NURDIANA
B200214029
KABUPATEN PINRANG
2018
PROPOSAL
NURDIANA
B200214029
Proposal Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Keperawatan
KABUPATEN PINRANG
2018
PROPOSAL
Proposal Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Keperawatan
Program Studi
Keperawatan
NURDIANA
B200214029
Kepada
KABUPATEN PINRANG
2018
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Pinrang,
Menyetujui :
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………………..
A. Latar belakang………………………………………………………………….
B. Rumusan masalah ……………………………………………………………..
C. Tujuan penelitian………………………………………………………………..
D. Manfaat penelitian………………………………………………………………
LAMPIRAN…………………………………………………………………..............
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
HA Hipotesis alternative
HO Hipotesis Nol
KG Kilogram
KAB. Kabupaten
RS Rumah Sakit
RI Republik Indonesia
SK Surat Keputusan
3. Kuesioner penelitian
4.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Edisi ketiga (Azrul Azwar, 1996) disebutkan bahwa penilaian merupakan suatu cara yang
sistematis dari pelayanan yang dimiliki untuk meningkatkan pencapaian, pelaksanaan, dan
kemungkinan yang tersedia guna penerapan selanjutnya. Artinya penilaian atau evaluasi
merupakan suatu proses feed back (umpan balik) dari keberhasilan kegiatan. Dalam Buku
memenuhi beberapa standar profesi yang telah ditetapkan. Menurut American Nurses
mencakup data pengkajian yang relevan, diagnosa, tujuan yang terukur, rencana
keperawatan, respons klien, perbaikan diagnosa, dari hasil dan rencana keperawatan.
(JCAHO) standar yang dipakai meliputi : standar pengkajian awal, pengkajian ulang,
diagnosa keperawatan klien dan kebutuhan, rencana intervensi, asuhan keperawatan yang
dilakukan, respons pasien terhadap tindakan dan kemampuan untuk mengelola serta
Ilmu keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses
keperawatan adalah metode dimana suatu konsep ditetapkan dalam praktek keperawatan.
Hal ini biasa disebut sebagai suatu pendekatan problem-solving yang memerlukan ilmu,
klien/keluarga. Proses keperawatan terdiri dari lima tahap yang sequensial dan
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu mulai dari pengkajian sampai
dengan evaluasi lengkap dengan dokumentasi. Permasalahan yang sering muncul dan
yang belum melakukan pelayanan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan dan
tidak disertai dokumentasi yang lengkap. (Hariyati, 2009). Dalam Jurnal Keperawatan
diterima dikalangan tim medis atau tim kesehatan lainnya. Dalam keseharianya seorang
dokter mencari informasi data pasien dari perawat melalui oral atau lisan. Hal ini sangat
perlu bila sewaktu-waktu ada masalah lain yang berkaitan dengan aspek legal. Dan untuk
menghindari masalah ini dibuat sistem dokumentasi yang efektif serta adanya penerapan
secara langsung di klinik. Dalam Buku Dokumentasi Keperawatan (Ermawati Dalami, 2011,
93).
dokumentasi sebagai petunjuk dan arah terhadap teknik pencatatan yang sistematis dan
mudah diterapkan. Dalam Buku Dokumentasi Keperawatan `DAR` (Isti Handayaningsih,
2009, 1).
integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
individu, keluarga, dan masyarakat baik yang sakit maupun sehat yang mencakup seluruh
siklus kehidupan. (Carpenito, 2000). Dalam Jurnal Ilmiah (Hartati dan Handoyo, 2011, 26).
Dokumen adalah suatu catatan yang dapat di buktikan atau dijadikan bukti dalam
mencatat atau merekam peristiwa baik dari obyek maupun pemberi jasa yang dianggap
diantaranya sebagai alat komunikasi antara anggota tim kesehatan lainnya, sebagai
dokumen resmi dalam sistem pelayanan kesehatan, sebagai alat pertanggungjawaban dan
yang harus dikerjakan oleh perawat setelah memberi asuhan kepada pasien. Dokumentasi
merupakan suatu informasi lengkap meliputi status kesehatan pasien, kebutuhan pasien,
kegiatan asuhan keperawatan serta respons pasien terhadap asuhan yang diterimanya.
