Anda di halaman 1dari 11

AZAS NASIONAL

PASIF/PERLINDUNGAN

OLEH
SAPTI PRIHATMINI,SH,MH
AZAS PERLINDUNGAN/NASIONAL PASIF
• Adalah :”azas berlakunya hukum pidana menurut atau
berdasarkan kepentingan hukum yang dilindungi dari
suatu negara yg dilanggar diluar wilayah Indonesia”.
• Tolak pangkal pemikiran dari asas perlindungan
adalah bahwa setiap negara yang berdaulat wajib
melindungi kepentingan hukum warga negaranya.
• Kepentingan Hukum yg dilindungi ini bukan
didasarkan pada kepentingan hukum pribadi,akan
tetapi pada kepentingan hukum negara dan bangsa
atau kepentingan nasional dari negara Indonesia.
• Azas ini bertumpu pada kepentingan hukum
bangsa&negara dan bukan kepentingan hukum
individu.
• Hukum Pidana Indonesia menganut asas
ini,sebagaimana tertuang dalam Pasal 4 KUHP.
Pasal 4 KUHP
• Bunyinya adalah :”Ketentuan pidana dalam
perundang-undangan RI berlaku bagi setiap orang yg
melakukan diluar daerah RI:
Ke-1,salah satu kejahatan yg tsb dlm Pasal
104,106,107,108,110,111 bis pada ke-1,127 dan 131;
Ke-2,suatu kejahatan ttg mata uang,uang kertas
negara atau uang kertas bank/ttg materai/merk yg
dikeluarkan/dicunakan oleh Pemerintah RI;
Ke-3,pemalsuan surat-surat utang/sertifikat-sertifikat
utang yg ditanggung Pemerintah
Indonesia,daerah/sebagian daerah,pemalsuan talon-
talon,surat utang sero/surat bungan uang yg masuk
surat-surat itu,atau dg sengaja mempergunakan surat
palsu/yg dipalsukanseperti itu seakan-akan surat itu
asli&tdk dipalsukan.
Lanjutan
Ke-4,salah satu kejahatan yg tsb dlm pasal-pasal
438,444-446 ttg pembajakan laut&pasal 447 ttg
penyerahan kendaraan air kpd kekuasaan bajak
laut &Pasal 479 huruf j ttg penguasaan pesawat
udara secara melawan hukum ,Pasal 479 huruf
l.m.n.o ttg kejahatan yg mengancam keselamatan
penerbangan sipil.
Penjelasan Pasal 4 KUHP
• Setiap orang baik WNI & WNA yg melakukan
kejahatan sebagaimana tsb dlm pasal 4 ini,dpt
dikenakan ketentuan-ketentuan pidana
Indonesia,meskipun mereka melakukan kejahatan itu
diluar wilayah RI.
• Pasal ini meninggalkan AZAS TERITORIAL dan
menerima AZAS UNIVERSAL
• Sub 1 =menjaga kepentingan negara sbg negara
• Sub 2 dan 3=menjaga kepentingan keuangan negara
• Talon=jalur yang mana sesudah kupon-kupon yg
melekat pada jalur itu habis dipakai,harus diserahkan
kembali utk mendapatkan rangkaian kupon-kupon
baru. Tiap-tiap kupon memberikan hak atas
pembayaran uang bunga.
Lanjutan
• Dividen=laba saham yang berimbang ,yg dibayar
oleh kongsi-kongsi atas surat-surat saham.
• Hal-hal yg tsb sub 1,2 dan 3 pasal ini merupakan
sesuatu yang lazim disebut AZAS NASIONALITAS
YANG PASIF.
• Sub 4 adalah AZAS UNIVERSAL yg berisikan
pernyataan bersama utk bekerja dalam hal
mempertahankan kepentingan INTERNASIONAL,
shg kepentingan-kepentingan negara dapat
dilindungi oleh negara-negara lain.
Penjelasan
• Asas nasional pasif ialah suatu asas yang
memberlakukan KUHP terhadap siapa pun juga
baik WNI maupun WNA yang melakukan
perbuatan pidana di luar wilayah Indonesia.
• Jadi yang diutamakan adalah keselamatan
kepentingan suatu negara ,
