Buklet Misbahuddin Etika Reformasi Hukum PDF
Buklet Misbahuddin Etika Reformasi Hukum PDF
|256
TENTANG PENULIS
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi
buku ini ke dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit
All Right Reserved
Penulis:
Misbahuddin S.Ag, M.Ag
Editor:
Misbahuddin, lahir di Bulukumba pada
Muh. Shuhufi
08 Desember 1970 dari pasangan H.
Mappiare Maddoali dengan Hj. Hisbudi.
Cetakan: I Desember 2011
268 halaman, 14 cm x 21 cm
Dari pernikahannya dengan Andi Intan
cahyani, S.Ag., M.Ag. (19 juli 1972) pada
Alauddin University Press 4 November 2000, penulis dikaruniai
Kampus I: Jalan Sultan Alauddin No. 63 Makassar tiga orang anak, Muhammad Jauhary
Kampus II: Jalan Sultan Alauddin No. 36 Samata - Gowa Mis’yan (29 November 2001), Yasmin Mutiara Mis’yan
( 16 November 2004), dan Ahmad Rayhan Mis’yan (1
Oktober 2006).
Pendidikan penulis jalani dari Sekolah Dasar Negeri
Bulukumba, Sulawesi Selatan (1985); tingkat Tsanawiyah
dan Aliyah selama enam tahun di Pondok Pesantren
IMMIM Makassar (1985-1990); Sarjana Fakultas Syari’ah
IAIN Alauddin Makassar dengan konsentrasi pengadilan
Agama (1995); Magister Agama (S2) pada Program Pasca
Etika Reformasi Hukum
pandangan hukum islam tentang etika reformasi dan Turben, Efrain, dkk. Pengantar Teknologi Informasi. Terj. Deny
bagimana usaha reformasi itu dilakukan, apakah sesuai Arnos Kary, M.Hum dan Dewi Fitra Sari, M.Si, Introduction
etika, norma, nilai-nilai ajaran agama. to Information Tegnologi. Cet. I; Jakarta: Salemba Infotek,
2006.
Penegakan keadilan dan pembasmian kebatilan. Salah
Ustadiyanto, Riyeke. Framework E-Commerce. Cet I; Yogyakarta:
satu ajaran Islam yang sangat penting dan substansial,
Andi Offset, 2001.
keberanian untuk menegakkan kebenaran, oleh karena
Utomo, Setiawan Budi. “Hukum Electronic Commerce.” Artikel
kebenaran merupakan suatu kemutlakan yang harus
online, 20 Agustus 2008. http://www.dakwatuna.com/2009
ada dan harus diwujudkan sebagai landasan opersional
hukum elektronic commerce (8 Desember 2009).
dalam menyikapi masalah-masalah yang muncul.
Wach, Joachim. The Comparative Study of Religion. New York:
Demikian halnya kebatilan yang merajalela harus di-
Colombia University Press, 1958.
lenyapkan karena dapat menggganggu ketentraman
dan menghambat kemajuan. Nabi sendiri sangat respon Wahana. Komputer Semarang, Panduan Aplikasi; Sistem Akuntansi
Online Berbasis Konputer. Cet.I; Yogyakarta: Andi, 2003.
terhadap pentingnya menegakkan kebenaran dan
membasmi kebatilan, sebuah hadis yang diriwayatkan Wehr, Hans. A Dictionary of Modern Written Arabic. London:
oleh Bukhari dan Muslim dari Abdullah Ibn Mas’ud Otto Harzowits, 1960.
berkata Nabi pernah masuk di Mekkah pada Yaum Wicaksono, Oky Arif. “E-Commerce.” Artikel Online, 13 Oktober
Al-Fath dan di sekitar Ka’bah terdapat 360 berhala, 2009.. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/w/e-
kemudian Nabi memukul (menghancurkan) berhala commerce (8Desember 2009).
itu dengan pedang di tangannya sambil berkata: telah Widyawati, Karyawan BCA, Kec. Panakukang, Kotamadya
datang kebenaran dan kebatilan telah lenyap. Makassar, Sul-Sel, wawancara oleh penulis di kantor BCA,
1 September 2009.
Islam menetapkan prinsip keadilan untuk seluruh
Ya’qub, Hamzah. Kode Etik Dagang Menurut Islam Pola Pembinaan
umat manusia, Al-Qur’an Al-Karim, baik dalam surah- Hidup dalam Berekonomi. Bandung: CV Diponigoro, 1984.
surah Makkiyah maupun madaniyah mengutamakan
Yatim, Badri. MA. Sejarah Peradaban Islam. Cet. VI; Jakarta:
dengan menganjurkan agar keadilan itu menjadi perhatian
PT. Raja Grafindo Persada, 1977.
umat. Oleh karena itu, Allah menjadikan keadilan sebagai
Yuherfizar. 10 Jam Menguasai Internet: Teknologi dan Aplikasinya.
karunia yang utama bagi rasul-Nya untuk membentuk
Cet. I; Jakarta: PT. Gramedia, 2008.
rencana perbaikan bagi seluruh unmat manusia, agar
Zahra, Abu, Ushul Fiqh, diterjemahkan oleh Saefullah Ma’shum
mereka dapat dibebaskan dari kebodohan, ankara murka,
dkk, judul asli: Ushul al-Fiqh, Cet. II (Jakarta: PT Pustaka
dan kedhaliman. Al-Qur’an juga menyatakan bahwa
Firdaus, 1994)..
keadilan itu menghendaki keseluruhan di antara sesama
Zakaria, Abu al-Husain Muhammad bin Faris. Mu’jam Maqayis
manusia, bukan keadilan di antara sesama muslim atau
al-Lughah, Juz III, Mishr: Mustafa al-Bab al-Halabiy wa
sesama ahlul kitab dan tidak pula atas sebagian manusia
Syarikah, 1972.
saja. Keadilan adalah hak setiap manusia.
|iv 253|
Etika Reformasi Hukum Kata Pengantar
Yogyakarta; Graha Ilmu, 2005. Al-Qur’an memberikan isyarat agar manusia senantiasa
Suyanto, M. Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top saling menghargai antara sesamanya, saling tolong-menolong,
Dunia. Cet. I; Yogyakarta: Andi Press, 2003. saling menyayangi, dan melarang manusia melakukan
Syalabi, Ahmad. Imperium Turki Usmani. Jakarta: Kalam Mulia, kezaliman terhadap manusia lainnya, dengan harapan
1988. kehidupan manusia senantiasa tercipta keharmonisan,
Syaltut, Mahmud, Al-Islam Aqidah wa Syari’ah , Mesir: Dar kedamaian, dan ketentraman. Olehnya itu, segala bentuk
al-Qalam, 1966. pertikaian dan peperangan di antara manusia dihindari dan
Syamsuddin, Abdul Gani H. Tajdid dalam Pendidikan dan ini adalah merupakan salah satu cita-cita reformasi.
Masyarakat. Kualalumpur: Persatuan Ulama Malaisya, Upaya reformasi membawa maslahat bagi kehidupan
1970. manusia, karena reformasi berorientasi pada pengegak-
Syarifuddin, Amir. Pengertian dan Sumber Hukum Islam dalam an kebenaran, keadilan, penegakan supremasi hukum,
Falsafah Hukum Islam.Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara dan diciptakannya perdamaian di antara manusia dan ter-
Depag, 1992. basminya kebatilan di muka bumi ini. Dengan terwujudnya
Syaripuddin, Amir, Ushul Fiqh Jilid I, Cet. I (Jakarta: Logos keseluruhan cita-cita reformasi tersebut di atas, dapat
Wacana Ilmu, 1997), h. 144-147 mengantarkan manusia kepada kebahagian hidup di
T. Kiyosaki, Robert barsama Sharon L. Lechter C.P.A. Rich dunia dan di akhirat.
Dad’s Guide To Investing; What The Rich Invest In, That The
Last but not the least, penulis mengucapkan terimahkasi
Poor and Middle Class Do Not. Terj. Bern Hidayat, Model
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pihak-pihak
Investasi Orang kaya yang tidak dilakukan orang miskin dan
yang tidak dapat penulis sebut satu persatu. Dengan
kelas menengah. Cet. VI, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2003. iringan doa, penulis berharap semoga budi baik mereka
dilipatgandakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin.
Tabatabaiy, al-Allamat al-Sayyid Muhammad Husain. Al-Mizan
fi al-Tafsir al-Qur’an. Juz VIII, Beirut: Muassasah al-Alamiy Dengan segala keterbatasan yang ada, penulis menyadari
li al-Matbu’at, t.th. bahwa buku ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,
Taylor, C. Ralph. Webster’s University Dictionary. Washington demi kesempurnaannya di kemudian hari, kontribusi yang
DC: t.p., 1965. konstruktif dari pihak mana pun sangatlah diharapkan.
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Ujungpandang: Akhirnya, penulis berharap semoga buku ini bermanfaat.
IAIN Alauddin Ujungpandang, 1995.
Tjiptono, Fanji Strategi Pemasaran. Cet,II; Yogyakarta: Makassar, 24 oktober 2011
Andi,1997.
Penulis
Tripod, Tskauo. “Sejarah Internet, Pengertian Internet dan
Manfaat Internet.” Artikel online, 17 Maret 2009. http://
www.sejarahinternet.com (8 Desember 2009). Misbahuddin.
|252 v|
Daftar Pustaka
251|
Etika Reformasi Hukum
publikasi ilmiah merupakan sebuah alternatif yang perlu Qardhawi, Yusuf. Pengantar Kajian Islam; Studi Analitik
dikembangkan. Lahirnya publikasi ilmiah dalam bentuk Komprehensif tentang pilar-pilar Substansial, Karakteristik,
buku yang telah dihasilkan oleh civitas akademika tentu tujuan dan smber Acuan Islam. Terj. Setiawan Budi Utomo.
menjadi sebuah media yang tidak saja dapat dinikmati Cet. IV; Jakarta: Pustaka Al-Kausar, 2000.
secara internal di lingkungan UIN Alauddin, tetapi juga Qardhawi, Yusuf. Peran Nilai dan Moral dalam perekonomian Islam.
dapat menjangkau ke segmen yang lebih luas. Terj. Didin Hafiduddin, Setiawan BudiUtomo, dan Aumur
Rafiq Shaleh Tamhid. Cet. I; Robanni Press, 1997.
Atas dasar itu, UIN Alauddin telah merancang program
“Gerakan Seribu Buku” yang bertujuan memberikan ruang Qasimiy, Muhammad Jamaluddin. Juz IX, Beirut: Dar al-Fikr,
1914.
yang seluas-luasnya kepada seluruh civitas akademika
untuk mengeksplorasi potensi akademica-intelektiva dan Qurtubiy, Abi Abdillah Muhammad ibn Ahmad al-Anshariy.
Tafsir al-Qurtubiy. Juz VIII, Beirut: Dar al-Fikr, 1993.
potensi praktis aktual yang dimiliki. Gagasan/program
ini dapat dikatakan sebagai sebuah “jihad akbar” yang Qutb, Sayyid, Fi Zilal al-Qur’an , Jil. XXXI; Bairut: Dar al-
memerlukan keberanian dan komitmen bersama dalam Turus al-Arabi, 1967.
rangka ikhtiar menghadirkan kampus peradaban yang Rafiq, Ahmad, Hukum Islam di Indonesia ( Cet. II; Jakarta: PT.
diinginkan. Buku yang ada di tangan pembaca ini Raja Grafindo Persada, 1997).
merupakan salah satu dari bentuk komitmen tersebut. Raharjo, M. Dawam . Intelektual Intelegensi dan Prilaku Politik
Bangsa, Risalah Cendikiawan Muslim. Bandung: Mizan,
Selaku Rektor, saya sangat menyadari bahwa potensi
1993.
sumber daya manusia yang dimiliki oleh civitas akademika
UIN Alauddin merupakan aset dan modal dasar yang Rahman, Afzalur, Economic Doctrines of Islam, diterjemahkan oleh
Soeroyo dan Nastangin dengan judul Doktrin Ekonomi Islam,
harus terus digali, diapresiasi dan dihargai. Penghargaan
Buku IV, Cet. I; Jakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995.
terhadap potensi dan karya akademik akan melahirkan
kreasi, ide, dan prestasi. Rahman, Fazlur. Islam, diterjemahkan oleh Ahsin Muhammad
dengan judul Islam. Cet. I; Bandung: Pustaka, 1984.
Perubahan IAIN menjadi UIN harus disertai dengan
Rahman, Jalaluddin. Islam dalam perspektif Pemikiran Kontemporer.
perubahan kultur akademik ke arah yang lebih baik dan
Cet. I; Ujungpandang, 1997.
berkualitas. Perubahan yang terjadi tidak boleh berjalan
Rais, Amin. Cakrawala Islam Antara Cita dan Fakta. Cet. VII;
tanpa desain yang pasti. Perubahan yang baik adalah
Bandung: Mizan, 1996.
perubahan yang terukur dan terstruktur sehingga hasilnya
Rasyid, M Ridha. Kertas-Kertas Yang Berbicara. Cet.I; Makassar:
dapat dibaca dan dilihat. Urgensi perubahan sebagai
Rayhan Intermedia, 2008.
sebuah keniscayaan biasanya menghasilkan perbedaan dari
setiap perspektif. Oleh karena itu, untuk membuktikan Rida, Sayyid Rasyid Tafsir al-Manar, Jil. III, Cet. II; Bairut:
Dar al-Ma’rifah, tt.
bahwa memang terjadi perubahan ke arah yang lebih
baik, tidak stagnan, apalagi mundur ke belakang diperlu- Rofiq, Ahmad, Hukum Islam di Indonesia (Cet. III; Jakarta: PT.
kan parameter dan indikator sebagai panduan. Karena Raja Grafindo Persada,1998),
|viii 249|
Etika Reformasi Hukum Sambutan Rektor
Nasution, Harun. dan Azyumardi Azra. Perkembangan modern itu, program “Gerakan Seribu Buku” ini menjadi sangat
dalam Islam. Cet. I; Jakarta: Modus Surya Grafindo, penting untuk mengukur gerak perubahan tersebut.
1985.
Akhirnya, Rektor mengucapkan terimakasih kepada
Nasution, Khaeruddin, Riba dan Poligami, Sebuah Studi atas
seluruh civitas akademika UIN Alauddin Makassar yang
Pemikiran Muhammad Abduh, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
telah mencurahkan pikiran dan tenaga serta meluangkan
1996.
waktunya untuk menghasilkan karya akademik ini.
Nata, H Abuddin. Metodologi Studi Islam. Cet. II; Jakarta: PT
Semoga karya ini dapat dinikmati, bukan saja oleh
Raja Grafindo, 2007.
kalangan UIN Alauddin Makassar, juga oleh masyarakat
Nukma, Usman. Makassar Pesona Dunia. Cet. I; Makassar: pada umumnya.
Pelita Pustaka, 2008.
Odang, David. Berbisnis Lewat Internet dengan Paypal.Cet I;
Yogyakarta: Mediakom, 2008. Samata, 29 Desember 2011
Pardosi, Mico. Memasang dan Menggunakan Internet. Cet. I;
Surabaya: Dua Selaras, 2004.
Rektor,
Perwataatmadja, H. Karnaen dan H. Muhammad Syai’I Antonio,
Apa dan Bagaimana Bank Islam, Cet. III, Yogyakarta: PT. Prof. Dr. H. A. Qadir Gassing. HT, MS
Amanah Bunda Sejahtera Solo, 1997. NIP: 19541116 197703 1 004
Prawirosentono, Suryadi. Pengantar Bisnis Modern. Cet.I; Jakarta:
PT Bumi Aksara,2002.
Pug, Onti. “Perjanjian Jual-Beli melalui Interne.t” e-mail online.
http://www.lowskripsi.com/index.php? ( 8 Desember
2009).
Pusat Pengkajian dan Pengembangan. Ekonomi Islam, Ekonomi
Islam . Cet. I; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.
Putro, Guno W. “Awal Sejarah Internet di Indonesia.” Karya
Tulis, 8 Desember 2009. http://artikel.total.or.id/artikel.
php?id=11288 judul = Awal Sejarah (8 Desember 2009).
Qardhawi, Yusuf, Keluasan dan keluwesan Syariat Islam Menghadapi
Perubahan Zaman, diterjemahkan oleh Tim Pustaka Firdaus,
judul asli: Awamil al-Sa’ah wa al-Murunah fi al-Syar’iah al-
Islamiyyah, Cet. I ( Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996),
Qardhawi, Yusuf, Syariat Islam Dalam Menghadapi Tantangan
Zaman (Cet.I; Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996).
|248 ix|
Daftar Pustaka
247|
Etika Reformasi Hukum
|246
Etika Reformasi Hukum Daftar Pustaka
BAB VII: HUKUM ISLAM DAN REFORMASI TERHADAP BISNIS HM , Jogiyanto. Sistem Teknologi Informasi; Pendekatan Terintegrasi
E-COMMERCE MELALUI INTERNET.............................|135 Konsep Dasar Teknologi Aplikasi Pengembangan dan Pengelolaan.
Cet II; Yogyakarta: Andi Offset, 2005.
BAB VIII: REFORMASI AL-QADÂ DALAM PERSPEKTIF Hodgson, Marshall G.S. The Venture Of Islam, Jilid II. Chicago:
SIYASAH...................|167 Chicago University Press, 1974.
BAB IX: HAKEKAT DAN MANFAAT REFORMASI....|199 Honrby, AS. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Curent
English. Britain: Oxford University Press, 1986.
BAB X: PENUTUP...........................|231 Hosen, Ibrahim. “Taqlid dan Ijtihad Beberapa Pengertian Dasar”
dalam Budhy Munawar Rachman (ed.), Kontekstualisasi
DAFTAR PUSTAKA..................|237 Doktrin Islam Dalam Sejarah. Jakarta: Paradigma, 1995.
TENTANG PENULIS....................|2555 Ibn Kasir, Tafsir al-Qur’an al-‘Azim, Jil. III; Qahirah: Dar Ihya
al-Kutub al-Arabiyyah, 1952.
Ibn Qayyim, I’lam al-Muwaqqin, Juz 4 (t.c;t.tp; t.th).
Ibrahim, Hassan. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Yogyakarta:
Penerbit Kota Kembang, 1989.
Indrajit, Richardus Eko. E-Commerce Kiat dan Strategi Bisnis di
Dunia Maya. Jakarta:PT Gramedia, 2001.
Iqbal, Muhammad, The Reconstruction of Religious Thought in
Islam, New Delhi: Kitab Bhavan, 1981.
Israeli, Raphael & Anthony H. Johns. Islam in Asia. Jerusalem:
The Magnes Press, 1984.
Jokosutono, Supomo. Sejarah Politik Hukum Adat. Jakarta: t.p.,
1955.
Jonohue, John J dan John L. Esposito. Indonesia in Transition
Muslim Perspectife diterjemahkan oleh Maknun Husein
dengan judul Islam dan Pembaharuan. Jakarta: Rajawali,
1984.
Kahin, George Mc, Turman. Nationalism and Revolution in
Indonesia. New York: Cornel University Press, 1970.
Karim, H. Adiwarman Azwar. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.
Cet.I; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.
Karim, Hasan Said. Al-Manar English and Arabic Dictionary.
Beirut: Lingkam Libraise Duliban, 1970.
|xii 245|
Etika Reformasi Hukum
|244
Etika Reformasi Hukum Daftar Pustaka
tidak pernah pupus pada interpretasi para penafsirnya Dewi, Gemala, Aspek-Aspek Hukum Perbankan dan Perasuransian
belaka yang semakin menguatkan keyakinan bahwa al- Syariah di Indonesia, Cet. I; Jakarta: Fajar Interpratama
Qur’an merupakan kitabullah dan kalamullah yang abadi, offset, 2004.
yang tak pernah surut oleh perubahan-perubahan waktu, DH, Baso Swastha dan Ibnu Sukatjo. Pengantar Bisnis Modern;
tempat, situasi dan kondisi sejarah manusia. Bahkan Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern. Cet.10 ; Yogyakarta:
sebaliknya, al-Qur’an menjadi sumber ideal sekaligus Libery Yogyakarta, 2002.
menggambarkan kenyataan-kenyataan faktual kehidupan, Diamon, A.S. Evolution of Law and Order, Oxpord: Oxpord
untuk kemudian dihadapkan dengan realitas sejarah dan University Press, 1949.
kepastiannya.2 Ding, Julian. E-Commerce: Law and Office. Cet. V ; Kuala
lumpur: Sweet and Maxwell Asia Press, 1999.
Reformasi dalam Islam merupakan diskursus yang
senantiasa aktual, karena reformasi memang sebagai Djamil, Faturrahman. Hukum Perjanjian Syariah dalam kompilasi
tuntutan dalam mengikuti perubahan yang merupakan Hukum Perikatan oleh Mariam darus Badrulzaman et al. Cet.
I; Bandung: Citra Aditya Bakti, 2001.
keniscayaan. Menurut Harun Nasution, reformasi dalam
Islam muncul setelah Islam berhadapan dengan berbagai Doohue, John J. dan John L. Esposito, Islam in Translition Muslim
perubahan.3 Semangat reformasi dalam Islam senantiasa Perspektive diterjemahkan oleh Machnun Husein dengan
judul Islam dan Pembaharuan. Jakarta: Rajawali, 1984.
harus berangkat dalam keprihatinan terhadap kemundur-
an atau keterbelakangan umat Islam dalam segala aspek Echols, John M. dan Hassan Shadaily, An English-Indonesian
kehidupan. Kemunduran dalam dunia Islam yang ber- Dictionary, Cet. XXIII; Jakarta: PT. Gramedia, 1996.
kepanjangan dalam sejarah Islam terjadi bukan karena End, TH van den. Harta dalam Bejana; Sejarah Gereja Ringkas.
ajaran Islam tidak relevan dengan perkembangan zaman. Jakarta: Gunung Mulia, 1986.