Dengan demikian dokumentasi keperawatan mempunyai porsi yang besar dari catatan
klinis pasien yang menginformasikan faktor tertentu atau situasi yang terjadi selama
asuhan dilaksanakan. Disamping itu juga dapat sebagai wahana komunikasi dan
koordinasi antar profesi (interdisipliner) yang dapat dipergunakan untuk mengungkap suatu
bagian integral dari asuhan keperawatan yang dilaksanakan sesuai standar. Dalam Buku
komponen penting sebagai pedoman. Komponen yang digunakan mencakup tiga aspek
yaitu : (1) Komunikasi, (2) proses keperawatan, (3) Standar keperawatan. Dalam Buku
Rumah Sakit adalah bagian dari integral dari keseluruhan sistem kesehatan yang
Sakit tidak lepas dari pembangunan kesehatan, yakni harus sesuai dengan Garis-Garis
Besar Haluan Negara, Sistem Kesehatan Nasional dan repelita dibidang kesehatan serta
Ruang pasien rawat inap merupakan ruang untuk pasien yang memerlukan asuhan
dan pelayanan keperawatan dan pengobatan secara berkesinambungan lebih dari 24 jam.
Dalam Jurnal Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Bangunan Instalasi Rawat Inap
(umum).
Kesehatan Sepanjang tahun 2017 berjumlah 51 orang. Untuk perawat secara khusus
berjumlah 31 orang. Perawat yang ditempatkan di rawat inap sepanjang tahun 2018
disiapkan belum semuanya terlaksana karena mulai dari pengkajian sampai evaluasi ada
sebagian yang terisi dan sebagian lagi belum terisi dengan lengkap, sehingga pelaksanaan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Kab. Mamasa.
2. Tujuan Khusus
Kab. Mamasa.
c. Diketahuinya pengaruh tugas perawat terhadap pelaksanaan dokumentasi asuhan
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah :
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dibidang ilmu
2. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan masukan dalam rangka
3. Bagi peneliti
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud faktor-faktor adalah hal
(keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan (mempengaruhi) terjadinya sesuatu.
(www.artikata.com/arti.2018).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005, 849), “Pengaruh adalah daya
yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak,
menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau
orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang
pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang
maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa
Word Health Organization (WHO) menyadari bahwa mutu amat diperlukan bagi
negara yang sedang mencoba memberikan layanan yang lebih baik dan memperbaiki
outcome layanan kesehatan. Dalam Buku Mutu Pelayanan Kesehatan (A.F.AL-Assaf,
2009, 11).
Menurut Josep Juran mutu adalah bahwa apa yang diharapkan atau yang
ditentukan oleh konsumen. Dalam Buku Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan,
(A.A.Gde Muninjaya, 2013, 19).
Pengembangan mutu dibidang kesehatan di Indonesia dilaksanakan dengan
berbagai pendekatan, antara lain melalui penjaminan mutu (quality assurance)
pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas, gugus kendali mutu diberbagai RS baik
pemerintah maupun swasta. Dalam Buku Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan dan
Aksetabilitasnya, (Bustami, 2011, 2).
KEMENKES RI memberikan pengertian tentang mutu pelayanan kesehatan,
yang meliputi kinerja yang menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan,
tidak saja dapat menimbulkan kepuasan bagi pasien sesuai dengan kepuasan rata-
rata penduduk tetapi juga sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah
ditetapkan. Dalam Buku Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan (A. A. Gde
Muninjaya, 2013, 19).
Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN, 2004) dijelaskan bahwa dalam
upaya mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya perlu diselenggarakan
upaya kesehatan yang bermutu, hal ini sering pula dengan meningkatkan kemajuan
dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam Jurnal Analisis Biaya pelayanan
Rawat Inap. (Hendadi Setiadi, 2006).