• Asas ini menentukan bahwa hukum pidana suatu
negara (juga Indonesia) berlaku terhadap
perbuatan-perbuatan yang dilakukan di luar
negeri, jika karena itu kepentingan tertentu
terutama kepentingan negara dilanggar di luar
wilayah kekuasaan negara itu. Asas ini tercantum
di dalam Pasal 4 ayat 1, 2, dan 4 KUHP.
Lanjutan
• Di sini yang dilindungi bukanlah kepentingan individual
orang Indonesia, tetapi kepentingan nasional atau
kepentingan umum yang lebih luas. Jika orang Indonesia
menjadi korban delik di wilayah negara lain, yang dilakukan
oleh orang asing, maka hukum pidana Indonesia tidak
berlaku. Diberi kepercayaan kepada setiap negara untuk
menegakkan hukum di wilayahnya sendiri.
• Adapun ratio diperkenankannya negara mengikat siapapun
ditempat dimanapun untuk mematuhi hukum
Indonesia,disamping bertumpu pada kepentingan hukum
bangsa&negara yg mendasar seperti diatas telah
diterangkan,juga berlatar belakang pemikiran bhw negara
tlh diberi kepercayaan oleh rakyat/warga negara utk
melindungi kepentingan bersama.
• Dalam rangka melindungi kepentingan hukum
bangsa&negara itu,negara dpt&berwenang utk memperluas
berlakunya ketentuan hukun sepanjang hal itu dpt
menjamin terselenggaranya kepentingan hukum bersama
tadi.
Lanjutan
• Dapatlah dipahami apabila pada Pasal 4 menentukan sekian
larangan perbuatan/kejahatan yg berlakunya tanpa
memandang ditempat manapun dan oleh siapapun,karena
nyata-nyata kejahatan-kejahatan yg ditunjuk oleh Pasal 4 itu
adalah jenis-jenis kejahatan yg mengancam kepentingan
hukum negara Indonesia yg mendasar,baik berupa
kepentingan hukum terhdp keamanan&keselamatan
negara,perekonomian Indonesia maupun kepentingan
hukum terhdp sarana&prasarana angkutan Indonesia.
• Dilihat dari sudut kepentingan hukum negara,maka maksud
dipidananya setiap orang yg melakukan kejahatan-
kejahatan tertentu diluar Indonesia yang disebutkan dalam
Pasal 4 adalah ditujukan agar sipembuat dpt dipidana,dlm
hal &sebab dinegara asing ditempat mana ia melakukan
kejahatan menurut ketentuan hukum pidana asing itu tdk
merupakan perbuatan yang diancam dg pidana.
INTISARI
• Inti dari pasal di atas mengenai :- Ketentuan Hukum
Pidana Indonesia dapat diberlakukan terhadap WNI
maupun WNA baik di dalam maupun di luar wilayah
Indonesia untuk melindungi kepentingan hukum
Indonesia, seperti yang disebut Pasal 4 KUHP.
• Pasal 4 KUHP adalah jenis kejahatan yang mengancam
kepentingan hukum Indonesia yang mendasar, berupa
keamanan, dan keselamatan negara, perekonomian
Indonesia, serta sarana dan prasarana angkutan Indonesia
Dalam KUHP, beberapa tindak
pidana yang dikelompokkan ke dalam
asas perlndungan adalah:
a. Kejahatan terhadap keamanan negara dan
martabat Presiden (Pasal 104, 106,
107, 108, 110, 111 bis ke-1, 127, dan 131).
b. Kejahatan tentang merk atau materai yang
dikeluarkan oleh pemerinta
Indonesia.
c. c. Pemalsuan surat hutang atau sertifikat hutang
atas beban Indonesia
d. Kejahatan jabatan (Bab XXVIII Buku II KUHP)
e. Kejahatan pelayaran (Bab XXIX Buku II KUHP).

Anda mungkin juga menyukai