Abdul Rahman al-Kawakibi menyebutkan beberapa faktor Enderson, Assafa. Hukum E-Commerce dan Internet; dengan
yang menyebabkan kemunduran Islam,4 antara lain: fokus di Asia Pasifik. Terj. Fitri Purwandari dan Mursyid
Hamato, Internet and E-Commerce law: with fokus on Asia
Pertama, faktor agama; faktor yang menyebabkan Pasifik. Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
kemunduran umat Islam dari segi agama adalah adanya
Enklaar, IH. Sejarah Gereja Ringkas. Jakarta: Badan Penerbit
sebagian umat Islam yang memiliki paham fatalisme Kristen, 1955.
(‘aqidah al-jabar), mengabaikan persoalan dunia, fanatisme
Fowler, H. W. and F. G. Fowler. The Concise Oxford Dictionary.
yang berlebih-lebihan, perpecahan umat Islam menjadi
Edisi VI, London: Oxford University Press, 1976.
Garner, Bryan A. A Black’s Law Dictionary. Cet. 7; St Paul
2
Lihat M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an (Cet. XV; Bandung: Minn: West Group, 1999.
Mizan , 1994), h. 15; lihat juga Wahbah al-Zuhaili, ibid.
3
Lihat Harun Nasution, Islam Rasional: Gagasan dan Pemikiran (Bandung: Gau, Youn. “Pengertian E-Commerce.” gift blog online, http://
Mizan, 1995), h. 167. dirgta84.blog,perhanas.ac.id/2009/06/18/pengertian
4
Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern di Timur Tengah (Jakarta: e-commerce (8 Desember 2009).
Djambatan, 1995), h. 35.
|2 243|
Etika Reformasi Hukum
Budi, Triton Prawira. Bisnis Lewat Internet. Cet. I; Jakarta: berbagai kelompok dan golongan, serta masuknya bid’ah,
Oryza, 2009. khurafat dan takhyul dalam ajaran Islam.
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif; Komunikasi,
Kedua, faktor politis; di antara faktor yang me-
Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta ilmu-ilmu Sosial Lainnya.
nyebabkan kemunduran umat Islam dari segi politik di
Cet. III; Jakarta: Prenada Media Group, 2008).
antaranya dispotisme politik, tidak adanya kebebasan
Chapra, M. Umer. Sistem Moneter Islam. Terj. Ikhwan Abidin
berbicara dan berbuat bagi rakyat, stabilitas keamanan
Basri, Towards a Just Monetary System. Cet. I; Jakarta: Gema
Insani Press, 2000. tidak terjamin, keadilan dan persamaan tidak terwujud
dan penindasan rakyat kecil tak terelakkan.
Chapra, M. Umer. Towards a Just Monetary System, diterjemahkan
oleh Ikhwan Abidin B; Penyunting Dadi MH Basri, Farida Ketiga, faktor moralitas; sebab kemunduran umat
R Dewi dengan judul Sistem Moneter Islam, Cet. I; Jakarta: Islam dari segi moralitas di antaranya adalah tenggelam-
Gema Insani Press, 2000. nya umat Islam dalam kebodohan, jiwanya dikuasai rasa
Coulson, Noel J, A History of Islamic Law, Endinburg: putus asa, malas, tingkat pendidikannya rendah, tingkat
Endinburg University Press, 1964. ekonominya lemah dan tertekan rasa ketakutan.
Daftar Pustaka
Di samping tiga faktor di atas, faktor lain yang
Dahlan, Abdul Azis (ed.)(et. al.), Ensiklopedi Hukum Islam,Cet menjadi keprihatinan adalah adanya kenyataan bahwa
I; Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1996.
sebagian umat Islam mengalami kejumudan kembali
Damasqiy, al-Imam Abi al-Fu’ad al-Hafiz ibn Kasir. Tafsir al-
dalam pemikiran dan pengembangan ajaran Islam, dan
Qur’an al-‘Azim, Dar al-Fikr,t.th.
kehilangan psycological striking force (kekuatan psykologi
Darmawan, Pelaku transaksi e-commerce, kec. Panakukang,
berpikir) dalam perjuangannya.5 Persoalan inilah yang
Makassar, Sul-Sel, Wawancara oleh penulis di warkop
mendorong untuk membangkitkan semangat ijtihad dalam
voneng, 16 September 2009.
Islam. Ijtihad sebagai upaya mencari solusi atas persoalan-
Daud Ali, H. Muhammad, Hukum Islam dan Peradilan Agama
persoalan yang muncul ke permukaan, yang didasari fitrah
(Cet.II; Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2002)
Islamiyah yang murni merupakan lapangan reformasi
David, Fred R. Manejemen Strategis. Terj. Ichsan setiya Budi,
Strategic Manejemen; consep and cases. Cet.X; Jakarta: Salemba
yang terpenting.6
Empat, 2006. Menurut A. Munir dan Sudarsono, motivasi reformasi
Departemen Agama. Alquran dan Terjemahannya edisi Revisi. yang berkembang dalam Islam muncul dari beberapa
Semarang: Kumodasmoro Grafindo semarang, 1994. hal; Pertama, kesadaran keagamaan (al-girah al-diniyah)
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Edisi II, Cet. VII, Jakarta: Balai Pustaka, 1995.
Dewi, Gemala , Wirdyaningsih, dan Yeni Salma Barlinti. 5
Lihat Nurcholish Madjid, Islam Kemodernan dan ke-Indonesiaan (Cet.
Hukum Perikatan Islam Di Indonesia. Cet I; Jakarta: Kencana, VII; Bandung: Mizan, 1994), h. 204.
2005. 6
Lihat Bustami Muhammad Said, Mafhum Tajdid al-Din (Kuwait: Dar
al-Dakwah, 1994), h. 32.
|242 3|
Etika Reformasi Hukum Daftar Pustaka
yang mendorong untuk melindungi dan menyelamatkan Azwar Karim, H. Adiwarman, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam,
Islam dari berbagai macam gangguan dan ancaman Cet.I; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.
kelestarian perkembangan Islam. Dengan kata lain, Ba’labaqi, Munir. Al-Mawrid a modern English Arabic Dictionary.
kesadaran ini menyelamatkan Islam dari kemungkinan Beirut: Dar el-‘Ilm lil Malayin, 1979.
adanya distorsi ajaran agama akibat perjalanan sejarah Baiton, Roland H. “Reformation”, The New Encyclopedia
kehidupan manusia. Kedua, krisis sosial (al-‘azmah al- Britannica, jilid XV. Chicago: William Beton, 1974.
ijtimaiyah) yang dialami oleh umat Islam yang jauh dari Bank Indonesia, Petunjuk Pelaksanaan Pembukaan Kantor Bank
idealisasi Islam sendiri seperti kenyataan masih banyaknya Syariah, Jakarta; Bank Indonesia, 1999.
umat Islam yang terperangkap dalam kebodohan, ke- Baqi, Muhammad Fu’ad ‘Abd. Mu’jam al-Mufahras li Al alfaz
miskinan, keterbelakangan dan perpecahan. Ketiga, ke- Al-Qur’an al-Karim. Jakarta : Maktabah Dahlan, t.th.
majuan peradaban umat manusia (taqaddum al-hadarah Barkatullah, Abdul Halim & Teguh Prasetyo. Bisnis E-Commerce
al-insaniyah) seperti perkembangan ilmu pengetahuan, Studi Sistem Keamanan dan Hukum di Indonesia. Cet. II;
kemajuan teknologi canggih.7 Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.
Etos tentang perlunya terus menerus menumbuhkan Basyir , Ahmad Azhar. Asas-asas Hukum Muamalat(Hukum
semangat reformasi sangat ditekankan para pemikir Islam. Perdata Islam edisi Revisi.; Yogyakarta: UII Press Yogyakarta,
Muhammad Iqbal dalam karya monumentalnya The 2000.
Reconstruction of Religious Thought in Islam, dengan tegas Beekum, Rafik Issa, Etika Bisnis Islami, diterjemahkan oleh
menyatakan bahwa reformasi, merupakan prinsip gerak Muhammad, dengan judul asli; Islamic Busness Athics, Cet.
dalam Islam.8 Dengan ungkapan itu, Iqbal sebenarnya I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
bermaksud mengingatkan bahwa tanpa reformasi yang Bik, Muhammad al-Khudariy. Ushul al-Fiqh. Mesir:al-Muktabah
kreatif dan terus menerus umat Islam akan dilanda ke- al- Tijariyah al-Kubra, 1969.
bekuan berpikir dan mengalami stagnasi. Karena itu, Bisri, Cik Hasan, Peradilan Islam; Dalam Tatanan Masyarakat
reformasi merupakan suatu yang inheren dan esensial Indonesia, Cet. I, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
dalam ajaran Islam. Al-Qur’an dan sunah sebagai sumber 1997.
ajaran Islam tidak akan dipahami dengan pikiran orang Brien, James A.O’. Pengantar Sistem Informasi. Terj. Dewi Fitriya
mati.9 Jalaluddin Rahman dalam bukunya “Islam dalam sari,SS; dkk dengan judul asli: Intoduction to Information
System. Cet.XII.; Jakarta:PT Salemba Embat Putra.
7
Lihat A. Munir dan Sudarsono, Aliran Modern dalam Islam (Jakarta: Brockelman, Carl. History of the Islamic Peoples. London:
Rineka Cipta, 1994), h. 8. Roflegdge dan Kegan Paul, 1980.
8
Lihat Muhammad Iqbal, The Reconstruction of Religious Thought in Bucaille, Maurice. Asal-Usul Manusia Menurut Bible, Al-Quran
Islam (Lahore: Kahimiri Bazar, 1962), h. 148; Lihat Syafi’i Ma’arif, Pemikiran
dan Islam di Indonesia Sebuah kajian Tentang Cendekiawan Muslim Orde Baru dan Sains Diterjemahkan dari buku aslinya What is the
(Jakarta: Paramadina, 1995), h. 91. Orijin of Man? The Answer of Science and The Holy Scriptures
9
Lihat Amin Rais, Cakrawala Islam Antara Cita dan Fakta (Cet. VII; oleh Rahmani Astuti. Cet. II; Bandung mizan, 1987.
Bandung: Mizan, 1996), h. viii.
|4 241|
Etika Reformasi Hukum Pendahuluan
AM. C. Ralp Taylor. Webster’s World University Dictionary. Perspektif Pemikiran Kontemporer” menyatakan bahwa
Washington DC: t.p., 1965. harus ada pemahaman ulang, penafsiran kembali, peng-
Amirullah dan Imam Hardjanto. Pengantar Bisnis. Cet I; ungkapan baru terhadap berbagai ajaran Islam.10
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005. Pada abad modern ini, upaya reformasi total dalam
Ansari, Muhammad Fazlu Rahman. Islam and Christianity in berbagai aspek terutama bidang pemikiran keagamaan
The Modern World diterjemahkan oleh Weodhau dengan terasa sangat diperlukan. Hal ini didasarkan pada ke-
judul Islam dan Kristen dalam Dunia Modern.cet.I; Jakarta: nyataan bahwa persoalan yang dihadapi umat Islam
Bumi Aksara. semakin kompleks dan semakin banyak membutuhkan
Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, alternatif untuk menghadapinya.
Cet.I; Jakarta: Gema Insani Press, 2001. Sejarah sering menyajikan fakta yang cukup me-
Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah Wacana Ulama dan nyedihkan tentang tokoh-tokoh atau pemikir yang berani
Cendikiawan, Cet. I: Jakarta: Tazkia Institute dan Bank melontarkan gagasan-gagasan yang berbau reformasi.
Indonesia, 1999. Mungkin sudah merupakan nasib, reformasi justeru di-
Arifin. “Content Management System (CMS);product & service tafsirkan sebagai istilah yang fejoratif dengan konotasi
elektronik commerce situs resmi myido. http://www.myido. tertentu yang mengandung kecurigaan dan kesalahpahaman
co.id/productservice/20/index.html. (8Desember 2009). di kalangan luas, bukan saja di kalangan kaum awam, tapi
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Cet. IX; Jakarta: juga di kalangan kaum terpelajar Islam.11 Demikianlah
PT Rineka Cipta, 2007. yang terjadi misalnya pada Ibn Taimiyah, Jamaluddin al-
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian; Suatu pendekatan Afgani, Muhammad Abduh, Ali Abdul Razik, Taha Husain
Praktik. Cet XIII; Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006. di Timur Tengah, Fazlur Rahman di Pakistan, Nurcholish
Madjid di Indonesia. Mereka semua pernah menjadi bulan-
Armando, Ade, dkk. Ensiklopedia Islam Untuk Pelejar. Jakarta:
bulanan kritik dan kecaman. Bahkan, pemikir modernis
PT. Ikhtiar Baru Van Hoev.
semacam Abduh pun pernah dituduh kafir sedangkan
Asfahaniy, al- Raqib. Mu’jam al-Mufradat Alfaz Al-Qur’an.
Fazlur Rahman terpaksa hengkang dari Pakistan dan
Beirut: Dar al- Samiyah, 1966.
menetap di Amerika, di negeri Barat. Guru besar yang
Ash Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. Memahami Syariat mempunyai reputasi internasional ini telah mengeluarkan
Islam. Cet. I; Jakarta: Pustaka Rizki Putra, 2000. pikiran yang bermuatan reformasi.
Ash-Shiddiqy, Muhammad Hasbi. Falsafah Hukum Islam . Cet.
Dalam mencari penyelesaian persoalan-persoalan yang
V; Jakarta: Bulan Bintang, 1993.
dihadapi umat, Harun Nasution menyarankan agar umat
Aziz, H.M. Amin, Mengembangkan Bank Islam di Indonesia, Cet.
II; Jakarta: Bangkit, 1992.
Azra, Azyumardi. Pergolakan Politik Islam Dari Pudamentalisme, 10
Lihat Jalaluddin Rahman, Islam dalam Perspektif Pemikiran Kontemporer
Modernisme, Hingga Post Modernisme. Jakarta: paramadina, (Cet. I; Ujungpandang: Umitoha, 1997), h. vii dan 4.
1997.
11
Lihat M. Dawam Rahardjo, Intelektual Intelegensi dan Prilaku Politik
Bangsa, Risalah Cendekiawan Muslim (Bandung: Mizan, 1993), h. 273.
|240 5|
Etika Reformasi Hukum Daftar Pustaka
Islam tidak kembali kepada tradisi dan interpretasi lama, al-Kasnawīy, Abu Bakar bin Hasan, Ashada al-Madārik; Sarah
tetapi langsung kembali pada ajaran yang terkandung Irsyad al-Salika fi Fiqh Imam Malik, Juz II, Beirut: Dār al-
dalam Al-Qur’an dan hadis.12 Abd. Muin Salim berpendapat Fikr, t.th.
bahwa dalam memahami ajaran yang terkandung dalam Al-Khaidar, Reformasi Prematur; Jawaban Islam Terhadap Reformasi
Al-Qur’an dan hadis, diperlukan adanya kesanggupan Total. Cet.V; Jakarta: Darul Falah, 1989.
untuk membedakan ajaran dasar yang absolut. Di samping Al-Khazin. Tafsir Al-Quran, juz 1(t.c; t.tp; t.th).
itu, diperlukan kesanggupan untuk melepaskan diri dari Alma, Buchari, Dasar-Dasar Etika Bisnis Islam, Cet. III, Alfabeta:
ikatan tradisi dan sikap taqlid. Dengan kata lain, diperlukan Bandung, 2003.
adanya kesanggupan melakukan ijtihad. Sumber dinamika
Al-Maraghi, Ahmad Mushthafa, Tafsir al-Maraghi, Jilid III,
umat Islam dalam menghadapi perubahan-perubahan sosial
Musstafa al-Halabi, Mesir, 1946.
terletak pada kesanggupan umat Islam melakukan kedua
al-Mawardi Asy-Syafi’I, Abu al-Hasan Ali bin Muhammad bin
hal tersebut.13 Jadi, reformasi berfungsi mengubah agama
Habib, Al-Ahkam al-Sultaniyah, Beirut: Dār al-Fikr, t.th.
dari negative religious menjadi positive religious.14
Al-Munawar, H. Said Agil Husin, Membangun Metodologi Usul
Kegagalan reformasi sebagai upaya membangkitkan
Fiqh; Telaah Konsep al-Nadb dan al-Karahah dalam Istinbat
kembali sejarah umat Islam dalam panggung sejarah Hukum Islam, diterjemahkan oleh Abdur Rahman Kasdi,
sangat ditentukan oleh sikap mental umat Islam, terutama Judaul asli; Al-Nadb wa Al-Karahah (Cet.I; Jakarta: Ciputat
para cendekiawan dan ulama. William Montgomery Watt Press, 2004).
dalam Islamic Fundamentalism and Modernity menyatakan
Al-Qarafi, Tauqih al-Fushul (Cet. I; Damaskus: t.p, t.th).
bahwa dunia Islam termasuk para cendekiawannya, diakui
harus bertanggungjawab akan peran intelektualitasnya Al-Qurtubi, Tafsir AlQuran, juz 3 (Cet. II; Beirut: t.p, t.th).
dewasa ini. Keadaan Islam dan masyarakat Islam di masa al-Qurtubīy, Imam Abi Walid Muhammad bin Ahmad bin
depan tergantung pada kecakapan intelektual Islam untuk Rusdi, Bidayatu al-Mujtahid wa Nihayatu al-Muktasid, Juz
menghadapi, mengerti, menganalisis dan memecahkan VI, Beirut: Dār al-Kutub al-Ilmiyah, t.th.
persoalan-persoalan baru yang dihadapi.15 Kenyataan Al-Razi, Tafsir al-Kabir, juz 6 (Cet. I; Beirut: t.p, t.th)
menunjukkan bahwa masih ada sebagian umat Islam Al-Samara’i, Nu’man A, Ahkam al-Murtad fi al-Syari’at al-
dan cendekiawannya yang bersikuku mempertahankan Islamiyyah, Bairut: Dar al-Arabiyyah li al-Taba’at wa
al-Nasyr wa al-Tawzi’, 1968.
Al-Suyuthi, Al-Duur al-Mantsur,juz 1(Cet. I: Beirut: t.p, t.th).
12
Lihat harun Nasution, op. cit., h. 166. al-Syafi’īy, Al-Ummu, Imam Abi Abdullah Muhammad bin
13
Lihat Abd. Muin Salim, Konsepsi Kekuasaan Politik dalam Al-
Idris, Juz VI, Beirut: Dār al-Fikr, t.th.
Qur’an (Cet. I; Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1994), h. 262-263.
14
Lihat Azyumardi Azra, Pergolakan Politik Islam dari Fundamentalisme, Al-Syatibi, Al-Itisham (t.c; t.tp: t.th)
Modernisme, Hingga Post Modernisme (Jakarta: Paramadina, 1997), h. 81.
al-Tabarīy, Abi Ja’far Muhammad bin Jarir, Ihtilāfu al-Fuqāhā,
15
Lihat William Montgomery Watt, Islamic Fundamentalism and Modernity
(Cet. I; London: T.J. Press, 1988), h. 77-84. Lihat juga A. Munir dan Sudarsono,
Beirut: Dār al-Kutub al-Ilmiyah, t.th.
op. cit., h. 144.
|6 239|
Etika Reformasi Hukum Pendahuluan
Admin, Fachrul. “Internet; Pengertian, Sejarah dan Fasilitasnya.” interpretasi ajaran lama, tidak berpikir, dan tidak bersikap
Artikel online, 7 Oktober 2009. http://id.shvoong.com (8 terbuka dalam percaturan pemikiran global.
Desember 2009).
Kebangkitan intelektualisme Islam dalam era globalisasi
Ahmad bin Faris bin Zakariyah, Abu Husain, Mu’jam Maqayis al-
ini ditandai dengan munculnya pemikiran ke-Islaman yang
Lughah,Cet. I, Beirut: Dār Ihya al-Turats al-Arabīy, 2001.
memberikan formulasi, interpretasi dan refleksi terhadap
Ahmad, Khursyid. Fanaticism Intolerance and islam Diterjemahkan persoalan-pesoalan kemasyarakatan dalam arti luas, baik
oleh S. Syah. Jakarta: Tintamas, 1968.
dalam bidang politik, sosial, ekonomi, budaya dan lain-
Al- Bukhari, Muhammad bin Ismail, Shahih Bukhari, Jil. III, lain. Kebangkitan intelektual itu selanjutnya menimbul-
Bairut: Dar al-Kutub, t. Th. kan pergeseran-pergeseran pemikiran dan orientasi aksi
Al-Farra, Abu Ya’la Muhammad bin Al-Hasan bin Muhammad perjuangan di kalangan umat Islam.16
bin Khalaf, Al-Ahkam al-Sultaniyah, Beirut: Dār al-Fikr,
t.th.
Ide reformasi yang mengiringi semangat kebangkitan
umat Islam belum menunjukkan upaya yang komprehensif,
Algaoud, Latifah M. dan Mervin K. Lewis dalam bukunya
kecuali sekedar upaya reformasi bidang tertentu yang
Islamic Banking, diterjemahkan oleh Burhan Wira Subrata
dengan judul Perbankan Syariah Prinsip, Praktek dan Prospek, hasilnya sebagaimana terlihat dalam negara-negara muslim.
Cet. II; Jakarta: Serambi, 2004. Prosreformasi belum mencapai hasil yang diharapkan,
menurut Ridwan Lubis, diakibatkan oleh adanya beberapa
Al-Gashali, Al-Mustafa, Juz 1 (Cet. II; Suriah: t.tp, t.th).
faktor antara lain:
al-Habsyi, Muhammad Bagir, Fiqh Praktis; Menurut al-Qur’an,
as-Sunnah, dan Pendapat para ulama, Jilid II (Cet.I; Bandung: 1. Tidak ada bimbingan dari peradaban Islam sebelum-
Mizan, 2002). nya, sehingga umat Islam buta akan sejarah dan
Ali al-Syawkani, Muhammad bin, ‘Nayl al-Authar, Jilid V, peradabannya. Umat Islam lebih banyak bernostalgia
Mushtafa al-Halabi, Mesir, 1952. dan dininabobokkan oleh kejayaannya pada masa
Ali, Fachri. Islam; Idiologi Dunia Islam dan dominasi structural. klasik, ketimbang mendobrak kebekuan berpikir.