Mutu pelayanan kesehatan selalu merupakan bahan kajian dan perhatian para
ahli diberbagai Negara. Untuk Indonesia, Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
1993 menyatakan bahwa dalam pelita VI kebijaksanaan sektor kesehatan, antara lain
meliputi arah pembangunan kesehatan dan peningkatan perbaikan kesehatan
masyarakat, serta kualitas pelayanan masyarakat. Dalam Buku Manajemen
Administrasi Rumah Sakit (Tjandra Yoga Aditama, 2010, 153).
Mutu adalah tingkat dimana pelayanan kesehatan pasien ditingkatkan
mendekati hasil yang diharapkan dan mengurangi faktor-faktor yang tidak diinginkan
(JCAHO, 1993). Definisi tersebut semula melahirkan 12 faktor-faktor yang menentukan
mutu pelayanan kesehatan, belakangan dikonversi menjadi dimensi “mutu kinerja”
(performance) yang dituangkan dengan spesifikasi seperti dibawah ini :
a. Kelayakan adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan yang dilakukan relevan
terhadap kebutuhan klinis pasien dan memperoleh pengetahuan yang berhubungan
dengan keadaannya.
b. Kesiapan adalah tingkat dimana kesiapan perawatan atau tindakan yang layak
dapat memenuhi kebutuhan pasien sesuai keperluannya.
c. Kesinambungan adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan bagi pasien
terkoordinasi dengan baik setiap saat, diantara tim kesehatan dalam organisasi.
d. Efektivitas adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan terhadap pasien
dilakukan dengan benar, serta mendapat penjelasan dan pengetahuan sesuai
dengan keadaannya, dalam rangka memenuhi harapan pasien.
e. Kemanjuran adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan yang diterima pasien
dapat diwujudkan atau ditunjukkan untuk menyempurnakan hasil sesuai harapan
pasien.
f. Efisiensi adalah ratio hasil pelayanan atau tindakan bagi pasien terhadap sumber-
sumber yang dipergunakan dalam memberikan layanan bagi pasien.
g. Penghormatan dan perhatian adalah tingkat dimana pasien dilibatkan dalam
pengambilan keputusan tentang perawatan dirinya. Berkaitan dengan hal tersebut
perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan pasien serta harapan-harapannya
dihargai.
h. Keamanan adalah tingkat dimana bahaya lingkungan perawatan diminimalisasi
untuk melindungi pasien dan orang lain, termasuk petugas kesehatan.
i. Ketepatan waktu adalah tingkat dimana perawatan atau tindakan diberikan kepada
pasien tepat waktu sangat penting dan bermanfaat.
2. Kaidah-kaidah jaminan mutu pelayanan kesehatan
a. Pemenuhan kebutuhan dan harapan individu atau kelompok masyarakat pengguna
jasa pelayanan kesehatan.
b. Mengikuti sistem dan proses (standar) didalam institusi pelayanan kesehatan.
c. Menggunakan data untuk menganalisis proses penyediaan dan produk (output dan
outcome) pelayanan kesehatan.
d. Mendorong berkembangnya team work yang solid untuk mengatasi setiap
hambatan dan kendala yang muncul dalam proses pengembangan mutu. (A.A.Gde
Muninjaya, 2011, 20)
3. Siklus pengembangan mutu pelayanan kesehatan
a. Tahap pengembangan strategi
Dimulai dengan membangkitkan kesadaran (awareness) akan perlunya
pengembangan jaminan mutu pelayanan yang diikuti dengan berbagai upaya
pelaksanaan, peningkatan komitmen dan kepemimpinan, merumuskan visi dan misi
institusi diikuti dengan penyusunan rencana strategi.
b. Tahap transformasi
Membuat model-model percontohan didalam institusi didalam peningkatan
mutu secara berkesinambungan yang mencakup perbaikan standar prosedur, dan
pengukuran tingkat kepatuhan terhadap standar tersebut, pembentukan kelompok
kerja (POKJA) mutu yang terampil melakukan perbaikan mutu, pelatihan
pemantauan, pemecahan masalah, untuk selanjutnya dipakai sebagai dasar
peningkatan mutu, monitoring, dan evaluasinya.
c. Tahap Integrasi
Pengembangan pelaksanaan jaminan mutu diterapkan diseluruh jaringan
(unit) institusi, tetapi tetap mempertahankan komitmen yang sudah tumbuh,
optimalisasi proses pengembangan jaminan mutu secara berkesinambungan. (A. A.
