Anda di halaman 1dari 14

.

0%6-
5FLOJL'BTJMJUBTJ

PELATIHAN CALON PELATIH (PCP)


PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2019
MATERI
TEKNIK FASILITASI

PELATIHAN CALON PELATIH


PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT
P
KEMENTERI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2019

i


TEKNIK FASILITASI

Waktu
2 JP
A. PENDAHULUAN
CALON PELATIH PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA

Proses belajar memerlukan metode khusus yang jelas as untuk mencapai tujuan

catatan,
Unit:

teknik

c. ATK: kertas plano,

kertas,

personal computerr

proyektorr
untuk diskusi terkait
b. Daftar pertanyaan

spidol, pena, kertas


post-it berwarna,

atau
Alat/Bahan/ Sumber pembelajaran yang efektif dan efisien. Metodologi pembelajaran merupakan cara-cara

untuk presentasi
lem, dan gunting
d. Proyektor LCD
dalam melakukan aktivitas antara pendidik dan peserta didik ketika berinteraksi dalam
Teknik Fasilitasi proses belajar. Pendidik perlu mengetahui dan mempelajari metode pengajaran agar

g. Microphone
a. Presentasi

penempel
dapat menyampaikan materi dan memberikan pengertian yang baik kepada peserta

fasilitasi
dengan

e. Laptop
kertas
didik. Metode pengajaran dipraktikkan saat mengajar dan dibuat semenarik mungkin

f. Layar
LCD
agar peserta didik mendapat pengetahuan dengan efektif dan efisien.

Andragogi adalah suatu model pembelajaran peserta didik yang telah menginjak usia
dewasa. Andragogi disebut juga sebagai teknologi pelibatan orang dewasa dalam
c. Demonstrasi

pembelajaran. Proses pembelajaran dapat terjadi dengan baik bila metode dan teknik
Metode
1) Menjelaskan teknik fasilitasi a. Ceramah
pembuka sesi pembelajaran b. Diskusi

pembelajaran melibatkan peserta didik. Keterlibatan diri adalah kunci keberhasilan


MATERI TEKNIK FASILITASI

dalam pembelajaran orang dewasa. Oleh karena itu, pendidik hendaknya mampu
membantu peserta didik untuk: (a) mendefinisikan kebutuhan belajar, (b) merumuskan
tujuan belajar, (c) ikut serta memikul tanggung jawab dalam perencanaan dan
diskusi dan pemaparan hasil
1) Menjelaskan teknik fasilitasi

1) Menjelaskan tentang teknik

1) Menjelaskan tentang teknik

penyusunan pengalaman belajar, dan (d) berpartisipasi dalam mengevaluasi proses dan
SILABUS

hasil kegiatan belajar. Dengan demikian setiap pendidik harus melibatkan peserta didik
1) Mempraktikkan teknik
penggugah semangat.
fasilitasi penutup sesi

seoptimal mungkin dalam kegiatan pembelajaran.


Indikator

diskusi kelompok


Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia
pembelajaran

Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah


fasilitasi

memperhatikan proses pembelajaran dalam upaya melaksanakan pelatihan calon pelatih


pendidikan keluarga. Oleh karena itu, Kegiatan Pelatihan Calon Pelatih Pendidikan
Keluarga perlu diadakan bagi calon pelatih agar menguasai teknik-teknik khusus dalam
memfasilitasi proses pembelajaran orang dewasa sehingga tercipta pendidikan keluarga
yang efektif dan efisien.
pemaparan hasil diskusi

e. Mensimulasikan Teknik


fasilitasi pembuka sesi

fasilitasi penutup sesi

penggugah semangat
fasilitasi diskusi dan
a. Memahami teknik

b. Memahami teknik

c. Memahami teknik

d. Memahami teknik

B. TUJUAN
Setelah mengikuti sesi ini, para peserta diharapkan mampu:
Tujuan

1. memahami teknik fasilitasi pembuka sesi,


PELATIHAN

kelompok

2. memahami teknik fasilitasi diskusi dan pemaparan hasil diskusi kelompok,
fasilitasi

3. memahami teknik fasilitasi penutup sesi,


4. memahami teknik penggugah semangat,
5. Mensimulasikan teknik fasilitasi.
P

No Materi

Fasilitas
Teknik

C. HASIL YANG DIHARAPKAN


C. DIHA
Hasil yang ingin dicapa
dicapai dari sesi ini adalah:
i

1. adanya pemahaman
1. pemahama peserta tentang teknik fasilitasi pembuka sesi pembelajaran,
1.

