Anda di halaman 1dari 8

Berikut adalah teknik menanam buah Kurma, yuk disimak :

 Carilah biji Kurma untuk bibit Kurma di toko yang menyediakannya, atau
belilah  buah Kurma yang dagingnya dapat dimakan dan bijinya bisa digunakan
sebagai bibit untuk di tanam.

 Kemudian rendam biji Kurma selama 2 x 24 jam. Pertama rendam biji


Kurma yang telah disiapkan selama kurang lebih 24 jam, lalu bersihkan dari
daging Kurma yang masih menempel pada biji.
 Setelah itu lakukan perendaman kembali selama 24 jam agar biji Kurma
benar-benar bersih dan siap untuk di semaikan.
 Setelah direndam, simpan biji di dalam wadah yang memiliki kelembaban
yang cukup, seperti   kotak makan ataupun wadah yang lainnya yang tertutup.
Wadah yang disediakan dilapisi oleh tissue basah, agar kelembaban udara di
dalam wadah tetap terjaga.
 Setelah dalam waktu satu minggu, biji Kurma akan muncul bintik putih,
yang artinya biji akan siap menjadi bakal akar dari Kurma.
 Ketika ukurannya semakin besar kira-kira 1-2 cm, pindahkan ke wadah
lain berupa polybag atau pot kecil yang telah diberi media tanam yang pas.

 Setelah itu biji Kurma akan memunculkan daun, dan ketika daun sudah
mencapai ketinggian lebih dari 1/2m, bibit Kurma pun siap untuk dipindahkan ke
pekarangan.

 Cara ini memang mudah  tidak dapat mengetahui secara pasti apakah
Kurma yang ditanam jantan atau betina. Tetapi untuk mengetahui Kurma ini
jantan atau betina, maka  pada saat tanaman sudah besar, dapat di perhatikan
pangkal pelepah Kurma, Kurma jantan pangkal pelepahnya agak terang
kekuningan, sedangkan yang betina agak abu-abu pangkal pelepahnya. Pohon
Kurma akan berbuah jika pohon betina dan pohon jantan dikawinkan bunganya
atau istilahnya pendebungan, bila tidak dikawinkan bakal bunga betina akan
rontok.
Belajar Budidaya Pohon Kurma Di Indonesia
O N   J A NU A R Y 8 , 2 0 1 5   B Y   W A R AS FA RM IN   B UD ID AY A TA NA MA N BU AH

Kebun Kurma Di Bangka Belitung Indonesia


Kurma, buah asal timur tengah yang satu ini tentu sudah tidak begitu asing di
telinga anda. Terlebih saat bulan puasa ataupun saat hari raya Idul fitri tiba.
Berbagai macam jenis kurma pun akan selalu memenuhi pasaran di tanah air. Buah
yang khususnya dari Arab Saudi (Timur tengah) memiliki rasa yang khas ini
memang kian di gemari oleh masyarakat kita karena segudang manfaat yang bisa
diperoleh darinya Apalagi Kurma Ajwa/kurma Nabi. Namun, pernahkah terlintas
dalam benak anda untuk membudidayakan kurma ini di pekarangan yang anda
miliki? Jika ya maka artikel berikut ini akan menjawab keinginan anda tersebut
karena disini saya akan memberikan sedikit ulasan tentang budidaya kurma yang
bisa untuk anda coba di rumah.Dimana saya juga sedang mencoba
membudidayakan buah kurma di tanah air, Ajwa khesusnya. Kebetulan ada lahan
yang cocok berpasir tanahnya dan sedikit kering…kenapa gak sekalian dicoba jadi
laboratorium alam budidaya kurma di Indonesia. Jangan mau kalah dengan Negeri
Jiran dan Thailand yang sudah punya kebun kurma dan berproduksi….masa kita
import terus!
Hal pertama yang harus kita lakukan adalah dengan mencari biji kurma untuk bibit
kurma di toko yang menyediakannya. Atau mungkin juga bisa membeli kurma yang
biasa anda makan di toko. Biji dari kurma yang kita beli inilah yang nantinya akan
anda tanam. Tentunya setelah kita nikmati enaknya daging biah kurma yang kaya
akan manfaat.