Bandung; Mizan, 1985. 2. Adanya pengaruh kolonialisme yang masih bersarang
Ali, Mohammad Daud. Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum dalam jiwa umat Islam.
dan Tata Hukum Islam di Indonesia. Cet. I; Jakarta: Raja 3. Prinsip teologi yang fatalis dibalut dengan khurafat
Grafindo Persada,2000.
dan fanatisme yang berlebihan.
Ali, Mukti. Alam Pikiran Islam Modern di Timur Tengah. Jakarta:
Djambatan, 1995. 4. Adanya kecurigaan umat Islam terhadap reformer.
Hal ini sebagai akibat dari pengalaman umat Islam di
al-Ishfahany, Al-Raghib, Mufradat Alfaz al-Quir’an. Al-Dar al-
masa kolonial karena sebagian besar pelaku reformasi
Samiyah, Bairut, 1992.
al-Jaziri, Abdurrahman, Kitab al-Fiqh ‘Ala Mazahib al-Arba’ah,
Jilid III, t.d, Mathbaah al-Istiqamah, Cairo, t.th. 16
Syafi’i Anwar, op. cit., h. 82.
|238 7|
Etika Reformasi Hukum
|8
Pendahuluan
9|
Etika Reformasi Hukum Penutup
Pemikiran Orientalis oleh Muhammad Muslehuddin, Di samping itu, pelaksanaan reformasi senantiasa
Islamic Law Reform and Human Right oleh Abdullah Ahmad didasarkan pada nilai-nilai kbenaran, kejujuran dan
al-Naim, Perkembangan Modern dalam Islam, Pembaharuan keadilan, didalam mewujutkan cita-cita reformasi. Tanpa
dalam Islam oleh Harun Nasution. didasarkan pada ketiga nilai tersebut, maka reformasi
Untuk memudahkan pemahaman tentang isi dan esensi itu sulit diwujutkan dan dilaksanakan.
pembahasan dalam buku ini, maka cara penulisannya Adapun akibat yang ditimbulkan adanya reformasi
dilakukan berdasarkan sistematika sebagai berikut: adalah penegakan terhadap aturan-aturan hukum dalam
Bab pertama sebagai pendahuluan menguraikan ber- masyarakat, lebih ditingkatkan, pelaksanaan terhadap
bagai hal yang menyangkut gambaran umum tentang hak asasi manusia lebih diperhatikan, adanya kebebasan
reformasi dan sistematika pembahasan, bab pertama ini berpendapat dan terjaminnya keamanan dan ketentraman
merupakan pandangan umum secara garis besar yang dalam masyarakat. Namun demikian, reformasi juga
akan dibahas dalam bab-bab berikutnya. menimbulkan bayak pengorbanan, baik dalam bentuk
moril maupun materil. Bahkan, pengorbana jiwa sekalipun.
Bab kedua membahas tentang Pengertian Etika, Demi pencapaian cita-cita reformasi dan terwujutnya
Sistematika Etika, Macam-macam Etika, Hubungan Etika kemaslahatan umat manusia, baik didunia maupun di
dan Profesi Hukum, dan pelanggaran etika dan kaitannya akhirat.
dengan hukum.
Bab ketiga membicarakan tinjauan umum tentang
reformasi, dalam bab ini akan diuraikan tentang pengertian
reformasi, termasuk di dalamnya menjelaskan sebab-sebab
timbulnya reformasi dan tantangan reformasi.
Bab keempat, membicarakan tentang fenomena
reformasi hukum dalam Al-Qur’an, dalam bab ini akan
diuraikan tentang ayat-ayat yang menggunakan term
reformasi, ayat-ayat yang semakna dengan term reformasi
dan macam-macam reformasi dalam Al-Qur’an.
Bab kelima membicarakan pleksibilitas penerapan
syariat Islam di dalamnya dibahas tentang Faktor pertama
keluasan situasi yang dimaafkan, Faktor kedua Nash
memperhatikan hukum universal, Faktor ketiga Nash
menerima keragaman pemahaman dan Faktor keempat
melindungi hal darurat dan keaadaan tertentu.
|10 235|
Etika Reformasi Hukum Pendahuluan
manusia lainnya, dengan harapan kehidupan Bab keenam membahas tentang Hukum Islam dan
manusia senantiasa tercipta keharmonisan, ke- Reformasi terhadap sistim bunga dalam bisnis modern
damaian, dan ketenteraman. Olehnya itu, segala di dalamnya dijelaskan Polemik tentang bunga bank,
bentuk pertikaian dan peperangan di antara Pandangan beberapa agama tentang konsep bunga bank,
manusia dihindari dan ini adalah merupakan Pandangan hukum Islam terhadap bunga bank, Metodologi
salah satu cita-cita reformasi. (wahhul istidlal), dan Analisis tentang rumusan hukum
d. Terwujudnya kemaslahatan umat. bunga bank.
Upaya reformasi membawa maslahat bagi Bab ketujuh membicarakan tentang Hukum Islam dan
kehidupan manusia, karena reformasi berorientasi Reformasi terhadap Bisnis e-comerce melalui internet.
pada penegakkan kebenaran, keadilan, penegakkan Dalam bab ini akan dibahas tentang, Pengertian bisnis
supremasi hukum, diciptakannya perdamaian di E-commerce, Motivasi orang melakukan transaksi bisnis
antara manusia dan terbasminya kebatilan di muka E-commerce melalui internet dan Tinjauan hukum Islam
bumi ini. Dengan terwujudnya keseluruhan cita- tentang bisnis E-commerce melalui internet
cita reformasi tersebut di atas, dapat mengantarkan Bab kedelapan membahas tentang Reformasi Alqada
manusia kepada kebahagiaan hidup di dunia dan dalam perspektif siyasah, berikutnya dibahas tentang
di akhirat. Defenisi Al-Qada, Syarat-syarat menjadi hakim, Teknis
pengangkatan hakim, Tugas dan kewajiban hakim, Hukum
meminta jabatan hakim, Jabatan wali pidana (wilayah
B. IMPLIKASI PENELITIAN Al-Mazalani), Tugas wali pidana dan Perbedaan antara
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa pembahasan tentang wali pidana dan hakim.
reformasi dengan menggunakan pendekatan filosofis Bab kesembilan, merupakan kajian analisis yang
dengan metode analisis etimologis dan mofologis serta membahas keseluruhan permasalahan reformasi dalam
eksegesis terungkap bahwa reformasi merupakan suatu buku ini. Dengan mengambil pokok bahasan tentang
hal yang sangat esensial dan urgen. hakekat reformasi dalam Al-Qur’an, wujud reformasi
Sebagai konsekuensi logis dengan adanya reformasi dalam Al-Qur’an dan manfaat reformasi dalam Al-
adalah upaya penyesuaian pemahaman dan pelaksanaan Qur’an.
terhadap ajaran dasar al-Qur’an dan hadis senantiasa Bab kesepuluh, bab terakhir merupakan penutup,
diwujutkan untuk mengantisipasi pemahaman yang dalam bab ini akan dikemukakan kesimpulan dari seluruh
keliru dan bebas dari pemalsuan terhadap ajaran Al- bahasan sebelumnya dan sekaligus menjawab permasalahan
Qur’an, oleh karena kondisi dan zaman selalu mengalami reforamsi. yang diangkat sesuai dengan pokok bahasan
perkembangan namun tidak berarti ajaran tersebut buku ini serta implikasinya.[]
diubah. Yang perlu disesuaikan adalah pemahaman
terhadap ajaran dasar tersebut.
|234 11|
Penutup
233|
Etika Reformasi Hukum
b.
prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su).
Akhlak (arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu
PENUTUP
akhlak.2
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dari Depertemen
Pendidikan dan Kebudayaan, etika adalah:
1. Ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral
2. Kumpulan atau seperangkat asas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak
3. Nilai yang benar dan salah yang dianut suatu golong-
an atau masyarakat3
Istilah etika dan etik sering dipertukarkan pemakai- A. KESIMPULAN
annya dan tidak jelas perbedaan antara keduanya. Dalam Telah dikemukakan bahasan dan kajian reformasi dalam
buku ini, yang dimaksud dengan etika adalah ilmu perspektif hukum, dari pendekatan filosofis. Berdasarkan
yang mempelajari azas akhlak, sedangkan etik adalah seluruh uraian tersebut, akan ditarik kesimpulan-ke-
seperangkat asas atau nilai yang berkaitan dengan akhlak simpulan sebagai berikut:
seperti dalam Kode Etik. Istilah etis biasanya digunakan
1. Hakikat reformasi (islah) yang dapat dipahami dari al-
untuk menyatakan suatu sikap atau pandangan yang
Qur’an adalah adanya upaya yang sungguh-sungguh
secara etis dapat diterima (ethically acceptable) atau tidak
untuk mengadakan perbaikan-perbaikan terhadap
dapat diterima (ethically unacceptable, tidak etis).
kerusakan, penyelewengan dan ketimpangan. Per-
Pekerjaan profesi (profession berarti pengakuan) me- baikan mencakup berbagai aspek kehidupan, yakni:
rupakan pekerjaan yang memerlukan pendidikan dan agama, politik, ekonomi dan sosial serta berupaya
dengan sungguh-sungguh menghindarkan diri berbuat
kerusakan di muka bumi ini. Ia diharapkan melahirkan
2
Lihat Ibid., h. 31; lihat juga Burhanuddin Salam, Etika Sosial; Asas Moral pemahaman yang benar, bebas dari usaha pemalsuan
dalam kehidupan manusia (Cet. I; Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), h. 1-3.
dan pemahaman yang keliru terhadap ajaran dasar
3
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Edisi II (Cet. VII; Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h. 271 al-Qur’an. Ia juga berarti menegakkan dan menjunjung
Upaya kodifikasi al-Qur’an dalam suatu mushaf yang latihan tertentu, memiliki kedudukan yang tinggi dalam
dilakukan Abu Bakar atas usul Umar juga berangkat masyarakat, seperti ahli hukum (hakim, pengacara),
dari prinsip al-maslahat al-mursalat. Prinsip ini pula wartawan,dosen, dokter, dokter gigi, dan apoteker.
yang melandasi tindakan Abu Bakar memerangi orang- Pekerjaan profesi umumnya memiliki cirri-ciri sebagai
orang murtad (ahl riddat). Demikian pula inisiatif Umar berikut:
membuat undang-undang perpajakan (kharaj), mendirikan
kantor-kantor, penjara dan sebagainya. Kesemuanya 1. Pendidikan sesuai standar nasional
itu berdasarkan pada asas kemaslahatan umat, sesuai 2. Mengutamakan panggilan kemanusiaan
dengan kondisi yang dihadapi pada waktu itu, Usman 3. Berlandaskan etis profesi, mengikat seumur hidup.
pun tidak luput dari praktik istilah, salah satu upayanya
4. Legal melalui perizinan
umpamanya kodifikasi ulang al-Qur’an dengan tujuan
menyeragamkan mushaf sehingga terkenallah hingga kini 5. Anggota bergabung dalam satu organisasi profesi.4
dengan sebutan Mushaf Usmany. Ali pun mengharuskan Dalam pekerjaan profesi sangat diandalkan etik
adanya jaminan para tukang kayu atau penjahit agar profesi dalam memberikan pelayanan kepada public. Etik
barang-barang yang mereka kerjakan tidak begitu saja profesi merupakan seperangkat perilaku anggota profesi
mereka bisa mengaku-ngaku hilang begitu saja tanpa dalam hubungannya dengan orang lain. Pengalaman etika
adanya jaminan.84 membuat kelompok menjadi baik dalam arti moral.
Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa upaya Ciri-ciri etik profesi adalah sebagai berikut:
reformasi membawa maslahat bagi kehidupan manusia,
1. Berlaku untuk lingkungan profesi
karena reformasi berorientasi pada penegakkan kebenaran,85
keadilan,86 penegakkan supremasi hukum, diciptakannya 2. Disusun oleh organisasi profesi yang bersangkutan
perdamaian di antara manusia87 dan terbasminya kebatilan 3. Mengandung kewajiban dan larangan
di muka bumi ini.88 Dengan terwujudnya keseluruhan 4. Menggugah sikap manusiawi.5
cita-cita reformasi tersebut di atas, dapat mengantarkan
manusia kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di Profesi penegak hukum merupakan profesi yang
akhirat. tertua dan dikenal sebagai profesi yang mulia karena
ia berhadapan dengan hal yang paling berharga dalam
hidup seseorang yaitu masalah kedudukan seseorang di
mata hukum dalam kehidupannya.
84
Lihat Abdul Wahhab Khallaf, loc. cit.
85
Lihat QS, al-Isra’ (17): 81. 4
M Jusuf Hanafiah dan Amri Amir, Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan,
86
Lihat QS, al-Nahl (16): 90. Edisi IV (Jakarta: EGC Offset, 2008), h. 2.
87
Lihat QS. al-Hujurat (49): 9. 5
Lihat Ibid.,h. 2; Lihat juga Supriadi, Etika dan Tanggungjawab Profesi
88
Lihat QS, al-Isra’ (17): 81. Hukum di Indonesia (Cet. II; Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 7.
|230 15|
Etika Reformasi Hukum Hakekat dan Manfaat Reformasi
Tujuan pendidikan etika dalam pendidikan hakim darku al-mafasid. Masalah-masalah yang dihadapi manusia
atau hukum adalah untuk menjadikan calon penegak selalu berkembang dan berubah mengikuti perubahan
hukum lebih manusiawi dengan memiliki kematangan dan perkembangan zaman. Jika manusia dalam hidupnya
intelektual dan emosional. Para pendidik masa lalu melihat menemukan suatu masalah yang tidak ada penegasan syara’
perlu tersedia berbagai pedoman agar anggotanya dapat mengenai hukumnya, maka masalah itu harus diputuskan
menjalankan profesinya dengan benar dan baik. Para berdasarkan prinsip al-maslahat al-mursalah. Karena jika
pendidik dibidang hukum masa lalu melihat adanya peluang hukum Islam harus berhenti pada kasus-kasus yang ada
yang diharapkan tidak akan terjadi sehingga merasa perlu i’tibarnya saja membuka kemungkinan analogi (qiyas),
membuat rambu-rambu yang akan mengingatkan para maka berarti hukum Islam meniadakan kemaslahatan
peserta didik yang dilepas ditengah-tengah masyarakat umat manusia yang merupakan tujuan hukum. Hal ini
selalu mengingat pedoman yang membatasi meraka untuk pun sekaligus menunjukkan kebekuan hukum Islam serta
berbuat yang tidak layak.6 ketidakmampuannya merealisasikan kemaslahatan dan
Etika profesi hakim merupakan seperangkat perilaku kebajikan bagi manusia secara hakiki.82 Berdasarakan studi
para penegak hukum dalam hubungannya dengan Client, kuantitatif induktif (istiqra’un), hukum-hukum Allah dan
keluarga, masyarakat, teman sejawat dan mintra kerja. Rasul-Nya selalu mengacu pada kemaslahatan manusia.
Rumusan perilaku para anggota disusun oleh organisasi oleh karena itu, hukum yang diputuskan atas dasar al-
profesi bersama-sama pemerintah menjadi suatu kode maslahat al-mursalat merupakan keputusan syari’at yang
etik profesi yang bersangkutan. Tiap-tiap jenis tenaga sesuai dengan tujuan dan jiwa hukum Allah serta Rasul-
profesi hakim telah memiliki Kode Etiknya, namun Kode Nya, sebab di mana ada kemaslahatan di situ ada syari’at
Etik tennaga profesi tersebut mengacu pada Kode Etik Allah. Semua kemaslahatan yang menjadi landasan hukum
profesi Hakim.7 Islam, baik yang disebut secara eksplisit maupun implisit
adalah rasional dan logis. Para sahabat, khususnya al-
khulafa al-rasyidin, telah melakukan praktik istilah yang
B. SISTEMATIKA ETIKA dibuktikan dengan rekonstruksi sejarah. Misalnya, Abu
Secara umum, menurut A. Sonny keraf, etika dapat dibagi Bakar menetapkan Umar r.a untuk menggantikannya
menjadi dua bagian. Pertama, etika yang membahas sebagai khalifah, karena ia melihat bahwa tindakannya
kondisi dasar bagaimana manusia bertindak etis, dalam itu membawa maslahat bagi umat Islam, khususnya bagi
mengambil keputusan etis, dan teori etika, serta mengacu pemeliharaan stabilitas, persatuan dan kesatuan.83
pada prinsip moral dasar yang menjadi pegangan dalam
bertindak dan tolok ukur atau pedoman untuk menilai
82
Lihat Hudhari Bik, Tarikh al-Tasyri’ al-Islami (Semarang: Dar al-
Ihya, 1980), h. 421.
6
Lihat ibid. 83
Lihat Abdul Wahhab Khallaf, loc. cit.,; Lihat juga Abu Zahrah, op. cit.,
7
Lihat Ibid., h. 7-12 h. 423-424.
|16 229|
Etika Reformasi Hukum Etika dan Profesi Hukum
kehidupannya. Peringkat ketiga disebut al-tahsiniyyat atau “baik atau buruknya” suatu tindakan yang dilakukan oleh
al-takmilat, yaitu kemaslahatan yang menyangkut cara- seseorang atau kelompok orang. Etika umum tersebut
cara yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan manusia dianalogikan dengan ilmu pengetahuan, doktrin, dan
yang bersifat tersier dalam bidang muamalat dan adat ajaran yang membahas pengertian umum dan teori
istiadat. Misalnya; berpakaian yang bersih dan rapi untuk etika.8
menghadiri acara perkawinan.80 Kedua, etika khusus, yaitu penerapan prinsip-prinsip
Al-maslahat al-mursalah, yaitu kemaslahatan yang moral dasar dalam bidang khusus, yaitu bagaimana
oleh syar’i tidak dinyatakan pembenarannya dan juga mengambil keputusan dan bertindak dalam kehidupan
tidak ditegaskan kebenarannya atau pembatalannya. sehari-hari pada proses dan fungsional dari suatu
Kemaslahatan jenis ini bersifat “netral adil”, dalam arti organisasi, atau dapat juga sebagai seorang profesional
tidak ditemui dalil dari al-syar’i yang dapat dijadikan untuk bertindak etis yang berlandaskan teori-teori etika
dasar pembenaran atau pembatalannya. Pokok al-maslahat dan prinsip-prinsip moral dasar. Etika khusus atau etika
al-mursalat dari defenisi-definisi yang dikemukakan oleh terapan dan prinsip-prinsip tertentu dalam etika profesi
Abu Syahra, Muhammad Adib Shalih dan Abdul Malim hukum sesumgguhnya merupakan penerapan dari prinsip-
al-Jundi adalah: kemaslahatan itu harus logis dan rasional prinsip etika pada umumnya. Etika khusus tidak terlepas
serta sesuai dengan tujuan hukum (syara’), dan tidak dari sitem nilai-nilai yang dianut dalam kehidupan
ada dalil syar’i yang menunjukkan, baik pembenarannya publik dan masyarakat, seperti berpedoman pada nilai
maupun pembatalannya. Praktik ijtihad dengan metode kebudayaan, adat istiadat, moral dasar, kesusilaan, pan-
al-maslahat al-mursalat disebut al-istilah. Sifat al-maslahat dangan hidup, kependidikan, kepercayaan, hingga nilai-
al-mursalat itu netral dalil, maka terjadilah perbedaan nilai kepercayaan keagamaan yang dianut.9
pendapat di kalangan fuqaha mengenai boleh tidaknya Etika khusus tersebut dibagi menjadi dua bagian
berhujjah dengan prinsip ini. Ada tiga pendapat me- sebagai berikut:
ngenai berhujjah dengan istilah,81 pertama, pendapat yang
mengakui al-maslahat al-mursalat sebagai dasar istilah. 1. Etika individual menyangkut kewajiban dan perilaku
Pendapat ini didukung oleh Imam Malik dan kemudian manusia terhadap dirinya sendiri untuk mencapai
disepakati oleh Ahmad dengan beberapa argumen sebagai kesucian kehidupan pribadi, kebersihan hati nurani,
berikut: Hukum Islam bertujuan untuk merealisasikan dan yang berakhlak luhur (akhlaq al-karimah)
kemaslahatan manusia dengan prinsip jalbu al-masalih wa 2. Etika sosial berbicara mengenai kewajiban,sikap,
dan perilaku sebagai anggota masyarakat yang
80
Lihat Asaf Jaya Bakri, Konsep Maqashid Syari’ah Menurut al-Syatibi
(Cet. I; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), h. 71-72. 8
Lihat Sonny Kerap, Etika Lingkungan (Cet. I; Jakarta: PT. Kompas,
81
Lihat H. Masjuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah (Cet. VIII; Jakarta: PT. Midas 2002), h. 4-5.