ii 1
 

2. adanya pemahaman peserta tentang teknik fasilitasi diskusi dan pemaparan hasil
diskusi kelompok,
3. adanya pemahaman peserta tentang teknik fasilitasi penutup sesi pembelajaran, Petunjuk Umum
4. adanya pemahaman peserta tentang teknik penggugah ah semangat, dan
5. adanya keterampilan peserta dalam menerapkan teknik
knik fasilitasi. erta agar pelaksanaan sesi ini
Fasilitator berperan memfasilitasi proses pembelajaran peserta
dapat berjalan dengan baik. Berikut beberapa petunjuk umum dalam sesi ini.
D. MANFAAT
Manfaat dari materi ini adalah peserta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan 1. Fasilitator berperan memfasilitasi proses pembelajaran peserta.
yang tepat mengenai teknik fasilitasi dan pengelolaan teknik fasilitasi dalam 2. Fasilitator berperan aktif untuk menciptakan atmosfer belajar yang aktif
pembelajaran. partisipatif.
 3. Fasilitator bekerja sama dengan co-fasilitator dalam proses belajar peserta.
E. DAMPAK 4. Fasilitator mengatur peserta duduk dalam kelompok-kelompok, disarankan
Dampak yang diharapkan dari materi ini adalah: menggunakan format melingkar.
1. terlaksananya pembelajaran menggunakan teknik fasilitasi dengan pendekatan 5. Fasilitator menyiapkan bahan presentasi tentang teknik fasilitasi.
pembelajaran orang dewasa (andragogi) yang aktif, interaktif kreatif, efektif, dan 6. Fasilitator menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam sesi.
menyenangkan sehingga program tersebut dapat dilaksanakan di satuan 7. Fasilitator melakukan refleksi dan penguatan di setiap akhir sesi.
pendidikan sesuai dengan petunjuk teknis yang telah diterbitkan, dan
2. diterapkannya teknik fasilitasi yang tepat dalam pembelajaran.
Sumber dan Bahan

F. PEMBELAJARAN 1. Paparan materi teknik fasilitasi;
2. Ringkasan materi teknik fasilitasi;
3. Daftar pertanyaan kunci teknik fasilitasi; dan
Pertanyaan Kunci 4. Alat Tulis Kantor (ATK), seperti kertas plano, spidol, pena, Post-
it berwarna, kertas catatan, penempel kertas, lem, dan gunting.
Beberapa pertanyaan kunci yang perlu dijawab dari sesi ini antara lain:
1. Apa pengertian pembelajaran orang dewasa (andragogi)
2. Apa pengertian fasilitator? Waktu
3. Apa pengertian teknik fasilitasi?
4. Apa saja yang termasuk teknik fasilitasi? Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 120 menit. Rincian alokasi waktu
5. Apa pengertian teknik fasilitasi pembuka sesi pembelajaran? dapat dilihat pada setiap tahapan pelaksanaan sesi.
6. Apa saja yang termasuk teknik fasilitasi pembuka sesi pembelajaran?
7. Apa pengertian teknik fasilitasi diskusi dan pemaparan hasil diskusi kelompok;
8. Apa saja yang termasuk teknik fasilitasi diskusi dan pemaparan hasil diskusi
kelompok;
Metode
9. Apa pengertian teknik fasilitasi penutup sesi pembelajaran?
10.Apa saja yang termasuk teknik fasilitasi penutup sesi pembelajaran?
11.Apa pengertian teknik penggugah semangat? Metode yang digunakan pada sesi ini adalah:
12. Apa saja yang ter
12.Apa termasuk teknik penggugah semangat? 1. ceramah;;
13.
13.Bagaimana
Bagaimana cara mmelakukan teknik-teknik fasilitasi tersebut? 2. diskusi; dan
2.
3.
3. demonstrasi.

2 3
 

No Kegiatan Waktu
1. Fasilitator menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik
knik fasilitasi diskusi 10 menit
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
K) dan pemaparan hasil diskusi kelompok dan bentuk-bentuknya.
entuknya.
2. Fasilitator meminta peserta untuk mendemonstrasikan
sikan teknik fasilitasi 20 menit
Penggunaan TIK untuk mendukung sesi ini antara lain: diskusi dan pemaparan hasil diskusi kelompok.
1. proyektor LCD; 20
Kegiatan 4: Teknik fasilitasi penutup sesi pembelajaran
2. laptop atau personal computer untuk presentasi; dan menit
3. layar proyektor LCD. 1. Fasilitator menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik fasilitasi penutup 10 menit
sesi pembelajaran dan bentuk-bentuknya.
Ringkasan Sesi 2. Fasilitator meminta peserta untuk mendemonstrasikan teknik fasilitasi 10 menit
penutup sesi pembelajaran.
20
Kegiatan 5: Teknik penggugah semangat.
menit
WĞŶŐĂŶƚĂƌ <ĞŐŝĂƚĂŶ/Ŷƚŝ ZĞĨůĞŬƐŝ WĞŶŐƵĂƚĂŶ
1. Fasilitator menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik penggugah 10 menit
ϱDĞŶŝƚ ϭϭϬDĞŶŝƚ ϯDĞŶŝƚ ϮDĞŶŝƚ
semangat dan bentuk-bentuknya.
2. Fasilitator meminta peserta untuk mendemonstrasikan teknik penggugah 10 menit
semangat.
Kegiatan 6: Penerapan teknik fasilitasi dalam penyampaian 10
materi menit
Langkah-langkah Kegiatan 1. Fasilitator menjelaskan penerapan teknik fasilitasi dalam penyampaian
materi dan membuka sesi tanya jawab.