Kumpulkan Biji Kurma


Langkah kedua adalah dengan melakukan perendaman biji kurma. Hal ini anda
lakukan 2 x 24jam. Pertama anda rendam biji kurma yang telah anda siapkan
selama kurang lebih 24 jam, lalu bersihkan dari daging kurma yang masih
menempel pada biji. Setelah itu lakukan perendaman serupa hingga 24 jam agar biji
kurma benar-benar bersih dan siap untuk anda semai.
Biji Kurma Ajwa direndam air 2×24 jam
Setelah melakukan proses perendaman maka selanjutnya yang perlu anda lakukan
adalah menyimpannya dalam wadah yang memiliki kelembaban yang cukup semisal
kotak makan ataupun wadah yang lainnya yang tertutup. Selain itu jangan lupa anda
menambahkan tisu basah pada bagian bawah wadah agar kelembaban udara di
dalam wadah tetap terjaga.

media penyemain kurma dialasi kapas basah


Satu minggu kemudian biji kurma tersebut akan muncul bintik putih. Dan ini
merupakan tanda bahwa itulah yang nantinya menjadi bakal akar dari kurma anda.

mulai muncul tunas/kecambah kurma


Ketika ukurannya telah semakin besar kira-kira 1 hingga 2 cm, anda pindahkan ke
wadah lain semisal polybag atau pot kecil yang telah anda beri media tanam yang
pas.

Biji kurma anda pun akan memunculkan daun, nah ketika


daun ini telah mencapai ketinggian lebih dari 1/2m, bibit kurma pun siap untuk
anda pindahkan ke pekarangan anda.
Cara tersebut memang cukup praktis dan mudah namun anda tidak dapat
mengetahui secara pasti apakah kurma yang anda tanam itu jantan ataupun betina.
nah untuk mengetahui kurma itu jantan atau betina yang paling mudah adalah
ketika sudah besar perhatikan pangkal pelepah kurma, kurma jantan pangkal
pelepahnya agak terang kekuningan, sedangkan yang betina agak abu-abu pangkal
pelepahnya. pohon kurma akan berbuah jika pohon betina dan pohon jantan
dikawinkan bunganya atau istilahnya pendebungan, bila tidak dikawinkan bakal
bunga betina akan rontok.
Narsis di kebun kurma
Kurma (Phoenix dactylifera L.) merupakan satu dari tanaman buah tertua yang
ditanam di daerah arid (kering) di Semenanjung Arab, Afrika Utara, dan Timur
Tengah. Daerah asal kurma yang paling mungkin adalah di atau dekat Irak, tetapi
penyebarannya ke banyak negara sudah sejak zaman dahulu. Kurma adalah bahan
pangan utama dan sumber penghasilan bagi penduduk lokal di Timur Tengah dan
Afrika Utara, dan berperan besar dalam bidang ekonomi, kemasyarakatan,dan
lingkungan.
Sepuluh Negara teratas penghasil kurma adalah Mesir, Saudi Arabia, Iran, United
Arab Emirates (UAE), Pakistan, Algeria, Sudan, Oman, Libya, Arab Jamahiriya, dan
Tunisia. Sedangkan lima Negara teratas pengekspor kurma adalah Iran, Pakistan,
UAE, Saudi Arabia, dan Tunisia.
Pasar Kurma
Kurma termasuk ke dalam keluarga tanaman Palmaceae (Barrow, 1998). Nama
biologi kurma berasal dari buahnya: phoenix (bhs Yunani) yang artinya buah merah
atau ungu dan “dactylifera” yang artinya “seperti jari” karena gerombol buahnya
seperti jari manusia. Pohon kurma merupakan tanaman berumah dua sehingga
pohon betina terpisah dengan pohon jantan.
Secara alami penyerbukan kurma oleh angin tetapi penyerbukan oleh serangga juga
dimungkinkan. Sumber serbuk sari (polen) yang berbeda, akan mempengaruhi
ukuran, bentuk biji dan jaringan di sisi luar embrio serta endosperm buah.

