Anda di halaman 1dari 109

Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)

Kota Palopo 2019-2023

PEMERINTAH KOTA PALOPO

R O A D M A P
SISTEM INOVASI DAERAH
(SIDa)

2019-2023

1
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

SUBTITUSI
10% PUPUK
KIMIA DI
KOTA PALOPO
TAHUN
2023

SUBTITUSI
10% PAKAN
UNGGAS DI
KOTA PALOPO
TAHUN 2023

i
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Ringkasan Eksekutif
Peraturan Bersama Menteri Riset dan Teknologi, dan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia No. 3 Tahun 2012 dan No. 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi
Daerah sebagai upaya Pemerintah dalam menyikapi tuntutan peningkatan produktivitas
daya saing nasional maupun daerah yang mensyaratkan kapasitas inovatif. Untuk
meningkatkan daya saing dan kapasitas inovatif diperlukan agenda strategis yang harus
dilaksanakan dengan komitmen tinggi. Agenda strategis disusun berdasarkan landasan
sistem inovasi daerah, termasuk penguatan kelembagaan, mekanisme hubungan dan
dokumen rencana. Melalui Panduan Penguatan Sistem Inovasi daerah yang selanjutnya
disebut SIDa ini, semua pihak yang berkepentingan diharapkan dapat memperoleh
gambaran umum tentang proses penyelenggaraan dan pembangunan daerah melalui
Penguatan SIDa sesuai yang diamanahkan dalam Peraturan Bersama. Dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, Pemerintah daerah memiliki
peran yang sangat penting dan strategis.Pemerintah Daerah tidak hanya berfungsi sebagai
penyelenggaraan pemerintah, tetapi juga sebagai penyelenggara utama pembangunan di
daerah.
Dengan demikian, upaya pencapaian sasaran pembangunan nasional khususnya
pembangunan di daerah, dan upaya mempertahankan fundamental perekonomian Negara
untuk tetap kuat menghadapi tantangan global dapat diatasi bersama oleh Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah melalui keterpaduan penerapan kebijakan di masing-masing sektor
serta mendapat dukungan penuh seluruh lapisan masyarakat dan industri.
Semoga Allah SWT. Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi upaya kita dalam
melanjutkan pembangunan, untuk mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat.

i
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, hanya karena ridhoNya
Roadmap Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) 2019-2023 Kota Palopo dapat
diselesaikan. Secara legal Roadmap merupakan amanah dari Peraturan Bersama Menteri
Negara Ristek dan Teknologi Nomor 03 dan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2012
tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah.
Substansi dokumen Roadmap ini dikembangkan dari Visi Rencana Pembangunan
Jangka Manengah Daerah Kota Palopo Tahun 2018-2023 : “Terwujudnya Kota Palopo
sebagai Kota Maju, Inovatif dan Berkelanjutan Pada Tahun 2023”.
Dokumen Roadmap ini memuat 2 (dua) bidang fokus program dan kegiatan (1)
Optimasi Biostimulan Cair dan Padat Berbahan Baku Rumput Laut Glacilarria (2),
Optimasi Pakan Unggas Berkualitas Berbahan Baku Lokal sebagai bentuk penguatan
jaringan Inovasi, pengembangan teknoprener dan penataan pembangunan tematik daerah
akan mengerucut ke dalam serangkaian kegiatan pendampingan teknis, kajian kebijakan
(action research) dan intermediasi. dalam bentuk indikator-indikator yang berkesesuaian,
yakni penguatan ekosistem inovasi.
Dokumen Roadmap ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari dokumen RPJMD
Tahun 2018-2023, dan akan menjadi dokumen acuan bagi seluruh pogram dan kegiatan-
kegiatan kolaboratif di Kota Palopo sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya
kepada Bapak Walikota Palopo, Bapak Gubernur Sulawesi Selatan, Kementerian Riset dan
Teknologi/BRIN, dan Walikota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan, pihak lain yang
memberikan bantuan berupa saran dan masukan sehingga tersusunnya secara lengkap
dokumen ini.
Kami juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pokja serta
Sekretariat Tim Koordinasi SIDa Kota Palopo di bawah koordinasi Kepala Balitbangda, yang
secara teknis melakukan penyusunan dokumen ini.
Semoga Allah SWT. senantiasa memberikan petunjuk dan barokahNya bagi setiap
langkah kita untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

ii
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Sambutan Walikota Palopo


Bismillahirrahmaanirrahiim,
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan
banyak nikmat rahmat dan barokah bagi kita sekalian.
Sholawat dan salam senantiasa dilimpahkan bagi Nabi
Muhammad saw., para sahabat, dan umatnya sampai akhir
zaman.
Visi Pembangunan Kota Palopo Tahun 2018-2023
adalah Terwujudnya Kota Palopo sebagai Kota Maju,
Inovatif dan Berkelanjutan Pada Tahun 2023, Visi ini
dapat dijelaskan bahwa dalam mewujudkan Kota Palopo
yang sejahtera,mandiri dan berdaya saing baik Pemerintah
maupun masyarakatnya, melalui perubahan pola fikir
(mindset) dan pola kerja (framework) serta kreativitas keinovasian dengan melibatkan
partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat.
Tujuan bersama dari pembangunan Kota Palopo adalah menciptakan kesejahteraan
masyarakat yang berkeadilan dan berkelanjutan. Tentu saja kesejahteraan hanya dapat
tercipta apabila kita semua, baik jajaran pemerintah maupun masyarakat, memiliki
produktivitas atau daya saing yang tinggi. Untuk mencapai daya saing yang tinggi diperlukan
upaya-upaya pembaharuan dalam cara berfikir dan cara bekerja kita sekalian.
Penguatan sistem inovasi daerah merupakan salah satu pendekatan yang kita
gunakan untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas pencapaian target-target
pembangunan. Dalam melaksanakan penguatan sistem inovasi ini diperlukan adanya
komitmen, konsistensi dan kesungguhan seluruh jajaran birokrasi dan lembaga legislatif.
Kami menyambut baik dan responsive dengan adanya Roadmap Penguatan Sistem
Inovasi Daerah (SIDa) Tahun 2019-2023 Kota Palopo. Roadmap ini harus dijadikan acuan
bagi koordinasi dan pelaksanaan pembangunan. Program dan kegiatan yang ada di dalam
roadmap ini harus dilaksanakan secara optimal dan konsisten oleh seluruh OPD.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan yang tinggi serta
mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota Tim Koordinasi Penguatan SIDa, para
pihak yang mendukung, sehingga tersusunnya Roadmap ini dengan baik.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan ridhoNya kepada kita
semua dalam membangun Kota Palopo, sehingga tercipta masyakarat yang sejahtera yang
berkeadilan , Maju, Inovatif dan Berkelanjutan.
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

iii
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Daftar isi
Ringkasan Eksekutif……………………………………………………………. i
Kata Pengantar…………………………………………………………………. ii
Sambutan Walikota…………………………………………………………….. iii
Daftar isi… ……………………………………………………………………… iv
Daftar Tabel……………………………………………………………………... v
Defenisi………………………………………………………………………….. vii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….. 1


1.1 Latar Belakang……………………………………………………. 1
1.2 Landasan Hukum………………………………………………… 2
1.3 Maksud dan Tujuan……………………………………………… 3
1.4 Hubungan dengan Dokumen Lainnya………………………… 4
1.5 Sistematika Penulisan………………………………………….. 4
BAB II PROFIL KOTA PALOPO……………………………………………. 6
2.1 Aspek Demografi dan Geografi………………………………... 6
2.2 Aspek Daya Saing………………………………………………. 28
BAB III KONDISI SIDA SAAT INI…………………………………………….. 30
3.1 Kondisi Sida Saat Ini…………………………………………….. 30
3.2 Potensi Pengembangan Optimasi Biostimulan Cair dan Padat
Berbahan Rumput Laut Glacillarria……………………………… 37
3.3 Potensi Pengembangan Optimasi Pakan Unggas Berkualitas,
Berbahan Baku Lokal…………………………………………….. 45
BAB IV TANTANGAN DAN PELUANG……………………………………… 51
BAB V KONDISI SIDA YANG AKAN DICAPAI……………………………. 64
BAB VI FOKUS DAN PROGRAM PRIORITAS…………………………….. 70
BAB VII STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ………………………………. 73
BAB VIII INDIKATOR KINERJA………………………………………………. 78
BAB IX RENCANA AKSI……………………………………………………… 82
MATRIKS PROGRAM DAN KEGIATAN
1. Optimasi Biostimulan Cair dan Padat Berbahan Baku
Rumput Laut Glacilarria………………………………………….. 83
2. Optimasi Pakan Unggas Berkualitas, Berbahan Baku……… 91
PUSTAKA………………………………………………………………………… 95
Lampiran : Dokumentasi Kegiatan……………………………………………. 96

iv
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Daftar Tabel
Hal.
Tabel 1 Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Palopo Tahun 2018–2037...................................... 6
Tabel 2 Luas Wilayah dan Pembagian Wilayah Menurut Kecamatan Kota Palopo................. 7
Tabel 3 Luas Wilayah Berdasarkan Tingkat Kemiringan Lereng Kota Palopo
Menurut Kecamatan Tahun 2017………………………………………………………. 9
Tabel 4 Kondisi Topografi Kota Palopo Menurut Kecamatan……………………………………. 10
Tabel 5 Penggunaan Lahan Kota Palopo………………………………………………………….. 15
Tabel 6 Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2010 Kota Palopo
Menurut Lapangan Usaha (persen) 2014─2018…………………………………………. 20
Tabel 7 Distribusi PDRB ADHB Menurut Lapangan Usaha (persen), 2014─2018……………. 21
Tabel 8 Laju Inflasi Kota Palopo Tahun 2017 – 2018 …………………………………………….. 22
Tabel 9 PDRB Per Kapita Kota Palopo Tahun 2016 – 2018………………………………………. 22
Tabel 10 Gini Ratio Kota Palopo Tahun 2014 – 2017………………………………………………. 23
Tabel 11 Indeks Pembangunan Manusia Kota Palopo Tahun 2013–2018……………………….. 23
Tabel 12 Angka Partisipasi Angkatan Kerja Kota Palopo Tahun 2014 – 2018…………………... 24
Tabel 13 Presentase Usaha Mikro dan Kecil Kota Palopo Tahun 2013 – 2017…………………. 24
Tabel 14 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Kota Palopo Tahun 2013 – 2017…………………….. 25
Tabel 15 Persentase Wirausaha Muda Kota Palopo Tahun 2014 – 2018……………………….... 25
Tabel 16 Produktivitas Padi atau Bahan Pangan Utama Lokal Lainnya Per Hektar……………... 26
Tabel 17 Persentase Pembinaan Kelompok Tani Kota Palopo Tahun 2013 – 2017…………….. 27
Tabel 18 Persentase Cakupan Bina Kelompok Pedagang/Usaha Informal
Kota Palopo Tahun 2013 – 2017 …………………………………………………………….. 27
Tabe; 19 Persentase Cakupan Bina Kelompok Pengrajin Kota Palopo Tahun 2013 – 2017……... 27
Tabel 20 Persentase Produksi Perikanan Kota Palopo Tahun 2014 – 2018……………………...... 28
Tabel 21 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per Kapita Kota Palopo Tahun 2013 -2017…… 28
Tabel 22 Produktivitas Total Daerah Kota Palopo Tahun 2013 –2017 …………………………….. 29
Tabel 23 Rasio Ekspor + Impor Terhadap PDB……………………………………………………….. 29
Tabel 24 Hasil lomba cipta inovasi tingkat Kota Palopo Tahun 2017………………………………. 32
Tabel 25 Hasil lomba cipta inovasi tingkat Kota Palopo Tahun 2018………………………………. 33
Tabel 26 Kondisi Pilar Sistem Inovasi dan Kerangka Kebijakan Inovasi…………………………… 36
Tabel 27 Luas lahan Pertanian (dalam Ha) Di Kota Palopo Tahun 2018 ………………………… 40
Tabel 28 Luas Panen dan Produksi Tanaman Sayuran Tahun 2018…………………………….... 40
Tabel 29 Potensi Pengelolaan Rumput Laut di Kota Palopo………………………………………… 41
Tabel 30 Produksi Budidaya Perikanan Kota Palopo Tahun 2018 ( ton)…………………………… 41
Tabel 31 UPT Pembibitan Unggas Mancani Kota Palopo Tahun 2018……………………………... 47
Tabel 32 Produksi Budidaya Perikanan Kota Palopo Tahun 2018 ( ton )…………………………… 47
Tabel 33 Kandungan gizi buah kakao…………………………………………………………………… 48
Tabel 34 Kandungan Theobromin pada bagian-bagian buah kakao………………………………… 49
Tabel 35 Permasalahan strategis sistem inovasi………………………………………………………. 51
Tabel 36 Tantangan dan Peluang penguatan unsur-unsur kelembagaan SIDa……………………. 52
Tabel 37 Tantangan dan Peluang penguatan sistem klaster industri /UKM yang inovatif………… 53
Tabel 38 Penilaian Eksternal Produk Pakan Ternak Berbahan Baku Lokal………………………. 60

v
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023
Tabel 39 Analisis SWOT Optimasi Pakan Unggas Berkualitas Berbahan Baku Lokal ……………. 61
Tabel 40 Fokus dan program prioritas penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kota Palopo
Tahun 2019 – 2023……………………………………………………………………………… 71
Tabel 41 Strategi dan Arah Kebijakan Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo Tahun 2019 – 2023……………………………………………………………… 75
Tabel 42 Rekomendasi sinkronisasi dan integrasi Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023………………………………………………………………………… 77
Tabel 43 Indikator kinerja kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis…………………… 79
Tabel 44 Indikator kinerja kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan difusi inovasi………………….. 79
Tabel 45 Indikator kinerja pengembangan budaya inovasi………………………………………………. 80
Tabel 46 Indikator kinerja Keterpaduan pemajuan sistem inovasi
dan klaster industri daerah, nasional…………………………………………………………… 81
Tabel 47 Indikator kinerja Penyelarasan dengan perkembangan global……………………………… 81

Daftar Gambar

Gambar 1 Peta Administratif Kota Palopo……………………………………………………………… 8


Gambar 2 Peta Jenis Tanah di Kota Palopo…………………………………………………………… 11
Gambar 3 Peta Geologi Kota Palopo…………………………………………………………………... 12
Gambar 4 Peta Hidrologi Kota Palopo ………………………………………………………………… 13
Gambar 5 Walikota Palopo melepas peserta diklat pelaut (foto by spritkita.com) : ……………… 31
Gambar 6 Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo menerima penghargaan inovasi Pelayanan Publik
Tahun 2017 dari Menteri Pemberdayaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi
(Menpan-RB), Asman Abnur, di Surabaya, Sabtu (20/5/2017…………………………. 32
Gambar 7 Teleconference Walikota Palopo bersama Menteri Riset dan Teknologi dan
Pendidikan Tinggi pada Safari Pusat Unggulan Iptek (PUI)…………………………….. 35
Gambar 8 Peta Sebaran Produksi Rumput Laut di Sulawesi Selatan………………………………. 42
Gambar 9 Ulat batang Sagu yang berprotein Tinggi……………………………………………………… 50

vi
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Defenisi
 Inovasi : Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, penerapan, pengkajian,
perekayasaan, dan pengoperasian yang selanjutnya disebut kelitbangan yang bertujuan
mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru atau cara baru
untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses
produksi.

 Sistem Inovasi : Sistem Inovasi Daerah yang selanjutnya disingkat SIDa adalah keseluruhan
proses dalam satu sistem untuk menumbuhkembangkan inovasi yang dilakukan antarinstitusi
pemerintah, pemerintahan daerah, lembaga kelitbangan, lembaga pendidikan, lembaga penunjang
inovasi, dunia usaha, dan masyarakat di daerah.

 Penguatan Kebijakan SIDa merupakan aktifitas dalam menguatkan kebijakan-kebijakan makro


yang mendukung pelaksanaan penguatan SIDa di daerah

 Penataan kelembagaan dalam kerangka penguatan SIDa ditujukan untuk terwujudnya dukungan
kapasitas dan kapabilitas lembaga dalam memperkuat kerangka pelaksanaan SIDa

 Lembaga Kelitbangan adalah institusi yang melakukan kegiatan penelitian, pengembangan,


penerapan, pengkajian, perekayasaan, dan pengoperasian yang bertujuan mengembangkan
penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru atau cara baru untuk menerapkan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.

 Kelembagaan Iptek (UU No. 18 Tahun 2002) tersebut terdiri atas unsur: perguruan tinggi, lembaga
litbang, badan usaha dan lembaga penunjang (pasal 6 UU No. 18/2002).

 Jaringan Sistem Inovasi daerah (SIDa) adalah interaksi antara lembaga/organisasi dalam SIDa
(pasal 19 ayat 1).Interaksi ini melibatkan sistem politik, sistem pendidikan dan litbang, sistem
industri, serta sistem pendukung lainnya.Penguatan Jaringan SIDa bertujuan untuk men-sinergikan
kemampuan yang dimiliki masing-masing lembaga/organisasi SIDa dalam satu rantai kegiatan
(pasal 19 ayat 2).

 Pengembangan SIDa adalah keseluruhan proses dalam satu sistem untuk


menumbuhkembangkan inovasi yang dilakukan antarinstitusi pemerintah, pemerintahan daerah,
lembaga kelitbangan, lembaga pendidikan, lembaga penunjang inovasi, dunia usaha, dan
masyarakat di daerahPengertian mengenai kompetensi mencakup dua pengertian, yaitu
kompetensi individu dan kompetensi organisasi. Kompetensi individu mencakup pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skills) dan kemampuan (abilities) yang dimiliki seseorang dalam sebuah
organisasi. Sedangkan kompetensi organisasi merupakan tindakan kolektif dari karakteristik
kompetensi individu dalam tingkatan organisasi dalam hal ini lembaga.

 Roadmap Penguatan SIDa atau pemetaan rencana Penguatan SIDa pada dasarnya merupakan
serangkaian proses perencanaan SIDa yang didorong oleh proyeksi kebutuhan-kebutuhan
(projected needs) atas kondisi masa yang akan datang dengan memperhatikan kondisi saat ini
serta melihat peluang dan tantangan yang ada, yang selanjutnya dituangkan dalam suatu rencana
kerja selama 5 tahunan.

vii
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Inovasi Daerah ditujukan untuk mendukung peningkatan kinerja Pemerintah


Daerah dan Pelayanan Publik, secara optimal dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Sasaran Inovasi Daerah diarahkan untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan Pelayanan Publik,
pemberdayaan dan peran serta masyarakat, dan peningkatan Daya Saing Daerah.
Sejalan dengan itu, usulan Inovasi Daerah tentunya tidak dibatasi hanya berasal dari
Pemerintah Daerah, melainkan dibuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi
masyarakat untuk mengusulkan Inovasi Daerah. Inovasi Daerah sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah didefinisikan sebagai semua bentuk pembaharuan dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah. Inovasi Daerah dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk,
yaitu inovasi tata kelola Pemerintahan Daerah, inovasi Pelayanan Publik, dan/atau
Inovasi Daerah lainnya sesuai dengan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah
Salah satu upaya meningkatkan daya saing adalah dengan Penguatan Sistem
Inovasi, menghadapi persaingan global ditentukan oleh kemampuan dalam
memanfaatkan modal sumber daya alam dan manusianya melalui penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang akan menelurkan inovasi-inovasi dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi dan pengelolaan sumber daya alam secara terpadu, efektif,
berkelanjutan dan memiliki daya saing yang tinggi.
Selanjutnya, dalam Buku Pedoman Penyusunan SIDa (2013) disebutkan bahwa
SISTEM INOVASI DAERAH ( SIDa) adalah keseluruhan proses dalam satu sistem
untuk menumbuh-kembangkan inovasi yang dilakukan antar institusi pemerintah
(pusat) dan pemerintahan daerah, lembaga penelitian dan pengembangan, dunia
usaha (perusahaan dan UMKM), dan masyarakat di daerah. Selanjutnya unsur yang
tidak kalah penting adalah networking melalui kerjasama dari unsur-unsur
penggerak SIDa baik dalam pengembangan iptek oleh inovator, difusi dan proteksi
inovasi, dan kebijakan pendukung oleh pemerintah, serta penerapan dari inovasi
oleh dunia usaha dan bisnis. Dalam pelaksanaannya diperlukan langkah perumusan
dan penyusunan rencana dan strategi dengan penyusunan Roadmap (peta rencana)
Penguatan SIDa Kota Palopo sesuai amanat Peraturan Bersama Menteri Negara
Ristek dan Teknologi Nomor 03 dan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2012.

1
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023
Peraturan ini mengarahkan penataan kelembagaan dan penyusunan dokumen
strategis penguatan sistem inovasi daerah dalam bentuk roadmap. Sistem Inovasi
Daerah dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya saing daerah. Sistem ini
menuntut peran aktif dan sinergis antar elemen akademisi, bisnis dan pemerintah.
Roadmap atau peta rencana, adalah alat sekaligus indikator perencanaan
berorientasi masa depan atau foresight yang merupakan perencanaan dinamis yang
mampu mengantisipasi dan mengelola perubahan. Foresight melibatkan proses
identifikasi masa depan yang diinginkan secara rasional, dan menjadikannya
sebagai dasar perencanaan di masa kini untuk mencapainya.
1.2 Landasan Hukum
Dalam penyusunan Roadmap SIDa, peraturan perundang-undangan yang
digunakan sebagai landasan hukum mengacu pada Peraturan Bersama Menteri
Riset dan Teknologi Nomor 03 Tahun 2012 dan Menteri Dalam Negeri Nomor 36
Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah. Peraturan bersama ini
dilandasi pada beberapa peraturan perundang-undangan antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten
Mamasa dan Kota Palopo di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4186);
2. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang - Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi;
4. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2019 tentang Peta
Panduan (ROADMAP) Pengembangan Industri Rumput Laut Nasional Tahun
2018-2021;
6. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kota Palopo;

2
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023
1.3 Maksud dan Tujuan
Perencanaan yang dimuat dalam Roadmap SIDa, mewujudkan komitmen dan
konsistensi dari siapa yang melakukan, apa yang dikerjakan, dimana dilaksanakan,
kapan direalisasikan, berapa yang dibutuhkan, dampak yang dirasakan, output
yang dihasilkan, periode yang diperlukan dalam menghasilkan output tersebut, dan
proses monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan yang dimaksud secara berkala
guna menentukan apakah perlu dilakukan modifikasi kegiatan yang dilaksanakan
sekaligus untuk koreksi pada rencana kegiatan selanjutnya.
Dengan mengacu pada Pedoman Penyusunan Roadmap SIDa, maka maksud
dan tujuan disusunnya dokumen Roadmap SIDa Kota Palopo adalah:
1. Menjadi instrumen untuk melihat sejauh-mana komitmen pemerintah daerah
Kota Palopo menerapkan SIDa ke dalam perencanaan pembangunan
daerah.
2. Menjadi salah satu dasar pelaksanaan peningkatan kapasitas pemerintah
daerah Kota Palopo untuk meningkatkan daya saing daerah dan pelaksanaan
MP3EI 2011-2025.
3. Menjadi acuan kegiatan-kegiatan kolaboratif, implementatif di daerah
melibatkan berbagai pihak dengan peran dan fungsi masing-masing.
4. Menyusun indikator-indikator untuk baseline dan tolok ukur yang akan
digunakan dalam pencapaian roadmap Sistem Inovasi Daerah yang
diinginkan.
5. Menjadi instrumen atas kebijakan mandatory dari Kementerian Dalam Negeri
dan Kementerian Riset dan Teknologi / BRIN tentang Penguatan Sistem
Inovasi Daerah.
Dalam implementasi, roadmap ini dirancang dengan pendekatan yang fleksibel,
sehingga pelaku dapat melakukan penyesuaian- penyesuaian sesuai dengan
kondisi dan perkembangan kemampuan masing-masing, di mana tema prioritas
yang diangkat sebagai salah satu daya saing Kota Palopo adalah :
1. Optimasi Biostimulan cair dan padat berbahan Rumput Laut Glacillarria;
2. Optimasi Pakan Unggas Berkualitas, Berbahan Baku Lokal;
Dalam kaitan ini, pengembangan hulu-hilir berbasis Usaha Kecil Masyarakat
(UKM) mengarah ke Industri Kecil dan Manengah yang menciptakan lapangan kerja
baru di masyarakat dengan tetap mengedepankan kesesuaian dari sisi industri hulu
maupun dari aspek hilirisasi kegiatan Potensi dan pengembangan, dan
memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Roadmap SIDa Kota Palopo 2019-
2023.

