Anda di halaman 1dari 25

STUDI KASUS PASIEN HIPERTENSI YANG BERKUNJUNG

KE PUSKESMAS MARADEKAYA PERIODE APRIL – NOVEMBER


2022

DISUSUN OLEH :

Mohammad Syauqi Al Asad (XC064202001)

DOSEN PEMBIMBING :

dr. Ainan Raena Nas,S.Ked., MARS (Supervisor Pembimbing)

drg. Hj Adrina Zadaruddin, M.Kes (Kepala Puskesmas Maradekaya)

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN


KLINIK DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT –
ILMU KESEHATAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN MAKASSAR
DESEMBER 2022

1
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa:

1. Mohammad Syauqi Al XC0642020


Asad 01

Telah menyelesaikan tugas kepaniteraan klinik pada Departemen Kedokteran


Komunitas dan Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Makassar, Desember 2022


Supervisor Pembimbing Kepala Puskesmas Maradekaya

dr. Ainan Raena Nas, S.Ked.,MARS drg. Hj Adrina Zadaruddin, M.Kes.

2
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

II. PROFIL PUSKESMAS MARADEKAYA

III. PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MARADEKAYA

IV. POHON MASALAH

V. PLAN OF ACTION

VI. PEMBAHASAN

VII. KESIMPULAN

VIII. DAFTAR PUSTAKA

3
STUDI KASUS PASIEN HIPERTENSI YANG BERKUNJUNG
KE PUSKESMAS MARADEKAYA PERIODE APRIL –
NOVEMBER 2022

Mohammad Syauqi Al Asad1* dr.Ainan Raena Nas,S.Ked., MARS


1*
drg Adrina Zadaruddin M.Kes 1*

Abstract

1. Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas dan Ilmu Kedokteran Pencegahan, Fakultas


Kedokteran Universitas Hasanuddin, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.
2. Puskesmas Maradekaya,Kec Makassar , Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.

Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi


salah satu penyebab utama kematian dini di dunia dengan prevalensi 22%
penduduk dunia. Jumlah penderita hipertensi yang tinggi tersebut, diketahui hanya
kurang dari seperlima yang melakukan upaya pengendalian terhadap tekanan
darah, padahal seharusnya penderita hipertensi melakukan pengobatan jangka
panjang untuk mengontrol tekanan darah dan supaya tidak timbul komplikasi. Di
Indonesia, prevalensi penyakit hipertensi meningkat dari tahun 2013 yaitu 25.8%
dan menjadi 34.1% pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk menilai profil
pasien hipertensi di Puskesmas Maradekaya

Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode studi potong
lintang (cross sectional study). Analisa faktor penyebab menggunakan literatur
review. Data kasus pasien hipertensi diperoleh dari sistem informasi di Poli
Umum Puskesmas Maradekaya . Kriteria inklusi mencakup seluruh pasien yang
berkunjung ke Poli Umum Puskesmas Maradekaya pada tanggal 1 April - 31
November 2022 dengan diagnosa hipertensi. Kriteria eksklusi adalah pasien yang
terdiagnosa hipertensi tetapi melakukan kunjungan di luar Poli Umum Puskemas
Maradekaya dan pasien dengan diagnosa selain hipertensi. Data dianalisis
menggunakan Ms Excel.

Hasil: Jumlah kasus hipertensi periode April – November 2022 di Puskesmas


4
Maradekaya adalah 137 pasien. Berdasarkan usia, kasus hipertensi paling banyak
ditemukan pada kelompok usia ≥ 59 tahun (n=94, 68,61 %). Berdasarkan jumlah
kunjungan, Jumlah kunjungan kunjungan pasien hipertensi di Poli Umum
Puskesmas Maradekaya Periode April – November 2021 lebih tinggi
dibandingkan kunjungan pasien hipertensi di Poli Umum Puskesmas Maradekaya
Periode April – November 2022

Kesimpulan: Berbagai macam faktor atau penyebab dapat melatarbelakangi


terjadinya dua permasalahan yang tampak dari hasil analisa data dan perlu
dilakukan perencanaan tindakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan ini.

