Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ananda Hidayatulloh

NIM : 17105020066
Mata kuliah : Simbol-simbol agama (B)

Pandangan Raymond Firth, dalam bukunya Symbol; public and Private. Firth membuat sejumlah
pernyataan tentang simbol-simbol pada umumnya. Menurut Firth, hakikat simbolisme terletak
dalam pengakuan bahwa hal yang satu mengacu kepada mewakili hal yang lain dan hubungan
antara keduannya pada hakikatnya adalah hubungan yang kongkret dengan yang abstrak, hal
yang khusus dengan hal yang umum. Hubungan tersebut, bagi Firth, membuat simbol memiliki
daya untuk menimbulkan dan menerima akibat-akibat yang kerap kali mempunyai muatan
emosional yang kuat. Itulah sebabnya Firth percaya bahwa bagi banyak masyarakat, relevansi
utama suatu pendekatan antropologis kepada studi tentang simbolisme adalah upaya untuk
menghadapi secara seempiris mungkin masalah manusia yang pokok.

Masalah manusia yang pokok dalam kaitannya dengan simbolisme menurut Firth, merupakan
masalah putus hubungan, yang dimaksudkan adalah adanya suatu kesenjangan antara pernyataan
tindakan secara terbuka pada permukaan simbol dengan makna yang mendasarinnya atau
subtansinya. Firth memandang sebuah simbol memiliki peranan yang penting dalam kehidupan
manusia, sebab manusia menata dan menafsirkan realitasnya dengan simbol-simbol dan bahkan
merekontruksi realitasnya itu dengan simbol. Setiap simbol yang di munculkan memiliki
instrument nilai. Bukan hanya itu, Firth juga berpendapat bahwa simbol tidak hanya berperan
untuk menciptakan tatanan-fungsi yang dapat dianggap pertama-tama bersifat intelektual, tetapi
sebuah simbol juga dapat memusatkan pada dirinya sendiri seluruh semangat yang semestinya
hanya menjadi milik realitas tertinggi yang diwakilinya.

Menurut Firth, simbol dapat menjadi sarana untuk menegakkan tatanan sosial atau untuk
menggugah kepatuhan-kepatuhan sosial. Kesejahteraan seluruh masyarakat akan dapat dipelihara
hanya apabila semua hubungan diatur dan digambarkan dalam suatu sistem simbol.

Anda mungkin juga menyukai