Anda di halaman 1dari 11

Lampiran 4

PROFIL

PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH

K.H. AHMAD DAHLAN, SIPIROK

IDENTITAS

NAMA : PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH

K.H. AHMAD DAHLAN

ALAMAT : J L . L O BU T A N J U N G BA R I N G IN ,

DESA KAMPUNG SETIA, KEC.

S I P I RO K

TELEPON : (0634) 441334

WEBS ITE : ww w .ahmad -dahlans ipirok.co m

KODE POS : 22742

KABUPATEN : TAPANULI SELATAN

PROPINSI : SUMATERA UTARA

TAHUN BERDIRI : 1 SEPTEMBER 1962

STATUS KEPEMILIKAN : PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH

LUAS TANAH : 9 Ha

LUAS BANGUNAN : 4.781m2


SEJARAH RINGKAS

Berdasarkan Musyawarah Nasional Majelis Tabligh Muhammadiyah di

Bandung pada tahun 1962 diputuskan tentang pentingnya Pendidikan Ulama dan

Pendidikan Kader di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah. Menindaklanjuti

hasil keputusan munas itu, Muhammadiyah Daerah Tapanuli mendirikan

Pendidikan Mu`allimin di Desa Tamiang Kecamatan Kotanopan dan Pesantren

Pendidikan Ulama di pusat Kecamatan Sipirok pada 1 September tahun 1962.

Namun, dalam perjalanannya, Pendidikan Mu`allimin di Desa Tamiang

Kecamatan Kotanopan tidak dapat berkembang dan bahkan ditutup, sedangkan

Pesantren Pendidikan Ulama di Sipirok terus berkembang dan kemudian

bermetamorfosis menjadi Pondok Pesantren Muhammadiyah K.H. Ahmad

Dahlan, Sipirok sejak tahun 1978 dan tetap eksis hingga dewasa ini. Jika semula

Pesantren Pendidikan Ulama beralamat di Jalan Merdeka 37, Sipirok, maka sejak

dimodernisasi di bawah pimpinan Alm. Kolonel Purnawirawan H. Amiruddin

Siregar (memimpin selama kurang lebih selama 22 tahun), pesantren ini

berpindah alamat ke Desa Lobu Tanjung Baringin, Sipirok. Selama di bawah

kepemimpinan beliau pesantren ini dapat tumbuh dan berkembang dengan baik

mencapai kemajuannya sehingga menjadi salah satu pesantren yang patut

dibanggakan.

Pada masa-masa awal pendiriannya, Pondok Pesantren Muhammadiyah

K.H. Ahmad Dahlan, Sipirok menjadi satu-satunya Sekolah Kader

Muhammadiyah di Pulau Sumatera, berdasarkan rekomendasi Pimpinan Pusat

Muhammadijah Madjlis Pendidikan & Pengadjaran sebagaimana tertuang dalam


Surat Tanda Terdaftar Nomor 2454/N/501/III.51/72 tanggal 24 Dzulhijjah 1391/9

Februari 1972. Kedudukan, fungsi, karakteristik, dan tujuannya dipandang sangat

penting dan strategis dalam upaya menciptakan ulama-intelektual sebagaimana

halnya juga Madrasah Mu`allimin dan Madrasah Mu`allimat Muhammadiyah

Yogyakarta; Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam, Garut Jawa Barat;

Pondok Pesantren Muhammadiyah Karangasem, Paciran Jawa Timur; Pondok

Pensantren Muhammadiyah Gombara, Sulawesi Selatan (Majelis Pendidikan

Kader PP Muhammadiyah, 2010: 62-63).