No Kegiatan Waktu Refleksi 3 menit
Pengantar 5 menit 1. a.Fasilitator memberikan pertanyaan tentang:
1)pemahaman peserta mengenai teknik fasilitasi.
1. Fasilitator mengucapkan salam dan melakukan penyegaran (energizer). 3 menit
2)penerapan teknik fasilitasi dalam penyampaian materi.
2. Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan hasil yang 2 menit
b.Fasilitator meminta peserta menuliskan rencana aksi terkait teknik
diharapkan dari kegiatan sesi ini.
fasilitasi dalam buku tindak lanjut.
110
Kegiatan Inti Penguatan 2 menit
menit
1. Fasilitator memberikan penguatan tentang teknik fasilitasi. 1 menit
10
Kegiatan 1: Pengantar teknik fasilitasi 2. Fasilitator mendorong peserta untuk membaca bahan-bahan bacaan lainnya 1 menit
menit
terkait teknik fasilitasi.
1. Fasilitator menjelaskan pengertian fasilitasi, peran fasilitator dan sikap 5 menit
fasilitator.
2. Fasilitator menjelaskan jenis-jenis teknik fasilitasi. 5 menit
20
Kegiatan 2: Teknik fasilitasi pembuka sesi pembelajaran
menit
1. Fasilitator menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik fasilitasi pembuka 10 menit
sesi pembelajaran dan bentuk-bentuknya.
2. Fasilitator mem
meminta peserta untuk mendemonstrasikan teknik fasilitasi 10 menit
pembuka sesi pe
pembelajaran.
Kegiatan 3: TeTeknik fasilitasi diskusi dan pemaparan hasil 30
diskusi kelompok
kelomp menit

4 5
 

RINGKASAN MATERI berubah ke arah kemandirian. Karena konsep ini, orang dewasa membutuhkan penghargaan
TEKNIK FASILITASI dari orang lain sebagai manusia yang dapat mengarahkan diri sendiri.
ri. Jika dia menghadapi situasi
yang tidak memungkinkan dirinya menjadi self directing, akan timbul
mbul reaksi tidak senang atau
menolak.
A. PENDAHULUAN
Kedua, karena sudah matang dengan pengalaman, orang dewasa menjadi sumber belajar yang
Kegiatan peningkatan kapasitas bagi orang dewasa membutuhkan perhatian tersendiri
kaya sekaligus menjadi dasar untuk belajar sesuatu yang baru. Oleh karena itu, dalam andragogi
terutama dalam pendekatan yang digunakan. Hal ini penting mengingat karakter orang dewasa
pembelajaran harus mengurangi metode ceramah dan menggantinya dengan metode lain yang
dengan segenap pengalaman dan pengetahuan yang telah dimilikinya harus diapresiasi dan
mengutamakan keaktifan peserta. Hal ini selaras dengan prinsip pembelajaran umum yang
dijadikan dasar bagi pemecahan masalah.
meyakini bahwa belajar dengan berbuat lebih efektif jika dibandingkan dengan belajar yang
hanya melihat dan mendengarkan.
Ketiga, kesiapan belajar orang dewasa bukan hanya paksaan akademik, tetapi juga kebutuhan
hidup dan untuk melaksanakan tugas peran sosialnya, seperti peran sebagai pekerja, orang tua,
pemimpin suatu organisasi, dan lain-lain.
Keempat, orang dewasa memiliki kecenderungan orientasi belajar yang berdasar pada
pemecahan masalah kehidupan (problem-centered orientation).
Oleh karena itu, teknik fasilitasi kegiatan peningkatan kapasitas bagi orang dewasa menjadi
salah satu teknik penting yang harus dikuasai oleh calon fasilitator program Direktorat
Pembinaan Pendidikan Keluarga agar tujuan kegiatan dapat tercapai dengan efektif.

