Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Apoteker (Apt)
Program Studi Profesi Apoteker
Disusun oleh:
Rizkah Velonia Mokoginta 2143700035
Novia Elisabeth Kaparang 2143700045
Fridha Niswatin Sani 2143700049
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA
2021
HALAMAN PENGESAHAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Apoteker (Apt)
Program Studi Profesi Apoteker
Disusun Oleh:
Rizkah Velonia Mokoginta 2143700035
Novia Elisabeth Kaparang 2143700045
Fridha Niswatin Sani 2143700049
Puji syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga dapat terselesaikannya Praktek
Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Puskesmas Tikala Baru yang berlangsung pada
tanggal 6 Desember 2021 - 5 Januari 2022 dapat terselesaikan dengan baik dan
lancar. Pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di puskesmas dan
penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
mencapai gelar Apoteker di Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945.
Keberhasilan dalam melaksanakan pembuatan laporan Praktek Kerja
Profesi Apoteker (PKPA) tentunya tidak lepas dari dukungan, bantuan, dan
bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. apt. Yelfi Anwar, M.Farm selaku Dekan Farmasi Universitas 17 Agustus
1945
2. apt. Nuzul Fajriani, S. Farm., M.Sc selaku Ketua Program Studi Profesi
Apoteker Universitas 17 Agustus 1945.
3. apt. Drs. Wahidin Wahid M.Si selaku dosen pembimbing PKPA Universitas
17 Agustus 1945 yang telah membantu membimbing penulis dalam
penyusunan laporan PKPA ini.
4. dr. Jacob Pajan, Sp.B selaku kepala Puskesmas Tikala Baru Manado.
5. apt. Megawidari S.Si selaku Apoteker Penanggung Jawab dan sekaligus
pembimbing Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Puskesmas Tikala
Baru Manado yang telah memberikan pengarahan selama di lapangan.
6. Seluruh tenaga teknis kefarmasian dan tenaga profesional lain di Puskesmas
Tikala Baru Manado yang turut membantu dalam pelaksanaan Praktek Kerja
Profesi Apoteker (PKPA).
7. Seluruh staf pengajar dan karyawan Program Profesi Apoteker Fakultas
Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
8. Orang tua tercinta yang telah senantiasa mendoakan dan mendukung baik
secara moral maupun finansial.
9. Para rekan mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker angkatan XLIIII
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
10. Seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam pelaksanaan PKPA dan penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pihak
yang membaca. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan Praktek Kerja
Profesi Apoteker (PKPA) di Puskesmas Tikala Baru dapat membantu dalam
memperoleh pengetahuan dan informasi bagi generasi yang akan datang dalam
melakukan pelayanan kefarmasian kepada masyarakat di Puskesmas.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
b. Pembahasan
Puskesmas Tikala Baru adalah Puskesmas Induk yang terletak di
Jalan Daan Mogot Tikala, Kota Manado, Sulawesi Utara. Jika ditinjau dari
lokasi tempatnya, Puskesmas Tikala terletak disekitar perumahan warga
sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat sekitar serta memudahkan
masyarakat dalam melakukan pengobatan.
Puskesmas Tikala Baru sekarang dipimpin oleh dr. Jacob Pajan,
Sp.B sebagai kepala Puskesmas, dan Apotek Puskesmas Tikala baru
dikelola oleh seorang apoteker bernama ibu Megawidari, S.Si., Apt selain
itu apotek Puskesmas dibantu oleh 2 orang tenaga teknis kefarmasian untuk
melakukan kegiatan pelayanan kefarmasian seperti menerima resep,
menyiapkan obat, meracik obat, pengelolaan obat, penyerahan obat dan
Pemberian Informasi Obat (PIO) dan konseling. PIO dan konseling yang
diberikan kepada pasien menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah,
sehingga informasi dapat dengan mudah dimengerti oleh pasien.
Apoteker di Puskesmas Tikala Baru selain menjalankan pengelolaan
perbekalan farmasi, bahas medis habis pakai dan pelayanan kefarmasi
klinik, juga turut membantu pelayan kefarmasian baik di Puskesmas Tikala
Baru maupun diluar puskesmas (pusling, pustu, imunisasi dan posyandu
lansia).