3
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023
1.4 Hubungan dengan Dokumen Lainnya

Roadmap SIDa Kota Palopo merupakan salah satu alat perencanaan dalam
melaksanakan kegiatan pembangunan di Kota Palopo, Oleh sebab itu, roadmap
SIDa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan dokumen-dokumen
perencanaan lainnya seperti:
1. Dokumen RPJP Nasional
2. Dokumen RPJMP Nasional
3. Dokumen RPJP Provinsi Sulawesi Selatan
4. Dokumen RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan
5. Dokumen RPJP Kota Palopo.
6. Dokumen RPJMD Kota Palopo
7. Dokumen renstra masing-masing Perangkat Daerah dan
8. Dokumen RKPD yang merupakan penjabaran dari RPJMD Kota Palopo 2018-
2023 yang memuat program/kegiatan setiap Perangkat Daerah.
Seperti yang telah ditetapkan, bahwa salah satu tujuan penyusunan roadmap
SIDa adalah sebagai bahan masukan dalam penyusunan dan pelaksanaan
Dokumen RPJMD, maka apabila peraturan daerah tentang RPJM Kota Palopo telah
ditetapkan, maka dokumen SIDa hendaknya harus diintegrasikan dengan dokumen
RPJMD Kota Palopo.

1.5 Sistematika Penulisan


1. Pendahuluan, berisi penjelasan tentang latar belakang, maksud dan tujuan,
landasan hukum dan korelasi dokumen perencanaan lainnya.
2. Profil Daerah, yang dimaksud adalah tentang kondisi daerah berisi penjelasan
tentang aspek geografis; aspek demografis; aspek sosial budaya; aspek
perekonomian daerah; aspek infrastruktur wilayah; aspek tata-ruang dan aspek
kelembagaan
3. Kondisi Sistem Inovasi Daerah Saat Ini, bab ini dijelaskan SIDa yang dikaitkan
dengan Kerangka Kebijakan Inovasi (KKI) yang meliputi Kerangka umum yang
kondusif bagi inovasi dan bisnis; Kelembagaan dan daya dukung iptek /
litbangyasa serta kemampuan absorpsi industri, khususnya UMKM; Kolaborasi
bagi inovasi dan difusi inovasi; Budaya inovasi; Keterpaduan pemajuan sistem
inovasi dan klaster industri daerah dan nasional; dan Keselarasan dengan
perkembangan global.

4
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023
4. Tantangan dan Peluang Sistem Inovasi Daerah;
Berisi uraian isu-isu strategis yang penting dan menentukan dalam penguatan
SIDa di Kota Palopo, baik kondisi saat ini maupun antisipasi yang harus dilakukan
di masa akan datang.
5. Kondisi Sistem Inovasi Daerah yang Akan Dicapai;
Bab ini menjelaskan kondisi SIDa yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun yang
akan datang (Tahun 2023).
6. Strategi dan Arah Kebijakan Penguatan Sistem Inovasi Daerah menjelaskan
langkah-langkah yang akan diambil dalam rangka pencapaian sasaran sekaligus
tujuan penguatan SIDa. Langkah yang dimaksud antara lain ditempuh dengan
mengembangkan kreativitas dan inovasi yang dihasilkan lembaga penelitian (PT
ataupun balai penelitian lainnya), yang nantinya akan diabsorpsi oleh
pengguna/UMKM/industri dan akan didukung dengan kebijakan pemerintah yang
mendukung untuk semua pihak. Pengembangan yang dimaksud antara lain
dengan Pengembangan Klaster UMKM/Industri; Pengembangan Jaringan
Inovasi; Pengembangan Teknoprener; Pengembangan Pilar-pilar Kebijakan
Tematik.
7. Fokus dan Program Prioritas Penguatan Sistem Inovasi Daerah, menjelaskan
kebijakan yang dapat menentukan petunjuk dalam menentukan
program/kegiatan sesuai untuk mencapai tujuan/sasaran dalam rangka
penguatan SIDa.
8. Program Prioritas Penguatan Sistem Inovasi Daerah, menguraikan program-
program yang akan dilaksanakan sesuai dengan fokus yang sudah diuraikan
pada bab sebelumnya, di mana dalam penyusunan program tersebut hendaknya
Perangkat Daerah terkait harus dilibatkan. Program yang ditetapkan merupakan
cara untuk mencapai target kinerja sasaran melalui strategi dan arah kebijakan.
9. Rencana Aksi Penguatan Sistem Inovasi Daerah, berisi implementasi strategi
penguatan SIDa dalam jangka waktu tertentu yang mencakup berbagai arah
kebijakan, fokus, program prioritas dan kegiatan serta dilengkapi dengan indikator
kinerja penguatan SIDa, pendanaan dan penanggung-jawab (Pelaksana).

5
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

BAB II
PROFIL KOTA PALOPO

2.1. ASPEK DEMOGRAFI DAN GEOGRAFI


2.1.1 Demografi
Penduduk Kota Palopo pada akhir 2018 tercatat sebanyak 180.678 jiwa
(BPS, Palopo Dalam Angka 2019), secara terinci menurut jenis kelamin masing-
masing 87.812 jiwa laki-laki dan 92.866 jiwa perempuan, dengan demikian maka
Rasio Jenis Kelamin sebesar 94,56, angka ini menunjukkan bahwa bahwa pada
100 penduduk perempuan ada 94 -95 penduduk laki-laki. Dengan pertumbuhan
penduduk dari tahun 2017 ke 2018 sebesar 2,13 persen. Dengan luas wilayah
247,52 Km maka kepadatan penduduk di Kota Palopo yaitu 730 jiwa per Kilometer
persegi.
Kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu Kecamatan Wara
dengan 3.403 jiwa per kilometer persegi. Sedangkan kecamatan dengan
kepadatan penduduk terendah adalah kecamatan Mungkajang yaitu 151 per
kilometer persegi. Jika diamati menurut kelompok umur, terlihat bahwa dari
180.678 jiwa penduduk tercatat sekitar 28,33 persen berada pada usia muda (0-
14 tahun) dan 4,19 persen pada kelompok usia tua (65 tahun keatas), selebihnya
sekitar 67,48 persen yang berada pada kelompok usia produktif (usia 15 – 64
tahun) atau dengan kata lain beban tanggungan (Dependency Ratio) Kota Palopo
Tahun 2018 sebesar 48,20 persen.
Tabel : 1
Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Palopo
Tahun 2018–2037

No. TAHUN JUMLAH (Jiwa)


1. 2018 183.097
2. 2022 203.920
3. 2027 274.240
4. 2032 313.766
5. 2037 358.985
Sumber: Revisi RTRW Kota Palopo, 2017

6
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

2.1.2 Geografi
Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017, Kota
Palopo mempunyai luas wilayah 252,99 km², memiliki 9 Kecamatan, dan 48
Kelurahan. Kota Palopo berbatasan dengan Kecamatan Walenrang Kabupaten
Luwu di sebelah Utara, Teluk Bone di sebelah Timur dan Kecamatan Bua
Kabupaten Luwu di sebelah Selatan serta Kecamatan Tondon Nanggala
Kabupaten Toraja Utara di sebelah Barat.
Tabel 2 :
Luas Wilayah dan Pembagian Wilayah Menurut Kecamatan Kota Palopo
No Kecamatan Jumlah Luas Wilayah (Km2) Presentase (%)
Kelurahan
1 Wara Selatan 4 10,66 4,21
2 Sendana 4 37,09 14,66
3 Wara 6 11,49 4,54
4 Wara Timur 7 12,08 4,77
5 Mungkajang 4 53,80 21,27
6 Wara Utara 6 10,58 4,18
7 Bara 5 23,35 9,23
8 Telluwanua 7 34,34 13,57
9 Wara Barat 5 59,56 23,56
Jumlah 48 252.99 100,00
Sumber : Diolah dari beberapa sumber

7
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Gambar 1
Peta Administratif Kota Palopo

Sumber: Dokumen Revisi RTRW Kota Palopo.

8
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

2.1.2.1 Letak dan Kondisi Geografis


Kota Palopo terletak antara 2°53'.15’’ - 3°04’.08’’ Lintang Selatan dan
120°03'.10’’ -120°14'.34’’ Bujur Timur. Geografi wilayah mencakup pesisir di bagian
Timur dan pegunungan di bagian Barat, serta dataran rendah memanjang dari utara
sampai selatan, dengan 6 aliran sungai. Kemiringan lereng Kota Palopo dilihat dari titik
ketinggiannya di atas permukaan air laut antara 0 – 25, 26 – 100, 101 – 500, 501 –
1000, dan 1000+ dpl.

2.1.2.2 Topografi
Kondisi topografi Kota Palopo meliputi ketinggian antara 0 – 1.500 m dari
permukaan air laut (dpl) dengan tingkat kemiringan lereng antara 0–2 %, 2–15 %, 15–40
%, dan > 40 %. Adapun tingkat kemiringan lereng Kota Palopo berdasarkan luas
wilayahnya yang terluas adalah wilayah dengan tingkat kemiringan lereng 2 – 15 %
dengan luas 76,677 Km2 sedangkan tingkat kemiringan lereng dengan luas wilayah
terkecil adalah tingkat kemiringan lereng 15 % - 40 % dengan luas wilayah 57,989 Km2.
Untuk lebih jelasnya, luas wilayah berdasarkan tingkat kemiringan lereng Kota Palopo
menurut kecamatan ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3
Luas Wilayah Berdasarkan Tingkat Kemiringan Lereng
Kota Palopo Menurut Kecamatan Tahun 2017
Tingkat Kemiringan Lereng (Km2)
No Kecamatan Luas Wilayah (Km2) 0-2 (%) 2–15 15–40 (%) > 40 (%)
(%)
1. Wara Selatan 10,66 7,462 1,066 2,132 -
2. Sendana 37,09 5,564 - 22,254 9,272
3. Wara 11,49 11,490 - - -
4. Wara Timur 12,08 12,080 - - -
5. Mungkajang 53,80 2,690 - 16,140 34,97
6. Wara Utara 10,58 6,348 2,116 2,116 -
7. Bara 23,35 7,005 2,335 14,010 -
8. Tellu Wanua 34,34 24,038 3,434 6,868 -
9. Wara Barat 59,56 - - 5,413 48,717
Jumlah 252.99 76,677 8,951 68,933 57,989

9
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Kondisi ketinggian, bervariasi ini menunjukkan 62,85 % dari total luas wilayah
merupakan daerah ketinggian 0-500 mdl, 24,76 % terletak di ketinggian 501-1.000 mdl,
dan sekitar 12,39 % terletak di atas ketinggian lebih dari 1.000 mdl. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4
Kondisi Topografi Kota Palopo Menurut Kecamatan
Tingkat Ketinggian Daerah (Mdl)
No Kecamatan Luas Wilayah
(Km2) 0 – 25 26–100 101-500 501-1000 > 1000 %
1. Wara Selatan 10,66 7,462 1,066 - 2.132 -
2. Sendana 37,09 5,564 - 22,254 9.272 -
3. Wara 11,49 11,490 - - - -
4. Wara Timur 12,08 12,080 - - - -
5. Mungkajang 53,80 2,690 - 16,140 13.45 21.520
6. Wara Utara 10,58 6,348 2,116 2,116 - -
7. Bara 23,35 7,005 2,335 14,010 - -
8. Tellu Wanua 34,34 24,038 3,434 6,868 - -
9. Wara Barat 59,56 - - 5,413 35.184 13.533
Jumlah 252.99 8,17 8,951 66,801 60.03 35.053

Sumber : Diolah dari beberapa sumber.

2.1.2.3 Geologi
Struktur batuan di Kota Palopo pada umumnya terdiri dari 3 jenis batuan beku.
Batuan metamorf dan batuan vulkanik serta endapan alluvial yang hampir mendominasi
seluruh wilayah Kota Palopo. Batuan beku yang dijumpai secara umum terdiri dari intrusi
batuan beku granit dan gebro serta beberapa intrusi kecil lainnya. Kemudian dijumpai
pula batuan beku yang merupakan jejak aliran larva yang telah membeku yang
bersusunan balstik hingga andesitik. Batuan sedimen yang dijumpai meliputi batu
gamping, batu pasir, dan konglomerat, sedangkan batuan metamorf yang dijumpai
meliputi batuan meta sedimen. Batuan vulkanik yang dijumpai terdiri dari tufa dan breksi
vulkanik. Sedangkan endapan-endapan alluvial terdiri dari material-matrial bersusunan
berangkal, kerakai, kerikil, pasir hingga lempung, kondisi geologi ini akan menunjukkan
potensi lahan yang dapat digunakan untuk mendukung pembangunan dan bangunan
Kota Palopo.

10
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Gambar 2
Peta Jenis Tanah di Kota Palopo

Sumber : RT RW Kota Palopo

11
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Gambar 3
Peta Geologi Kota Palopo

12
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

2.1.2.4 Hidrologi
Keadaan Hidrologi di Kota Palopo umumnya dipengaruhi oleh sumber air yang
berasal dari Sungai Bambalu/Sungai Battang, Sungai Latuppa, Sungai Boting dan anak
sungai serta mata air dengan debit yang bervariasi. Disatu sisi keberadaan sungai-
sungai tersebut sangat bernilai potensi dikembangkan.

Gambar 4
Peta Hidrologi Kota Palopo

Sumber : RTRW Kota Palopo

13
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Wilayah Kota Palopo terdiri dari beberapa Daerah Aliran Sungai baik yang
melintas dalam pusat kota maupun dipinggiran Kota Palopo terdiri dari 6 daerah terdiri
dari :
1. DAS Purangi dengan luas cakupan area lebih kurang 1.037 hektar.
2. DAS Bua dengan luas cakupan area lebih kurang 1.168,04 hektar.
3. DAS Songkama’ti dengan luas cakupan area lebih kurang 136,20 hektar.
4. DAS Pacangkuda dengan luas cakupan area lebih kurang 6.412,80 hektar.
5. DAS Boting dengan luas cakupan area lebih kurang 3.087,25 hektar.
6. DAS Salubattang dengan luas cakupan area lebih kurang 13.760,59 hektar.
Gambar 5
Peta DAS Kota Palopo

Sumber: RTRW Kota Palopo


2.1.2.5 Klimatologi
Curah hujan yang dicatat dari data Badan Metereologi dan Geofisika di pusat
pencatatan di wilayah Pelabuhan Tanjung Ringgit Kota Palopo, menunjukkan curah
hujan untuk daerah dataran rendah mempunyai variasi antara 500-1000 mm/th,
sedangkan untuk daerah hulu (pengunungan) berkisar antrara 1000-2000 mm/tahun.
Suhu udara rata-rata tahunan di dataran rendah Kota Palopo berkisar antara rata-rata
25,50 C – 27,90 C, angka ini berkurang 0,60 C setiap kenaikan 100 Meter.
Kelembaban bervariasi antara 78,8 % sampai 85 % tergantung dari lamanya penyinaran

14
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

matahari yang bervariasi antar 5,2 sampai 8,5 jam/hari. Kecepatan angin berkisar antara
41,9-72 km/jam dalam keadaan normal.
2.1.2.6 Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kota Palopo cukup bervariasi sesuai dengan karakteristik
wilayah yang dimukimi oleh masyarakat. Secara umum, Kota Palopo ini memiliki 3
dimensi wilayah yaitu pegunungan dan dataran tinggi, dataran rendah serta pesisir dan
laut. Perbedaan dimensi wilayah ini mempengaruhi aktifitas masing – masing
masyarakat yang bermukim ditempat tersebut. Luas dari masing – masing jenis
penggunaan lahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5
Penggunaan Lahan Kota Palopo s.d Tahun 2016
NO PENGGUNAAN LAHAN
1. Hutan 58,30
2. Permukiman 4,79
3. Sawah 10,42
4. Tambak 4,88
5. Padang Rumput 0,01
6. Kebun/Tegalan 6,63
7. Semak Belukar 14,43
8. Sungai 0,39
9. Rawa 0,01
10. Tanah Kosong 0,05
JUMLAH 100%
Sumber Data : Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI), Badan Informasi Geospasial 2012 Hasil olahan GIS Data
Citra Satelit Spot 6 dan Spot 7 Tahun 2017.

2.1.2.7 Kawasan Budidaya


Kawasan Peruntukan Perikanan Budidaya :
a. Perikanan budidaya tambak seluas lebih kurang 550 Ha di Kecamatan Bara,
dan Kecamatan Telluwanua;
b. Budidaya air tawar seluas 355,8 Ha di Kecamatan Wara Barat, Kecamatan
Mungkajang, Kecamatan Sendana dan Kecamatan Telluwanua;
c. Kawasan potensil budidaya rumput laut meliputi tambak dan pantai yang
berada di Perairan Teluk Bone seluas lebih kurang 150 Ha di wilayah

15
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Kecamatan Bara, dan Kecamatan Telluwanua;


d. Balai Benih Ikan Salopao dengan luas 1,3 Ha di Kelurahan Mancani
Kecamatan Telluwanua.

2.1.2.8 Potensi Pengembangan Wilayah


Pengembangan wilayah Kota Palopo diarahkan dengan mengacu pada
Rencana Tata Ruang baik Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRW) dan
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Sulawesi Selatan. Posisi Kota
Palopo untuk mendukung pengembangan Sulawesi Selatan sebagai simpul
transportasi, industri, perdagangan, pariwisata, dan pertanian yang seiring dengan
peningkatan kualitas lingkungan.
A. Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Di Wilayah Kota Palopo
1. KSP dengan sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, merupakan kawasan
pengembangan budidaya rumput laut ditetapkan di sebagian wilayah
Kecamatan Wara Utara, Kecamatan Wara Timur, Kecamatan Wara Selatan,
Kecamatan Bara, dan sebagian wilayah Kecamatan Telluwanua.
2. KSP dengan sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan/atau
teknologi merupakan kawasan penambangan minyak dan gas bumi Blok Bone
Utara.
3. KSP dengan sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
terdiri atas:
a. Kawasan hutan lindung ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan
Mungkajang, dan sebagian wilayah Kecamatan Wara Barat;
b. Kawasan Taman Hutan Raya Nanggala ditetapkan di sebagian wilayah
Kecamatan Wara Barat.
B. Kawasan Strategis Kota (KSK)
KSK dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi terdiri atas :
1. Kawasan Reklamasi Salemo seluas ± 700 Ha di wilayah Kecamatan Wara
Selatan, Kecamatan Wara, Kecamatan Wara Timur, Kecamatan Wara Utara,
dan Kecamatan Bara;
2. Kawasan Satelit Pembibitan Ayam seluas 1,9 Ha wilayah Kelurahan Mancani;
3. Kawasan Perumahan Terpadu seluas ± 100,0 Ha di wilayah Kelurahan
Purangi;
4. Kawasan Pusat Kota Palopo meliputi Kelurahan Tompotikka dan Kelurahan
Salekoe;
5. Kawasan Pusat Niaga Palopo di wilayah Kelurahan Dangerakko;
6. Kawasan Pusat Perbelanjaan di wilayah Kelurahan Salobulo;

16
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

7. Kawasan Peruntukan Industri seluas ± 360 Ha di wilayah Kelurahan


Maroangin;
8. Kawasan Terminal tipe A seluas ± 5,0 Ha di wilayah Kelurahan Songka;
9. Kawasan Koridor Jalan Andi Djemma;
10. Kawasan Koridor Jalan Andi Kambo;
11. Kawasan Koridor Jalan DR. Sam Ratulangi;
12. Kawasan Pelabuhan Tanjung Ringgit di wilayah Kelurahan Pontap;
13. Kawasan Hiburan Labombo di wilayah Kelurahan Salekoe;
14. Kawasan Transmigrasi seluas ± 976,73 Ha di wilayah Kelurahan Peta;
15. Kawasan Resor Kambo seluas 5,0 Ha di wilayah Kelurahan Kambo.

KSK dari sudut kepentingan Sosial Budaya terdiri atas :


1. Kawasan Bersejarah Istana Datu Luwu dan Mesjid Djami Tua seluas 2,0 Ha di
wilayah Kelurahan Ammassangan;
2. Kawasan Mesjid Agung Luwu Palopo seluas 2,0 Ha di wilayah Kelurahan
Boting;
3. Kawasan Menara Payung Luwu terintegrasi dengan Pusat Kuliner Tradisional
seluas 1,0 Ha di wilayah Kelurahan Batupasi;
4. Kawasan Islamic Centre Palopo seluas ± 2,0 Ha di wilayah Kelurahan
Takkalala;
5. Kawasan Komunitas Adat Peta, Latuppa, Mungkajang dan Battang;
6. Kawasan Desa Wisata Peta, Murante, dan Latuppa Kecamatan Mungkajang;
7. Kawasan Olah Raga Terpadu (kawasan stadion olah raga Lagaligo) seluas ±
2,0 Ha di wilayah Kelurahan Lagaligo;
8. Kawasan Sirkuit Road Race seluas ± 8,0 Ha di wilayah Kelurahan Rampoang.

KSK dari sudut kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup terdiri
atas:
1. Kawasan Hutan Lindung yang berada di wilayah Kecamatan Mungkajang, dan
di wilayah Kecamatan Wara Barat dengan luas keseluruhan 8.666 Ha;
2. Kawasan DAS Pacangkuda (sumber utama air baku air minum kota) seluas ±
6.646,66 di wilayah Kelurahan Latuppa dan Kelurahan Murante;
3. Kawasan Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) seluas 5,0 Ha di wilayah
Kelurahan Padang Lambe.

17
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

KSK dari sudut Kepentingan Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan/atau


Teknologi
- Kawasan Sagu Teknopark Palopo seluas 10,0 Ha di wilayah Kelurahan
Salubattang.
C. Kawasan Peruntukan Industri Dan Pergudangan
 Kawasan Peruntukan Industri:
Di wilayah Kelurahan Maroangin Kecamatan Telluwanua direncanakan seluas
360 Ha.
 Kawasan industri kecil dan usaha mikro
 Kawasan peruntukan pergudangan
a. Lokasinya berdekatan atau teraglomerasi dengan kawasan peruntukan
Industri Kelurahan Maroangin Kecamatan Telluwanua seluas 25,0 Ha.
b. Kawasan Pergudangan lainnya (eksisting) berada di Kelurahan Batu Walenrang
yang direncanakan seluas 25, 0 Ha.

