotak
Trauma kepala
Penggunaan steroid berlebihan menyebabkan feedback thd ACTH untuk
mengurangi produksi kortisol
Tersier disfungsi hypothalamus
INSUFISIENSI KRONIK
Klinis:
Nonspesifik kelelahan, anorexia, BB turun, loss of libido
Neurological sakit kepala, gangguan pengelihatan, diabetes insipidus
GIT nyeri, mual, muntah, diare
Hipotensi/orthostatis
Kakeksia rambut axila dan pubis menipis
Hipoglikemia
Anemia normositik, limfositosis, eosinophilia
Hiperpigmentasi axila,lipatan tangan, perineum, mukosa mulut
Hiponatremi:
- Primer: penumpukan aldosterone, Na menurun
- Sekunder: Na tdk terlalu turun, sekresi vasopressin dan H2o
berkurang
Hiperkalemi:
- Hanya terjadi di primer
- Terkait azotemia, dan asidosis metabolic
TATALAKSANA NON FARMAKOLOGIS TERAPI PERILAKU DIET, LATIHAN JASMANI, STOP MEROKOK!
Menurunkan kadar kolesterol LDL Meningkatkan HDL Menurunkan TG
Mengurangi makanan tinggi lemak
Meningkatkan makanan tinggi serat
Mengurangi asupan karbohidrat
Mengurangi konsumsi alkohol
Meningkatkan aktifitas fisik
Menurunkan BB
Berhenti merokok
LOW RISK Visit 1 Visit 2 Visit 3, LDL tdk tercapai, Drug terapi MODERATE RISK
Periksa profil lipid 6w LDL tdk tercapai VISIT 2, LDL
Mulai LSI Intensif LSI ≠tercapai drugI
Visit 3, LDL tercapai, lanjutkan Monitor
Mengaktifkan enzim
lipoprotein lipase di hati yang
kerjanya memecah trigliserid,
sehingga menurunkan sintesis
trigliserid di hati dan
menurunkan kadar trigliserid
plasma
EFEK SAMPING Miositis: gang. Otot Sakit kepala, nyeri Mual, gangguan fungsi hati, Flushing : yaitu perasaan
Apbl ada ES Periksa kreatinin kinase perut, dan diare miositis panas pada muka bahkan di
hentikan obat Rhabdomyolisis badan
Ada yang namanya honey moon period belum semua sel β pancreas shg masih menghasilkan insulin.
GEJALA KLINIS Anamnesis P. Fisik P. Penunjang
Polifagi, poliuri, polidipsi Hambatan pertumbuhan Darah
Terdapat penuruan berat Maturitas kelamin Glukosa darah puasa (GDP) >128 mg/dl dan atau Gula darah sewaktu (GDS) >200
badan, yang tdk diketahui terganggu mg/dl
penyebabnya Tanda dehidrasi dan Pada pasien asimptomatik GDS >200 mg/dl, GDP > normal, uji toleransi glukosa
Badan lemas dan lesu asidosis metabolik (pada ada gangguan (pada >1x pemeriksaan)
Makan banyak tp ttp KAD) HBA1C dapat menggambar kadar glukosa pasien dalam 3 bulan terakhir, N: >6%
kurus krn sel kelaparan Tanda infeksi, penyakit C-peptida menggambarkan fungsi sel β
Dehidrasi menilainya autoimun lain, sindrom Autoantibodi (islet cell antibody/ICA, insulin autoantibody/IAA, glutamic acid
dengan turgor yaitu genetik decarboxylase/GAD)
mencubit kulit diperut
URIN
Reduksi positif
Ketonuria (pada KAD) Kontrol hiperglikemiknya jelek
Mikroalbuminuria (pada penyulit ginjal)
PENATALAKSANAAN INSULIN PENGATURAN MAKAN PEMANTAUAN
Umum: Prinsip Pasien baru harus lsg dirawat 7-10 hari Jumlah kalori = [1000 + (usia dalam Kesehatan secara umum
