Anda di halaman 1dari 7

BAB I

1.1 LATAR BELAKANG


Kebanyakan orang pasti sangat mengenal dengan makanan yang satu ini karena
rasa nya yang nikmat dan keempukan bakpao membuat makanan ini disegani oleh
kebanyakan orang. Sering kali kita lihat banyak yang menjajakan bakpao di pinggir jalan.
Sudah barang tentu bakpao menjadi salah satu favorit resep kue yang perlu dicoba.
Kue ini belum begitu banyak varian rasa yang ada, sedangkan penikmat kue ini
juga ingin merasakan varian rasa yang lain. Maka dari itu kami ingin membuka usaha dan
membuat varian rasa bakpao yang berbeda. Dari usaha yang akan kami buka, kami
berharap penikmat kue akan ketagihan dan menyukainya.
Bakpao merupakan makanan tradisional Tionghoa. Dikenal sebagai bakpao di
Indonesia karena diserap dari bahasa Hokkianyang dituturkan mayoritas Tionghoa di
Indonesia. Tao itu berarti “bungkusan”, dan bak itu artinya daging. Jadi bakpao berarti
“bungkusan (berisi) daging”.
Bakpao sendiri berarti harfiah adalah baozi yang berisi daging. Pada awalnya
daging yang paling lazim digunakan adalah daging babi. Akan tetapi baozi sendiri dapat
diisi dengan bahan lainnya seperti daging ayam, sayur-sayuran, selai kacang kedelai,
kacang hijau, cokelat, dan sebagainya, sesuai selera. Bakpao yang berisi daging ayam
dinamakan kehpao.
Kulit bakpao dibuat dari adonan tepung terigu diberi lagi untuk mengembangkan
adonan, setelah diberi isian adonan dibiarkan sampai mengembang lalu dikukus sampai
matang. Untuk membedakan isi bakpao diberi titikan warna diatas bakpao.
1.2 VISI MISI
1.2.1 Visi:
 Menciptakan suatu makanan yang memiliki kualitas rasa yang enak sehingga mampu
menembus dan mencapai hingga ke pasaran secara global.
1.2.2 Misi:
 Kami memberikan kepuasan pada pelanggan dengan cita rasa kue bakpao yang lezatdan
enak untuk dinikmati kapanpun.
 Kami tetap mengutamakan kualitas rasanya dengan menggunakan bahan-bahan yang
alami dan tetap menjaga ke higienisannya.
 Memasarkan kue ini ketempat yang lebih strategis sehingga mudah untuk dijangkau.
1.3 TUJUAN & MANFAAT USAHA
 Untuk memperoleh pendapatan yang bias di gunakan untuk meringankan beban orang
tua.
 Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang pengolahan makanan.
 Menambah semangat untuk berjiwa Entrepreneurship
 Menghasilkan produk fastfood yang mengenyangkan, enak, dan praktis.
BAB II
2.1 ASPEK USAHA
2.1.1 Nama Usaha
Nama usaha ini adalah Bakpao Kepo. Keunggulan ini tanpa menggunakan bahan
pengawet dan zat-zat kimia berbahaya lainnya serta mempunyai nama dan cirri khas
unik.
2.1.2 Tempat Usaha
Sebelum kami memulai usaha, awal mula kami menganalisa lokasi penjualan di
lingkungan sekolah kami sendiri. Selanjutnya kedepannya akan kami kembangkan pada
lingkup yang lebih luas.
2.1.3 Penarik Usaha
Penanggung jawab proposal pengembangan usaha ini adalah:
 Aghnia Ayudya Rizky
 Ali Salim Alaydrus
 Bintang Alyaa Sabila
 Kharisma Dewi Anggraeni
 Muh. Daffa’ Nadhif Maulana
Kami adalah pelajar di SMAN 3 Sidoarjo. Sekolah kami beralamatkan Jl. Dr. wahidin
No.130, Sekardangan, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Kode Pos 61215.
2.1.4 Target pasar
Target pemasaran usaha kami ini adalah kalangan menengah kebawah hingga keatas.
Untuk semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa terutama peserta didik
serta guru dan karyawan sekolah.
