Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

TEKNIK INSTRUMENTASI PADA Ny ‘’R’’


DENGAN DEBRIDEMENT ATAS INDIKASI ULKUS DEKUBITUS
DI KAMAR OPERASI 7 (BEDAH PLASTIK) RSSA

Oleh:
Nur Hanifah, A.Md.Kep
(Pelatihan Instrumentator 2016)

INSTALASI BEDAH SENTRAL


RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2016
LAPORAN
TEKNIK INSTRUMENTASI PADA Ny ‘’R’’
DENGAN DEBRIDEMENT ATAS INDIKASI ULKUS DEKUBITUS
DI KAMAR OPERASI 7 (BEDAH PLASTIK) RSSA
A. DEFINISI
Ulkus Dekubitus (Luka akibat penekanan, Ulkus kulit, Bedsores) adalah kerusakan
kulit yang terjadi akibat kekurangan aliran darah dan iritasi pada kulit yang menutupi tulang
yang menonjol, dimana kulit tersebut mendapatkan tekanan dari tempat tidur, kursi roda, gips,
pembidaian atau benda keras lainnya dalam jangka panjang. 
Debridement merupakan suatu tindakan eksisi yang bertujuan untuk membuang
jaringan nekrosis maupun debris yang mengahalangi proses penyembuhan luka dan potensial
terjadi atau berkembangnya infeksi sehingga merupakan tindakan pemutus rantai respon
inflamasi sistemik dan maupun sepsis. Tindakan ini dilakukan seawal mungkin, dan dapat
dilakukan tindakan ulangan sesuai kebutuhan.

B. ETIOLOGI
Kulit kaya akan pembuluh darah yang mengangkut oksigen ke seluruh lapisannya.
Jika aliran darah terputus lebih dari 2-3 jam, maka kulit akan mati, yang dimulai pada lapisan
kulit paling atas (epidermis).
Penyebab dari berkurangnya aliran darah ke kulit adalah tekanan. Jika tekanan
menyebabkan terputusnya aliran darah, maka kulit yang mengalami kekurangan oksigen pada
mulanya akan tampak merah dan meradang lalu membentuk luka terbuka (ulkus). Gerakan
yang normal akan mengurangi tekanan sehingga darah akan terus mengalir. Kulit juga
memiliki lapisan lemak yang berfungsi sebagai bantalan pelindung terhadap tekanan dari luar. 

C. PATOFISIOLOGI
Tekanan imobilisasi yang lama akan mengakibatkan terjadinya dekubitus, kalau salah
satu bagian tubuh berada pada suatu gradient (titik perbedaan antara dua tekanan). Jaringan
yang lebih dalam dekat tulang, terutama jaringan otot dengan suplai darah yang baik akan
bergeser kearah gradient yang lebih rendah, sementara kulit dipertahankan pada permukaan
kontak oleh friksi yang semakin meningkat dengan terdapatnya kelembaban, keadaan ini
menyebabkan peregangan dan angggulasi pembuluh darah (mikro sirkulasi) darah yang dalam
serta mengalami gaya geser jaringan yang dalam, ini akan menjadi iskemia dan dapat
mengalami nekrosis sebelum berlanjut ke kulit.
D. TERAPI
1. Indikasi
a. Jika terasa tidak nyaman dengan udara dingin terasa ngilu dan sebagainya.
b. Jika terdapat infeksi, tanda-tanda infeksi; pus, radang, leokosit meningkat.
2. Kontra indikasi
a. Keadaan Umum pasien tidak stabil / jelek
LAPORAN KASUS
A. Teknik Instrumentasi
Merupakan metode atau cara dalam menyiapkan, merencanakan, mengatur,
melaksanakan, dan memantau instrument atau bahan yang dipergunakan sesuai dengan jenis
operasi.
B. Tujuan
1. Menyiapkan instrument dan bahan kebutuhan lain sesuai jenis operasi yang akan dilakukan.
2. Merencanakan dan mengatur instrument dan bahan yang dibutuhkan secukupnya di meja
mayo.
3. Melaksanakan teknik instrumentasi dan teknik aseptic yang benar sesuai kaidah yang sudah
disepakati.
4. Memantau intrumen dan bahan-bahan yang dipergunakan sebelum,selama, dan setelah
tindakan pembedahan.
5. Merawat dan memelihara instrument yang digunakan selama dan sesudah tindakan
pembedahan.
C. PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Suhu ruangan 19-22o C
2. Kelembapan ruangan 45-60%
3. Siapkan meja operasi
4. Siapkan mesin suction (cek fungsi)
5. Siapkan lampu operasi (cek fungsi)
6. Siapkan lampu baca X-Ray (cek fungsi)
7. Siapkan tempat sampah medistroli Waskom
8. Meja instrument
9. Meja mayo
10. Selang suction
11. Set waskom
D. PERIAPAN ALAT
a. Instrument Meja Mayo
 Desinfeksi klem : 1
 Bengkok : 1
 Cucing : 2
 Towel klem : 5
 Surgical scissor lurus (gunting kasar lurus) : 1
 Metzemboum scissor : 1
 Gunting benang : 1
 Handle mess no. 3 & mess no. 10 / 15 : 1
 Needle holder : 1
 US Army Retractor : 2
 Canule suction : 1
 Delicate haemostatic forceps mosquito : 2
 Delicate haemostatic forceps : 2
 Haemostatic forceps kocher : 2
 Tisuue forcep : 2
 Dissecting forcep : 2
 Kurret : 1
 Handpiece couter : 1
 Premeline 3.0 : 1
 Adrenalin 1 : 500 cc NS : 2
b. Meja Instrument
1. Persiapan linen
 Duk besar : 5
 Duk kecil : 4
 Gaun operasi : 6
 Sarung meja mayo : 1
 Handuk : 5

