Anda di halaman 1dari 17

BILANGAN KOMPLEKS

Bilangan Bulat? Itu sudah biasa.. Kalau bilangan bulat dikembangkan lebih luas maka bilangan bulat
itu masuk di himpunan bilangan rasional. Nah, bilangan rasional dan irasional itu termasuk dalam
rumpun bilangan REAL. Lalu, gabungan antara himpunan REAL dan IMAJINER adalah
himpunan BILANGAN KOMPLEKS.

Lingkaran yang paling besar itu menunjukkan himpunan bilangan kompleks, memperlihatkan betapa
luasnya himpunan bilangan kompleks. Hmm.. Di post ini, kita akan mengenal bilangan kompleks.
Tapi, hanya dasarnya saja. Untuk pengembangan lebih lanjut, akan kupost kapan2.. hahaha.. XD

======================================================================
===
BAGIAN I
DEFINISI BILANGAN KOMPLEKS
Dari prakata di atas, kita tahu bahwa bilangan kompleks adalah gabungan antara bilangan Real
dengan bilangan Imajiner.

Sekilas tentang bilangan imajiner.


Bilangan imajiner adalah bilangan yang merupakan akar kuadrat dari suatu bilangan negatif.
Misalnya,  ,  ,  , dan masih banyak lagi..
Lalu, di sini kita akan berurusan dengan bilangan  . Kita definisikan bahwa   =  , maka:
Oleh karena itu,   dapat kita tulis juga menjadi  , maka dapat ditulis sebagai  .

Banyak sekali orang yang keliru mengoperasikan bilangan imajiner.


Misalnya:       =   =   = 5. (ini salah!!)
Seharusnya:       =       = 5.  = ( 1).5 =  5
Untuk menghindari kesalahan, selalu konversikan bilangan imajiner ke dalam bentuk   (ini dinamakan
sebagai bentuk standar). ^^

Simbol   mempunyai sifat  =   =  1. Untuk pangkat yang lebih tinggi, kita tinggal ngotak-
ngatik.   =       =  . Lalu,   =       = 1. Untuk seterusnya, silakan dicoba sendiri. ^^. Not
difficult.

NOTASI
Bilangan kompleks (z) terdiri dari gabungan bilangan Real dan Imajiner. Oleh karena itu, dapat kita
notasikan dengan hubungan penjumlahan.
z=x+y
Notasi di atas menunjukkan bahwa x adalah bagian REAL, sedangkan y  adalah bagian imajiner
murni. Bilangan x dan y, keduanya adalah bilangan REAL.

Himpunan bilangan kompleks digambarkan pada bidang kompleks, dan suatu bilangan kompleks
digambarkan dengan sebuah titik pada bidang kompleks. (Lebih mudahnya, ini seperti menggambar
titik pada koordinat x dan y, di mana x merupakan bagian REAL, sedangkan y adalah bagian
IMAJINER.)

Langsung saja kita ke contoh pemahaman.. Daripada nanti kebingungan.. ^^

Contoh Soal 1:
Ada 4 bilangan kompleks yang disimbolkan z1, z2, z3, dan z4.
z1 = 3 + 6 .
z2 = -3+2 .
z3 = -2-2 .
z4 = 4 - 3 .
Gambarkan titik-titik z1, z2, z3, dan z4 di bidang kompleks!

Jawab:
Kita buat koordinat x dan y, di mana z=x + y . 4 titik itu digambar sebagai berikut.

Contoh Soal 2:
Suatu bilangan kompleks z dinotasikan sebagai z = (x + y ).

Jika z =  , tentukan x dan y. Lalu, gambarkan z dalam bidang


kompleks!

Jawab:
Bentuk z diubah dulu atau disederhanakan.. ^^

z = 

z = 

z = 
z = 
z = 
Nah, di sini didapat bahwa x=5 dan y =  .
Ini adalah lokasi titik z di bidang kompleks:

Titik yang berwarna merah adalah titik yang dimaksud. ^^

Contoh Soal 3 (pemahaman):


Bisakah kamu memberi contoh bilangan yang bukan bilangan kompleks?

