Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN KERAPATAN DAN


PERILAKU STOMATA

Oleh
Golongan A/ Kelompok 4A :

1. Rifdatul Ani Samaroh (181510101013)


2. Reza Shofiatus Sholihah (181510101024)
3. Ahmad Iqbal Rananda (191510101052)

LABORATORIUM EKOFISIOLOGI TUMBUHAN


PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Stomata merupakan bagian penting dari daun, khususnya adalah sel epidermis
daun. Stomata merupakan modifikasi dari sel epidermis daun, yang berupa
sepasang (dua buah) sel penjaga yang bisa menimbulkan celah (lubang) sehingga
uap air dan gas dapat dipertukarkan antara bagian dalam dari stomata dengan
lingkungan luarnya. Pembukaan dan penutupan stomata dipengaruhi oleh
redistribusi air antara sel penjaga dengan sel-sel epidermis lain di sekitar sel
penjaga. Stomata merupakan pintu gerbang bagi keluarnya air dari tumbuhan ke
atmosfir (transpirasi) dalam bentuk uap air melalui daun. Air yang berdifusi keluar
pada saat stomata membuka karena perbedaan tekanan uap air antara atmosfir
(tekanan uap air rendah) dengan ruang dalam stomata (tekanan uap air tinggi).
Stomata tumbuhan umumnya banyak tedapat di bagian bawah (abaksial),
sedangkan relatif sedikit di bagian atas daun (adaksial). Pembukaan stomata
terjadi ketika sel pejaga membesar akibat masuknya air dari sel epidermis yang
menimbulkan celah pada stomata, sedangkan stomata menutup apabila air keluar
dari sel penjaga menuju sel epidermis. Beberapa faktor yang mempengaruhi
membuka dan menutupnya stomata seperti cahaya, hormon asam absisat (ABA),
konsentrasi CO2, stres (cekaman) lingkungan khususnya kekeringan, suhu, dan
kelembaban (RH) udara (Hamim, 2019).
Stomata berada pada sel epidermis dan dikelilingi oleh 2 sel tetangga. sel
tetangga yang merupakkan sel epidermis khusus yang mengelilingi stomata. Sel
tetangga biasanya berasal dari sel protoderm yang berbatasan dengan sel induk
stomata. Arah membuka stomata yaitu sejajar terhadap sel tetangga. Stomata
berbentuk ginjal dan memiliki tipe parasitik. Susunan sel epidermis tidak
beraturan satu sama lain. Letak sel-sel epidermis ada yang rapat dan tidak rapat
sehingga terdapat ruang antar sel (RAS). Ruang antar sel (RAS) inilah yang
menjadi ruang bagi redistribusi air dan menyebabkan membuka dan menutupnya
stomata (Anu, 2017). Setiap stomata memiliki jenis dan tipe yang berbeda.
Penelitia menunjukkan bahwa, walaupun suau tumbuhan tergolong dalam satu

_____________________________________
Laporan Praktikum
Fisiologi Tumbuhan
famili yang sama, namun secara morfologi maupun anatomi tipe sel stomatanya
memiliki perbedaan pada masing-masing spesies. Terdapat tiga jenis tipe stomata
berdasarkan sel epidermis yang berdekatan dengan sel penutup yaitu tipe
anomocytic, tertracytic, dan cylocytic (Sarjani, 2017).
Stomata pada tumbuhan dikotil memiliki tipe anomositik, anisositik,parasitik,
aktinositik, dan siklositik. Tipe stomata anomositik yaitu sel tetangga tidak bisa
dibedakan dari sel epidermis, sedangkan tipe aktinositik yaitu sel-sel tetangga
yang pipih dan mengelilingi stomata dalam susunan berbentuk lingkaran (Meriko,
2017).Proporsi epidermis daun dialokasikan untuk stomata (EP%) dan fungsi
stomatal (kapasitas untuk menyesuaikan area pori stomata untuk mengatur
konduktansi stomata adalah komponen kunci dalam pertukaran gas pada daun.
Peningkatan amphistomaty (adanya stomata pada permukaan abaxial dan adaxial)
pada stomata di sel epidermis meningkatan efisiensi penggunaan karbon dan air
dari tanaman C3, serta meningkatkan kerapatan dan kapasitas stomata untuk
bereaksi cepat terhadap tekanan lingkungan (Hawoth, 2018). Stomata adalah
indeks penting dalam studi tanaman, evolusi, dan klasifikasi dan adalah organ
penting dalam studi hubungan filogenetik tanaman. Kepadatan stomata, area
stomata, stomata keliling, panjang sumbu panjang, dan panjang sumbu pendek,
memiliki korelasi parameter morfologis pori-pori stomata dan menunjukkan
perbedaan yang signifikan (Hong, 2018).