Kata Kunci: Hipertensi, deskriptif, cross sectional study, literatur review.

5
I. PENDAHULUAN

Hipertensi merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat di


seluruh dunia dimana angka kematian yang disebabkan oleh penyakit ini sendiri
mencapai sekitar 10,7 juta orang per tahun dan jumlah ini melebihi jumlah angka
kematian gabungan dari semua penyakit tidak menular lainnya. Di Asia Tenggara
khususnya, penyakit hipertensi bertanggung jawab atas lebih dari seperenam dari
9 juta kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM) setiap
tahunnya. Kebanyakan orang dengan hipertensi tidak menyadari kondisi mereka
sendiri dan hal inilah penyebab mengapa hanya 15% dari penderita dapat
mengontrol tekanan darahnya dengan baik. Banyak cara yang dapat ditempuh
untuk mengontrol tekanan darah seperti mengurangi dan mengelola stres, makan
diet sehat, aktif secara fisik serta menjaga berat badan yang ideal.1
Hingga saat ini, hipertensi masih menjadi suatu masalah yang cukup besar.
Berdasarkan data dari WHO (World Health Organization), penyakit ini
menyerang sekitar 22% penduduk dunia dan di Asia tenggara, angka kejadian
hipertensi mencapai 36%.2,3 Data riskesdas tahun 2018 mencatat prevalensi
kejadian hipertensi sebesar 34.1%.4 Angka ini mengalami peningkatan yang cukup
tinggi jika dibandingkan dengan data riskesdas tahun 2013 yang mencatat
prevalensi kejadian hipertensi berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah pada
masyarakat Indonesia berusia 18 tahun ke atas sebesar 25.8%. 5 Hal ini dibuktikan
melalui jumlah kunjungan pasien hipertensi di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama yang terus meningkat setiap tahunnya. Prevalensi hipertensi mengalami
peningkatan yang signifikan pada pasien berusia 60 tahun ke atas.6
Data Dinas Kesehatan Kota Makassar menyatakan kasus hipertensi berada
pada urutan ke 2 dari 10 penyakit terbanyak. Prevalensi hipertensi di Kota
Makassar pada tahun 2016 mencapai 27,61% sedangkan angka mortalitasnya
mencapai 18,6%.7 Secara khusus, kasus hipertensi pada Puskesmas Maradekaya
dalam setahun terakhir menempati urutan ke-2 atau ke-3 dari 10 penyakit
terbanyak.
Perlu diketahui bahwa faktor risiko juga berperan penting terhadap
kejadian hipertensi. Apabila faktor risiko diketahui secara dini, maka akan lebih
mudah dilakukan tindakan pencegahan. Saat ini, pemerintah Indonesia mulai
memberikan

6
perhatian lebih terhadap penyakit tidak menular yaitu dengan memaksimalkan
kinerja dalam hal pencegahan dan deteksi dini melalui kegiatan Posbindu (Pos
Bimbingan Terpadu). Salah satunya, jumlah kunjungan pasien hipertensi sejak
terbentuknya Posbindu mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya.9
Penyebab pasti terjadinya hipertensi sampai saat ini masih belum
diketahui dengan jelas. Namun terdapat beberapa faktor risiko terjadinya
hipertensi, seperti jenis kelamin, usia, obesitas, merokok dan kurangnya aktivitas
fisik.9 Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, tujuan
utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi dan karakteristik
pasien hipertensi di Puskesmas Maradekaya sehingga dapat dilakukan observasi
lebih lanjut dan tindakan preventif.