Jawab:
Bilangan yang bukan kompleks adalah bilangan yang mengandung bilangan yang tidak imajiner dan
tidak real juga.. Misalnya  ,  , dan masih banyak lagi.. Tapi, ini yang masih menjadi kendala..
Apakah  ,  , dan sebagainya itu masih bisa disebut bilangan?? Sejauh saya belajar, tak
pernah ada pembahasan mengenai bilangan nonkompleks...

Contoh Soal 4 (pemahaman):


Suatu bilangan kompleks z dinotasikan sebagai z = (x + y ).
Tentukan nilai x dan y dari bilangan:
(i) 0
(ii)5
(iii)

Jawab:
(i) 0 = 0+ o . Jadi, x=0 dan y=0.
(ii) 5 = 5+0 . Jadi, x=5 dan y=0.
(iii)   = 0+  . Jadi, x=0 dan y= .

Contoh Soal 5:
Jika z1 = z2 = z3.
z1 = c + a .
z2 = b + 2c .
z3 = a+2 - d .
Tentukan a, b, c, d dan z1, z2, dan z3!
Jawab:
Di sini, kita harus tahu bahwa 2 bilangan kompleks p + q  dan r+s  dikatakan sama jika dan hanya
jika p = r DAN q = s.

Oleh karena itu, kita tinggal menghubung-hubungkan koefisiennya.. ^^


z1 = z2 = z3
c + a  = b + 2c  = a+2 - d .
c = b = a+2 ... (i)
a = 2c = -d ... (ii)

c= a+2
Substitusikan nilai c ke persamaan 2
a = 2(a+2)
a = 2a + 4
a = -4
Secara otomatis, kita dapatkan nilai d = 4. c=-2. b = -2. (Substitusi biasa)

Kita dapatkan z1 = z2 = z3 = c + a  = -2 -4 .

======================================================================
===
BAGIAN II
OPERASI BILANGAN KOMPLEKS
Di sini akan dijelaskan operasi bilangan kompleks yang meliputi penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian.. Langsung ke contoh soal.

Contoh Soal 6 (penjumlahan):


(3+2 )+(-2+7 ) =....
Jawab:
(3+2 )+(-2+7 ) = 3 + 2  -2 + 7  = 1 + 9 .

Contoh Soal 7 (pengurangan):


(2-3 )-(8-2 )=....
Jawab:
Dikerjakan sama seperti penjumlahan..
(2-3 )-(8-2 ) = 2 -3  -8 +2  = -6 - .

Contoh Soal 8 (perkalian):


(3+4 )(2-5 ) = ....
Jawab:
Lakukan perkalian biasa terlebih dahulu.
(3+4 )(2-5 ) = 6 -15  + 8  -20 .
Lalu ubah   menjadi  1.(3+4 )(2-5 ) = 6 -15  + 8  +20 = 26 -7 .

Contoh Soal 9 (pembagian):

= ....
Jawab:
Lihat bagian penyebut, yaitu 3+4i. Maka, sekawan/konjugatnya adalah 3-4i. Kalikan bilangan konjugat
ini di pembilang dan penyebut.. (lihat langkah di bawah).

 =     

====-= 
====-= 

====-= 

====-= 

Contoh Soal 10 (pemangkatan Sederhana):


Jika z = 3- . Tentukan  .
Jawab:
Hasil dari pemangkatan dapat diselesaikan dengan dalil De Moivre. Namun, karena kita belum belajar
hal itu, kita akan mengalikannya secara biasa.
 = (3- )(3- )(3- ) = (9-6 -1)(3- )=(8-6 )(3- )=24-8 -18 -6=18-27 .

BAGIAN III
BILANGAN KOMPLEKS DALAM POLAR
Perhatikan post sebelumnya!!
z = x+y  dapat digambarkan dalam bidang kompleks. Artinya, kita dapat menggambarkannya secara
kartesius maupun polar!! Lihat gambar di bawah untuk lebih jelasnya!