bunga jantan dan betina


Terdapat tiga metode perbanyakan tanaman kurma; yang paling umum adalah cara
vegetatif yaitu percabangan (offshoot)  yang secara genetik akan sama dengan pohon
induk. Cabang berkembang dari tunas samping pada batang dekat permukaan tanah
semasa tahap juvenile pohon kurma. Cabang, setelah 3-5 tahun menempel pada
pohon induk akan berakar dan dapat ditanam terpisah dari induk. Pada saat itu
cabang tersebut akan mulai membentuk bunga dan berbuah.
Perbanyakan kedua adalah menghasilkan anakan hasil persilangan secara seksual.
Anakan ini tidak identik dengan pohon induk dan tidak seragam secara genetic,
sangat bervariasi dalam hal produksi dan kualitas buah. Sebanyak 50% tanaman
merupakan tanaman jantan, dan ini baru diketahui 4-5 tahun kemudian, setelah
tanaman mulai berbunga.
Metode perbanyakan kurma yang ketiga adalah melalui kultur jaringan, yaitu dari
ujung tunas baik melalui embryogenesis atau organogenesis pertama kali
dikembangkan tahun 1970 hingga 1980 an. Organogenesis dapat dicapai
menggunakan tunas samping dan meristem apikal, sedangkan embryogenesis
melalui kalus yang terbentuk dari  tunas, daun muda, batang dan rachilla.
Membutuhkan waktu 6 tahun untuk mencapai produksi melalui proses kultur
jaringan.
Saat ini UAE memiliki fasilitas kultur jaringan tanaman kurma terbesar, lebih dari
100.000 tanaman kultur diproduksi setiap tahunnya karena produksi offshoot tidak
dapat memenuhi kebutuhan untuk pengadaan penanaman pohon-pohon baru.

Lahan yang cocok buat kebun kurma


Kurma mampu tumbuh pada iklim yang sangat panas dan kering,dan relative
toleran terhadap tanah basa dan bergaram. Kurma memerlukan cuaca musim panas
yang panjang dengan sedikit sekali hujan dan kelembapan yang sangat rendah sejak
masa penyerbukan hingga pemanenan, tetapi memiliki air tanah yang cukup. Ada
yang menggambarkan kurma sebagai pohon yang kakinya berada dalam air tetapi
kepalanya berada dalam kobaran api. Kondisi seperti ditemukan di oase dan wadi di
pusat asal kurma di Timur Tengah.
Kurma dapat tumbuh pada suhu rata-rata 12.7 – 27.5°C, dapat bertahan hingga
50°C maupun pada suhu membeku hingga serendah-rendahnya -5°C. Suhu ideal
untuk pertumbuhan semasa penyerbukan hingga pematangan buah berkisar dari 21-
27°C.