7
II. Profil Puskesmas Maradekaya

Puskesmas Maradekaya sebagai salah satu puskesmas rawat jalan


yang ada dikota Makassar sejak tahun 1984, berada di jalan sungai Saddang
Baru Lorong V No.27 Kecamatan Makassar Kota Makassar dengan luas
wilayah 0,28 Km2 dan jumlah penduduk sebanyak 22.452 jiwa.
Distribusi penduduk tersebar di limah wilayah kelurahan yaitu,

1. Kelurahan Maricaya, 5.865 jiwa

2. Kelurahan Maricaya Baru 7.050 jiwa

3. Kelurahan Maradekaya, 4.247 iwa

4. Kelurahan Maradekaya Utara, 3.227 jiwa

5. Kelurahan Maradekaya Selatan 2.063 jiwa

Jumlah Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Maradekaya sebanyak


28 Posyandu yang tesebar di lima kelurahan antara lain:
1. Kelurahan Maricaya 8 posyandu

2. Kelurahan Maricaya Baru 7 posyandu

3. Kelurahan Maradekaya 5 poayandu

4. Kelurahan Maradekaya 4 posyandu

Pelayanan Jumlah

1. Dokter Umum 2

2. Dokter Gigi 2

3. Tenaga Farmasi 2

4. Tenaga Kesmas 1

5. Tenaga Kesling 2

6. Perawat 4

7. Perawat Gigi 1
8
8. Bidan 4

9. Nutrisionist 1

10. Analis Kesehatan 1

11. Tenaga Administrasi 1

12. Rekam Medis 2

Jumlah Pegawai 23

5. Kelurahan Maradekaya Selatan 4 posyandu

Sumber daya Kesehatan merupakan salah satu factor pendukung


dalam pemyediaan pelayanan Kesehatan yang berkualitas, diharapkan dapat
meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat yang meliputi tenaga
Kesehatan, sarana Kesehatan, dan pembiayaan Kesehatan. Jumlah tenaga
Kesehatan yang terdapat di Puskesmas Maradekaya pada tahun 2022
sebanyak 32 orang dengan berbagai spesifikasi terdiri dari

Program Pokok Pelayanan Puskesmas

Setiap puskesmas mempunyai pelayanan didalam maupun diluar


Gedung. Adapun program pokok pelayanan puskesmas antara lain:
1. Program Promosi Kesehatan (Promkes)

● Penyuluhan Kesehatan

● Sosialisasi Program Kesehatan

● Survey Perilaku Hidup Bersih dsn Sehat

● Penilaian Strata Posyandu

2. Program Pencegahan Penyakit Menular

● Surveilens Terpadu Penyakit

● Pelacakan kasus TB, Kusta, DBD, Malaria, Flu Burung,


ISPA, Diare, Infeksi Menular Seksual, Penyuluhan
penyakit menular
3. Program Pengobatan
9
● Poli umum. Poli gigi

● Apotek

● Unit Gawat Darurat

● Kebidanan

● Rujukan kasus

● Puskel

4. Program Kesehatan Ibu dan Anak

● Antenatal Care dan Post Natal Care

● Petolongan persalinan

● Rujukan ibu hamil resiko tinggi

● Pelayana Neonatus

5. Peningkatan Gizi Masyarakat

● Pemnimbangan bayi Balita

● Perawatan gizi buruk

● Tumbuh kembang anak

● Penyuluhan gizi

6. Program sanitasi dan Kesehatan lingkungan

7. Program pelayanan Kesehatan komunitas

● Kesehatan mata

● Kesehatan hiwa

● Kesehatan lansia

● Upaya Kesehatan sekolah

8. Program pencatatan dan pelaporan

10
Tabel 1.1 Laporan Capaian Jenis Layanan Standard Pelayananan Minimal (SPM) bidang
Kesehatan Puskesmas Maradekaya Tahun 2022

