Anda di halaman 1dari 6

Nama Tea Maulida Rahayu Nilai Total Laporan :

NIM 18/426916/GE/08852
Kelompok Praktikum Kamis jam 11.00-13.00
Asisten 1. Ade Febri Sandhini Putri
2. Ramadhan Bagus Prasetyo

Komponen Penilaian Laporan dikumpulkan pada


A : Pretest A: Tanggal : 18/10/2018 Jam : 11.00-13.00
B : Kegiatan Praktikum B: Praktikan Asisten
C : Laporan Praktikum C:
D : Tugas D: (Tea Maulida R) ( )

MEDIA PEMBELAJARAN
1) Alat tulis (pensil warna, spidol, drawing pen)
2) Penggaris
3) Laptop/ komputer

Nilai
(10)

LANGKAH KERJA

Tea Maulida Rahayu/18/426916/GE/08852/Pembangunan Wilayah


Penjelasan dan
demonstrasi asisten
praktikum

Membuat Penggambaran Penggambaran


desain simbol secara simbol
simbol peta manual menggunakan
perangkat lunak
Quantum/ArcGI
S

Menentukan
Simbol pictorial, peletakan
simbol simbol pada
abstrak/geometrik, Memanggil tiga
peta macam data
simbol
huruf/angka berupa data
titik,garis, dan
area

Penggambaran
seluruh desain
Table desain simbol pada
simbol peta peta dummy
Menyimpulkan
kelebihan dan
kekurangan
simbolisasi
menggunakan
Hasil desain simbol perangkat lunak
pada peta dummy

Tabel perbandingan
simbolisasi secara manual
dan digital

Keterangan :

: Input : Proses : Output

Nilai
(10)

HASIL PRAKTIKUM
1) Tabel desain simbol secara manual (Terlampir)
2) Peta penggambaran simbol secara manual (Terlampir)

Tea Maulida Rahayu/18/426916/GE/08852/Pembangunan Wilayah


3) Tabel perbandingan simbolisasi secara manual dan digital

No Pembeda Simbolisasi Manual Simbolisasi Digital


.
1. Waktu yang Lama Sebentar
dibutuhkan
2. Tingkat kreativitas Sesuai imajinasi Sudah ditentukan
3. Kemampuan Semua orang bisa Hanya orang tertentu yang
pembuat memahami teknologi
4. Tampilan peta Kurang rapi Lebih rapi
5. Proses pengerjaan Rumit Praktis
6. Media yang Alat tulis Laptop/komputer
digunakan
7. Biaya Lebih murah Realtif lebih mahal

PEMBAHASAN

Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mengatakan obyek tertentu
(Riyadi,1994), simbol pada peta merupakan suatu tanda yang mewakili suatu
kenampakan yang ada pada permukaan bumi pada peta. Dalam penggambarannya
simbol ditempatkan sesuai pada lokasi kenampakan pada peta utama dan
penjelasan/keterangannya ditempatkan pada legenda. Simbol merupakan suatu alat
yang berfungsi untuk menggambarkan keadaan medan dan letaknya didalam peta.
Simbol yang baik adalah simbol yang sudah dikenal dan mudah digambar. Didalam
pembuatan peta pemasukan simbol-simbol inilah yang menyebabkan peta dapat
dibaca. Simbol-simbol ini mempunyai arti dan bentuk. Dengan mengetahui arti dan
bentuk simbol-simbol tersebut maka pemilihan simbol harus disesuaikan dengan
maksud dan tujuan dari pembuatan peta. Pada hakekatnya dengan memetakan simbol-
simbol tersebut, kita dapat membaca tema dari suatu peta dengan mudah. Simbol-
simbol ini digambarkan secara jelas dan menonjol, serta biasanya diberi warna.
Penggambaran simbol pada peta harus memperhatikan dimensi dan cara
penggambaran simbol itu sendiri.
Berdasarkan dimensi keruangannya simbol dapat digambarkan pada bidang datar
atau bidang kertas terbatas hanya sampai data 2 dimensi, yang dimulai dari data titik
(0-dimensi), garis (1-dimensi), dan area (2-dimensi). Pada praktiknya dimensi data
dapat dipilih berdasarkan keinginan pembuat peta yang disesuaikan dengan skala peta.
Sedangkan berdasarkan wujud/cara penggambarannya simbol dapat dibedakan
menjadi simbol pictorial, simbol abstrak/geometrik, dan simbol huruf/angka. Simbol
pictorial merupakan simbol yang mempresentasikan keadaan obyek yang diwakilinya,
namun sudah mengalami penyederhanaan, bentuk atau gambar yang jelas menyerupai
Tea Maulida Rahayu/18/426916/GE/08852/Pembangunan Wilayah
fitur geografis yang dilambangkan dan mirip dengan kondisi sebenarnya. Kemudian
simbol abstrak/geometrik merupakan simbol pada peta yang berupa gambar yang tidak
mirip dengan objek yang sebenarnya, yang digunakan untuk mewakili suatu
kenampakan muka bumi dengan bentuk yang abstrak, yang mudah digambar namun
agak sulit diketahui maksudnya. Misalnya adalah simbol jalan kolektor dan jalan lokal.
Selanjutnya simbol huruf/angka adalah  Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu
kenampakan muka bumi yang khas atau khusus dengan huruf. Simbol ini mempunyai
bentuk yang sangat sederhana dan sangat mudah di pahami, namun kebanyakan simbol
ini kurang memiliki nilai keindahan ataupun kurang begitu artistik. Dari ketiga
wujud/cara penggambaran simbol peta tersebut lebih menarik dan artistik dengan
menggunakan simbol pictorial, namun pembuatannya lebih sulit dan rumit
dibandingakan dengan simbol abstrak/geometrik dan huruf/angka.
Berdasarkan penggambaran simbol peta secara manual yang digambarkan pada
peta dummy pada praktiknya dimensi data dapat dipilih berdasarkan keinginan
pembuat peta yang disesuaikan dengan skala peta. Misalnya pada skala kecil dapat
digambarkan dengan simbol titik dan garis,tetapi pada skala besar dapat digambarkan
dengan simbol area. Simbol yang dipilih harus mempertimbangkan antara kesesuaian
konstruksi yang dibuat dengan obyek yang disimbolisasi, misalnya hutan disimbolkan
dengan warna hijau, karena kesesuaian antara warna hijau dengan ciri khas hutan.
Ukuran simbol harus disesuaikan dengan jumlah luasan yang ada dipeta, sehingga
tidak menutupi keseluruhan muka peta dan objek lain. Simbol yang digambarkan pada
peta harus jelas,mudah dibaca dan diintepretasikan, karena simbol merupakan media
komunikasi antara pembuat dan pembaca peta. Pemilihan simbol pada peta yang
dibuat,yaitu sederhana, mudah digambar, dan cukup teliti untuk mewakili suatu
kenampakan dipermukaan bumi pada peta. Selain itu,pemilihan simbol antara satu
dengan simbol yang lainnya harus jelas perbedaannya dan dibuat dengan
mempertimbangkan unsur estetika karena peta merupakan salah satu bentuk seni.
Berdasarkan penggambaran simbol menggunakan perangkat lunak
Quantum/ArcGIS dapat mempermudah pembuat peta dalam melakukan simbolisasi,
karena pada umumnya telah tersedia pilihan perpustakaan simbol (symbol library)
dimana pengguna tinggal memilih simbol sesuai dengan keinginan. Perbandingan
pembuatan simbol secara manual dan secara digital dalam beberapa aspek
menunjukkan adanya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penggambaran
simbol secara manual memiliki banyak kekurangan dalam pembuatannya karena selain
membutuhkan waktu yang lama juga juga perlu keahlian tersendiri, sedangkan simbol
digital lebih cepat pembuatannya. Tenaga yang dibutuhkan untuk pembuatan simbol
manual lebih banyak, karena memerlukan konsentrasi tinggi dan banyak berfikir. Jadi,
dari kedua penggambaran simbolisasi tersebut lebih nyaman dan fleksibel dengan
menggunakan perangkat lunak daripada secara manual.

