Anda di halaman 1dari 5

http://jurnal.fk.unand.ac.

id 462

Artikel Penelitian

Gambaran Penerapan Kode Etik Kedokteran Indonesia pada


Dokter Umum di Puskesmas di Kota Padang

1 2 3
Rieke Arya Putri , Rahmatina B. Herman , Yulistini

Abstrak
Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) merupakan kumpulan norma untuk menuntun dokter di Indonesia
selaku kelompok profesi berpraktik di masyarakat. Kasus kelalaian medik atau malpraktek sejak tahun 2006-2012
tercatat ada 182 kasus yang terbukti dilakukan dokter di seluruh Indonesia. Hal ini terkait dengan industri kesehatan
yang semakin berkembang dan adanya persaingan yang ketat, apalagi jika sudah masuk pasar terbuka. Persaingan
yang ketat serta keluhan dari pihak masyarakat maupun kedokteran dapat menurunkan citra dan martabat profesi
kedokteran. Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan desain deksriptif dengan menggunakan kuisioner Refleksi
Kode Etik Kedokteran Indonesia terhadap dokter umum yang tersebar di Puskesmas di Kota Padang. Hasil penelitian
ini mendapatkan 21 dokter umum yang bersedia menjadi responden tergolong dalam kategori kurang dalam Kuisioner
Refleksi KODEKI. Disimpulkan bahwa semua responden dalam penelitian ini memliki tingkat refleksi KODEKI yang
kurang.
Kata kunci: refleksi KODEKI, malpraktek, kelalaian medis

Abstract
The Indonesian Medical Code of Ethics is a reference of moral values for Indonesian physician applied in their
day-to-day practice. Medical negligence or malpractice had been reported 182 cases from 2006-2012 around
Indonesia. This is related to the medical industry and the growing presence of intense competition, especially if it has
entered the open market. Intense competition along side complaints from the medical community can degrade the
image and dignity of the medical profession. This study used quantitative descriptive design using a questionnaire of
Indonesian Reflection Code of Ethics to general practitioner in community health centers in Padang. The 21 general
practitioners who are willing tobe a respondent obtained classified in the less category in the Reflection of KODEKI
Questionnaire. It can be concluded that all respondents in this study possess the less category of Reflection of
KODEKI.
Keyword: reflection of KODEKI, malpractice, medical negligence.

Affiliasi penulis : 1. Pendidikan dokter FK UNAND (Fakultas umum, 49 kasus dilakukan dokter bedah, 33 kasus
Kedokteran Universitas Andalas Padang), 2. Bagian Fisologi FK
dilakukan dokter kandungan, dan 16 kasus dilakukan
UNAND, 3. Bagian Mikrobiologi FK UNAND
Korespondensi :Rieke Arya Putri, E-mail : dokter spesialis anak. Seorang dokter yang tidak atau
riekeaputri@yahoo.com,telp:081216264197 kurang dalam beretika meskipun memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang baik, dapat
PENDAHULUAN melakukan malpraktek, yaitu dengan menggunakan
Kasus kelalaian medik atau malpraktik sejak pengetahuan dan keterampilannya yang bukan untuk
1
tahun 2006-2012 tercatat sebanyak 182 kasus yang kepentingan pasien. Etika adalah nilai yang diberikan
terbukti dilakukan dokter di seluruh Indonesia, dari 182 pada perilaku yang mendatangkan kebajikan, perilaku
kasus tersebut, 60 kasus diantaranya dilakukan dokter yang benar, perilaku yang mendatangkan

Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(2)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 463