Sasara
No Kegiatan n Hasil Capaian Total 2022
Realisasi % SMT Realisasi % SMT Realisas
      SMT 1 1 SMT 2 2 i %
1 Pelayanan Kesehatan ibu hamil 438 207 47,28 180 41,10 387 88,36
2 Pelayanan Kesehatan ibu bersalin 417 184 44,12 180 43,17 364 87,29
3 Pelayanan Kesehatan bayi baru lahir 398 182 45,73 180 45,23 362 90,95
4 Pelayanan Kesehatan balita 1874 923 49,25 758 40,45 1681 89,70
Pelayanan Kesehatan usia
5 pendidikan dasar 3878 2996 77,26 873 22,51 3869 99,7
6 Pelayanan Kesehatan usia produktif 14193 1658 11,68 1193 8,41 2851 20,09
7 Pelayanan kesehatan usia lanjut 1938 830 42,83 508 26,21 1233 26,56
8 Pelayanan kesehatan hipertensi 4643 593 12,77 640 13,78 1233 26,56
9 Pelayanan Kesehatan diabetes 379 242 63,85 135 35,62 377 99,47
Pelayanan kesehatan orang dengan
10 ganguan jiwa berat 40 25 62,50 20 50,00 45 112,50
pelayanan kesehatan orang dengan
11 terduga TB 88 28 31,82 55 62,50 83 94,32
Pelayanan kesehatan orang dengan
12 resiko HIV 542 156 28,78 135 24,91 291 53,69
77,64

Diagram 1.1 Laporan Capaian Jenis Layanan Standard Pelayananan Minimal (SPM) bidang
Kesehatan Puskesmas Maradekayya Tahun 2022

11
120
100
80
60
40
20
0
Pel Kes bayi baru lahir Sasaran
Pel Kes Ibu bersalin

Pel Kes Balita

Pel Kes usia Pend dasar

P.K Pasien terduga TB


Pel kes Ibu hamil

Pel Kes ODGJ berat


Pel Kes usia lanjut
Pel Kes usia produktif

P.K Pasien resiko HIV


Pel Kes diabtes
Pel Kes hipertensi
Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pada Grafik diatas menunjukkan bahwa target pencapaian SPM PUSKLESMAS


maradekaya terendah pada pelayanan kesehatan usia produktif yaitu 20,09 % , dengan
target sasaran 14.193 pasien dan teralisasi 2851 . Sementara bahwa target pencapaian
SPM PUSKLESMAS maradekayya tertinggi pada pelayanan kesehatan pada pasien orang
dengan gangguan jiwa berat yaitu 112,50% dengan target 40 pasien dan teralisasi 45 .

12
III. PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MARADEKAYA

Jumlah kasus hipertensi di Puskesmas Maradekaya periode 1 April – 31


November 2022 dapat diamati pada Tabel 3.1 dan gambar 3.1 di bawah ini. Total
kasus hipertensi selama periode ini mencapai 137 pasien dimana jumlah kasus
terbanyak didapatkan pada bulan juni sebanyak 36 pasien. Jumlah ini diikuti oleh
jumlah kasus di bulan Mei sebanyak 24 pasien, bulan April sebanyak 22 pasien .

Tabel 3.1 Jumlah kasus hipertensi di Puskesmas Maradekaya periode 1 April – 31


November 2022

No Bulan Total
1 April 22
2 Mei 24
3 Juni 36
4 Juli 18
5 Agustus 0
6 September 15
7 Oktober 11
8 November 11
9 Total 137
10 Presentase 100

13
Diagram 3.1 Jumlah kasus hipertensi di Puskesmas Maradekaya periode 1 April –
31 November 2022

Kasus Hipertensi PKM Maradekaya Periode April -


November 2022
40
35
30
25
20
15 Total
10
5
0

November
Juni

Juli
Mei
April

September

Oktober
Agustus

1 2 3 4 5 6 7 8

Tabel 3.2 dan Gambar 3.2 di bawah ini menampilkan distribusi pasien hipertensi di
Puskesmas Maradekaya berdasarkan usia dari tanggal 1 April sampai dengan 31
November 2022. Dalam pendataan di bawah ini , Usia dikelompokkan menjadi 4
kelompok, yaitu: 15-19 tahun, 20-44 tahun, 45-59 tahun, dan ≥ 59 . Jumlah kasus
tertinggi terdapat pada kelompok usia ≥ 59 tahun dimana jumlah kasus hipertensi di
kelompok ini mencapai 94 pasien (68,61%). Kelompok usia dengan jumlah kasus
tertinggi kedua adalah kelompok usia 45-59 tahun dengan jumlah kasus hipertensi
sebanyak 28 pasien (20,43%), disusul oleh jumlah kasus tertinggi ketiga adalah
kelompok usia 20-44 tahun sebanyak 15 pasien (10,9%)

