0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
32 tayangan10 halaman
1. Dokumen tersebut membahas latar belakang tingginya kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Denpasar dan upaya pemerintah untuk menurunkannya melalui pendidikan kesehatan bagi siswa sekolah dasar.
2. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan partisipasi siswa dalam pencegahan penyakit demam berdarah dengan melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk.
3. Pelatihan dimulai dengan perkenalan,
1. Dokumen tersebut membahas latar belakang tingginya kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Denpasar dan upaya pemerintah untuk menurunkannya melalui pendidikan kesehatan bagi siswa sekolah dasar.
2. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan partisipasi siswa dalam pencegahan penyakit demam berdarah dengan melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk.
3. Pelatihan dimulai dengan perkenalan,
1. Dokumen tersebut membahas latar belakang tingginya kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Denpasar dan upaya pemerintah untuk menurunkannya melalui pendidikan kesehatan bagi siswa sekolah dasar.
2. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan partisipasi siswa dalam pencegahan penyakit demam berdarah dengan melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk.
3. Pelatihan dimulai dengan perkenalan,
Latar Belakang Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini
mempunyai beban ganda di mana penyakit menular masih memerlukan perhatian besar, sementara itu telah terjadi peningkatan penyakit-penyakit tidak menular seperti penyakit degeneratif. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang berkaitan dengan perilaku masyarakat dan sampai saat ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang menimbulkan dampak sosial dan ekonomi dan perilaku kesehatan masyarakat. Berdasarkan data dari profil Dinas Kesehatan Propinsi Bali tahun 2015, jumlah penderita DBD di provinsi Bali dilaporkan sebanyak 10.759 kasus dengan jumlah kematian 29 orang (angka insiden : 259,1/100.000 penduduk ; CFR/angka kematian : 0,2 %). Denpasar adalah kota yang memiliki angka kematian tertinggi akibat DBD pada tahun 2015 yaitu 14 kasus. (Profil Dinkes Kota Denpasar tahun 2015). Salah satu upaya pemerintah Kota Denpasar untuk mengurangi kejadian DBD adalah dengan kegiatan PSN. Kegiatan PSN sangat membutuhkan peran serta aktif masyarakat. Salah satunya dengan memberdayakan anak sekolah melalui kegiatan sismantik. Menurut Meumann (Kartono, 2007) yang mengamati perkembangan menyatakan bahwa anak pada usia 7-12 tahun sudah mulai memahami benda-benda dan peristiwa. Puskesmas melakukan upaya menurunkan kejadian DB salah satunya dengan membentuk kader jumantik anak sekolah yang disebut self jumantik di sekolahsekolah yang berada di wilayah kerja puskesmas. Salah satu sekolah yang memiliki self jumantik yaitu SDN 2 Pedungan. Kelompok self jumantik ini baru terbentuk pada awal bulan Oktober. Tujuan pembentukan kelompok self jumantik ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa dalam upaya pencegahan penularan DBD. Hal ini merupakan potensi yang besar jika dapat diberdayakan dalam melaksanakan pemberantasan penyebaran DBD di lingkungan sekolah dan lingkungan rumahnya masing-masing. Apabila seluruh siswa mempunyai pengetahuan dan sikap yang baik dalam melaksanakan kegiatan PSN di lingkungan 2 sekolah dan di rumah masing-masing maka diharapkan akan terjadi peningkatan Angka Bebas Jentik (ABJ) sehingga kejadian DBD di Kecamatan Denpasar Selatan mengalami penurunan. B. Relevansi Sebelumnya tidak ada penelitian mengenai program pendidikan kesehatan tentang pencegahan demam berdarah pada siswa sekolah dasar yang dalam partisipasinya berhubungan atau dapat mempengaruhi turunnya angka kejadian DBD di Kelurahan Pedungan. Namun ada beberapa jurnal, seperti jurnal mengenai Peran Pelatihan dan Kegiatan PSN Sekolah dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Partisipasi Dalam Penurunan Angka Kejadian DBD yang ditulis oleh Abednego Wicaksono menyebutkan bahwa kegiatan pelatihan PSN melalui program sismantik di sekolah dapat membantu dalam pencegahan terjadinya DBD di suatu wilayah. C. Tujuan 1. Meningkatkan pengetahuan siswa sekolah dasar mengenai penyakit demam berdarah dan pencegahannya. 2. Meningkatkan partisipasi siswa sekolah dasar untuk melakukan PSN di lingkungan sekolah. 3. Memaksimalkan peran sismantik sekolah dasar. D. Manfaat 1. Dapat meningkatkan pengetahuan siswa sekolah dasar mengenai penyakit demam berdarah dan pencegahannya. 2. Dapat meningkatkan partisipasi siswa sekolah dasar untuk melakukan PSN di lingkungan sekolah. 3. Dapat memaksimalkan peran sismantik di sekolah dasar. 