kebahagiaan atau perilaku yang bertanggung jawab KODEKI (Kode Etik Kedokteran) pada dokter umum di
sehingga dokter yang beretika tidak akan melakukan Puskesmas di Kota Padang, penyebaran dokter umum
2
tindakan kelalaian medis. di Puskemas di Kota Padang, distribusi skor
Bertens, dalam bukunya yang berjudul Etika berdasarkan nilai yang terkandung dalam KODEKI.
memaparkan bahwa etika profesi mencakup nilai-nilai Hasil pengamatan yang diperoleh akan disajikan
luhur, sifat-sifat baik, keutamaan khusus yang menurut dalam bentuk tabel.
kodratnya terkandung dalam suatu profesi. Profesi
memiliki segi negatif berupa monopoli suatu keahlian HASIL
tertentu, sehingga etika profesi berperan dalam Penelitian ini dilakukan terhadap dokter umum
mengimbangi segi negatif dengan kepercayaan di berbagai puskesmas di Kota Padang pada tahun
masyarakat akan suatu profesi dapat diperkuat dan 2014. Jumlah puskesmas yang tercatat adalah 22
memiliki kepastian bahwa kepentingannya akan puskesmas di Kota Padang. Setelah dilakukan
3
terjamin. pemilihan secara total sampling, maka didapatkan 11
Etika kedokteran adalah salah satu cabang dari puskesmas dengan 21 dokter umum yang akan
etika yang berhubungan dengan masalah moral yang menjadi responden pada penelitian ini.
4
timbul dalam praktek pengobatan. Etika kedokteran di
Indonesia diatur oleh Majelis Kehormatan Etika Daftar Tabel:
Kedokteran (MKEK) berupa KODEKI. Kode Etik Tabel 1. Gambaran penyebaran dokter umum di
Kedokteran Indonesia (KODEKI) merupakan kumpulan puskesmas di Kota Padang
norma untuk menuntun dokter di Indonesia selaku Puskesmas Wanita Laki- Jumlah
5
kelompok profesi berpraktik di masyarakat. laki dokter

Industri kesehatan semakin berkembang dan Puskesmas Alai 2 2

adanya persaingan yang ketat, apalagi jika sudah Puskesmeas Air Tawar 2 2
Puskesmas Lapai 2 2
masuk pasar terbuka. Ketatnya persaingan telah
Puskesmas Pengambiran 2 2
membawa beberapa dokter sebagai bagian dari
Puskesmas Kuranji 2 2
upaya memenangkan berbagai pihak. Upaya yang
Puskesmas Lubuk Buaya 2 2
melibatkan dokter telah muncul dalam berbagai Puskesmas Seberang 2 2
pemberitaan media massa yang meresahkan Padang
masyarakat maupun kalangan dokter. Keluhan dari Puskesmas Bungus 1 1
pihak masyarakat maupun kedokteran terhadap hal Puskesmas Pauh 2 2

yang dapat menurunkan citra dan martabat profesi Puskesmas Padang Pasir 1 1 2
Puskesmas Lubuk Kilangan
kedokteran, karena itu pula dibuat panduan atau
2 2
standar yang lebih tegas yang dapat dijadikan
Total 20 1 21
pedoman bagi para anggota IDI dalam bersikap,
bertindak, maupun bekerja sama dengan pihak
6 Tabel 2. Refleksi KODEKI pada dokter umum di Kota
manapun.
Padang
Frekuensi
METODE Refleksi KODEKI
Penelitian ini merupakan penelitian bersifat n %

kuantitatif menggunakan desain deksriptif dengan Kurang 21 0

menggunakan Kuisioner Refleksi KODEKI. Subyek Sedang 0 0

penelitian ini adalah semua dokter umum di Baik 0 0

Puskesmas di Kota Padang. Data yang didapatkan Total 21 100

diolah secara manual untuk mengetahui tingkat refleksi

Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(2)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 464

Tabel 3. Gambaran hasil skor Kuisioner Refleksi adalah altruisme, idealisme profesi, responsibilitas,
KODEKI akuntabilitas, integritas ilmiah, dan integritas sosial.
Kuisoner Skor Interpretasi Altruisme adalah nilai yang mencerminkan kemurnian
5
1 20 Kurang niat. Pada penelitian ini didapatkan bahwa dari enam
2 19 Kurang nilai yang terkandung dalam Kuisioner Refleksi
3 28 Kurang KODEKI altruisme merupakan nilai terendah
4 30 Kurang sedangkan nilai tertinggi terdapat pada idealisme
5 23 Kurang profesi. Perilaku altruistik adalah perilaku menolong
6 27 Kurang yang timbul bukan karena adanya tekanan atau
7 28 Kurang kewajiban, melainkan tindakan tersebut bersifat
8 23 Kurang sukarela dan tidak berdasarkan norma-norma tertentu,
9 25 Kurang tindakan tersebut juga merugikan penolong, karena
10 26 Kurang meminta pengorbanan waktu, usaha, uang, dan tidak
11 29 Kurang ada imbalan dari semua pengorbanan.Altruisme
12 26 Kurang memusatkan perhatian pada motivasi untuk membantu
13 28 Kurang orang lain dan keinginan untuk melakukan kebaikan
14 23 Kurang tanpa memerhatikan ganjaran, sementara kewajiban
15 25 Kurang memusatkan perhatian pada tuntutan moral dari
16 29 Kurang individu tertentu seperti Tuhan, pemerintah,
7
17 25 Kurang patriotism.
18 21 Kurang Ketua Konsil Kedokteran Indonesia, Prof.Dr.
19 26 Kurang Menaldi Rasmin Sp.P(K) mengatakan Konsil
20 25 Kurang Kedokteran Indonesia dalam dua tahun terakhir ini
21 20 Kurang setidaknya menerima 126 pengaduan masyarakat
terkait adanya dugaan malpraktek dan disiplin dokter
Berdasarkan Tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa yang ada di seluruh daerah. Ketua MKEK PB IDI, Dr.
dari 21 dokter umum yang menjadi koresponden Prijo Sidipratomo Sp.Rad(K) menanggapi dengan
dalam penelitian ini 21 orang tergolong dalam kategori mengatakan bahwa pada masa mendatang MKEK
refleksi KODEKI kurang (skor dibawah 34). akan meminta setiap program BP2KB dan CME CPD
8
harus disisipkan pembahasan mengenai etika. Prijo
PEMBAHASAN juga berharap agar PB IDI memperjuangkan subsidi

