Informasi Tambahan
1. Faktor lingkungan/psikososial
a. Konflik keluarga.
e. Riwayat kehamilan dengan eklampsia, perdarahan antepartum, fetal distress, bayi lahir
dengan berat badan lahir rendah, ibu merokok masa hamil, dan alkohol.
5. Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama Orang tua dan saudara penderita ADHD
memiliki risiko hingga 2- 8 x terdapat gangguan ADHD.
6. Faktor genetik. Terdapat mutasi gen pengkode neurotransmiter dan reseptor dopamin(D2
dan D4) pada kromosom 11p.
Etiologi
ADHD merupakan kondisi heterogen dimana tidak hanya satu penyebab yang diidentifikasi.
Diperkirakan adanya peranan faktor genetik dan lingkungan mempunyai pengaruh penting
terhadap perkembangan fetus dan postnatal yang kemudian berpengaruh pada terjadinya
ADHD pada anak-anak usia dini. Adapun faktor-faktor yang meningkatkan resiko terjadinya
ADHD dihubungkan dengan genetik, perkembangan, keracunan, post infeksi, dan post
trauma.
Epidemiologi
Angka perihal sahnya ADHD di seluruh dunia diperkirakan mencapai hingga lebih dari 5 %.
Dilaporkan lebih banyak terdapat pada laki-laki dibandingkan dengan wanita. Di Amerika
Serikat, penelitian menunjukkan perihal ADHD mencapai 7%.
Prognosis
Tatalaksana
Terapi yang diberikan untuk tatalaksana pasien ADHD mesti dilaksanakan secara
menyeluruh, dimulai dari Edukasi dengan keluarga, terapi perilaku hingga penatalaksanaan
dengan obat-obatan farmasi. Beberapa terapi yang bisa diberikan adalah,
- Terapi Obat-obatan
- Terapi biomedis
- Terapi behaviour
Terapi cognitive behaviour untuk membantu anak dengan ADHD untuk beradaptasi skill dan
memperbaiki kemampuan untuk memecahkan persoalan.