3 BAB II PENYAJIAN KEGIATAN A. Penyajian Hari I 1. Seven Boom Petunjuk Pelaksanaan Permainan dilakukan untuk membuat peserta dan fasilitator saling mengenal satu sama lain, peserta komunikatif dan berani memperkenalkan diri, membantu peserta konsentrasi dan fokus dalam suasana pelatihan. Melalui permainan tersebut, ada unsur-unsur yang bisa digunakan sebagai pedoman untuk mengikuti pelatihan tersebut. Melalui permainan sederhana tersebut, biasanya peserta akan lebih nyaman dan tidak sungkan terhadap fasilitator (orang dliluar lingkungan sekolah) serta diharapkan dapat terjadi komunikasi 2 arah antara peserta dan fasilitator. Unsur-unsur yang didapat dalam permainan ini adalah : a. Keterbukaan b. Semangat c. Ketelitian d. Konsentrasi e. Komunikasi yang efektif Tujuan Pelaksanaan a. Peserta bisa saling mengenal satu sama lain. b. Peserta menjadi lebih berkonsentrasi dan siap untuk belajar. c. Fasilitator dapat mengetahui kelebihan tiap-tiap peserta. d. Mencairkan suasana yang tegang menjadi lebih riang. Langkah-Langkah Permainan Melakukan permainan “seven boom” dimana peserta dan tim fasilitator akan duduk berbaur dan membentuk huruf U. Permainan dimulai dengan menghitung 1,2,3,4,5,6, dan peserta/fasilitator yang mendapat menyebutkan bagian angka 7 harus mengatakan “BOOM”. Putaran permainan dapat dimulai dari kanan atau kiri pemimpin permainan. Jika salah mengucapkan urutan angka atau lupa mengatakan boom pada saat urutan angka 7, maka peserta/fasilitator tersebut harus maju dan memperkenalkan dirinya. Peserta permainan yang lain boleh menanyakan apa saja 4 kepada peserta yang maju (sebatas perkenalan singkat). Permainan dapat dimulai dengan tempo yang lambat kemudian cepat untuk membuat peserta konsentrasi. Peserta yang telah maju, tidak diikutkan lagi dalam putaran permainan selanjutnya. Permainan ini dimainkan dalam waktu 10 menit, jika ada peserta yang tidak maju dalam permainan ini untuk perkenalan maka dapat dilakukan perkenalan diri secara spontan. Rangkuman Selama kegiatan pembukaan, peserta sangat antusias mengikutinya tanpa ada rasa canggung dan malu. 2. Pretest Fasilitator akan mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan peserta terhadap materi DBD yang akan disampaikan dengan mengadakan pre-test. Pre-Test dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, salah satunya kuisioner. Kuisioner akan dibagikan kepada tiap peserta dan diberikan batasan waktu dalam mengerjakan kuisioner tersebut. Tujuan Pelaksanaan Mengukur pengetahuan peserta pelatihan terhadap materi yang akan disampaikan sehingga membantu fasilitator dalam menyiapkan materi yang akan disampaikan serta menekankan beberapa materi yang dinilai kurang dimengerti oleh peserta berdasarkan hasil pre-test. Uraian Materi Adapun kuisioner terdiri dari 15 pertanyaan yang mencakup materi yang akan diberikan yakni : a. Mengenal DBD dan Tanda Gejalanya 1) Pengertian 2) Tanda dan Gejala 3) Pertolongan Awal Pada Penderita DBD b. Mengenal Nyamuk Penular DBD 1) Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti 2) Tempat Perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti 3) Perilaku Nyamuk Aedes Aegypti c. Pencegahan DBD melalui Kegiatan PSN oleh Sismantik 5 1) Kegiatan PSN Anak Sekolah (3M Plus) -Kuisioner terlampir – Langkah-Langkah Kegiatan Fasilitator membagikan soal yang telah disiapkan kepada para peserta. Nantinya peserta akan diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang ada selama 15 menit. Setelah semua peserta selesai menjawab soal, maka fasilitator akan mengumpulkan kembali lembar soal tersebut dan dilakukan penilaian. Rangkuman Pada proses pelaksanaan pretest, peserta dapat mengerjakan soal dengan baik dan tidak melebihi dari waktu yang ditetapkan. 3. Focus Group Discussion (FGD) Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan FGD dilaksanakan setelah kegiatan pre test. Tujuan Pelaksanaan Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang Demam Berdarah Dengue. Adapun sasarannya adalah 12 orang siswa SD dengan pengaturan tempat yang telah ditentukan. Pelaksana kegiatan ini dibagi menjadi 4 bagian, yaitu fasilitator, notulen, observer, dan dokumentasi. Alat bantu yang digunakan yaitu notebook, alat tulis, recorder dan kamera. Langkah-Langkah Pelaksanaan a. Pembukaan 1) Mengucapkan salam. 2) Mengucapkan terimakasih karena telah bersedia hadir. 3) Memberikan penjelasan tentang tujuan diadakan diskusi. 4) Menjelaskan bahwa pada diskusi ini tidak ada jawaban yang benar atau salah. Oleh karena itu dimohonkan kepada responden untuk mengemukakan pendapat dan pengalamannya dengan sebebas-bebasnya. 5) Menjelaskan bahwa fasilitator hanya membatu mengatur jalannya diskusi. 6) Menjelaskan bahwa pada diskusi ini boleh mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan demam berdarah dengue. b. Uraian Materi 1) Persepsi tentang penyakit demam berdarah 6 Probing : - Ceritakan bagaimana orang disekitar yang terkena penyakit demam berdarah? - Bagaimana perasaannya melihat orang terkena penyakit demam berdarah? - Bagaimana menurut saudara terkait penyakit demam berdarah? 