KONTROL DIABETIK untuk mengetahui profil guladarah harian 1 tahunx100) kilo kalori Tumbuh kembang KURVA CDC
tumbuh kembang hari 4x penyesuaian dosis insulin Komposisi: Tingkat maturasi seksual (TMK)
optimal 1st : Insulin short acting (Regular Insulin/RI) - 55-60% KH (KH kompleks dan tinggi Pemantauan Laboratorium
Khusus: 0,5-1 U/kgBB/hari, subkutan (masa kerja serat) - Target kontol GD tercapai bila: GD
- Insulin pendek 6-8jamberikan 4x/hari pada pagi hari - 15% Protein post prandial (GDPP) <180 mg/dl dan
- Pengaturan harus diberikan lebih tinggi), - 25% Lemak (rendah kolesterol dan GDP 80-140 mg/dl
makanan - kenapa diberikan yg short acting pertama LDL) - Urin penting untuk menilai
- Edukasi diabetes kali karena harus menurunkan kadar Pemberian: ketonuria
- Olahraga Boleh glukosa scr perlahan agar tdk terjadi - 20% makan pagi - Darah:
olah raga tp harus hipoglikemi. - 20% makan siang GD diukur sebelum makan, 2-3
dipersiapkan dhl - Somogyi effect penurunan kadar - 30% makan malam hr/minggu, glukosa urin pada hari
- Pemantauan glukosa pada malam hari mestimulus - 10% snack malam lainnya
pelepasan hormon2 utk glukoneogenesis - 10% snack sore HBA1C mencerminkan kontrol GD
shg pada pagi hari mengalami 2-3 bulan sebelumnya tiap 3 bulan
hyperglikemi. Terapi: diberi snack dan.. (ga Paling baik : periksa GD dan HBA1C
kedengeran) Boleh pulang bila:
- Down phenomen tdp rangsangan thd 1. Kadar kontrol gula darah tercapai
hormon counter regulatory insulin 2. Orang tua bisa menyuntikan insulin SK
(hormon yang kontradiksi insulin) utk dgn jarum 1cc dan harus bisa
KRITERIA DIAGNOSIS
3. Hipotiroid didapat
Defisiensi iodium endemis
Penyakit tiroid autoimun
Respon jaringan terhadap hormon tiroid
Obat goitrogenik
Setelah tiroidektomi atau radiasi
Penyakit sistemik: gangguan ginjal, sistinosis
Defisiensi TSH
PATOFISIOLOGI Hipotiroid kongenital Antibodi antitiroid termasuk antibodi terhadap reseptor TSH pada sel folikel
terjadi pada masa perkembangan otak Retardasi Mental (RM) dan keadaan yang menyerupai hiperaktivitas TSH (hipertiroid, tiromegali)
hambatan pertumbuhan jelas Penyakit grave neonatus biasanya lahir dari ibu yang menderita penyakit
Hipotiroid didapat grave antibodi dari ibu melalui plasenta gangguan pada tiroid fetus
terjadi setelah fase perkembangan otak RM ringan, hambatan hipersekresi hormon tiroid bayi
pertumbuhan fisik jelas
TERAPI Sedini mungkin agar tdk terjadi retardasi mental Penatalaksaan bergantung tujuannya:
Dengan Na L tiroksin Menghentikan sintesis hormon tiroid obat anti tiroid
- Obat anti tiroid
- Propiltiourasil (PTU) 5-7 mg/kgbb/hari (bayi 5-10 mg/kgbb/hari) dibagi 3
dosis(maks 300 mg/hari)
- Metimazol (MMI) atau carbimazol (CBI) 0,5-0,7 mg/kgbb/hari (bayi 0,5-1
mg/kgbb/hari) dibagi 3 dosis (maks 30 mg/hari)
- Dosis rumatan ½ dosis terapeutik bila kadar T3, T4, dan TSH normal