Tabel 3.2 distribusi pasien hipertensi di Puskesmas Maradekaya berdasarkan usia dari
tanggal 1 April sampai dengan 31 Mei 2022
No Bulan Umur Total
    15-19 20-44 45-59 ≥ 59  
1 April 0 5 2 15 22
2 Mei 0 2 5 17 24
3 Juni 0 1 6 29 36
4 Juli 0 4 4 10 18
5 Agustus 0  0  0 0  0
6 September 0 3 5 7 15

14
7 Oktober 0 0  3 8 11
8 November 0 0  3 8 11
9 Total 0 15 28 94 137
10 Presentase 0 10,9 20,43 68,61 100

Gambar 3.2 Distribusi Pasien Hipertensi Berdasarkan Umur PKM maradekaya Periode
April-November 2022

35
30
25
20
15-19
15
20-44
10 45-59
5 ≥ 59
0

pril ei
Ju
ni Ju
li us be
r er be
r
A M
ust m tob m
Ag pt
e Ok ve
Se No

Tabel 3.3 Perbandingan Data kunjungan pasien hipertensi di Poli Umum


Puskesmas Maradekaya Periode April – November 2021 dan Periode April –
November 2022

Kunjungan Kunjungan pasien


pasien hipertensi hipertensi periode
periode April – April – November
No Bulan November 2021 2022
1 April 60 69
2 Mei 87 87
3 Juni 98 87
4 Juli 85 29
5 Agustus 76 66
6 September 96 50
7 Oktober 257 39
8 November 126 117

15
9 Total 885 544

Gambar 3.3 Perbandingan Data kunjungan pasien hipertensi di Poli Umum


Puskesmas Maradekaya Periode April – November 2021 dan Periode April –
November 2022

900
800
700
600
500
400
Kunjungan 2021
300 Kunjungan 2022
200
100
0
ril ei ni li s r r er tal
Ap M Ju Ju stu be obe mb
u m t e To
Ag epte Ok ov
S N

Jumlah kunjungan kunjungan pasien hipertensi di Poli Umum Puskesmas


Maradekaya Periode April – November 2021 lebih tinggi dibandingkan kunjungan
pasien hipertensi di Poli Umum Puskesmas Maradekaya Periode April – November
2022 dimana jumlah kunjungan pasien hipertensi di poli PKM Maradekaya
Maradekaya Periode April – November 2021 adalah 885 kunjungan .

16
IV. POHON MASALAH

Karakteristik Pasien Hipertensi di PKM


Maradekaya ( April – November 2022)

Menurunnya Jumlah kunjungan


Kelompok pasien terbanyak ada
pada periode april- November
pada usia ≥ 59 tahun
2022 dibandingkan dengan
periode april – November 2021

Penyebab
Penyebab

Aktifitas fisik menurun


Penebalan pembuluh darah arteri Kurangnya kesadaran pasien tentang
Ketidak seimbangan nutrisi pentingnya untuk melakukan follow
Restriksi kalori up secara rutin .
Kurangnya vitamin atau mineral Persepsi salah akan efek konsumsi
Kemapuan kognitif menurun obat jangka panjang
Keterbatasan waktu untuk melakukan
kunjungan karena aktivitas pekerjaan
Lokasi Puskesmas
Kekhawatiran akan infeksi COVID-
19
Tingkat kepuasan menurun

1
V. PLAN OF ACTION

Menanggapi hasil dari analisa data dan pembahasan di atas, maka beberapa aksi tindakan perlu direncanakan untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan yang telah terinvestigasi. Berikut di bawah ini adalah tabel plan of action yang dicanangkan kepada
Puskesmas Maradekaya :