Jika titik z digambarkan secara kartesius tentunya kita akan mengatakan bahwa titik itu berada di
koordinat (x,y). Namun, jika berbicara di koordinat polar, kita akan mengatakan bahwa titik z berada di (r,
), arah   dengan panjang r. Di sini,   adalah sudut yang dihitung dari sumbu x positif berputar
berlawanan dengan arah jarum jam (tentunya ini materi SMA yang sebenarnya tidak perlu dijelaskan lagi).
 disebut sebagai argumen z, sedangkan r disebut sebagai modulus (panjang) z.
Notasi:
mod.(z)= r
arg.(z) = 

Kembali lihat gambar di atas.

Oleh karena itu,


z_= x+y
z_= 
z_= 
Disingkat menjadi
z = 
Dapat dikatakan juga:

Lihat kembali gambar di atas, bilangan kompleks z = x+y  secara geometris dapat dinyatakan cengan
vektor posisi.!!

Operasi bilangan kompleks secara geometris dalam bentuk vektor dapat dilakukan sebagai berikut (z1 dan
z2 diketahui):

menggambar z1+z2 ->
(menggunakan metode
jajargenjang biasa..^^)

menggambar z1-z2 ->


Ingat bahwa:
z1-z2 = z1+(-z1)

menggambar z1.z2 ->
Perkalian ini sedikit tricky.
Gunakan metode
perbandingan.
misalkan z = z1.z2
z1.z2 = z
z1.z2 = z.1
menggambar z1:z2 ->
Gunakan metode
perbandingan
(seperti waktu kita
mengalikan z1.z2)

Catatan: penggambaran perkalian dan pembagian bilangan kompleks dengan vektor tak ada hubungannya
dengan arah vektor... Di sini, yang dikaitkan (digunakan) adalah panjang vektor itu.. (Ingat: pada vektor
ada pengertian dot dan cross product)..

=========================================================================
BAGIAN IV
DALIL DE MOIVRE
Dengan sistem polar mempermudah perkalian dan pembagian bilangan-bilangan kompleks.
Misalkan kita punya bilangan kompleks z1 dan z2 dimana:

Sekarang, kita akan mencoba mengalikan keduanya...

 
Lihatlah bagian yang bisa digabung.... Lalu, persamaan itu *secara ajaib* menjadi:
 
Disingkat menjadi:
 

Dengan sendirinya,    .
Jika  , maka kita akan menemukan dalil de Moivre:

n bilangan bulat..
Note: Bagaimana jika kita melakukan pembagian bilangan kompleks z1 dan z2? Maka, akan menghasilkan

rumus:  .. Cobalah sendiri.. ^^

Catatan: Perkalian-perpangkatan/pengambilan akar-pembagian bilangan-bilangan kompleks akan cepat


dilakukan dengan menggunakan sistem polar, apabila argumen-argumen bilangan kompleks tersebut

merupakan sudut-sudut kelipatan dari   atau  .

Contoh Soal 1:
.
Hitunglah  .

Jawab:
Seandainya kita tidak mau menggunakan dalil de Moivre pun, kita bisa mengerjakan soal ini secara
*tradisional*.. Yaitu dengan mengalikannya satu per satu.
 =   =   = 

Nah, bagaimana jika kita ingin mengerjakannnya secara dalil de Moivre? Akan lebih mengerti jika kita
menggambar titik z itu.. (Ini supaya kita lebih mengerti saja.. Tapi, tidak mutlak)

r =   = 

 ---->   (karena terletak di kuadran 4...)

 =  .
Hasilnya sama, bukan?

Contoh Soal 2:

Hitunglah  .

Jawab:
Soal di atas dapat dikerjakan dengan mengalikan z sebanyak 7 kali.. Tapi, itu sangat buang-buang waktu..
Jadi, kita akan menggunakan dalil de Moivre..
Langkahnya sama seperti nomor 1. Hitung r dan  , lalu tinggal masuk ke rumus. ^^

 
Jadi,
.

Contoh Soal 3:

Tentukan nilai z.

Jawab:
Masih ingatkan notasi ini:  .
Hal ini juga berlaku untuk  , maka persamaan di atas menjadi

Soal di atas dapat ditulis dalam bentuk:  .

 +   (di mana n =0,1,2,3,...)

Ingat Dalil De Moivre  .. Jika n=3, maka:


 --->   --->   --->  .

