Anda di halaman 1dari 18

Asas2 Berlakunya Hukum Pidana (1)

• Asas Teritorialitas/ wilayah :


Ps 2 --> Ps 3 KUHP --> Ps 95 KUHP , UU No 4/1976
• Asas Nasionalitas Pasif/ perlindungan : Ps 4 :1,2 dan 4 -->
Ps 8 KUHP , UU No. 4/1976 , Ps 3 UU No. 7/ drt/ 1955 Lihat
Ps 16 UU 31/1999
• Asas Personalitas/ Nasionalitas Aktif :
Ps 5 KUHP --> Ps 7 KUHP --> Ps 92 KUHP
• Asas Universalitas :
Ps 4 :2 , Ps 4 sub 4 , Ps 1 UU 4/ 1976
“melakukan kejahatan ttg mata uang, uang kertas negara
atau uang kertas Bank”

17/09/2023 2
Asas2 berlakunya H. Pidana : Beberapa masalah !

• Wilayah Indonesia ?
• Kapal :
a) kapal Indonesia
b) kapal perang
c) kapal dagang
• Asas Universalitas :
- Kejahatan Terorisme ?
- Kejahatan HAM berat ?

17/09/2023 3
UU No.43/2008
• Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
yang selanjutnya disebut dengan Wilayah
Negara adalah salah satu unsur negara yang
merupakan satu kesatuan wilayah daratan,
perairan pedalaman, perairan kepulauan dan
laut teritorial beserta dasar laut dan tanah di
bawahnya, serta ruang udara di atasnya,
termasuk seluruh sumber kekayaan yang
terkandung di dalamnya.

17/09/2023 4
Batas Wilayah
• Pasal 5
• Batas Wilayah Negara di darat, perairan, dasar laut dan tanah di bawahnya serta ruang udara
di atasnya ditetapkan atas dasar perjanjian bilateral dan/atau trilateral mengenai batas darat,
batas laut, dan batas udara serta berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hukum
internasional.

• Pasal 6
• (1) Batas Wilayah Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, meliputi:
a. di darat berbatas dengan Wilayah Negara: Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste;
• b. di laut berbatas dengan Wilayah Negara: Malaysia, Papua Nugini, Singapura, dan Timor
Leste; dan
• c. di udara mengikuti batas kedaulatan negara di darat dan di laut, dan batasnya dengan
angkasa luar ditetapkan berdasarkan perkembangan hukum internasional.
• (2) Batas Wilayah Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), termasuk titik-titik
koordinatnya ditetapkan berdasarkan perjanjian bilateral dan/atau trilateral.
• (3) Dalam hal Wilayah Negara tidak berbatasan dengan negara lain, Indonesia menetapkan
Batas Wilayah Negara secara unilateral berdasarkan peraturan perundang-undangan dan
hukum internasional.

17/09/2023 5
Asas2 Berlakunya H. Pidana : Pengecualian (2)
• Ps 9 KUHP : Hukum publik internasional
membatasi berlakunya Ps 2,3,4,5, 7, dan 8 KUHP
• Termasuk yg memiliki imunitas h.pidana : Sesuai
perjanjian Wina 18/4/1961
• Yg memiliki imunitas :
1) Kepala-kepala negara & keluarganya (sec.
resmi, bukan incognito/singgah)
2) Duta negara asing & keluarganya --> konsul :
tergantung traktat antar negara.
3) Anak buah kapal perang asing : termasuk awak
kapal terbang militer
4) Pasukan negara sahabat yg berada di wilayah
negara atas persetujuan negara

17/09/2023 6
wilayah Indonesia terdiri dari wilayah darat,
perairan dan udara.
a) Wilayah darat
wilayah darat Indonesia meliputi seluruh wilayah
bekas Pemerintah Hindia Belanda dahulu.
b) Wilayah perairan
menurut Pasal 3 ayat (1) UU No. 6/1996, wilayah
perairan Indonesia meliputi : (1) Laut teritorial
Indonesia, (2) perairan kepulauan dan (3) perairan
pedalaman.

7
Locus Delicti

Locus delicti adalah tempat dilakukannya


tindak pidana.
a. Asas Wilayah (Teritorialitas)
1. Pasal 2 KUHPid
Pasal 2 KUHPid: ketentuan pidana dalam
perundang-undangan Indonesia diterapkan
bagi setiap orang yang melakukan sesuatu
tindak pidana di Indonesia.

8
c) Wilayah Udara
Menurut Luchvervoer Ordonnantie (Staatsblad 1939 No.
100) yang berdasarkan Konvensi Paris 1919, wilayah udara
adalah di atas wilayah darat dan laut secara tidak terbatas.
2. Pasal 3 KUHPid (Perluasan kewenangan mengadili)
Pasal 3 KUHPid: ketentuan pidana dalam perundang-
undangan Indonesia berlaku bagi setiap orang yang di luar
wilayah Indonesia melakukan tindak pidana di dalam
kendaraan air atau pesawat udara Indonesia.