Surya Grafindo, 1994), h. 20. 9
Lihat ibid., h. 5. Lihat juga Rosady Ruslan, op. cit., h. 32.
|228 17|
Etika Reformasi Hukum Hakekat dan Manfaat Reformasi
berkaitan dengan nilai-nilai sopan santun, tata sama sekali mengenai ditetapkannya sanksi hukuman
krama dan saling menghormati, yaitu bagaimana dera bagi pelaku zina laki-laki dan perempuan. Ada
saling berinteraksi yang menyangkut hubungan lagi yang beranggapan bahwa kemaslahatan meminum
manusia dengan manusia, baik secara perorangan arak (khamar) itu melebihi kemudaratannya. Pandangan-
dan langsung, maupun secara bersama-sama atau pandangan semacam itu adalah karena dipengaruhi oleh
dalam bentuk kelembagaan masyarakat dan organisasi pemikiran sekelompok orang yang berusaha melepaskan
formal lainnya.10 diri dari ikatan ajaran keagamaan yang dianggap sempit,
dan jadilah pemikiran mereka itu diperbudak oleh ke-
nyataan yang relatif.78
C. MACAM-MACAM ETIKA
Al-Maslahat adalah suatu cara penetapan hukum atas
Dalam membahas etika sebagai ilmu yang menyelidiki dasar prinsip “mengambil manfaat dan menghindari
tentang tanggapan kesusilaan atau etis sama halnya kerusakan (mafsadat) untuk memelihara tujuan hukum yang
dengan berbicara moral (mores). Manusia yang disebut terlepas dari dalil-dalil syar’i, baik dalil yang menguatkan
etis ialah manusia yang secara utuh dan menyeluruh (i’tibar) maupun yang meniadakannya (ilgha’u)”. Dalam
mampu memenuhi hajat hidupnya dalam ramgka asas kaitan ini, para ulama menyatakan bahwa al-maslahat dalam
keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak pandangan pembuat hukum terbagi dalam tiga kategori,79
yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan yaitu al-maslahat al-mu’tabarat, yaitu kemaslahatan yang
antara manusia sebagai makluk berdiri sendiri dengan dinyatakan secara tegas oleh dalil syar’i agar dipelihara
penciptanya. Termasuk di dalamnya etika. Terdapat dua dengan baik. Kemaslahatan dalam kategori ini dibagi dalam
macam etika11 sebagai berikut: tiga peringkat: peringkat pertama disebut al-daruriyat,
yaitu kemaslahatan yang menjadi sendi utama kehidup-
1. Etika deskriptif an manusia, baik kehidupan dunia maupun ukhrawi.
Peringkat kedua disebut al-hajiyyat, yaitu kemaslahatan
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang
yang kepentingannya bagi manusia termasuk kebutuhan
sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikerjakan
sekunder. Kemaslahatan jenis ini dimaksudkan untuk
oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang
menghilangkan kesulitan manusia. Dispensasi bagi seorang
bernilai. Artinya, etika deskriptif tersebut berbicara
musafir untuk meringkaskan (qasar) shalatnya merupakan
mengenai fakta apa adanya, yakni mengenai nilai dan
salah satu upaya menghilangkan kesulitan manusia dalam
perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan
situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan
78
Lihat ibid., h. 424; Lihat juga Abdul Wahhab Khallaf, Kaedah-kaedah
Hukum Islam (Cet. VI; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), h. 126.
10
Rosady Ruslan, ibid., h. 33 79
Lihat Abu Zahrah, op. cit., h. 425; Lihat juga Abdul Wahhab Khallaf,
11
Ibid.; Sony Kerap., op. cit ., h. 23. op. cit., h. 127.
|18 227|
Etika Reformasi Hukum Etika dan Profesi Hukum
|226 19|
Etika Reformasi Hukum Hakekat dan Manfaat Reformasi
12
Lihat Sonny Kerap., Ibid., h. 29-30; Lihat juga Burhanuddin, Etika
Sosial; Asas moral dalam Kehidupan Manusia (Cet. I; Jakarta: PT Rineke Cipta,
72
Lihat Departemen Agama RI, op. cit., h. 44.
1997), h. 41-45. 73
Lihat Dawam Raharjo, op. cit., h. 396.
13
Lihat Rosady Ruslan, op. cit., h. 33; Lihat juga Haryatmo, Etika 74
Lihat Muhammad Abu Zahrah, Ushul al-Fiqh (Cet. IV; Jakarta: Pustaka
Komunikasi (Cet. V; Yogyakarta: Kanisius, 2007), h. 38. Firdaus, 1997), h. 423.
|20 225|
Etika Reformasi Hukum Etika dan Profesi Hukum
69
Lihat Departemen Agama RI, op. cit., h. 846.
70
Lihat Ahmad ibn Faris, op. cit., h. 56. 14
Lihat Ibid., h. 33; Lihat juga Abdul Manan, Etika Hakim dalam Penye-
71
Lihat Ahmad Mustafa al-Maragi, loc. cit. lenggaraan Pradilan (Cet I; Jakarta: Prenada Media Group, 2007), h. 124-125.
|224 21|
Etika Reformasi Hukum Hakekat dan Manfaat Reformasi
uraikan bagaimana tata pergaulan, dan penghargaan yang berlaku adil adalah yang tidak berbuat curang untuk
seseorang manusia kepada manusia lainnya, yang tidak kepentingan sendiri. Keadilan berarti juga pembagian
didasarkan kepada egoisme atau kepentingan individu, hasil sesuai dengan kebutuhan dan sumbangannya dalam
akan tetapi didasarkan atas hal-hal yang bersifat altruistis, proses sosial.67
yaitu memperhatikan orang lain. Demikian juga hal- Berbuat adil merupakan standar minimal bagi pelaku
nya kehidupan masyarakat, untuk hal ini Aristoteles manusia. kelanjutan dari bersikap adil adalah berbuat
mengistilahkannya dengan manusia itu “Zoon politicon”. kebajikan dan beramal saleh, setidaknya kepada kaum
Etika dimaksudkan dalam hubungannya dengan disiplin
kerabatnya sendiri. Di sisi lain, juga harus mampu meng-
pendidikan hukum disebabkan, belakangan ini terlihat
hindarkan diri dari berbagai perilaku keji, mungkar dan
adanya gejala penurunan etika di kalangan aparat penegak
permusuhan dengan sesama manusia. Oleh karena itu,
hukum, hal ini tentu akan merugikan bagi pembangunan
perbuatan keji, mungkar dan permusuhan itu dilarang
masyarakat Indonesia. Seseorang pengembang profesi
termasuk merugikan orang lain dan diri sendiri. Keduanya
hukum haruslah orang yang dapat dipercaya secara
(perbuatan keji dan mungkar) merupakan kezaliman
penuh, bahwa ia tidak akan menyalahgunakan situasi
terhadap orang lain maupun diri sendiri, dan keduanya
yang ada. Pengembang Profesi hukum itu haruslah
juga berarti ketidakadilan.68
dilakukan secara bermartabat, dan ia harus mengerahkan
segala kemampuan pengetahuan dan keahlian yang ada Untuk terpeliharanya hak-hak individu dan hak ma-
padanya, sebab tugas profesi hukum adalah merupa- syarakat dan terhindar dari tindakan kezaliman serta
kan tugas kemasyarakatan yang langsung berhubungan ketidakadilan dari penguasa, maka keadilan harus di-
dengan nilai-nilai dasar yang merupakan perwujudan tegakkan, dijunjung tinggi. Ia harus menjadikan keadilan
martabat manusia, dan oleh karena itu pulalah pelayanan sebagai dasar dalam membuat keputusan.
profesi hukum memerlukan pengawasan dari masyarakat.
Namun lazimnya pihak masyarakat tidak mempunyai
3. Menciptakan kedamaian
kompetensi teknik untuk mengukur dan mengawasi
para professional hukum.15 Isyarat perlunya diadakan perdamaian di antara manusia
Hubungan etika dengan profesi hukum, bahwa etika terdapat dalam QS. al-Hujurat (49): 9.
profesi adalah sebagai sikap hidup, yang mana berupa
kesediaan untuk memberikan pelayanan professional
dibidang hukum terhadap masyarakat dengan keterlibatan
penuh dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka
melaksanakan tugas yang berupa kewajiban terhadap
67
Lihat M. Dawam Raharjo, Ensiklopedi Al-Qur’an: Tafsir Sosial Ber-
Lihat Suhrawardi K. Lubis, Etika Profesi Hukum (Cet. I; Jakarta:Sinar
15 dasarkan Konsep-konsep Kunci (Cet. I; Jakarta: Paramadina, 1996), h. 387.
Grafika, 1994), h. 3-7. 68
Ibid., h. 287; Lihat juga al-Tabatabai, op. cit., h. 2191.
|22 223|
Etika Reformasi Hukum Etika dan Profesi Hukum
maksud ayat di atas adalah perintah untuk berlaku adil. masyarakat yang membutuhkan pelayanan hukum de-
Sementara itu kata pada ayat itu, berakar kata dari ngan disertai refleksi yang seksama, dan oleh karena
yang mempunyai dua arti yang kontradiksi, itu di dalam melaksanakan profesi terdapat kaidah-
pertama berarti lurus dan kedua berarti bengkok.64 kidah berupa etika profesi sebagai berikut: Pertama,
Kata adil yang arti dasarnya lurus dan tidak bengkok prefesi harus dipandang dan dihayati sebagai suatu
mengandung arti keseimbangan. Keseimbangan me- pelayanan karena itu, maka sifat tanpa pamrih menjadi
rupakan syarat agar orang tidak jatuh, baik dalam cirri khas dalam mengembang profesi. Yang dimaksud
dengan tanpa pamrih di sini adalah bahwa pertimbang-
berdiri lebih-lebih ketika sedang bergerak. Karena itulah,
an yang menentukan dalam pengambilan keputusan
keseimbangan menimbulkan keteguhan dan kekokohan.
adalah kepentingan pasien atau klien dan kepentingan
Orang yang seimbang adalah orang yang tidak berlebih-
umum, dan bukan kepentingan sendiri. Jika sifat tanpa
lebihan dan melalui keseimbangan itu orang mampu
pamrih itu diabaikan, maka pengembangan profesi akan
bersikap adil.65
mengarah pada pemanfaatan yang dapat menjurus kepada
Allah sebagai Yang Maha Adil memerintahkan manusia penyalahgunaan sesame manusia yang sedang mengalami
bersikap adil, baik terhadap diri sendiri maupun orang kesulitan atau kesusahan. Kedua, pelayanan professional
lain. Keadilan adalah sendi pergaulan sosial yang paling dalam mendahulukan kepentingan pasien atau klien
fundamental. Dengan nilai keadilan itulah, sesungguhnya mengacu kepada kepentingan atau nilai-nilai luhur
masyarakat tercipta. Jika keadilan dilanggar, sendi-sendi sebagai norma kritik yang memotivasi sikap dan tindakan.
masyarakat akan goyah. Seorang yang melanggar keadilan Ketiga, Pengemban profesi harus selalu berorentasi pada
barangkali akan mendapatkan suatu keuntungan bagi masyarakat sebagai keseluruhan. Keempat, agar persaingan
dirinya sendiri, tetapi dalam jangka panjang, ketidakadilan dalam pelayanan berlangsung secara sehat sehingga dapat
akan merugikan semua orang, termasuk yang melanggar menjamin mutu dan peningkatan pengembang profesi,
keadilan.66 maka pengembang profesi harus bersemangat solidaritas
Keadilan itu sendiri bersifat multidimensional. Ke- antar sesama rekan profesi.
adilan berkaitan atau berintikan kebenaran (al-haq), tidak Dari uraian di atas terlihat betapa eratnya hubungan
menyimpang dari kebenaran, tidak merusak, dan tidak antara etika dengan profesi hukum, sebab dengan etika
merugikan orang lain maupun dirinya sendiri. Keadilan inilah para professional hukum dapat melaksanakan
berarti menghukum orang sesuai dengan kesalahannya, tugas pengabdian profesi dengan baik untuk menciptakan
atau memberi ganjaran sesuai perbuatan baiknya. Orang penghormatan terhadap martabat manusia yang pada
akhirnya akan melahirkan keadilan di tengah-tengah
masyarakat. 16
Ibid., Juz V, h. 246.
64
Lihat al-Imam Abi al-Fida al-Hafiz ibn Kasir al-Dimasqiy, Tafsir Al-
65
|222 23|
Etika Reformasi Hukum
E. PELANGGARAN ETIKA DAN KAITANNYA (penguasa) dari mereka melakukan pencurian mereka mem-
DENGAN HUKUM biarkan dan apabila orang-orang biasa (lemah) mencuri, mereka
Etika sebagai sebuah nilai yang menjadi pegangan seseorang menghukumnya, dan demi Allah seandainya Fatimah mencuri
atau suatu kelomok dalam mengatur tingka lakuh di dalam maka Muhammad akan memotong tangannya”.61
kehidupan kelompok tersebut , tentunya tidak akan terlepas Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa dalam
dari tindakan-tindakan tidak etis. Tindakan tidak etis yang penegakkan keadilan itu, tidak memandang apakah ia
dimaksud disini adalah tindakan melanggar etika yang pejabat, orang kaya, dan orang miskin. Bahkan sekalipun
berlaku dalam lingkungan kehidupan tersebut. anak Rasulullah jika mereka melakukan pelanggaran,
Banyak hal yang menyebabkan terjadinya tindakan- maka ia harus dihukum sesuai dengan perbuatannya.
tindakan tidak etis. 17Jan Hoesada mencatat beberapa faktor Dalam hal ini perintah untuk berlaku adil dan berbuat
yang berpengaruh pada keputusan atau tindakan-tindakan kebajikan, ditegaskan dalam QS. al-Nahl (16): 90.
tidak etis dalam sebuah perusahaan, antara lain:
1. Kebutuhan individu
Kebutuhan individu merupakan faktor utama pe-
nyebab terjadinya tindakan-tindakan tidak etis. Misal-
nya, seseorang bisa saja melakukan korupsi untuk Terjemahnya:
mencukupi kebutuhan-kebutuhan pribadi dalam
kehidupannya. Kebutuhan yang tidak terpenuhi “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan
tersebut sering kali memancing individu melakukan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah
tindakan-tindakan yang tidak etis. melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.
Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
2. Tidak ada pedoman
pelajaran”.62
Tindakan tidak etis bisa saja muncul karena tidak
adanya pedoman atau prosedur-prosedur yang baku Kata pada ayat tersebut berasal dari kata
tentang bagaimana melakukan sesuatu. yang berakar kata dari yang mempunyai
lima arti; 1) urusan, 2) lawan dari larangan ( ), 3)
3. Perilaku dan kebiasaan individu
pertumbuhan, 4) berkah, 5) rambu dan aturan. 63
|24 221|
Etika Reformasi Hukum Etika dan Profesi Hukum
60
Artinya:
“Wahai sekalian manusia sesungguhnya kesesatan orang-
orang sebelum kamu adalah apabila orang-orang terhormat
58
Lihat Syekh Muhammad Syaltut, al-Islam Aqidqh wa al- Syariah,
diterjemahkan oleh Fahruddin HS. Dengan judul Aqidah dan Syari’ah Islam
(cet.I; Jakarta: PT. Bina Aksara, 1985), h.165.
59
Lihat Qs. al-Nisa’ (4):57.
60
Lihat al-Imam Abi Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn 18
Lihat Teguh Wahyono, Etika Komputer (Yogyakarta: C.V. Andi Offset,
al-Mughirah ibn Baradsabat al-Bukhariy al-Ja’fariy, op. cit., Juz I, h. 23. 2007), h. 2-11.
|220 25|
Hakekat dan Manfaat Reformasi
56
Lihat Nurcholis Madjid, op.cit., h. 34-35.
57
Lihat Nurchlis Madjid, ibid., h. 31-32.
219|
Etika Reformasi Hukum
artinya membentuk kembali atau memperbaiki kesalahan sebagaimana firman-Nya dalam QS. al-Anbiya (21): 18;
sosial dalam masyarakat. Reformasi dalam arti leksikal
adalah perubahan radikal untuk perbaikan dalam bidang
sosial, politik dan agama dalam suatu masyarakat atau
negara.4
Jadi reformasi yang dimaksudkan dalam penelitian
Terjemahnya:
ini adalah upaya manusia untuk berusaha menciptakan
sesuatu yang baru, yang baik (saleh) dan membawa ke- “Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil
baikan (maslahat) untuk manusia. Dalam segala aspek lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta
kehidupan, di samping itu adanya upaya perbaikan merta yang batil itu lenyap”.49
terhadap penyimpangan dan penyelewengan dari nilai-
nilai ajaran al-Qur’an dan hadis karena perubahan kondisi Mengenai ungkapan kebatilan akan
dan zaman yang didasarkan pada nilai-nilai ijtihadiyah. musnah tidak akan kekal setiap waktu.50 Untuk dapat
mengungkap manfaat reformasi dapat dipahami dari
kandungan QS. ar-Ruum (30): 41 sebagai berikut:
2. Tinjauan secara Terminologis
Untuk menganalisis pengertian reformasi secara utuh,
diperlukan telaah terhadap kata reformasi secara ter-
minologis, telaah ini memerlukan pendekatan dengan
mengemukakan berbagai pendapat ulama tentang pe-
ngertian reformasi. Terjemahnya:
a. Reformasi menurut Jamaluddin Al-Afganiy adalah “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
upaya perbaikan terhadap penyimpangan dan pe- karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan
nyelewengan dari nilai-nilai ajaran dasar al-Qur’an kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka,
dan al-Hadis. Oleh karena adanya perubahan kondisi agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.51
dan zaman, penyesuaian itu dapat dilakukan dengan
Menurut ayat ini kerusakan (al-fasad) yang terjadi
interpretasi baru. Jalan untuk memperbaiki keadaan
di alam ini sebagai akibat ulah manusia, dikategorikan
umat Islam, menurut Al-Afganiy ialah melenyapkan
sebagai azab Tuhan terhadap manusia, azab semacam
pengertian-pengertian salah yang dianut umat
pada umumnya dan kembali kepada ajaran-ajaran
49
Lihat Departemen Agama RI, op. cit., h. 497.
4
Lihat H. W. Fowler dan F.G. Fowler, The Consinsse Oxford Dictionary,
50
Lihat Ahmad Mustafa al-Maragy, op. cit., h. 85-86.
Edisi VI (London: Oxford University Press, 1976), h. 940. 51
Lihat Departemen Agama RI, op. cit., h. 647.
|28 217|
Etika Reformasi Hukum
Hal ini ditegaskan dalam QS. al-Isra (17): 81: dasar Islam yang sebenarnya. Dengan berpedoman
pada ajaran dasar al-Qru’an dan hadis, maka umat
Islam akan dapat bergerak dinamis untuk mencapai
kemajuan.55
Terjemahnya:
b. Reformasi menurut Muhammad Abduh adalah upaya
“Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang bathil
perbaikan itu tidak cukup hanya kepada ajaran-ajaran
telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu
asli, sebagaimana yang dianjurkan oleh Muhammad
yang pasti lenyap”.44
Abdul Wahab. Karena zaman dan suasana umat Islam
Kata pada ayat tersebut berasal dari kata berubah, maka pemahaman terhadap ajaran-ajaran
yang berakar kata dari yang berarti asli itu perlu disesuaikan dengan keadaan modern
ketelitian dan kebenaran sesuatu, atau kebenaran itu
45 sekarang, namun tidak berarti ajaran asli itu berubah.
lawan dari kebatilan kata yang Yang berubah adalah pemahaman terhadap ajaran
berakar kata dari berarti berlalunya sesuatu dasar tersebut. Muhammad Abduh sependapat dengan
atau diam (berhentinya sesuatu).46 Ibnu Taimiiyah bahwa ajaran-ajaran Islam terbagi
dalam dua kategori, ibadat dan muamalah (hidup
Kedua kata tersebut, baik maupun mempunyai
kemasyarakatan manusia). Ia melihat bahwa ibadat
makna yang kontradiktif, oleh karena itu berorientasi
yang terdapat dalam al-Qur’an dan hadis bersifat
kebenaran sedangkan berorientasi kebatilan.47 Sehugung-
tegas dan terperinci, sehingga tidak menghendaki
an dengan ungkapan al-Tabatabaiy ber-
perubahan menurut zaman, sementara muamalah
pendapat bahwa kata (katakanlah), menunjukkan perintah
merupakan dasar-dasar dan prinsip-prinsip umum
kepada Nabi Muhammad untuk menyampaikan kepada
yang tidak terperinci. Muhammad Abduh berpendapat
orang-orang musyrik sebagai peringatan kepada mereka,
bahwa semua itu dapat disesuaikan dengan zaman.
bahwa telah datang kepada mereka kebenaran yang tidak
Untuk menyesuaikan dasar-dasar itu dengan situasi
ada lagi keraguan di dalamnya, dan menjadi petunjuk
modern, perlu diadakan ijtihad. Menurut Abduh, Al-
baginya. Kebenaran yang dimaksud adalah al-Qur’an,
Qur’an berbicara bukan semata kepada hati manusia,
keimanan dan ilmu yang bermanfaat, dan kebatilan akan
tetapi juga kepada akalnya, dan Islam memandang
lenyap yang tidak akan mungkin sejalan dengan kebenaran,48
44
Lihat Departemen Agama RI, op. cit., h. 436.
45
Lihat Ahmad Ibn Faris, op. cit., Juz. II, h. 15-16.
5
Lihat Donald Eugene Smith, Religion and Political Development; diter-
jemahkan oleh Machmun Husain dengan judul Agama dan Modernisasi Politik
46
Ibid., h. 258-259.
