Berwisata Adalah Ham
Berwisata Adalah Ham
Dalam tataran hukum nasional yang telah ada, UU No. 10/2009 tentang
kepariwisataan telah mencantumkan kegiatan berwisata sebagai HAM, hal ini dapat dilihat
pada konsideran menimbang huruf b yang menyatakan “bahwa kebebasan melakukan
perjalanan dan memanfaatkan waktu luang dalam wujud berwisata merupakan bagian
dari hak asasi manusia”. kemudian ketentuan lebih lanjut diatur pada Pasal 19 ayat (1) UU
No. 10/2009 tentang kepariwisataan yang menyatakan “(1) Setiap orang berhak: a.
memperoleh kesempatan memenuhi kebutuhan wisata; b. melakukan usaha pariwisata;
c. menjadi pekerja/buruh pariwisata; dan/atau d. berperan dalam proses pembangunan
kepariwisataan.
b. Berdasarkan UDHR/DUHAM
Pasal 13
ayat (1) : “setiap orang berhak atas kebebasan bergerak dan berdiam didalam batas-
batas setiap negara”
ayat (2) : “setiap orang berhak meninggalkan suatu negeri termasuk negerinya sendiri
dan berhak kembali ke negerinya”
Pasal 24
“setiap orang berhak atas istirahat dan liburan, termasuk pembatasan- pembatasan jam kerja
yang layak dan hari liburan berkala, dengan tetap menerima upah”