1.2 Tujuan Praktikum


Mengetahui kerapatan stomata pada daun dari berbagai jenis tanaman.

_____________________________________
Laporan Praktikum
Fisiologi Tumbuhan
BAB2. METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Alat
1 Kutek transparan
2 Mikroskop
3 Gunting
4 Selotip transparan

2.2 Bahan
1 Tanaman C3 (kopi)
2 Tanaman C4 (jagung)
3 Tanaman CAM (kaktus)

2.3 Metode Praktikum


1. Melakukan pencetakan stomata dengan cat kuku transparan pada permukaan
daun tanaman C3, C4. dan CAM, setelah kering diangkat pelan-pelan.
2. Mencetak stomata dilakukan pukul: 04.00, 09.00, 13.00 dan 18.30 (WIB).
3. Memasukkan cetakan stomata ke dalam kantong plastik dan memberi label
(macam tanaman, jam pencetakan).
4. Melakukan pengamatan stomata dengan mikroskop, sampai diperoleh
visualisas yang jelas, (catatlah tipe stomata dan perbesaran yang digunakan).
5. Menghitung jumlah total stomata yang teramati dalam bidang pandang.
6. Menghitung jumlah stomata yang mernbuka dan menutup.
7. Menentukan kerapatan stomata dengan rumus:
Kerapatan stomata (Stomata Density) adalah perbandingan jumlah stomata
per satuan luas daun, sehingga dinyatakan dalam unit per cm2.
Kerapatan stomata = Jumlah stomata / Luas Bidang Pandang x 100% .
8. Hitunglah persentase stomata membuka pada setiap jenis tanaman dan setiap
jam pengamatan dengan rumus :
% stomata membuka = Jumlah stomata membuka / Total stomata per bidang
pandang x 100%.

Laporan Praktikum
Fisiologi Tumbuhan
_____________________________________
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Gambar 3.1 Grafik Kerapatan Stomata Sisi Adaxial Tanaman C3 dan C4

Berdasarkan gambar 3.1 kerapatan stomata sisi adaxial pada tanaman kopi
(C3) dan tanaman jagung (C4) memberikn hasil yang sangat berbeda. Prenstase
tanaman kopi tidak ter;ihat dalam grafik yang menandakan presentase kerapatan
stomata adaxial kopi yaitu 0%. Presentase kerapatan tanaman C4 paling tinggi
terdapat pada jam 09.00, sedangkan presentase terendah terdapat pada jam 18.30.

Gambar 3.2 Grafik Kerapatan Stomata Sisi Abaxial Tanaman C3 dan C4

Berdasarkan gambar 3.2 kerapatan stomata sisi abaxial tanaman kopi dan
jagung menunjukkan hasil yang berbeda. Tanaman kopi cenderung memiliki
presentase kerapatan stomata lebih stabil dibandingkan dengan tanaman jagung.
Kerapatan stomata tertinggi pada tanaman kopi (C3) yaitu pada pukul 09.00

Laporan Praktikum
Fisiologi Tumbuhan
_____________________________________
dengan presentase sebanyak 0,0178%, sedangkan presentase terendah memiliki
nilai sebesar 0,0095% pada pukul 04.00. Tanaman jagung memiliki presentase
kerapatan stomata tertinggi sebesar 0,0061% yaitu pada sampel pukul 13.00,
sedangkan presentase terendah yaitu pada sampel pukul 09.00 yaitu sebesar
0,0043%.