(Cet. I; Jakarta: CV. Rajawali, 1985), h. 241. Lihat juga Harun Nasution,
47
Lihat Muhammad Jamaluddin al-Qasimiy, Juz. IX (Beirut: Dar al- Pembaharuan dalam Islam (Cet. IV; Jakarta: Bulan Bintang, 1992), h. 15;
Fikr, 1914), h. 277-278 Bandingkan dengan HarunNasution dan Asyumardi Azra, Perkembangan
48 50Lihat Muhammad Husain al-Taba’taba’iy, loc. cit. Modern dalam Islam (Cet. I; Jakarta: Modus Surya Grafindo, 1985), h. 22-23.
|216 29|
Etika Reformasi Hukum Hakekat dan Manfaat Reformasi
|30 215|
Etika Reformasi Hukum Tinjauan Umum Tentang Reformasi
Menurut al-Maraghi, jika golongan yang melanggar Rahman ini nampaknya ada kesamaan dengan Hisham
itu kembali kepada kerelaan menerima hukum Allah Sharabi dan sebagian sarjana yang menyatakan bahwa
setelah mereformasi mereka, maka damaikanlah diantara “reformasi” merupakan sintesis atau pertengahan
keduanya dengan seadil-adilnya.39 Hal diperkuat dalam antara tradisionalisme dan progressive modernism:
firman Allah QS. al-Nisa (4): 58; “Between conservative traditionalism and progressive
modernism there was a model ground occupied by what
may be turned as reformist position”.9
Terjemahnya: Dari berbagai defenisi reformasi yang telah dikemuka-
“…Dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di kan bahwa Jamaluddin al-Afgani Abdullah Ahmed al-Naim
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil…”.40 memahami reformasi itu, cenderung kepada perbaikan
terhadap pemahaman ajaran dasar al-Qur’an yang berdasar
Abd. Muin Salim mengomentari ayat tersebut bahwa pada interpretasi-interpretasi baru dalam menyesuaikan
secara struktural ayat di atas. Terdiri dari dua klausa perubahan kondisi dan zaman sebagai antisipasi.
yang tidak dapat dilepaskan dari klausa yang tidak dapat
Namun, Muhammad Abduh, H. Abdul Rahman
dilepaskan dari klausa inti di awal ayat yakni, inna Allah
Abdullah dan Hisham Sharabi cenderung memahami
ya’murukum. Hubungan ini terwujud oleh adanya partikel
reformasi itu di samping islah (interpretable) juga sebagai
wa (dan) yang berfungsi sebagai perangai. Klausa pertama
pembaharuan. Menghendaki perubahan menurut zaman.
adalah klausa kondisional, karena didahului oleh partikel
Akan tetapi, muamalah dapat disesuaikan dengan
iza (apabila) yang tidak hanya berkonotasi temporal tetapi
zaman melalui ijtihad. Jika terjadi penyimpangan ter-
juga kondisional (zharfiyat syartiyah), sedangkan klausa
hadap ajaran dasar (asli) tersebut, maka pemahaman
kedua berkedudukan sebagai objek. Dengan demikian,
terhadap ajaran dasar itu perlu disesuaikan terhadap
ayat di atas dapat dikonstruksi ke dalam ungkapan inna
perkembangan modern dengan pemahaman kontekstual.
Allah ya’murukum an tahkumū bi al-‘Adl iza hakamtum baina
Sementara Abdul Rahman, secara tegas menyatakan
al-nas, yakni sesungguhnya Allah memerintahkan agar
bahwa ketika terjadi pemalsuan dan penyelewengan
kamu menetapkan hukum dengan adil apabila kamu
terhadap ajaran dasar al-Qur’an dan al-Hadis, maka ia
menetapkan hukum di antara manusia.41
harus dibersihkan dengan kembali kepada ajaran dasar
al-Qur’an dan al-Hadis; terhadap pemahaman yang tidak
sesuai lagi dengan kondisi dan tuntunan zaman, ia harus
diperbaharui dan disegarkan kembali (tajdid). Berbeda
39
Lihat Mustafa al-Maraghi, op. cit., h. 130. 9
Lihat Hisham Sharabi, Arab Intellectual and the West the Formative Year
40
Lihat Departemen Agama RI, op. cit., h. 128. Beltimore (london: TheJohn Hopkins University Press, 1970), h. 7. Bandingkan
41
Lihat Departemen Agama RI, op. cit., h. 128 dengan Abdul Rahman Haji Abdullah, op. cit., h. 22.
|214 31|
Etika Reformasi Hukum Hakekat dan Manfaat Reformasi
dengan semuanya, Hisham Sharabi berada pada posisi baik dengan menggunakan argumen yang rasional). Kalau
netral dan mengkompromikan kedua-duanya. ketiga metode tersebut tidak sesuai dengan objek yang
Sikap penulis terhadap analisis di atas, mendukung direformasi, maka al-Qur’an mengisyaratkan menempuh
pendapat Muhammad Abduh, Haji Abdul Rahman Abdullah dengan jalan kesesatan,34 Sebagaimana pada lanjutan ayat
dan Hisham Shorabi yang menyatakan bahwa reformasi sebelumnya QS. al-Hujuraat (49): 9.
iu mengacu kepada islah yang mengungkap di dalamnya Kata pada ayat tersebut berasal dari kata
pembaharuan. Alasannya adalah islah tetap menjadi acuan yang berakar kata dari . Ia mempunyai dua arti,
operasional dalam menyahuti persoalan-persoalan yang pertama menuntut sesuatu, dan kedua suatu tindakan
muncul disebabkan perubahan zaman. Ketika terjadi kerusakan,35 yang berarti leksikalnya adalah menganiaya atau
pemalsuan, penyimpangan pemahaman terhadap ajaran bertindak zalim.36 Jadi, kata merupakkan persyaratan
dasar al-Qur’an dan al-Hadis, karena adanya asimilasi dilakukannya suatu tindakan kekerasan yang diisyaratkan
budaya asing, sehingga mengaburkan terhadap pelaksanaan al-Qur’an. Berdasarkan konteks ayat tersebut bahwa setelah
ajaran dasar, maka ia harus dikembalikan kepada al-Qur’an mereka didamaikan dengan jalan baik-baik lalu salah satu
dan hadis, dengan menginterpretasi ajaran tersebut. Ketika golongan masih melakukan penganiayaan terhadap golongan
pemahaman itu tidak sesuai lagi dengan perkembangan yang lain, maka perangilah mereka atau reformasilah mereka
zaman, maka hal itu harus diperbaharui dan disegarkan. dengan jalan menundukkan kembali kepada jalan Allah.37
Hal ini dilegelisasi oleh pesan-pesan yang terdapat dalam Itulah jalan Allah (hukum Allah) sebagaimana Muhammad
al-Qur’an yang berjiwa reformis, oleh karena tidak sedikit Ali al-Sabuniy berpendapat dalam tafsirnya Safwat al-Tafasir,
dari ayat-ayat al-Qur’an diturunkan untuk mereformasi ungkapan sebagaimana QS. al-Hujurat (49): 9.
situasi dan kondisi atau peristiwa yang terjadi pada masa
Rasulullah dan umatnya untuk keluar dari persoalan-
persolan yang dihadapinya. Di samping itu, al-Qur’an
Terjemahnya:
tetap relevan dengan situasi dan kondisi apapun.
“…Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah),
maka damaikanlah antara keduanya dengan adil…”.38
B. SEJARAH MUNCULNYA REFORMASI
1. Sejarah munculnya reformasi dalam Kristen 34
Lihat QS. al-Hujurat (49): 9.
Sejarah manusia adalah sejarah agama, demikian 10 35
Lihat Ahmad Ibn Faris, op. cit., juz I h. 271.
dikatakan Max Muller, yang kemudian dikutip oleh
36
Lihat Tahir Ahmad Zawiy, Tartib al-Kaus al-Muhad, juz III (Beirut:
Dar al-Fikr, t.th.), h. 127.
37
Lihat Muhammad Ali al-Sabuniiy, Safwatu al-Tafasir, juz III (Beirut: Dar
al-Fikr, 1981), h. 234-235. Lihat juga Abi Abdillah Muhammad Ibn Ahmad al-
Anshariy al-Qurtubiy, Tafsir al-Qurtubiy, juz VIII (Beirut: Dar al-Fikr, 1993), h.
10
Pendapat ini dapat dilihat dalam tulisan Joachim Wach, The Comparative 207-208.
Study of Relegion (New York: Colombia University Press, 1958), h. xi. 38
Lihat Departemen Agama RI, op. cit., h. 846.
|32 213|
Etika Reformasi Hukum
kebenaran.30 Sementara itu, kata pada ayat tersebut Joachim Wach tanpa bantahan sedikit pun. Agama
mengandung pengertian yang baik atau nasehat yang merupakan cara-cara yang sangat indah, yang telah
dapat meluluhkan hati manusia. Agar manusia itu dapat dipergunakan secara bersama-sama oleh umat manusia
menerima kebenaran, metode ini diperuntukkan bagi di dalam jagad raya untuk meningkatkan pengetahuan
kaum awam yaitu mereka yang tidak mempunyai ilmu dan cintanya yang mendalam kepada Tuhan. Agama
pengetahuan dan masih terikat dengan adat istiadat telah menjadi rantai yang kokoh bagi keseluruhan mata
mereka,31 adapun ungkapan yang berasal dari rantai sejarah yang profan. Agama merupakan cahaya
kata yang berakar kata jiwa dan kehidupan sejarah. Tanpa sejarah, agama akan
ia berarti meminta keputusan,32 dalam arti leksikalnya benar-benar profan.11
berdebat. Dengan kata lain, kata adalah suatu alasan Umat kristen sebagai bagian dari keseluruhan umat
atau argumen tersebut diterima serta dianggap benar. manusia, pada dimensi historisnya telah menempatkan
Metode ini diperuntukkan bagi orang yang sulit menerima diri pada posisi yang demikian. Memperhatikan kronologi
kebenaran. Tanpa argumen rasional. Hanya dengan sejarah umat ini, sejak awal hingga perkembangannya
metode ini mereka dapat menerima kebenaran. yang mutakhir bagi seorang mahasiswa Islam, tentu akan
Al-Tabatabaiy lebih lanjut mengomentari bahwa memberikan kepuasan dan keasyikan tersendiri. Sejarah
metode di atas tidak berlaku mutlak menurut urutan telah mencatat lukisan yang merupakan hasil polesan
ungkapan berdasarkan ayat tersebut. Akan tetapi, boleh kesejarahannya dan pergumulannya dengan dunia telah
saja metode dan metode dipergunkan kepada melengkapi variasi perilaku manusia.12
golongan khawas begitu pula kepada golongan awam dan Kristen adalah agama yang telah diikuti oleh se-
tergantung kondisinya. Namun kepada golongan ketiga, bahagian umat manusia. Sesuai dengan misi yang di-
harus digunakan metode tidak dengan metode bawanya, agama ini bermaksud membawa umat kepada
dan oleh karena kedua metede tersebut cita ketuhanan yang diinginkannya. Dengan demikian,
tidak berarti baginya.33 langsung ataupun tidak, ia telah mengarahkan perilaku
Dari uraian penjelasan di atas, dipahami bahwa umat manusia ke dalam satu atau sistem tertentu.
ketika menjadi perselisihan, pertikaian dan peperangan Sistem yang dimaksud adalah pemikiran-pemikiran
dalam suatu masyarakat, maka hendaklah didamaikan keagamaan atau doktrin-doktrin agamis pada tingkat
(direformasi) dengan jalan (bijaksana) (nasehat
yang baik) dan (merundingkan dengan jalan yang
11
Donald Eugene Smith, Agama dan Modernisasi Politik Suatu Kajian
Analitis diterjemahkan dari buku aslinya Religion and Political Development An
30
Lihat Muhammad Husain al-Taba’taba’iy, op. cit., juz XIV, h. 371-371.
Analitic Study oleh Machnun Husein (Cet. I; Jakarta: Rajawali, 1985), h. 317.
31
Ibid., h. 373-373. 12
Lihat Muhammad Fazlur Rahman Ansari, Islam and Christanity in The
32
Lihat Ahmad Ibn Faris, op. cit., juz I, h. 433. Modern World diterjemahkan oleh Wordhana dengan judul Islam dan Kristen
33
Lihat Muhammad Husain al-Taba’tabaiy, op. cit., h. 372. dalam Dunia Modern (Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara, 1958), h. 14.
|212 33|
Etika Reformasi Hukum Hakekat dan Manfaat Reformasi
akhir. Model ini akan memberikan bantahan sekaligus lebih dahulu dilakukan adalah mendamaikan mereka
membentuk pola-pola tertentu yang harus diikuti dan tidak dengan jalan (bijaksana), (nasehat yang baik)
terbantahkan. Demikianlah agama telah menempatkan dan (dengan perundingan melalui suatu perdebatan).
manusia pada posisi teratur.13 Hal ini diungkapkan dalam QS. al-Nahl (16): 125:
Karena sejarah adalah sejarah umat manusia, yaitu
sejarah dari usaha-usaha manusia untuk menafsirkan
kehendak Tuhan (termasuk kitab suci agama), maka wajar
apabila perkembangannya itu diwarnai oleh timbulnya
berbagai penafsiran yang berbeda. Dalam agama kristen,
begitu pula agama-agama lain, perbedaan-perbedaan
tersebut, telah mendorong munculnya gerakan-gerakan
keagamaan. Pada awalanya, gerakan-gerakan ini hanya Terjemahnya:
berdiri seputar persoalan-persoalan yang bersifat kon-
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah
sepsional dan masih mengikuti tradisi-tradisi ritual agama-
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
nya secara umum. Akan tetapi, kemudian secara per-
yang baik…”.27
lahan dan sampai pada puncaknya, gerakan-gerakan ini
memisahkan diri dari induknya. Pada posisi yang demikian, Dalam Maqayis al-Lugat kata pada ayat tersebut
tidak saja keduanya berbeda dalam masalah pemikiran dan di atas berasal dari kata yang berakar
tradisi, bahkan saling menghambat dan menghancurkan. kata dari yang berarti mencegah dari
Khususnya dalam perkembangan agama kristen, fenomena kezaliman.28 Arti leksikalnya adalah menjaga eksistensi
ini dapat disaksikan sekitar abad keenam belas dan kebenaran dengan ilmu dan akal.29 Dengan modal ilmu
tujuh belas. Barangkali berangkat dari kasus seperti ini, dan akal tersebut, seseorang dapat memberikan pernyataan
kemudian muncul satu pandangan negatif yang menyatakan yang tegas dan benar yang membedakan antara yang
bahwa agama selalu disertai oleh dua hal intoleransi dan baik (benar) dan bathil. Pengertian lain dari kata
fanatisme.14 Abad-abad itulah kemudian disebut sebagai adalah alasan atau argumen yang menghasilkan kebenar-
an yang tidak mempunyai cacat. Al-Tabatabaiy dalam
tafsirnya al-Mizan berpendapat bahwa metode tersebut
13
Lihat Maurice Bucaille, Asal-usul Manusia Menurut Bible, Al-Qur’an
dan Sains diterjemahkan dari buku aslinya What is The Origin of Man? The diperuntukkan bagi kaum Khawas, yaitu mereka yang
Answer Of Science and the Holy Scriptures oleh Rahmani Astuti (Cet. II; memiliki kecerdasan di dalam mengetahui atau menerima
Bandung: Mizan, 1987), h. 157.
14
Kecaman yang dilancarkan terhadap agama pada dasarnya benyak
sekali, akan tetapi yang paling sering adalah bahwa agama merupakan 27
Lihat Departemen Agama RI, op. cit., h. 421.
sumber intoleransi, agama yan fanatisme selalu berjalan bersama-sama, pada
mulanya tuduhan ini dilamatkan kepada agama kristen yang telah menteror
28
Lihat Ahmad Ibn Faris, op. cit., juz II, h. 91.
kaumj minoritas Yahudi dan menumpas kemerdekaan berpikir juga aktifitas 29
Lihat Ibrahim Anis, Mu’jam al-Wasit, juz I (t.d.), h. 190.
|34 211|
Etika Reformasi Hukum Tinjauan Umum Tentang Reformasi
maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga lahirnya reformasi, yang selanjutnya melahirkan apa yang
golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan dinamakan agama Kristen Protestan.
itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah Adapun yang mempelopori lahirnya gerakan reformasi
antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya dan pembentukan gereja Protestan adalah:
Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.23
a. Martin Luther
Kata yang berasal dari kata yang 24
Reformasi bermula dari seorang tokoh yang bernama
berakar kata dari huruf mempunyai Martin Luther (1483-1546). Luther sebagai seorang rahib
dua arti, pertama penghinaan (hujat menghujat), sekaligus seorang dokter teologi memiliki kecerdasan
peremehan dan pelecehan, dan kedu berarti berpikir tertentu dan tidak seperti kebanyakan yang
pembunuhan. 25 Pada dasarnya, kedua kata tersebut menerima begitu saja semua apa yang dikatakan Paus di
ber beda, tetapi mempunyai keterkaitan fungsional. Roma.15 Dalam masalah keselamatan umpamanya menurut
Berdasarkan pada makna dasar secara etimologis, di- kebanyakan orang, maka tentu biaralah yang menjadi
pahami bahwa terjadinya hujat menghujat, saling me- jalan yang terbaik untuk memperolehnya. Akan tetapi,
remehkan, dan melecehkan antara satu dengan yang sekalipun telah menempuh jalan yang ditunjukkan gereja
lainnya, memungkinkan terjadinya pembunuhan di antara dengan sungguh-sungguh, akhirnya ia merasakan bahwa
mereka. Dalam ayat tersebut di atas, digambarkan ada jalan itu adalah jalan buntu. Karena kesungguhannya
dua kelompok orang-orang Muslim yang saling berperang, yang luar biasa, pada akhirnya ia pun menemukan juga,
sehingga bunuh membunuh karena ulah mereka sendiri. yaitu yang bersandar kepada perkataan Paulus dalam
Sehubungan dengan ungkapan pada tersebut, surat Rum I: 16-17 sebagai berikut:
al-Maraghi berpendapat bahwa untuk menyelesaikan
Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan
perselisihan, pertikaian dan peperangan dengan jalan
setiap orang sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah,
baik-baik dan damai,26 perlu dilakukan dengan pendekatan
kekeluargaan QS. al-Nisa (4): 128, pengadilan QS. ath-
Thalaaq (65): 105, dan kalaupun terpaksa dengan jalan
mereka. Konflik antara ilmu dan kristianeisme adalah suatu yang penuh
peperangan QS. al-Hujuraat (49): 9. berlumuran darah, banyak sekali manusia yang digiring ke tiang gantungan
karena dituduh membangkan terhadap gereja. John William Droper dalam
Namun, yang pertama harus ditempuh sebelum bukunya A History of the Intelektua Development of Europe, Vol I, me-
sampai pada tingkat pengadilan dan peperangan. Yang nyatakan bahwa dengan inkuisisi dari tahun 1481-1808, ada 340.000 orang
yang telah dijatuhi hukuman dan hampir 34.000 orang dibakar, Kenneth
Walker penulis Dragnoses of Man (p. 210) memberikan perhitungan selama
abad 11,12 dan 13 di Madrid saja 300.000 orang telah dibunuh karena tuduhan
Lihat Departemen Agama RI, op. cit., h. 846.
23
menyimpang dari ajaran agamanya. Dapat dilihat dalam tulisan Khurshid
Lihat Ahmad Warson, op. cit., h. 1172.
24
Ahmad, Fanaticism Intolerance and Islam diterjemahkan oleh S. Syah (Jakarta:
25
Lihat Ahmad bin Faris, op. cit., juz V, h. 56-57. Tintamas, 1968), h. 1-3.
26
Lihat Ahmad Mustafa al-Maraghi, op. cit., Juz XXVI, h. 129; Lihat QS. 15
Lihat Roland H. Bainton, ”Reformation”, The New Encyclopedia
al-Nisa (4): 128; QS. al-Hujurat (49): 9. Britannica, jilid XV(Chicago: William Beton, 1974), h. 547.
|210 35|
Etika Reformasi Hukum Hakekat dan Manfaat Reformasi
yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, halangan legal formal yang memberi pembenaran ke-
seperti ada tertulis demikian; “orang benar akan hidup pada kejahatan-kejahatan seperti suap, sogok, dan
oleh iman”. Menurutnya, kebenaran Allah itu tidak lain korupsi. Sebelum halangan-halangan itu disingkirkan,
dari “rahmat Allah” yang menerima orang-orang berdosa maka reformasi tidak akan dapat berlangsung dengan
serta berputus asa terhadap dirinya sendiri, tetapi yang sempurna.22
menolak orang yang menganggap dirinya baik; bahwa Dalam kaitannya dengan sebab-sebab munculnya
kebenaran Allah tidak lain dari suatu pemberian yang reformasi yang dapat dipahami dari ayat tersebut adalah
dianugerahkan-Nya kepada setiap manusia yang ingin terjadi kerusakan di atas bumi, terjadinya penyelewengan
menyambutnya dengan iman. Di tengah pergumulan ini, terhadap hukum, terjadinya penyimpangan dan pemalsuan
Luther telah bertemu Allah, Tuhannya.16 terhadap ajaran dasar al-Qur’an dan al-Hadis.
Barangkali dari pemikirannya yang demikian, maka
ketika Paus Leo X menyarankan kepada Uskup Besar
2. Cara Melakukan Reformasi
Albrech Mainz untuk memperdagangkan surat penghapus-
an dosa secara besar-besaran di Jerman, dengan berani ia Pembahasan tentang tata cara melakukan reformasi yang
menentangnya. Perbuatannya telah mendorong Kaisar Karl ditawarkan al-Qur’an ada dua cara yaitu; pertama dengan
V mengadakan suatu rapat kerajaan dan mengeluarkan cara lemah lembut, kedua dengan cara kekerasan. Kedua
etik warms. Luther dengan para pengikutnya dikucilkan cara tersebut terdapat dalam QS. al-Hujurat (49): 9:
dalam masyarakat dengan kutuk kerajaan. Semua karangan
Luther harus dibakar, ia pun telah ditangkap dan dibunuh
oleh siapa saja yang menemuinya. Keadaan ini tidak
melemahkan para pengikut Luther, bahkan sebaliknya,
karena pertikaian yang berkepanjangan, maka pada tahun
1529 diadakan pula rapat kerajaan di Jerman. Akan tetapi
karena kebanyakan anggota yang hadir adalah pengikut
Roma Katolik, maka rapat memutuskan untuk melarang
adanya reformasi diseluruh wilayah ke-Kaisaran.