B. ISI MATERI


1. Pengertian Fasilitasi
Fasilitasi berasal dari kata facil yang bermakna ‘memudahkan’, teknik fasilitasi berarti cara
untuk membuat mudah suatu proses. Orang yang melakukan fasilitasi disebut sebagai
fasilitator. Tugas fasilitator adalah merencanakan, membimbing, dan mengelola kelompok
atau kelas dalam suatu acara serta memastikan tujuan tercapai secara efektif dengan
partisipasi peserta yang memadai. Perlu diingat bahwa fasilitator bukanlah penyuluh atau
Pendekatan pembelajaran dalam pelatihan bagi orang dewasa dikenal dengan pendekatan juru penerang (jupen) yang merupakan petugas penyampai informasi dari lembaga formal
andragogi. Andragogi Berasal dari kata andra yang berarti ‘dewasa’ dan agogos yang bermakna atau pemerintah. Fasilitator adalah orang yang bertugas mengelola proses dialog.
‘memimpin’. Teknik fasilitasi dengan pendekatan andragogi mangutamakan peran dari peserta, Keberadaan fasilitator dapat mendukung kegiatan belajar agar peserta bisa mencapai tujuan
sedangkan tugas fasilitator mengarahkan, mempermudah masalah, dan berusaha menyimpulkan belajarnya. Fasilitator mendorong peserta untuk percaya diri dalam menyampaikan
ide gagasan dari peserta. Metode ini tepat jika peserta telah memiliki pengetahuan dan pengalaman dan pikirannya, mengajak peserta dominan untuk mendengarkan. Fasilitator
pengalaman yang cukup untuk diterapkan dalam lembaga pendidikan tingkat atas dan memperkenalkan teknik-teknik komunikasi untuk mendorong partisipasi. Fasilitator
pendidikan tinggi. Metode ini menganalogikan bahwa peserta adalah sebuah gelas yang sudah menggunakan media yang cocok dengan kebutuhan peserta dan membantu proses belajar
terisi air tetapi belum penuh. Tugas fasilitator adalah memenuhi gelas hingga tumpah dengan atau komunikasi menjadi lebih efektif. Peran fasilitator ini harus dikurangi secara bertahap
cara mengeksplorasi ide peserta. Metode ini dapat didukung bila terjadi umpan balik (Feed dan diserahkan kepada peserta. Dengan membatasi waktu dari fasilitator, proses
back) agar fasilitator tidak mendominasi forum. pembelajaran bisa diambil alih oleh peserta sehingga pembelajaran bisa berjalan sebagai
inisiatif sendiri.
Malcom Knowles,, (dalam
( Sunhaji, 2013:5) mengembangkan konsep andragogi ke dalam empat
a. Perbedaan antara g
a. guru, penyuluh, pelatih, dan fasilitator
asumsi pokok yakni: Ada perbedaan pendekatan
pendek antara proses fasilitasi dengan pengajaran, penyuluhan, dan
Pertama, individu tumbuh dan berkembang dengan konsep diri yang bergerak dari konvensional. Tiap pendekatan memiliki tujuan yang berbeda.
pelatihan konvensiona
ketergantungan total menuju pengarahan diri sendiri. Misalnya, usia anak-anak masih memiliki
ketergantungan terhadap or
orang tuanya, sedangkan menginjak dewasa konsep dirinya telah

6 7
 

Pengajaran/penyuluhan/pelatihan Fasilitator belajar. Fasilitator juga memiliki tugas menjadi sumber belajar dan menjadi peserta
konvensional yang selalu tertarik belajar berbagai hal dari pengalaman para peserta.
menyampaikan materi atau pengetahuan mengarahkan hkan peserta untuk dapat
agar peserta paham dan terampil mengambilil pelajaran menurut peserta Jendela kedua: aku tidak tahu, kamu tahu. Seorang fasilitator
tator perlu meyakini bahwa
sendiri dirinya selalu bisa belajar dari siapa saja. Bila meyakini
kini hal itu, fasilitator bisa
harus ahli dalam materi tersebut paham dengan
engan materi yang akan dibahas mendorong masyarakat untuk mau belajar dari orang lain. Sikap mau belajar dari orang
bersama lain yang memiliki pendidikan rendah atau tidak berpengalaman membutuhkan