Nilai
(65)

KESIMPULAN
Tea Maulida Rahayu/18/426916/GE/08852/Pembangunan Wilayah
1) Dimensi data untuk penggambaran simbol pada bidang kertas terbatas hanya sampai data
2 dimensi,mulai dari data titik,garis, dan area pada peta. Dapat digambarkan dalam
wujud pictorial,abstrak/geometrik, huruf/angka.
2) Pembuatan simbol peta dapat digambarkan secara manual dan digital.
3) Penggambaran proses simbolisasi peta lebih mudah,nyaman, dan praktis dilakukan
dengan cara digital dibandingkang dengan cara manual.

Nilai
(10)

DAFTAR PUSTAKA

Imran, Syaiful. Pemetaan dan Simbol Peta bagian 2. 16 Maret 2009.


https://ipankreview.wordpress.com/tag/simbol-peta/ (diakses pada 16 oktober 2018).

Riyadi,G. 1994: Visualisasi Kartografi. Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik. Universitas Gadjah
Mada,Yogyakarta.

Hisanah, Nisrina Niwar, Sawitri Subiyanto, and Arief Laila Nugraha. “Kajian Teknis Penerapan
Generalisasi Peta Rupabumi Indonesia (RBI) dari skala 1 : 50.000 Menjadi Skala 1 :250.000”.
Jurnal Geodesi Undip,2015: 249.

Nilai
(5)

Tea Maulida Rahayu/18/426916/GE/08852/Pembangunan Wilayah


TUGAS

1. Apa yang saudara ketahui tentang konsep generalisasi pada peta?

Jawab :

Generalisasi peta adalah suatu proses penyederhanaan yang disebabkan adanya


pengecilan atau turunan peta dari skala besar ke kecil dengan mempertahankan cirri/karakter
utama dari peta yang bersangkutan (Hisanah dkk, 2015). Generalisasi dibutuhkan karena masing-
masing peta memiliki skala tertentu yang memerlukan tingkat kedetailan sendiri dan tergantung
pada tujuan pemetaan. Semakin kecil skala petanya, maka semakin besar tingkat generalisasinya.
Generalisasi terdiri dari pemilihan jenis kenampakan yang akan ditampilkan, penyederhanaan
kenampakan yang akan dipilih dan melestarikan corak wilayah yang dipetakan. Metode
generalisasi meliputi beberapa tahap,yaitu seleksi, penyederhanaan, kombinasi, dan
penggabungan serta pergeseran. Dalam melakukan generalisasi terdapat faktor penting yang
harus diperhatikan, yaitu tujuan dari peta dan penggunaanya, akurasi geometris dan atributnya,
kualitas , estetika, dan hirarki visual.

Anda mungkin juga menyukai