2.2 PROSES PRODUKSI
Bahan:
 250 gr tepung protein rendah (tepung kunci biru)
 1 sdt ragi instan (fermipan)
 ½ sdt garam
 150 ml air
 1 sdm gula pasir
 1 sdm margarine/mentega blue band
 Selai cokelat
Alat:
 Sendok
 Baskom
 Kain lap
 Dandang
 Alat pengaduk
 Gelas
 Timbangan kue
 Kertas roti
Cara membuat:
 Ambil baskom, masukkan tepung, gula pasir, garam, aduk rata pakai alat
pengaduk.
 Ambil air, lalu dimasukkan ke dalam baskom, setelah itu masukkan fermipan.
Aduk hingga rata.
 Setelah itu dihaluskan dengan cara diuleni, kemudian masukkan mentega.
 Ambil timbangan kue lalu di timbang sesuai ukuran. Setelah itu di taruh di atas
kertas roti. Kemudian ditutup sekitar 10-15 menit agar bakpao tersebut
mengembang.
 Setelah bakpao mengembang kemudian isi dengan selai cokelat. Lalu bentuk
menjadi bakpao pada umumnya.
 Kemudian kukus selama 15-20 menit dan dilapisi lap agar pada saat tutup
dandang diambil air uapan tidak terkena bakpao. Bakpao siap untuk dihidangkan
selagi hangat.
2.3 ANALISA SWOT
1. Strength (kekuatan)
Dari usaha kue yang kami lakukan, memiliki beberapa kekuatan yang diantaranya:
 Produk kami dalam kualitas rasanya memiliki kualitas yang cukup tinggi dan
mampu bersaing dipasaran.
 Kami tetap menjaga ke higenisan dan juga menggunakan dari bahan-bahan yang
alami dan bakpao ini teksturnya yang lembut dan empuk dan tidak berserat
sehingga enak untuk dinikmati.
 Harga yang kami tawarkan kepada para konsumen murah dan terjangkau sehingga
tidak perlu membutuhkan biaya yang cukup mahal untuk menikmatinya.
 Pelayanan yang kami berikan kepada konsumen cukup menjamin dalam
kepuasannya dan lokasinya cukup strategis sehingga mudah untuk dijangkau.
2. Weakness (kelemahan)
Dari usaha ini juga terdapat beberapa kelemahannya, yaitu:
 Produk kami tidak dapat bertahan lama dan hanya mampu sampai dalam jangka
waktu yang pendek (beberapa hari).
 Kami belum begitu banyak dalam memproduksi stock barangnya sehingga sulit
untuk dicari.
 Proses produksi yang masih perorangan sehingga barang yang dihasilkan tidak
begitu banyak.
3. Opportunity (peluang)
Dari usaha kami ada beberapa peluang usaha, diantaranya:
 Sebagian kebanyakan orang mengenal dan menyukai kue ini tetapi belum begitu
banyak toko yang menyediakan kue bakpao dan kami akan memperbanyak took
kue bakpao ini ditempat yang cukup strategis.
 Menyediakan varian rasa bakpao yang berbeda dan lain dari yang sebelumnya dan
dapat digemari oleh semua kalangan umum.
 Kue bakpao ini bukan hanya untuk dinikmati disaat santai tetapi bias juga untuk
acara-acara tertentu.
4. Threat (ancaman)
 Munculnya pesaing yang akan membuat usaha yang sama seperti ini.
 Pesaing dapat menyaingi dengan menciptakan ide varian rasa yang berbeda dan
bentuk yang mampu menarik minat banyak pelanggan.
 Pesaing dapat mengungguli kualitas rasanya dari kualitas rasa kue bakpao kami
ini.
 Pesaing membuat promosi untuk produknya yang lebih gencar dan mampu
menarik banyak minat pelanggan.
 Konsumen juga akan memiliki rasa bosa terhadap produk kami dari varian rasa
bentuknya sehingga mampu mempengaruhi tingkat penjualan.
BAB III
3.1 ASPEK PEMASARAN
3.1.1 Target Pasar atau Konsumen
Target pemasaran usaha kami ini adalah kalangan kebawah hingga keatas. Untuk semua
kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa.