D. Kawasan Peruntukan Pertanian


a. Kawasan Peruntukan Pertanian Tanaman Pangan
Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan yang direncanakan sebagai
kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) di wilayah Kota Palopo
seluas 1.100 Ha, yang tersebar di beberapa sub wilayah, meliputi :
1. Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan:
a. Wilayah Kecamatan Telluwanua :
1) Di wilayah Kelurahahan Jaya seluas 400 Ha;
2) Di wilayah Kelurahan Salubattang seluas 180 Ha;
3) Di wilayah Kelurahan Pentojangan seluas 150 Ha;
4) Di wilayah Kelurahan Sumarambu seluas 130 Ha;
5) Di wilayah Kelurahan Maroangin seluas 80 Ha.
b. Wilayah Kecamatan Sendana :
Di wilayah Kelurahan Sendana seluas 80 Ha.
c. Wilayah Kecamatan Wara Barat
Di wilayah Kelurahan Padang Lambe seluas 80 Ha.
2. Kawasan Sentra Pengolahan Hasil Pertanian masing-masing seluas 1,0 Ha di
Kelurahan Songka dan Kelurahan Battang Barat.
b. Kawasan Peruntukan Perkebunan
Kawasan peruntukan perkebunan berupa kawasan perkebunan rakyat
seluas 2.724 Ha yang tersebar di wilayah Kecamatan Sendana, Kecamatan
Mungkajang, Kecamatan Wara Barat, dan Kecamatan Telluwanua.

18
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

c. Kawasan peruntukan pertanian Holtikultura


Kawasan peruntukan pertanian holtikultura seluas 2.083 Ha tersebar di
wilayah Kecamatan Sendana, Kecamatan Mungkajang, Kecamatan Wara
Barat dan Kecamatan Telluwanua.
E. Kawasan Peruntukan Peternakan
Kawasan peruntukan Peternakan di wilayah Kota Palopo meliputi :
a. Kawasan Satelit Pembibitan Ayam seluas 1,9 Ha di Kelurahan Mancani,
dan seluas 1,0 Ha di Kelurahan Maroangin;
b. Kawasan Rumah Tahanan Hewan seluas 2,0 Ha di Kelurahan Padang
Lambe;
c. Kawasan lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) dan ladang pembesaran
kandang seluas 10,0 Ha di wilayah Kelurahan Padang Lambe.
d. Kawasan pakan ternak seluas 1,0 Ha termasuk didalamnya gudang dan
tempat mesin pakan di wilayah Kelurahan Padang Lambe;
e. Rumah Potong Hewan (RPH) dan Rumah Potong Unggas (RPU) seluas
1,5 hektar yang berlokasi di Kelurahan Purangi Kecamatan Sendana;
f. Ternak unggas di dikembangkan di daerah pinggiran kota di wilayah
Kecamatan Telluwanua, Kecamatan Wara Barat, Kecamatan Bara, dan
Kecamatan Sendana;
g. Kawasan penggembalaan ternak sapi seluas 100 Ha di wilayah Kelurahan
Peta;
h. Kawasan Pusat Kesehatan Hewan seluas 1,0 Ha di wilayah Kelurahan
Mancani.
F. Kawasan Peruntukan Perikanan
Kawasan Peruntukan Perikanan tangkap, meliputi :
Perikanan tangkap berada di Perairan Teluk Bone dan didukung oleh
ketersedian Tempat Pelelangan Ikan (TPI) PonjalaE/ Pangkalan
Pendaratan Ikan (PPI).

2.1.2.9 FOKUS KESEJAHTERAAN DAN PEMERATAAN EKONOMI


A. Pertumbuhan PDRB
Nilai PDRB Kota Palopo atas dasar dasar harga berlaku pada tahun 2018
mencapai 7,28 triliun rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami kenaikan
sebesar 0,77 triliun rupiah dibandingkan dengan tahun 2017.
Berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB juga mengalami kenaikan, dari
4,75 triliun rupiah pada tahun 2017 menjadi 5,10 triliun rupiah pada tahun 2018. Hal

19
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

ini menunjukkan selama tahun 2018 Palopo mengalami pertumbuhan ekonomi sekitar
7,52 persen, ( BPS Palopo Dalam Angka 2019).
Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Palopo pada tahun 2018 dihasilkan
oleh lapangan usaha Perdagangan Besar dan eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor, yaitu mencapai 23,66 persen.

Tabel 6
Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2010 Kota Palopo Menurut Lapangan Usaha (persen)
2014─2018.

20
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Palopo pada tahun 2018 dihasilkan
oleh lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor, yaitu mencapai 23,66 persen (angka ini meningkat dari 21,16 persen di tahun
2014), jika dibandingkan secara regional dengan wilayah Luwu Raya (Luwu, Luwu Utara,
Luwu Timur, dan Palopo), maka Kota Palopo menempati posisi dibawah Kabupaten
Luwu Utara yang pertumbuhan ekonominya sebesar 8,42 persen serta diatas
Kabupaten Luwu (6,85 persen) dan Kabupaten Luwu Timur (3,44 persen).

Tabel 7
Distribusi PDRB ADHB
Menurut Lapangan Usaha (persen), 2014─2018

21
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

B. Laju Inflasi
Merupakan persentase kenaikan harga sejumlah barang dan jasa yang secara
umum dikonsumsi rumah tangga. Ada barang yang harganya naik dan ada yang
tetap. Namun, tidak jarang ada barang/jasa yang harganya justru turun. Hitungan
perubahan harga tersebut tercakup dalam suatu indeks harga yang dikena dengan
Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI). Persentase
kenaikan IHK dikenal dengan inflasi, sedangkan penurunannya disebut deflasi.

Tabel 8
Laju Inflasi Kota Palopo Tahun 2017 - 2018
Tahun
Uraian
2017 2018
Inflasi (%) 3.94 4.19
Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2018

C. PDRB Perkapita
Nilai PDRB per kapita Palopo atas dasar harga berlaku sejak tahun 2014 hingga
2018 selalu mengalami kenaikan. Pada tahun 2014 PDRB per kapita tercatat sebesar
28,80 juta rupiah. Secara nominal terus mengalami kenaikan hingga tahun 2018
mencapai 40,32 juta rupiah. Kenaikan angka PDRB per kapita yang cukup tinggi ini
masih dipengaruhi oleh faktor inflasi. (BPS, Palopo Dalam Angka 2019).
Tabel 9
PDRB Per Kapita Kota Palopo Tahun 2016 – 2018
Tahun
Uraian
2016 2017 2018
PDRB Atas Dasar Harga
5,906,480.40 6,550,688.70 7,285,142.30
Berlaku (Juta Rp)
Jumlah Penduduk (Jiwa) 172,916 176,907 180,678
PDRB Perkapita (Juta) 34,18 37,0 40.32
Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2019.

Dari tabel diatas terlihat bahwa rentang waktu 2016 – 2018 pendapatan per kapita
masyarakat per tahun Kota Palopo meningkat. Jika pada tahun 2013 hanya pada
angka 2,4 juta per bulan/kapita, pada tahun 2017 berada pada angka 3,08 juta per
bulan/kapitanya, 2018 meningkat menjadi 3.36 juta per bulan/kapita.

22
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

D. Indeks Gini
Koefisien gini didasarkan pada kurva lorenz, yaitu sebuah kurva
pengeluaran kumulatif yang membandingkan distribusi dari suatu variabel
tertentu (misalnya pendapatan) dengan distribusi uniform (seragam) yang
mewakili persentase kumulatif penduduk. Digunakan untuk mengukur tingkat
ketimpangan pendapatan secara menyeluruh.Koefisien Gini berkisar antara 0
sampai 1. Apabila koefisien Gini bernilai 0 berarti pemerataan sempurna,
sedangkan apabila bernilai 1 berarti ketimpangan sempurna.

Tabel 10
Gini Ratio Kota Palopo Tahun 2014 - 2017
Tahun
Uraian
2013 2014 2015 2016 2017
Gini Ratio - - 0,43 0,37 0,34
Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kota Palopo

2.1.2.10 FOKUS KESEJAHTERAAN SOSIAL


a. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Tabel 11
Indeks Pembangunan Manusia Kota Palopo
Tahun 2013–2018
No Tahun IPM
1 2013 75.02
2 2014 75.65
3 2015 76.27
4 2016 76.45
5 2017 76.71
5 2018 77.30

Sumber Data : Palopo Dalam Angka Tahun 2019


b. Angka Partisipasi Angkatan Kerja
Indikator ini mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang
aktif secara ekonomi disuatu negara/wilayah. Semakin tinggi Partisipasi Angkatan
Kerja menunjukkan bahwa semakin tinggi pula pasokan tenaga kerja (labour
supply) yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa dalam suatu
perekonomian.

23
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Tabel 12
Angka Partisipasi Angkatan Kerja Kota Palopo
Tahun 2014 – 2018

Tahun
No Uraian Satuan
2016 2017 2018
Jumlah Angkatan
kerja 15 tahun ke Orang 67,504 75,563 75,829
a. atas
Laki – Laki Orang 40.975 47.057 45,831
Perempuan Orang 26.529 28.506 29,998
Jumlah penduduk
usia 15 tahun ke Orang 123.168 134.147 129,460
b. atas
Laki – Laki Orang 58.952 63.600 61,900
Perempuan Orang 64.216 70.547 67,560
Angka Partisipasi
c % 54,81 56,33 58.57
Angkatan Kerja
Angka Partisipasi
Angkatan Kerja % 69,51 73,99 74.04
Laki-Laki
Angka Partisipasi
Angkatan Kerja % 41,31 40,41 44.40
Perempuan
Sumber Data : Dinas Tenaga Kerja Kota Palopo Tahun 2019 , Diolah dari
Palopo Dalam Angka 2019,

Data di atas menunjukkan angka partisipasi angkatan kerja di Kota Palopo sepanjang
tahun 2016 – 2018 meningkat. Pada tahun 2016, dari 100 penduduk usia 15 tahun
keatas, mampu menyediakan 54-55 orang angkatan kerja berusia 15 tahun keatas yang
aktif secara ekonomi bekerja, pada tahun 2018 angkanya meningkat menjadi 58-59
orang per 100 penduduk.

c. Presentase Usaha Mikro dan Kecil


Tabel 13
Presentase Usaha Mikro dan Kecil Kota Palopo Tahun 2013 - 2017
Tahun
No Uraian Satuan
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah usaha mikro
a. Unit 4.355 4.566 4.878 6.314 6.561
dan kecil
b. Jumlah seluruh UKM Unit 4.395 4.623 4.935 6.373 6.620
Persentase % 99,09 98,77 98,84 99,07 99,11
Sumber Data : Dinas Koperasi & UMKM Kota Palopo Tahun 2018
.

24
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

d. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja


Rasio daya serap tenaga kerja pada perusahaan penanaman modal dalam negeri
(PMDN) mencerminkan besar kecilnya daya tampung proyek investasi PMDN dalam
menyerap tenaga kerja di suatu daerah. Semakin besar rasio daya serap PMDN semakin
besar pula jumlah tenaga kerja suatu daerah yang dapat terserap pada perusahaan
tersebut.Rasio daya serap tenaga kerja adalah perbandingan jumlah tenaga kerja yang
bekerja pada perusahaan PMA/PMDN terhadap jumlah seluruh PMDN dan PMA.

Tabel 14
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja
Kota Palopo Tahun 2013 - 2017
Tahun
No Uraian Satuan
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah
tenaga kerja
a. bekerja pada Orang 19,560 20,490 21,735 28,337 28,377
perusahaan
(*)
Jumlah
b. seluruh Juta 164,222.85 141,276.30 96,603.15 268,331.63 382,322.26
PMDN (**)
Rasio per 100
c Angka 11.91 14.50 22.50 10.56 7.42
Juta
Sumber Data : (**) Dinas Penanaman Modal & PTSP Kota Palopo Tahun 2018, (*)
Dinas Tenaga Kerja Kota Palopo

e. Persentase Wirausaha Muda


Persentase wirausaha muda di Kota Palopo terus mengalami peningkatan setiap
tahunnya dan diharapkan dapat memberikan manfaat sebesar – besarnya bagi
lingkungan masyarakat.
Tabel 15
Persentase Wirausaha Muda
Kota Palopo Tahun 2014 – 2018

Tahun
No Uraian Satuan
2014 2015 2016 2017 2018
a. Jumlah wirausaha muda Kelompok 120 120 134 134 134
Jumlah seluruh
b. Kelompok 7.669 7.669 7.669 7.669 7.669
wirausaha
Persentase % 1,56 1,56 1,75 1,75 1,75
Sumber Data : Dinas Pemuda &Olah Raga Kota Palopo Tahun 2019

25
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

f. Produktivitas Padi atau Bahan Pangan Utama Lokal Lainnya Per Hektar
Indikator ini untuk mengetahui jumlah produksi padi atau bahan pangan utama
lainnya per ha lahan usaha yang dipanen. Semakin tinggi angka produktifitas
menunjukkan semakin baiknya pengelolaan usaha produksi pertanian di Kota
Palopo.

Tabel 16
Produktivitas Padi atau Bahan Pangan Utama Lokal Lainnya Per Hektar
Tahun
No Uraian
2013 2014 2015 2016 2017
a. Produksi tanaman padi/bahan pangan utama lokal lainnya (Ton)
Padi 28,367 18,895 28,630 30167 32,444
Jagung 5,575 5,857 4,737 6,303 5086
Ubi Kayu 224 281 177 70.4 70
Ubi jalar 112.88 101 13 18.94 4.55
Sagu 85.2 70.61 51.33 33.04 15.59
b. Luas panen tanaman padi/bahan pangan utama lokal lainnya (Ha)
Padi 5,034 3,481 5,098 5,128 5172
Jagung 1,100 1,161 713 928 753
Ubi Kayu 10 14 8 7 1
Ubi Jalar 9 8 1 1 0
Sagu 244.31 154.81 110.5 112.83 289.75
c Produktifitas (Ton/Ha)
Padi 5.64 5.43 5.62 5.88 6.27
Jagung 5.07 5.04 6.64 6.79 6.75
Ubi Kayu 22.40 20.07 22.13 10.06 70
Ubi jalar 12.54 12.63 13.00 18.94 4.55
Sagu 0.35 0.46 0.46 0.29 0.05
Sumber Data : Dinas Pertanian, Perkebunan & Peternakan Kota Palopo Tahun 2018
g. Cakupan Bina Kelompok Petani
Indikator ini untuk mengetahui kinerja intervensi pemerintah Kota Palopo dalam
memberikan bantuan bagi kelompok petani di Kota Palopo dalam rangka
peningkatan produksi dan produktifitas petani lokal. Semakin tinggi persentase
indikator ini menunjukkan komitmen dan keseriusan pemerintah Kota Palopo
membina dan mengembangkan penghidupan masyarakat petani lokal.

26
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Tabel 17
Persentase Pembinaan Kelompok Tani
Kota Palopo Tahun 2013 - 2017
Tahun
No Uraian Satuan
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah kelompok
petani yang
a. mendapatkan Klpk 176 384 364 319 222
bantuan pemda
tahun n
Jumlah kelompok
b. Klpk 407 407 407 407 438
tani
Persentase % 43,24 94,35 89,43 78,38 50,68
Sumber Data : Dinas Pertanian, Perkebunan & Peternakan Kota Palopo Tahun 2018

Tabel 18
Persentase Cakupan Bina Kelompok Pedagang/Usaha Informal
Kota Palopo Tahun 2013 - 2017
Tahun
No Uraian Satuan
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah kelompok
pedagang/usaha
informal yang
a. Orang
mendapatkan
bantuan binaan
pemda tahun n
Jumlah kelompok
b. pedagang/usaha Orang - - 6853 7845 7756
informal
Persentase

h. Bidang Urusan Perindustrian


Tabel 19
Persentase Cakupan Bina Kelompok Pengrajin
Kota Palopo Tahun 2013 - 2017
No Uraian Satuan Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
a. Jumlah kelompok
pengrajin yang
mendapatkan Kelompok - - 71 11 0
bantuan binaan
pemda
b. Jumlah kelompok
Kelompok 53 58 81 83 117
pengrajin
c Persentase % - - 87,65 13,25 0,00

27
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

l.Bidang Urusan Kelautan dan Perikanan


Produksi Perikanan
Produksi perikanan Kota Palopo terus meningkat dari tahun ke tahun dan Tahun 2017
menempati angka produksi tertinggi sepanjang periode 2014 – 2018.

Tabel 20
Persentase Produksi Perikanan
Kota Palopo Tahun 2014 – 2018

Tahun
No Uraian Satuan
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah
a. Ton 10.821,50 13.767,20 14.861,76 16.951,90 18.387,50
produksi ikan
b. Target daerah Ton 12.566,00 13.822,00 15.205,00 16.347,76 18.397,00
c Persentase % 86,12 99,60 97,74 103,70 99,95
Sumber Data : Dinas Perikanan Kota Palopo Tahun 2019

2.2 ASPEK DAYA SAING DAERAH


2.2.1 Kemampuan Ekonomi Daerah
.
Tabel 21
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per Kapita
Kota Palopo Tahun 2013 -2017

TAHUN
No Uraian Satuan
2015 2016 2017
a Total
Pengeluaran
Juta 3.100.005.42 3.388.893.32 3.721.826.97
Rumah
Tangga*
b Jumlah
Rumah RT 36,871 37,749 38,641
Tangga (*)
c Pengeluaran
konsumsi
rumah Juta 84.077 89.774 96.318
tangga per
kapita
Sumber Data : BPS Kota Palopo.

28
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

2.2.2 Produktivitas Total Daerah


Produktifitas tenaga kerja tertinggi di Kota Palopo terjadi pada tahun 2016,
dimana dihasilkan nilai tambah produk senilai 87.50 juta/tahun/tenaga kerja.
Peningkatan kompetensi dan skil tenaga kerja diperlukan untuk meningkatkan
produktifitas daerah.

Tabel 22
Produktivitas Total Daerah
Kota Palopo Tahun 2013 –2017

Satu Tahun
No Uraian
an 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Nilai
Tambah Sektor 4,181,225. 4,748,586 5,351,28 5,906,480 6,550,688.
a. Juta
(= Jumlah 67 .46 4.90 .42 67
PDRB (Hb/Juta)
b Jumlah Oran
65,906 67,996 65,346 67,504 75,563
Angkatan Kerja g
Produktifitas Juta/
c Tahun
63.44 69.84 81.89 87.50 86.69
Total Daerah
Sumber Data : Diolah dari Buku PDRB Kota Palopo 2017, diolah
2.2.3 Rasio Ekspor + Impor Terhadap PDB (Indikator Keterbukaan Ekonomi)
Nilai ekspor Kota Palopo meningkat sebesar 843.31 (Juta) sejak 2013 sampai
dengan tahun 2017, atau rata-rata 210.82 (Juta) setiap tahunnya. Sementara jumlah
impor meningkat sebesar 1.130 (Juta) atau setara 282.61 9 (juta) setiap tahunnya.

Tabel 23
Rasio Ekspor + Impor Terhadap PDB
Rasio Ekspor + Impor Terhadap PDRB
N
o
Uraian Kota Palopo Tahun 2013 –2017
2013 2014 2015 2016* 2017**
Jumlah Ekspor
1 1.268.962 1.368.817 1.549.986 1.746.139 2.112.272
(Juta)
Jumlah Impor
2 1.784.173 2.061.442 2.342.937 2.580.805 2.914.631
(Juta)
Jumlah Ekspor
3 3.053.136 3.430.259 3.892.923 4.326.944 5.026.904
+ Impor (Juta)
Jumlah PDRB 4.181.225,6 4.748.586,4 5.351.284,9 5.906.480,4 6.550.688,
4
(Juta) 7 6 0 2 67
Rasio Ekspor
5 73,02% 72,24% 72,75% 73,26% 76,74%
+ Impor (%)
Sumber Data : Buku PDRB Kota Palopo 2018, (*) Sementara, (**) Sangat Sementar

29
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

BAB III
KONDISI SISTEM INOVASI DAERAH SAAT INI

3.1 Kondisi Sistem Inovasi saat ini;


Penataan kebijakan Sistem inovasi Daerah (SIDa) sejalan dengan Visi dan Misi
Kota Palopo 2018-2023, Inovasi merupakan hal yang senantiasa dilaksanakan di
kota ini, dengan inovasi diharapkan selalu memberi solusi terhadap persoalan warga
melalui pengelolaan pemerintahan dan layanan publik yang efisien, efektif dan
berbasis riset, serta industri kreatif berkembang sebagai sektor utama penggerak
ekonomi. Sejak Tahun 2013 -2018 dari Walikota Palopo, H.M JUDAS AMIR telah
melaksanakan implemetasi Sistem Inovasi Daerah (SIDa), beberapa program yang
inovatif, diantaranya program pelatihan ibu-ibu Rumah Tangga menjadi wirausaha
melalui program Mencetak 10.000 Wirausahawan Baru Melalui Pelatihan Industri
Rumah Tangga (Home Industry), dimana setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan
bisa membuka usaha baru sehingga menambah penghasilan warga, tercatat 500
orang sudah mengikuti pelatihan di LPPT.Malindo.
Program selanjutnya, berangkat dari pemikiran bagaimana mengurangi
pengangguran dan menciptakan sumber ekonomi di masyarakat maka diluncurkan
pada Tahun 2013 lalu , yang menyasar para pemuda-pemudi yang masih
menganggur di Kota Palopo diberikan pelatihan dan sertifikat secara gratis, sebagai
modal kerja di Pelayaran, program yang diberi nama Mendidik 100 pemuda setiap
tahun untuk dikirim menjadi pelaut, ini sangat cocok di Kota Palopo, sebagai Kota
yang warganya memiliki minat dan bakat yang tinggi dalam bekerja sebagai pelaut,
program pelaut yang dilaksanakan secara berkesinambungan sejak Tahun 2013-
2018 ini bahkan menjadi contoh oleh Kementerian Kelautan dengan merancang
program yang sama dalam sekala nasional, pemikiran Pemerintah Kota Palopo
dengan terciptanya seorang anggota keluarga didalam satu Rumah Tangga bekerja
sebagai seorang pelaut, diharapkan bisa mengajak anggota keluarga lainnya untuk
bekerja sebagai seorang pelaut dengan demikian akan berdampak pada
menurunnya tingkat pengangguran dan kenakalan remaja di Kota Palopo.
Program lain yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Peternakan dan
Perkebunan Kota Palopo dalam upaya mewujudkan wirausahawan baru adalah
Program 1000 Kandang Ayam. Selain berdampak dalam penciptaan wirausahawan
baru dalam bidang peternakan, program ini juga akan berdampak pada perwujudan
Kota Palopo sebagai kota berswasembada pangan. Dalam program ini, Pemkot
Palopo menyiapkan 1.000 kandang ayam lengkap dengan DOC (Day Old Chick ) dan

30
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

pakannya. Warga sasaran adalah mereka yang memiliki minat besar dalam beternak
ayam dan memiliki lahan yang cukup untuk pembangunan kandang.

gambar 5 : Walikota Palopo melepas peserta diklat pelaut (foto by spritkita.com)

Untuk menyukseskan program ini, Dispertanak mengoptimalkan unit pembibitan


ternak ayam yang terletak di Kecamatan Telluwanua.
Pemerintah Kota Palopo kurun waktu 5 Tahun (2013-2018) telah
menghasilkan inovasi-inovasi, program menciptakan 500 pemuda palopo menjadi
pelaut, program layanan kesehatan Jemput-Antar (JA), program Perizinan Terpadu
Satu Pintu secara Gratis dan Online, Pelayanan perizinan Weekend Plus di Mall dan
Sarana Publik , Inovasi Jebakan Sampah, Inovasi Pelayanan Air Bersih melalui
Suntik Pipa (Kategori Inovasi Top 99 Sinovik Tahun 2017), inovasi Biopori elektrik,
inovasi pemanfaatan sampah menjadi gas metan dan Inovasi kebersihan drainase
menggunakan jebakan sampah dari dinas Lingkungan Hidup.
Sebagai bentuk Penguatan Sistem Inovasi Daerah Kota Palopo telah
dilaksanakan Pencanangan inovasi oleh Walikota Palopo, pada pelaksanaan Lomba
Cipta Inovasi tingkat Kota Palopo Tahun 2017, menandai bahwa perangkat daerah
lingkup Pemerintah Kota Palopo senantiasa menghadirkan inovasi dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun pelaksanaan pembangunan.