mengajar belajar bersama peserta kerendahan hati. Namun, setiap orang pasti memiliki pengalaman yang dapat dibagi
cenderung lebih aktif, peserta pasif memfasilitasi peserta untuk aktif dan dan pendapat yang bisa dikemukakan kepada orang lain.
mandiri
menggunakan proses satu arah merancang proses yang partisipatif dan Jendela ketiga aku tahu, kamu tidak tahu. Sesuai dengan namanya, fasilitator sebaiknya
menyenangkan menguasai pengembangan dan penggunaan media-media komunikasi dan pembelajaran
langsung memberikan kesimpulan untuk mengelola proses belajar dan menghasilkan dalam menjalankan tugasnya. Selain itu seorang fasilitator juga bertugas untuk
diterapkan peserta kesimpulan bersama membelajari peserta tentang cara menggunakan berbagai media informasi dan
materi yang diberikan berdasar pengetahuan materi yang dibahas berdasar dari pembelajaran.
yang dipahami pelatih atau guru pengalaman peserta
peserta diasumsikan memiliki sedikit peserta diasumsikan memiliki pengalaman Jendela keempat: aku tidak tahu, kamu tidak tahu. Fasilitator tidak harus tahu semuanya
pengetahuan sehingga perlu dipahamkan dan pengetahuan yang perlu digali dan karena tidak seorangpun yang bisa tahu segalanya. Kita hanya harus tahu apa yang kita
dengan materi dibagikan antarpeserta tidak tahu sebagai kebutuhan kita untuk belajar.
Tugas seorang fasilitator bukanlah memberikan sebanyak-banyaknya informasi kepada
b. Peran Fasilitator
masyarakat, tetapi membangun kegiatan yang menimbulkan kebutuhan untuk belajar
Seseorang yang terbiasa menyuluh atau menjadi guru, membangun proses
dan belajar secara terus-menerus.
pembelajaran yang partisipatif pada awalnya akan sulit. Dalam memfasilitasi kegiatan
pembelajaran masyarakat, fasilitator tidak perlu tahu semua pengetahuan. Dengan Strategi yang dapat dilakukan untuk melibatkan peserta secara aktif dapat dilakukan
menggunakan permainan Menit Jendela Johari Menit, kita dapat melihat peran fasilitator melalui teknik 5W dan 1H :
dalam kegiatan pembelajaran masyarakat. a)Menceritakan atau Menguraikan
Fasilitator mengajukan pertanyaan apa (what) terlebih dahulu sehingga masyarakat
bisa menceritakan pengalamannya, lalu melanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan
yang bersifat kapan (when) hal itu terjadi? di mana (where) hal itu terjadi? siapa
(who/whom) yang terlibat?
b)Menjelaskan dan Menganalisis
Bila diskusi mulai hidup dengan cerita-cerita peserta, fasilitator bisa melontarkan
pertanyaan tentang proses, seperti Bagaimana kejadian itu terjadi? Ceritakan
prosesnya secara runtut setelah itu dilanjutkan dengan pertanyaan analitis, seperti
Mengapa hal itu terjadi menurut Anda?
c)Menarik Kesimpulan
Meskipun sedang membahas suatu topik, kita akan mendapat banyak aspek menarik
Jendela pertama: aku tahu, kamu tahu. Topik yang dibahas dalam kegiatan pembelajaran yang terkait dengan topik tersebut dan menjadikan diskusi berkembang (meluas).
biasanya
y berkisar mengenai topik-topik yang ada dalam keseharian atau kehidupan Fasilitator dapat m
mengajak peserta mempersempit pembahasan pada beberapa hal
masyarakat sendiri. Dalam membahas topik-topik tersebut, tugas fasilitator adalah paling penting atau menarik dari topik tersebut dengan melontarkan pertanyaan,
membangun proses dialogis para peserta untuk menanggapi, menganalisis, dan seperti Apa hal-hal penting atau menarik yang muncul dari peristiwa atau kejadian di
mengembangkan gagasan
gag berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya sendiri. Tugas atas? Kesimpulan apa
ap yang bisa kita tarik dari kejadian atau peristiwa tadi?
pokok seorang fasilit
fasilitator adalah menjadikan peserta sumber belajar sekaligus peserta