pohon kurma jantan


Kurma berbunga jika suhu meningkat hingga lebih dari 18°C dan membentuk buah
jika lebih dari 25°C.
Laju pertumbuhan dan perkembangan buah kurma mengikuti pola kurva sigmoid.
Pematangan buah melewati 4 tahap berbeda yaitu Kimri (hijau belum matang),
Khalal (matang warna merah), Ruthab (lunak berwarna coklat), dan Tamar (keras
seperti kismis). Mulai tahap Kimri ukuran buah dan berat meningkat cepat,
selanjutnya mengalami perubahan warna mulai hijau, merah coklat. Pada tahap
Tamar buah kehilangan kandungan air, dan perbandingan gula: air cukup tinggi
sehingga tak terjadi fermentasi, sama seperti anggur kering (kismis). Kadar gula
pada tahap Kimri yang hanya 20% saat matang mencapai 88% dari berat kering
buah. Ukuran dan bentuk buah kurma bervariasi bergantung kultivar, cara
pembudidayaan maupun lingkungan. Pohon kurma rata-rata menghasilkan 40 kg
buah per tahun, bahkan dapat mencapai 100 kg dengan pemeliharaan yang sangat
baik. Pohon betina mulai menghasilkan buah setelah berumur 4-6 tahun, dan
menghasilkan produksi maksimum setelah berumur 15-20 tahun. Rata-rata umur
ekonomis kebun kurma 40-50 tahun, tetapi masih produktif hingga 150 tahun.
Tahap pembentukan buah
kurma betina berbuah di cibubur
Pohon kurma memiliki banyak kegunaan bagi manusia. Hasil utamanya adalah
buah, yang dapat dimakan segar, kering, atau setelah diproses menjadi berbagai
olahan. Di Afrika Utara dan Timur Tengah, beberapa kurma dipanen dan
dikonsumsi pada tahap Khalal saat buah masih mengandung kadar tannin tinggi. 
Tetapi umumnya buah kurma dipanen pada tahap matang sempurna yang disebut
Rutab dan Tamar dengan kandungan gula tinggi dan kelembapan dan tannin
rendah. Kultivar kurma diklasifikasikan menjadi “lunak”, “semi kering”, atau
“kering’ bergantung pada waktu pemanenan yang berhubungan dengan kandungan
air.
 Kurma dapat dibuat menjadi pudding, roti, cake, biscuit, permen, es krim, dan
campuran serealia. Buah kurma segar juga dapat dibuat menjadi jus, cuka, wine, bir,
gula, sirup, madu, acar, pasta, dan perasa makanan.
Buah kurma merupakan bahan pangan dengan kandungan energi yang tinggi, yaitu
72-88% kandungan gula. Pada tahap Khalal hampir seluruh (80%-85%) gula
merupakan sukrosa dan mendekati matang sukrosa mengalami hidrolisis menjadi
glukosa dan fruktosa. Kurma mengandung zat besi, kalium, kalsium, klorin,
magnesium, belerang, sedikit fosfor, 16 asam amino, vitamin A, B1, dan B2.
Karena sejarah panjang budidaya dan penggunaannya, maka hampir seluruh bagian
pohon kurma berguna bagi manusia. Batang pohon dimanfaatkan sebagai kayu atau
bahan bakar. Serabut batang dan daun dapat dibuat menjadi tas, keranjang, pelana
unta, kabel, tambang, peti kayu, kipas, penutup makanan, furniture, kasur, kertas.
Daun kering dapat dibuat menjadi atap, penyekat dinding. Tunas pucuk (palm
heart) dapat dimakan sebagai salad atau sayur yang dimasak terlebih dahulu. Biji
kurma dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, atau dirangkai menjadi pernak
pernik hiasan. Minyak dari biji kurma dapat dibuat menjadi sabun. Buah kurma juga
memiliki kegunaan sebagai obat, yakni sebagai astringent untuk mengatasi masalah
usus, perut, obat batuk, pereda demam, edema. Di India getah atau eksudat dari
kurma digunakan untuk mengobati diare dan akar untuk mengobati sakit gigi.
Meskipun banyak kultivar kurma, tetapi yang unggul di pasaran dunia
adalahDeglet Noor (date of the light), kultivar yang tumbuh di Afrika Utara dan
California, berasal dari Algeria Sahara. Medjool, berasal dari daerah Tafilalt,
Maroko menghasilkan buah yang besar. Barhee, kurma lunak berkualitas tinggi
dari Irak dan dimakan pada tahap Khalal. Halawy (manis) kurma lunak,
berkualitas tinggi kaya cita rasa berasal dari Irak. Hayany kurma besar setengah
matang dari Mesir. Khadrawy (hijau) pohon kurma yang pendek tetapi cukup
produktif menghasilkan kurma lunak berasal dari Irak. Zahidi, merupakan pohon
kurma dengan tajuk kompak, menghasilkan buah semi kering dari utara Irak.
Banyak lagi kultivar lokal dari area lain yang di masa depan akan makin
berkembang. Tetapi Medjool dan Barhee merupakan kultivar paling penting yang
diproduksi melalui teknik kultur jaringan. Nah doain ya sobat kurma yang saya
tanam nanti kelak berbuah lebat… yuk jangan kalah sama Thailand dan Malaysia yg
sudah berhasil kembangkan kurma Tropis ….kita pasti bisa. Aamien3x

Anda mungkin juga menyukai