Secara struktural, selama kurang lebih satu dasawarsa perjalanannya,

Pondok Pesantren Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan, Sipirok diselenggarakan

dan dibina oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sipirok, Pimpinan

Daerah Muhammadiyah (PDM) Tapanuli Selatan, dan Pimpinan Wilayah

Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara secara kolektif-kolegial sebagaimana

tercantum dalam Piagam Pendirian Perguruan Muhammadiyah No. 1899/II-

47/SU-62/1978 tertanggal 26 Zulhijjah 1398/28 Nopember 1978. Namun, dalam

perkembangannya, penyelenggaraan Pondok Pesantren KH Ahmad Dahlan,

Sipirok berada di bawah tanggung jawab Pimpinan Wilayah Muhammadiyah

(PWM) Sumatera Utara bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah

(PDM) Tapanuli Selatan sebagaimana tersirat dan tersurat dalam Peraturan

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 03/PRN.I.0/B/2012 Tentang Majelis

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Selanjutnya, di usianya yang mencapai lebih dari setengah abad (54

tahun), Pondok Pesantren Muhammadiyah KH Ahmad Dalan, Sipirok masih tetap


tegak berdiri dan berkiprah di dunia pendidikan, kaderisasi, dan dakwah. Bahkan,

pesantren ini pernah mengalami masa-masa kemasyhuran dan kejayaannya,

khususnya pada pertengahan tahun 1980-an hingga pertengahan 1990-an.

Hasilnya, dewasa ini ribuan alumninya telah berkiprah dan bekerja di berbagai

aspek profesi dan aktivitas, meliputi: sosial-keagamaan, ekonomi, politik, hukum,

militer, pendidikan, wirausaha, industri perminyakan, dan lain-lain. Mereka

beraktivitas dan berprofesi di sejumlah institusi, negeri maupun swasta, sejak

tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional. Mereka tergabung dalam

sebuah ikatan alumni bernama Ikatan Alumni dan Abituren Pondok Pesantren

Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan, Sipirok (IKAPEMDAS).

VISI

Terwujudnya pesantren bernuansa qaryah thayyibah yang mampu menghasilkan

kader ulama intelektual yang taat dalam beribadah, santun dalam berakhlak,

cerdas dan arif dalam berilmu, tulus dalam berempati, prestisius dalam berkarya,

dan supel dalam bergaul.

MISI

1. Menyelenggarakan proses pembelajaran dan pendidikan secara terpadu sesuai

dengan ketentuan Sisdiknas dan kepesantrenan model Majelis Dikdasmen PP

Muhammadiyah

2. Menyelenggarakan pembinaan akhlak (character building) berdasarkan nilai-

nilai keislaman.
3. Mewujudkan prestasi kelulusan siswa di atas rata-rata dalam ujian nasional.

4. Menyelenggarakan kegiatan tahfidz al-qur’an (minimal 3 Juz) dan tahfidzal-

ahadis (minimal 40 hadis) beserta penafsirannya.

5. Menyelenggarakan pelatihan, kursus, dan praktikum di bidang ibadah

berdasarkan Manhaj Tarjih Muhammadiyah.

6. Menyelenggarakan pelatihan, kursus, dan praktikum bahasa Inggris/bahasa

Arab secara terampil tulisan maupun tulisan.

7. Menyelenggarakan kaderisasi kepemimpinan, organisasi kesiswaan (IPM),

organisasi pengasuhan kepesantrenan, organisasi kepramukaan (Hizbul

Wathan), organisasi dakwah (Korps Muballigh Pesantren), organisasi bela diri

(Tapak Suci)

8. Menyelengarakan pelatihan manajemen di bidang organisasi kesiswaan,

kepanduan, dakwah, dan bela diri

9. Menyelenggarakan pelatihan keterampilan di bidang seni, bela diri, dan olah

raga

TUJUAN

1. Terselenggaranya proses pembelajaran dan pendidikan secara terpadu sesuai

dengan ketentuan Sisdiknas dan ketentuan kepesantrenan model Majelis

Dikdasmen PP Muhammadiyah

2. Terselenggaranya pembinaan akhlak (character building) berdasarkan nilai-

nilai keislaman.
3. Terwujudnya pencapaian prestasi kelulusan siswa di atas rata-rata dalam ujian

nasional.

4. Terselenggaranya pelatihan, kursus, dan praktikum di bidang ibadah

berdasarkan Manhaj Tarjih Muhammadiyah.

5. Terselenggaranya kegiatan tahfidz al-qur’an (minimal 3 Juz) dan tahfidzal-

ahadis (minimal 40 hadis) beserta penafsirannya

6. Terselenggaranya pelatihan, kursus, dan praktikum bahasa Inggris/bahasa Arab

secara terampil tulisan maupun tulisan.