 --->   --->   =   ---> 


Oleh karena itu, kita sekarang sudah mendapatkan z.

z =   =   =  .
Dengan mensubstitusikan nilai n=0,1,2, maka kita akan mendapatkan 3 nilai z.

 =   =   = 2

 =   =   = 

 =   =   = 

=========================================================================
Selesai sudah bagian Dalil De Moivre, bilangan kompleks bagian kedua...!! XD
Mudah bukan?? Post ini adalah revisi kedua, setelah sebelumnya ada kesesatan menggunakan dalil De
Moivre di mana nilai n-nya boleh pecahan (di contoh soal nomor 3 dan 4).. Ingat, dalil de Moivre hanya
berfungsi jika n adalah bilangan bulat.. So, post ini aku rombak ulang agar tidak menggunakan cara yang
menyesatkan (meskipun jawaban di post sebelumnya tidak salah, namun ini hanya di dalam kasus khusus
yang demikian, dan tidak akan dibahas di sini.) ^^

Sekali lagi, saya ingatkan.. Jangan kaget bahwa ternyata pembuktian rumus ini sangatlah mudah.. ^^

=========================================================================
PROOF
Bukti ini banyak makan tempat.. Oleh karena itu, saya menggunakan banyak singkatan atau permisalan:

Ingat konsep awal euler bahwa:

Dengan melihat konsep itu, cobalah untuk menguraikan bentuk  .

 =  = 
Ingat-ingat kembali.. z jika dinotasikan dalam polar adalah sebagai berikut.
z = [mod.(z)] . cis[arg(z)]
Lalu, ingatlah dalil De Moivre yang bunyinya berikut.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa:

Kita tulis ulang dalam bentuk x dan y, maka menjadi:

Lanjuutt. Tadi, kita sudah sampai sini...

 = 
Kita beri notasi mod. untuk kedua ruas.

=  = 


Kita dapatkan persamaan berikut:

 =   <----- diambil dari ruas paling kiri dan kanan. Lalu,
kita buat n mendekati tak hingga (agar bisa sesuai dengan konsep awal, konsep euler).

= = = =

Oleh karena itu:

 =   <----- diambil dari ruas paling kiri dan kanan. Jika ditulis ulang menjadi:

Ingat-ingat kembali.. z jika dinotasikan dalam polar adalah sebagai berikut.


z = [mod.(z)] . cis[arg(z)]
Lalu, ingatlah dalil De Moivre yang bunyinya berikut.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa:

Kita tulis ulang dalam bentuk x dan y, maka menjadi:


Nah, kita kembali ke persamaan awal, yaitu persamaan di bawah:

 = 
Kita beri notasi arg. untuk kedua ruas.

 =  = 
Kita dapatkan persamaan berikut:

 =   <---------- diambil dari ruas paling kiri dan kanan.. Dekati n hingga

tak terhingga (agar sesuai dengan konsep awal, konsep euler). 

=  =  = 
Oleh karena itu:

=   <----- diambil ruas yang paling kiri dan kanan. Jika ditulis ulang menjadi:

Kita sudah mendapatkan   dan  . Selanjutnya, kita kembali ke konsep awal.

Substitusikan   dan  , maka menjadi:

Terbukti

=========================================================================
KEADAAN KHUSUS
Jika x=0, maka persamaan eulernya menjadi:

Seandainya y positif, maka:  ... (i)


Seandainya y negatif, maka:   ... (ii)
Lalu, kita lakukan operasi penjumlahan atau pengurangan pada kedua persamaan:

Dari eliminasi tersebut menghasilkan 2 identitas berikut:

*) 

*) 
=========================================================================
Ternyata, pembuktian persamaan euler ini cukup mudah.. Hanya memakai konsep limit saja sudah cukup.
Tidak perlu mengunakan pengintegralan dan sebagainya...

BAGIAN I
REVIEW QUESTION
Agar kita lebih paham dalam materi ini, ayo kita mengulang sebentar...

1.

Diketahui  .
Tuliskan kembali   dalam bentuk cartesius dan bentuk polar.
Gambarkan   dalam diagram Argand.