Gde Muninjaya, 2011, 20).
d. Collaborator
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga, team kesehatan lain
berupaya mengidentifikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk
tukar pendapat terhadap pelayanan yang dipelukan klien, pemberian dukungan,
panduan keahlian dan keterampilan dari bebagai profesional pemberi
pelayanan kesehatan.
e. Consultan
Elemen ini secara tidak langsung berkaitan dengan permintaan klien
terhadap informasi tentang tujuan keperawatan yang diberikan.Dengan peran
ini dapat dikatakan perawatan adalah sumber informasi yang berkaitan dengan
kondisi spesifik klien.
f. Agent of change
Element ini mencakup perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis
dalam berhubungan dengan klien dan cara pemberian keperawatan kepada
klien.
5. Fungsi Perawat
Ada tiga jenis fungsi perawat dalam melaksanaan perannya, yaitu :
a. Fungsi Independent
Dimana perawat melaksanakan perannya secara mandiri, tidak tergantung
pada orang lain.
Perawat harus dapat memberikan bantuan terhadap adanya penyimpangan
atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (bio-psiko-sosial/kultural dan
spiritual), mulai dari tingkat individu utuh, mencakup seluruh siklus kehidupan,
sampai pada tingkat masyarakat, yang juga tercermin pada tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar pada tingkat sistem organ fungsional sampai molekuler.
Kegiatan ini dilakukan dengan diprakarsai oleh perawat, dan perawat
bertangungjawab serta beranggunggugat atas rencana dan keputusan
tindakannya.
1) Fungsi Dependent
Kegiatan ini dilaksanakan atas pesan atau intruksi dari orang lain.
2) Fungsi Interdependent
Fungsi ini berupa “kerja tim”, sifatnya saling ketergantungan baik dalam
keperawatan maupun kesehatan.
BAB III
KERANGKA KONSEP
Dari tinjauan dan landasan teori yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan
Dokumentasi Proses
keperawatan
Tugas perawat
Keterangan :
operasional di lapangan. Dalam penelitian ini yang menjadi definisi operasional yaitu :
1. Mutu Pelayanan
pelayanan kesehatan, tidak saja dapat menimbulkan kepuasan bagi pasien sesuai
dengan kepuasan rata-rata penduduk tetapi juga sesuai dengan standar dan kode
etik profesi yang telah ditetapkan. Diukur melalui kuesioner terdiri dari 10
dengan perkembangan profesi keperawatan. Tahap itu : (1) pengkajian, (2) diagnosis,
(3) perencanaan, (4) pelaksanaan, dan (5) evaluasi. Diukur dengan menggunakan
3. Tugas Perawat
Tugas perawat menurut KepMenPan No.94 tahun 2001 tentang jabatan dan
Sesenapadang.
tentang klien yang dicatat secara menyeluruh di susun dalam format yang telah
tersedia. Yang diukur dengan kuesioner, yang terdiri dari 30 pertanyaan, hal-hal yang
dinilai dengan skor : 4 untuk bila telah dilakukan sepenuhnya dengan tepat, 3 untuk
bila dilakukan sepenuhnya kurang tepat, 2 bila hanya sedikit yang dilakukan, 1 bila
Puskesmas Sesenapadang.
