Anda di halaman 1dari 18

Asas-Asas dalam

Hukum Pidana
Pasal 1 KUHPidana

Suatu Perbuatan Tidak Dapat Dipidana, Kecuali


Berdasarkan Kekuatan Ketentuan Perundang-undangan
Pidana Yang Telah Ada.

Bilamana Ada Perubahan Dalam Perundang-undangan


Sesudah Perbuatan Dilakukan, Maka Terhadap Terdakwa
Diterapkan Ketentuan Yang Paling Menguntungkannya.

Asas Legalitas
“Nullum Delictum Noella Poena Sine
Praevia Lege Poenali”

Artinya

Tidak Ada Tindak Pidana/Delik, Tidak


Ada Hukuman Tanpa (Didasari)
Peraturan Yang Mendahuluinya.
“Nullum Delictum Noella Poena Sine Praevia Lege Poenali”

• Tidak ada hukuman, jika tak ada Undang-undang,


• Tidak ada hukuman, jika tak ada kejahatan
• Tidak ada kejahatan, jika tidak ada hukuman yang
berdasarkan Undang-undang.
• Menegakan Kepastian Hukum.
• Mencegah Kesewenang-wenangan
Penguasa.

Tujuan
1. Tidak Dapat Dipidana Kecuali Berdasarkan Ketentuan
Pidana Menurut Undang-undang.
2. Tidak Ada Penerapan Undag-undang Pidana
Berdasarkan Analogi.
3. Tidak Dapat Dipidana Hanya Berdasarkan Kebiasaan.
4. Tidak Boleh Ada Perumusan Delik Yang Kurang Jelas.
5. Tidak Ada Kekuatan Surut Dari Ketentuan Pidana.
6. Tidak Ada Pidana Lain Kecuali Yang Ditentukan
Undang-undang.
7. Penuntutan Pidana Hanya Menurut Cara Yang
Ditentukan Undag-undang.
Berlakunya Undang-undang Pidana Suatu
Negara Semata-mata Digantungkan Pada
Tempat Dimana Tindak Pidana Atau
Perbuatan Pidana Dilakukan, Dan Tempat
Tersebut Harus Terletak Di Dalam Teritorial
Atau Wilayah Negara Bersangkutan.

Asas Teritorial
SIMONS
Berlakunya Asas Teritorial
Berdasarkan Atas Kedaulatan
Negara Sehingga Setiap Orang
Wajib Dan Taat Kepada Perundang-
undangan Negara Tersebut.
Ketentuan Pidana Dalam Perundang-
undangan Indonesia Diterapkan Bagi
Setiap Orang Yang Melakukan Suatu
Tindak Pidana Di Indonesia.

Pasal 2 KUHP
Ketentuan Pidana Dalam Perundang-
undangan Indonesia Berlaku Bagi Setiap
Orang Yang Di Luar Wilayah Indonesia
Melakukan Tindak Pidana Di Dalam
Kendaraan Air Atau Pesawat Udara
Indonesia.

Pasal 3 KUHP
Yang Disebut Kapal Indonesia Ialah
Kapal Yang Mempunyai Surat Laut
Atau Pas Kapal, Atau Surat Izin
Sebagai Pengganti Sementara Menurut
Aturan-aturan Umum Mengenai Surat
Laut Dan Pas Kapal Di Indonesia.

Pasal 95 KUHP
1. Yang Dimaksud Dengan Pesawat Udara
Indonesia Adalah Pesawat Udara Yang
Didaftarkan Di Indonesia.
2. Termasuk Pula Pesawat Udara Indonesia
Adalah Pesawat Udara Asing Yang Disewa
Tanpa Awak Pesawat Dan Dioperasikan
Oleh Perusahaan Penerbangan Indonesia .

Pasal 95a KUHP


Asas Yang Menyatakan Berlakunya Undang-
undang Hukum Pidana Indonesia Di Luar Wilayah
Negara Bagi Setiap Orang, Warga Negara Atau
Orang Asing Yang Melangar Kepentingan Hukum
Indonesia, Atau Melakukan Perbuatan Pidana Yang
Membahayakan Kepentingan Nasional Indonesia
Di Luar Negeri.

ASAS PERLINDUNGAN
(Asas Nasional Pasif)
Tapi
Tidak Semua Kepentingan Hukum Dilindungi,
Melainkan Hanya Kepentingan Yang Vital Dan
Berhubungan Dengan Keperntingan Umum, Yaitu:
1. Terjaminya Keamanan Negara Dan Terjaminya
Martabat Kepala Negara Dan Wakilnya.
2. Terjaminya Kepercayaan Terhadap Mata Uang, Materai,
Dan Merek Yang Telah Dikeluarkan Oleh Pemerintah
Ri.
3. Terjaminya Kepercayaan Terhadap Surat Hutang,
Sertifikat Utang, Yang Dilekuarkan Pemerintah.
4. Terjaminya Alat-alat Pelayaran Indonesia Terhadap
Kemungkinan Dibawah Kedalam Kekuatan Bajak Laut.
• Salah Satu Kejahatan Berdasarkan Pasal-
pasal 104, 106, 107, 108, 110, 111, 127
Dan 131
Pasal 5 KUHP menyatakan :
1. Ketetentuan pidana dalam perundang-undangan Indonesia
diterapkan bagi warga Negara yang di luar Indonesia
melakukan : salah satu kejahatan yang tersebut dalam Bab I dan
Bab II Buku Kedua dan Pasal-Pasal 160, 161, 240, 279, 450 dan
451. Salah satu perbuatan yang oleh suatu ketentuan pidana
dalam perundang-undangan Indonesia dipandang sebagai
kejahatan, sedangkan menurut perundang-undangan Negara
dimana perbuatan itu dilakukan diancam dengan pidana.
2. Penuntutan perkara sebagaimana dimaksud dalam butir 2 dapat
dilakukan juga jika terdakwa menjadi warga Negara sesudah
melakukan perbuatan.

ASAS PERSONAL\
(Nasional Aktif)
Bahwa asas melindungi kepentingan
internasional (asas universal) adalah
dilandasi pemikiran bahwa setiap
Negara di dunia wajib turut
melaksanakan tata hukum sedunia
(hukum internasional).
Berlakunya pasal 2-5 dan 8 KUHP dibatasi oleh
pengecualian-pengecualian dalam hukum internasional.

Asas Universal
• Menurut Moeljatno, Pada Umumnya
Pengecualian Yang Diakui Meliputi :
1. Duta Besar Negara Asing Beserta Keluarganya
Mereka Juga Mempunyai Hak Eksteritorial.
2. Kapal Perang Asing Yang Berkunjung Di Suatu
Negara. Menurut Hukum Internasional Kapal
Peran Adalah Teritoir Negara Yang
Mempunyainya.
3. Tentara Negara asing yang ada di dalam
wilayah Negara dengan persetujuan Negara itu.

Anda mungkin juga menyukai