2) Pengetahuan demam berdarah Probing: - Menurut sepengetahuan saudara apa itu penyakit demam berdarah? - Menurut saudara apa penyebab penyakit demam berdarah? - Kenapa nyamuk dapat menularkan penyakit demam berdarah? - Menurut saudara nyamuk seperti apa yang menyebabkan demam berdarah? - Menurut saudara bagaimanakah perkembangan nyamuk penyebab demam berdarah? - Menurut sepengetahuan saudara bagaimana tanda dan gejala penyakit demam berdarah? - Menurut saudara panas dan bintik-bintik merah seperti apa tanda penyakit demam berdarah? - Bagaimanakah langkah yang dapat dilakukan ketika mengalami tanda dan gejala penyakit demam berdarah? - Menurut sepengetahuan saudara dimanakah tempat berkembangnya nyamuk demam berdarah? - Tempat penampungan air seperti apa menurut saudara dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk? - Menurut saudara penampungan buatan seperti apa yang dapat menjadi perkembangbiakan nyamuk? - Sepengetahuan saudara penampungan alami seperti apa yang dapat menjadi perkembangbiakan nyamuk? - Bagaimana cara pencegahan penyakit demam berdarah menurut saudara? - Bagaimana saja pencegahan penyakit demam berdarah yang selama ini saudara lakukan? 3) Faktor penghambat 7 Ceritakan apa saja faktor penghambat saudara untuk melakukan pencegahan penyakit demam berdarah? 4) Dukungan Bagaimana dukungan keluarga dan sekolah dalam pencegahan demam berdarah? 5) Akses Informasi Menurut saudara bagaimana keberadaan informasi tentang penyakit demam berdarah dari sekolah? 6) Harapan Bagaimana harapan saudara terkait pencegahan demam berdarah? c. Penutup Sebelum diskusi diakhiri, responden dipersilahkan untuk menyampaikan tambahan atas tanggapan yang telah disampaikan. Fasilitator menutup proses diskusi dan diakhiri dengan ucapan terimakasih. 4. Penyuluhan Dengan Video Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan penyuluhan dilaksanakan setelah kegiatan pretest. Kegiatan penyuluhan ini menyasar peserta secara perorangan dan dilaksanakan selama 30 menit. Adapun tujuan dari kegiatan penyuluhan ini yaitu penyampaian materi tentang DBD kepada peserta melalui media video. Alat bantu yang digunakan yaitu LCD, alat tulis, laptop dan pengeras suara (speaker). Tujuan Pelaksanaan Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu agar peserta lebih memahami dan mengerti tentang DBD melalui pemutaran video. Uraian Materi Adapun materi yang disampaikan dalam video tersebut yaitu : a. Penyebab penyakit DBD; b. Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti; c. Siklus hidup nyamuk Aedes Aegypti; d. Perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti dan lokasi nyamuk tersebut berkembang biak; e. Ciri-ciri penyakit DBD; 8 f. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran nyamuk Aedes Aegypti. Langkah-Langkah Pelaksanaan Adapun urutan pelaksanaan penyuluhan ini, antara lain: a. Pembukaan yang dilakukan kepada penyuluh b. Penyampaian materi melalui media video c. Melakukan penyampaian materi secara lisan oleh penyuluh kepada peserta disela-sela pemutaran video d. Melakukan sesi diskusi dan tanya jawab dengan peserta di akhir pemutaran video. Latihan / Tugas Dalam kegiatan penyuluhan ini, penugasan yang diberikan kepada peserta yaitu membuat prakarya dari barang-barang bekas yang menjadi tempat nyamuk Aedes Aegypti berkembang seperti botol bekas dan diakhir pertemuan ke III (tanggal 26/11/2016) peserta diharapkan membawa hasil prakarya tersebut ke sekolah. Rangkuman Selama kegiatan penyuluhan, peserta sangat antusias dan aktif menjawab pertanyaan yang diberikan penyuluh. Selain itu peserta juga aktif mengemukakan pendapatnya dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang disampaikan. 5. Ice breaking Petunjuk Pelaksanaan Ice breaking dilakukan sebagai kegiatan akhir pada pertemuan hari I dimana waktu pelaksanaannya 5 menit. Ice breaking yang diberikan yaitu berupa senam ceria dan yel-yel yang berkaitan dengan topik yang telah disampaikan. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan ice breaking ini dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan kebosanan para peserta. Langkah- Langkah Pelaksanaan Adapun langkah-langkah kegiatan ice breaking antara lain: 9 1) Fasilitator memberikan arahan untuk mengikuti kegiatan ice breaking berupa senam dengan mengikuti gerakan di video yang telah disediakan dengan seksama. 2) Fasilitator memberikan yel – yel yang kemudian akan diikuti oleh peserta. 