Gambar 3.3 Grafik Kerapatan Stomata Tanaman CAM

Berdasarkan gambar 3.3, kerapatan stomata pada tanaman kaktus (CAM)


tertinggi yaitu pada pukul 04.00 WIB dengan presentase sebesar 0,0024%.
Presentase kerapatan stomata pada sampel pukul 09.00 dan 13.00 memiliki jumlah
yang sama yaitu sebesar 0,0019%. Presentase terendah pada kerapatan stomata
tanaman CAM yaitu pada sampel pukul 18.30 dengan jumlah 0.0015%.

Gambar 3.4 Grafik Presentase Stomata Membuka pada Sisi Adaxial Tanaman C3
dan C4

Laporan Praktikum
Fisiologi Tumbuhan
_____________________________________
Berdasarkan gambar 3.4, presentase stomata membuka pada sisi abaxial
tanaman kopi dan jagung menunjukkan hasil yang sangat berbeda. Stomata pada
tanaman kopi tidak terlihat sehingga presentasenya 0%. Grafik tanaman jagung
menunjukkan presentase stomata membuka terbesar yaitu pada pukul 09.00
dengan nilai sebanyak 50%, sedangkan presenatse terendah yaitu pada pukul
04.00 dengan presentase 20%.

Gambar 3.5 Grafik Presentase Stomata Membuka pada Sisi Abaxial Tanaman C3
dan C4

Berdasarkan gambar 3.5, presentase stomata membuka pada sisi abaxial


tanaman kopi dan jagung memberikan hasil yang berbeda. Tanaman kopi
memiliki presentase stomata membuka tertinggi pada pukul 13.00 dengan
presentase sebanyak 87,5%, sedangkan presentase terendah yaitu pada pukul
18.30 dengan presentase sebesar 28,2%. Tanaman jagung (C4) memiliki
presentase stomata membuka terbesar pada pukul 09.00 sebesar 47%d dan
presentase terendah pada pukul 18.30 dengan presentase sebesar 21%.

Laporan Praktikum
Fisiologi Tumbuhan
_____________________________________
Gambar 3.6 Grafik Presentase Stomata Membuka Tanaman CAM

Berdasarkan gambar 3.6, presentase stomata membuka pada tanaman


kaktus (CAM) terbesar pada pukul 18.30 dengan nilai 91%. Presentase stomata
membuka terendah pada tanaman kaktus yaitu pada puku 13.00 dengan nilai
sebesar 43%.

3.2 Pembahasan
Praktikum acara 5 dengan judul pengukuran perilaku dan kerapatan stomata
dilakukan pada tanaman kopi (C3), jagung (C4) dan kaktus (CAM). Pengambilan
stomata pada masing-masing daun dilakukan dengan menggunakan kutex. Kutex
dioleskan pada bagian atas daun (adaxial) dan bagian bawah daun (abaxial).
Kutex yang telah kering selanjutnya diambil dengan cara menempelkan selotip.
Hasil pengamatan yang telah dilakukan dengan menggunakan mikroskop
menunjukkan letak stomata terbanyak yaitu terdapat di bagian abaxial (bagian atas
daun). Perbedaan jumlah stomata yang paling terlihat yaitu pada tanaman kopi
(C3). Tanaman kopi memiliki presentase kerapatan stomata dan stomata terbuka
pada bagian adaxial sebesar 0%. Kopi tidak memiliki stomata pada bagian adaxial
(bagian atas daun). Stomata pada tanaman kopi tidak terlihat dapat disebabkan
oleh beberapa hal, seperti pengolesan kutex yang terlalu tebal selain itu bagian
adaxial tanaman kopi mengandung lapisan lilin, sehingga tidak terdapat stomata
pada bagian ini. Pemberian kutex yang baik yaitu dengan lapisan yang tipis pada
bagian daun (Indrayani dan Perdani, 2018).
Tanaman jagung dan memiliki stomata paling banyak pada bagian abaxial
(bagian bawah daun). Presentase kerapatan tanaman jagung tertinggi terdapat
pada pukul 13.00 dengan presentase sebesar 0,0061%. Tanaman jagung memiliki
stomata pada bagian adaxial, namun jumlah stomatanya tidak sebanyak pada