tentang klien yang dicatat secara menyeluruh di susun dalam format yang telah
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis berasal dari kata hupo dan thesis, hupo sementara kebenarannya dan
thesis artinya pernyataan atau teori. Jadi Hipotesis merupakan pernyataan sementara
yang perlu diuji kebenarannya. Statistik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis nol secara umum di ungkapkan
sebagai tidak terdapatnya hubungan atau tidak ada pengaruh signifikan antara dua
variabel atau tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok yang satu dengan
kelompok lainnnya. Uji statistik biasanya mempunyai sasaran untuk menolak kebenaran
hipotesis nol, disebut hipotesis alternatif diungkapkan sebagai ada hubungan atau ada
pengaruh signifikan antar dua variabel. Dalam buku apliasi metodologi penelitian
METODE PENELITIAN
mempelajari hubungan antara faktor risiko (Independen) dengan faktor efek (Dependen)
dimana melakukan observasi atau pengukuran variabel sekali dan sekaligus pada
1. Populasi
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data (A. Aziz Alimul Hidayat, 2011, 60).
Populasi dalam penelitian adalah semua perawat pelaksana di ruang rawat inap
2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
dari karakteristik yang dimilki oleh populasi. Jumlah sampel yang akan diteliti pada
penelitian ini sebanyak 31 orang perawat. Dalam Buku Metode Penelitian
Keperawatan dan Teknik Analisis Data (A. Aziz Alimul Hidayat, 2011, 60).
Besar sampel yang akan diteliti adalah tenaga kesehatan yaitu semua perawat
pelaksana di ruang rawat inap interna dengan dasar melaksanakan tugas sesuai
program kerja. Maka jumlah sampel yang diteliti pada penelitian ini sebanyak 31
orang.
penelitian. Sampling dalam penelitian ini dilakukan dengan cara “Total Sampling”
berdasarkan sudah jenuh atau belum suatu sampel. Yaitu memilih seluruh jumlah
populasi yang ada yaitu 31 Perawat. Dalam Buku Aplikasi Metodologi Penelitian
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner yaitu
metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan atau
1. Editing
Editing adalah kegiatan memeriksa jawaban terhadap instrumen yang telah
diserahkan responden ke peneliti.
2. Koding
Koding adalah tahapan memberikan kode terhadap setiap jawaban untuk
mempermudah menganalisis data maupun mempercepat entry data.
3. Processing
Processing adalah proses data dengan cara meng – entry data dari instrumen
penelitian ke komputer dengan cara menggunakan program statistik.
4. Cleaning
Cleaning adalah kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di – entry ke
computer untuk melihat apakah terdapat kesalahan atau tidak.
(Ziliwu, 2014).
F. Pengujian hopotesis
1. Analisis univariat
Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik masing –
masing yang diteliti, yaitu veriabel independen dan dependen. Analisis univariat
pada data terbentuk kategorik , dilakukan dengan ukuran persentase atau proporsi.
Sedangkan analisis pada data yang berbentuk numerik dilihat dari mean, median
standar deviasi dan nilai minimal maksimal (Hastono 2007) dalam (Ziliwu, 2014).
Menilai kenormalan data dengan menghitung nilai skewnes dan standar erorrnya
(Dahlan, 2008) dalam (Ziliwu, 2014).
2. Analisi bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel
independen dan dependen.Uji yang digunakan adalah Chi – Square atau batas
kemaknaan 0,10. Hipotesis nol (Ho) dalam penelitian adalah tidak ada hubungan
variabel independen dengan variabel dependen. Bila nilai p value <0,10 berarti Ho
ditolak, artinya ada hubungan variabel independen dengan variabel dependen. Uji
statistik dengan menggunakan komputer program SPSS versi 16,0.
G. Etika penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu mendapat rekomendasi dari institusi
dalam hal ini Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Baramuli Pinrang dengan
mengajukan izin kepada instansi atau lembaga tempat penelitian. Setelah mendapat
persetujuan, maka kegiatan penelitian dimulai dengan menekankan masalah etika yang
meliputi:
1. Informed Consent (lembar persetujuan)
Penelitian dapat dilaksanakan jika telah mendapat persetujuan tertulis dari
responden sebagai bukti bahwa responden bersedia diteliti.Peneliti akan
memberikan lembaran persetujuan untuk ditandatangani responden. Sebelumnya
peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian. Jika responden menolak, maka
peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghargai hak responden.
