Kebanyakan orang pasti sangat mengenal dengan makanan yang satu ini karena rasa nya yang nikmat dan keempukan bakpao membuat makanan ini disegani oleh kebanyakan orang. Sering kali kita lihat banyak yang menjajakan bakpao di pinggir jalan. Sudah barang tentu bakpao menjadi salah satu favorit resep kue yang perlu dicoba. Kue ini belum begitu banyak varian rasa yang ada, sedangkan penikmat kue ini juga ingin merasakan varian rasa yang lain. Maka dari itu kami ingin membuka usaha dan membuat varian rasa bakpao yang berbeda. Dari usaha yang akan kami buka, kami berharap penikmat kue akan ketagihan dan menyukainya. Bakpao merupakan makanan tradisional Tionghoa. Dikenal sebagai bakpao di Indonesia karena diserap dari bahasa Hokkianyang dituturkan mayoritas Tionghoa di Indonesia. Tao itu berarti “bungkusan”, dan bak itu artinya daging. Jadi bakpao berarti “bungkusan (berisi) daging”. Bakpao sendiri berarti harfiah adalah baozi yang berisi daging. Pada awalnya daging yang paling lazim digunakan adalah daging babi. Akan tetapi baozi sendiri dapat diisi dengan bahan lainnya seperti daging ayam, sayur-sayuran, selai kacang kedelai, kacang hijau, cokelat, dan sebagainya, sesuai selera. Bakpao yang berisi daging ayam dinamakan kehpao. Kulit bakpao dibuat dari adonan tepung terigu diberi lagi untuk mengembangkan adonan, setelah diberi isian adonan dibiarkan sampai mengembang lalu dikukus sampai matang. Untuk membedakan isi bakpao diberi titikan warna diatas bakpao. 1.2 VISI MISI 1.2.1 Visi: Menciptakan suatu makanan yang memiliki kualitas rasa yang enak sehingga mampu menembus dan mencapai hingga ke pasaran secara global. 1.2.2 Misi: Kami memberikan kepuasan pada pelanggan dengan cita rasa kue bakpao yang lezatdan enak untuk dinikmati kapanpun. Kami tetap mengutamakan kualitas rasanya dengan menggunakan bahan-bahan yang alami dan tetap menjaga ke higienisannya. Memasarkan kue ini ketempat yang lebih strategis sehingga mudah untuk dijangkau. 1.3 TUJUAN & MANFAAT USAHA Untuk memperoleh pendapatan yang bias di gunakan untuk meringankan beban orang tua. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang pengolahan makanan. Menambah semangat untuk berjiwa Entrepreneurship Menghasilkan produk fastfood yang mengenyangkan, enak, dan praktis. BAB II 2.1 ASPEK USAHA 2.1.1 Nama Usaha Nama usaha ini adalah Bakpao Kepo. Keunggulan ini tanpa menggunakan bahan pengawet dan zat-zat kimia berbahaya lainnya serta mempunyai nama dan cirri khas unik. 2.1.2 Tempat Usaha Sebelum kami memulai usaha, awal mula kami menganalisa lokasi penjualan di lingkungan sekolah kami sendiri. Selanjutnya kedepannya akan kami kembangkan pada lingkup yang lebih luas. 2.1.3 Penarik Usaha Penanggung jawab proposal pengembangan usaha ini adalah: Aghnia Ayudya Rizky Ali Salim Alaydrus Bintang Alyaa Sabila Kharisma Dewi Anggraeni Muh. Daffa’ Nadhif Maulana Kami adalah pelajar di SMAN 3 Sidoarjo. Sekolah kami beralamatkan Jl. Dr. wahidin No.130, Sekardangan, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Kode Pos 61215. 2.1.4 Target pasar Target pemasaran usaha kami ini adalah kalangan menengah kebawah hingga keatas. Untuk semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa terutama peserta didik serta guru dan karyawan sekolah. 