7. Terselenggaranya kaderisasi kepemimpinan, organisasi kesiswaan (IPM),

organisasi kepengasuhan kepesantrenan, organisasi kepramukaan (Hizbul

Wathan), dan organisasi dakwah (Korps Muballigh Pesantren)

8. Terselengaranya pelatihan manajemen di bidang organisasi kesiswaan,

kepanduan, dakwah, dan bela diri

9. Terselenggaranya pelatihan keterampilan di bidang seni, bela diri, dan olah

raga

KOMPETENSI LULUSAN

I. KOMPETENSI DASAR

a. Lulusan mampu mengetahui dan menguasai materi pembelajaran serta

mengikuti perkembangan keilmuan tingkat sekolah menengah

pertama/sederajat dan tingkat sekolah menengah atas/sederajat di bidang

pengetahuan agama maupun pengetahuan umum serta mampu melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.


b. Lulusan mampu menghayati nilai-nilai keilmuan keagamaan dan terampil

mengamalkannya dalam hal berkeyakinan, beribadah, berakhlak, dan

bersosialisasi secara baik dan benar sesuai dengan tuntutan ajaran syariah

Islam menurut Manhaj Muhammadiyah

c. Lulusan mampu menghayati nilai-nilai keilmuan non-keagamaan dan

terampil mengaplikasikannya dalam hal berpikir, bertindak, dan berkarya

sesuai dengan tuntutan perkembangan dan kemajuan peradaban zaman

kekinian.

II. KOMPETENSI KHUSUS

a. Lulusan mampu dan terampil berbahasa Arab, Inggris, dan Indonesia

dengan baik dan benar secara lisan maupun tulisan

b. Lulusan mampu dan terampil menulis, membaca, dan mengafal Alqur’an

(minimal 2 juz) dan hadis (40 hadis)

c. Lulusan mampu dan terampil menjadi da’i, qari’, hafiz, khatib, imam sholat,

penyelenggara fardu kifayah, operator komputer, juru kampanye, dan

jurnalis.

d. Lulusan mampu dan terampil menjadi instruktur kaderisasi Muhammadiyah

dan pelaksana kegiatan organisasi setingkat Ikatan Pelajar Muhammadiyah,

Hizbul Wathan, Tapak Suci, Korps Muballigh Pesantren, dan pengasuhan

organsiasi pesantren tingkat pelajar.


MODEL PEMBELAJARAN

Sistem pembelajaran di Pondok Pesantren Muhamadiyah K.H. Ahmad

Dahlan, Sipirok menggunakan model pembelajaran dan pendidikan secara terpadu

(integratif) dengan cara memadukan ilmu-ilmu keagamaan dengan ilmu-ilmu non-

keagamaan serta kegiatan kepesantrenan secara proporsional dan seimbang

sebagaimana yang diformulasikan dalam kurikulum pembelajaran pesantren di

tingkat Madrasah Tsanawiyah dan tingkat Madrasah Aliyah. Model pembelajaran

secara integratif tersebut diselenggarakan melalui:

1. Pembelajaran ilmu-ilmu keagamaan diberikan secara teoritis dan praktis

diperkuat dengan menggunakan bahasa Arab seoptimal mungkin sebagai

bahasa pengantar serta mengkaitkannya dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi zaman kekinian.

2. Pembelajaran ilmu-ilmu non-keagamaan diberikan secara teoritis dan praktis

diperkuat dengan menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia sebagai

bahasa pengantar serta mengkaitkannya dengan norma-norma kewahyuan

3. Penanaman dan penguatan ideologi kemuhamadiyahan dan sekaligus

menekankan implementasinya secara sosial-kultural dalam kaitannya dengan

pembangunan karakter lulusan sebagai kader Muhammadiyah

4. Penerapan pendidikan kepesantrenan dilakukan dalam semangat kebersamaan

dan kekeluargaan dengan pendekatan ketauladanan dengan didukung oleh

kegiatan-kegiatan intra/ekstrakurikuler kepesantrenan


KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pembelajaran Pondok Pesantren Muhammadiyah K.H.Ahmad

Dahlan, Sipirok meliputi aktivitas keilmuan, keagamaan, sosial, budaya,

keterampilan, dan seni, meliputi:

1. Menyelenggarakan proses belajar mengajar sesuai dengan kurikulum SKB

Tiga Menteri secara reguler dari setiap hari Senin hingga Sabtu.

2. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan kepesantrenan setiap hari Senin hingga

Minggu, meliputi:

a. Melakukan bimbingan dan pendidikan Alqur’an (qira’ah, tahfidz, tahsin,

khat) serta penghafalan 2 juz Alqur’an dan 40 hadis (hadis arba’in) beserta

penafsirannya

b. Menghidupkan ibadah wajib dan sunnah, seperti: sholat berjamaah, sholat

rawatib, puasa sunat Senin dan Kamis, dan lain-lain.

c. Melakukan pelatihan imam sholat, fardhu kifayah penyelenggaraan jenazah,

pelatihan ibadah haji, dan ibadah qurban

d. Melakukan pembacaan dan pengkajian kitab kuning; Kitab Tafsir Ibn Kasir

bagi tingkat Tsanawiyah dan Kitab Tafsir al-Azhar bagi tingkat Aliyah

e. Melakukan Kuliah Tujuh Menit (kultum) dan Khutbah Jum`at

3. Melakukan berbagai kegiatan ekstrakurikuler, berupa:

a. Pelatihan dan kursus keterampilan berbahasa Arab, Inggris, dan Indonesia

melalui kegiatan pengumpulan dan penghafalan kosa kata (mufradat),

percakapan sehari-hari (muhadatsah), pelatihan pidato (muhadarah),

pelatihan tulisan indah kaligrafi (khat), dan lain-lain.


b. Pelatihan kaderisasi kepemimpinan dan organisasi melalui organisasi Ikatan

Pelajar Muhammadiyah (IPM), Hizbul Wathan (HW), Badan Kemakmuran

Masjid (BKM), Kepengurusan Pesantren, Korps Muballligh Pesantren

(KMP), Korps Pecinta Alam Pesantren (KPAP), dan lain-lain.

c. Pelatihan dakwah, penyelenggaraan jenazah, pelatihan ibadah haji, dan

ibadah qurban

f. Kursus keterampilan, minat, dan bakat, meliputi: kursus komputer, nasyid,

kaligrafi, tata busana, tata boga, kegiatan olah raga (atletik, tenis meja,

futsal, volly, sepak bola, takraw, bulu tangkis), bela diri (tapak suci),

pelatihan juru kampanye, dan jurnalistik

d. Praktik Dakwah Lapangan dan Muballigh Hijrah para dai muda pesantren

ke berbagai daerah, cabang, dan ranting Muhammadiyah, khususnya dan ke

berbagai komunitas Muslim lainnya.

e. Pengiriman kontingen pesantren ke berbagai kegiatan kesiswaan dan

kepesantrenan di tingkat daerah, wilayah, dan nasional

STRATEGI DAN TATA TERTIB PEMBELAJARAN

Pembelajaran dan pendidikan pesantren memadukan Kurikulum tahun

2013 dengan sistem pendidikan pesantren Muhammadiyah. Materi

pembelajarannya didistribusikan secara seimbang pagi dan sore. Artinya,

pelajaran umum, keagamaan, dan kepesantrenan digabungkan secara bersamaan

guna menghindari “penganaktirian” bidang-bidang ilmu tertentu daripada bidang-

bidang ilmu yang lain.


TENAGA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Kegiatan Kepesantrenan dan Kegiatan Belajar Mengajar SKB Tiga

Menteri di lingkungan Pondok Pesantren Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan

Sipirok dibina dan diasuh oleh 19 orang praktisi pendidikan berkualifikasi sarjana

S1, S2, dan S3 yang berasal dari berbagai perguruan tinggi terkemuka, di

antaranya: UIN Jakarta, PUTM Yogyakarta, UMS Yogyakarta, USU Medan,

IAIN Medan, UMSU Medan, UMTS Padangsidimpuan, IAIN Padangsidimpuan,

dan lain-lain. Di samping itu, penyelenggaraan kegiatan kependidikan dan

kepesantrenan ini juga didukung oleh 10 orang karyawan.

Anda mungkin juga menyukai