2. Anonimity (tanpa nama)
Nama subjek tidak dicantumkan pada lembar pengumpulan data untuk
mengetahui keikutsertaannya, peneliti hanya menggunakan kode nomor pada
masing-masing lembar pengumpulan data.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi dan data yang diberikan oleh responden dijamin oleh
peneliti.Segala informasi yang diberikan oleh responden tidak dapat disebarluaskan
oleh peneliti untuk kepentingan apapun.
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, Canda Yoga, 2010. Manajemen Administrasi Rumah Sakit (edisi ke-2), Universitas
Indonesia (UI-Press) : Jakarta
Fajar Ibnu, 2009. Statistika untuk praktisi kesehatan, Graha Ilmu : Yogyakarta.
Hartati dan Handoyo, 2011. Pengaruh motivasi Dua Faktor Herzberg Terhadap
Pelaksanaan Dokumentasi Proses Keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD
Purbalingga. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 1.
Hidayat Alimul Aziz, 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data,
Salemba Medika : Jakarta.
Indrajati Indah, Al Ummah M. Basirun, dan Sumarsih Tri, 2011. Pendokumentasian Tentang
Perencanaan Dan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Di Ruang Barokah Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Gombang, Volume 7, No. 3, 0ktober 2011.
Muninjaya A. A. Gede, 2013. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Buku Kedokteran
EGC : Jakarta.
Mohamad As”ad Efendy, Retno Purwandari, 2012. Perbedaan tingkat kualitas Dokumentasi
Proses Keperawatan Sebelum Dan Sesudah Penerapan NANDA, NIC, Dan NOC.
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 7, No.2.
Najmah, 2011.Managemen dan Analisa Data Kesehatan Kombinasi Teori dan Aplikasi,
Nuha Medika : Yogyakarta.
Riyanto Agus, 2011, Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan dilengkapi contoh kuesioner
dan laporan penelitian, Nuha Medika : Jogjakarta.
Setiadi, 2012, Konsep dan Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan, Graha Ilmu :
Jogjakarta.
Wahid Abd dan Suprapto Imam, 2012, Dokumentasi Proses Keperawatan, Nuha Medika :
Jogjakarta.
Ziliwu, H. J. (2014). Buku Ajar Metodologi dan Riset Keperawatan. Makassar: penerbit
Pustaka As Salam.
Lampiran 1
PERMOHONAN UNTUK MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth,
Bapak/Ibu, calon responden
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Progam Studi S1 Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Baramuli Pinrang.
Nama : Nurdiana
NIM : B200214029
Alamat : Mamasa
Akan mengadakan penelitian dengan judul FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG
RAWAT INAP PUSKESMAS SESENAPADANG KAB . MAMASA
Penelitian ini tidak merugikan Bapak/Ibu sebagai responden, kerahasiaan semua
informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
Jika Bapak/Ibu telah menjadi responden dan terjadi hal-hal yang merugikan, maka
diperbolehkan mengundurkan diri untuk tidak berpartisipasi dalam penelitian ini.
Apabila Bapak/Ibu menyetujui, maka saya mohon untuk menandatangani lembar
persetujuan atas kesediaannya saya ucapkan terima kasih.
Mamasa, 2018
Peneliti
(................................)
Lampiran 2
LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
Saya bersedia menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIKES) Baramuli
MAMASA”.
Saya telah memahami maksud dan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk kepentingan
dalam rangka penyelesaian tugas akhir dari peneliti. Partisipasi saya dalam penelitian ini
tidak menimbulkan kerugian bagi saya sehingga jawaban yang saya berikan adalah yang
sebenarnya dan dijaga kerahasiaannya, oleh karena itu saya bersedia menjadi responden
Mamasa, 2018
Responden
(…………………………..)
