Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH

BAB: BIOLOGI TANAH-CACING TANAH


(PERAN CACING TANAH DALAM MEMBALIK LAPISAN TANAH DAN
MEMBENTUK PORI)

Tujuan :
Mempelajari peran cacing tanah dalam :
● Mencampur sisa tanaman (bahan organik) dengan tanah
● Meningkatkan dan mempertahankan jumlah pori makro tanah
● Sumber hara tanah
● Meningkatkan daya serap air permukaan
● Berperan sebagai pembalik tanah (Bioturbasi)
● Pengurai bahan organik
Dasar Pengetahuan :
Cacing tanah merupakan hewan tanah yang lebih aktif pada malam hari, hidup pada
tanah yang lembab dengan sirkulasi udara yang bagus. Pada tanah berpasir dan kering,
populasi cacing tanah sangat sedikit. Sinar matahari (sinar ultra violet) akan membunuh
cacing tanah. Cacing tanah memakan tanah dan
bahan organik, memperoleh nutrisi dari
mikroorganisme yang hidup di dalam lapisan
organik, kemudian mengeluarkan ‘cast’ atau
kotoran yang merupakan campuran tanah dan
bahan organik. Bila populasi cacing tanah cukup
banyak, kebanyakan tanah disekitarnya sudah pernah dicerna dan melalui saluran pencernaan
cacing tanah.
Cacing tanah grup anesic berperan penting dalam membalik tanah, dimana lapisan
bawah di bawa ke lapisan atas dan sebaliknya. Cacing tersebut tinggal di dalam tanah, tetapi
dia memakan bahan organik setengah lapuk yang ada di permukaan tanah, dibawa ke lapisan
bawah. Dengan demikian telah terjadi distribusi bahan organik dan partikel tanah di lapisan
atas, masuk ke lapisan bawah. Kegiatan pembalikan lapisan tanah secara biologi ini biasa
disebut sebagai Bioturbasi.
Cacing tanah dari grup anesic dan endogenic (makan dan hidup dalam tanah)
beraktivitas dalam tanah baik secara vertical maupun horizontal, sehingga terbentuk liang
(saluran) dalam tanah. Dengan demikian jumlah pori makro tanah bertambah, infiltrasi tanah
meningkat. Pada musim penghujan, peningkatan jumlah infiltrasi air tanah merupakan faktor
penting untuk mengendalikan limpasan permukaan dan pengangkutan partikel tanah (erosi).
Secara ekologi hewan ini dibagi menjadi 3 kelompok:
1. Kelompok Epigeik: Kelompok cacing yang hidup dan makan bahan organik di lapisan
organik (permukaan), bergerak horizontal, tidak membentuk saluran (channel),
tubuhnya berwarna gelap.
2. Kelompok Endogeik: Kelompok cacing yang hidup di lapisan tanah bawah, makan
tanah mineral, membuat lubang saluran dan tinggal menetap di dalamnya, cast
dibentuk di dalam saluran tersebut. Warna tubuh merah muda.
3. Kelompok anesik: Kelompok cacing yang hidup di dalam tanah, tetapi makanannya
diperoleh dari lapisan organik (atas), membentuk lubang saluran dalam tanah dengan
bagian ujung terbuka ke permukaan tanah, meninggalkan cast pada permukaan tanah.
Warna tubuhnya gelap di bagian atas (dorsal), dan terang di bagian bawahnya
(ventral).
Jadi kelompok epigeik adalah kelompok penghancur seresah, dan kelompok endogeik
dan anesik adalah kelompok pencampur tanah dengan bahan organik dan memperbaiki
struktur tanah sehingga sering juga disebut sebagai ‘pengolah tanah’ atau ‘penggali tanah’
atau ‘soil engeenering’.
Karakteristik Cacing Tanah
1. Mengeluarkan ‘cast’ atau kotoran yang merupakan campuran tanah dan bahan organik
2. Termasuk invertebrata (tidak memilik tulang belakang) dan bergerak menggunakan
otot circular dan longitudinal yang terletak dibawah epidermis
3. Tidak memiliki sistem respirasi dan bernafas melalui kulitnya yang selalu
membutuhkan kondisi lembab
4. Bersifat simetrik bilateral, artinya bila tubuh cacing dibelah memanjang maka bagian
tubuh sebelah kiri simetris dengan tubuh sebelah kanan
5. Pada saat membuat liang, tubuhnya mengeluarkan lendir (mucus) yang berfungsi
sebagai semen agar liang tetap stabil, sehingga dapat digunakan berkali-kali karena
bebas hambatan oleh penyumbatan
Bagian-bagian Cacing Tanah dan Fungsinya

Keterangan
1. Seta: sebagai jangkar yang berguna untuk mendorong tubuhnya dalam bergerak
2. Peristomium: merupakan segmen pertama pada cacing tanah, berisi mulut
3. Prostomium: terletak di bagian atas peristomium terdapat bibir yang menyerupai lidah,
berguna untuk menjajagi lingkungannya, karena cacing tanah tidak punya mata,
telinga, hidung dan tangan
4. Kulit: merasakan lingkungan sekitarnya pada saat bergerak dalam tanah
5. Clitelium: dibawah kepala cacing sekitar sepertiga dari total panjang tubuhnya
terdapat kulit yang membengkak seperti kalung, yang berbeda dengan watna tubuhnya
(pucat keputihan), berfungsi untuk mengeluarkan hasil ekskresi seperti cocoon (telor)
cacing.
6. Periproct: berisi anus cacing

Anda mungkin juga menyukai