Asam Basa
Asam Basa
Asam dan Basa merupakan dua hal berbeda. untuk lebih memahami mengenai
pengertian Asam dan Basa mari kita lihat satu persatu pengertian ketua kata
tersebut.
1. Pengertian Asam
Kata asam sendiri ternyata berasal dari bahasa latin. Dalam bahasa latin asam
berasal dari kata “acidus” yang memiliki arti “masam”. Tetapi dalam pandangan
kimia, asam dapat dapat didefenisikan sebagai suatu senyawa yang menghasilkan
ion hidrogen ketika terlarut dalam pelarut. Umumnya pelarut yang digunakan adalah
air (H2O).
Senyawa asam ini sering kita temukan dalam konteks kehidupan sehari-hari seperti
pada makanan dan minuman. Namun senyawa asam juga dapat ditemukan dalam
organ tubuh kita yaitu dalam lambung. Jenis asam yang terdapat pada lambung
adalah asam klorida yang berfungsi untuk membunuh kuman di lambung serta
2. Pengertian Basa
Dalam ilmu kimia, basa dapat didefinisikan sebagai senyawa yang menghasilkan ion
hidroksida (OH-) jika dilarutkan dalam pelarut, umumnya pelarut yang digunakan
adalah air (H2O). Rumus senyawa basa selalu memiliki gugus OH (kecuali untuk
ammonium hidroksida). Gugus OH yang terdapat dalam senyawa basa ini lah yang
Sifat yang paling mencirikan asam adalah terasa asam jika dirasakan indra
pengecap. Contohnya: Cuka \merupakan salah satu asam yang sering kita temukan
dalam kehidupan sehari – hari. Dalam ilmu kimia, cuka dikenal dengan nama asam
Selain rasa asam yang dimilikinya, sifat lain dari asam yaitu dapat mengubah warna
beberapa zat alami dan zat buatan. Sifat yang dapat merubah warna zat ini yang
dimanfaatkan dalam ilmu kimia untuk melihat suatu senyawa bersifat asam ataukah
bersifat basa. Dalam ilmu kimia sifat asam dilihat dari senyawa-senyawa kimia yang
diduga memiliki sifat asam. Sifat asam didentifikasi dengan menggunakan indikator.
Indikator yang paling sering digunakan adalah kertas lakmus. Jika suatu senyawa
memiliki sifat asam maka kertas lakmus biru akan menjadi merah, sedangkan kertas
Asam dapat menghantarkan arus listrik. Hal itu dikarenakan asam dapat melepaskan
ion – ion dalam larutannya. Asam kuat merupakan elektrolit yang baik. Semakin kuat
suatu asam, akan semakin baik pula daya hantar listriknya (memiliki sifat elektrolit
yang baik). Contohnya adalah asam sulfat yang terdapat pada aki mobil.
menghasilkan gas hidrogen. Beberapa contoh logam yang jika direaksikan dengan
asam akan menghasil gas hidrogen yaitu: Logam magnesium, besi, tembaga dan
seng. Akan tetapi hasil reaksi keduanya bukanlah gas hidrogen saja melainkan juga
Reaksi :
Jika kita mereaksikan dua senyawa asam yang berbeda pada logam yang sama,
maka kita akan memperoleh hasil yang berbeda. Begitu juga sebaliknya, jika
mereaksikan dua logam dengan senyawa asam yang sama. Hal itu disebabkan
Untuk membedakannya dengan asam maka kita perlu mengetahui sifat dan dan ciri
Senyawa basa apabila dirasakan dengan indra pengecap kita, rasanya akan pahit.
Contohnya ketika secara tidak sengaja sabun masuk kedalam mulut. Namun perlu
Selain rasanya yang pahit, ternyata basa juga bersifat licin. Contohnya : saat kita
memegang sabun, ketika disentuh maka sabun tersebut teras licin, Basa pembuat
c. Bersifat korosif
Untuk mengidentifikasi apakah suatu senyawa termasuk basa atau tidak, kita sangat
tidak dianjurkan untyuk menyentuhnya. Hal ini karena beberapa senyawa basa
merupakan jenis senyawa basa yang kuat. Basa kuat ini bersifat korosif sehingga
Seperti halnya asam, larutan basa pun akan bereaksi dengan indikator sehingga
dapat mengubah warna indikator tersebut. Basa akan mengubah warna kertas
lakmus merah menjadi biru, sedangkan lakmus biru akan tetap berwarna biru.
yang baik, khususnya basa kuat. Basa kuat mudah terionisasi dalam air, sehingga
Senyawa basa dapat digunakan untuk menetralkan asam. Senyawa asam akan
berkurang sifat keasamannya, bahkan dapat berubah menjadi tidak asam jika
direaksikan dengan basa. Asam dan basa yang direaksikan akan menghasilkan
garam dan air. Reaksi itu disebut dengan reaksi penetralan (netralisasi). Sebagai
Reaksi :
Teori Asam Basa Arrhenius dikemukakan oleh Svante August Arrhenius. Dalam teori
Asam merupakan senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion H+.
Basa merupakan senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion OH-.
Gas asam klorida (HCl) merupakan salah satu zat yang sangat mudah larut dalam
air. HCL atau asam klorida jika dilarutkan dalam air (H2O) akan terurai. HCl dapat
terurai menjadi ion H+ dan Cl-. Oleh karena itu HCl termasuk dalam asam
Arrhenius. Akan tetapi berbeda dengan metana (CH4) karena tidak dapat
menghasilkan ion H+ dalam air walaupun memiliki atom H, sehingga metana tidak
kategori basa Arrhenius. NaOH merupakan senyawa ionik yang dapat dilarutkan
dalam air yang terdisosiasi menjadi ion NA+ dan OH-. Konsep Asam Basa Arrhenius
Teori asam basa Bronsted Lowry dikemukakan oleh Johannes N. Bronsted dan
Thomas M.Lowry pada tahun 1923. Secara terpisah keduanya menyatakan bahwa
secara definisi asam basa yang serupa. Konsep yang mereka ajukan harus
didasarkan pada fakta bahwa reaksi asam-basa yang melibatkan transfer proton
atau ion H+ yang terjadi dari satu zat ke zat lain. Dimana prosesnya melibatkan
asam sebagai pendonor dan basa sebagai akseptor (penerima) proton. Sehingga
Berikut adalah satu conroh reaksi asam basa menurut Bronsted Lowry :
Teori asam Basa Lewis dikemukakan oleh G. N. Lewis pada tahun 1923. Menurut
yang tidak hanya H+. senyawa yang memiliki bilangan orbital 0 pada kulit valensi
seperti seperti BF3, juga berperan sebagai asam. Contohnya adalah reaksi antara
a. Asam lemah
Contoh asam kuat yaitu: asam sitrat, asam etanoat, asam askorbat dan asam laktat.
b. Asam kuat
Contoh asam lemah yaitu: asam klorida, asam nitrat, asam sulfat dan lain-lain.
a. Basa kuat
Contoh basa kuat yaitu: Litium hidroksida (LiOH), Natrium hidroksida (NaOH), Kalium
hidroksida (Mg(OH)2).
b. Basa lemah
Yang dikategorikan dalam basa lemah adalah senyawa basa selain yang telah