Hal ini tidak bisa diterima oleh para pengikut Luther. Terjemahnya:
Mereka mengemukakan protes dengan kerasnya, sebab
“Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu’min berperang
maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua
golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain
16
Dapat dilihat dalam bukunya T.H. Van den End, Harta dalam Bejana:
Sejarah Gereja Ringkas (Jakarta: Gunung Mulia, 1986), h. 155-162. Juga dalam
bukunya I. H. Enklaar, Sejarah Gereja Ringkas (Jakarta: Badan Penerbit
Kristen, 1955), h. 46-47. 22
Lihat Nurcholish Madjid, op. cit., h. 34.
|36 209|
Etika Reformasi Hukum Tinjauan Umum Tentang Reformasi
kamu. Apa yang diberikan rasul kepadamu maka terimalah itu timbullah istilah orang Protestan dan selanjutnya
dia, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah disebut agama Protestan.17
dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat Sejak itu, perhatian kedua golongan itu pun menjadi
keras hukuman-Nya (QS. Al-Hasyr): 7.19 semakin meningkat, meskipun kaisar Karl V sudah berjanji
untuk mendengarkan dan mempertimbangkan pandangan-
Di antara sekian banyak cara mengumpulkan kekayaan
pandangan kaum reformis, pada sidang kerajaan tahun
secara tidak adil adalah korupsi dan riba. Kedua cara
1530. karena, golongan Roma Katolik tetap bersikeras dan
itu dapat menjadi sulit dilacak dan diberantas, karena
tetap berniat untuk meniadakan reformasi maupun Roma
ada kemungkinan mendapat pembenaran oleh sistem
Katolik. Setelah 25 tahun 1555 oleh Perdamaian Agama
politik dan hukum yang resmi berlaku, atau karena
di Augsunburg. Kaisar terpaksa mengakui adanya Gereja
semata-mata dilindungi oleh penguasa yang zalim. Suatu
Reformasi sebagai agama resmi yang setara dan memiliki
bentuk korupsi bisa terjadi terbenarkan secara legal (legally
otoritas yang sama dengan gereja Roma Katolik.18
right), sekalipun mutlak secara moral tetap salah (morally
wrong), yaitu karena dapat dicarikan legal device-nya
sehingga tidak dapat ditelusuri atau digugat.20 QS. al- b. Johannes Calvin
Baqarah (2): 188:
Calvin agak berbeda dengan pendahulunya Luther,
dalam model reformasinya. Kalau Luther masih mem-
perhatikan sikap-sikap yang tradisionalis yaitu masih
mempertahankan tradisi-tradisi ritual Roma Katolik, asal
saja tidak bertentangan dengan al-Kitab, maka Calvin
Terjemahnya: amat lain. Calvin menolak sepenuhnya tata aturan dan
tata kerja yang berasal dari ajaran Roma Katolik, ia
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian mengubah dengan modelnya sendiri, yang benar menurut
yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) pandangannya sesuai dengan al-Kitab.
kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu
Segera setelah menjadi pendeta resmi di Geneva, ia
dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu
mengajarkan rancangan tata kerja baru dan bermaksud
dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.21
menjalankan sesuatu yang keras, baik terhadap ajaran
Jadi, salah satu kesulitan melakukan reformasi ke- agama, maupun atas kelakuan anggota jama’at. Sekalipun
hidupan sosial manusia di bumi ialah adanya halangan- penduduk diwajibkan untuk menandatangani sehelai “surat
19
Lihat Departemen Agama RI, op. cit., h. 916
17
Lihat Ajat Sudrat, Etika Protestan dan Kapitalime Barat Relevansinya
20
Lihat Nurcholish Madjid, op. cit., h. 33. dengan Islam Indonesia (Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara, 1994), h. 15.
21
Lihat Departemen Agama RI, op. cit., h. 46. 18
Lihat ibid., h. 15. Lihat juga I.H. Enklaar, op. cit., h. 52-53.
|208 37|
Etika Reformasi Hukum Hakekat dan Manfaat Reformasi
pengakuan’ karena segenap penduduk kota hanya boleh Bahkan Rasid Ridha menyatakan bahwa tidak boleh
terdiri warga Kristen yang sadar akan imannya, pengajaran terjadi penumpukan kekayaan begitu rupa sehingga harta
agama mendapat perhatian sungguh-sungguh. Berkenaan benda dan sumber hidup masyarakat beredar di antara
dengan masalah perkawinan dibuat peraturan baru. Baik orang-orang kaya saja dalam masyarakat. Ajaran tentang
Luther maupun Calvin, keduanya mempunyai isteri.19 pemerataan sumber daya hidup masyarakat itu jelas
Calvin semakin keras bertindak dalam melaksanakan sekali disebut dalam al-Qur’an. Meskipun ayat yang
siasat. Orang-orang yang berperangkat tinggi, bangsawan, terjemahnya seperti di bawah ini turun dalam konteks
orang kaya tidak dikecualikan. Hukuman berat ditentukan khusus harta rampasan, namun pesan moralnya adalah
untuk mereka yang melakukan tingkah laku yang tidak universal dan abadi. Sebab, disebutkannya harta rampasan
senonoh, seperti berdansa, berzina, main kartu, tidak perang hanyalah penyebutan suatu pangkal sumber daya
berbuat baik kepada orang tua, dan lalai menghadiri hidup, sesuai dengan hukum yang berlaku di saat itu,
kebaktian. Orang-orang yang keras diserahkannya kepada yang dapat dibawa kepada analogi dengan pangkal-
penguasa duniawi.
pangkal sumber daya hidup manapun.18
Dengan demikian, Calvin semakin mengokohkan
Jadi, ayat ini merupakan perintah umum pemerataan
kedudukannya. Genewa telah menjadi sebuah kota me-
pembagian kekayaan nasional.
nurut model dan cita-cita Calvin, masyarakatnya taat
kepada Alkitab, dan cara hidup di Genewa benar-benar
sederhana dan keras. Dengan begitu, rakyat semakin
bertambah kuat, rajin dan makmur, kota Genewa inilah
kemudian menjadi tipe ideal bagi kota lain di Eropa
yang Protestan.20
Weber’s Protestant Ethic (New York: Columbia Univesity Press, 1982), h. 97.
20
Lihat Hans J. Hillerbrand, ”Reformation”, The Encyclopedia Americana
(New York: Glolir in Corporated, 1981), h. 322. 18
Lihat Sayyid Muhammad Rasyid Ridha, loc. cit.
|38 207|
Etika Reformasi Hukum Tinjauan Umum Tentang Reformasi
Beliau menjawab bahwa Allah mengutus Muhammad sesuai rambu-rambu ajaran agama Islam yang dibawanya.21
di muka bumi ini untuk mereformasi umat manusia yang Masyarakat Arab yang sebelumnya, hidup dengan
melakukan pengrusakan. Dan orang tidak menerima apa sistim bersuku-suku, berkabilah-kabilah; antara masing-
yang dibawa dan diemban oleh Muhammad, mereka masing suku atau kabilah selalu terjadi permusuhan, lalu
itulah termasuk orang-orang yang melakukan kerusakan Rasulullah mereformasi sistem hidup mereka menjadi satu
di bumi ini.15 dalam surah yang sama QS. al’Araf (7): 85 kesatuan umat atau bangsa (ummatan wahidah).22 Kedudukan
dapat diungkapkan sebab-sebab munculnya reformasi: kaum wanita yang rendah bagi budaya masyarakat Arab
direformasi menjadi terhormat dan sejajar bagi kaum pria.
Tidak seluruh sistem sebelumnya diganti menjadi sistem
baru, karena ada juga sistem yang masih relevan dengan
ajaran Islam.23
Agar umatnya di kemudian hari meneruskan tradisi
itu, maka Nabi Muhammad saw. memprediksikan, paling
tidak dalam kurun waktu paling lama seratus tahun
Terjemahnya: muncul dari umatnya seorang pembaharu (mujaddid).
Hal itu dinyatakan dalam sabdanya yang berbunyi:
“…Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah
kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan
timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya…”.16 24
|206 39|
Etika Reformasi Hukum Hakekat dan Manfaat Reformasi
Reformasi diperlukan agar nilai-nilai luhur agama tetap saw. sebagai Nabi terakhir dan rahmat bagi seluruh alam.
senantiasa dikembalikan kepada posisinya dalam mewarnai Melalui Muhammad, Allah melakukan reformasi terhadap
segala sistem kehidupan umat Islam sebagaimana yang salah aqidah, keyakinan umat manusia, akhlak dan moral
terjadi pada masa hidup Nabi Muhammad segenerasinya. manusia untuk mewujudkan kemaslahatan lahir batin,
Karena dalam perjalanan waktu, pada masa pasca generasi menciptakan kerjasama dan rasa saling menghormati.
Nabi Muhammad, kualitas umat diprediksikan akan Dan Allah juga melakukan reformasi di bidang politik
semakin menurun dan menjauhi hidup generasi Nabi dan bentuk pemerintahan yang berlandaskan kepada
Muhammad. Beliau sendiri memprediksikan hal itu dalam musyawarah yangtidak diwarnai dengan pengrusakan
salah satu sabdanya yang berbunyi: dan tetap menjaga tegaknya kebenaran dan persamaan
hak.12
Husain al-Taba’Tabaiy berpendapat bahwa manusia
sebagai penguasa di muka bumi ini dibekali akal dan
26
hati. Jika hal itu baik, maka baik pulalah lainnya. Dan
Artinya: kerusakan yang paling parah adalah kesombongan dan
ketakabburan.13
“Sebaik-baik umatku pada abad di mana aku diutus kemudian
umat yang hidup pada abad berikutnya”.27 Berbeda halnya dengan negara-negara Barat yang
melakukan reformasi dan pemanfaatan sumber daya
Untuk memelihara kualitas generasi sesudah generasi alam, berupa pemanfaatan barang pertambangan, tumbuh-
Rasulullah, maka dibutuhkan islah atau tajdid atau dalam tumbuhan dan binatang, namun mereka tidak mampu
bahasa sekarang “reformasi”, dan jika tidak maka pada memperbaiki dan mengangkat harkat dan martabat
akhirnya umat ini akan bergerak terus menurun dan manusia dengan pendekatan agama. Bahkan, mereka
pada akhirnya mengalami kehancuran.28 menjadikan sarana dan produk kebudayaan sebagai alat
Lahirnya gerakan-gerakan reformasi dalam Islam untuk menghancurkan manusia.14
mulai muncul secara mencolok terutama pada zaman Dalam Tafsir al-Manar dijelaskan bahwa Abu syaikh
dinasti Umayyah di kala pemerintahan Islam mengambil meriwayatkan dari Abu Bakar ibn Iyad bahwasanya ia
bentuk kerajaan dan penindasan politik para penguasa pernah ditanya tentang maksud ayat:
di waktu itu dirasakan oleh masyarakat terlalu opresif
sehingga melahirkan bermacam aksi dan protes sosial
26
Lihat Al-Adzim Abady, op. cit., h. 409-411.
12
Lihat Mustafa al-Maraghi, op. cit., h. 179.
27
Terjemahan Penulis
13
Lihat Muhammad Husain al-Taba’taba’iy, Al-Mizan, juz VIII (Cet. V;
Beirut: Muazzasat al-Alami li al-Matbu’at, 1983), h. 159.
28
Lihat Abu Thayyib Muhammad Syams al-Haq al-Adzim Abadiy,
ibid., h. 409-411. 14
Lihat Ahmad Mustafa al-Maraghi, loc. cit.
|40 205|
Etika Reformasi Hukum Tinjauan Umum Tentang Reformasi
sarana perhubungan dan lembaga perekonomian.8 politik. Salah satu reaksi terhadap ketidakadilan sosial
Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Manar berpendapat dan degenerasi moral pada waktu itu adalah gerakan sufi
tentang ayat tersebut bahwa Allah melarang manusia yang mencoba menangkap kedalaman dan spiritualitas
merusak apa yang telah diciptakan dan disediakan Allah Islam yang sudah dikebiri menjadi sejumlah aturan-aturan
kepada manusia di mana mereka dapat memperoleh hukum dan doktrin-doktrin teologi yang kering dan juga
manfaat dan hasil dari apa yang telah diciptakan oleh bukan Islam yang telah berubah menjadi sistem politik
Allah.910 Sebagaimana firman Allah dalam QS. al-Baqarah yang memberikan justifikasi bagi elitisme, nepotisme
(2): 29: dan eksploitasi.29
Gerakan sufi boleh dikatakan merupakan reaksi ter-
hadap penafsiran Islam yang selalu menekankan aspek
hukum yang kemudian mengarah kepada pemujaan
terhadap hukum sebagai suatu ekspresi Islam yang
lengkap dan menyeluruh. Padahal hukum itu sendiri
Terjemahnya: hanyalah berkaitan dengan tingkah laku eksternal manusia
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk dan masyarakat sehingga kaum sufi meragukan validitas
kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya pemahaman Islam seperti dikembangkan oleh para
tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”10 fuqaha atau para ahli hukum. Dalam perkembangannya
gerakan spiritual manusia dan dimensi moral serta aksetik
Lebih lanjut Rasyid Ridha menyatakan bahwa Allah kemudian bersifat sangat esoterik. Dengan demikian,
juga melarang merusak dan mengganggu tegaknya ke- sufisme lantas menjadi sangat formal dan kering dan juga
benaran dan keadilan serta manfaat dari kebenaran dan anti-tesa terhadap teologi Islam yang demikian bersifat
keadilan.11 Dalam kaitannya dengan reformasi, Ahmad rasional dan eksternal. Akhirnya, tidak dapat dihindarkan
Mustafa al-Maragi menyatakan bahwa reformasi yang kecenderungan dalam sufisme yang mengarah makin
paling mulia adalah reformasi yang dilakukan oleh Allah jauh dari pergulatan sosial dalam masyarakat dan dalam
yang bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat sufisme individu menjadi pusat perhatian utama dengan
manusia melalui petunjuk agama dan pengiriman rasul, berbagai doktrin yang esoterik.30
yangdisempurnakan dengan pengutusan Nabi Muhammad Dalam perjalanan sejarah umat Islam, telah banyak
8
Lihat Ahmad Mustafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, Juz III (Cet. III; t.tp.:
t.p., 1974) h. 178. 29
Lihat Abdullah Ahmad al-Naim, Muhammad Arkom, Islamic Law Reform
9
Lihat Sayyid Muhammad Rasyid Ridha, Tafsir al-Manar, juz III (Cet. and Human Right, diterjemahkan oleh Farid Wajdi dengan judul Dekonstruksi
II; Beirut: Dār al-Ma’rifat, t.th.), h. 460. Syari’ah II (Cet. I; Yogyakarta: LKIS Yogyakarta, 1996), h. 111-113.
10
Lihat Departemen Agama RI, op. cit., h. 13. 30
Lihat Fazlur Rahman, Islam, diterjemahkan oleh Ahsin Muhammad
11
Lihat Sayyid Muhammad Rasyid Ridha, loc. cit. dengan judul Islam (Cet. I; Bandung: Pustaka, 1984), h. 156-157.
|204 41|
Etika Reformasi Hukum Hakekat dan Manfaat Reformasi
reformator-reformator pernah tampil menyuarakan hal tersebut melalui proses. Proses ini lahir dari sebab,
pembaharuan di saat kualitas hidup umat menurun, karena dengan adanya sebab, maka pendekatan dan
meninggalkan nilai-nilai ajaran agama dalam pembentuk- pengamatan terhadap objek reformasi dilakukan. Dan
an sistem hidupnya, lalu mereka tampil membangun penyebab munculnya reformasi itu adalah terjadinya
kembali sistem baru yang didasari pada nilai ajaran kerusakan di bumi, pelanggaran terhadap hukum, pe-
Islam. Imam Al-Gazali dalam reformasinya, mengadakan nyimpangan dan penyelewengan terhadap al-Qur’an dan
perpaduan antara ajaran Islam yang beriorentasi fiqih al-Hadis. Dalam al-Qur’an dijelaskan tentang larangan
dengan yang beriorentasi tasawuf. Demikian pula Ibn membuat kerusakan di bumi, kendatipun demikian ada
Taimiyah, mengembalikan ajaran Islam kepada praktek saja manusia yang tidak mengindahkan ajaran yang
ulama Salaf.31 terdapat dalam al-Qur’an. Bahkan, tidak sedikit dari
Dalam sejarah tercatat sejumlah reformasi yang mereka membuat kerusakan dan kezaliman. Hal ini
ber implikasi kebangkitan umat Islam. Reformasi sebagai isyarat bahwa manusia yang berbuat kerusakan
Muhammad Ibn Abdul Wahhab berimplikasi lahirnya dan kezaliman tersebut harus direformasi.6 Sebab-sebab
negara kerajaan Saudi Arabia. Reformasi pembaharuan munculnya reformasi paling tidak dua firman Allah untuk
Ibn Taimiyah, berimplikasi terbukanya pintu ijtihad dapat menangkap sebab-sebab terjadinya reformasi. QS.
yang dengannya maka berbagai sistem kehidupan umat al-A’raf (7): 56:
Islam yang kaku menjadi terbuka, dan berimplikasi
politik antara lain dengan munculnya kelompok nasional
Mesir dan akhirnya lahir Mesir merdeka sebagai suatu Terjemahnya:
negara sosial modern. Reformasi Sayyid Ahmad Khan di
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,
India berimplikasi politik kebangkitan umat Islam India
sesudah (Allah) memperbaikinya…”7
yang pada akhirnya melahirkan kelompok rasionalis
politisi Islam yang menjadikan orang Islam sejajar Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa janganlah
dengan umat Hindu dan masing-masing membentuk, membuat kerusakan di muka bumi ini dengan tindakan
yang satu India dan lainnya negara Republik Islam berbahaya, penerapan hukum yang menyimpang, dapat
Pakistan. 32 menganggu dan merusak kesejahteraan umat manusia,
seperti merusak akal pikiran dan keyakinan manusia.
Juga merusak tatanan dan norma sosial serta sumber
mata pencaharian pada sektor pertanian, perindustrian,
|42 203|
Etika Reformasi Hukum Tinjauan Umum Tentang Reformasi
33
Lihat Al-Chaidar, Reformasi Prematur; Jawaban Islam Terhadap Reformasi
5
Lihat Muhammad Fuad Abd. Al-Baqi’ op. cit., h. 520-523. Total (Cet.V; Jakarta: Darul Falah , 1989), h. 15.
|202 43|
Etika Reformasi Hukum
|44 201|
Etika Reformasi Hukum
suatu bentuk fi’il dan af’ul berarti memperbaiki.2 adalah bahwa iblis selalu berusaha menciptakan konflik
di kalangan umat manusia melalui antara lain dengan
Dari kedua pengertian tersebut diatas, terdapat
menggodanya dengan interes kekuasaan. Dan itulah
perbedaan, tetapi mempunyai keterkaitan dari segi
yang biasanya menjadikan umat ini terkotak-kotak dan
fungsional karena terjadinya sesuatu yang baik melalui
berkonflik.38
proses kebaikan (reformasi). Dengan kata lain islah adalah
melakukan suatu perbaikan terhadap apa yang telah Sebaliknya, konflik dapat dihindari meskipun dengan
rusak agar menjadi baik. keragaman, seperti halnya yang terjadi pada masyarakat
Madinah karena dipersatukan oleh piagam Madinah
Kedua kata tersebut ditemukan di dalam Al-Qur’an
untuk diikuti oleh kelompok-kelompok yang ada di
seperti dalam QS. al-A’raf (7): 56 dan 85.
Madinah saat itu.39
2. Faktor eksternal
Konflik antara dunia Islam dengan dunia Barat merupakan
fenomena lama yang pernah mengisi lembatan sejarah
Terjemahnya: kontak dua kubu. Untuk pertama kalinya, puncak konflik
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, terlihat pada peristiwa penyerbuan pasukan Barat ke
sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo`alah kepada-Nya dunia Islam pada abad ke 12-13 M. Peristiwa ini dikenal
dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dengan perang Salib.40 Pasukan Barat datang menyerbu
dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada dunia Islam dalam wilayah pemerintahan dinasti Saljuk,
orang-orang yang berbuat baik.” Ayyubiyah dan Mamluk di kawasan Palestina dan se-
kitarnya. Pasukan Barat yang berbendera salib bangkit
di bawah seruan Paus Urbanus II. Secara bergelombang
mereka datang ke wilayah kekuasaan Islam untuk
mendirikan kerajaan Kristen di Timur, khususnya di
Yerussalem sebagai tempat suci bagi tiga agama besar
dunia (Kristen, Yahudi dan Islam). Kedatangan mereka
atas undangan kaisar Bizantium, Alexius Comenus di
38
Lihat QS. Yusuf (12): 5 dan QS. al-Isra’ (17): 53.
39
Lihat Hassan Ibrahim, Sejarah dan Kebudayaan Islam (Yokyakarta:
Penerbit Kota Kembang, 1989), h. 28-29. Lihat Badri Yatim , op. cit., h. 26-27.