Jawab:

 =   =  =

Bentuk cartesius:

 =   =   + 


atau dapat ditulis saja tanpa i.

 =  .

Bentuk polar:

 =   = 

 =   =   = 

 =  . (tidak dapat disederhanakan lagi.)


Note:   adalah simbol lain dari  , sedangkan   adalah simbol lain dari  .. Yang di atas
maksudnya hanya sebagai informasi saja. Jadi, jangan kaget apabila simbol yang sering dipakai di sini
adalah   ataupun  . Dipakai begitu karena penulisannya lebih singkat.

Gambar dalam diagram Argand:

2.

Diketahui  .
Tuliskan kembali   dalam bentuk polar.

Jawab:
.

 = 
Kita bisa saja mencari nilai   dengan mengubah terlebih dahulu bentuk pembagian tersebut menjadi
bentuk   =   (dengan cara kali sekawan).. Namun, hal tersebut akan memakan waktu *sedikit*
lebih lama ketimbang jika kita menyelesaikannya dengan langsung. Ingat bahwa ada

rumus:  .
Jadi,

 =  = 
Ingatlah dalil de moivre:  ...
So,

 =   =  =  .

Dengan konsep yang sama seperti di atas, kita akan mencari   (atau  )
 = 
__= 

__= 

__= 

__=   (di sini, kita bisa memanipulasi sudut, karena dalam konsep polar.)

Jadi,   = 
3.
Diketahui  .
Berapakah banyak akar kompleks dari persamaan tersebut? Tentukanlah hasil perkalian dari semua
akar kompleks tersebut.

Jawab:
Banyak akarnya sesuai dengan pangkat tertinggi dari  . Karena pangkat tertingginya 4, maka
banyaknya akar kompleks juga 4.
Note: ini hanya berlaku dalam konsep bilangan kompleks.

Untuk mencari hasil kali akar-akarnya, kita tidak perlu mencari satu per satu nilai dari   ,  ,  , dan 
. Kita cukup memakai cara cerdik.
Persamaan di atas terbentuk dengan proses sbb:

Dengan mengalikan seluruhnya, kita dapatkan sbb:

Maka, dengan menghubungkannya ke persamaan di soal, kita tahu bahwa:

Selesai.
4.
Diketahui  .
Tentukanlah  .

Jawab:
Berhati-hatilah menjawab soal ini.
Bilangan kompleks dapat dioperasikan dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan
pemangkatan. Namun, untuk pengakaran bilangan kompleks, hal ini masih belum dapat dipastikan,
karena bentuk akarnya sulit disederhanakan atau bahkan tidak bisa disederhanakan, karena sudah
menuju dimensi non-kompleks misalnya akar dari   bukan lagi bilangan kompleks karena akar
pangkatnya 4...

Dengan demikian, jawaban dari soal di atas adalah:


.
SELESAI
5.
Diketahui .
Tentukanlah  .

Jawab:
Penjelasan: bentuk soal di atas merupakan perbaikan dari soal sebelumnya. Dengan demikian, di sini
kita diminta menemukan semua akar kompleks dari   yang banyak akarnya ada 4.

Kita kerjakan soal ini seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya, namun lebih cepat. ^^

Ruas kiri kita gunakan dalil de moivre.. Ruas kanan kita ubah menjadi polar.

Lalu, kita hubung-hubungkan ruas kiri dengan ruas kanan...

____

____  (berlaku untuk n bilangan bulat...)


Jadi, kita dapatkan keempat akarya sbb:

SELESAI.
6.
Diketahui  .
Tuliskan kembali nilai   dalam bentuk cartesius dan polar.

Jawab:
Cukup mengingat persamaan euler, maka:
 (bentuk polar)
 (bentuk cartesius)
SELESAI.. ^^

=========================================================================
BAGIAN II
APA YANG SALAH??

1.
Dari persamaan euler  , kita tahu bahwa:

Kita akarkan kedua ruas, maka:

Namun, jika kita gunakan persamaan euler untuk menyelesaikan ruas kiri, maka hasilnya adalah -1,
sehingga:
-1 = 1
Mana yang salah dari proses di atas?
Jawab:

Bentuk soal di atas mirip bentuk ini: Jika  , maka: . Ketika kedua ruas diakarkan, maka
hasilnya   yang kontradiksi dengan persamaan awal.