Laporan Praktikum
Fisiologi Tumbuhan
_____________________________________
abaxial. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat dikatakan bahwa jenis
tanaman memiliki letak dan jumlah stomata yang berbeda.
Menurut Setiawati dan Syamsi (2019) menyatakan bahwa waktu dan
perbedaan intensitas cahaya dapat mempengaruhi karakteristik stomata pada
setiap tanaman. Tanaman kopi memiliki kerapatan stomata terbanyak pada
intensitas cahaya yang banyak seperti pada pukul 09.00. Tanaman kopi pada pukul
09.00 memiliki presentase kerapatan sebanyak 0,0178%, sedangkan pada pukul
04.00 yang memiliki intensitas cahaya kurang presentase kerapatan stomata
sebesar 0,0095%. Tanaman CAM memiliki presentase kerapatan dan stomata
membuka paling tinggi pada pukul 18.30. Total setomata yang membuka pada
pukul 18.30 yaitu 91%, sedangkan presentase paling rendah yaitu pada pukul
13.00 sebanyak 43%. Stomata pada tanaman CAM membuka pada malam hari
karena untuk mengurangi proses penguapan, karena tanaman kebutuhan air pada
tanaman CAM yang relatif rendah.
Proses respirasi dan fotosintesis pada tanaman dapat dipengaruhi oleh
perbedaan tingkat kerapatan stomata. Proses terbukanya stomata yaitu jika
stomata mengalami tekanan turgor pada kedua sel penjaga yang disebabkan oleh
masuknya air kedalam sel penjaga. Air bergerak dari konsentrasi atau tekanan
tinggi ke konsentrasi atau tekanan rendah. Banyaknya air yang masuk dipengaruhi
oleh jumlah bahan yang terlarut dalam cairan sel. Rendahnya tekanan osmotik
dalam cairan terjadi karena semakin banyaknya bahan yang terlarut, sehingga
potensi air sel akan menurun dan tekanan turgor akan tetap. Pengamatan stomata
penting dilakukan untuk karena untuk mengetahui presentase kerapatan dan
stomata yang terbuka. Pengamatan stomata dan perhitungan stomata ini dapat
menunjang produksi tanaman. Pengukuran stomata juga dilakukan untuk
mengetahui laju fotosintesis dan dan laju respirasi. Perilaku stomata dapat
diketahui dari pengukuran stomata yang dilakukan.

Laporan Praktikum
Fisiologi Tumbuhan
_____________________________________
BAB 4. KESIMPULAN

1. Stomata paling banyak terdapat pada bagian daun bawah atau abaxial. Stomata
paling banyak pada tanaman kopi terdapat pada 13.00 dan paling sedikit pada
pukul 18.30.
2. Tanaman CAM memiliki prosentase stomata tertinggi pada pukul 18.30 karena
untuk mengurangi laju respirasi.

Laporan Praktikum
Fisiologi Tumbuhan
_____________________________________
DAFTAR PUSTAKA

Anu, O., H. L. Rampe dan J. J. Pelealu. 2017. Struktur Sel Epidermis dan
Stomata Daun Beberapa Tumbuhan Suku Euphorbiaceae. MIPA
UNSRAT, 6(1): 69-73.

Hamim. 2019. Fisiologi Tumbuhan. Banten: Universitas Terbuka

Haworth, M. C. P. Scutt, C. Douthe, G. Marino, M. T. G. Gomes, F. Loreto, J.


Flexas and M. Centritto. 2018. Allocation of the epidermis to stomata
relates to stomatal physiologicalcontrol: Stomatal factors involved in the
evolutionary diversification of theangiosperms and development of
amphistomaty. Environmental and Experimental Botan, 1(1): 55-63.

Hong, T., H. Lin., And D. He. 2018. Characteristics And Correlations Of Leaf
Stomata In Different Aleurites Montana Provenances. Research Article,
1(1): 1-10.

Indrayani, S., dan A. Y. Perdan. 2018. Metode koleksi dan pengamatan stomata
tanaman garut menggunakan pewarna kuku. Pros Sem Nas Masy Biodiv
Indon, 4(2): 158-162.