Refleksi KODEKI merupakan cerminan diri, pada pendidikan kedokteran sebab unit cost nya

kesadaran serta pemahaman terhadap nilai-nilai yang sangat tinggi. Paling tidak mahasiswa hanya

terkandung dalam KODEKI. Refleksi dokter terhadap membayar 20% dari total unit cost sehingga tidak akan

KODEKI merupakan suatu bentuk kesadaran akan ada moral hazard jika mereka kelak bekerja karena

pemahaman dokter akan norma-norma yang terdapat disubsidi pemerintah serta harus bersedia ditempatkan

dalam KODEKI. Manifestasi adalah perilaku yaitu fakta untuk waktu tertentu di tempat yang membutuhkan.

atau frekuensi suatu tindakan yang dilakukan. Perilaku Hal ini sejalan dengan tulisan Prof. Samsuridjal Djauzi

terhadap KODEKI berarti tindakan dokter menjalankan dalam IDI newsline yang menyebutkan bahwa sistem

KODEKI dalam berpraktik. Luarannya adalah refleksi pembayaran dokter yang rendah, biaya pendidikan di

dari nilai dan perilaku dokter dalam menjalankan Fakultas Kedokteran yang tinggi, dan tingginya

praktik sehari-hari, termasuk interaksi dengan pasien, harapan masyarakat agar dokter dapat meningkatkan

keluarga, teman sejawat, diri sendiri dan masyarakat taraf kesehatan mempengaruhi orientasi pragmatis
9
luas.
5 dokter dan kurangnya jiwa pengabdian dokter.

Refleksi KODEKI memperlihatkan 6 nilai yang Dokter termotivasi oleh banyak hal, termasuk

tercermin dalam 23 pertanyaan. Nilai-nilai tersebut keinginan untuk meningkatkan kesehatan, berperilaku

Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(2)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 465