31
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Gambar 6 : Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo menerima penghargaan inovasi


Pelayanan Publik tahun 2017 dari Menteri Pemberdayaan Aparatur dan Reformasi
Birokrasi (Menpan-RB), Asman Abnur, di Surabaya, Sabtu (20/5/2017) .

Tabel. 24
Hasil lomba cipta inovasi tingkat Kota Palopo Tahun 2017

NO. NAMA/JUDUL INOVASI INOVATOR

A.PELAYANAN PUBLIK
1. DINAS PENANAMAN MODAL
LAYANAN WEEKEND PLUS
DAN PERIZINAN KOTA PALOPO
B.TEKNOLOGI TEPAT GUNA
1. INOVASI TEKNOLOGI BIOGAS SEDERHANA MUHAMMAD NUR ALAM
DARI LIMBAH AMPAS SAGU DAN KOTORAN S.SI,M.Si
SAPI. UNCOK
2. PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN DR.RUSTAN, M.HUM
MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA SAMPAH IAIN - PALOPO
MELALUI PENGGUNA MEDIA TONG DAN
KOTAK AJAIB TERPADU
3. BRIKET DARI KULIT BATANG SAGU SEBAGAI NUR AFIAH
BAHAN BAKAR ALTERNATIF UNIV.COKROAMINOTO
4. PEMBUATAN DODOL DARI BUAH Dra. SURIYATI MATTALITTI,
KECOMBRANG (PATIKALA) M.Pd.
SMKN 1 KOTA PALOPO

32
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Tabel 25
Hasil lomba cipta inovasi tingkat Kota Palopo Tahun 2018
No Judul Inovasi Kategori Pengusul Peringkat
Inovasi Nama Peker- Kontak Person
jaan
1. Pakan Ternak Teknologi Haedar, SE., MM Dosen 081342701659 1
Dari Limbah pengolahan Imran Ukkas, SE., Mahasis
Sagu/SARAENG limbah dan MM wa
lingkungan Muh. Risal STIEM
Palopo
2. Alat Pencetak Teknologi 1. NURBHAKTI , ASN - 085242491303 2
Pakan Pellet S.Pi Penyulu
sederhana
Manual 2. SAPRIATI, S.Pi. h
“BUCKTHY peralatan 3. Hj.ABENG,S.Pi Perikan
TEKNOLOGI” an
perikanan
Kota
Palopo
3. Mie Sagu Pelangi Teknologi Andi Nurul Mukhlisa, Dosen 085396119744 3
Olahan S.Pt., M.Si Mahasis
Pangan/ Sigit Harianto wa
Kuliner STIEM
4. Aplikasi Penataan Teknologi Anita Hafid , S.Pd., Dosen 085240889393 4
Properti Rumah Informatika M.Si STIEM
Tangga/ Palopo
Visualisasi 4D
5. Smart BoX V 10 Teknologi Andi Nurhayati Komunit 082393037451 5
Informatika Suryadi as
Sendi Ramadhani Arduino
Palopo
6. Mekar Liberti Teknologi STIEM 085299228920 6
(Mesin Kabut sederhana
Palopo
Sarang Burung peralatan
Walet Berkualitas peternakan
Tinggi)

7. KOJIRAMA (Kopi Teknologi Hendra Masrianto Dosen 085242497920 7


Biji Rambutan Olahan Abid Ramadhan STIEM
Manis) Pangan/
Kuliner
8. Pengaduan Teknologi ZID JAYSYALDIN AMIK 082344704545 8
Masyarakat Informatika IBNU
S.W KHALDUN
berbasis Android

9. Es Krim Bayam Teknologi Antong, SE., M.Si Dosen 081355767276 9


Olahan William Mahasis
Pangan/ Nurhalija wa
Kuliner STEIM

10. BELIKI.co.id Teknologi Resky Fauzia Wiraswa 082348067042 10


Solusi bagi sta
Informatika
produk UMKM
dan Masyarakat

11. Kripik Daun Teknologi Raodatul Jannah STIEM 082293007599 11


Singkong rasa Olahan Novita Dwi Lestari
Palopo
Paru dan Pedas Pangan/ Hardina Nurdin
Kuliner

33
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

12. Aquarium Tabung Teknologi Nursalam S.Pi ASN - 12


pengolahan
Dinas Perikanan
limbah dan
lingkungan.
13. Air Mineral Kayu Teknologi Yuliana Desti Mahasis 082293007599 13
Sappang Olahan Windayani Astuti wi
Pangan/ Masriani. H STIEM
Kuliner
14. Helm Proyek /K3 Teknologi ISWAR Mahasis 081247499987 14
pengolahan wa
limbah STIKES
MEGAB
UANA
15. BALAP HIAS Teknologi IRMA ANDI TAHA Dosen 085240889393 15
INTERIOR pengolahan HARMITA SARI STIEM
Lampion dari limbah dan DIAN ARISKA
Bambu lingkungan
16. “Tondok” Start Teknologi Firmansyah Bee 085277226361 16
Up Kuliner Informatika Col
Ibrahim,S.Kom,.M.K
ony
om. Lab
s
17. Alat Penampung Teknologi M.Nur Sigit STIEM 08114224551 17
Air Hujan pengolahan PAl
Harianto, dkk
limbah dan opo
lingkungan

18. “Nature Stek” Teknologi Abid Ramadhan Dosen 085242497920 18


Langsung sederhana
Yunasrul Rasyidin STIEM
Tancap/Percepat peralatan
an tumbuh pertanian,per Sappetang Palopo
kebunan
19. Bio Pestisida Dari Teknologi Sappetang Mahasis 082259756947 19
Tembakau sederhana
Faisal wa
peralatan
pertanian,per St. Aminah STIEM
kebunan
Palopo
20. Lulur Dari Kulit Teknologi Suhartini Ukkas Mahasis 082343673904 20
Kakao pengolahan wa
Hendra Maulana
limbah dan STIEM
lingkungan Suparman Parintak
21. Tomat rasa Teknologi Ahmad Sauqi Mahasis 081245512001 21
Kurma Olahan Ramadhani Syam wa
Pangan/ Musdalifah STIEM
Kuliner Palopo

22. Mie sehat Teknologi MARNI STIEM 082318739322 22


Olahan NUR ANISA
TABAROMIE
Pangan/ M.ARSYAD ARIFIN
Kuliner

23. Sarabba Instan Teknologi Dahlia Gandi Mahasis 082293242723 23


WEDANG JAHE Olahan
wi
Pangan/
Kuliner STIEM
24 Sirup Dengeng Teknologi Sri Wahyuni M, SE., Dosen 085299854222 24
Olahan M.Si Dan
Pangan/ Tri Faturrahman Mahasis
Kuliner Riska Amalia wi
STIEM
25 Inovasi Alat Teknologi Muh. Nur Alam , UNCP 085294880569 25
Pengering pengolahan S.Si.,M.Si.
Alternatif Ikan limbah dan

34
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Sederhana dan lingkungan.


Ramah
Lingkungan.

26. “ALIS KERA Teknologi HARMITA Dosen 085240889393 26


SAKTI” pengolahan SARI,S.pd.M.Pd STIEM
Papan Tulis limbah dan LISMA YANTI
Kreasi lingkungan
27. Bajabu Ikan Tuna Teknologi Hapid, SE., MM Dosen 085242455731 27
Olahan Halim Usman, SE., Mahasis
Pangan/ MM wa
Kuliner Muliadi STIEM

28. Pengembangan Teknologi Nursalam S.Pi ASN 28


Pupuk Organic sederhana Dinas Perikanan
cair dari Rumput Pertanian Palopo
Laut

29. Stoples Ketupat Teknologi Rahmawati Mahasis 08124211468 29


pengolahan Saskia Hamide
DOMIKADO wa
limbah dan Dr.M.Yusuf
lingkungan Qamaruddin,SE.,M. Dosen
Si
STIEM

Dalam Penataan unsur SIDa Kota Palopo, beberapa langkah stratregis


diantaranya meningkatkan kerjasama dan singkronisasi kegiatan dengan stakeholder
kelitbangan baik di wilayah Kota Palopo, tingkat Provinsi dan Kementerian / Lembaga di
Pemerintah Pusat. Tahun 2017 Kota Palopo berpartisipasi dalam pelaksanaan Hari
Kebangkitan Teknologi Nasional ( Hakteknas ke-22) sebagai lokus Safari Pusat
Unggulan Iptek (PUI).

Gambar 7 : Teleconference Walikota Palopo bersama Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan
Tinggi pada Safari Pusat Unggulan Iptek (PUI).

35
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Tabel 26 : Kondisi Pilar Sistem Inovasi dan Kerangka Kebijakan Inovasi


KONDISI SISTEM INOVASI SAAT INI
Kerangka Kelembagaan Kolaborasi Budaya Keterpaduan / Keselarasan
umum yang dan daya bagi inovasi inovasi Koherensi dengan
kondusif dukung ilmu dan difusi pemajuan perkembang
bagi inovasi pengetahuan inovasi sistem inovasi an
dan bisnis , teknologi di daerah global
dan inovasi
Pilar 1
Dokumen Kelembagaan Kerjasama Ada, Lomba Belum Sentra KI
Penguatan SIDa Tim dengan para Cipta Inovasi Terpadu (Kekayaan
Sistem terintegrasi koordinasi pakar /ahli Tingkat Kota pemajuan Intelektual )
Inovasi RPJPD dan SIDA sudah Fungsional Palopo system Inovasi masih belum
Daerah RPJMD. dibentuk Peneliti di daerah optimal
berdasarkan
SK Walikota
Palopo
Pilar 2 1) Ada ,
Dokumen Kerjasama Belum Karya
Penguatan Rencana dengan intensif Teknologi Belum optimal Klaster PUD
Klaster Pengemb Perguruan Dan berjalan Tepat Guna Rumput Laut
Industri angan Tinggi dan lambat belum ada
Industri Pelaku
Daerah( usaha/Indust
RIPIDA) ri masih
2) Masterpl lemah
an Klaster
PUD
Rumput
Laut
Pilar 3

Penguatan Terlaksanan Belum ada Sosialisasi Belum Belum Belum


Jaringan ya Temu Pembentuka dan Alih memiliki terlaksana optimal
Inovasi Bisnis dan n Pengelola teknologi Posyantek Koordinasi
Pengusaha dan Standar belum secara intensif
Pelayanan berjalan
Inovasi dan maksimal
Iptek
Pilar 4
Penguatan Pelatihan Pelatihan dan Pelatihan Pelatihan dan Pelatihan dan Pelatihan dan
Teknopren dan Pendampinga dan Pendampinga Pendampingan Pendampinga
er Pendamping n belum Pendamping n belum belum n belum
an belum maksimal an belum maksimal maksimal maksimal
maksimal maksimal
Pilar 5 Kerjasama Kerjasama Pelaksanaan Terbentuknya Sudah ada
Pengemba Ada , dengan Perguruan workshop aplikasi GO 1. E planning
ngan Rencana Perguruan Tinggi,Provin Inovasi Digital 2. E Budgeting
Tematik Induk Tinggi , si dan Pelayan 3. Perencana
Daerah e - Gov Perangkat Kementerian Publik di an Tanda
Daerah dan Tangan
Pengusaha, elektronik
IKM

36
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

3.2 Potensi Pengembangan Optimasi Biostimulan Cair dan Padat Berbahan


Rumput Laut Glacillarria;

a. Dasar Pemikiran

Walikota Palopo, H.M Judas Amir melalui program “Siapa Mau Kerja Apa”
terus digelorakan dengan tujuan mengurangi angka kemiskinan dan
pengangguran. Inovasi Siapa Mau Kerja Apa tidak dibatasi, Pemerintah Kota
Palopo memberikan ruang kepada masyarakat untuk merealisasikan
keinginannya untuk menambah dan menciptakan peluang kerja sesuai bakat dan
potensi yang dimiliki. Salah satu ruang lingkup Siapa Mau Kerja Apa melalui
komoditas Rumput Laut Glacillaria yaitu Optimasi Biostimulan cair dan Padat
berbahan baku Rumput Laut Glacillarria, untuk menambah nilai tambah Rumput
Laut sebagai Produk Unggulan Daerah, yang nantinya akan diproduksi oleh
Kelompok Tani maupun UKM yang ada di Kota Palopo .
Optimalisasi pengembangan usaha hulu hilir dari Rumput Laut di Kota Palopo
selama ini, sangat mendapatkan perhatian besar dari Pemerintah Kota Palopo,
antara lain sebagai Produk Unggulan Rencana Induk Pengembangan Industri
Daerah ( RIPIDA ) Tahun 2017-2023, Sebagai lokus Master Plan Pengembangan
Produk Unggulan Daerah ( PUD ) Klaster Inovasi Rumput Laut di Provinsi
Sulawesi
Selatan dan kesesuaian antara Peraturan Presiden Republik indonesia peraturan
presiden republik indonesia Nomor 33 Tahun 2019 tentang peta panduan (road
map) pengembangan industri Rumput Laut nasional Tahun 2018-2021.
Biostimulan merupakan senyawa organik alami atau sintetis bukan pupuk,
yang dapat meningkatkan pertumbuhan (Abbas, 2013) dan meningkatkan respon
tanaman terhadap cekaman (Du Jardin, 2012). Pemanfaatannya mampu
memacu dan memodifikasi proses fisiologi tumbuhan seperti respirasi,
fotosintesis, sintesis asam nukleat dan penyerapan ion (Abbas, 2013). Menurut
Calvo et al. (2014), ada beberapa jenis sumber biostimulan yang telah

37
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

dikembangkan dalam bidang pertanian, yaitu inokulan mikroba, asam humat,


asam Sulvat, asam amino, ekstrak rumput laut dan ekstrak tumbuhan. Menurut
Du Jardin (2015) senyawa metabolit yang berasal dari ekstrak tumbuhan dapat
dimanfaatkan sebagai biostimulan, banyak manfaatnya. Penggunaan Rumput
Laut sebagai bahan dasar pupuk organik sampai saat ini masih belum optimal,
sementara Indonesia khususnya di Kota Palopo memiliki beragam jenis rumput
laut yang tersebar di seluruh perairan yang ada di Indonesia termasuk di Kota
Palopo dapat dimanfaatkan. Tentunya Biostimulan Berbahan Rumput Laut ini
akan sangat berguna untuk peningkatan pertumbuhan dan peningkatan produksi
tanaman untuk itu perlu pengkajian yang lebih mendalam
Mengapa fokus pada biostimulan ? yaitu :

1. Trend penggunaan pupuk kimia meningkatkan untuk memacu produksi pertanian,


sementara Penggunaan pupuk kimia memiliki banyak dampak negatif, baik untuk
lahan, tanaman, bahkan bagi orang-orang yang mengonsumsi makanan hasil
tanaman yang mengandung pupuk kimia;
2. Harga pupuk kimia cenderung mengalami peningkatan sehingga dibutuhkan
langkah pengganti sebagai pupuk alternatif;
3. Pupuk kimia berdampak kerusakan pada tanah dan mengganggu keseimbangan
hara;
4. Membunuh organisme dan mikroorganisme dalam tanah;
5. Menghambat pembusukan bahan organik
6. Menghambat penyerapan zat hara oleh akar.
Teknologi olahan rumput laut jenis Gracilaria menghasilkan produk
biostimulan merupakan upaya yang realistik untuk meningkatkan nilai ekonomi
rumput laut dan memberikan nilai tambah bagi petani rumput laut yang selama ini
hanya melakukan penjualan dalam bentuk bahan mentah yaitu rumput laut kering
tanpa adanya proses pengolahan. Konsep penguatan sistem inovasi daerah pada
klaster Produk Unggulan Daerah (PUD) rumput laut dengan produk biostimulan,

38
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

dapat dilakukan dalam skala usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),
koperasi dengan tetap mengarah pada skala besar jika sudah mendapatkan
kualitas yang bersaing, sekaligus dapat memberdayakan kehidupan masyarakat
di wilayah pesisir. Potensi tersebut akan dapat dioptimalkan apabila dengan
menerapkan cara dikolaborasi antara Academican, Business, Government dan
Community (ABG+C) sebagai lokomotif dalam penciptaan kesempatan kerja (pro-
job), kesejahteraan masyarakat (pro-poor), pendorong pertumbuhan ekonomi
(pro-growth), .dan pelestarian lingkungan (pro- environment).

b. Faktor Strategis

1. Komitmen Walikota Palopo dalam menumbuhkan inovasi di masyarakat;


Pelibatan semua unsur dalam mewujudkan Visi dan Misi RPJMD Kota Palopo
Tahun 2018-2023 “Terwujudnya Palopo sebagai Kota Maju, Inovatif dan
Berkelanjutan Pada Tahun 2023” Kota ini selalu memberi solusi terhadap
persoalan warga melalui pengelolaan pemerintahan dan layanan publik yang
efisien, efektif dan berbasis riset, serta industri kreatif berkembang sebagai sektor
utama penggerak ekonomi.
2. Provinsi Sulawesi Selatan sebagai sentra Pertanian dan Perkebunan
dikawasan Indonesia Timur;
Pertanian dan Perkebunan membutuhkan asupan pupuk guna meningkatkan hasil
produksi, namun hal ini terkendala kecenderungan harga pupuk yang tinggi, serta
pemahaman akan efek penggunaan secara terus menerus dari pupuk anorganik
yang berdampak pada kesehatan manusia, maka dibutuhkan pupuk pengganti
yang hasilnya sama jika menggunakan pupuk anorganik, salah satunya
Biostimulan Cair dan Padat berbahan Rumput laut;

39
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Tabel 27 :
Luas lahan Pertanian (dalam Ha) Di Kota Palopo Tahun 2018 ;

Sawah Tegal/ Ladang/ Padang Sementara Hutan Perke Tambak,


Kebun Huma Rumput tidak Rakyat bunan Kolam dll
diusahakan
2. 701 1274 1313 18 609 1098 2227 2652
Bps Kota Palopo 2019

Tabel 28 :Luas Panen dan Produksi Tanaman Sayuran Tahun 2018


No. Tanaman Luas Panen (Ha) Produksi (Kuintal)

1 Bawang Merah 22 991


2 Cabai 23 596
3 Petsai Cina 88 339
4 Tomat 12 231
5 Bayam 126 930
6 Kacang Panjang 18 210
7 Kangkung 141 1339
8 Ketimun 10 156
9 Terung 20 313
BPS, Statistik Pertanian Hortikultura SPH-SBS
2019.

3. Ketersediaan Rumput Laut berkualitas sebagai bahan baku Biostimulan cair

dan padat;
Kota Palopo salah satu mata rantai perdagangan Rumput Laut di Provinsi
Sulawesi Selatan, Rantai pasok produksi rumput laut Gracilaria di kota Palopo
terdiri dari 4 bagian, yaitu Petani, Pengumpul, Pengolah dan Pemasar/eksportir,
konsumen sangat menyukai produk Rumput Laut dari Kota Palopo, hal ini wajar
jika kita mencermati pernyataan Bapak Ir.Jamal Basmal ( Peneliti Senior
Kementerian Perikanan) bahwa Rumput Laut Kota Palopo memiliki rongga yang
sempit, karena letak Kota Palopo berada digaris khatulistiwa dan kualitas air laut
yang masih bersih, dan memiliki 3 Sungai , tetapi hal ini masih memerlukan kajian
lebih lanjut.
Potensi lahan rumput laut di Kota Palopo adalah 15.665 Ha. Sebanyak 996

40
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Ha atau sebanyak 6,35% telah dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut di kota
Palopo. Produksi rumput laut di kota Palopo sebanyak 113.556,14 ton yang terdiri
dari 83.225,09 ton Gracilaria dan 30.311,05 ton Cottoni. Jika dikalkulasikan dalam
persen, maka produksi rumput laut di Palopo sebanyak 73,29% Gracilaria dan
26,71% Cottoni.
1. Potensi Rumput Laut Kota Palopo;
Tabel 29 : Potensi Pengelolaan Rumput Laut di Kota Palopo
No. Komponen Jumlah
1. Total produksi rumput laut 113.556,14 ton
2. Jumlah Produksi Gracilaria 83.225,09 ton
3. Jumlah Produksi Cottoni 30.311,05 ton
4. Luas lahan budidaya 996 Ha
5. Total gudang penyimpanan 34 uni
6. Gudang milik pemerintah 3 unit
7. Gudang milik swasta 31 unit
8. Total Kelompok tani 80 kelompok
9. Jumlah kelompok tani Gracilaria 44 kelompok
10. Jumlah kelompok tani Cottoni 36 kelompok

Tabel 30 :
Produksi Budidaya Perikanan Kota Palopo Tahun 2018 ( ton)

RUMPUT LAUT Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Jumlah

RL.Gracillaria 19.352,42 19.892,47 20.432,61 22.125,53 81.803,03

RL.Cottonik 6.612,35 6.852,37 6.954,65 7.163,51 27.582,88

JUMLAH 25.964,77 26.744,84 27.387,26 29.289,04 109.385,91

Sumber : Palopokota.go.id 2019

41
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Gambar 8 .
Peta Sebaran Produksi Rumput Laut d Sulawesi Selatan

Sumber : Masterplan pengembangan Rumput Laut Provinsi Sulawesi Selatan 2018

42
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

4. Langkah - langkah strategis yang telah dilakukan Pemerintah


Komoditi Rumput Laut menjadi Produk Unggulan saat ini untuk Kota Palopo,
bahkan dalam tingkat Provinsi dan Nasional
No. Pemerintah Kota Pemerintah Pemerintah Pusat Akademisi/
Palopo Provinsi Peneliti/
Sulawesi Swasta
Selatan
1. Rumput Laut Masterplan Dirjen Penguatan Universitas Hasanuddin
sebagai Komoditi Pengolahan Inovasi Kemeristekdikti Makassar :
Rencana Induk Rumput Laut : Kegiatan Klaster PUD Tenaga Ahli Klaster PUD
Pengembangan Tahun 2019- Rumput Laut Provinsi Rumput Laut provinsi
Industri Daerah 2021 Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan
(RIPIDA)

2. Lokus Klaster PUD


Rumput Laut
provinsi Sulawesi
Selatan

3. Roadmap Sistem Presiden Republik Menyusun Roadmap


Inovasi Daerah Indonesia Peraturan SIDa Kota Palopo 2019-
(SIDa) Presiden Republik 2023 :Universitas Andi
2019-2023. Indonesia Nomor 33 Djemma Palopo
Tahun 2019 Tentang Universitas
Peta Panduan (Road Muhammadiyah Palopo
4. Kerjasama Bank Map) Pengembangan Kerjasama Pemkot
Indonesia Industri Rumput Laut Palopo Pengembangan
Pengembangan Nasional Tahun 2018- Klaster LED Rumput Laut
Klaster LED 2021 2018-2021
Rumput Laut 2018-
2021
5. Pelatihan dan Pembinaan : Petani Budidaya dan Kelompok Usaha

43
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

5. Pemanfaatan Rumput Laut sebagai bahan dasar Biostimulan


Rumput laut mengandung trace mineral zat pengatur tumbuh seperti
auksin, sitokinin, dan giberelin yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan
produksi tanaman. Potensi produksi rumput laut Indonesia yang sangat besar
dapat mensubstitusi kebutuhan pupuk kimia dengan pupuk organik yang berasal
dari rumput laut. Oleh karena itu, pemanfaatan rumput laut sebagai bahan dasar
pupuk organic mempunyai prospek yang cukup cerah terutama dalam
peningkatan produksi pangan. Untuk mengurangi kelangkaan pupuk di
Indonesia, maka sektor kelautan dan perikanan dapat menyediakan pupuk organik
berbahan baku rumput laut.