2.2 PROSES PRODUKSI Bahan: 250 gr tepung protein rendah (tepung kunci biru) 1 sdt ragi instan (fermipan) ½ sdt garam 150 ml air 1 sdm gula pasir 1 sdm margarine/mentega blue band Selai cokelat Alat: Sendok Baskom Kain lap Dandang Alat pengaduk Gelas Timbangan kue Kertas roti Cara membuat: Ambil baskom, masukkan tepung, gula pasir, garam, aduk rata pakai alat pengaduk. Ambil air, lalu dimasukkan ke dalam baskom, setelah itu masukkan fermipan. Aduk hingga rata. Setelah itu dihaluskan dengan cara diuleni, kemudian masukkan mentega. Ambil timbangan kue lalu di timbang sesuai ukuran. Setelah itu di taruh di atas kertas roti. Kemudian ditutup sekitar 10-15 menit agar bakpao tersebut mengembang. Setelah bakpao mengembang kemudian isi dengan selai cokelat. Lalu bentuk menjadi bakpao pada umumnya. Kemudian kukus selama 15-20 menit dan dilapisi lap agar pada saat tutup dandang diambil air uapan tidak terkena bakpao. Bakpao siap untuk dihidangkan selagi hangat. 2.3 ANALISA SWOT 1. Strength (kekuatan) Dari usaha kue yang kami lakukan, memiliki beberapa kekuatan yang diantaranya: Produk kami dalam kualitas rasanya memiliki kualitas yang cukup tinggi dan mampu bersaing dipasaran. Kami tetap menjaga ke higenisan dan juga menggunakan dari bahan-bahan yang alami dan bakpao ini teksturnya yang lembut dan empuk dan tidak berserat sehingga enak untuk dinikmati. Harga yang kami tawarkan kepada para konsumen murah dan terjangkau sehingga tidak perlu membutuhkan biaya yang cukup mahal untuk menikmatinya. Pelayanan yang kami berikan kepada konsumen cukup menjamin dalam kepuasannya dan lokasinya cukup strategis sehingga mudah untuk dijangkau. 2. Weakness (kelemahan) Dari usaha ini juga terdapat beberapa kelemahannya, yaitu: Produk kami tidak dapat bertahan lama dan hanya mampu sampai dalam jangka waktu yang pendek (beberapa hari). Kami belum begitu banyak dalam memproduksi stock barangnya sehingga sulit untuk dicari. Proses produksi yang masih perorangan sehingga barang yang dihasilkan tidak begitu banyak. 3. Opportunity (peluang) Dari usaha kami ada beberapa peluang usaha, diantaranya: Sebagian kebanyakan orang mengenal dan menyukai kue ini tetapi belum begitu banyak toko yang menyediakan kue bakpao dan kami akan memperbanyak took kue bakpao ini ditempat yang cukup strategis. Menyediakan varian rasa bakpao yang berbeda dan lain dari yang sebelumnya dan dapat digemari oleh semua kalangan umum. Kue bakpao ini bukan hanya untuk dinikmati disaat santai tetapi bias juga untuk acara-acara tertentu. 4. Threat (ancaman) Munculnya pesaing yang akan membuat usaha yang sama seperti ini. Pesaing dapat menyaingi dengan menciptakan ide varian rasa yang berbeda dan bentuk yang mampu menarik minat banyak pelanggan. Pesaing dapat mengungguli kualitas rasanya dari kualitas rasa kue bakpao kami ini. Pesaing membuat promosi untuk produknya yang lebih gencar dan mampu menarik banyak minat pelanggan. Konsumen juga akan memiliki rasa bosa terhadap produk kami dari varian rasa bentuknya sehingga mampu mempengaruhi tingkat penjualan. BAB III 3.1 ASPEK PEMASARAN 3.1.1 Target Pasar atau Konsumen Target pemasaran usaha kami ini adalah kalangan kebawah hingga keatas. Untuk semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa. 3.1.2 Ukuran dan Trend Pasar Kami akan selalu berusaha mengukur apa yang sedang trend di konsumen. Usaha kami ini fleksibel dan kamipun mempunyai ide untuk menginovasikan usaha kami ini dari rasa hingga bentuk tergantung permintan konsumen. 