Pengertian Merupakan alur tes diagnostik HIV untuk menentukan diagnosis dan tatalaksana
pasien HIV/AIDS
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Nomor ….. tentang Kebijakan Pelayanan Penanggulangan
HIV/AIDS di Rumah Sakit Awal Bros Batam.
Prosedur 1. Dokter yang memeriksa atau merawat pasien menawarkan pemeriksaan tes HIV
kepada pasien antara lain :
a. Populasi Kunci (Pekerja seks, Penasun, LSL, Waria) dan diulang minimal
setiap 6 bulan sekali
b. Pasangan ODHA
c. Ibu hamil di wilayah epidemi meluas dan epidemi terkonsentrasi
d. Pasien TB
e. Semua orang yang berkunjung ke fasyankes di daerah epidemi HIV meluas
f. Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS)
g. Pasien Hepatitis
h. Warga Binaan Pemasyarakatan
i. Lelaki Beresiko Tinggi (LBT)
2. Dokter meminta izin untuk melakukan tes HIV pada anak dari orang tua/wali
yang memiliki hak hukum atas anak tersebut (contoh nenek/kakek/orang tua
asuh, bila orang tua kandung meninggal atau tidak ada) merujuk pada peraturan
lain terkait anak.
3. Dokter memberikan informasi singkat tentang pemeriksaan HIV seperti alur
dalam SPO berikut.
4. Jenis pemeriksaan laboratorium HIV dapat berupa:
1) Tes serologi
Tes serologi terdiri atas:
a. Tes cepatTes cepat dengan reagen yang sudah dievaluasi oleh
institusi yang ditunjuk Kementerian Kesehatan, dapat mendeteksi
baik antibodi terhadap HIV-1 maupun HIV-2. Tes cepat dapat
dijalankan pada jumlah sampel yang lebih sedikit dan waktu tunggu
untuk mengetahui hasil kurang dari 20 menit bergantung pada jenis
tesnya dan dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih.
b. Tes Enzyme Immunoassay (EIA)
Tes ini mendeteksi antibodi untuk HIV-1 dan HIV-2. Reaksi
antigen-antibodi dapat dideteksi dengan perubahan warna.
c. Tes Western Blot
Tes ini merupakan tes antibodi untuk konfrmasi pada kasus yang
sulit
Bayi dan anak umur usia kurang dari 18 bulan terpajan HIV yang tampak sehat
dan belum dilakukan tes virologis, dianjurkan untuk dilakukan tes serologis
ALUR DIAGNOSIS HIV/AIDS
Bayi dan anak umur kurang dari 18 bulan dengan gejala dan tanda diduga
disebabkan oleh infeksi HIV harus menjalani tes serologis dan jika hasil tes
tersebut:
a. Reaktif diikuti dengan tes virologis.
b. Non reaktif tetap harus diulang dengan pemeriksaan tes serologis pada
usia 18 bulan.
Pada bayi dan anak umur kurang dari 18 bulan yang sakit dan diduga
disebabkan oleh infeksi HIV tetapi tes virologis tidak dapat dilakukan, diagnosis
ditegakkan menggunakan diagnosis presumtif. Pada bayi dan anak umur kurang
dari 18 bulan yang masih mendapat ASI, prosedur diagnostik awal dilakukan
tanpa perlu menghentikan pemberian ASI. Anak yang berumur di atas 18 bulan
menjalani tes HIV sebagaimana yang dilakukan pada orang dewasa.
Bagan 1. Diagnosis presumtif infeksi HIV pada bayi dan anak umur kurang dari 18
bulan
2. Diagnosis presumtif infeksi HIV pada bayi dan anak umur kurang dari 18 bulan
Bila ada bayi dan anak berumur kurang dari 18 bulan dan dipikirkan terinfeksi
HIV, tetapi perangkat laboratorium untuk HIV DNA kualitatif tidak tersedia,
tenaga kesehatan diharapkan mampu menegakkan diagnosis dengan cara diagnosis
presumtif.
ALUR DIAGNOSIS HIV/AIDS
Bagan 2. Alur diagnosis HIV pada anak >18 bulan, remaja, dan dewasa
ALUR DIAGNOSIS HIV/AIDS
Riwayat Dokumen
Revisi No Dokumen Ringkasan Perubahan
00 SPO/Yan&JangMed/YanMed/../20 -