N Kegiatan Tema Kegiatan Pelaksana Jadwal Kegiatan Tar


o get

1
Posbindu Melakukan 10 kegiatan - Staff PKM 1-2 kali seminggu Memberikan pelatihan untuk para
Posbindu yang dicanangkan Maradekaya dan Kader supaya dapat meningkatkan
oleh Kemenkes. Kader wawasan dan pengetahuan mereka
sehingga
dapat membantu edukasi

2 Pelayanan Program Mengelola penderita penyakit - Dokter dan staff Dipromosikan Menambah kapasitas SDM.
Rujuk Balik (PRB) kronis dalam rangka PKM kepada pasien
dan Program peningkatan dan Maradekaya penyakit
Pengelolaan pemeliharaan kesehatan kronis
yang berobat di

1
Penyakit Kronis PKM Maradekaya .

(Prolanis)

3 Evaluasi mutu Melakukan evaluasi - Dokter 1-2 kali per tahun - Meningkatkan dan menjaga
pelayanan berkala menggunakan metode mutu pelayanan kesehatan
kuesioner yang berisi puskesmas.
- Staff PKM
pertanyaan yang
Maradekaya
mengandung unsur tangibles,
reliability, responsiveness, - Mahasiswa
assurance, Program Profesi

dan emphaty.13 Dokter dan


profesi lainnya.

4 Olahraga keliling Berolahraga bersama dengan - Seluruh staff 1 kali seminggu - Meningkatkan aktivitas fisik.
seluruh staff puskesmas dan dan dokter
masyarakat. PKM
- Meningkatkan aktivitas sosial.
Maradekaya

5 Promosi kesehatan Melakukan promosi - Staff dan/atau 1 kali seminggu - Memperluas wawasan dan
kesehatan dengan metode dokter PKM pengetahuan masyarakat
komunikasi, informasi, dan Maradekaya mengenai suatu penyakit.
edukasi (KIE).

1
V1. PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Maradekaya yang berlokasi di di


jalan sungai Saddang Baru Lorong V No.27 Kecamatan Makassar Kota Makassar
dengan luas wilayah 0,28 Km2 dan jumlah penduduk sebanyak 22.452 jiwa .
Studi kasus ini berpusat pada penyakit hipertensi karena menurut data dalam
satu tahun terakhir, kasus hipertensi selalu menempati posisi ke-2 atau ke-3 dari
10 penyakit terbanyak di Puskesmas Maradekaya sehingga penting untuk
mengetahui prevalensi dan karakteristik pasien hipertensi secara detail, berikut
permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam pelayanan kesehatan
masyarakat. Menurut data kasus hipertensi di Puskesmas Maradekaya dari tanggal
1 April sampai dengan 31 November 2022, total jumlah kunjungan pasien
hipertensi ke Poli Umum tercatat sebanyak 544 orang. Jumlah kunjungan ini
lebih rendah dibandingkan kunjungan pada tahun sebelumnya yaitu 885 . Jika
ditelaah lebih lanjut, terdapat beberapa faktor yang mungkin dapat menjelaskan
rendahnya jumlah kunjungan pasien hipertensi padahal hipertensi merupakan
salah satu penyakit terbanyak yang ditemui di Puskesmas. Beberapa faktor ini
dapat meliputi hal-hal seperti:

1. Persepsi masyarakat yang salah akan efek obat dalam jangka panjang. Faktor
ini pernah diulas dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pramesti A., et
al (2020) dimana temuannya menyebutkan bahwa sebagian besar pasien punya
rasa kekhawatiran tentang efek jangka panjang obat-obatan pada kesehatan
mereka secara keseluruhan.21 Penelitian lain menemukan hal yang serupa
bahwa kebanyakan pasien memiliki pengetahuan kurang tentang obat-obatan
sehingga ketakutan dan ketidakpercayaan terhadap kedokteran meningkat.22
2. Mutu pelayanan kesehatan yang rendah sehingga minat untuk melakukan
kunjungan menjadi rendah.10
3. Status pendidikan yang rendah sehingga kesadaran dan pengetahuan akan
kesehatan juga rendah.11 Hal ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
rendahnya pemanfaatan layanan kesehatan.
4. Keterbatasan waktu untuk melakukan kunjungan karena aktivitas pekerjaan.
Hal ini dikarenakan jam operasional pelayanan kesehatan di Puskesmas yang
lebih pendek sehingga pekerja sering pergi ke pusat pelayanan kesehatan lain