3) Peserta diajak untuk mengulang kembali gerakan senam ceria dan yel- yel yang diberikan tersebut secara bersama-sama. Uraian Materi Pada kegiatan ice breaking materi yang disampaikan yaitu tentang siklus perkembangbiakan nyamukAedes Aegypti dalam bentuk yel- yel. Latihan / Tugas Peserta ditugaskan untuk menghapal yel-yel yang diberikan dan akan dinyanyikan di setiap pertemuan selanjutnya. Rangkuman Selama kegiatan ice breaking, peserta sangat bersemangat mengikuti gerakan senam ceria serta menyanyikan yel-yel yang diberikan. B. Penyajian Hari II 1. Dinamika Kelompok Petunjuk Pelaksanaan Dinamika kelompok adalah suatu pengetahuan sosial yang menganalisa hakekat aktivitas kelompok dalam hubungan antar anggota kelompok, interaksi, saling mempengaruhi dalam situasi sosial dalam kelompok agar mampu bergerak, berkembang dan menyesuaikan diri membangun kelompok dalam satu pencapaian tujuan. Target dalam kegiatan ini adalah 11 orang siswa peserta sismantik. Peralatan pendukung dalam dinamika kelompok ini yaitu spidol dan kertas buram. Tujuan Pelaksanaan Tujuan dinamika kelompok antara lain: a. Membentuk kerjasama antar team kelompok, sehingga anggota kelompok dapat saling berkomunikasi dalam kegiatan kelompok. 10 b. Memecahkan masalah dan mengurangi ketidak pahaman materi sehingga bisa lebih efektif, cepat dan efisien. c. Memberikan pengetahuan yang lebih dalam tentang masalah demam berdarah dengue agar peserta bisa menerapkan di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat sehingga menurunkan angka kesakitan akibat DBD. Langkah-Langkah Pelaksanaan Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan dinamika kelompok: a. Peserta akan dibagi menjadi 4 kelompok ( terdiri dari 3 orang, random) b. Masing-masing kelompok menentukan nama kelompok. c. Perwakilan kelompok mengambil ATK untuk bermain permainan yang telah disiapkan dan akan dibimbing oleh mahasiswa pendamping. Uraian Materi Dalam dinamika kelompok hal yang akan dibahas adalah materi pendidikan kesehatan yang meliputi mengenal Demam Berdarah Dengue dan tanda gejalanya. Selain itu pokok bahasan lain yaitu: a. Pengertian dan Penyebab DBD Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular melalui gigitan nyamuk yang ditandai dengan panas (demam) dan disertai dengan perdarahan, yang disebabkan oleh virus dengue. b. Cara penularan DBD DBD dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang hidup di dalam maupun disekitar lingkungan rumah kita. Adapun proses penularan DBD adalah sebagai berikut :DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus betina. Nyamuk ini mendapatkan virus dengue sewaktu menggigit atau menghisap darah orang yang sakit DBD atau memang didalamnya sudah terdapat virus dengue tetapi tidak menunjukan gejala sakit. c. Tanda dan gejala DBD Pada hari ke-1 sakit, panas mendadak dan terus menerus, badan lemas-lesu. Hari ke-2 dan ke-3, Uluhati terasa nyeri, karena terjadi perdarahan di lambung. Tampak bintik-bintik merah pada kulit (petekie) seperti bekas gigitan nyamuk yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah kapiler di kulit. Pada hari ke-3 sampai hari ke-7, panas turun secara tiba-tiba dan ada 2 kemungkinan yang dapat terjadi: 11 penderita sembuh, atau keadaan penderita memburuk yang ditandai dengan gelisah, ujung-ujung tangan dan kaki teraba dingin, berkeringat, renjatan (syok), lemah-lesu, denyut nadi teraba lemah bahkan tak teraba, kadang kesadarannya menurun. Gejala dan Tanda lanjutan kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan) dan atau di gusi. d. Pencegahan DBD melalui PSN ( Pemberantaan Sarang Nyamuk) PSN adalah kegiatan pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan menutup, menguras dan memanfaatkan barang bekas yang masih bernilai ekonomis atau yang dikenal dengan istilah 3M plus. Kegiatan PSN oleh sismantik meliputi pengamatan jentik dan kegiatan 3M plus. Latihan / Tugas Masing-masing kelompok menuliskan materi yang dibahas: a. Kelompok 1 membahas tentang pengertian DBD b. Kelompok 2 cara penularan c. Kelompok 3 tanda dan gejala d. Kelompok 4 cara mencegah DBD Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil dikusi yang telah dilakukan dan siswa lain memberi masukan. Rangkuman Para siswa SD 2 Pedungan sangat antusias dalam mengikuti dinamika kelompok dari awal sampai dengan akhir. Mereka lebih mengerti dengan sistem dinamika kelompok karena mereka dapat bertukar pikiran dengan teman yang lain, selain itu para siswa SD juga dilatih untuk memberanikan diri dalam mengungkapkan pendapat dan berargumen. Dengan dilaksanakan dinamika kelompok diharapkan siswa lebih memahami mengenai DBD dan bisa memberikan informasi kepada teman yang lain dan keluarga. 2. Penyampaian Mekanisme PSN Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan PSN ini merupakan kegiatan yang dilakukan setelah melakukan dinamika kelompok. Tujuan Pelaksanaan 12 Tujuan dari kegiatan ini adalah agar para peserta kegiatan dapat melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri di lingkungan sekitar mereka, memahami rupa/bentuk jentik, dan mengerti tentang tempat-tempat yang dapat menjadi lokasi perkembangbiakan jentik. Targetnya adalah 11 peserta sismantik dan tambahan siswa yang mengikuti kegiatan dinamika kelompok. Langkah-Langkah Pelaksanaan Langkah pertama fasilitator membagikan lembar PSN kepada tiap peserta dan membimbing peserta untuk mengisi lembar PSN. Lalu fasilitator menunjukan rupa jentik dengan menunjukannya pada video. Setelah peserta dianggap paham, kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan PSN. Fasilitator mengajak peserta melalukan kegiatan PSN di lingkungan sekolah sesuai kelompok dan tiap kelompok akan didampingi oleh 1 orang fasilitator. Hasil temuan akan dicatat pada lembar PSN. Peserta diajak kembali ke ruang kelas untuk menceritakan hasil temuan seperti jenis tempat perkembangbiakan nyamuk yang diamati dan ada/tidaknya jentik nyamuk. Uraian Materi Materi yang diberikan adalah materi mengenai pedoman mengisi form Hasil Pemeriksaan Jentik. Form ini berisi informasi lokasi dilakukan pemeriksaan meliputi nama kecamatan, desa, dan banjar, serta informasi nama sismantik yang melakukan pemeriksaan. Selain itu, peserta PSN juga dijelaskan cara melengkapi tabel pada form. Tabel ini berisi tanggal pengamatan dan jenis/tempat penampungan air. Tanggal pengamatan diisi sesuai dengan waktu saat melakukan pengamatan. Pada bagian jenis/tempat penampungan air terdapat masing-masing 2 baris. Pada form berisi beberapa jenis/tempat penampungan air yang dicantumkan, jika ditemukan tempat penampungan air pada lokasi pengamatan, maka baris pertama di beri tanda “√”. Sedangkan bila tidak ditemukan tempat penampungan air yang disebutkan, peserta menulis tanda “X”. Baris kedua menyatakan ada tidaknya jentik. Bila terdapat jentik, di tulis “pos” yang artinya positif, sedangkan bila tidak terdapat jentik di tulis “0” (nol). 13 Latihan / Tugas Fasilitator membagikan lembar PSN kepada peserta untuk dilakukan di rumah masing-masing dan hasilnya akan dikumpulkan pada pertemuan ke-3. Rangkuman Secara umum kegiatan PSN ini sudah berjalan cukup kondusif, pihak sekolah sangat mendukung ketika siswa melakukan pemeriksaan jentik di lingkungan sekolah. Hambatan yang dialami yaitu berupa kesulitan peserta dalam memahami cara mengisi form hasil pemeriksaan jentik. C. Penyajian Hari III 1. Post Test Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan post test ini dilaksanakan pada awal kegiatan di pertemuan terakhir. Adapun peserta yang mengikuti kegiatan ini yaitu 11 orang siswa kelas 4 SDN 2 Pedungan yang telah mengikuti pretest. Tujuan Pelaksanaan Tujuan dari kegiatan post test ini yaitu untuk mengukur peningkatan pengetahuan sismantik tentang penyakit DBD. Uraian Materi Materi yang ada pada kuisioner sama dengan materi saat pretest. Adapun kuisioner terdiri dari 15 pertanyaan yang mencakup materi yang akan diberikan yakni : a. Mengenal DBD dan Tanda Gejalanya 1) Pengertian 2) Tanda dan Gejala 3) Pertolongan Awal Pada Penderita DBD b. Mengenal Nyamuk Penular DBD 1) Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti 2) Tempat Perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti 3) Perilaku Nyamuk Aedes Aegypti c. Pencegahan DBD melalui Kegiatan PSN oleh Sismantik 14 1) Kegiatan PSN Anak Sekolah (3M Plus) Langkah-Langkah Pelaksanaan : a. Menginformasikan tentang adanya post test b. Seluruh sismantik dibagikan lembar soal c. Menjelaskan kembali petunjuk pengisian lembar soal post test d. Menyepakati waktu pengisian selama 15 menit e. Menginstruksikan pengecekan kembali jawaban f. Mengumpulkan post test Rangkuman Selama kegiatan post test, peserta dapat mengerjakan soal dengan baik dan tidak melebihi waktu yang telah disepakati. 2. Pengumpulan lembar PSN Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan pengumpulan lembar PSN dilakukan setelah kegiatan post test. Lembar PSN tersebut berisikan data hasil pemeriksaan para peserta di rumah masingmasing selama 3 hari. Tujuan Pelaksanaan Tujuan dari pengumpulan lembar PSN ini adalah untuk mengevaluasi para peserta tentang cara melakukan PSN dengan benar dan untuk mengetahui keberadaan jentik di rumah masing-masing. Langkah-Langkah Pelaksanaan : a. Menginformasikan pengumpulan lembar PSN yang telah dibagikan b. Menginstruksikan pengecekan kembali isi form c. Mengumpulkan form PSN Rangkuman Seluruh peserta telah mengumpulkan lembar PSN yang telah mereka isi, ada beberapa siswa yang masih salah dalam roses pengisian lembar tersebut. 3. Pembagian hadiah Petunjuk Pelaksanaan Pembagian hadiah ini dilakukan pada akhir acara di pertemuan terakhir. Hadiah diberikan kepada para peserta yang aktif selama mengikuti kegiatan dan 15 memiliki peningkatan pengetahuan yang baik dilihat dari nilai pre test dan post test yang ada. Selain itu hadiah juga diberikan kepada peserta yang membuat prakarya terbaik. Tujuan Pelaksanaan Untuk memberikan apresiasi terhadap kerja keras yang dilakukan oleh peserta dan motivasi mereka agar tetap aktif menjadi sismantik. Langkah-Lngkah Pelaksanaan : a. Menginformasikan tentang pembagian hadiah b. Menyebutkan nama-nama penerima hadiah yaitu untuk 3 orang yang mengalami peningkatan nilai dari pre ke post test, 3 orang yang membuat prakarya dari barang bekas, 3 orang yang aktif selama kegiatan, dan pembagian hadiah ATK kepada seluruh peserta. c. Berfoto dengan para penerima hadiah 4. Penutup Kegiatan Menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat didalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan kesehatan tentang demam berdarah melalui program sismantik di SDN 2 Pedungan utamanya kepada kepala sekolah, guru, puskesmas dan seluruh adik-adik kelas 4 SD yang ikut terlibat didalam implementasi kegiatan serta dosen pembimbing yang memberikan pengarahan didalam implementasi kegiatan. 