9
b. Asas Nasionalitas Aktif atau Asas Personalitas
asas nasonalitas aktif atau asas personalitas adalah
asas pemberlakuan hukum pidana suatu negara
terhadap warga negaranya, yang melakukan tindak
pidana di negara lain.
enurut Pasal 5 ayat (1) KUHPid, disebutkan secara
khusus beberapa delik tertentu. Untuk delik-delik
tersebut, sekalipun perbuatan itu tidak diancam pidana
dalam undang-undang negara di mana perbuatan
dilakukan, pengadilan Indonesia tetap memiliki
kewenangan mengadili. Delik-delik yang disebutkan
secara khusus, yaitu:

10
1. Salah satu kejahatan tersebut dalam Bab I
(kejahatan terhadap keamanan negara) dan Buku II
(kejahatan terhadap martabat presiden dan wakil
presiden) dari Buku II KUHPid.
2. Pasal 160, 161, 240, 279, 450, dan 451 KUHPid.

Catatan: pembatasan terhadap berlakunya asas


nasonalitas aktif yaitu menurut Pasal 6 KUHPid.

11
Pasal 7 merupakan perluasan asas nasionalitas aktif,
karena pejabat yang dimaksud dalam Pasal 7 KUHPid
mencakup:
1. Pejabat yang warga negara Indonesia, dan
2. Pejabat yang bukan warga negara Indonesia.
Dengan adanya cakupan terhadap pejabat yang
bukan warga negara Indonesia, berarti pasal ini
tidak murni merupakan asas nasionalitas aktif
melainkan hanya perluasan asas nasionalitas aktif.

12
c. Asas Nasionalitas Pasif
asas nasionalitas pasif dalam KUHPid adalah asas
pemberlakuan hukum pidana Indonesia untuk melindungi
kepentingan nasional Indonesia. Asas ini berkenaan dengan
lingkungan kuasa berlakunya hukum menurut soal (material
sphere).
asas nasional pasif terkandung dalam sebagian dari Pasal
4 KUHPid- sebagian yang lain merupakan asas universalitas,
yaitu ketentuan pidana dalam perundang-undangan
Indonesia diterapkan bagi setiap orang yang melakukan di
luar Indonesia:
1. Salah satu kejahatan berdasarkan Pasal-pasal 104,
106,107,108 dan 131.

13
2. Suatu kejahatan mengenai (asas universalitas:
mata uang atau uang kertas yang dikeluarkan
oleh negara atau bank), ataupun mengenai
materai yang dikeluarkan dan merek yang
digunakan oleh pemerintah Indonesia.
3. Pemalsuan surat utang ata sertifikat utang
atas tanggungan Indonesia, atau tanggungan
suatu daerah atau bagian daerah Indonesia,
termasuk pula pemalsuan talon, tanda
dividen atau tanda bunga, yang mengikuti
surat atau sertifikat itu, dan tanda yang
dikeluarkan sebagai pengganti surat tersebut,
atau menggunakan-

14
surat-surat tersebut diatas, yang palsu atau
dipalsukan, seolah-olah asli dan tidak palsu.
perluasan asas nasionalitas pasif terdapat dalam
pasal 8 KUHPid yang menentukan bahwa ketentuan
pidanadalam perundang-undangan Indonesia berlaku
bagi nahkoda dan penumpang perahu Indonesia, yang
diluar Indonesia, sekalipun di luar perahu, melakukan
salah satu tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
Bab XXIX buku kedua, dan Bab IX buku ketiga; begitu
pula yang tersebut dalam peraturan mengenai suratlaut
dan pas kapal Indonesia, maupun dalam ordonansi
perkapalan.

15
Asas nasionalitas pasif dalam KUHPid bertujuan melindungi
kepentingan nasional Indonesia. Asas ini tidak melindungi
kepentingan perseorangan warga negara Indonesia. Karenanya,
jika seorang WNI saat melakukan darmawisata di luar negeri
dibunuh oleh warga negara lain di luar negeri Indonesia, tidak
dapat diterapkan asas ini. Asas teritorial, asas nasionalitas aktif
dan universalitas juga tidak dapat diterapkan. Pelaku
pembunuhan tidak dapat diadili oleh pengadilan Indonesia.

16
d. Asas Universalitas
Asas universalitas terdapat dalam sebagian dari pasal 4
KUHPid, yaitu ketentuan pidana dalam perundang-
undangan Indonesia diterapkan bagi setiap orang yang
melakukan di luar Indonesia (sebagian dari butir 2)
suatu kejahatan mengenai mata uang atau uang kertas
yang dikeluarkan oleh negara atau bank, dan (butir 4)
salah satu kejahatan yang tersebut dalam Pasal-pasal
438,444 sampai dengan 446 tentang pembajakan laut
dan Pasal 447 tentang penyerahan kendaraan air
kepada kekuasaan bajak laut dan Pasal 479 huruf j-

17
tentang penguasaan pesawat udara secara melawan
hukum, pasal 479 huruf I, m,n dan o tentang kejahatan
yang mengancam keselamatan penerbangan sipil.
Dari sudut KUHPid kejahatan mengenai mata uang
dan uang kertas, tanpa memandang di mana dan oleh
siapa dilakukan, dapat diadili oleh pengadilan
Indonesia. Contoh, pemalsuan uang AS oleh warga
negara AS dan dilakukan di AS, dapat diadili oleh
pengadilan Indonesia jika yang bersangkutan
tertangkap di Indonesia.

18

Anda mungkin juga menyukai