5.1 Panen Dan Permasalahan Rumput Laut Gracilaria Di Palopo :

Total Produksi Gracilaria mencapai antara 3.000 – 4.000


MT/panen

Harga tidak stabil


(Rp. 2.900 – 3.000/kg)

Petani menjerit

Pemanfaatannya baru sebatas untuk konsumsi pangan

Perlu inovasi peningkatan nilai tambah


b. Benenit ( Manfaat ) ;
Alternatif pemanfaatan sebagai bahan baku pupuk
organik/hayati

44
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

5.2 Benefit Pemanfaatan Komoditas Rumput Laut Glacillaria

BENEFIT Ekonomi Sosial Lingkungan Produksi


Outcome Menciptakan Menciptakan Memperbaiki Mengandung
(Jangka Produk UKM baru unsur hara zat pemacu
Pendek) Olahan pada tanah tumbuh
Rumput Laut
Impact Menguatkan Menekan Menyuburkan Meningkatkan
(Jangka daya saing angka Tanah kesejateraan
Panjang) Rumput Laut pengangguran Petani

3.3 Potensi Pengembangan Pakan Unggas Berkualitas Berbahan Baku Lokal.

a. Dasar Pemikiran

Pemerintah Kota Palopo terus melakukan upaya-upaya pemberdayaan


masyarakat melalui teknologi dan inovasi dan mendayagunakan potensi sumber
daya ekonomi dan lingkungan hidup untuk kesejahteraan warganya. Keberadaan
UPTD Pembibitan Ternak Unggas Mancani sejak 27 Desember 2013
berdasarkan Peraturan Walikota Palopo Nomor 35 Tahun 2013 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas,
Pembibitan ternak Unggas pada Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan
Kota Palopo dengan tujuan kala itu adalah untuk mensukseskan program
Pembangunan Seribu Kandang melalui upaya penyediaan bibit ayam kampung
unggul (DOC) secara kontinyu dan berkesinambungan, Program seribu kandang
adalah Upaya Pemerintah Kota Palopo menumbuhkan semangat wirausaha
warganya dalam beternak uyam, melalui pembuatan kandang dan pemberian
DOC untuk dipelihara dengan harapan dapat menambah penghasilan dan
memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sehingga menjadi motor penggerak
perekonomian lokal. Namun dalam pelaksanaannya hingga Tahun 2019 ini masih
belum seperti yang diharapkan, berbagai faktor menyebabkan sulitnya
mempertahankan dan mengembangkan program yang mulia ini, salah satunya
penyediaan Pakan berkualitas yang menyerap 70% biaya produksi.

45
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Kebutuhan pakan pada UPTD Pembibitan Ternak Unggas Mancani yang


bersumber dari APBD Kota Palopo berkisar 1 (Satu) Milyar, Pakan unggas
tersebut masih tergantung dari pasar, naiknya harga bahan baku pakan di pasar
internasional seperti jagung, kedelai, dan tepung ikan akan berimbas pada
naiknya harga pakan pabrik, dengan ini, mahalnya harga pakan buatan pabrik ini
belum bisa tertutupi PAD dari produksi telur, DOC dan Ayam Afkir yang masih
berkisar 500 juta, Kondisi ini dirasakan membutuhkan inovasi yang menjadi
solusi, sejalan dengan strategi pencapaian RPJMD Kota Palopo 2018-2023,
Mengembangkan Produksi dan Produktifitas Daerah, Menguatkan
Pemberdayaan dan Kelembagaan Usaha Produktif Masyarakat disertai
peningkatan Skala Usaha dan Aksesibiltas Kelembagaan Usaha Masyarakat
serta pengembangan industri unggulan dan industri potensial lainnya (Stra 10)
sehingga operasional UPTD ini perlu dibekali teknologi pembuatan pakan unggas
yang berbahan lokal ( Rumput Laut, Sagu, Coklat dan bahan lainnya) yang bahan
bakunya berasal dari daerah.

b. Faktor Strategis

1. Komitmen Walikota Palopo dalam menumbuhkan inovasi di masyarakat;


Pemikiran Walikota Palopo bagaimana Terwujudnya Palopo sebagai Kota
Maju, Inovatif dan Berkelanjutan Pada Tahun 2023” Kota ini selalu memberi solusi
terhadap persoalan warga melalui pengelolaan pemerintahan dan layanan publik
yang efisien, efektif dan berbasis riset, serta industri kreatif berkembang sebagai
sektor utama penggerak ekonomi melalui peningkatan produktivitas UPTD
Pembibitan Unggas Mancani melalui inovasi pakan sehingga biaya pakan dapat
berkurang dan tidak lagi memberatkan APBD Kota Palopo.

2. Adanya Kerjasama Pemerintah Kota Palopo dengan BPTU-HPT Sembawa


Sejak Tahun 2017 telah dilakukan Kerjasama dengan UPT Kementerian
Pertanian RI, yang diarahkan untuk menjadikan Kota Palopo sebagai Satelit
Pembibitan Unggas di Wilayah Timur Indonesia. Produksi DOC pada Tahun 2018
sebanyak 75.454 ekor.
Potensi UPT Pembibitan Unggas Mancani Kota Palopo saat ini :

46
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Tabel 31
UPT Pembibitan Unggas Mancani Kota Palopo Tahun 2018
No. Komponen Jumlah
1. Jumlah produksi Telur 235.123 butir
2. Jumlah produksi DOC 75.454 ekor
3. Ruangan Kantor 2 Unit
4. Gedung Penetasan 1 unit
5. Kandang Pemeliharaan 7 Unit
a. Kandang fase Grower kap.600 ekor 2 unit
b. Kandang fase Grower Kap.1500 ekor 1 unit
c. kandang Fase Layer Kap.2500 ekor 2 Unit
6 Gudang Pakan 1 Unit
7 Gudang peralatan 1 Unit

3. Ketersediaan Bahan Baku Lokal seperti Rumput Laut, Sagu dan Coklat
(kakao) yang berkualitas;

Potensi lahan rumput laut di Kota Palopo adalah 15.665 Ha. Sebanyak 996
Ha atau sebanyak 6,35% telah dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut di kota
Palopo. Produksi rumput laut di kota Palopo sebanyak 113.556,14 ton yang terdiri
dari 83.225,09 ton Gracilaria dan 30.311,05 ton Cottoni. Jika dikalkulasikan dalam
persen, maka produksi rumput laut di Palopo sebanyak 73,29% Gracilaria dan
26,71% Cottoni.
Tabel 32
Produksi Budidaya Perikanan Kota Palopo Tahun 2018 ( ton)
RUMPUT Triwulan I Triwulan Triwulan Triwulan Jumlah
LAUT II III IV

Gracillaria 19.352,42 19.892,47 20.432,61 22.125,53 81.803,03

Cottonik 6.612,35 6.852,37 6.954,65 7.163,51 27.582,88

JUMLAH 25.964,77 26.744,84 27.387,26 29.289,04 109.385,91

Palopokota.go.id 2019

47
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Di Jepang pemberian pakan ternak ayam dengan menu rumput laut (


Porphyra atropurpurae ) dengan level 2,5 sampai 10 % dari
total pakan memberikan hasil yang baik, meningkatkan kesehatan, bobot telur, p
roduksi telur, kekuatan kulit telur dan daya tetas. Rumput laut kaya akan vitamin),
A,B1,B2 ,C dan Niacin, di samping itu rumput laut memiliki kelebihan adalah kaya
akan iodium, dan sering digunakan untuk mencegah gondok karena
kadar iodiumnya yang tinggi . Gracilaria verrucosa yaitu jenisrumput laut yang
dibudidayakan di air payau dengan salinitas air yang berkisar diantara 12-15
ppm dan pH yang berkisar antara 7.0 – 8,7. Jenis Gracilaria merupakan jenis
yang paling banyak digunakan karena selain harganya murah danmudah
diperoleh, juga mampu menghasilkan agar-agar tiga kali lipat dari jenis lainnya (
Al Bahri 2012 dikutip oleh Jamilah, 2013).
Pada proses pengolahan limbah rumput laut dan sumpil sebagai bahan
dasar untuk pembuatan pakan unggas diperlukan alat berupa mesin perajang,
penepung dan mesin pembuat pelet. Hasil analisis limbah rumput laut dan sumpil
mengandung kadar protein kasar masing-masing 7,0792% dan 2,5274%. Dari
hasil kandungan protein tersebut kemudian dilakukan formulasi dengan metode
kuadran atau penson square. Hasil formulasi untuk pakan 1kg (1000gr)
diperlukan tepung sumpil 360,75gr, tepung ikan 360,75gr, tepung rumput laut
69gr, dedak 69gr, tepung jagung 69gr, vitamin mix 20gr, CMC 20gr dan lysine
20gr.
Kulit buah kakao merupakan hasil samping dari pemrosesan biji kakao dan
merupakan salah satu limbah dari hasil panen yang sangat potensial untuk
dijadikan pakan ternak. Kulit buah kakao dapat menggantikan sumber-sumber
energi dalam ransum tanpa mempengaruhi kondisi ternak (Smith dan Adegbola,
1982).
Tabel 33
Kandungan gizi buah kakao
Komponen Smith dan Adegbola Amiroenas Roesmanto
(1982) (1990) (1991)
Bahan kering 84,00-90,00 91,33 90,40
Protein kasar 6,00-10,00 6,00 6,00
Lemak 0,50-1,50 0,90 0,90
Serat kasar 19,00-28,00 40,33 31,50
Abu 10,00-13,80 14,80 16,40
BETN 50,00-55,60 34,26 -
Kalsium - - 0,67
Pospor - - 0,1

48
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Sumber : Wong, dkk (1988)


Kulit buah kakao mengandung alkaloid theobromin (3,7 – dimethyxantine) yang
merupakan faktor pembatas pada pemakaian limbah kakao sebagai pakan
ternak.
Tabel 34
Kandungan Theobromin pada bagian-bagian buah kakao
Bagaian Buah Kakao Kandungan Theobromin (%)
Kulit buah 0,17-0,20
Kulit biji 1,80-2,10
Biji 1,90-2,0
Sumber : Wong, dkk (1988)
Ampas sagu tersedia sebagai sumber energi bagi ternak, akan tetapi yang
menjadi faktor pembatas adalah kandungan protein kasarnya rendah dan serat
kasar tinggi. Agar menjadi bahan pakan ternak yang kaya akan protein dan
vitamin, berdasar riset ini maka ampas sagu dapat diolah dengan teknologi
fermentasi. Dengan proses fermentasi, kadar protein ampas sagu dapat
meningkat sampai 14 %. Prosedur fermentasi ampas sagu sama dengan
prosedur fermentasi pembuatan tape. Riset yang dilakukan di Wainetat, Maluku
Tengah ini menggunakan 120 ekor ayam (40 jantan dan 80 betina) umur 3-4
bulan, dengan berat awal 750-950 gram, yang dikelompokkan secara acak.
Bahan makanan yang digunakan adalah jagung kuning, dedak, menir, ampas
sagu dan tepung ikan. Kelompok (RA) diberi ampas sagu non fermentasi 10%,
kelompok (RB) diberi ampas sagu fermentasi 25% dan kelompok (RC) tanpa
pemberian ampas sagu. Hasil riset memperlihatkan, ketiga perlakuan tidak
berbeda nyata dalam hal konsumsi dan konversi, hal ini disebabkan oleh bahan
makanan yang digunakan dalam penelitian ini relatif sama, kecuali penambahan
ampas sagu pada perlakuan RA dan RB.Namun perlakuan RA dan RB berbeda
nyata terhadap perlakuan RC. Pertambahan berat badan pada perlakuan RA dan
RB tidak berbeda nyata, diduga karena kedua ransum tersebut palatabilitasnya
cenderung sama. Sedangkan untuk perlakuan RC dengan ransum tanpa ampas
sagu, pertambahan berat badan cenderung lebih rendah.
Pemakaian tepung sagu dalam ransum ayam buras umur 12 minggu juga
menghasilkan pertambahan berat badan yang cukup tinggi dibandingkan dengan
pemberian ransum tanpa tepung sagu, hal ini sebagaimana yang disebutkan oleh
Natamijaya (1988). Secara umum, riset ini membuktikan bahwa penambahan
ampas sagu non fermentasi dan fermentasi sampai kadar 10% dan 25% dari total
ransum, memberi respon yang cukup baik terhadap pertumbuhan ayam buras
49
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

periode grower, bukan cuma kandungan karbohidrat saja yang tinggi, sagu pun
berpotensi sebagai sumber protein yang tinggi setelah melalui proses
pengolahan, caranya yaitu dengan menjadikan sagu sebagai media pertumbuhan
bagi ulat sagu.

Gambar 9 : Ulat Batang Sagu

Disamping ketiga bahan lokal tersebut masih memerlukan kajian dan referansi
tentu bahan baku lainnya tetap menjadi alternative sesuai kebtuhan gizi unggas
(fcr), seperti ampas kulit buah, limbah ikan dan udang.

50
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

BAB IV
PELUANG DAN TANTANGAN

Adanya potensi pengembangan Sistem Inovasi Daerah Kota Palopo terdapat


beberapa permasalahan yang bersifat strategis pada kondisi peluang dan
tantangan Sistem Inovasi Daerah di Kota Palopo 2019-2023, sebagaimana
dalam tabel berikut;
Tabel 35
Permasalahan strategis sistem inovasi

No Kerangka Kebijakan Permasalahan Strategis


.
1 Kerangka umum yang kondusif  Koordinasi belum berjalan optimal;
bagi inovasi dan bisnis  Konsistensi Pelaksanaan masih
rendah
 Sistem regulasi belum berorientasi
inovatif strategis
 Sistem insentif belum berkembang.
2 Kelembagaan dan daya dukung  Lemahnya pengorganisasian aktivitas
iptek/litbangyasa serta kemampuan inovasi di daerah.
absorpsi industri, khususnya UMKM  Kualitas dan kuantitas output
riset belum optimal dan
aplikatif.
 Kapasitas absorpsi inovasif masih
rendah
3 Kolaborasi bagi inovasi dan difusi  Kerjasama dan koordinasi masih
inovasi rendah dan lemah.
 Alih iptek masih sporadis dan parsial.
 Wahana interaksi dan layanan
teknologi belum terpola dengan baik.
4 Pengembangan budaya inovasi  Peran pendidikan formal dan informal
masih belum optimal.
 Local wisdom (kearifan lokal) belum
terbina dengan baik.
5 Keterpaduan pemajuan sistem Klaster industri daerah belum
inovasi dan klaster industri daerah dikembangkan secara optimal.
dan nasional
6 Keselarasan dengan Belum konsisten tahapan sistem inovasi
perkembangan global

Permasalahan yang tersebar di setiap pilar kerangka kebijakan inovasi


tersebut, maka inti permasalahannya berawal dari belum terbangunnya sebuah
sebuah sistem yang tertata dengan baik. Berjalannya sebuah sistem tentu

51
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

memerlukan suatu keorganisasian atau wadah fungsional penggerak yang berisi


suatu tim inti inovasi daerah beserta berbagai sumberdayanya. Wadah ini
berfungsi merancang pola inovasi daerah secara detail, menjadi pusat kolaborasi
semua komponen inovasi (Academician + Businessmen + Government +
Community– ABGC), dan mengawal berjalannya sistem inovasi untuk
mendukung pengembangan produk- produk inovatif.
Kondisi sistem inovasi adalah jika dapat tercipta produk-produk inovatif
melalui adanya implementasi inovasi di dunia usaha. Jalur diseminasi teknologi
dan hasil inovasi akan lebih terarah diintrodusir kepada dunia usaha melalui
wadah klaster-klaster industry dan usaha kecil. Pembinaan klaster industri kecil
dan Usaha Kecil Manengah lebi diintensifkan guna menghasilkan produk yang
telah ditetapkan sebagai unggulan daerah mampu bersaing di regional, nasional,
dan terlebih internasional.
Jika dijabarkan ke dalam kerangka kebijakan inovasi maka isu strategis
penguatan SIDa Kota Palopo 2019-2023 meliput unsur-unsur;
1. Penguatan Komitmen
2. Penguatan Kolaborasi
3. Penguatan organisasi dan sumber daya.
4. Penguatan sistem klaster industri /UKM yang inovatif dan
berkesinambungan.

Tabel 36
Tantangan dan Peluang penguatan unsur-unsur kelembagaan SIDa

Tantangan Peluang
Belum kuatnya pengorganisasian Visi dan komitmen dalam mendukung
berbagai aktivitas inovasi. sistem inovasi telah terbangun.
Belum terbangunnya sistem data Pembangunan sistem e-
inovasi government memungkinkan
adanya kolaborasi bagi
ketersediaan data dan informasi
bagi kebutuhan inovasi
Masih belum terarahnya dukungan Meningkatnya komitmen meningkatkan
regulasi dan insentif daya saing daerah dapat mendorong
inovasi sebagai prioritas
Masih lemahnya budaya kerja inovatif Mulai tumbuhnya para perintis inovasi di
di lingkungan lembaga pemerintahan, perangkat daerah dan eksistensi
kegiatan ekonomi masyarakat, dan kearifan masyarakat dalam pengelolaan
52
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

dunia usaha. komoditi yang potensial sebagai


penggerak ekonomi.

Masih lemahnya kerjasama dan Kekuatan pemerintah selaku


koordinasi antar stakeholders dinamisator semakin penting artinya di
era desentralisasi
Alih iptek masih berjalan sporadis dan Terbentuknya SIDa berbasis riset/ilmiah
belum terpolakan
Belum terbangunnya budaya inovasi Pengenalan budaya inovatif melalui
sejak dini di masyarakat muatan lokal dalam kurikulum sekolah
menengah
Problem ketersediaan SDM Munculnya para pelopor inovasi di
(teknoprener) yang mampu berbagai bidang kegiatan yang potensial
mengelola berbagai kegiatan inovasi dikembangkan sebagai teknopreneur.
menuju lahirnya produk inovatif
(berdaya-saing).
Belum terintegrasinya secara optimal Semakin tingginya komitmen mendorong
issue aktual dan standardisasi global daya saing daerah dapat mewujudkan
ke dalam desain daya saing daerah kesadaran global.

Tabel 37
Tantangan dan Peluang penguatan sistem klaster industri /UKM yang inovatif.

Tantangan Peluang
Belum optimalnya pengembangan Adanya komitmen kepala daerah
klaster industri produk unggulan untuk membangun dan
daerah mengembangkan Produk Unggulan
Daerah (PUD)
Masih rendahnya kapasitas absorpsi Pemanfaatan berbagai unsur dalam
inovasi pada masyarakat mendorong absorpsi inovasi
dikarenakan pendekatan kolaboratif
dalam pembangunan daerah sudah
terbentuk meski belum terarah
Wahana interaksi dan layanan Sebagai Kota Inovatif, memungkinkan
teknologi belum terpola dengan baik bagi terakomodasinya teknologi bagi
bagi pendayagunaan HKI, kepentingan daya saing daerah.
pemanfaatan informasi, pengetahuan,
dan teknologi

53
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

4.1 Optimasi Biostimulan Cair dan Padat Berbahan Rumput Laut (Glacillarria);

Pupuk Biostimulan merupakan salah satu input produksi yang memiliki


peranan yang sangat penting dalam rangka memperbaiki unsur hara tanah yang
saatini kondisinya sangat memprihatinkan. Aplikasi pupuk Biostimulan (organik)
pada tanaman dapat meningkatkan kesuburan tanah yang pada akhirnya dapat
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Hal ini karena pupuk organik
bukan hanya memperbaiki tanah dari segi kimia saja, akan tetapi juga
memperbaiki sifat fisika dan biologi tanah (Hartatik dan Setyorini, 2012). Menurut
Sulistyawati dan Nugraha (2011), bahan organik dalam pupuk berperan penting
dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologis tanah sehingga dapat menjaga
dan meningkatkan kesuburan tanah, serta mengurangi ketergantungan pada
pupuk anorganik/kimia. Penggunakan pupuk organik memiliki kelebihan yaitu
tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, baik pencemaran tanah, air dan
udara serta produknya tidak mengandung racun. Pemanfaatan pupuk Biostimulan
untuk meningkatkan produktivitas lahan dan produksi pertanian perlu
dipromosikan dan digalakkan. Untuk membantu kelompok tani dalam pembuatan
pupuk Biostimulan dengan sumber bahan dari rumput laut, serta mengaplikasikan
pupuk Biostimulan tersebut pada usahatani yang mereka lakukan, pemerintah
telah memberikan bantuan berupa Unit Pengolahan Pupuk Biostimulan.
Pupuk Biostimulan di tingkat petani hanya diproduksi in situ (belum komersial)
dan hanya dipakai sendiri oleh kelompok tani. Data dinas pertanian tanaman
pangan, alokasi pupuk organik masih rendah dibandingkan dengan pupuk
anorganik. Oleh sebab itu dengan bantuan peralatan pembuatan pupuk
Biostimulan yang diberikan kepada kelompok tani seyogyanya dapat
dimanfaatkan oleh petani untuk mengembangkan dan memproduksi pupuk
Biostimulan, untuk mensubstitusi pupuk anorganik yang sudah ada sehingga
mereka beralih menggunakan pupuk organik. Dengan memproduksi pupuk
Biostimulan tentunya diharapkan jumlah produksi meningkat dan tentunya biaya
pupuk dapat ditekan. Dalam pengembangan pupuk Biostimulan ini terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain produksi pupuk, produksi hasil
usahatani, harga pupuk organik, ketersediaan bahan baku dan SDM petani. Dari
faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut dapat dihasilkan suatu strategi
pengembangan pupuk Biostimulan di Kota Palopo.