Semua tugas Apoteker baik dari menerima resep hingga
menyerahkan obat kepada pasien, melakukan pencatatan hingga membantu
kegiatan diluar puskesmas dilakukan dengan baik. Selain itu, sarana dan
prasarana yang ada di Puskesmas Tikala Baru sudah cukup lengkap namun
tidak tersedia rawat inap. Apotek Puskesmas Tikala baru telah memiliki
penanda yang jelas terlihat dari ruang tunggu di Puskesmas Tikala baru. Di
Apotek Puskesmas Tikala Baru ini tempat penerimaan resep serta
penyerahan obat sama, tapi antara resep dengan obat yang sudah diambil
diletakkan pada tempat yang terpisah, sehingga alur penerimaan resep serta
penyerahan obat dapat berjalan dengan teratur tetapi semenjak Pandemi
COVID-19, Apoteker dan TTK langsung menyerahkan obat kepada pasien
di ruang tunggu. Selain itu, Puskesmas Tikala Baru sudah memiliki tempat
atau meja untuk meracik obat, hanya saja penggunaannya kurang tepat
karena masih ada barang selain peralatan meracik obat, tapi walaupun
begitu, tempatnya cukup efektif dan efisien.
Penyimpanan dan penyusunan obat - obat di Apotek telah dikelola
dengan baik. Obat-obat yang akan digunakan disusun didalam kotak obat
yang telah disediakan, sedangkan obat-obat stok apotek di simpan didalam
lemari yang telah disediakan. Untuk obat Narkotika, Psikotropika dan OTT
(Obat-obat tertentu) disimpan dalam lemari khusus yang cukup kokoh,
dimana lemari tersebut terdiri dari dua lapis pintu. Setiap pintu masing-
masing memiliki kunci yang berbeda. Begitu juga dengan obat sediaan cair
dan sediaan semi solid disimpan didalam lemari tersendiri. Penyusunan
obat-obat di apotek Puskesmas Tikala Baru disusun berdasarkan Alfabetis,
bentuk sediaan dan penggunaannya.
Pada gudang obat di Puskesmas Tikala Baru, obat disimpan juga di
dalam rak-rak yang tidak bersentuhan langsung dengan lantai. Di gudang
terdapat alat pengatur suhu sehingga bisa mengontrol kestabilan obat selama
penyimpanan. Pengelolaan sediaan farmasi di apotek Puskesmas Tikala
Baru meliputi perencanaan, permintaan obat, penerimaan obat,
penyimpanan obat, pendistribusian obat, pengendalian, pelaporan dan
pemusnahan yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan obat di Puskesmas Tikala Baru dilakukan setiap
setahun sekali oleh apoteker. Perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas
Tikala Baru ditentukan dengan dua pola yakni pola konsumsi dengan
mempertimbangkan jumlah pemakaian dan sisa stok sebelumnya dan
pola epidemiologi yakni berdasarkan pola penyakit dan disusun dalam
RKO (Rencana Kebutuhan Obat) dan RKBMHP (Rencana Kebutuhan
Bahan Medis Habis Pakai).
2. Permintaan Obat
Permintaan sediaan farmasi di Puskesmas Tikala Baru dilakukan
setiap bulan dengan mengisi Lembar Pemakaian dan Lembar
Permintaan Obat (LPLPO). Untuk mengetahui pemakaian obat
perbulan dapat dilihat dari buku laporan pemakaian obat harian. LPLPO
tercantum jumlah obat yang masuk, jumlah obat yang keluar, sisa obat
yang tersedia dan jumlah permintaan obat untuk bulan berikutnya.
3. Penerimaan Obat
Penerimaan sediaan Farmasi di Puskesmas Tikala Baru, diterima
melalui Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota, dan kemudian
diperiksa kesesuaian jumlah obat, jenis sediaan obat & tanggal
kadaluwarsa obat.
4. Penyimpanan Obat
Proses penyimpanan obat digudang farmasi Puskesmas Tikala
Baru dilakukan dengan sistem Alfabetis dan FEFO, efek farmakologi,
serta bentuk sediaan. Untuk penyusunan berdasarkan alfabetis lebih
memudahkan pencarian obat. penyimpanan obat yang nama dan rupa
ucapannya mirip atau biasa disebut dengan LASA (Look Alike Sound
Alike) juga diatur dalam rak obat. Obat LASA adalah obat yang
nampak mirip dalam bentuk, tulisan, warna dan pengucapan. Tujuannya
adalah untuk meniadakan atau meminimalkan kesalahan pengambilan
dan pemberian obat kepada pasien. Untuk obat LASA perlu diberi logo
"LASA" dan penyimpanannya tidak diletakkan berdampingan.