16 BAB III PENUTUP Evaluasi Pretest dan Post test 1. Evaluasi Formatif Dalam pembuatan soal-soal pretest dan post test didasarkan pada materi penyuluhan yang telah disiapkan sebelumnya yang berjumlah 15 butir soal pilihan ganda. Materi yang dijadikan panduan dalam menyusun soal adalah pengembangan dari Petunjuk Teknis Jumantik – PSN Anak Sekolah dari Kementerian Kesehatan Indonesia 2014. Pemberian materi penyuluhan telah disajikan dalam bentuk tayangan video dan melalui diskusi kelompok. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan telah dikoordinasikan dengan pihak sekolah diantaranya ruang kelas, meja, bangku, proyektor, layar, aliran listrik, dan papan tulis. Ruang kelas yang digunakan telah dikondisikan setenang mungkin untuk menjaga konsentrasi peserta. Adapun persiapan dalam melakukan pretest dan postvtest adalah telah disepakati dari awal oleh siswa bahwa akan dilakukan pretest sebagai tahap awal untuk mengetahui pengetahuan siswa sebelum kegiatan penyuluhan dan dilakukan post test untuk mengukur keberhasilan penyuluhan yang diberikan sebelumnya. Petugas penanggung jawab kegiatan pretest dan post test dilakukan oleh 2 orang anggota kelompok. Tugas dari penanggung jawab pretest dan post test adalah menyusun soalsoal pretest – post test dan kunci jawaban, mencetak soal, mendistribusikan soal pada saat kegiatan pretest – post test serta menganalisis hasil pretest dan post test antara lain menghitung nilai yang didapat oleh masing-masing siswa dan mengakumulasikan nilai, menghitung nilai rata-rata capaian siswa serta membandingkan nilai antara pretest dan post test, mengukur keberhasilan capaian target yang ditentukan sesuai tujuan kegiatan. 2. Evaluasi Proses Kegiatan pretest dilakukan pada minggu pertama kegiatan dilaksanakan. Saat evaluasi proses harus diperhatikan jumlah peserta yang hadir dengan jumlah peserta yang ditargetkan. Kendala-kendala yang ditemui oleh peserta. Kegiatan post test dilakukan pada minggu terakhir kegiatan Evaluasi"Sumatif 17 Data tingkat pengetahuan peserta sebelum diberikan intervensi yakni penyuluhan pencegahan DBD dengan kegiatan 3M Plus dan PSN diperoleh dari hasil pretest. Dari 15 soal yang diberikan terdapat beberapa soal yang harus ditekankan oleh beberapa peserta , terutama pada soal-soal berikut: Kegiatan apa saja yang termasuk dalam 3M plus? A. Menguras, menutup, mendaur ulang dan menghindari gigitan nyamuk B. Menguras, mengubur, menutup dan mengedukasi C. Menguras, mengubur, mendaur ulang dan mengedukasi Dari hasil pre- test, diketahui bahwa pengetahuan peserta tentang 3M Plus masih sebatas pada kegiatan 3M saja. Jawaban pilihan kegiatan Plus bervariasi antara 1 peserta dengan peserta lainnya pada saat dilakukan kegiatan review materi. Kapankah nyamuk demam berdarah menghisap darah? A. Pagi, sore dan malam hari B. Malam hari C. Pagi dan sore hari Tempat perkembangbiakan jentik alamiah berada pada? A. Tempurung kelapa, lubang bambu, ataupun pada pelepah daun B. Ember, kaleng bekas, dan ban bekas C. got, sungai dan saluran irigasi sawah Apakah kepanjangan dari PSN? A. Pemusnahan sarang nyamuk B. Pemerdayaan sarang nyamuk C. Pemberantasan sarang nyamuk Umpan Balik dan Tindak Lanjut 1. Umpan balik Puskesmas Sebelum turun ke lapangan untuk menentukan lokasi, berkonsultasi dengan pihak Puskesmas untuk mengetahui lokasi yang tepat dijadikan tempat kegiatan. 18 Puskesmas memberikan respon yang positif, dimana diajak ke pemegang program kemudian memberikan besaran masalah yang dihadapi dan puskesmas. Sekolah Setelah mendapatkan ijin dari Puskesmas, dilanjutkan ke pihak sekolah. Respon sekolah terutama kepala sekolah positif dan menerima kami melakukan PBL di tempat tersebut. Kepala sekolah memberikan jadwal pelaksanaan kegiatan yang kami dan kelas yang akan dijadikan sasaran kegiatan. Beliau juga menunjuk wali kelas untuk membantu pelaksanaan kegiatan di sekolah. Siswa Saat hari pertama datang ke kelas respon siswa sangat menerima kami dengan baik. Saat kami memaparkan kegiatan yang akan dilakukan di sekolah tersebut dan akan memilih mereka sebagai partisipan, hampir semua siswa bersedia untuk mengikuti kegiatan. Selama proses kegiatan pertama sampai kegiatan berakhir siswa bersifat kooperatif. 2. Tindak lanjut Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan berakhir adalah melaporkan hasil kegiatan yang kami lakukan kepada pihak sekolah, dimana kami ingin agar kegiatan yang kami lakukan bisa dilanjutkan atau dimasukkan dalam program UKS. Siswa yang telah dilatih bisa dijadikan peer educator di sekolah tersebut. Kegiatan kerja bakti yang dilakukan sekolah yang melakukan pembersihan di lingkungan sekolah ditambah dengan pemantauan jentik. Pelaporan yang kami lakukakan kepada pihak Puskesmas adalah laporan pengamatan jentik dan pelatihan sismantik. Laporan pengamatan jentik kami menyerahkan form hasil pengamatan jentik di sekolah dan pelatihan sismantik apabila puskesmas ingin melakukan pelatihan sismantik ke sekolah-sekolah bisa menunjuk siswa tersebut. 