baik terhadap sesama, keingintahuan mengenai memastikan tindakan yang mereka lakukan sesuai
12
bagaimana tubuh manusia bekerja saat sakit dan dengan standar.
sehat dan yang tidak kalah pentingnya adalah uang. Vanderbilt University School of Medicine in
Pada bulan Juli 2013, Virtual Mentor menyatakan Nashville, Tennessee, United State merancang
bahwa insentif dokter berbanding lurus dengan usaha program pelatihan keterampilan untuk setiap
10
mewujudkan pelayanan kesehatan. Hal ini tidak mahasiswa serta staf pengajar. Pada program pediatri,
sesuai dengan studi retrospektif yang dilakukan oleh residen bermain peran untuk mengajarkan strategi
Ali Irshad MD, Matthew Janko dan Jacob M terhadap 6 dalam mengelola situasi sulit untuk berkomunikasi
juta pasien didapatkan hasil yang menyatakan bahwa yang sering memicu tindakan yang tidak profesional
terdapat pelayanan yang sama antara rumah sakit yang melibatkan dokter, residen, perawat, pasien serta
dengan insentif dalam jumlah besar dibandingkan keluarga pasien. Alpert School of Medicine di
dengan rumah sakit yang menawarkan insentif dalam University of Brown in United State menggunakan
jumlah kecil. Dari sini dapat disimpulkan bahwa insentif partisipasi residen dalam membuat rekaman video.
finansial saja bukanlah faktor utama yang menentukan Satu residen yang berperan sebagai dokter yang
11
standar pelayanan terhadap pasien. melakukan kesalahan medis secara spontan dijadikan
Malpraktek yang dilakukan oleh mahasiswa sebuah media pengajaran untuk mahasiswa
kedokteran atau dokter merupakan masalah yang kedokteran agar memahami cara mengatasi keluhan
12
signifikan. Tahun 2013, presentasi dokter yang yang muncul dalam malpraktek.
dilaporkan telah melakukan “publicly embarrassed”
adalah 47,2% dan 23,3% dilaporkan telah melakukan KESIMPULAN
“publicly humiliated”. Liaison Committe on Medical Seluruh responden dalam penelitian ini memiliki
Education Accreditation Standard in US Department of tingkat refleksi KODEKI yang kurang dari standar yang
Education meminta fakultas kedokteran untuk telah ditetapkan.
membentuk program yang menjelaskan standar
praktek/pelayanan dan membentuk peraturan tertulis
DAFTAR PUSTAKA
untuk meminimalisir kesalahan yang tidak sesuai
12
1. Wibisono. Sampai akhir 2012 terjadi 182 kasus
dengan standar yang telah ditetapkan.
malpraktek. Tempo [serial online] 2013 Maret
John Hopkins University School of Medicine,
(diunduh 11 Januari 2014). Tersedia dari: URL:
Shocket United State mengembangkan metode baru
HYPERLINK http://www.tempo.co.id/read/news/
dalam meningkatkan kemampuan komunikasi
2013/03/25/Sampai-akhir-terjadi-malpraktek
mahasiswa kedokteran, seperti mendengar aktif,
2. Serudji J. Materi etika dalam pendidikan profesi
komprehensif, penerimaan, merespon dengan penuh
dokter spesialis (kajian pada program pendidikan
pertimbangan serta mengemukakan ide dengan jelas.
dokter spesialis obstetri dan ginekologi fakultas
Setelah menggunakan metode ini, mahasiswa
kedokteran Universitas Andalas/Rumah Sakit Dr.
kedokteran lebih mampu merefleksikan dan
M. Djamil Padang (disertasi). Padang: Universitas
meningkatkan cara komunikasi. 67% dari mahasiswa
Andalas; 2008.
yang telah mengikuti survei mengaku memiliki
3. Bertens K. Etika biomedis. Jakarta:Kanisus; 2011.
keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru dan
12
4. Bertens. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
berbeda dari kurikulum kedokteran standar.
2011.
Sebagian besar (85%) mahasiswa kedokteran
5. Affandi D, Ismail RI, Purwadianto A. Refleksi dokter
merasa bahwa konsep yang telah dirumuskan telah
terhadap kode etik kedokteran Indonesia. Majalah
relevan dengan pelayanan terhadap pasien.
Kedokteran Indonesia. 2011;61:3.
Pembelajaran langsung berguna untuk memahami
6. Samil. Sejarah Etika Kedokteran. IDI [serial online]
bagaimana emosi mempengaruhi kebiasaan atau
2001 April (diunduh 8 Desember 2013). Tersedia
paradigma. Dalam hal ini, dokter dapat mempelajari
dari: URL: HYPERLINK http://www.dikti.go.id/files/
teknik dan keterampilan yang spesifik untuk
atur/sehat/KodeEtik-kedokteran.pdf

Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(2)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 466

7. Materi Gunadarma. Tingkah laku prososial. (diunduh 20 Agustus 2014). Tersedia dari: URL:
Gunadarma [serial online] 2011 (diunduh 4 HYPERLINK http://www.dinews.com/2014/01/
Agustus 2014). Tersedia dari: URL: HYPERLINK mkek-himbau-pb-idi-perkuat-pendidikan.html
http://kenes.staff.gunadarma.ac.id/materi+06+Ting 10. Bond AR. Rewarding ethical medicine. American
kahLakuPrososial.pdf Medical Association Journal of Ethics. 2013;15(7):
8. Djauzi S. Benarkah altruisme dokter mulai luntur. 563-4.
IDI news [serial online] 2014 Jan (diunduh 20 11. Irshad A, Janko M, Koshy JM. Testing the incentive
Agustus 2014). Tersedia dari: URL: HYPERLINK power of pay for performance. Virtual Mentor.
http://www.idinews.com/2014/01/benarkah- 2013;15(7):587-91.
altruisme-dokter-mulai.luntur.html 12. Heru AM. Role play in medical education to
9. Indra. MKEK himbau PB IDI perkuat pendidikan address student mistreatment. American Medical
etika kedokteran. IDI news [serial online] 2014 Jan Association Journal of Ethics. 2014:16(3): 177-81.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(2)

Anda mungkin juga menyukai