Anda di halaman 1dari 4

TUGAS HUKUM ADAT : TUTORIAL KE-4

KELOMPOK 1 :
-Kadek Doni Wiguna 1804551068 -I.A.A Rasmi Wulan 1804551077
-Ni Wayan Padma Dewi 1804551069 -Nuly Patandung 1804551078
-Nathasya Christie 1804551070 -A.A Ngurah Wisnu 1804551079
-Theresia Oktavia M. 1804551071 -I Kdk Agus Wira P. 1804551080
-Janile De Rosario 1804551072 -Yolanda Aniska H. 1804551081
-Ninabelle Nathania 1804551073 -Naomi Rachelia S. 1804551082
-I Md. Adimas Jaya 1804551074 -Ni Luh Pt Nia R. 1804551083
-Nyoman Suekhrisna T. 1804551075 -I.A Gd Artinia C.P.S 1804551084
-Karina Oktafia P. 1804551076 -Md Egy Satria D. 1804551085

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
TUJUAN MEMPELAJARI HUKUM ADAT

1. Ilmu Untuk Ilmu


Ilmu pengetahuan bertujuan untuk meningkatkan kehidupan manusia. Di dalam
meningkatkan hidup itu dibutuhkan petunjuk-petunjuk hidup. Salah satu petunjuk
hidup itu adalah norma hukum, termasuk norma hukum adat. Sebagai bagian dari ilmu
pengetahuan. Manfaat hukum Adat sebagai ilmu adalah berkaitan dengan pendidikan
dan penelitian. Manfaat hukum Adat sebagai ilmu pengetahuan, untuk memuaskan
keingintahuan mengenai hukum Adat itu apa, bagaimana terbentuknya, untuk siapa
hukum Adat itu, dan bagaimana perkembangannya. Hukum Adat mengenai manfaatnya
dari sisi teoritis yaitu hanyalah sebagai ilmu yang dapat dipelajari saja, dan belum ada
aplikasinya kepada masyarakat.

Dan pada umumnya, maka hukum adat mempunyai.


a. Obyek adalah sasaran yang harus dipelajari yaitu kebiasaan-kebiasaan yang
berkonsekuensi hukum.
b. Metode adalah cara untuk mempelajari, meneliti dan menganalisis hukum adat.
c. sistematis adalah disusun sedemikian rupa sehingga orang mudah untuk
mempelajarinya

Dengan demikian hukum adat dipelajari untuk memenuhi tugas Pengajaran dan
Penelitian saja, sehinggga menjadi penghalang untuk memanfaatkan hasil penyelidikan
ilmiah bagi kemajuan bangsa dan hukum bangsa itu sendiri.

2. Ilmu Untuk Masyarakat


Kemudian, dari sisi praktiknya, kemanfaatan dari mempelajari hukum Adat
yaitu ketika hukum Adat itu di menyelesaikan dan menjelaskan masalah-masalah yang
terjadi dalam masyarakat, sehingga tujuan dari ilmu untuk masyarakat dapat tercapai.

Sikap ilmu untuk masyarakat memiliki sifat praktis dan nasional melalui 3 sudut
pandang:
a. Pembinaan hukum nasional
Menurut Hanindyoputro pembinaan hukum nasional adalah:
1) Penggunaan konsepsi dan asas-asas hukum dari hukum adat untuk
dirumuskan dalam norma-norma hukum yang memenuhi kebutuhan
masyarakat masa kini dan masa mendatang dalam rangka membangun
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945;
2) Penggunaan lembaga-lembaga hukum adat yang dimodernisir dan
disesuaikan dengan kebutuhan jaman, tapa menghilangkan ciri dan sifat
kepribadian Indonesianya;
3) Memasukkan konsep-konsep dan asas-asas hukum adat ke dalam lembaga
hukum asing yang dipergunakan untuk memperkaya hukum nasional.

Apabila dikaitkan dengan penyelengaraan Negara, maka hukum Adat dapat


menjadi sumber bahan hukum nasional dan sumber hukum bagi hakim ketika hakim
mengambil keputusan dalam peradilan (UU No. 4 tahun 2004, ps. 16 ayat 1 dan
ayat 28). Hal itu disebabkan suatu keputusan, atau kaedah hukum positif yang
berlaku di suatu Negara, khusunya Indonesia, haruslah bersumber dan
mencerminkan jiwa, semangat dan kehendak dari masyarakat Indonesia, agar setiap
keputusan atau hukum yang dibuat, dapat diterima dan diterapkan dalam
masyarakat Indonesia. Untuk itulah, perlunya mempelajari hukum Adat.

b. Mengembalikan dan memupuk keperibadian nasional.


Hukum Adat dapat memupuk ciri khas, atau keperibadian bangsa yang
memberikan identitas yang berbeda dengan bangsa atau Negara lainnya, karena
hukum Adat adalam pencerminan dari keperibadian bangsa.
Mengembalikan dan memupuk keperibadian nasional artinya:
 Hukum adat sebagai aspek kebudayaa asli Indonesia sehingga
mencerminkan sifat gotong royong dan struktur sosial serta struktur
kejiwaan Indonesia yang menyatu dengan masyarakat lain.
 Mempelajari dan memahami hukum adat dapatmempertebal rasa harga diri,
rasa kebangsaan dan kebnggaan pada setiap bangsa Indonesia.
 Makna nasioalisme (Hertz): persatuan bangsa, kemerdekaan keaslian harga
diri.
c. Praktek peradilan
Menurut Ter Haar ada 4 Pedoman:
1) Mengetahui dan menguasai tentang sistem hukum adat;
2) Mengenal perubahan hukum dalam masyarakat
3) Azas keadilan dari perikemanusiaan yang harus diterapkan di dalam kasus
yang sedang dihadapi
4) Memperhatikan putusan yang terdahulu.

Anda mungkin juga menyukai