2
Lihat Ahmad Warson al-Munawwir, Kamus al- Munawwir 40
Lihat Philip K. Hitti, History of the Arabs (London: The Macmillan,
(Yokyakarta: Pondok Pesantren Al-Munawwir, 1984), h. 843-844. 1974) h. 722.
|200 45|
Etika Reformasi Hukum
|46
Etika Reformasi Hukum Tinjauan Umum Tentang Reformasi
Adapun teknis pengangkatan hakim dalam kaitannya pesat, bukan saja dari segi kuantitasnya akan tetapi
sah atau tidaknya pengangkatan tersebut, sangat terkait juga kualitasnya. Ilmu pengetahuan dan teknologinya
dengan pernyataan dari mualli (penguasa) apakah disertai berkembang dengan pesat, yang berimplikasi pada per-
dengan pernyataan-pernyataan yang jelas (syarih) atau tubuhan ekonominya.43
kinayah (kiasan). Kalau menggunakan pernyataan yang Perkembangan dunia Islam setelah mengalami ke-
jelas seperti Qalladttuka, Wallaituka, Astakhlaituka, bangkitan sudah barang tentu akan menjadi ancaman
dan astanbattuka, maka pengangkatan hakim tesebut serius bagi Barat. Hal itu dinyatakan seorang penulis
adalah sah. Jika sekiranya menggunakan pernyataan Barat yang bernama Samuel Huntingtong, bahwa pada
kinayah, maka perlu didukung bukti-bukti yang lain abad ke-21 Islam merupakan ancaman serius bagi dunia
untuk memperkuat pernyataan kiasan tersebut. Barat.44
Sementara tugas dan kewajiban hakim adalah sebagai Mencermati sikap Barat terhadap dunia Islam dewasa
berikut: Memutuskan perselisihan, pertengkaran dan ini, tampaknya konflik antara dua kekuatan ini tidak
mendamaikannya, menjadi wali bagi orang yang tidak bisa berakhir, dengan berakhirnya fase kolonialisme Barat
bertindak, Mengelola harta wakaf, melaksanakan wasiat- terhadap dunia Islam. Terhadap indikator yang jelas
wasiat yang telah diamanahkannya, Menikahkan gadis- tentang berlanjutnya konflik tersebut meskipun dalam
gadis yang sekufu, Melaksanakan hudud, Memikirkan bentuk dan warna lain berupa upaya pengkerdilan bangsa-
kemaslahatan umum dan menyamakan kedudukan setiap bangsa mayoritas Muslim di berbagai belahan bumi
orang di mata hukum yamng menutut keadilan. oleh Barat. Upaya Amerika dan sekutunya di Eropa
Adapun hukum meminta jabatan hakim adalah ulama terutama Inggris untuk menghancurkan kekuatan Irak
sepakat tidak membolehkan, kalau tujuannya hanya untuk adalah indikasi yang jelas. Negara-negara Timur Tengah
menyombongkan diri dan kepentingan pribadi semata, diadu satu dengan yang lainnya dengan kekuatan senjata
tetapi kalau tujuannya untuk menegakkan kebenaran teknologinya. Kuwait dan Arab Saudi dipersenjatai untuk
dan disertai niat yang baik, karena alasan orang yang melawan Irak. Indonesia dan Malaysia, dua negara
menjabat hakim tersebut tidak kredible, tidak adil atau Muslim besar Asia Tenggara, yang dalam beberapa dasa
sewenang-wenang, maka hal tersebut dibolehkan.[] warsa mengalami stabilitas dan politik dan pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi, lalu tiba-tiba jatuh melorot
tajam dan berbeda dalam ancaman perpecahan internal
yang serius. Hal itu merupakan indikator lain adanya
43
Lihat Badri Yatim, op. cit., h.188 Lihat juga Ahmad Syalabi. Imperium
Turki Usmani (Jakarta: Kalam Mulia, 1988), h.107.
44
Lihat Al-Chaidar, op. cit., h. 38-39. Lihat juga Fahri Ali, Islam Ideologi
Dunia dan Dominasi Struktural (Bandung: Mizan, 1985), h. 36.
|198 47|
Etika Reformasi Hukum Reformasi Al-Qadâ Dalam Perspektif Siyasa
upaya pengkerdilan dunia Islam oleh pihak lain, dan itu di dalamnya, agar pihak-pihak yang berperkara
boleh jadi masuk dalam konteks lanjutan pergumulan berbuat adil terhadap lawan perkaranya, tidak saling
antara Barat dengan dunia Islam, dan juga termasuk memusuhi, dan tidak saling berbohong.
hambatan yang dihadapi bangsa Indonesia yang mayoritas 8. Wali pidana diperbolehkan mendengar kesaksian
Muslim dalam melakukan reformasi dewasa ini.45 orang-orang yang tidak diketahui identitasnya, hal
Dua bentuk penyakit konflik lama tersebut, baik yang ini keluar dari tradisi hakim yang hanya mendengar
internal maupun yang eksternal jika keduanya atau salah kesaksian orang-orang yang adil.
satunya kambuh, pasti reformasi kali ini akan mengalami 9. Wali pidana diperbolehkan menyuruh para saksi
kesulitan untuk membuahkan hasil yang diharapkan, bersumpah, jika ia meragukan mereka, dan mereka
bahkan justru sebaliknya yang akan terjadi. bersumpah dengan sukarela, serta jumlah mereka
banyak, agar keragu-keraguannya terhadap mereka
hilang. Hal ini tidak boleh dilakukan hakim.
10. Wali pidana diperbolehkan mengundang para saksi
dan menanyakan informasi yang mereka miliki
tentang kasus yang diperebutkan pihak-pihak yang
berperkara. Sedang hakim, pada umumnya ia me-
nyuruh terdakwa menghadirkan barang bukti, dan
tidak mendengarnya kecuali setelah ia bertanya
kepadanya.
Inilah sepuluh point yang membedakan antara
wali pidana dan hakim dalam penanganan kasus per-
sengketaan. Selain kesepuluh poit di atas, keduanya
memiliki kesamaan.41
Menurut Al-Mawardi ada tujuh syarat untuk menjadi
hakim:1). Diharuskan laki-laki dan tidak boleh dijabat oleh
seorang wanita; 2). Mempunyai akal; 3). Merdeka dan
bukan budak; 4). Islam; 5). Adil; 6). Sehat Pendengaran
dan penglihatan; dan 7).Mengetahui hukum-hukum
syara.
45
Lihat Al-Chaidar, loc. cit. 41
Lihat Abu Bakar bin Hasan al-Kasnawīy,Ibibi ,h.290.
|48 197|
Etika Reformasi Hukum
1
Muhammad Fu’ad ‘Abd al-Baqi, Mu’jam al-Mufahras li Alfaz al-
40
Lihat Abu Bakar bin Hasan al-Kasnawīy, Op. Cit ,h.290. Qur’an al-Karim (Jakarta: Maktabah Dahlan, t.th.), h. 520-523.
|196
Etika Reformasi Hukum Reformasi Al-Qadâ Dalam Perspektif Siyasa
|50 195|
Etika Reformasi Hukum
diketahui dengan jelas. Jika terjadi persengketaan di yang tidak mengadakan perbaikan, setelah mereka
dalamnya, wali pidana menanganinya berdasarkan hak- melakukan kejahatan atau pengrusakan sebanyak
hak yang ada pada hakim. Ia tidak boleh merujuk kepada tiga kali.7
dokumen negara, atau dokumen klasik jika dokumen 5. Anjuran Tuhan berbuat baik dan mengerjakan amal
klasik tersebut tidak didukung oleh para sasi adil.38 saleh sebanyak 90 kali.8
Ketujuh, mengeksekusi hukuman yang tidak mampu 6. Yang bermakna kami jadikan satu kali, Allah tidak
dieksekusi para hakim, karena mereka tidak mampu membiarkan terjadi kerusakan berlangsung terus
mengeksekusinya atau karena mereka takut kepada menerus satu kali, orang yang layak kawin satu
terdakwa yang lebih terhormat dari pada dirinya, atau kali.9
terdakwa tersebut “orang kuat”, atau orang penting.
Dalam kasus ini, wali pidana lebih berpengaruh, dan Dilihat dari segi tempat turunnya, maka ada ayat yang
keputusannya lebih kuat. Oleh karena itu, ia berhak turun di Mekah dan ada pula yang turun di Madinah. Ayat
memvonis terdakwa dengan mengambil apa yang ada yang turun di Mekah sebanyak 114 ayat.10 Isinya antara lain
padanya, atau mewajibkannya membayar ganti rugi. membicarakan tentang orang-orang yang saleh. Sebagian
kecil membicarakan tentang perbaikan dan sebahagian besar
Kedelapan, menangani kepentingan-kepentingan umum dari ayat-ayat Makkiyah ini membicarakan mengerjakan
yang tidak mampu ditangani para muhtasib (petugas amal saleh. Ayat yang pertama turun membicarakan orang-
hisbah), misalnya orang yang terang-terangan mengerjakan orang yang saleh adalah:
kemungkaran dan muhtasib (petugas hisbah) tidak
mampu meredamnya, atau gangguan di jalan raya yang
tidak mampu mereka cegah, atau manipulasi hak yang Terjemahnya:
tidak mampu mereka larang. Wali pidana lebih berhak
menerintahkan mereka menunaikan hak-hak Allah ta’la “Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk
pada semua orang dan menyuruh mereka menunaikannya orang-orang yang saleh”.11
sesuai dengan semestinya.
Kesembilan, mengawasi pelaksanaan ibadah-ibadah
yang terlihat, misalnya shalat jumat, shalat hari raya, haji 7
Misalnya QS. al-Syuara’ (26): 152; QS. al-Naml (27): 48; QS. Hud (11): 46.
dan jihad. Wali pidana bertugas memeriksanya apakah 8
Misalnya QS. al-Syura’ (42): 40; QS. al-Kahfi (18): 120; QS. Taha (20):
terjadi pelanggaran terhadapnya, atau syarat-syaratnya 82; QS. al-Mu’minun (23): 51; QS. al-Furqan (25): 70; QS. al-Qashash (28): 67;
dipenuhi atau tidak? Karena hak-hak Allah Ta’ala itu QS. al-Sajadah (32): 12; QS. Saba’ (34): 11; QS. al-Fatr (35): 37.
9
Misalnya QS. al-Anbiya (21): 90; QS. Yunus (4): 81; QS. al-Nur (24): 32.
10
Lihat Muhammad Fu’ad Abd al-Baqi, op. cit., h. 520-523, lihat juga Fahd
bin Abdurrahman al-Rumi, ‘Ulum al-Qur’an Studi Kompleksitas Al-Qur’an (Cet.
38
Lihat Ali Abd al-Rasyid, al-Islam wa Usul al-Hukm (Kairo: Dar al- I; Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1997), h. 167.
Maarif, 1925), h. 60. 11
Lihat QS. al-Qalam (68): 50.
|194 51|
Etika Reformasi Hukum Reformasi Al-Qadâ Dalam Perspektif Siyasa
Kata dalam ayat tersebut berasal dari kata perampasan di atas. Para pemberi informasi
yang berakar kata dari
12
. Ia mustahil bersekongkol berbohong, dan informasi
berarti: menunjukkan kumpulan sesuatu atau berkumpul, yang mereka berikan itu tidak meragukan.
yang arti leksikalnya memilih. 13 Keterkaitan makna Karene para saksi diperbolehkan bersaksi untuk
etimologis dengan kandungan ayat tersebut di atas, mengesahkan kepemilikan harta berdasarkan
mengacu pada makna berkumpul dan memilih. Allah informasi banyak orang, maka wali pidana
menganugerahkan rahmat lalu dipilih-Nya (Muhammad) lebih berhak memutuskan perkara berdasarkan
untuk diutus dan diberinya wahyu agar mengerjakan informasi-informasi tersebut.37
apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa
Keenam, Menangani harta wakaf. Harta wakaf ter-
yang dilarang-Nya, Allah pun menjadikannya termasuk
bagi dua; umum dan khusus. Terhadap harta wakaf
orang-orang yang saleh.14
yang bersifat umum, wali pidana berhak mengadakan
Hal ini memberikan isyarat bahwa orang-orang saleh penyelidikan terhadapnya kendati tidak ada pihak pengadu
itu adalah orang pilihan. Kaitannya dengan reformasi di dalamnya, agar ia bisa memprosesnya sesuai dengan
adalah bahwa orang yang melakukan reformasi terlebih hukum yang berlaku. Dan mengelolanya berdasarkan
dahulu mereformasi dirinya, agar misi reformasi yang syarat-syarat yang ia setujui, Jika ia mengetahui syarat-
dilakukannya diterima dan didukung oleh masyarakat. syarat tersebut dari salah satu dari tiga nara sumber;
Ayat-ayat Makkiyah yang terkait langsung dengan
1. Dari dokumen hakim yang diberi mandat untuk
reformasi (islah) terdapat dalam QS. al-A’raf (7): 56;
menjaga konstitusi.
2. Dari dokumen negara tentang muamalah (tansaksi),
dan nama pemilik harta.
3. Dari dokumen-dokumen klasik yang kebenarannya
diakui jiwa kendati dokumen-dokumen klasik tersebut
Terjemahnya:
tidak didukung dengan para saksi, karena ia (wali
“Dan Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, pidana) tidak memiliki kejelasan siapa sebenarnya
sesudah direformasi, dan berdo’alah kepada-Nya dengan rasa pihak yang berperkara dalam kasus ini.
cemas dan harapan, sesungguhnya rahmat Allah amat dekat
Adapun penanganan harta wakaf yang bersifat khusus,
kepada orang-orang yang berbuat baik”.15
maka penanganannya sangat terkait dengan pengaduan
pemiliknya, karena pihak-pihak yang berperkara bisa
Lihat Ahmad Warson Munawwir, op. cit., h. 179.
12
Lihat Abu al-Husain Ahmad bin Faris, op. cit., Juz I, h. 423.
13
14
Lihat Qs. al-A’raf (7): 56. 37
Lihat Yusuf al-Qardhawy, Min Fiqhi Daulah Fi al –Islam, diterjemah-
15
Lihat Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: kan oleh Kathur Suhardi dengan judul Fiqih Daulah Dalam Perspektif al-
Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, 1983), h. 230. Qur’an dan Sunnah (Cet. I, Jakarta: Pustaka al-Kausar, 1997), h. 71.
|52 193|
Etika Reformasi Hukum Fenomena Reformasi Dalam Perspektif Al-Qur’an
|192 53|
Etika Reformasi Hukum Reformasi Al-Qadâ Dalam Perspektif Siyasa
Lebih daripada tugas pertama, pemanfaatan alam ini harus Ketiga, memeriksa hasil kerja para penulis dokumen,
dilakukan dengan daya cipta yang tinggi, dan dengan karena mereka orang-orang yang dipercayai kaum
memperhatikan prinsip-prinsip keseimbangan seperti muslimin untuk mencatat kewajiban dan hak mereka
dikemukakan di atas. Dalam hal ini, di antara semua dalam harta meraka. Wali pidana berhak memeriksa
makhluk hanya manusialah yang dapat melakukannya. hasil kerja para penulis dokumen. Jika mereka melakukan
Pandangan ini sejalan dengan makna moral kisah ke- pengurangan dan penambahan jumlah pemasukan dan
unggulan Adam atas para malaikat dalam drama kosmos pengeluaran uang dengan benar, sikap mereka seperti
sekitar deklarasi kekhalifahannya.20 itu bisa diterima.
Ide tentang reformasi juga dijumpai dalam firman Keempat, Menyelidiki pelanggaran hukum (kezaliman)
Allah yang berkenaan dengan kisah Nabi Syua’ib, terhadap para pegawai negeri; apakah gaji mereka
dalam QS. al-A’raf (7):85; kurang, atau penggajian mereka tertunda? Ia harus serius
memikirkan mereka. Ia buka dokumen negara untuk
melihat berapa sebenarnya gaji yang adil untuk mereka,
kemudian ia menggaji mereka dengan gaji yang adil.
Selain itu ia juga harus memikirkan sebab-sebab gaji
mereka dikurangi, atau merak tidak diberi gaji. Jika gaji
mereka telah diambil atasannya maka atasannya diminta
untuk segera mengembalikan gaji kepada mereka. Jika
atasannya tidak mengambilnya, gaji mereka diambilkan
dari Baitul Mal (kas Negara).36
Kelima, mengembalikan harta rampasan kepada
pemiliknya. Hasil rampasan terbagi dua:
1. Harta rampasan yang diambil penguasa yang tiranik,
Terjemahnya:
seperti misalnya penguasa Tiranik mengambil asset
“Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan saudara milik rakyat, karena ia menginginkannya untuk dirinya
mereka, Syu’aib. Ia berakata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sendiri, atau karena ingin menyakiti pemiliknya.
sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya, Sesungguhnya Jika wali pidana mengetahui kasus ketika ia me-
telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. meriksanya, ia menyuruh penguasa tiranik tersebut
Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah mengembalikan harta yang telah dirampasnya kepada
Lihat ibid., h. 160. Lihat juga Abi al-Qasim Jarullah Muhammad bin
20
|54 191|
Etika Reformasi Hukum
tidak terwujud kecuali dengannya, dan keadilan tidak kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan
tercipta kecuali dengannya pula.35 timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian
itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang
G. TUGAS WALI PIDANA beriman”.21
Ada sepuluh tugas yang harus ditangani wali pidana.
Kesepuluh tugas tersebut adalah sebagai berikut; Dalam konteks yang sedikit beda dari QS. al-A’raf (7):
85, firman ini mengajarkan larangan manusia membuat
Pertama, menangani pelanggaran hukum yang di-
kerusakan di bumi setelah reformasinya, terutama dalam
lakukan para pejabat terhadap rakyatnya, dan segala
kaitannya dengan ajaran tentang keadilan dan kejujuran.
penyimpangan mereka ketika berkuasa. Inilah salah
Ayat ini jelas sekali mengisyaratkan bahwa reformasi
satu tugas wali pidana. Tugasnya tidak terbatas hanya
bumi bersangkutan langsung dengan prinsip keadilan
menangani pengaduan orang yang teraniaya. Namun ia
dan kejujuran dalam kegiatan hidup, khususnya kegiatan
juga bertugas mengetahui sepak terjang para penguasa
ekonomi yang melibatkan proses pembagian kekayaan
dan mengenal betul seluruh perilaku mereka, agar ia
dan pemerataan di antara warga masyarakat. Bumi yang
bisa mendukung mereka jika mereka berbuat adil, men-
sudah direformasi (reformed earth) tidak boleh mengenal
cegah mereka jika mereka berbuat sewenag-wenang, dan
terjadinya perolehan kekayaan secara tidak sah dan
menganti mereka jika mereka berbuat tidak adil.
tidak adil. Bahkan, juga tidak boleh terjadi penumpukan
Kedua, memeriksa kecurangan para petugas penarik kekayaan begitu rupa sehingga harta benda dan sumber
zakat atau pajak dalam menjalankan tugasnya. Ia lihat tarip hidup masyarakat beredar di antara orang-orang kaya
yang adil di dokomen negara, kemudian menyuruh rakyat dalam masyarakat.22
dan para petugas penarik zakat dan pajak konsekwen
Ayat-ayat yang turun di Madinah sebanyak 57 buah.23
dengan tarip tersebut. Ia kaji dengan teliti uang hasil
Isinya sangat bervariasi di antaranya membicarakan
pungli yang diminta para petugas penarik zakat dan
tentang orang-orang yang saleh, sebahagian membicarakan
pajak dari rakyat. Jika mereka menyerahkan uang hasil
perdamaian, mengadakan perbaikan, dan sebahagian besar
pungli kepada Baitul Mal (kas negara), ia perintahkan
membicarakan dorongan mengerjakan amal saleh. Ayat
Baitul Mal (kas negara) menolak menerimanya. Jika
yang pertama turun membicarakan tentang orang-orang
mereka mengambil uang pungli untuk diri mereka, ia
yang saleh, yakni QS. Yusuf (12): 101;
diperintahkan mereka mengembalikannya kepada para
pemiliknya.
21
Lihat Departemen Agama RI, op. cit., h. 235.
22
Lihat Muhammad Husain, op. cit., Juz IX, h. 187; lihat juga Ahmad
35
Lihat Muhammad Husain Haikal, al-Hukumah al-Islamiyah (Qairo: Mustafa al-Maragi, op. cit., Juz VII, h. 207-208.
Dar al-Maarif, 1983), h. 50 23
Lihat Muhammad Fu’ad Abd al-Baqi, op. cit., h. 520-523.
|190 55|
Etika Reformasi Hukum Reformasi Al-Qadâ Dalam Perspektif Siyasa
(Qairo: Dar al-Sya’b, 1980), h. 30. Wahbah al-Zuhaili, Tafsir al-Munir, Juz XV (Beirut: Dar al-Fikr, t.th.), h. 235.
|188 57|
Etika Reformasi Hukum Reformasi Al-Qadâ Dalam Perspektif Siyasa
pada ayat tersebut menunjuk kepada sikap yang tidak ia tidak membutuhkan pengangkatan baru. Dengan
membeda-bedakan, tidak berat sebelah dan tidak pilih kasih otoritasnya yang luas, ia berhak menangani urusan-
ketika mendamaikan mereka dan menjadikan hukum Allah urusan umum.
sebagai prinsip dasar dalam melakukan reformasi.28 Jika wali pidana tidak diberi mandat untuk mem-
punyai otoritas luas, ia membutuhkan pengangkatan,
B. AYAT YANG SEMAKNA DENGAN TERM jika ia mempunyai syarat-syarat yang telah disebutkan
REFORMASI sebelumnya. Orang yang berhak diangkat menjadi wali
pidana ialah orang yang berhak dipilih menjadi putra
1. Ihsan mahkota, atau menteri tafwidzi (plenipotentiary), atau
Term ‘Ihsan’ dalam berbagai bentuknya 194 kali.29 Dilihat gubernur propensi jika ia mempunyai otoritas luas untuk
dari segi pengertiannya, ia dapat diklasifikasikan sebagai menangani kasus-kasus pidana.
berikut: Jika otoritasnya terbatas hanya merealisair apa yang
a. Menunjukkan orang yang sebaik-baiknya, pahala tidak mampu disahkan hakim, ia diperbolehkan tidak
yang sebaik-baiknya dan surga yang sebaik-baiknya memiliki syarat-syarat di atas secara lengkap. Itupun
sebanyak 60 kali.30 setelah ia diketahui tidak takut cercaan orang lain dalam
membela kebenaran dan kerakusannya tidak membuatnya
b. Membicarakan tentang orang yang berbuat baik
menerima uang suap. Rasulullah SAW pernah menangani
sebanyak 60 kali.31
kasus pidana air minum yang diperebutkan Zubair bin
c. Menunjukkan kebaikan sebanyak 45 kali.32 Awwan dengan salah seorang dari kaum Anshar. Beliau
d. Sebahagain kecil berbicara tentang pinjaman sebanyak hadir sendiri dalam penanganan kasus pidana tersebut.33
delapan kali, mendapat balasan yang baik tiga kali, Beliau bersabda kepada Zubair:
pendidikan yang baik dua kali.33 “Minimlah engkau wahai Zubair kemudian orang Anshar!”