3.1.2 Ukuran dan Trend Pasar
Kami akan selalu berusaha mengukur apa yang sedang trend di konsumen. Usaha kami
ini fleksibel dan kamipun mempunyai ide untuk menginovasikan usaha kami ini dari rasa
hingga bentuk tergantung permintan konsumen.
3.1.3 Situasi Pesaing
Kami menjalankan usaha ini dengan mengutamakan kejujuran meskipun persaingan
sangat sengit / berat antar pedagang. Kami percaya, dengan semakin kami
mengembangkan inovasi yang ada, kami pasti mampu bersaing secara sehat dengan
pedagang lainnya.
3.1.4 Masalah Penetapan Harga
Apabila harga pasar melambung tinggi dan bahan pokok pembuatan Bakpao Kepo ini
juga ikut terinflasi maka kami menggunakan jalur alternatif seperti penggunaan bahan
yang lebih murah namun tidak mengubah citarasa dan kualitas Bakpao Kepo. Seperti
misalnya bila tepung terigu naik kami akan menggantinya dengan tepung ubi dan
sebagainya.
3.1.5 Periklanan dan Promosi
Karena bisnis kami dijalankan oleh pelajar, maka cara mempromosikannya dapat dengan
media cetak dengan slogan-slogan dan penampilan yang menarik seperti media brosur,
pamflet, dan poster. Dan dengan mengadakan event-event menarik pada waktu tertentu
seperti bila konsumen dapat menghabiskan bakpao sebanyak 20 buah maka kami tidak
akan menarik biaya sepeserpun, dan berbagai macam inovasi lainnya.
3.1.6 Analisa Lokasi
Sebelum kami memulai usaha, awal mula kami menganalisa lokasi penjualan yang
strategis. Dimulai dari lingkungan sekolah atau pendidikan hingga banyaknya minat
penggemar bakpau di lingkungan tersebut.
3.1.7 Aspek Manajemen
Dalam manajemen usaha ini, kami membagi tugas sebagai berikut:
 Aghnia Ayudya Rizky, penjualan usahanya.
 Ali Salim dan Muh. Daffa’ Nadhif, penanggung jawab pemasaran produk.
 Bintang Alyaa dan Kharisma Dewi, pembuat produk tersebut.
3.1.8 Jam Operasi Usaha
Usaha ini beroperasi mulai 3 sesi yaitu:
 Sesi 1 saat pelajaran belum dimulai atau sebelum masuk, pukul 06.00 WIB sd 06.55 WIB
 Sesi 2 pada saat istirahat pertama, pukul 10.00 WIB sd 10.15 WIB
 Sesi 3 pada saat istirahat kedua, pukul 11.45 WIB sd 12.45 WIB
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Menurut kami usaha ini akan berjalan dengan baik dan bisa meraih keuntungan
sesuai dengan target yang kami inginkan karena kami mempunyai peluang pasar yang
cukup besar. Walaupun di tempat lain sudah banyak orang yang membuka usaha bakpao,
namun kami optimis kami bisa bersaing dengan tempat lain karena kami ingin membuat
bakpao yang berbeda dengan yang lainnya.
Kami akan berusaha dengan kemampuan yang kami miliki agar usaha ini dapat
berjalan lancer, untuk melaksanakan usaha ini kami tidak pantang menyerah dengan
segala kendala dan rintangan yang mungkin terjadi setiap saat. Kami juga berkeyakinan
untuk mengatasi segala rintangan yang kami hadapi. Dalam menjalankan usaha ini
membutuhkan kemantapan dan keuletan dalam menjalankannya. Kami juga akan
bersungguh-sungguh dalam mengelola usaha ini sebaik mungkin.
4.2 SARAN
Jangan pernah ragu apalagi takut untuk memulai suatu usaha, seorang
entrepreneur sejati tak kenal menyerah ia akan selalu memperbaiki setiap kesalahan yang
ia lakukan, dan merubahnya menjadi lebih baik.
Untuk memulai suatu usaha, wirausaha harus terlebih dahulu mengerti dasar-dasar
dari memulai suatu usaha, seorang wirausaha harus bisa melihat usaha yang ada.
Wirausaha bisa melihat peluang dari suatu usaha yang akan dimulai dengan
menggunakan analisis SWOT, yaitu Strengt, Weakness, Spportunity, dan Threats.

Anda mungkin juga menyukai