8 9
 

d)Menarik Pelajaran 3) Awali dengan pertanyaan mudah yang dapat dijawab langsung berdasar
keseharian. Biasanya menggunakan kata tanya apa atau bagaimana.
Peserta diajak mengubah kesimpulan menjadi pelajaran-pelajaran
ran-pelajaran (lesson learneds)
4) Untuk pertanyaan sensitif, fasilitator dapat mengggunakan
unakan pertanyaan orang ke-
atau tanggapan pribadi dengan melontarkan pertanyaan,
an, seperti, apa arti penting dari
3 agar peserta tidak merasa dihakimi atau malu.. Contohnya, “Menurut Ibu,
kejadian/peristiwa itu menurut Anda?
mengapa ada orang yang tidak pernah marah pada anaknya?”
naknya?”
e)Mengembangkan Gagasan Penerapan
5) Saat peserta terlihat pesimis di tengah diskusi, gunakan pertanyaan untuk
Peserta diajak merumuskan gagasan kongkrit, seperti Apa tindakan yang bisa
mengajak peserta mengingat keberhasilan di masa lalu.
dilakukan untuk menerapkan pelajaran atau hikmah di atas? Sampaikan berdasarkan
pendapat perorangan. Bagaimana cara melakukannya? Uraikan menjadi langkah-
b. Mendengar aktif
langkah untuk mengongkritkan gagasan tindakan di atas.
Fasilitator tidak hanya berkomunikasi satu arah, melainkan lebih banyak menjadi
c. Sikap Fasilitator pendengar
Berikut sikap-sikap yang harus dimiliki seorang fasilitator: 1) Simak perkataan peserta. Tanggapi pembicaraan dengan ekspresi wajah yang
a. Empati sesuai (senyum, prihatin, dan lainnya)
Ikut merasakan dan menghargai pengalaman dan perasaan peserta. Tidak 2) Beri tanggapan berupa pertanyaan untuk menggali pengalaman peserta.
meremehkan peserta dengan hadir sepenuh hati dan sepenuh tubuh. Contoh, “Oya?, contohnya bagaimana, Bu?”
b. Peka terhadap situasi pertemuan 3) Konfirmasi pendapat peserta dengan menyatakannya kembali. Jangan terburu-
Mengetahui kapan peserta merasa bersemangat, bosan, mengantuk, tahu kapan buru menyimpulkan. Tanyakan apakah pernyataan kita betul.
harus bicara, berhenti dan bertanya. 4) Jangan memotong pembicaraan, kecuali jika topik sudah jauh melenceng. Ajak
c. Tidak hanya memikirkan target penyampaian materi (hasil), melainkan proses peserta kembali ke topik dengan sopan. Misalnya, “Wah, menarik sekali, Pak.
belajar para peserta. Mungkin kita lanjutkan kembali nanti, sementara ini kita kembali ke topik awal, Pak.”
d. Percaya diri
Yakin mampu mengajak peserta belajar bersama. Tidak malu meskipun harus c. Komunikasi
berhadapan dengan peserta yang berbeda usia, kelas sosial, ekonomi, pendidikan, Hal utama yang dilakukan fasilitator adalah menjalin komunikasi yang baik.
dan lain-lain. 1) Bicara atau bertanya dengan bahasa sederhana tapi jelas,
e. Jujur, terbuka, apa adanya saat merespon peserta 2) Gunakan kalimat singkat dan langsung ke tujuan,
Tidak menunjukkan sikap dibuat-buat atau berpura-pura. Misalnya, “Bapak, putra Anda yang SMA itu masih sering ngajak ngobrol?”
f. Ramah, semangat, dan luwes 3) Perkenalkan diri dan hafalkan nama peserta. Supaya bisa menghafal, gunakan saat
Mampu membuat suasana hangat, akrab, dan peserta merasa diperhatikan. memanggil dan ulangi dalam kalimat. Misalnya, “Ibu Bapak, ada yang akan
g. Hormat terhadap peserta secara sederajat menanggapi pertanyaan ini? Ya, Ibu Asih kan?” (sambil mendekati ibu tersebut
Menghargai pengetahuan, pengalaman, tradisi dan kepercayaan yang dianut peserta. untuk memberikan kesempatan menanggapi.
h. Tidak menonjolkan diri sendiri, menggurui, atau merasa paling ahli
Tidak terpancing untuk menjawab setiap pertanyaan. d. Bahasa tubuh
i. Obyektif Bahasa tubuh adalah bentuk komunikasi nonverbal
Obyektif adalah sikap untuk berada pada posisi netral atau tidak memihak. 1) Tatap mata peserta. Jangan bicara sambil melihat lantai, langit-langit, atau kertas
2. Keterampilan fasilitator catatan.
a. Bertanya 2) Bergerak secukupnya, misalnya tangan menunjuk pada poster. Jangan gugup,
Tugas utama fasilitator adalah bertanya, memancing pengalaman peserta, bukan misalnya tangan memainkan spidol, kaki melangkah ke depan ke belakang seperti
mengajari. Pertanyaan yang baik akan membuat peserta belajar dari pengalamannya tanpa tujuan.
dan menemukan so solusi sendiri tanpa merasa digurui. 3)
) Usahakan setara atau melebur dengan peserta, misalnya duduk sama rendah
1)
1) Gunakan pertanyaan
perta yang menggali pengalaman peserta didasari rasa ingin tahu ketika peserta sedang duduk di lantai berdiskusi dan mengerjakan tugas
2) Gunakan jenis pertanyaan terbuka (pertanyaan yang yang jawabannya berupa
2) kelompok
misalnya, “Bisa diceritakan, Bu, apa yang dilakukan putranya kalau sedang
cerita), misalny
marah?”