54
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Berdasarkan hasil inventarisasi aspek internal (kekuatan dan kelemahan)


maka diperoleh beberapa faktor antara lain:
a. Faktor Kekuatan (Strength)
1. Bahan baku Pupuk Biostimulan banyak terdapat di Kota Palopo; Hal ini
menjadi kekuatan utama yang bertujuan untuk mencukupi ketersediaan
bahan baku setiap saat pada pembuatan Pupuk Biostimulan. Produksi
rumput laut Kota Palopo tahun 2018 yaitu 18.387,50 ton (palopokota.go.id)
2. Pupuk Biostimulan ramah lingkungan; Hal ini menonjolkan konsep organik
farming. Hal ini menjadi kekuatan sehingga dapat dipastikan akan menarik
minat para petani modern yang lagi mengkampanyekan produk yang bebas
bahan kimia dan ramah lingkungan. Bahaya pupuk kimia dalam jangka
panjang akan meninggalkan residu yang akan menyebabkan tanah akan
menjadi keras dan masam (Rahma, 2015).
3. Petani/kelompok tani memiliki pengetahuan tentang cara pembuatan
Pupuk Biostimulan; Hal ini merupakan kekuatan karena setidaknya petani
telah paham mengenai pentingnya penggunaan Pupuk Biostimulan bagi
tanaman, cara pembuatan dan manfaatnya untuk kesehatan dan
lingkungan di masa depan;
4. Pemanfaatan Pupuk Biostimulan untuk digunakan sendiri dan sebagian
dijual; Hal ini berarti Pupuk Biostimulan dibutuhkan secara kontinnyu
sehingga pembuatan Pupuk Biostimulan juga akan berlangsung secara
terus menerus karena sudah menjadi kebutuhan para petani;
5. Cara pengaplikasian yang mudah dan praktis; Kerena Biostimulan ada
yang bentuknya cair sehingga muda diaplikasikan ke organisme budidaya;
6. Harga Pupuk Biostimulan terjangkau; Harga yang dirasakan terjangkau
bagi para konsumen sehingga diharapkan Pupuk Biostimulan dapat terus
berkembang dan penggunaannya lebih meluas. Harga pupuk anorganik
berada di kiasaran 1800,- sampai 8000,-/kg tergantung jenis pupuknya
(Panca, 2019).
b. Faktor Kelemahan (Weakness)
1. Pupuk anorganik masih digunakan dalam kegiatan usaha tani; Terutama
untuk tanaman perkebunan karena ada dugaan bahwa produksi hasil
tanaman perkebunan tersebut kurang baik jika hanya menggunakan pupuk
organic. Padahal penggunaan pupuk organik mampu menjaga kualitas
kesuburan tanah bahkan organisme dan zat-zat penting dalam tanah akan
55
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

2. semakin baik dan bekerja lebih baik (Anang, 2017);


3. Belum ada lahan khusus penggunaan Pupuk Biostimulan; Hal ini menjadi
kelemahan tersendiri karena belum bisa membuktikan langsung ke petani
dampak dari penggunaan pupuk tersebut;
4. Penggunaan pupuk organik dinilai merepotkan. Penggunaan pupuk organik
yang harus dalam takaran tinggi dinilai merepotkan bagi kebanyakan
petani. Takaran tinggi tapi hemat biaya produksi dengan hasil yang sama
dan ramah lingkungan masih jauh lebih menguntungkan bila dibanding
dengan pupuk anorganik (Anang, 2017);
5. Harga produk organik sama dengan harga produk anorganik; Harga produk
pertanian yang menggunakan pupuk organik masih kebanyakan sama
dengan harga produk pertanian yang menggunakan pupuk anorganik. Hal
ini masih terjadi di daerah-daerah bukan di perkotaan besar. Hal ini
merupakan kelemahan karena sudah dinilai merepotkan, tetapi harga jual
produknya masih tetap sama dan tidak ada nilai tambahnya. Harga jual
produk organik saat ini sudah mulai meningkat dibanding produk anorganik
walaupun belum signifikan (Marta, 2016);
6. Pendidikan rendah; Tingkat pendidikan petani sangat berpengaruh
terhadap penerimaan teknologi yang diberikan, makin tinggi tingkat
pendidikan seseorang semakin cepat dalam proses alih teknologi (Ningsih,
2013). Hal ini mengakibatkan adopsi teknologi pertanian tentang
Biostimulan Cair berjalan lambat sehingga petani harus diberikan
pendidikan secara terus menerus melalui penyuluhan pertanian.Umumnya
petani yang banyak mengikuti pelatihan pertanian memiliki kemampuan
yang lebih baik dari petani lainnya;
7. Umur petani relatif tua; Umur berpengaruh terhadap kemampuan fisik
petani dalam mengelola usahataninya, semakin tua umur petani maka
kemampuan kerjanya relatif menurun. Hal ini berpengaruh terhadap
penerimaan materi penyuluhan/pelatihan pembuatan dan penggunaan
Pupuk Biostimulan;
8. Lahan terbatas; Luas lahan garapan dapat memberikan pengaruh terhadap
tingkat pendapatan dan penerapan teknologi, semakin luas lahan garapan
semakin mampu memberikan jaminan hidup sebagai sumber pendapatan
keluarga. Hal ini menunjukkan bahwa luas lahan garapan yang dikelola
oleh petani sangat sempit dan hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan

56
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

keluarga, sehingga untuk mengembangkan Pupuk Biostimulan menjadi


terbatas.
Selanjutnya berdasarkan identifikasi terhadap aspek eksternal (peluang dan
tantangan) diperoleh beberapa faktor antara lain:
a. Faktor Peluang (Opportunities)
1. Adanya bantuan dari pemerintah. Adanya bantuan dari pemerintah
merupakan peluang untuk meningkatkan pengembangan Pupuk
Biostimulan. Bantuan dari pemerintah berupa sarana produksi lainnya yang
terkait dengan pembuatan Pupuk Biostimulan dirasakan bermanfaat bagi
petani/kelompok tani;
2. Pupuk anorganik dengan harga subsidi sudah mulai susah diperoleh.
Pupuk anorganik yang kurang tersedia di pasaran dengan harga subsidi
menyebabkan penggunaan Pupuk Biostimulan menjadi salah satu pilihan
yang tepat untuk petani. Harga pupuk non subsidi berada dikisaran 3000-
8000/kg (Panca, 2019);
3. Adanya binaan dari pemerintah/PPL berupa pelatihan Adanya binaan dari
pemerintah melalui penyuluh pertanian berupa pelatihan, informasi dan
motivasi merupakan peluang untuk meningkatkan kesadaran dan motivasi
petani dalam penggunaan Pupuk Biostimulan. Pelatihan-pelatihan ini
dibutuhkan dalam rangka peningkatan pengetahuan dan keterampilan
petani;
4. Adanya program pemerintah untuk mengembangkan dan mengggunakan
Pupuk Biostimulan. Pembangunan tidak akan terlepas dari adanya suatu
program pemerintah;
5. Tenaga kerja yang cukup. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang
berpengaruh dalam produksi pupuk Pupuk Biostimulan. Hal ini berarti
tenaga kerja merupakan salah satu kekuatan dalam mendukung
pengembangan pupuk Pupuk Biostimulan, selain menggunakan tenaga
kerja di luar, petani juga menggunakan tenaga kerja keluarga yang tidak
dikeluarkan upahnya, sehingga dapat memperbesar pendapatan;
6. Dengan daya inofatif dan kreatif pupuk Pupuk Biostimulan ini memiliki
peluang besar untuk menguasai pasar khususnya di Luwu Raya;
Penggunaan pupuk organik saat ini meningkat. Data serapan pupuk
organik terealisasi sebesar 700.000 ton/ tahun (Ihwan, 2019) ;
7. Harga rumput laut (Gracilaria verrucosa) di petani berpeluang untuk
57
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

memiliki harga semakin mahal karena permintaan yang banyak dari


produsen Pupuk Biostimulan.

b. Faktor Tantangan (Threats)


1. Banyaknya pupuk cair serupa yang beredar di pasaran; Hal ini menjadi
tantangan terbesar dalam memasarkan Pupuk Biostimulan. Kualitas
produk yang baik dan pelayanan yang terbaik menjadi prioritas utama
dalam menjalankan usaha dan memasarkan Pupuk Biostimulan ini. Jumlah
pupuk organik yang terdaftar di kementerian pertanian pada tahun 2015
sebanyak 753 jenis (Direktorat Pupuk dan Pestisida, 2016)
2. Banyaknya pesaing yang sudah memiliki brand; Mencari identitas produk
Pupuk Biostimulan yang tidak dimiliki oleh brand lain;
3. Tidak adanya tempat khusus untuk menampung penjualan Pupuk
Biostimulan Tempat khusus untuk menampung penjualan Pupuk
Biostimulan di toko-toko pertanian dan perikanan masih belum ada;
4. Tidak adanya kelompok tani lain yang membuat Pupuk Biostimulan. Tidak
adanya kelompok tani lain merupakan peluang karena bisa menimbulkan
kerjasama antar kelompok tani dalam pengembangan Pupuk Biostimulan.
Ketersediaan bahan baku dan permintaan yang mungkin terkadang
melonjak akan membutuhkan kerjasama dengan kelompok tani lain
sehingga kebutuhan Pupuk Biostimulan dapat tercukupi;
5. Tidak adanya penghargaan dari pemerintah untuk pemakaian Pupuk
Biostimulan. Petani yang telah menggunakan dan membuat Pupuk
Biostimulan belum pernah mendapat penghargaan terkait dengan
pertanian organik. Hal ini merupakan tantangan yang perlu
dipertimbangkan dalam pengembangan Pupuk Biostimulan.Perlu
pengetahuan mengenai standar SNI Pupuk Biostimulan. Informasi
mengenai standar SNI ini dapat meningkatkan motivasi petani dalam
pemakaian dan pembuatan Pupuk Biostimulan;
6. Saingan akan penggunaan pupuk anorganik; Harga dan kualitas harus
mampu mengimbangi pupuk anorganik dan tersedia setiap saat;
7. Masih kurang masyarakat yang sadar akan produk organik; Perlunya
sosialisasi akan pentingnya pertanian/perikanan organik.

58
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

4.2 Optimasi Pakan Unggas Berkualitas Berbahan Baku Lokal


a. Faktor Kekuatan (Strength)
1. Dukungan sumberdaya manusia yang terampil dalam pembuatan pakan
berbahan baku lokal
2. Ketersediaan sumber bahan baku yang melimpah dengan biaya relative
murah
3. Konsentrat yang dihasilkan bervariasi dan harganya kompetitif
4. Kesiapan manajemen pasca produksi dan pemasaran
5. Kebutuhan pakan alternative berbahan baku local sangat besar dan
memiliki konsumen tetap.
6. Memiliki dukungan legal dari pemerintah.

b. Faktor Kelemahan (Weakness)


1. Keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang produk masih rendah
2. Keterbatasan Kapasitas mesin produksi masih konvensional dan terbatas
3. Produk yang dihasilkan masih berupa konsentrat pakan Mash, non-pelet
dan crumble
4. Jumlah produksi dan persediaan produk masih terbatas dan sering telat
5. Belum menerapkan manajemen operasional secara standar.

Selanjutnya berdasarkan identifikasi terhadap aspek eksternal (peluang dan


tantangan) diperoleh beberapa faktor antara lain:
c. Faktor Peluang (Opportunities)
1. Berpeluang bisnis dengan profitabilitas tinggi
2. Belum ada organisasi yang memproduksi produk sejenis dalam skala
industri
3. Jalinan kerjasama antar organisasi sejenis
4. Memiliki potensi jaringan distribusi dan pemasaran yang luas.
5. Mendukung program pemerintah daerah dan pusat.
d. Faktor Ancaman (Threats)
1. Persepsi peternak yang kurang baik terhadap produk baru berbahan baku
lokal
2. Lambatnya pertumbuhan pasar
3. Meningkatnya tawar-menawar dan harga kurang stabil
4. Tuntutan teknologi
5. Munculnya pesaing dalam bidang usaha sejenis.

59
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Selanjutnya, semua faktor yang telah diidentifikasi tersebut (baik kekuatan,


kelemahan, peluang dan tantangan) dihitung nilai keterkaitannya dan disusun dalam
sebuah tabel analisis SWOT untuk menentukan Faktor Kunci Keberhasilan (FKK).

Tabel 38
Penilaian Eksternal Produk Pakan Ternak Berbahan Baku Lokal

Faktor-faktor strategi eksternal Bobot Rating Skor

PELUANG (O)
1. Berpeluang bisnis dengan profitabilitas tinggi 0,12 4 0,48
2. Belum ada organisasi yang memproduksi produk sejenis 0,12 4 0,48
dalam skala industri
3. Jalinan kerjasama antar organisasi sejenis 0,07 2 0,14
4. Memiliki potensi jaringan distribusi dan pemasaran yang 0,12 4 0,48
luas.
5. Mendukung program pemerintah daerah dan pusat 0,09 3 0,27
JUMLAH 0,52 1,85
ANCAMAN (T)
1. Perepsi peternak yang kurang baik terhadap produk baru 0,10 3 0,30
berbahan baku lokal
2. Lambatnya pertumbuhan pasar 0,10 3 0,30
3. Meningkatnya tawar-menawar dan harga kurang stabil 0,07 2 0,14

4. Tuntutan teknologi 0,09 3 0,27


5. Munculnya pesaing dalam bidang usaha sejenis 0,12 4 0,48

JUMLAH 0,48 1,49


TOTAL 1 3,34

60
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Faktor-faktor strategi internal Bobot Rating Skor

KEKUATAN (S)
1. Dukungan sumberdaya manusia yang terampil dalam
pembuatan pakan berbahan baku lokal 0,07 2 0,14

2. Ketersediaan sumber bahan baku yang melimpah


dengan biaya relative murah 0,11 4 0,44

3. Konsentrat yang dihasilkan bervariasi dan


harganya kompetitif 0,09 3 0,27

4. Kesiapan manajemen pasca produksi dan pemasaran 0,09 3 0,27


5. Kebutuhan pakan alternative berbahan baku local
0,11 4 0,44
sangat besar dan memiliki konsumen tetap.
6. Memiliki dukungan legal dari pemerintah 0,11 4 0,44

JUMLAH 0,58 2,00

KELEMAHAN (W)
1. Keterbatasan pengetahuan masyarakat
tentang produk masih rendah 0,07 2 0,14
2. Keterbatasan Kapasitas mesin produksi masih
konvensional dan terbatas 0,11 4 0,44
3. Produk yang dihasilkan masih berupa
konsentrat pakan Mash, non-pelet dan 0,06 2 0,12
crumble
4. Jumlah produksi dan persediaan produk masih
0,09 3 0,27
terbatas dan sering telat
5. Belum menerapkan manajemen operasional
secara standar 0,09 3 0,27

JUMLAH 0,42 1,24

TOTAL 1 3,24

61
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Tabel 40
Analisis SWOT SIDA Kota Palopo

IFAS STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)


Faktor-faktor kekuatan Faktor-faktor
internal kelemahan internal

EFAS
OPPORTUNITIES (O)
Faktor-faktor peluang STRATEGI S-O STRATEGI W-O
Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan
untuk memanfaatkan kelemahan untuk
peluang memanfaatkan peluang
TREATHS (T)
Faktor-faktor ancaman STRATEGI S-T STRATEGI W-T
Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan
untuk mengatasi kelemahan dan
ancaman menghindari ancaman

KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)


IFAS 1. Dukungan sumberdaya manusia 1. Keterbatasan pengetahuan
yang terampil dalam pembuatan masyarakat tentang produk
pakan berbahan baku lokal masih rendah
2. Ketersediaan sumber bahan 2. Keterbatasan Kapasitas
baku yang melimpah dengan mesin produksi masih
biaya relative murah konvensional dan terbatas
3. Konsentrat yang dihasilkan 3. Produk yang dihasilkan
bervariasi dan harganya masih berupa pakan Mash,
kompetitif non-pelet dan crumble
4. Kesiapan manajemen pasca 4. Jumlah produksi dan
EFAS produksi dan pemasaran persediaan produk masih
5. Kebutuhan pakan alternative terbatas dan sering telat
berbahan baku local sangat 5. Belum menerapkan
besar dan memiliki konsumen manajemen operasional
tetap. secara standar
6. Memiliki dukungan legal dari
pemerintah

PELUANG (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)


1. Berpeluang bisnis dengan 1. Meningkatkan produksi dan 1. Melengkapi produk yang
profitabilitas tinggi diversifikasi produk pakan baik menjadi kebutuhan peternak
2. Belum ada organisasi yang jenis maupun kualitas. unggas dan ruminansia.
memproduksi produk sejenis 2. Memaksimalkan penggunaaan 2. Melengkapi sarana dan
dalam skala industri mesin produksi untuk prasarana pendukung
3. Jalinan kerjasama antar meminimalisir kekurangan produk produksi.
organisasi sejenis dan persediaan. 3. Kerjasama yang sudah
4. Memiliki potensi jaringan 3. Meningkatkan perluasan pangsa terjalin perlu ditingkatkan
distribusi dan pemasaran yang pasar. 4. Perluasan pemasaran agar
luas. mendapatkan keuntungan
5. Mendukung program yang maksimal.
pemerintah daerah dan pusat

62
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

ANCAMAN (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)


1. Perepsi peternak yang 1. Meningkatkan sosialisasi dan 1. Mengadakan penyuluhan
kurang baik terhadap produk edukasi secara langsung ke dan pelatihan tentang
baru berbahan baku lokal lokasi peternak untuk menjamin penggunaan produk yang
2. Lambatnya pertumbuhan bahwa produk digunakan secara berkualitas kepada
pasar teratur dan kontinyu. peternak.
3. Meningkatnya tawar- 2. Memberikan kemudahan dalam 2. Pemberian skema dan
menawar dan harga kurang sistem pembayaran. kebijakan pembelian produk
stabil 3. Harus mampu menjawab dan 3. Sosialisasi intensif tentang
4. Tuntutan teknologi melayani keluhan yang dirasakan kelebihan manfaat dan nilai
5. Munculnya pesaing dalam peternak. ekonomis yang diperoleh
bidang usaha sejenis. peternak
4. Meningkatkan stock produk

Matrik Grand Strategy

Sumbu X = S + (-W) Sumbu Y = O + (-T)


= 2 + (-1,24) = 1,85 + (-1,49)
= 0,76 = 0,36

Fokus strategi yang harus diimplementasikan adalah Strategi SO yaitu dengan


menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
Dengan cara:

1. Meningkatkan produksi dan diversifikasi produk pakan baik jenis maupun kualitas.
2. Memaksimalkan penggunaaan mesin produksi untuk meminimalisir kekurangan
produk dan persediaan.
3. Meningkatkan perluasan pangsa pasar.

63
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

BAB V
KONDISI SIDa YANG AKAN DICAPAI

Berdasarkan hasil analisis kondisi SIDa saat ini serta hasil analisis tantangan
dan peluang Penguatan Sistem Inovasi Daerah yang akan dicapai pada masa yang
akan datang sebagai berikut:
1. Terbangunnya Sistem Inovasi Daerah secara terpadu;
2. Terbangunnya Kelembagaan dan Daya dukung iptek secara optimal untuk
meningkatkan kapasitas absorpsi inovatif;
3. Sistem difusi teknologi semakin sistematis, semakin intensif dan
berkesinambungan:
4. Berkembangnya Budaya Inovasi:
5. Sistem Inovasi terpadu dengan sistem klaster industri kecil dan UKM
6. Sistem inovasi yang responsif dan berdaya saing global.

5.1 Optimasi Biostimulan Cair dan Padat Berbahan Dasar Rumput Laut
Glacillarria;

a. Konsep Pengembangan

Optimasi Biostimulan Cair dan Padat Berbahan Dasar Rumput Laut


Glacillarria merupakan upaya Pemerintah Kota Palopo dalam melaksanakan
amanat Peraturan Bersama Menteri Riset dan Tekhnologi dan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012
tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah, adapun beberapa pertimbangan dan
analisis dalam pelaksanaannya sebagai tindak lanjut dari :
a. Program kerjasama Pemerintah Kota Palopo dan Bank Indonesia (BI)
terhadap Komoditas Rumput Laut Kota Palopo;
b. Program Klaster Inovasi Produk Unggulan Daerah Rumput Laut Kota
Palopo Provinsi Sulawesi Selatan,
c. Peningkatan ekonomi masyarakat dengan nilai tambah Rumput Laut
Galcillaria;
d. Mengurangi dampak negatif dari penggunaan Pupuk Kimia dalam
Pertanian dan perkebunan;
e. Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan dari hasil tanaman
organic yang bernilai tinggi;
f. Dan meningkatkan daya saing daerah melalui inovasi manajemen hasil

64
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Komoditas Unggulan Daerah secara kolaboratif terpadu.


Dari konsep dasar mengenai Komoditas Rumpu Laut dari hulu ke hilir ini,
maka disusun sebuah konsep, yang dibagi atas empat konsep utama, yakni;
1. Penerapan Teknologi Biostimulan, dengan formula dan penambahan unsur
nutrisi lainnya yang dibutuhkan tanaman;
2. Desiminasi teknologi terhadap masyarakat berbasis IKM dan UKM, dengan
harapan menciptakan lapangan kerja baru dan menekan angka
kemiskinan;
3. Standarisasi produk, uji mutu dan aplikasi terhadap tanaman sekitarnya.
4. Pemasaran produk

b. Model Pengembangan;

Optimasi Biostimulan Cair dan Padat Berbahan Dasar Rumput Laut


Glacillarria di Kota Palopo diharapkan mampu mendorong berkembangnya sektor
penelitian untuk pengembangan dan pemanfaatan Rumput Laut, juga diharapkan
dapat memberikan dampak positif terhadap pengembangan produk berbahan
baku Glacillarria, yang dapat dikelola oleh usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM), mendorong kerjasama dan kemitraan usaha dengan para pelaku
UMKM, meningkatkan pendapatan petani, dan mengurangi pemakaian pupuk
anorganik.
Model pengembangan Optimasi Biostimulan Cair dan Padat Berbahan
Dasar Rumput Laut Glacillarria di Kota Palopo didasari pada model kolaboratif
yang merupakan disain kerja para aktor yang terlibat di dalamnya. Model ini
dikembangkan dengan melihat peran masing-masing stakeholder yang memiliki
kepentingan terhadap pengembangan komoditas Rumput Laut Glacillaria. Model
ini didasarkan pada petani rumput laut, petani hortikultura petani tambak dan UKM
sebagai fondasi utama dalam keberlanjutan produksi. Para petani adalah ujung
tombak, selain memiliki kepentingan sebagai pupuk tanaman, Rumput Lau
Glacillaria juga menjadi komoditas yang bernilai jual.