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
Karakteristik Responden :
Nam :
Umur :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
JenisKelamin :
Petunju :
A.Kuesioner Mutu Pelayanan Ruang Rawat Inap Puskesmas Sesenapadang, Kab. Mamasa
Petunjuk :
Mohon Anda memberi tanda cheklis (√) pada nomor yang telah disediakan sesuai
dengan penilain Anda dalam menilai setiap jawaban :
4 = Sangat sering
3 = Sering
2 = Kadang-kadang
1 = Tidak pernah
N PERNYATAAN MUTU PELAYANAN 1 2 3 4
O.
1. Anda memberikan perawatan atau tindakan yang
dilakukan sesuai prosedur terhadap kebutuhan klien
dan memberikan pengetahuan terhadap keadaannya.
2. Sebelum Anda melakukan pelayanan terlebih dahulu
melakukan persiapan tindakan yang layak untuk
pemenuhan kebutuhan klien.
3. Tindakan perawatan yang Anda lakukan kepada klien
terkoordinasi dengan baik setiap saat diantara tim
keperawatan di ruangan.
4. Tindakan keperawatan yang dilakukan kepada klien
dengan benar sesuai standar keperawatan dalam
rangka memenuhi kebutuhan klien.
5. Anda melibatkan klien dalam pengambilan keputusan
tentang perawatan dirinya.
6. Anda melakukan tindakan keperawatan tepat pada
waktunya.
7. Anda menjaga keamanan klien terhadap bahaya
lingkungan tindakan perawatan.
8. Anda memberikan pelayanan klien yang bermutu
dengan bekerja sama dalam satu tim yang kompak.
9. Anda mendorong berkembangnya tim kerja yang solit
untuk mengatasi setiap hambatan yang muncul pada
proses pengembangan mutu klien.
10. Membuat model-model percontohan didalam ruangan
dalam peningkatan terhadap perbaikan standar
prosedur dalam pembentukan kelompok kerja.
B.Kuesioner
Dokumentasi Proses Keperawatan Ruang Rawat Inap Puskesmas Sesenapadang, Kab.
Mamasa.
Petunjuk :
Mohon Anda memberi tanda cheklis (√) pada nomor yang telah disediakan sesuai
dengan penilain Anda dalam menilai setiap jawaban :
4 = Bila telah dilakukan sepenuhnya
3 = Bila dilakukan sepenuhnya kurang tepat
2 = Bila hanya sedikit yang dilakukan
1 = Bila tidak dilakukan sama sekali
Petunjuk :
Mohon Anda memberi tanda cheklis (√) pada nomor yang telah disediakan sesuai
dengan penilain Anda dalam menilai setiap jawaban :
4 = Sangat sering
3 = Sering
2 = Kadang-kadang
1 = Tidak pernah
N PERNYATAAN TUGAS PERAWAT 1 2 3 4
O.
1. Mengkaji kebutuhan klien dan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan klien.
2. Merencanakan tindakan dan tujuan asuhan keperawatan.
NO 1 2 3 4
. PERNYATAAN PERENCANAAN
(INTERVENSI)
9. Menentukan tujuan dan criteria hasil.
B : Baik (Skor3)
10 x 4 = 40
40
x 100 %=100 %
40
10
x 100 %=25 %
40
100% - 25%
= 75%
Kategori 2 : 2
R 75 %
Interval : = =38 %
K 2
= 62%
B : Baik (Skor3)
10 x 4 = 40
40
x 100 %=100 %
40
10
x 100 %=25 %
40
100% - 25%
= 75%
Kategori 2 : 2
R 75 %
Interval : = =38 %
K 2
= 62%
B : Baik (Skor3)
10 x 4 = 40
40
x 100 %=100 %
40
10
x 100 %=25 %
40
100% - 25%
= 75%
Kategori 2 : 2
R 75 %
Interval : = =38 %
K 2
= 62%
puskesmas sesenapadang
B : Baik (Skor3)
30 x 4 = 120
120
x 100 %=100 %
120
30
x 100 %=25 %
120
100% - 25%
= 75%
Kategori 2 : 2
R 75 %
Interval : = =38 %
K 2
= 62%