10 11
 

e. Mengarahkan orang 5) Bagaimana peserta mendapat pemahaman yang sama ma tentang tujuan pelatihan
Fasilitator mengarahkan lalu lintas informasi agar peserta mengalami proses atau tujuan sesi tertentu?
pembelajaran yang baik. 6) Jika pelatihan harus dibagi menjadi beberapa sesi, berapa lama alokasi waktu
1) Pelajari hal yang akan disampaikan agar pembicaraan
an tidak melenceng dari topik. setiap sesi?
2) Dorong semua peserta untuk berpartisipasi dalam m menjawab pertanyaan atau 7) Akankah semua peserta dilibatkan pada setiap sesinya?
ya? atau hanya beberapa saja?
diskusi, terutama peserta yang pendiam. Jangan membiarkan hanya satu atau dua 8) Bagaimana dan kapan hasil kerja kelompok kecil disampaikan dalam kelompok
peserta yang mendominasi besar?
3) Gunakan jeda, canda, dan pujian untuk mendorong peserta nyaman berbicara. 9) Kapan fasilitator merekap menyimpulkannya hasil kerja kelompok kecil?
Jangan mengkritik, mendebat, atau membela diri. Jika diperlukan mendebat atau 10)Akankah hasil suatu sesi akan berkaitan dan mengalir ke sesi selanjutnya?
menyanggah pendapat peserta, upayakan peserta lain juga melakukan.
b. Memilih bahan atau sumber belajar, metode dan media
3. Tanggung jawab fasilitator Pertimbangkan beberapa hal berikut ketika menentukan bahan, metode, dan media
Berikut adalah tanggung jawab fasilitator: dalam pelatihan atau sesi tertentu dalam pelatihan:
a. Merencanakan alur pelatihan 1) Bahan
Setelah tujuan pelatihan dan tujuan masing-masing sesi dalam pelatihan sudah Apa yang diperlukan oleh peserta, sebelum atau pada saat pelatihan? Bagaimana
diketahui dengan baik, persiapan pelatihan dilakukan. Tugas fasilitator adalah dan kapan bahan ini akan dibagikan?
merancang langkah-langkah kegiatan selama proses. 2) Desain ruangan
Dua aspek dalam merencanakan dan merancang alur pelatihan adalah Desain ruangan yang seperti apa yang dinilai efektif untuk partisipasi aktif
1) memilih langkah kegiatan yang tepat, dan peserta? Ruangan terpisah atau bagi kelompok dalam ruiangan yang sama?
2) merancang agenda yang realistik. Bentuk U, atau lingkaran?
3) Media, perlengkapan dan ATK
Ada banyak cara dalam merancang langkah-langkah kegiatan dalam proses pelatihan, Pastikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing langkah kegiatan suatu sesi.
yang itu adalah seni tersendiri. Beberapa pertimbangan dalam merancang langkah- Apakah kertas plano, kertas tempel (Post-it), spidol, papan tulis, dan lain-lain.
langkah kegiatan adalah: Pastikan juga jika suatu sesi membutuhkan alat peraga atau media seperti kartu,
1) Apa yang diinginkan, diskusi terbuka atau kegiatan yang terstruktur? gambar, video, dan perangkat keras yang terkait (laptop, LCD, layar dll)
Jika diskusi terbuka menjadi pilihan, pastikan dalam diskusi terbuka tersebut 4) Metode pembelajaran
peserta dapat berpartisipasi. Selain itu, fasilitator harus dapat memastikan Ada beberapa hambatan yang memang tidak bisa dikendalikan oleh fasilitator.
beberapa hal berikut: Tetapi fasilitator dapat mengoptimalkan proses dan langkah-langkah kegiatan
D  mengemas beragam topik yang relevan, yang ada dengan beragam metode.
E menghasilkan gagasan-gagasan yang dikehendaki untuk pencapaian tujuan, Misalnya: saat mati listrik secara tiba-tiba, fasilitator tidak bisa menggunakan
dan pelantang, video, dan lainnya. Pikirkan alternatif-alternatif media atau metode
F  dihasilkannya solusi atas permasalahan ata isu yang mungkin muncul. sebagai penggantinya.
2) Proses terstruktur apa yang diinginkan? Jika yang diinginkan adalah 4. Metode Pembelajaran Learning Plan
mengakomodasi partisipasi dari kelompok besar, pertimbangkan membagi a. Ceramah
menjadi kelompok menjadi lebih kecil. Jika partisipasi yang memadai dari semua Metode ceramah dapat digunakan pada saat menyampaikan tujuan pembelajaran,
atau sebagian besar peserta dinilai penting, beri peserta waktu untuk memikirkan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi tertentu,
sesuatu dan menuliskan apa yang bisa mereka kontribusikan. Jika menginginkan menyimpulkan aktivitas tiap sesi dan saat menyampaikan materi substansi oleh
gagasan mengalir, pertimbangkan untuk melakukan curah pendapat narasumber. Namun, ceramah juga dapat dilakukan sebagai pemicu terjadinya
((brainstorming).
g
g) kegiatan
g yang
y g partisipatif
p (curah pendapat, pleno, penugasan, studi kasus, dan
3) Bagaimana sistematika
3) siste penyajian topik? Topik umum ke khusus atau sebaliknya? lainnya). Biasanya ceramah ini adalah ceramah yang cenderung interaktif, yaitu
4) Bagaimana cara peserta akan diperkenalkan satu sama lain?
4) peserta melalui adanya tanggapan balik atau perbandingan dengan
melibatkan pesert
pengalaman peserta.
pendapat dan peng