20
yang buka di luar jam kerja mereka.12
5. Tingkat kepuasan pelayanan yang rendah sehingga pasien enggan melakukan
kunjungan berulang.13
6. Lokasi puskesmas yang sulit dijangkau atau diakses oleh masyarakat.14
7. Kekhawatiran akan penyebaran virus Covid-19 di era pandemi sehingga pasien
takut untuk melakukan kunjungan ke Puskesmas.15

Hasil data juga menunjukkan bahwa pasien terbanyak ada pada 2


kelompok usia, yaitu kelompok ≥ 59 tahun (94 pasien) dan 40-59 tahun ( 28
pasien). Terdapat beberapa penyebab mengapa kelompok masyarakat pada
rentang usia ini lebih rentan terkena penyakit hipertensi. Thomas W. Buford
(2016) dalam penelitiannya menganalisis hubungan antara hipertensi dan penuaan
dimana beberapa faktor yang biasa ditemukan pada orang tua seperti menurunnya
aktivitas fisik, terjadinya faktor biologis seperti meningkatnya penebalan
pembuluh darah arteri, ketidakseimbangan nutrisi, restriksi atau pembatasan kalori
yang masuk, kurangnya asupan vitamin dan mineral, dan penurunan kemampuan
kognitif.19

21
VII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa data pasien hipertensi di Puskesmas Maradekaya


selama peiode April – November 2022, terdapat dua permasalahan yang terlihat
yaitu jumlah kunjungan pasien hipertensi yang sangat rendah pada periode April
2022- November 2022) jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada tahun
sebelumnya ( April – November 2022 ), dan jumlah pasien terbanyak ada pada
kelompok ≥ 59 tahun (94 pasien) dan 40-59 tahun ( 28 pasien). Berbagai macam
faktor atau penyebab dapat melatarbelakangi terjadinya dua permasalahan ini
seperti mutu pelayanan kesehatan yang rendah, usia lanjut, gaya hidup sedentary ,
obesitas, status sosial ekonomi yang rendah, kurangnya aktivitas fisik. Untuk
membantu mengatasi permasalahan ini, maka dapat perlu dilakukan perencanaan
tindakan seperti meningkatkan aktivitas Posbindu, menggalangkan program PRB
dan Prolanis, analisa berkala mutu pelayanan kesehatan, senam pagi,
melaksanakan KIE, dan pembuatan laporan kesehatan secara berkala.

22
DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization. World Hypertension Day. [Internet]. 2020


[cited 2022 Jun 09]. Available from:
https://www.who.int/southeastasia/news/speeches/detail/world-
hypertension-day

2. World Health Organization. GLOBAL STATUS REPORT on


noncommunicable diseases 2014 & quot;Attaining the nine global
noncommunicable diseases targets; a shared responsibility"
[Internet]. 2014 [cited 2022 Jun 09]. Available
from:
http://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/148114/9789241564854_e
ng.pdf; sessionid=6DA6516D2ED56DF73C8B07A88F7A42D6?
sequence=1

3. World Health Organization. High Blood Pressure: Global and Regional


Overview [Internet]. 2013 [cited 2022 Jun 09]. Available from:
http://www.searo.who.int/entity/world_health_day/leaflet_burden_hbp_wh
d2013 pdf?ua=1

4. Batlibangkes. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia [Internet]. 2018


[cited 2022 Jun 09]. Available
from: http://www.depkes.go.id/article/view/18110200003/potret-sehat-
indonesia-dari riskesdas2018.html