65
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Pemerintah

Bisnis Akademisi

Sinergitas
Budidaya

Inovasi
KELOMPOK TANI DAN UKM
RUMPUT LAUT GLACILLARIA

PUBLIKASI

SKEMA KOLABORASI PENTAHELIX


Optimasi Biostimulan Cair dan Padat Berbahan Dasar Rumput Laut Glacillarria
di Kota Palopo

c. Visi Dan Misi;

Visi
Subtistusi 10% Pupuk Anorganik di Kota Palopo pada Tahun 2023.
Misi
a. Menciptakan Biostimulan berkualitas Tinggi;
b. Menciptakan Usaha Kecil Masyarakat (UKM );
c. Mengurangi angka Pengannguran;
d. Mengurangi pemakaian pupuk Anorganik;
e. Menambah daya saing Rumput Laut Glacillaria
f. Meningkatkan Produksi Tanaman dan Tambak;
g. Meningkatkan hasil riset dan teknologi.

d. Tujuan dan Sasaran


Optimasi Biositmulan cair dan Padat berbahan Rumput Laut Glacillaria bertujuan
diantaranya :

66
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

a. Mengembangkan budidaya dan pascapanen dalam penyediaan dan pasokan


bahan baku rumput laut glacillarria yang bermutu untuk memenuhi kebutuhan
industri dan ekspor;
b. Mengembangkan dan menata aplikasi biostimulan cair dan padat berbahan
baku rumput laut Glacillarria;
c. Mengembangkan komoditas Rumput Laut Glacillarria , produk setengah jadi,
dan produk jadi;
e Mengembangkan riset dan teknologi biostimulan cair dan padat berbahan
baku rumput laut Galcillaria.

Sasaran yang ingin dicapai adalah Tersubtistusinya 10% penggunaan Pupuk


Anorganik di Kota Palopo pada Tahun 2023.

5.2 Optimasi Pakan Unggas Berkualitas, Berbahan Baku Lokal.

a. Konsep Pengembangan

Komoditas Unggulan Daerah Kota Palopo yang tertuang dalam Rencana


Induk Pengembangan Industri Daerah (RIPIDA) adalah Rumput Laut,
Kakao/Coklat dan Unggas Ayam Kampung, Khusus ayam Kampung saat ini lokus
Pengembangannya berada pada UPTD Pembibitan Ternak Unggas Mancani
sejak 27 Desember 2013 berdasarkan Peraturan Walikota Palopo Nomor 35
Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas, Pembibitan ternak Unggas pada Dinas Pertanian, Peternakan dan
Perkebunan Kota Palopo dengan menjadi motor penggerak perekonomian baru
di Kota Palopo. Namun dalam pelaksanaannya hingga Tahun 2019 ini masih
belum seperti yang diharapkan, berbagai faktor menyebabkan sulitnya
mempertahankan dan mengembangkan program yang mulia ini, salah satunya
penyediaan pakan yang menyerap 70% biaya produksi.
Tingginya harga pakan merupakan tantangan yang membutuhkan inovasi,
dengan pemanfaatan sumber daya dan ketersediaan bahan baku lokal, beberapa
diantaranya bahan lokal yang melimpah dan sesuai adalah ampas, sagu, ampas
kulit coklat, dan ampas rumput laut Glacillarria yang apabila diintervensi teknologi
riset dapat menghasilkan pakan unggas yang berkualitas dan memenuhi nutrisi
unggas, yang diharapkan menekan angka produksi.

67
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

b. Model Pengembangan;

Solusi meningkatkan efisiensi usaha antara lain melalui penekanan biaya


produksi. Dalam usaha peternakan komponen biaya produksi terbesar adalah
biaya pengadaan pakan, mencapai 60-80 persen dan total biaya produksi
(Rahardi, dkk., 1993). Peningkatan produktivitas itu sendiri berupa upaya
menaikkan hasil produksi per unit ternak yang diperoleh dan kombinasi
penggunaan sarana produksi, termasuk pakan. Efisiensi usaha pada tingkat
produksi hams diikuti pula dengan efisiensi tataniaga sejak dari sentra produksi
(pedesaan) ke sentra konsumsi (perkotaan). Jika tidak demikian, akhirnya harga
ditingkat konsumen di pasar menjadi tidak bersaing. Karena mereka hams
membayar beban urutan biaya berupa: registrasi, kontrol kualitas, klasifikasi,
pengepakan, transpor dan distribusi dan mungkin biaya tidak resmi lainnya. Oleh
karena itu pengembangan peternakan di daerah pinggiran kota (periurban)
dengan karakteristik penggunaan tenaga kerja keluarga dan pemanfaatan limbah
pertanian serta limbah agroindustri yang cukup tersedia dengan biaya yang
rendah akan lebih kompetitif (Sere and Neidharat, 1995). Dengan demikian untuk
menghasilkan produk ternak ruminansia yang kompetitif, ketersediaan pakan dan
keberadaan lokasi usaha sangat menentukan. Untuk jelasnya strategi yang
dimaksud dapat dilihat pada Diagram 1 berikut. Manfaat yang dapat diambil dari
model strategi tersebut adalah : 1. Terjadi pergerakan modal dan daerah
perkotaan ke pedesaan, antara lain berupa bantuan kredit bank, kerjasaama
kemitraan dan investasi lainnya. Keadaan ini mendorong terbukanya kesempatan
kerja dan pemerataan pendapatan. 2. Pemanfaatan limbah pertanian dan
agroindustri menjadi lebih berhasilguna. 3. Dengan berkembangnya usaha
penggemukan sapi di wilayah periurban dapat mengeliminir biaya-biaya yang
dikeluarkan selama transportasi sehingga produk ternak yang dihasilkan akan
lebih kompetitif. 4. Terkumpulnya feces yang diolah menjadi kompos mendorong
terciptanya perbaikan lingkungan berupa penghijauan pada pertamanan di
perkotaan dan perbaikan kualitas tanah pertanian di pedesaan. 5. Dengan
pengembangan daerah pedesaan sebagai pusat pembibitan diharapkan tiga
prinsip yang hams dipenuhi dalam pengembangan ternak potong, yaitu: (1)
menjaga keseimbangan suplai bahan baku.

c. Visi dan Misi;

Dengan berpedoman pada Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka


Manengah Daerah (RPJMD) Kota Palopo 2018-2023 dan Kondisi Perunggasan
68
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

khususnya Ayam di Kota Palopo, Visi Teknologi Pakan Unggas Berbahan Baku
Lokal dan Berkualitas Tinggi SIDa 2019-2023 Kota Palopo, sebagai berikut:

Visi “Menciptakan pakan alternative unggas berbahan baku lokal yang maju, inovatif
dan berkelanjutan di Kota Palopo pada Tahun 2023”.
Misi
a. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang memberikan daya
dukung terhadap industri hulu-hilir ternak unggas;
b. Meningkatkan penguatan Sistem Inovasi budidaya hulu-hilir ternak unggas yang
maju inovatif dan berkelanjutan;
c. Mendorong kewirausahaan ternak unggas;

d. Tujuan dan Sasaran;


Dari visi dimaksud maka tujuan yang ingin dicapai adalah :
a. Menciptakan pakan unggas berkualitas Tinggi;
b. Menumbuhkan minat masyarakat dalam menambah ekonomi melalui
ternak unggas;
c. Menciptakan Usaha Kecil Masyarakat (UKM );
d. Menekan angka Pengangguran;
e. Menekan biaya produksi unggas berbasis pakan alternatif;
f. Meningkatkan Produksi UPTD Pembibitan Ternak Unggas Mancani ;

Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah Tersubtitusinya 50 % Pakan di


UPTD.Pembibitan Unggas Mancani Kota Palopo.

69
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

BAB VI
FOKUS DAN PROGRAM PRIORITAS
6.1 Sasaran Program dan Kegiatan
Menguatkan beberapa dokumen perencanaan sebelumnya , antara lain :
1. Dokumen Rencana Induk Pengembangan Industri Kota Palopo (RIPIDA) Tahun
2017-2023;
2. Masterplan Klaster Produk Unggulan Daerah (PUD) Rumput Laut Kota Palopo
(2018);
3. MoU antara Pemerimtah Kota Palopo bersama Bank Indonesia tentang LED
Pengembangan Rumput Laut Glacillarria ( 2018).
Fokus penguatan Sistem Inovasi Daerah Kota Palopo 2019-2023 adalah :
1. Optimasi Biostimulan Cair dan Padat Berbahan baku Rumput Laut
Glacillarria ;
2. Pakan Unggas Berkualitas Berbahan Baku Lokal.

Fokus penguatannya antara lain mencakup:


1. Konsistensi dan kolaborasi ABG+ C;
2. Pengembangan Teknologi dan Riset;
3. Peningkatan infrastruktur dasar inovasi dan bisnis berbasis UKM;
4. Regulasi yang kondusif;
5. Pelatihan dan pendampingan inovasi dan bisnis
6. Pengembangan SDM usaha mikro, kecil, dan menengah
7. Monitoring dan Evaluasi

Program Prioritas Penguatan Sistem Inovasi Daerah

Program prioritas Penguatan SIDa disusun dalam kerangka strategis


penguatan SIDa, yaitu bahwa program yang dirumuskan merupakan salah satu
elemen dalam pencapaian penguatan SIDa. Dalam penyusunannya program
dibuat dengan melibatkan SKPD terkait. Hal ini untuk meningkatkan rasa
tanggung-jawab seluruh aparatur terkait atas pencapaian kinerja program.
Program-program yang disusun ini diharapkan dapat dengan jelas memberikan
arahan tentang cara untuk mencapai target kinerja sasaran melalui berbagai
kegiatan. Program dan kegiatan disusun dengan mengacu pada ketentuan
peraturan perundangan yang berlaku.

70
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Tabel 40 :
Fokus dan program prioritas penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kota Palopo
Tahun 2019 – 2023
1. Optimasi Biostimulan Cair dan Padat Berbahan baku Rumput Laut Glacillarria ;
2. Teknologi Pakan Unggas Alternatif Berkualitas Tinggi Berbahan Baku Lokal.

NO STRATEGI ARAH KEBIJAKAN FOKUS PROGRAM


PRIORITAS

1. Penguatan Mengembangkan Pengembangan Peningkatan


sistem kerangka dasar infrastruktur dasar kapasitas
inovasi kebijakan inovasi inovasi dan bisnis. kelembagaan
daerah daerah. perencanaan
Pengembangan basis pembanguna
data
(indikator penting) n daerah.
inovasi dan bisnis. Pengembangan
Pengembangan data/informasi.
regulasi yang Penataa
kondusif. n
Pemberian insentif peratura
untuk inovasi n;
dan bisnis. Penciptaan
Memperkuat Pengembangan daya iklim usaha
kelembagaan dan absorpsi usaha mikro, mikro, kecil dan
daya dukung ilmu kecil dan menengah. menengah
pengetahuan dan yang kondusif.
teknologi atau Peningkata
penelitian dan n kapasitas
pengembangan iptek sistem
serta produksi.
mengembangkan
kemampuan
absorpsi usaha
mikro, kecil dan
menengah.
 Pengembangan
Penyelarasan Teknopreneur
dengan  Pengembangan dan
perkembangan penguatan
global. Penerapan
standarisasi)
2. Pengemba Menumbuh- Penguatan dan
industri berbasis
ngan kembangkan pengembangan IKM
klaster dan prakarsa klaster

71
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

industri memperkuat industri spesifik


keterpaduan daerah dan prakarsa
pemajuan sistem
sistem inovasi.
inovasi dan
klaster industri
daerah.
3. Pengemban Menumbuh- Peningkatan difusi
gan jaringan kembangkan inovasi, praktik baik Pengemban
inovasi kolaborasi bagi dan hasil litbang gan
inovasi dan kewirausah
meningkatkan aan dan
difusi inovasi, keunggulan
praktik baik/terbaik kompetitif
dan/atau usaha kecil
hasil
penelitia menengah.
n
pengem
bangan
4. Pengembang Membangun Pendidikan
an budaya inovasi di Pendidikan dan Pelatihan
teknoprener. daerah. pelatihan inovasi. Pendampingan
5. Pengembang Meningkatkan Pengembangan Peningkatan
an produk ekonomi rakyat apresiasi dan produksi
melalui usaha kampanye inovasi. pertanian/perkeb
unan/Peternakan
Pengembangan .
apresiasi dan Pengembangan
kampanye inovasi. budidaya
perikanan.
Peningkatan
pemasaran hasil
produksi
pertanian/perkeb
unan/Peternakan
Optimalisasi
pengelolaan dan
pemasaran
produksi
Pengembangan
sentra-sentra
industri potensial.

72
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

BAB VII
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Sistem Inovasi Daerah ini direncanakan selama 5 (Lima) tahun yaitu tahun 2019
– 2023. Guna memandu implementasi proses tersebut maka dirumuskan Strategi
dan Arah kebijakan pelaksanaannya, yaitu :
A. Strategi Penguatan Sistem Inovasi Daerah

1. Penguatan sistem inovasi daerah ;


Strategi ini dimaksudkan untuk memperkuat pilar-pilar bagi penumbuh-
kembangan kreativitas-keinovasian. Langkah paling utama pada strategi ini
adalah memperkuat keorganisasian sistem inovasi. Dengan adanya
organisasi formal yang bertanggung jawab mengawal inovasi, maka sistem
inovasi akan dapat dikelola dengan lebih baik. Fungsi keorganisasian ini
dapat dimiliki melalui pembentukan suatu kelompok kerja (pokja) inovasi
daerah dari unsur - unsur Penta Helix (Akademisi, Pengusaha, Pemerintah,
Kelompok Masyarakat Plus Media). Pokja juga berhak membuat standar
operasional prosedur dan / atau peraturan lainnya serta
mengimplementasikannya terkait dengan segala aktivitas semua unsur-
unsur yang terlibat dalam inovasi daerah. Secara simultan penguatan
organisasi berjalan seiring dengan penguatan segala sumberdaya yang
melengkapinya yang meliputi sumberdaya manusia, suprastruktur,
infrastruktur, fasilitas, dan alat-alat lain yang mendukungnya. Keselarasan
kedua aspek ini menjadi fondasi bagi tercapainya percepatan inovasi
daerah.
2. . Pengembangan klaster industri berbasis Kelompok Tani dan IKM/UKM.
Strategi ini bertujuan untuk mengembangkan potensi Inovasi Daerah
tersebut yang menjadi penggerak utama masyarakat. Pengembangan
klaster ini akan mendorong sektor pengolahan dan perdagangan yang
mampu menggerakkan perekonomian masyarakat. Di sisi lain,
pengembangan klaster industri ini juga menekan angka pengangguran.
3. Pengembangan jaringan inovasi, Strategi ini sebagai wahana untuk
membangun keterkaitan dan kemitraan, serta mendinamisasikan aliran
pengetahuan, inovasi, difusi, dan pengembangan, sehingga mampu
menghasilkan produk berkualitas secara berkelanjutan.
4. Pengembangan teknoprener. Strategi ini sebagai wahana modernisasi
bisnis/ekonomi dan sosial, serta pengembangan budaya inovasi sehingga

73
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

mampu membentuk karakter masyarakat Kelompok Tani dan IKM/UKM


yang produktif, kreatif, inovatif, tangguh, dan mampu bekerja-sama
membangun jejaring dalam menghadapi persaingan dan tantangan global.

B. Arah Kebijakan Penguatan Sistem Inovasi Daerah

1. Penguatan sistem inovasi daerah;


a. Memperkuat kelembagaan dan daya dukung ilmu pengetahuan dan teknologi
atau penelitian dan pengembangan serta mengembangkan kemampuan
absorpsi industri, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah.
b. Menumbuhkembangkan kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan difusi
inovasi, praktik baik/terbaik dan/atau hasil penelitian pengembangan.
c. Menumbuhkembangkan dan memperkuat keterpaduan pemajuan sistem
inovasi dan klaster industri daerah.
d. Membangun budaya inovasi di daerah
e. Penyelarasan dengan perkembangan global.( Lingkungan, Kemajuan
teknologi produk sejenis, dan arah pembangunan)

2. Pengembangan klaster IKM dan UKM


a. Fasilitasi dan pendampingan bagi penguatan sistem klaster industri sebagai
wadah pembinaan bagi produk;
b. Mengoptimalkan penataan ruang, terutama bagi pengembangan produk;
c. Menumbuhkan sinergi dalam perencanaan pengembangan industri
pengolahan dan perdagangan;
d. Bantuan permodalan dan manajemen pendampingan teknopreneur usaha
bagi UKM yang mengembangkan usahanya.

3. Pengembangan jaringan inovasi


a. Membangun jejaring kerjasama antara pihak – pihak swasta,
masyarakat komunitas dan pemerintah dalam pengembangan.
b. Pemberdayaan UKM dalam sistem jaringan perdagangan produk oleh
perusahaan kecil, manengah dan besar.
c. Pembentukan sistem bapak angkat antara UKM dan perusahaan besar
swasta.
4. Pengembangan teknopreneur
1. Peningkatan difusi inovasi hasil iptek dalam pengembangan produk.
2. Pengembangan dan penguatan budaya inovatif, kreatif dan produktif
dalam pengembangan produk.

74
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

3. Peningkatan kepedulian terhadap isu-isu global yang relevan dengan


pengembangan produk.

Tabel 41 : Strategi dan Arah Kebijakan Penguatan Sistem Inovasi Daerah


(SIDa) Kota Palopo Tahun 2019 – 2023

Tahun Strategi Arah Kebijakan Variabel


Penguatan Mengembangkan kerangka
sistem inovasi dasar kebijakan inovasi  Dokumen
2019 daerah daerah. Perencanaan
 Komitmen

Memperkuat kelembagaan  Regulasi


dan daya dukung ilmu  Terbentuknya
pengetahuan dan teknologi Kelompok Kerja
atau penelitian dan (Pokja);
pengembangan serta  Tersusun SOP,
mengembangkan Pedoman
kemampuan absorpsi kegiatan;
usaha mikro, kecil dan
2020 menengah.
Penyelarasan dengan
perkembangan global.
Sosialisasi, Pelatihan ,
Pengembangan Menumbuhkembangkan Bimtek kepada
klaster IKM dan keterpaduan pemajuan Kelompok Tani,UKM
UKM Sistem Inovasi dan klaster dan IKM;
industri daerah. Peningkatan Mutu
Pengembangan Menumbuhkembangkan Terbangunnya
jaringan inovasi kolaborasi bagi inovasi dan Kerjasama
meningkatkan difusi Kementerian,
inovasi, praktik baik/terbaik Pemerintah Provinsi,
dan/atau hasil penelitian Perguruan Tinggi
pengembangan. ,Swasta dan
Kelompok Masyarakat
dalam Riset dan
Pengembangan.

75
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Tahun Strategi Arah Variabel


Kebijakan
2021 Pengembangan Membangun  Pembinaan
teknoprener budaya Mutu Produk;
inovasi di  Peningkatan
daerah.
SDM
 Penyediaan
Sarana dan
Penunjang
Produksi
2022  Sertifikasi dan
Standarisasi
Produk;
 Strategi
Pemasaran dan
aplikasi Produk
di masyarakat

2023
 Tersubtitusinya
10%
Penggunaan
Pupuk Kimia Di
Kota Palopo;
 Tersedianya
Pakan Unggas
Alternatif
Berkualitas
tinggi berbahan
baku lokal

76
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Tabel:42
Rekomendasi sinkronisasi dan integrasi Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023
Tahun
Uraian
2019 2020 2021 2022 2023
Pasar Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan dan Nasional
Product 1. Pupuk Organik /Biostimulan berbahan dasar Rumput Laut
Glacillaria
2. Pakan alternatif Unggas kualitas tinggi berbahan baku Lokal
Technology Antara lainTeknologi hidrolisis basa, teknologi pengeringan
Process dengan mesin kering vakum, teknologi pretratment ozone,
teknologi hidrolisis enzimatik, teknologi Fermentasi, dan teknologi
Produksi Biomassa.dan Teknologi Digital
Bahan 1. Rumput Laut Gracilaria dan Bahan Tambah
Baku 2. Ampas Sagu, Rumput Laut, Kulit Coklat dan Bahan tambah
Prasarana Pengadaan sarana Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
pengolahan dan
infrastrukturnya
penunjang
Sumber Daya Peningkatan Kapasitas SDM dan Penguatan Kelembagaan
Manusia, Kelompok Tani IKM/UMKM
Kelembagaan
Investasi Pemerintah, Swasta, APBD Kota Palopo, Pemerintah
Dan Dana
Provinsi , Kementerian
Kebijakan Roadmap SIDa, Peraturan Walikota dan Surat Keputusan ,
Dan Regulasi Pernyataan Komitmen bersama

77
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

BAB VIII
INDIKATOR KINERJA

Indikator Output dan Outcome


Penetapan indikator kinerja penguatan SIDa bertujuan untuk memberi
gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian Penguatan SIDa pada akhir
periode perencanaan. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi pencapaian indikator
outcome program penguatan SIDa setiap tahun, sehingga kondisi kinerja yang
diinginkan pada akhir periode perencanaan dapat dicapai. Indikator kinerja
Penguatan SIDa dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu
atau lebih indikator capaian kinerja program terhadap tingkat capaian indikator
kinerja penguatan SIDa berkenaan.
Dalam hal penetapan indikator dalam penguatan SIDa yang juga perlu
diperhatikan adalah penyesuaian dengan analisis yang dipakai, yaitu analisis
heksagon, di mana poin-poin yang harus dijabarkan adalah sebagai berikut:
● Kerangka Umum yang Bersifat Kondusif

● Kelembagaan dan Daya Dukung Iptek

● Kolaborasi Inovasi

● Pengembangan Budaya Inovasi

● Klaster Industri

● Penyelarasan dengan Perkembangan Global

Analisis heksagon yang dipakai juga menitikberatkan pada penguatan sistem


dan kelembagaan di daerah guna mendukung SIDa yang diusulkan oleh pemerintah
provinsi. Selain itu, pengklasteran industri juga menjadi salah satu kunci pokok
dalam pelaksanaan SIDa, di mana dengan adanya klaster industri, daerah dapat
mengembangkan perekonomiannya dengan lebih terarah sesuai dengan unggulan
komparatif yang dimilikinya.
Sistem Jaringan Inovasi juga menjadi hal krusial dalam hal menghubungkan
titik-titik inovasi yang ada di daerah, dikarenakan dengan adanya penata-kelolaan
jaringan inovasi, diharapkan kapasitas inovatif lembaga litbang menjadi motor
penggerak dalam hal pemasyarakatan difusi iptek. Selain hal tersebut di atas,
pengembangan sistem teknoprener juga menjadi salah satu pilar dalam penguatan
SIDa, dalam hal penguatan kohesi sosial, koherensi kebijakan Iptek, dan
penataan serta pengembangan kewirausahaan. Dengan adanya empat pilar di

78
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

atas, diharapkan analis heksagon menjadi analis yang komplit dengan melibatkan
peranan Akademisi, Bisnis dan Pemerintah (A-B-G).
Dari hal-hal tersebut di atas dapat dibuat kerangka indikator kinerja penguatan
sistem inovasi daerah Kota Palopo pada tabel berikut ini. Adapun indikator yang
ditampilkan hanyalah yang merupakan indicator outcome yang umumnya sebagai
hasil dari tercapainya hasil dari terlaksananya program.