12 13
 

b. Curah Pendapat 1) menetapkan kesepakatan atau aturan bersama (kontrak belajar)
Metode diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, gasan, pendapat, informasi, Akan lebih baik jika salah satu peserta memimpinmpin jalannya kontrak belajar
pengetahuan, pengalaman, dari semua peserta. Teknikk yang digunakan di antaranya: ini. Dari perihal kehadiran ke ruangan pelatihan,an, penggunaan gawai selama
Brainstorming (yang berkenan memberi pendapat saja), ), Round Robin (semua peserta sesi pelatihan, bekerja dalam kelompok, dan lain-lain
in-lain yang perlu disepakati.
diminta pendapat), atau Metaplan (menyampaikan pendapat ndapat dengan menuliskannya 2) menetapkan skenario.
di kertas tempel dan dipasang di kertas plano atau papan). Pastikan semua peserta memahami perannya, kapan kerja dalam kelompok,
Tujuan dari curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi atau kumpulan sebagai anggota atau juru bicara.
pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya 3) pastikan semua langkah kegiatan berjalan lancar
kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mind-map) Dari awal sesi pelatihan, peserta dikondisikan nyaman dan terlibat dalam
untuk menjadi pembelajaran bersama. proses belajarnya, untuk itu facilitator dapat memilih ice breaking yang sesuai
c. Diskusi untuk perkenalan
Diskusi kelompok merupakan pembahasan suatu topik dengan cara tukar pikiran 4) jaga fokus dan antusiasme peserta
antara dua orang atau lebih dalam kelompok-kelompok kecil, yang direncanakan Dengan melibatkan semua peserta dalam kegiatan baik kerja kelompok
untuk mencapai tujuan tertentu. Metode ini dapat membangun suasana saling maupun berpendapat dalam kelas/kelompk besar, menggunakan penyegaran
menghargai perbedaan pendapat dan juga meningkatkan partisipasi peserta yang (energizer) yang sesuai ketika peserta terlihat lelah atau mengantuk.
pasif dalam diskusi yang lebih luas. Sedangkan hasil diskusi dapat dipresentasikan 5) mendengar dan terlibat langsung
dengan teknik Gallery Walk atau World Café. Meskipun fasilitator bersikap netral, tetapi syarat utama agar peserta
d. Simulasi (Role Playing) terlibat adalah kemamuan fasilitator untuk mendengar. Selain itu, fasiltator
Metode simulasi merupakan metode pelatihan dengan melibatkan peserta untuk juga haras terlibat dalam semua langkah kegiatan, baik di kelas atau
berperan sebagai pihak-pihak tertentu untuk memeragakan pemecahaman masalah kelompok besar maupun di kerja kelompok. Menyimak dan mengikuti
yang sedang dihadapi. dinamika kelompok yang terjadi sehingga peserta merasa dihargai
e. Praktik 6) Membuat daftar yang harus dikontrol, materi yang terlihat belum dipahami
Teknik ini digunakan ketika materi pembelajaran bertujuan untuk membuat peserta peserta, atau peserta yang kurang aktif. Apakah ada ketidaknyamanan
terampil dalam materi tertentu. Misalnya, menyiapkan makanan pendamping ASI, sehingga peserta menjadi pasif? Libatkan mereka dalam kerja kelompok atau
menyusun rencana aksi pendidikan keluarga. Sebagai pengingat, beberapa hal di beri kesempatan mereka berpendapat. Sampaikan apresiasi jika peserta
bawah ini dapat pertimbangkan sebelum menetapkan penggunaan metode tertentu: telah selesai atau mencapat hasil tertentu, dan simpulkan.
1) Jumlah peserta 7) Intervensi dalam kelompok hanya dilakukan jika peserta belum sepenuhnya
2) Topik yang didiskusikan: akankah terkait dengan ranah “pengetahuan, mengerti apa yang harus dilakukan atau terjadinya debat kusir. Intervensi
“keterampilan” atau “sikap”? Karena perbedaan ini akan menentukan yang paling sulit adalah ketika terjadi konflik antarpeserta, kemarahan, dan
metode, dan media yang sebaiknya dipilih terlebih dahulu ketidaksetujuan akan pendapat peserta lain yang berkepanjangan.
3) Jenis partisipasi dari peserta yang diinginkan 8) Pastikan fasilitator tetap tenang, tidak emosi, lakukan sesedikit mungkin
4) Latar belakang dan posisi peserta intervensi, dan ajak peserta lain mengambil bagian dalam penyelesaian
5) Seberapa baik peserta memahami topik atau tema kegiatan/pelatihan masalah.
6) Ketersediaan waktu untuk sesi tertentu 5. Jenis-Jenis Teknik Fasilitasi
f. Membimbing dan mengontrol proses kelompok Teknik fasilitasi dapat diterapkan di setiap sesi pembelajaran yang meliputi:
Langkah akhir dalam mempersiapkan pelatihan adalah pertimbangan tentang a. Teknik fasilitasi pembuka sesi pembelajaran
bagaimana fasilitator membimbing dan mengontrol sesi-sesi dalam pelatihan. Pada b. Teknik fasilitasi diskusi dan pemaparan hasil diskusi kelompok
saat pelatihan baru saja dimulai, pastikan peserta memahami hasil yang diharapkan,
Dalam membuat kelompok diskusi ada beberapa cara (Silberman, 2005), misalnya:
langkah-langkah
g g kegiatan dan aturan yang disepakati bersama. Beberapa hal yang
harus dipertimbangkan
dipertimban untuk sesi pelatihan yang terbimbing dan terkontrol adalah: 1) Mengelompokk
1) Mengelompokkan kartu
2) Menggunakan ttanggal ulang tahun
2)
3) Memberikan nomor
3) no kepada peserta

14 15
 

c. Teknik fasilitasi penutup sesi pembelajaran


d. Teknik fasilitasi pemecah es (ice breakers) dan teknikk penyegaran (energizers) PAPARAN MATERI TEKNIK FASILITASI
ASI
Aktivitas sederhana dapat digunakan untuk menyegarkan
arkan dan membantu peserta
untuk lebih bersemangat (Silberman, 2005). Beberapaa contoh energizer misalnya:
1) Menyanyi (singing in a round)
2) Bernafas pelan-pelan (slow breathing)
3) Menyentuh benda (touching blue)
e. Simulasi

C. PENUTUP
Pembelajaran orang dewasa (andragogi) lebih menekankan pada membimbing dan
membantu orang dewasa untuk menemukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam
rangka memecahkan, masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya. Ketepatan pendekatan
yang digunakan dalam penyelenggaraan suatu kegiatan pembelajaran tentu akan
mempengaruhi hasil belajar warga belajar.

D. REFERENSI

Silberman, Melvin L. 2005. One Hundred One Way to Make Training Active. San Fransisco:
John Willey & Sons, Inc.
Sunhaji. 2013. Konsep Pendidikan Orang Dewasa. Jurnal Kependidikan. 1(1): 1-11.
Denise Brown. Difference Between Facilitators & Teachers. Diakses dari
https://work.chron.com/difference-between-facilitators-teachers-11510.html.

Kim Larkins. Group Facilitation Techniques and Methods. Diakses dari: https://www.ksl-
training.co.uk/free-resources/facilitation-techniques/group-facilitation-techniques-and-
methods/
Marya Axner. What are facilitation skills? Diakses dari https://ctb.ku.edu/en/table-of-
contents/leadership/group-facilitation/facilitation-skills/main

Richard Cullata. Andragogy (Malcolm Knowles). Diakses dari:
https://www.instructionaldesign.org/theories/andragogy/

The Johari
J Window Model. Diakses dari: https://www.communicationtheory.org/the-johari-
window-model/

16 17
 

18 19
 

20 21


Ɖ

22

Anda mungkin juga menyukai