3.1.3 Situasi Pesaing Kami menjalankan usaha ini dengan mengutamakan kejujuran meskipun persaingan sangat sengit / berat antar pedagang. Kami percaya, dengan semakin kami mengembangkan inovasi yang ada, kami pasti mampu bersaing secara sehat dengan pedagang lainnya. 3.1.4 Masalah Penetapan Harga Apabila harga pasar melambung tinggi dan bahan pokok pembuatan Bakpao Kepo ini juga ikut terinflasi maka kami menggunakan jalur alternatif seperti penggunaan bahan yang lebih murah namun tidak mengubah citarasa dan kualitas Bakpao Kepo. Seperti misalnya bila tepung terigu naik kami akan menggantinya dengan tepung ubi dan sebagainya. 3.1.5 Periklanan dan Promosi Karena bisnis kami dijalankan oleh pelajar, maka cara mempromosikannya dapat dengan media cetak dengan slogan-slogan dan penampilan yang menarik seperti media brosur, pamflet, dan poster. Dan dengan mengadakan event-event menarik pada waktu tertentu seperti bila konsumen dapat menghabiskan bakpao sebanyak 20 buah maka kami tidak akan menarik biaya sepeserpun, dan berbagai macam inovasi lainnya. 3.1.6 Analisa Lokasi Sebelum kami memulai usaha, awal mula kami menganalisa lokasi penjualan yang strategis. Dimulai dari lingkungan sekolah atau pendidikan hingga banyaknya minat penggemar bakpau di lingkungan tersebut. 3.1.7 Aspek Manajemen Dalam manajemen usaha ini, kami membagi tugas sebagai berikut: Aghnia Ayudya Rizky, penjualan usahanya. Ali Salim dan Muh. Daffa’ Nadhif, penanggung jawab pemasaran produk. Bintang Alyaa dan Kharisma Dewi, pembuat produk tersebut. 3.1.8 Jam Operasi Usaha Usaha ini beroperasi mulai 3 sesi yaitu: Sesi 1 saat pelajaran belum dimulai atau sebelum masuk, pukul 06.00 WIB sd 06.55 WIB Sesi 2 pada saat istirahat pertama, pukul 10.00 WIB sd 10.15 WIB Sesi 3 pada saat istirahat kedua, pukul 11.45 WIB sd 12.45 WIB BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Menurut kami usaha ini akan berjalan dengan baik dan bisa meraih keuntungan sesuai dengan target yang kami inginkan karena kami mempunyai peluang pasar yang cukup besar. Walaupun di tempat lain sudah banyak orang yang membuka usaha bakpao, namun kami optimis kami bisa bersaing dengan tempat lain karena kami ingin membuat bakpao yang berbeda dengan yang lainnya. Kami akan berusaha dengan kemampuan yang kami miliki agar usaha ini dapat berjalan lancer, untuk melaksanakan usaha ini kami tidak pantang menyerah dengan segala kendala dan rintangan yang mungkin terjadi setiap saat. Kami juga berkeyakinan untuk mengatasi segala rintangan yang kami hadapi. Dalam menjalankan usaha ini membutuhkan kemantapan dan keuletan dalam menjalankannya. Kami juga akan bersungguh-sungguh dalam mengelola usaha ini sebaik mungkin. 4.2 SARAN Jangan pernah ragu apalagi takut untuk memulai suatu usaha, seorang entrepreneur sejati tak kenal menyerah ia akan selalu memperbaiki setiap kesalahan yang ia lakukan, dan merubahnya menjadi lebih baik. Untuk memulai suatu usaha, wirausaha harus terlebih dahulu mengerti dasar-dasar dari memulai suatu usaha, seorang wirausaha harus bisa melihat usaha yang ada. Wirausaha bisa melihat peluang dari suatu usaha yang akan dimulai dengan menggunakan analisis SWOT, yaitu Strengt, Weakness, Spportunity, dan Threats.