Anda di halaman 1dari 1

(ii) Perkerasan komposit tipe 2.

Perkerasan komposit tipe 2 merupakan


perkerasan dengan lapisan asu berupa lapisan aspal yang relatif
tebal di atas slab beton. Perhitungan PCN untuk perkerasan
komposit tipe 2 mengikuti kaidah perhitungan PCN perkerasan
lentur termasuk nomen klatur penulisan PCN.

(iii) Perkerasan komposit tipe 3. Perkerasan komposit anatara tipe 1 dan


tipe 2. Konsep perhitungan PCN yaitu dengan interpolasi antara
PCN yang dihitung berdasarkan konsep komposit tipe 1 dan tipe 2.

6.5.2 Perhitungan PCN Komposit

Perhitungan PCN komposit dilakukan dengan menggunakan rumus


sebagai berikut:

(i) Tipe 1 (jika (5 <0.5), tebal ekuivalen slab betonfac = CLhe +^


(ii) Tipe 2 (jika p > 1), tebal ekuivalen lapisan aspal hf = t + l&Ct.he + be

(iii) Tipe 3 (jika 0.5 < (S < 1), PCN = PCNr- (PCNf- PCNR).(2fi-l)

Dimana:
p=t/he
he = tebal slab beton eksisting
he = tebal ekuivalen slab beton
hf = tebal ekuivalen perkerasan lentur (lapisan aus dan lapisan
CTBC)
t = tebal lapisan aspal
be = tebal base course eksisting
PCNr = nilai PCN tipe 1 dengan 0 = 0.5
PCNf = nilai PCN tipe 2 dengan p - 1.0
Ct = faktor kondisi ( 1 untuk perkerasan dengan sedikit retak,
0.85 jika 30%-50% permukaan mengalami retak)

6.6 PENGUJIAN HEAVY WEIGHT DEFLECTOMETER

6.6.1 Konsep Pengujian Heavy Weight Deflectometer

6.6.1.1 Pengujian HWD merupakan salah pengujian yang dapat


mengindikasikan nilai PCN. Secara umum, pengujian ini dimaksudkan
untuk mengetahui homogenitas daya dukung perkerasan serta
mengetahui transfer beban khususnya pada sambungan perkerasan
kaku.

6.6.1.2 Pengujian HWD dilakukan dengan mengetrapkan beban pada


perkerasan dan mencatat lendutan yang terjadi melalui geofone yang
dipasang di atas permukaan. Hasil HWD kemudian dianalisis dengan
konsep perhitungan balik (back calculation) dengan bantuan software
khusus ELMOD untuk menghasilkan nilai modulus setiap lapisan
perkerasan termasuk nilai PCN.

6.6.1.3 Untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif, pengujian HWD


dapat dilaksanakan bersamaan dengan alat Ground Penetrating Radar
(GPR) untuk mendapatkan gambaran tebal lapisan perkerasan.

Pedoman Perhitungan PCN Perkerasan Prasarana Bandar Udara Halaman 39 dari 116

Anda mungkin juga menyukai