Meriko, L., Dan Abizar. 2017. Struktur Stomata Daun Beberapa Tumbuhan
Kantong Semar (Nepenthes Spp.) [Structure Of Leaves Stomata On Some
Pitcher Plants (Nepenthes Spp .)]. Komunikasi Pendek, 1(1):325-330.

Sarjani, T. M., Mawardi, E. S. Pandia dan D. Wulandari. 2017. Identifikasi


Morfologi Dan Anatomi Tipe Stomata Famili Piperaceae Di Kota Langsa.
Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA, 1(2): 182-191.

Setiawati, T., dan I. F. Syamsi. 2019. Karakteristik Stomata Berdasarkan Estimasi


Waktu Dan Perbedaan Intensitas Cahaya Pada Daun Hibiscus Tiliaceus
Linn. Di Pangandaran, Jawa Barat. Prolife, 6(2): 148-159.

Laporan Praktikum
Fisiologi Tumbuhan
_____________________________________
DOKUMENTASI

Gambar 1. Daun kopi adaxial Gambar 4. Pengambilan sampel


stomata dengan selotip

Gambar 2. Daun kopi abaxial


Gambar 5. Memasukkan sampel
stomata tanaman kopi ke dalam
plastik klip dan memberi label.

Gambar 3. Pelapisan permukaan


daun dengan kutex

Gambar 6. Daun jagung adaxial

Laporan Praktikum
Fisiologi Tumbuhan
_____________________________________
Gambar 7. Daun jagung abaxial Gambar 10. Memasukkan sampel
stomata tanaman jagung ke dalam
plastik klip dan memberi label

Gambar 8. Pelapisan permukaan


daun jagung dengan kutex

Gambar 11. Pelapisan permukaan


kaktus dengan kutex

Gambar 9. Pengambilan sampel


stomata dengan selotip

Gambar 12. Pengambilan sampel


stomata dengan selotip

Laporan Praktikum
Fisiologi Tumbuhan
_____________________________________
Gambar 13. Memasukkan sampel Gambar 14. Mengamati sampel
stomata tanaman kaktus ke dalam stomata dengan mikroskop.
plastik klip dan memberi label

Kopi
Gambar 15. Stomata adaxial Gambar 17. Stomata adaxial
tanaman C3 pukul 04.00 WIB. tanaman C3 pukul 13.00 WIB.

Gambar 16. Stomata adaxial Gambar 18. Stomata adaxial


tanaman C3 pukul 09.00 WIB. tanaman C3 pukul 18.30 WIB.

Laporan Praktikum
Fisiologi Tumbuhan
_____________________________________
Gambar 19. Stomata abaxial Gambar 22. Stomata abaxial
tanaman C3 pukul 04.00 WIB. tanaman C3 pukul 18.30 WIB.

Gambar 20. Stomata abaxial


tanaman C3 pukul 09.00 WIB. Jagung
Gambar 23. Stomata adaxial
tanaman C4 pukul 04.00 WIB.

Gambar 21. Stomata abaxial


tanaman C3 pukul 13.00 WIB.
Gambar 24. Stomata adaxial
tanaman C4 pukul 09.00 WIB

Laporan Praktikum
Fisiologi Tumbuhan
_____________________________________
Gambar 25. Stomata adaxial Gambar 28. Stomata abaxial
tanaman C4 pukul 13.00 WIB tanaman C4 pukul 09.00 WIB

Gambar 26. Stomata adaxial Gambar 29. Stomata abaxial


tanaman C4 pukul 18.30 WIB tanaman C4 pukul 13.00 WIB

Gambar 27. Stomata abaxial Gambar 30. Stomata abaxial


tanaman C4 pukul 04.00 WIB. tanaman C4 pukul 18.30 WIB

Laporan Praktikum
Fisiologi Tumbuhan
_____________________________________
Kaktus
Gambar 31. Stomata tanaman CAM Gambar 33. Stomata tanaman CAM
pukul 04.00 WIB. pukul 13.00 WIB

Gambar 32. Stomata tanaman CAM Gambar 34. Stomata tanaman CAM
pukul 09.00 WIB pukul 18.30 WIB

Laporan Praktikum
Fisiologi Tumbuhan
_____________________________________

Anda mungkin juga menyukai