19 Lampiran 1. Materi Pendidikan Kesehatan A. Materi 1 : Mengenal Demam Berdarah Dengue (Dbd) Dan Tanda Gejalanya 1. Pengertian DBD Demam berdarah adalah penyakit menular melalui gigitan ny 20 Gambar 3.3.1 Demam sebagai gejala dan tanda awal DBD Hari ke-2 dan ke-3 : Uluhati terasa nyeri, karena terjadi perdarahan di lambung. Tampak bintik-bintik merah pada kulit (petekie) seperti bekas gigitan nyamuk yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah kapiler di kulit. Untuk membedakan bintik-bintik merah tersebut dapat dilakukan dengan cara meregangkan kulit, bila bintik merah menghilang saat kulit diregangkan, maka itu bukan petekie. b) Gejala dan Tanda lanjutan Gambar 3.3.2 Perut terasa nyeri Gambar 3.3.3 Petekie atau bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah tepi (kapiler) 21 Kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan) dan atau di gusi. Gambar 3.3.2 Mimisan akibat pecahnya pembuluh darah tepi (kapiler) di rongga hidung Dapat terjadi muntah dan atau BAB yang bercampur darah. Bila sudah parah, penderita akan tampak gelisah, ujung-ujung tangan dan kaki teraba dingin, serta berkeringat. Bila tidak segera mendapat pertolongan, penderita dapat meninggal. Gambar 3.3.3 Muntah darah dapat terjadi bila kondisi penderita sudah para Perhatian : Pada hari ke-3 sampai hari ke-7, panas turun secara tiba-tiba dan ada 2 kemungkinan yang dapat terjadi: 1) Penderita sembuh, atau 2) Keadaan penderita memburuk yang ditandai dengan gelisah, ujung-ujung tangan dan kaki teraba dingin, berkeringat, renjatan (syok), lemah-lesu, denyut nadi teraba lemah bahkan tak teraba, kadang kesadarannya menurun. 22 Gambar 3.3.4 Penderita tampak gelisah, berkeringat pada tangan dan kaki 4. Pertolongan Pada Penderita DBD Pertolongan pertama penderita DBD pada gejala dan tanda awal: a) Berikan minum sebanyak-banyaknya (air putih, teh, susu, atau larutan oralit) Gambar 3.3.5 Penderita diberikan minum sebanyak-banyaknya b) Berikan kompres air hangat Gambar 3.3.6 Kompres hangat dapat membantu menurunkan suhu tubuh yang tinggi c) Berikan obat penurun panas (paracetamol sirup atau tablet) Gambar%3.3.7 Berikan%obat%penurun%panas 23 Bila penderita DBD pada gejala dan tanda lanjut : Bawa penderita segera ke layanan kesehatan terdekat, seperti: puskesmas, dokter, klinik, atau rumah sakit. Gambar 3.3.8 Bawa penderita ke Puskesmas atau Rumah Sakit segera 24 B. Materi 2 : Mengenal Nyamuk Penular DBD Penyakit DBD ditularkan oleh 2 jenis nyamuk Aedes yakni Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Nyamuk ini lebih banyak hidup di air bersih dan menghisap darah pada siang hari. 1. Siklus hidup nyamuk Aedes Nyamuk aedes memiliki siklus hidup sempurna, yakni telur, jentik, kepompong dan menjadi nyamuk dewasa. Masa pertumbuhan dari telur, jentik, kepompong hingga menjadi nyamuk sekitar 8-12 hari, tergantung dari suhu dan kelembaban. Semakin tinggi suhu dan kelembaban semakin cepat masa pertumbuhan nyamuk. Gambar 3.3.11 Siklus hidup nyamuk Aedes a. Telur Telur nyamuk akan dikeluarkan oleh nyamuk betina dan diletakkan satu persatu di atas permukaan air, biasanya pada dinding bagian dalam kontainer di permukaan air. Jumlah telur nyamuk untuk sekali bertelur dapat mencapai 300 butir dengan ukuran ± 5 mm. Telurnya berbentuk elips berwarna hitam dan terpisah satu dengan yang lain. Pada kondisi yang buruk (dalam kondisi musim kering yang lama), telur dapat bertahan hingga lebih dari satu tahun. Telur akan menetas menjadi jentik setelah 1-3 hari terendam air. 25 Gambar 3.3.12 Telur nyamuk Aedes b. Jentik Setelah telur terendam selama 2-3 hari, selanjutnya menetas menjadi jentik. Jentik mengalami 4 tingkatan atau stadium yang disebut instar, yaitu instar I, II, III dan IV. Waktu pertumbuhan dari masing-masing stadium adalah jentik instar I selama 1 hari, jentik instar II selama 1-2 hari, jentik instar III selama 2 hari, jentik instar IV selama 2-3 hari. Jentik Aedes di dalam air dapat dikenali dengan ciri–ciri berukuran 0,5–1 cm dan selalu bergerak aktif dalam air. Pada waktu istirahat posisinya hampir tegak lurus dengan permukaan air untuk bernapas (mendapatkan oksigen). Selanjutnya jentik berkembang menjadi kepompong. Gambar 3.3.13 Jentik nyamuk Aedes c. Kepompong Kepompong adalah periode puasa, membutuhkan waktu 1-2 hari. Kepompong berbentuk seperti koma dan lebih pendek dibandingkan jentik, aktif bergerak dalam air terutama bila terganggu. Pada tingkat kepompong ini tidak memerlukan makan, tetapi perlu udara. Dalam waktu 1-2 hari perkembangan kepompong sudah sempurna, maka kulit kepompong pecah dan nyamuk dewasa muda segera keluar dan terbang. Pada umumnya nyamuk jantan menetas lebih dahulu dari nyamuk betina. 