5. Batlibankes. Riset Kesehatan Dasar [Internet]. Jakarta: Badan Penelitian


dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
2013 [cited 2022 Jun 09]. Available from:
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil Riskesdas
2013.pdf

6. Dreisbach A. Epidemiology of Hypertension: Overview, National


Estimates of Hypertension, Worldwide Estimates of Hypertension
[Internet]. Medscape. 2014 [cited 2022 Jun 09]. Available from:
https://emedicine.medscape.com/article/1928048-overview#a2

23
7. Dinas Kesehatan Kota makassar. Profil Kesehatan Kota Makassar.
Makassar; 2016.

8. Puskesmas Maradekaya . Data Sekunder Puskesmas Maradekaya.


Makassar; 2022

9. CDC. High Blood Pressure Risk Factors [Internet]. 2014 [cited 2022 Jun
09]. Available from: https://www.cdc.gov/bloodpressure/risk_factors.htm

10. Akbar H., Amir H., Ningsih S.R., Astuti W. Hubungan Mutu Pelayanan
Petugas Kesehatan Terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien Rawat Jalan
di Puskesmas X. Pena Medika. Des 2020. Vol 10 (2). ISSN : 2086-843X.

11. Rumengan, D. S. S., Umboh , J. M. L., Kandou, G. D. Faktor – Faktor


Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pada
Peserta BPJS Kesehatan Di Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan
Mapanget Kota Manado. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Unsrat
(JIKMU). 2015. Vol 5 No 2.

12. Khesia, Dwimawanti I.H. Analisis kualitas pelayanan kesehatan di


Puskesmas Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang. FISIP
Undip. 2018.

13. Afifah K. Skripsi: Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Minat


Kunjungan Ulang Pasien di Puskesmas Cangkringan Sleman. STIKES
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 2017.

14. Suharmiati, Handayani L., Kristiana L. Faktor-Faktor yang Memengaruhi


Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Daerah Terpencil
Perbatasan di Kabupaten Sambas. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan.
Juli 2012. Vol 15 No 3.

15. Livana PH, Khoerina A., Sofiyan E., Ningsih D.K., Kandar, Suerni T.
Gambaran kecemasan masyarakat dalam berkunjung ke pelayanan
kesehatan pada masa pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Kesehatan Jiwa.
Desember 2020. Volume 2 No 3.

16. Wenger N.K., et al. Hypertension Across a Woman’s Life Cycle. J Am


Coll Cardiol. April 2018. 71(16): 1797–1813. doi:
10.1016/j.jacc.2018.02.033.

24
17. Raza L., et al. Influence of dietary practices on Blood pressure: comparison
between house wives and employed women. Journal of the Pakistan Medical
Association. Juni 2019. 69(6):857-863.

18. Kharisyanti F., Farapti F. Status Sosial Ekonomi dan Kejadian Hipertensi.
Journal of Biomedical Science and Engineering (JBISE). Oktober 2017.
DOI:10.30597/mkmi.v13i3.2643.

19. Buford TW. Hypertension and aging. Ageing Res Rev. 2016;26:96-111.
doi:10.1016/j.arr.2016.01.007.

20. Kemenkes RI. Pedoman Umum Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak
Menular. 2014. http://p2ptm.kemkes.go.id › uploads › 2016/10.

21. Pramesti A., Ichsan B., Romadhon Y.A., Dasuki M.S. Faktor-Faktor
Penyebab Ketidakpatuhan Berobat Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Kartasura: Studi Kualitatif. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. 2020. ISSN: 2721-2882.
22. Pagès-Puigdemont, N., Mangues, M.A., Masip, M., Gabriele, G., Fernández-
Maldonado, L., Blancafort, S. & Tuneu, L. Patients’ Perspective of
Medication Adherence in Chronic Conditions: A Qualitative Study. Advances
in Therapy. 2016. 33(10), pp.1740– 1754.

25

Anda mungkin juga menyukai