Penyusunan berdasarkan farmakologi dapat mencegah akibat fatal yang
disebabkan salah ambil obat. Pengelompokkan obat berdasarkan
farmakologi dapat dipisahkan dengan memberi warna wadah
penyimpanan atau ditempeli stiker warna yang berbeda untuk tiap
kelompok efek farmakologinya. Kelemahan penyusunan berdasarkan
efek farmakologi adalah menyulitkan pencarian obat yang cepat,
terutama jika petugasnya baru dan belum mengenal dengan baik
kalasifikasi obat berdasarkan efek farmakologinya. FEFO merupakan
penyimpanan obat yang memiliki tanggal kaladuarsa lebih cepat maka
dikeluarkan lebih dulu. Penggunaan system FEFO ini bertujuan untuk
menghindari adanya obat yang mengalami expired date dan terbuang
sia-sia sebelum diserahkan kepada pasien. Selain itu obat juga disusun
berdasarkan bentuk sediaan, seperti sediaan cair, bahan medis habis
pakai, tablet, diletakkan terpisah sesuai bentuk sediannya. Obat-obat
dan bahan medis di Puskesmas Tikala Baru diletakan didalam rak, hal
ini membuat obat tidak bersentuhan langsung dengan lantai maupun
dinding ruangan. Untuk obat-obat narkotik dan psikotropik diletakkan
dilemari terpisah dengan obat-obat yang lainnya. Untuk Obat-obat HIV,
TB dan Kusta disimpan di ruangan sendiri, dan penyimpanannya sudah
diatur per pasien, untuk mengontrol ketepatan pasien dalam konsumsi
obat.
5. Pendistribusian Obat
Pendistribusian obat di Puskesmas Tikala Baru dilakukan ke sub-
unit puskesmas dan jaringannya, seperti : Apotek Poli, UGD, dan Pustu.
6. Pengendalian
Pengendalian obat dilakukan dengan pengamatan langsung obat
digudang serta pencocokan kartu stoknya. Pengendalian dilakukan
untuk menghindari obat kadaluwarsa dan juga kekosongan obat.
7. Pelaporan
Pelaporan obat narkotik dan obat psikotropik dilaporkan setiap satu
bulan sekali dan untuk mengetahui pemakaian obat perbulan dapat
dilihat dari dari buku laporan pemakaian obat harian. Pencatatan
pemakaian obat narkotik dan psikotropik dilakukan setiap ada resep
obat. Format pencatatan untuk narkotik dan psikotropika dipisahkan
dan dicatat dalam buku yang berbeda. Di Apotek puskesmas Tikala
Baru ada beberapa jenis laporan yang dilakukan setiap bulannya yaitu:
‒ Laporan Pemakaian dan Lembar Pemintaan Obat (LPLPO)
‒ Laporan obat Narkotika dan Psikotropika
‒ Laporan Pencatatan obat expire date
‒ Laporan Pencatatan stock opname
8. Pemusnahan
Pengontrolan obat rusak dan kadarluwarsa di apotek Puskesmas
Tikala Baru dilakukan ketika ada obat yang kadaluwarsa. Obat
kadaluarsa dipisahkan dari obat lainnya. Obat itu dikembalikan ke
instalasi farmasi dan dibuat berita acara serah terimanya. obat rusak dan
kadarluarsa dimusnahkan dan disaksikan kepala Dinas Kesehatan Kota,
kepala Gudang, tenaga kesehatan puskesmas. Laporan dibuat dua
rangkap yang terdiri dari lembar satu dikirim ke Dinas kesehatan Kota
melalui Instalasi Farmasi, lembar duanya sebagai arsip puskesmas.
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan praktek kerja profesi apoteker (PKPA)
yang dilakukan di Puskesmas Tikala Baru selama 23 hari pada tanggan 6
Desember 2021 – 5 Januari 2022, dapat disimpulkan :
1. Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Tikala merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan
penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di Puskesmas dilaksanakan di
unit pelayanan berupa ruang farmasi yang dipimpin oleh seorang
apoteker sebagai penanggung jawab.
2. Pelayanan kefarmasian meliputi, pengelolaan sediaan farmasi dan bahan
medis habis pakai, pelayanan resep berupa peracikan obat, penyerahan
obat, dan pemberian informasi obat.
3. Secara keseluruhan, penilaian apotek pada puskesmas Tikala baru sangat
baik karena mampu memberikan pelayanan yang maksimal untuk pasien.
b. Saran
Lampiran 3. Dokumentasi
TUGAS TAMBAHAN
a. Penyuluhan