Tabel 43
Indikator kinerja kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis

No Variabel Definisi/Pengertia Indikator


. n Variabel
1 Basis Data Seluruh data 1Persentase data inovasi dan bisnis
.yang tersedia.
Inovasi dan terkait 2Cakupan pelayanan pemerintah
Bisnis pengembangan .yang dapat terakses secara
inovasi dan online.
bisnis
2 Regulasi Seluruh regulasi 3Jumlah regulasi yang mendukung
yang daerah untuk .inovasi.
kondusif bagi mendukung
Inovasi dan inovasi dan bisnis
Bisnis secara
berkelanjutan
3 Infrastruktur Infrastruktur yang 4Ketersediaan infrastruktur TIK terkait
Dasar Inovasi mendukung .e-government.
dan Bisnis inovasi dan bisnis
4 Insentif untuk Insentif yang 5Jumlah jenis insentif/event untuk
Inovasi dan diberikan oleh .inovasi dan bisnis
Bisnis Pemda kepada
masyarakat dan
dunia usaha

Tabel 44
Indikator kinerja kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan difusi inovasi

No. Variabel Definisi/Pengertian Indikator


Variabel
1. Kemitraan Strategis Kerjasama antar lembaga 1. Jumlah kerjasama
dan Kolaboratif untuk untuk menumbuhkan penciptaan dan
Inovasi program yang strategis dan difusi inovasi
inovatif 2. Jumlah kerjasama

79
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

difusi inovasi
2. Peningkatan Difusi Difusi hasil-hasil inovasi 3. Jumlah IKM dilatih
Inovasi (praktik baik, pengetahuan, dan didampingi dalam
kepakaran). inovasi
3. Pelayanan Berbasis Memberikan pelayanan 4.Jumlah jenis
Teknologi teknologi pelayanan teknologi
5. Jumlah UMKM
menerima fasilitasi
teknologi

Tabel 45
Indikator kinerja pengembangan budaya inovasi

No. Variabel Definisi/Pengertian Indikator


Variabel
1. Penguatan Mendorong budaya 1. Persentase jumlah SMA/SMK yang
Budaya Inovasi inovasi melalui jalur sudah memiliki kurikulum
melalui pendidikan formal dan kewirausahaan terhadap seluruh
Pendidikan dan non formal untuk sekolah setingkat.
Pelatihan peningkatan
kewirausahaan.
Apresiasi dan Memberikan apresiasi 2. Jumlah kegiatan apresiasi karya
2 Kampanye terhadap karya yang inovatif per tahun
Inovasi inovatif dan terus
mengampanyekan 3 Jumlah kegiatan kampanye budaya
budaya inovasi inovasi per tahun

4 Apresiasi dari pemerintah daerah


terhadap inovator lokal

4. Apresiasi dari pemerintah daerah


terhadap inovator lokal
3. Penumbuhan Mendorong 5. Jumlah pewirausaha inovatif baru
Usaha Baru tumbuhnya yang mendapatkan bantuan teknis
Inovatif pewirausaha baru 6. Jumlah pewirausaha
yang inovatif melalui inovatif/teknoprener baru yang
pemberian insentif mendapatkan pelatihan dan
pendampingan teknobisnis

80
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Tabel 46
Indikator kinerja
Keterpaduan pemajuan sistem inovasi dan klaster industri daerah, nasional.

No. Variabel Definisi/Pengertian Indikator


Variabel
1. Prakarsa Klaster Berkembangnya 1. Jumlah klaster industri
Industri Unggulan sehimpunan unggulan daerah
Daerah dan/atau aktor bisnis dan non- 2. Prakarsa pemerintah daerah
Prakarsa Sistem bisnis dalam pengembangan klaster
Inovasi dalam jaringan atau industri unggulan daerah
klaster
industri unggulan
daerah 3. Kenaikan untuk klaster
industri

Tabel 47
Indikator kinerja Penyelarasan dengan perkembangan global

No. Variabel Definisi/Pengertian Indikator Penanggung-


Variabel jawab
1. Lingkungan Prakarsa dan respons 1. Persentase unit usaha SKPD terkait
program lingkungan praktiknya ramah
lingkungan
2. Jumlah jenis produk
yang produksinya ramah
lingkungan
2. Standardisasi Penerapan MSTQ 3. Jumlah penerapan SKPD terkait
( Standarisasi) standar internasional
pada produk dan
pelayanan di daerah
4. Jumlah industri yang
sudah melaksanakan
audit teknologi
5. Pelayanan
standardisasi untuk
produk inovatif
6. Pertumbuhan nilai
ekspor (ekonomi) produk

81
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

BAB IX
RENCANA AKSI

Rencana aksi Sistem Inovasi Daerah (SIDa) 2019-2023 Kota Palopo merupakan
implementasi strategi penguatan SIDa dengan jangka waktu 5 (lima Tahun) 2019-2023,
mencakup :
1. Arah Kebijakan
2. Fokus;
3. Program prioritas;
4. Kegiatan;
5. Indikator Kinerja dan;
6. Pelaksana.
Rencana aksi Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) 2019-2023 Kota Palopo
disusun dalam matrik program, yang terdiri dari 2 (dua) fokus kegiatan yaitu :

I. Optimasi Biostimulan Cair dan Padat Berbahan baku Rumput Laut Glacillarria ;
II. Pakan Unggas Berkualitas Berbahan Baku Lokal.

82
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Matriks 1.Optimasi Biostimulan Cair dan Padat Berbahan baku Rumput Laut
Glacillarria

83
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Lanjutan Matrik I

84
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Lanjutan Matrik I

85
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Lanjutan Matriks I

86
Target Kinerja dan Pagu Anggaran
Indikator Kinerja Perangkat
Program/
Sasaran Strategi Sasaran/Program/Ke 2019 2020 2021 2022 2023 Daerah
Kegiatan
giatan Pelaksana
Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran
Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
(x 000) (x 000) (x 000) (x 000) (x 000)
Jumlah kelompok
Peningkatan dan Dinas Pertanian
Lanjutan Matriks I

Tani yang diedukasi


Pembinaan Peternakan
menggunakan 30 10,000 50 15,000 70 20,000 120 30,000
Produksi dan
biostimulan
Perkebunan Perkebunan
(Buah/Tahun)
Program Luas Lahan
Peningkatan Pengembangan
Dinas
Produktifitas Pekarangan yang
- 0.1 10,000 0.25 12,000 0.45 15,000 1 17,000 Ketahanan
Kawasan Hunian Memanfaatkan
Pangan
dan Lingkungan Biostimulan
Pemukiman (Ha/Tahun)
Jumlah Biostimulan
yang Dipakai Dalam
Pemanfaatan Dinas
Kegiatan

87
Lahan 0.2 10,000 0.5 12,000 0.7 15,000 1 17,000 Ketahanan
Pemanfaatan Lahan
Pekarangan Pangan
Pekarangan
(Ton/Tahun)
Program
Luas Taman Kota Dinas
Pelayanan
yang menjadi Lahan Lingkungan
Pemakaman dan - 0.1 2,500 0.2 3,500
Uji Coba Bio Hidup dan
Pengelolaan
stimulan (Ha) Kebersihan
Pertamanan
Jumlah Biostimulan Dinas
yang Digunakan Lingkungan
Pemeliharaan RTH 50 2,500 70 3,500
dalam Pemeliharaan Hidup dan
Kota Palopo 2019-2023

RTH (Kg/Tahun) Kebersihan

Program Persentase Kelompok


Peningkatan Biostimulan yang
Dinas
Pengolahan dan Mendapatkan - 30 15,000 60 15,000 95 15,000
Perikanan
Pemasaran Hasil Pembinaan Mutu
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)

Perikanan Produk
Target Kinerja dan Pagu Anggaran
Indikator Kinerja Perangkat
Program/
Sasaran Strategi Sasaran/Program/Ke 2019 2020 2021 2022 2023 Daerah
Kegiatan
giatan Pelaksana
Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran
Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
(x 000) (x 000) (x 000) (x 000) (x 000)

Pembinaan Mutu Jumlah Kelompok


Lanjutan Matriks I

dan Diverfisikasi Biostimulan yang Dinas


3 15,000 3 15,000 3 15,000
Produk Hasil dibina Mutu Perikanan
Perikanan Produknya
Meningkatkan
Cakupan Bina
Kualitas dan Daya Program
Kelompok Dinas
Saing Produk Pembinaan - 15 30,000 20 40,000 25 40,000 30 40,000
Biostimulan yang Perdagangan
Biostimulan Pedagang
Dibina (%)

Jumlah Pelaku Usaha


Kegiatan
Biostimulan yang Dinas
Pembinaan Usaha 1 15,000 2 15,000 3 15,000 3 15,000
Dibina Perdagangan
Perdagangan

88
(Orang/Tahun)
Jumlah Pelaku Usaha
Kegiatan Biostimulan yang
Pengelolaan Sarana Dinas
1 15,000 2 15,000 3 15,000 3 15,000
Usaha dan Sarana Perdagangannya Perdagangan
Perdagangan Ditangani
(Orang/Tahun)
Jumlah Pelaku Usaha
Biostimulan yang
diikutkan dalam
Kegiatan Promosi Dinas
Promosi 3 10,000 3 10,000 3 10,000
Perdagangan Perdagangan
Perdagangan
Kota Palopo 2019-2023

(Orang/Kelompok/Ta
hun)
Persentase Pelaku
Peningkatan Usaha Biostimulan
Dinas
Kapasitas Iptek yang Mendapatkan - 20 20,000 25 20,000 30 20,000
Perindustrian
Sistem Produksi Pelatihan Usaha
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)

Produksi
Target Kinerja dan Pagu Anggaran
Indikator Kinerja Perangkat
Program/
Sasaran Strategi Sasaran/Program/Ke 2019 2020 2021 2022 2023 Daerah
Kegiatan
giatan Pelaksana
Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran
Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
(x 000) (x 000) (x 000) (x 000) (x 000)

Pengambangan Jumlah IKM


Lanjutan Matriks I

Dinas
Sistem Inovasi Biostimulan yang 3 10,000 3 10,000 3 10,000
Perindustrian
Teknologi Mengikti Bimtek IPTEK

Jumlah IKM
Biostimulan yang
Kemampuan
Mengikti Pelatihan Dinas
Industri Berbasis 3 10,000 3 10,000 3 10,000
Manajemen dan Perindustrian
Teknologi
Standariasi Sistem
Produksi
Program Persentase IKM
Pengembangan Biostimulan yang
Dinas
dan Pembinaan Memiliki - 30 15,000 60 15,000 95 15,000
Perindustrian
Industri Kecil dan Standarisasi dan

89
Menengah Mutu Produk
Pembinaan Jumlah IKM
Standarisasi dan Biostimulan yang Dinas
3 15,000 3 15,000 3 15,000
Pengendalian dibina standarisasi Perindustrian
Mutu Produk dan mutu produk
Program
Persentase IKM
Pembinaan dan
Biostimulan yang Dinas
Pengmbangan - 30 30,000 60 30,000 95 30,000
Memiliki Sertifikasi Perindustrian
Industri Potensi
Produk
Daerah
Pembinaan Jumlah Pelaku Usaha
Sertifikasi Produk Biostimulan yang Dinas
3 15,000 3 15,000 3 15,000
dan Kompetensi Mendaptkan Perindustrian
Kota Palopo 2019-2023

Produk Sertifikasi Produk


Jumlah Pelaku Usaha
Penyediaan Biostimulan yang
Sarana Informasi Mendaptkan Sarana Dinas
3 5,000 3 5,000 3 5,000
dan Promosi Informasi dan Perindustrian
Produk IKM Usahanya
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)

Dipromosikan
Target Kinerja dan Pagu Anggaran
Indikator Kinerja Perangkat
Program/
Sasaran Strategi Sasaran/Program/Ke 2019 2020 2021 2022 2023 Daerah
Kegiatan
giatan Pelaksana
Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran
Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja
(x 000) (x 000) (x 000) (x 000) (x 000)
Lanjutan Matriks I

Jumlah Pelaku Usaha


Pengembangan
Biostimulan yang Dinas
Kompetensi SDM 3 10,000 3 10,000 3 10,000
kompetensinya Perindustrian
Industri
dikembangkan
Dinas
Program Persentase Pelaku
Penanaman
Peningkatan Usaha Biostimulan
Modal dan
Promosi dan yang mengikuti Iven - 20 10,000 30 10,000 50 10,000
Pelayanan
Kerjasama Promosi
Terpadu Satu
Investasi Usaha/Tahunnya
Pintu

90
Dinas
Jumlah Pelaku Usaha Penanaman
Penyelenggaran Biostimulan yang Modal dan
2 10,000 2 10,000 2 10,000
Pameran Investasi Difasilitasi Mengikuti Pelayanan
Pameran Investasi Terpadu Satu
Pintu
Kota Palopo 2019-2023
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Target Kinerja dan Pagu Anggaran
2019 2020 2021 2022 2023 Perangkat
Indikator Kinerja
Sasaran Strategi Program/Kegiatan Daerah
Sasaran/Program/Kegiatan Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran
Kinerja Anggaran Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Pelaksana
(x 000) (x 000) (x 000) (x 000)
(x 000)

Kolaborasi Pemerintah dan Akademisi Dalam Merevitalisasi Program 1000 Kandang Melalui Substitusi Pakan Berbahan Baku Lokal
Persentase Rumah Tangga
Penerima Bantuan 1000
DPPP/Bidang
Kandang yang Aktif - - 8 9 10
Peternakan
Kembali untuk Beternak
Meningkatnya Jumlah Usaha Ternak Masyarakat dan (%/Tahun)
Pemanfaatan Sumber Daya Lokal sebagai Bahan Pakan - 25,000 285,000 605,000 600,000
Persentase Penggunaan
Ternak Pakan/Konsentrat
DPPP/Bidang
Konvensional (Pabrikan) di 100 100 80 50 30
Peternakan
UPTD Perbibitan Ternak
Mancani (%/Tahun)

91
Jumlah Rumah Tangga
Penerima Bantuan 1000
DPPP/Bidang
Kandang yang Aktif - - 100 500 900
Peternakan
Kembali untuk Beternak
Memastikan Pakan Ternak
(Rumah Tangga/Tahun)
Berbasis Sumber Daya 1. Program Peningkatan
Angka Substitusi Pakan
Lokal Memenuhi Standar Produksi dan Hasil 25,000 60,000 185,000 65,000
Berbasis Sumber Daya
Pakan Ternak yang Peternakan
Lokal Terhadap
Berkualitas DPPP/Bidang
Pakan/Konsentrat - - 20 50 70
Peternakan
(Pabrikan) di UPTD
Kota Palopo 2019-2023

Perbibitan Ternak Mancani


(%/Tahun)
Matriks II : Optimasi Pakan Unggas Berkualitas, Berbahan Baku Lokal.

Jumlah Populasi Ternak


yang Menjadi Pilot Projek
Perbibitan dan Perawatan DPPP/Bidang
Pemanfaatan Pakan - - - - 100 50,000 200 150,000 - -
ternak di UPTD Peternakan
Berbasis sumber Daya Lokal
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)

(Ekor)
Target Kinerja dan Pagu Anggaran
2019 2020 2021 2022 2023 Perangkat
Indikator Kinerja
Sasaran Strategi Program/Kegiatan Daerah
Sasaran/Program/Kegiatan Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran
Kinerja Anggaran Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Pelaksana
(x 000) (x 000) (x 000) (x 000)
(x 000)

Jumlah Uji Komposisi Pakan


Lanjutan Matrik II

Pembinaan dan DPPP/Bidang


Ternak Berbasis Sumber 1 25,000
Pengelolaan Pakan Ternak Peternakan
Daya Lokal (Kali/Tahun)

Jumlah Rumah Tangga


yang Dibantu Bibit dan
Pembinaan dan Perbibitan DPPP/Bidang
Pakan Ternak Berbahan 100 10,000 500 35,000 900 65,000
Produksi Ternak Peternakan
Sumber Daya Lokal (Rumah
Tangga/Tahun)
Jumlah Rumah Tangga
Memastikan Pemanfaatan Penerima Bantuan 1000
Pakan Ternak Berbasis Kandang yang DPPP/Bidang
Peningkatan Kesejahteraan

92
Sumber Daya Lokal Diedukasi/Dibina untuk 100 15,000 500 35,000 900 50,000 Peternakan/Bid
Peternakan
Diimplementasikan secara Pemanfaatan Pakan ang Penyuluhan
Massive Bersumber Daya Lokal
(Rumah Tangga/Tahun)
Jumlah Petani yang
Memastikan Pembinaan 2.Program Peningkatan Bersedia Mensuplai dan
DPPP/Bidang
Pemanfaatan Sumber Daya Produksi, Produktifitas dan Bekerjasama Dalam
10 10,000 10 10,000 10 10,000 Perkebunan/Bid
Lokal secara dilakukan Pemasaran Hasil Penyediaan Ampas Sagu
ang Penyuluhan
secara Berkelanjutan Perkebunan secara Berkelanjutan
(Kelompok)
Jumlah Wilayah/Kawasan
Kota Palopo 2019-2023

Penghasil Sagu yang


Peningkatan dan Diedukasi Tentang DPPP/Bidang
Pembinaan Produksi Pemanfaatan Ampas 2 10,000 2 10,000 2 10,000 Perkebunan/Bid
Perkebunan Tanaman Sagu sebagai ang Penyuluhan
Sumber Pakan Ternak
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)

(Lokasi/Tahun)
Target Kinerja dan Pagu Anggaran
2019 2020 2021 2022 2023 Perangkat
Indikator Kinerja
Sasaran Strategi Program/Kegiatan Daerah
Sasaran/Program/Kegiatan Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran
Kinerja Anggaran Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Pelaksana
(x 000) (x 000) (x 000) (x 000)
(x 000)
Memastikan Penyediaan
Akademisi
Lanjutan Matrik II

dan Akses Terhadap Pakan 3.Program Penyediaan Tingkat Pemenuhan Pakan


(Universitas
Berbasis Sumber Daya Pakan Ternak Berbasis Berbasis Sumber Daya 20 150,000 30 250,000 40 300,000
Muhammadiya
Lokal Mudah dan Sumber Daya Lokal Lokal (%/Tahun)
h)
Berkelanjutan
Kegiatan Penyediaan Jumlah Pakan Ternak Akademisi
Pakan Ternak Berbasis Berbasis Sumber Daya Lokal 2 150,000 5 250,000 7 300,000 (Universitas
Sumber Daya Lokal yang Disiapkan (Ton/Tahun) Muhammadiyah)

Persentase Rumah Tangga Akademisi


Memastikan Seleksi dan
4. Program Reaktifasi 1000 Penerima Bantuan 1000 (Universitas
Pembinaan Usaha Ternak - - - - 10 40,000 50 85,000 90 105,000
Kandang Kandang yang Akan Muhammadiya
Masyarakat
Diaktifasi (%/Tahun) h)

93
Jumlah Rumah Tangga
yang Diseleksi untuk Akademisi
Kegiatan Seleksi Usaha
Reaktifasi Program 1000 10 15,000 15 20,000 20 30,000 (Universitas
Rumah Tangga Peternak
Kandang Muhammadiyah)
(Kelurahan/Tahun)
Akademisi
Kegiatan Pembinaan Jumlah Usaha Peternak
(Universitas
Usaha Rumah Tangga yang Menjadi Binaan Usaha 50 25,000 250 65,000 450 75,000
Muhammadiyah
Peternak (Rumah Tangga/Tahun)
)
Persentase Rumah Tangga
5.Program Peningkatan
Usaha Binaan yang DPPP/Bidang
Kota Palopo 2019-2023

Pemasaran Hasil 100 25,000 100 50,000 100 80,000


Difasilitasi Pemasaran Hasil Peternakan
Peternakan
Usahanya
Jumlah Rumah Tangga
Pengolahan dan yang Difasilitasi Pemasaran DPPP/Bidang
100 25,000 500 50,000 900 80,000
Pemasaran Hasil Ternak Hasil Usahanya Peternakan
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)

(Buah/Tahun)
Target Kinerja dan Pagu Anggaran
2019 2020 2021 2022 2023Perangkat
Indikator Kinerja
Sasaran Strategi Program/Kegiatan Daerah
Sasaran/Program/Kegiatan Anggaran Anggaran Anggaran Anggaran
Kinerja Anggaran Kinerja Kinerja Kinerja Kinerja Pelaksana
(x 000) (x 000) (x 000) (x 000)
(x 000)
Lanjutan Matriks II

Meningkatkan Kualitas
Persentase Usaha
dan Daya Saing Produk 6. Program Pengembangan
Peternakan Rumah Tangga Dinas
Pakan dan Usaha Ternak dan Pembinaan Industri 100 15,000
yang Memiliki Standarisasi Perindustrian
Berbasis Sumber Daya Kecil dan Menengah
dan Mutu Produk
Lokal
Pembinaan Standarisasi Pembinaan standarisasi
Dinas
dan Pengendalian Mutu dan mutu produk pakan 1 15,000
Perindustrian

94
Produk berbasis sumber daya lokal

Dinas
Persentase Usaha
Penanaman
7. Program Peningkatan Peternakan Rumah Tangga
Modal dan
Promosi dan Kerjasama yang mengikuti Iven 1 25,000 1 25,000
Pelayanan
Investasi Promosi Usaha
Terpadu Satu
(%/Tahunnya)
Pintu
Kota Palopo 2019-2023

Dinas
Jumlah Usaha Peternakan
Penanaman
Penyelenggaran Pameran Rumah Tangga yang
5 25,000 5 25,000 Modal dan
Investasi Difasilitasi Mengikuti
Pelayanan
Pameran Investasi
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)

Terpadu Satu
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

PUSTAKA

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Palopo. 2018. RPJMD 2018-


2023;
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Palopo. 2018. Matrik
Kerjasama LED Pengembangan Rumput Laut antara Pemkot Palopo dan Bank
Indonesia ;
3. Badan Pusat Statistik. 2019.
4. Badan Pusat Statistik Kota Palopo. 2019. Kota Palopo dalam Angka.
5. Kemenristekdikti. Ditjen Penguatan Inovasi, Balitbangda Provinsi Sulawesi
Selatan Laporan Masterpal Klaster PUD Rumput Laut Kota Palopo 2018.
6. Pemerintah Kota Palopo. 2005. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Tahun 2005-2025.
7. http://e-journal.upstegal.ac.id/index.php/eng/article/view/295/294.

Biostimulan cair Berbahan Rumput Laut Pakan Unggas dari Ampas Sagu
Saraeng

95
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

Lampiran : Dokumentasi Kegiatan


1. FGD Biostimulan Rumput Laut sebagai tema Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kota Palopo
2019-2023, Rabu, 16 Oktober 2019, Ruang rapat Kantor Balitbangda.

96
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

2. FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) II PENYUSUNAN ROADMAP SIDA KOTA


PALOPO 2019 – 2023, Kamis , 31 Oktober 2019 Ruangan Sekretaris Daerah Kota Palopo,
Agenda : Penetapan Bidang Prioritas Roadmap SIDA Kota Palopo 2019-2023.

97
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

3. FGD III Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kota Palopo 2019-2023.
Aula Pantai Labombo. Senin, 09 Desember 2019.

98
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

SIDa I : Optimasi Biostimulan Cair dan Padat Berbahan Baku Rumput Laut
Glacilarria

99
Roadmap Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Kota Palopo 2019-2023

SIDa II : Optimasi Pakan Unggas Berkualitas Berbahan Baku Lokal

100

Anda mungkin juga menyukai