26 Gambar 3.3.14 Kepompong nyamuk Aedes d. Periode dewasa Secara umum nyamuk Aedes terdiri tiga bagian, yaitu kepala, thorax dan abdomen, mempunyai dua pasang sayap dan tiga pasang kaki. Nyamuk Aedes dewasa memiliki ukuran sedang dengan tubuh berwarna hitam bercak putih. Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan bercak putih. Aedes Aegypti di bagian punggung tubuhnya tampak dua garis melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan berwarna putih, sedangkan Aedes.Albopictus di bagian punggung tubuhnya tampak satu garis lurus tebal berwarna putih. Kemampuan terbang nyamuk betina rata-rata 40 meter maksimal 100 meter, namun secara pasif karena faktor angin atau terbawa kendaraan dapat berpindah lebih jauh. Nyamuk ini dapat hidup dan berkembang biak sampai ketinggian daerah sekitar 1.000 meter dari permukaan laut, di atas ketinggian 1.000 meter dengan suhu udara terlalu rendah nyamuk tidak dapat berkembang biak, sehingga tidak memungkinkan bagi kehidupan nyamuk. Gambar 3.3.15 Nyamuk Aedes dewasa 27 2. Tempat Perkembangbiakan Jentik Nyamuk Aedes a. Tempat Buatan Tempat perkembangbiakan jentik buatan adalah segala sesuatu yang dibuat oleh manusia yang berada di sekitar pemukiman penduduk dan dapat berfungsi menampung air dan jernih, yang kemudian digunakan oleh nyamuk Aedes untuk tempat berkembangbiak, seperti bak mandi, ember, dispenser, kulkas, ban bekas, pot/vas bunga, kaleng, plastik, dan lain-lain. Gambar 3.3.96 Jenis tempat perkembangbiakan jentik buatan manusia b. Alamiah Tempat perkembangbiakan jentik alamiah adalah segala suatu yang telah tersedia di lingkungan pemukiman berupa tanaman yang dapat menampung air jernih sebagai tempat perindukan nyamuk pada tempat alami, seperti ketiak daun, tempurung kelapa, lubang bambu, ataupun pada pelepah daun. 28 Gambar 3.3.17 Jenis tempat perkembangbiakan jentik alamiah 3. Perilaku Nyamuk Aedes a. Perilaku menghisap darah Nyamuk Aedes betina mengisap darah manusia pada waktu siang hari, dengan puncak kepadatan nyamuk pada jam 08.00-10.00 dan jam 15.00-17.00. Nyamuk betina menghisap darah yang dipergunakan untuk pematangan telur. Untuk mengenyangkan perutnya, nyamuk Aedes dapat menghisap darah beberapa kali dari 1 orang atau lebih, sehingga potensi untuk menularkan penyakit demam berdarah semakin banyak. Nyamuk Aedes aegypti lebih banyak menghisap darah manusia di dalam rumah, sedangkan nyamuk Aedes albopictus lebi 29 C. Materi 3: Pencegahan DBD Melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Oleh Sismantik PSN adalah kegiatan pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan menutup, menguras dan memanfaatkan barang bekas yang masih bernilai ekonomis atau yang dikenal dengan istilah 3M plus. Kegiatan PSN oleh sismantik meliputi pengamatan jentik dan kegiatan 3M plus. 1. Kegiatan PSN 3M plus a. Pengamatan Jentik Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan jentik nyamuk. Pengamatan jentik dilakukan sebagai berikut: 1) Mencari semua tempat perkembangbiakan jentik nyamuk yang ada didalam dan di luar lingkungan sekolah atau rumah. 2) Setelah didapatkan, maka dilakukan penyenteran untuk mengetahui ada tidaknya jentik. 3) Mencatat hasil temuan jentik dan jenis tempat perkembangbiakan yang diperiksa pada formulir PSN. b. Menguras Menguras tempat penampungan air secara rutin dan terus-menerus. Menguras harus dilakukan setiap minggu dengan pertimbangan nyamuk harus dibunuh sebelum menjadi nyamuk dewasa karena periode perkembangan dari telur sampai menjadi kempompong yakni 8-12 hari. Sehingga sebelum 8 hari harus sudah dikuras. c. Menutup Menutup adalah kegiatan menutup semua tempat penampungan air, terutama penampungan air yang disimpan dalam waktu lebih dari 1 minggu. d. Memanfaatkan kembali barang bekas yang bernilai ekonomis Adapun gelas, kaleng, bambu atau benda bekas apapun yang masih dapat dimanfaatkan dengan cara diolah kembali menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis, contohnya dapat dijadikan pot bunga, pot tanaman hias, gantungan jendela, tempat pensil dan lain-lain menurut kreatifitas. 30 e. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan ini untuk menilai keberhasilan PSN 3M Plus oleh sismantik, serta sebagai informasi penting untuk membuat intervensi menghadapi kejadian DBD di lingkungan sekolah. Pencatatan dilakukan sesuai dengan panduan formulir PSN. 1) Seminggu sekali, siswa melakukan pemantauan jentik dan PSN di lingkungan sekolahnya dengan didampingi guru penanggung jawab. 2) Formulir PSN akan dikumpulkan kepada guru penanggung jawab, bila ditemukan hasil positif jentik di lingkungan sekolah, diharapkan dapat meningkatkan kegiatan PSN di lingkungan sekolah dan melaporkan ke Puskesmas untuk mendapatkan arahan atau intervensi lanjutan. 3) Hasil rekapan selama 1 bulan akan disetorkan kepada pihak Puskesmas