Kesalahannya adalah: operasi pengakaran pada suatu variabel atau bilangan yang nilainya belum pasti,
ataupun bilangan yang tanda positif negatinya belum diketahui, maka operasi pengakaran kedua ruas
itu dilarang..

Artinya, kita harus selalu menghindari operasi pengakaran ini, untuk menghindari kesalahan...
2.
Dari persamaan euler  , kita tahu bahwa:
 ... (i)
 ... (ii)
Dengan menggabungkan pers (i) dan (ii), kita dapatkan:

Kita ln-kan kedua ruas, maka:

Mana yang salah dari proses di atas?

Jawab:
Jawabannya mudah. Bentuk di atas mirip seperti fungsi sinus maupun cosinus..
Meskipun  , namun kita tidak boleh menganggap kalau  , bukan??

Itu disebabkan karena fungsi   merupakan fungsi PERIODIK, sama halnya seperti fungsi sinus
dan cosinus. Keperiodikan   dapat dilihat dari adanya elemen sinus dan cosinus di dalamnya..

Jadi, operasi menghilangkan e dari   ke   itu salah.. Namun, juga bisa dianggap
benar kalau kita menganggap persamaan akhirnya dilihat dalam sudut pandang polar..

Jadi,   dianggap benar karena dalam polar...

FUNGSI KOMPLEKS
LOGARITMA BASIS NATURAL
Masih ingatkah dengan persamaan euler?
Kalau belom, silakan baca post sebelumnya (lihat di atas)...

Kalau sudah, silakan tulis persamaan itu di secarik kertas...

Ikuti langkah di bawah..


Pers euler adalah sebagai berikut.

Sekarang ln-kan kedua ruas, maka persamaan menjadi:

Namun, ingatlah pembahasan sebelumnya bahwa persamaan euler adalah fungsi periodik. Dengan
demikian, jika kita me-lnkannya, maka persamaan yang sekarang bernilai benar jika ditinjau dari sisi polar.
Atau dengan kata lain, fungsi logaritma ini memiliki banyak nilai.
   (memiliki banyak nilai)
Sekarang, kita lanjutkan operasi ln-nya...

Maka,
 ... (i)
Selanjutnya, kita ingin menentukan formula dari  . Kita ubah z ke dalam polar.

Kemudian kita tahu dari persamaan (i) bahwa  , maka:

Di atas adalah fungsi kompleks dari logaritma basis natural yang mempunyai nilai banyak untuk setiap z
bilangan kompleks.. Harga dasar diperoleh jika diambil  .

Contoh:
1. Ubah menjadi bentuk koordinat dan tentukanlah harga dasarnya:
a) 
b) 

Jawab:
a)   =   =   ____________untuk 
Harga dasarnya didapat dengan mensubstitusikan n= 0, maka:

b)   ____________untuk 
Harga dasarnya didapat dengan mensubstitusikan n= 0, maka:

=========================================================================
PEMANGKATAN KOMPLEKS
Diberikan sebuah formula pemangkatan kompleks sebagai berikut:

berlaku untuk z dan w semua bilangan kompleks.


Buktinya sederhana, yaitu sbb:

Kita ln-kan kedua ruas:

Kemudian jadikan kedua ruas sebagai pangkat dari e.

Dengan demikian: 
(Terbukti)

Contoh:
2. Tentukanlah nilai dasar dari:
a. 
b. 

Jawab:
a)   = 
_____________= 
_____________= 
_____________= 
_____________= 
_____________= 
Note: Soal di atas ditujukan agar kalian memahami pengerjaan pemangkatan kompleks. Pada
kenyataannya, tidak ada masalah yang sekompleks itu.. :)..

b.   =   =   =   =   = 0,207879576


Note: jawaban di atas silakan di cek di google, dengan mengetikkan "i^i".. Jawaban ini merupakan
jawaban spesial di mana suatu kompleks yang dipangkatkan kompleks akan menghasilkan bilangan
Real..

Anda mungkin juga menyukai