E. PERSIAPAN BAHAN HABIS PAKAI


1. Persiapan bahan habis pakai
 Handscoon 6,5/7/7,5 : sesuai kebutuhan.
 NaCl 0,9 % : 1000 cc
 Providon iodin : 100 cc
 Savlon cair : 100 cc
 Hepavix : secukupnya
 Kassa steril : 40 lembar
 Deppers : 10
 Under pad on & steril : 1/3
 Towel : 1
 Sufratul : 10
D. PERSIAPAN PASIEN
1. Pasien dipuasakan 6-8 jam
2. Informed consent ( prosedur pembedahan dan anestesi)
3. Apakan pasien sudah diberi antibiotic profilaksis
4. Perlu atau tidaknya skiren
5. Apakah pasien memakai perhiasan, gigi palsu, atau prostase
6. Perlengkapan operasi yang perlu dibawa pasien
7. Site marking area operasi
8. Pemeriksaan laboratorium dan radiologi
9. Pasien sudah mandi dengan sabun antiseptic dan memakai baju operasi
10. Pasien tidak boleh memakai cat kuku
11. Apakah pasien perlu huknah/lavement atau tidak
12. Apakah pasien sudah memakai kateter atau belum
E. TEKNIK INSTRUMENTASI
1. Sign in
 Memastikan pasien sudah konfirmasi tentang identitas, area operasi, tindakan operasi,
dan surat persetujuan operasi.
 Memastikan sudah memberi tanda pada lokasi tubuh yang dioperasi
 Memastikan pasien mempunyai alergi atau tidak
 Memastikan pasien mempunyai gangguan pernafasan atau tidak
 Memastikan ada atau tidaknya perdarahan lebih dari 500ml atau 7ml/kg pada anak
2. Persiapan Pasien
3. Membantu memindahkan pasien ke meja operasi.
4. Setelah tim anasthesi melakukan induksi (GA) dan perawat sirkuler memasang Under-pad
non steril di bawah kepala pasien.
5. Perawat instrumen melakukan surgical scrub, gowning dan gloving selanjutnya
melakukan persiapan alat di meja instrumen dan meja mayo.
6. Perawat instrument membantu gowning dan gloving pada operator dan asisten.
7. Berikan desinfeksi klem dan 2 deppers dengan iodine povidone di cucing letakkan dalam
bengkok berisi savlon cair dan 2 deppers ke operator untuk melakukan desinfeksi
lapangan operasi.
8. Operator dan instrument melakukan drapping.
9. Pasang kabel selang suction dengan towel klem, lalu dekatkan meja mayo & meja
instrumen.
10. Time out
 Semua petugas operasi memperkenalkan diri dan tugas masing-masing.
 Petugas operasi menegaskan pasien, lokasi, dan prosedur pembedahan.
 Mengantisipasi kejadian kritis.
 Memastikan antibiotic profilaksis sudah diberikan.
11. Memberikan gunting kasar dan pinset cirugis kepada operator untuk membersihkan
jaringan-jaringan nekrotik.
12. Membantu spooling NS dan suction pada area operasi.
13. Memberikan kuret pada operator untuk membersihkan jaringan-jaringan nekrotik.
14. Berikan adrenalin 1 : 500 cc NS pada kassa untuk menghentikan perdarahan.
15. Berikan klem kocher untuk mengambil jaringan-jaringan yang telah mati.
16. Berikan mess no 10 dan handle no 3 untuk menginsisi jaringan kulit yang telah mati atau
keras.
17. Berikan musquito dan couter untuk menghentikan perdarahan
18. Sing Out
 Memastikan prosedur pembedahan yang telah dilakukan.
 Memastikan kesesuaian jumlah instrument, kasa dan jarum sebelum dan sesudah
operasi.
 Memastikan pemberian pelabelan pada specimen.
 Memastikan apakah ada kerusakan atau masalah pada peralatan.
 Petugas kamar operasi mendiskusikan hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam
penetelaksanaan pasien selanjutnya
19. Berikan premeline 3.0 dan needle holder untuk menjahit kulit.
20. Bersihkan luka dengan kassa yang dibasahi NS..
21. Tutup luka dengan sufratule, kassa basah NS, kassa kering dan hepavix untuk menutup
luka
F. PENGELOLAAN INSTRUMENTASI
1. Bereskan semua instrument lalu didekontaminasi enzymatic detergen
2. Rendam selama 10-15 menit lalu sikat
3. Bilas instrument yang telah didekontaminasi dengan air bersih
4. Keringkan alat dengan handuk kering
5. Inventariskan insturmen dan tata di dalam set instrument
6. bungkus / packing dan instrument siap disteril.
7. Catat pemakaian bahan habis pakai pada lembar depo dan rapikan ruang operasi.

Pembimbing OK 7
(Bedah Plastik)

(Devi F, Amd. Kep)

Anda mungkin juga menyukai