Orang Anshar berkata, “(engkau mendahulukan Zubair),
karena ia saudara misanmu, wahai rasulullah!” Rasulullah
28
Lihat Muhammad al-Sabuniy, Safwatu al-Tafasir, Juz III (Beirut: Dar
al-Fikr, t.th.), h. 234-235. SAW mendengar ucapan orang Ansahar tersebut, kemudian
29
Lihat Muhammad Fu’ad al-Baqi, op. cit., h. 256-260. bersabda keada zubair bin Awwan, Hai Zuabair, alirkan air
30
Misalnya QS. al-Nisa (4): 69; QS. al-Kahfi (18): 31; QS. Ali Imran (3): minum ini ke perut orang anshar ini hingga air mencapai kedua
148; QS. al-Kahfi (18): 88; QS. al-Lail (92): 6. QS. al-Najm (53): 31. tumitnya.”(Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, Abu
31
Misalnya QS. al-An’am (6): 154; QS. Yusuf (12): 100; QS. al-Qashash
(28): 77; QS. al-Isra (17): 7; QS. Yunus (10): 26; QS. al-Nahl (16): 30; QS. al- Daud, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Najm (53): 31; QS. al-Qashash (28): 77; QS. al-Baqarah (2): 195.
32
Misalnya QS. al-Maidah (5): 93; QS. al-Naml (27): 11; QS. al-Ankabut
(29): 8; QS. al-Syura’ (42): 29; QS. Ali Imran (3): 120; QS. al-Nisa (4): 40; QS. 33
Lihat Imam Abi Walid Muhammad bin Ahmad bin Rusdi al-
al-A’raf (7): 95. Qurtubīy, op. cit., h.28; Lihat juga Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara;
33
Lihat QS. al-Baqarah (2):245; QS. al-Maidah (5): 12; QS. al-Hadid (57): ajaran, sejarah dan pemikiran (Cet. I , Jakarta: Pustaka Pelajar, 1995), h. 67.
|58 187|
Etika Reformasi Hukum
lamarannya dipertimbangkan. Jika tujuan lamarannya Dilihat dari segi tempat turunnya, maka ada ayat
menjadi hakim karena didorong keinginannya untuk yang turun di Mekkah dan ada ayat yang turun di
mendapatkan gaji hakim dari baitul mal (kas negara), Madinah. Ayat-ayat yang turun di Mekkah berjumlah
lamarannya diperbolehkan. Jika lamarannya karena ingin 126 kali.34 Isinya sangat bervariasi. Sebahagian besar
menegakkan kebenaran, dan ia takut jabatan hakim ini berbicara tentang orang yang berbuat baik, beberapa
dipegang orang yang tidak layak menjabatnya, maka ayat berbicara orang yang sebaik-baiknya, pahala dan
disunnahkan. Jika tujuannya melamar jabatan hakim surga sebaik-baiknya, berbicara tentang kebaikan, dan
karena ingin menyombongkan diri dengan jabatan hakim sebahagian kecil berbicara tentang janji Tuhan dan balasan
dan mencari kedudukan semata, maka ulama tidak sepakat yang baik, sementara ayat-ayat yang turun di Madinah
membolehkannya dan mereka berbeda pendapat mengenai berjumlah 56 buah.35 Isinya juga bervariasi. Kebanyakan
makruh tidaknya keinginan seperti itu.32 berbicara tentang berbuat kebajikan dan sebahagian kecil
berbicara tentang orang yang sebaik-baiknya.
F. JABATAN WALI PIDANA (WILAYATU AL-MAZÂLIM) Term yang semakna dengan term reformasi
dijumpai dalam QS. al-Qashash (28): 77;
Tugas wali pidana ialah mengajak para pelaku pidana
kepada keadilan dengan menakut-nakuti mereka, dan
melarang pihak-pihak yang berperkara dari saling me-
musuhi dengan mengancam mereka.
Di antara syarat-syarat yang harus dimiliki seseorang
untuk menjadi wali pidana ialah memiliki kedudukan
yang tinggi di mata masyarakat, perintahnya dipatuhi,
berwibawa, “bersih”, tidak ambisius, dan sangat wara’
(menjauhi maksiat dan hal-hal yang subhat), karena Terjemahnya:
dalam menjalankan tugasnya ia membutuhkan gabungan
dua sifat sekaigus; ketegasan aparat keamanan, dan “Dan carilah pada apa yang telah dinugrahkan Allah kepadamu
keterangan hakim. Dengan kedudukannya yang tinggi, ia (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
berhak mengeluarkan perintah kepada aparat keamnan, kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
dan hakim. (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
Jika wali pidana termasuk pejabat yang menangani
urusan-urusan umum, seperti para menteri atau para
gebernur, untuk menangani urusan-urusan umum tersebut 11; QS. al-Tagabun (64): 17; QS. al-Musammil (73): 20; QS. al-Ankabut (29):
7; QS. Ali Imran (3): 37.
34
Lihat Muhammad Fu’ad ‘Abd al-Baqi, op. cit., h. 256-260.
32
Al-Mawardi Asy-Syafi’i, Ibid., h. 75-76. 35
Ibid.
|186 59|
Etika Reformasi Hukum Reformasi Al-Qadâ Dalam Perspektif Siyasa
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang E. HUKUM MEMINTA JABATAN HAKIM
berbuat kerusakan”.36 Adapun meminta jabatan hakim dan melamarnya, jika itu
Pada ayat sebelumnya dijelaskan tentang kisah Qarun dilakukan oleh orang yang tidak mempunyai kapabilitas
dan kekayaannya yang harus menjadi pelajaran bagi untuk itu, maka permintaan olehnya dilarang, dan dengan
manusia. Seperti diketahui, bahwa Qarun telah dikaruniai permintaannya ia menjadi cacat hukum. Namun, jika
harta yang melimpah sebagaimana diceritakan dalam permintaan jabatan hakim dilakukan oleh orang yang
Al-Qur’an menyebut bukti-bukti banyaknya harta yang mempunyai kapabilitas yang membuatnya bisa diangkat
dimilikinya yaitu; kunci-kunci tempat penyimpanan sebagai hakim, maka permintaannya menjadi hakim
hartanya harus dibawa oleh orang-orang kuat dalam mempunyai tiga bentuk;
jumlah yang banyak, dan sungguh berat dipikul oleh Pertama, yang menjabat sebagai hakim adalah orang
orang banyak tersebut.37 Al-Maragi mengutip Ibn Abbas yang tidak kredibel, karena ilmunya tidak sempurna atau
yang menceritakan bahwa Qarun mempunyai kunci karena terbukti ketidakadilannya. Untuk itu, seseorang
gudang sebanyak 400.000 yang dibawa oleh 40.000 orang melamar jabatan hakim untuk mengambil jabatan tersebut
yang kuat. Tiap orang membawa 10.000 kunci gudang, dipegang orang yang berhak menjabatnya. Ini termasuk
dan hartanya itulah yang membuat ia berbuat aniaya.38 dalam cakupan menolak kemungkaran, kemudian ia
Dengan keangkuhan, kesombongannya itu, ia dinasehati berpikir dengan cermat. Jika tujuan terbesarnya ialah
oleh Nabi Musa dengan menyatakan: Jangalah kamu mengikis orang-orang yang tidak layak menyandang
berbangga dan menyalahgunakan nikmat yang diberikan jabatan, ia mendapatkan pahala. Jika sebagian besar
kepadamu karena bisa saja hal itu membuatmu amat rakus konsentrasinya diarahkan untuk menangani kasus-kasus
mengumpulkan harta dan membuatmu lupa terhadap hukum, maka diperbolehkan.31
urusan akhirat dan apa-apa yang diridahi oleh Allah.39 Kedua, Jabatan hakim dipegang oleh orang yang
Kemudian Qarun dinasehati kembali dengan ayat berhak menjabatnya, namun orang yang melamar jabatan
tersebut di atas: ia diminta agar menggunakan apa yang hakim tersebut ingin mengambil alih jabatan hakim dari
telah diberikan Allah kepadanya berupa harta yang hakim tersebut, karena permusuhan antara dia dengan
banyak, agar menjadi orang yang taat kepada-Nya, hakim tersebut atau karena ia ingin mendapat manfaat
dan agar menjadikan harta itu (nikmat) sebagai sarana dengan jabatan hakim. Permintaan seperti ini dilarang,
dan dengan permintaan seperti ini cacat hukum.
Ketiga jabatan hakim sedang lowong, kemudian
36
Lihat Departemen Agama RI, op. cit., h. 623.
37
Lihat Muhammad Husain, op. cit., Juz XX, h. 75. (Beirut: Dār al-Kutub al-Ilmiyah, t.th),h. 20-21; Lihat juga Sahabuddin
38
Lihat Ahmad Mustafa al-Maragi, op. cit., Jilid IX, h. 93. Ibrahim, op. cit.,h. 45.
39
Lihat QS. al-Hadid (57): 23. 31
Al-Mawardi Asy-Syafi’i, op. cit., h. 75.
|60 185|
Etika Reformasi Hukum Fenomena Reformasi Dalam Perspektif Al-Qur’an
6. Menikahkan gadis-gadis dengan orang-orang yang memperoleh pahala di dunia dan di akhirat.40
sekufu’(selevel), jika mereka tidak mempunyai wali Ungkapan berarti: janganlah
dan sudah memasuki usia nikah. Abu hanifah tidak kamu sia-siakan berupa kenikmatan yang diberikan
menjadikan point ini sebagai bagian dari tugas hakim, Allah kepadamu di dunia yaitu (makanan, minuman
karena menurutnya, wanita-wanita itu dibolehkan dan pakaian) karena kesemuanya itu hakmu (hak
melangsungkan akad nikah sendiri. manusia) yang diberikan Allah kepadamu. Di samping
7. Melaksanakan hudud (hukuman syar’I) kepada orang- itu, jangan lupa pula bahwasanya dalam kenikmatan
orang yang berhak menerimanya. Jika menyangkut tersebut terdapat juga hak keluargamu.41
hak-hak Allah Ta-ala, ia melaksanakannya sendiri Ungkapan berarti: berbuat baik-
tanpa penggugat, jika telah terbukti dengan pengakuan lah kepada apa yang Allah ciptakan sebagaimana Ia
dan barang bukti. Jika menyangkut hak-hak manusia, berbuat baik kepadamu dengan memberikan kenikmatan
pelaksanaan hudud ditentukan oleh permintaan kepadamu dan bantulah (peliharalah) ciptan-Nya dengan
penggugat. harta dan kedudukanmu.42 Kalimat
berarti janganlah kamu bertindak sesuka hatimu sehingga
8. Memikirkan kemaslahatan umum di wilayah kerja-
membuat kamu dapat bertindak merusak di muka bumi
nya dengan melarang segala ganguan di jalan-jalan
ini dengan menyalahgunakan (merusak) ciptaan-Nya.43
dan halaman-halaman rumah, dan meruntuhkan
bangunan-bangunan ilegal. Ia dibenarkan bertindak
sendirian dalam masalah ini, kendati tidak dihadiri 2. Tagyir
salah satu dari pihak yang berperkara. Term tagyir dengan berbagia bentuknya terulang sebanyak
9. Mengawasi para saksinya, dan pegawainya, dan memilih 154 kali.44 Bila ditinjau dari segi pengertiannya, ia dapat
orang-orang yang mewakilinya. Jika mereka “bersih”, diklasifikasikan sebagai berikut:
dan istiqamah, ia mengangkatnya. Jika mereka “tidak a. Anjuran Tuhan kepada manusia untuk mengadakan
bersih”, dan berkhianat, ia menggantikan dengan perubahan sebanyak delapan kali.45
pejabat baru. b. Menunjukkan selain dari nama Allah sebanyak 27
10. Menyamakan dalam hukum antara orang yang kuat kali.46
dengan orang yang lemah, adil dalam memberikan
keputusan kepada orang terhormat dengan orang
pinggiran, tidak menuruti hawa nafsuhnya dalam
40
Lihat QS. al-Qashash (28): 77.
41
Lihat Muhammad Husain, op. cit., h. 76.
mengurangi hak pihak yang benar, serta tidak ber- 42
Lihat ibid.
main mata dengan pihak yang salah.30 43
Lihat ibid., h. 76.
44
Lihat Muhammad Fu’ad Abd al-Baqi, op. cit., h. 644-647.
45
Lihat QS. al-Ra’d (13): 11.
30 Lihat Abi Ja’far Muhammad bin Jarir al-Tabarīy, Ihtilāfu al-Fuqāhā 46
Lihat QS. al-Baqarah (2): 173.
|184 61|
Etika Reformasi Hukum Reformasi Al-Qadâ Dalam Perspektif Siyasa
c. Menunjukkan tanpa alasan yang benar sebanyak 26 nundanya kemudian memberikannya kepada hak yang
kali.47 menerimanya, setelah terbukti ia sebagai pemiliknya
d. Tanpa berdasarkan ilmu pengetahuan sebanyak 11 dengan dua hal; pengakuan dan barang bukti.
kali.48 3. Menjadi wali bagi orang yang dilarang bertindak
karena gila, atau masih kecil, atau menerapkan hajru
e. Menunjukkan tidak (dalam banyak variasi makna)
terhadap orang-orang yang ia lihat berhak dikenakan
sebanyak 40 kali.49 hajru dikarenakan kebodohannya atau pailit untuk
f. Menunjukkan arti bukan (dalam banyak variasi menjaga harta dan memperbaiki hukum-hukum akad
makna) sebanyak sembilan kali.50 di dalamnya.29
g. Menunjukkan arti kaum yang lain 4 kali, pembicara 4. Mengelola harta-harta wakaf dengan menjaga harta
yang lain sebanyak dua kali, tanpa tiang tanpa batas pokoknya, mengembangkan cabang-cabangnya,
masing-masing lima kali.51 menahannya, dan mengalokasikannya ke posnya.
Jika harta wakaf mempunyai pihak yang berhak
Bila dilihat dari segi tempat turunnya, maka ada
mengelolanya, ia mengawasinya. Jika tidak ada, ia
ayat yang turun di Mekkah dan ada pula yang turun mengelolanya, karena harta wakaf tersebut tidak
di Madinah. Ayat-ayat yang turun di Mekkah berjumlah boleh dikhususkan jika ia bersifat umum, dan ia
105 ayat. 52 Sebahagian besar berbicara tidak dalam dibenarkan dibuat umum, kendati sebenarnya ia
banyak variasi makna. Misalnya tidak menghalalkan, bersifat khusus.
tidak mendengarkan apa-apa, tidak mengetahui, tidak
5. Melaksankan wasiat-wasiat berdasarkan syarat-syarat
menganiaya dan tidak mempersekutukan, sebahagian
pemberi wasiat dalam hal-hal yang diperbolehkan
berbicara tentang pengetahuan sebahagian lagi ber- syariat, dan tidak melanggarnya. Jika wasiat tersebut
bicara tanpa alasan yang benar. Ayat-ayat yang turun dikhususkan untuk orang-orang tertentu, maka pe-
di Madinah sebanyak 49 ayat.53 Sebagian kecil berbicara laksanaannya dengan segera menyerahkannya kepada
tentang perubahan dan beberapa ayat berbicara tentang mereka. Jika wasiat tersebut untuk orang-orang yang
pengetahuan dan sebagian lagi berbicara tentang alasan- mempunyai kriteria-kriteria tertentu, maka untuk
alasan yang benar. melaksanakan wasiat tersebut, ia perlu berijtihad guna
menentukan siapa yang berhak menerimanya. Jika
sudah ada pihak lain yang ditunjuk melaksanakan
47
Lihat QS. al-Baqarah (2): 61. wasiat tersebut, ia mengontrolnya. Jika tidak ada,
48
Lihat QS. al-An’am (6): 100. ia sendiri mengelolanya.
49
Lihat QS. al-Anfal (8): 7.
50
Lihat QS. al-Fatihah (1):7.
51
Lihat QS. al-Taubah (9): 39. 29
Lihat Imam Abi Walid Muhammad bin Ahmad bin Rusdi al-
52
Lihat Muhammad Abd al-Baqi, op. cit., h. 644-647. Qurtubīy, Bidayatu al-Mujtahid wa Nihayatu al-Muktasid, Juz VI (Beirut: Dār
53
Lihat ibid. al-Kutub al-Ilmiyah, t.th),h. 206-207.
|62 183|
Etika Reformasi Hukum
sebelumnya, yaitu mualli mengumumkan pengangkatan Term tagyir yang semakna dengan reformasi adalah;
mualla pada warga di daerah kerjanya, agar mereka
tunduk, patuh kepadanya, dan mereka menerima
keputusannya. Jadi ini syarat untuk menumbuhkan Terjemahnya:
kepatuhan.28
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum
Jika pengangkatan mualla telah disahkan dengan syarat-
sehingga mereka merubah keadaannya.54
syarat yang telah disebutkan sebelumnya, maka sah pula
wewenang mualli dan mualla. Mualli berhak memecat Kata pada ayat tersebut berasal dari kata
mualla kapanpun ia mau, dan mualla juga diperbolehkan yang berakar kata , Ia berarti:
mengundurkan diri dari jabatannya. Namun sebaiknya kebaikan, perbaikan, dan perbedaan dua hal.55 Dengan
mualli tidak memecat mualla, kecuali karena udzur syar’I berdasar pada arti etimologi di atas, ia menunjukkan
pula, karena di dalam kekuasaannya terdapat hak-hak bahwa untuk mencapai kebaikan dan perbaikan itu
kaum muslimin. Jika mualli memecat mualla dan mualla diperlukan proses, termasuk di dalamnya perbaikan
mengundur diri dari jabatannya, maka harus diumumkan terhadap diri sendiri, orang lain dan masyarakat. Tanpa
sebagaimana pengangkatan dirinya harus diumumkan, usaha yang kreatif dan dinamis, maka manusia itu tidak
agar mualla tidak terus-menerus merealisir putusan hukum, akan mencapai kemajuan dan peradaban yang tinggi.
dan orang tidak membawa persoalannya kepadanya. Jika
Sehubungan dengan ungkapan ayat tersebut, al-
mualla tetap berkuasa, padahal ia telah dipecat dan ia
Maraghiy berpendapat bahwa yang dimaksud kandungan
mengetahui pemecatan dirinya, maka keputusannya tidak
ayat tersebut adalah; Allah tidak mengubah nasib suatu
boleh diterapkan.
kaum berupa kenikmatan dan ketenangan, jika kaum itu
tidak mengubah tindakan kezaliman mereka, penganiayaan,
D. TUGAS DAN KEWAJIBAN HAKIM perbuatan dosa dan maksiat yang dapat meruntuhkan
Ruang lingkup kekuasaan hakim itu, umum dan khusus. norma-norma sosial serta mengubah untuk tidak menyerang
Jika ruang lingkup kekuasaannya umum, ia mempunyai dan mebangsa lain.56
sepuluh tugas;
1. Memutuskan perselisihan, pertengkaran, dan komplik; C. MACAM-MACAM REFORMASI
dengan mendamaikan kedua belah pihak yang ber-
perkara secara suka-rela, atau memaksa keduanya Dalam al-Qur’an, tidak terdapat penjelasan macam-
berdamai. macam reformasi (islah) secara eksplisit sekalipun ayat
2. Mengambil hak-hak dari orang-orang yang me-
54
Lihat Departemen Agama RI, op. cit., h. 370.
55
Lihat Ahmad bin Faris, op. cit., Juz VI, h. 403-404.
28
Al-Mawardi Asy-Syafi’I, Op.Cit., h. 71. 56
Lihat Muhammad Mustafa al-Maragi, op. cit., Juz XIII, h. 78-79.
|182 63|
Etika Reformasi Hukum Reformasi Al-Qadâ Dalam Perspektif Siyasa
al-Qur’an itu sendiri ada yang bersifat umum ( ) dan Syarat kedua, mualli mengetahui hak mualla terhadap
terinci ( ). Selain itu, ada pula penjelasannya yang jabatan hakim, karena mualla memiliki sifat-sifat yang
qat’iy dan ada yang zanniy.57 Untuk mengetahui apakah membuatnya berhak atas jabatan tersebut, dan bahwa
macam-macam reformasi ada dalam al-Qur’an, maka mualli memberikan jabatan hakim kepadanya, dan
hal itu dapat dipahami dari klausa kata dari ayat-ayat dengan demikian mualla berhak atas jabatan tersebut.
al-Qur’an, dengan mengklasifikasi subjek, predikat dan Namun syarat ini sangat ditentukan oleh penerimaan
objek dari suatu ayat yang terkait dengan ayat-ayat yang mualla dan boleh tidaknya ia mempunyai wewenang,
membicarakan reformasi. dan bukan syarat pada pengangkatannya. Ini berbeda
Dilihat dari segi subjeknya, maka subjek reformasi dengan syarat sebelumnya. Pengetahuan mualli ini
itu ada dua. Pertama, Allah sendiri, dan kedua adalah tidak disyaratkan harus dengan melihat langsung,
manusia. Misalnya dalam QS. al-A’raf (7):56; namun dibenarkan dengan informasi yang diberikan
kepadanya.27
Syarat ketiga, mualli menyebutkan dengan jelas
jenis pengangkatannya kepada seseorang, apakah
Terjemahnya: sebagai hakim, atau sebagai gebernur, atau petugas
Dan Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, penarik pajak. Karena syarat ini berlaku pada semua
sesudah direformasi oleh Allah.58 jenis pengangkatan, maka diperlukan pengungkap-
an dengan jelas jenis pengangkatan tersebut, agar
Kata pada ayat tersebut yang diawali dengan pihak mualla mengetahui bahwa wewenangnya telah
huruf adalah yang menunjukkan suatu disahkan. Jika ia belum mengetahuinya, pengangkat-
larangan. Kata adalah fi’il mudari’ yang berbentuk annya tidak sah.
jamak, kemudian kata tersebut diperuntukkan kepada
Syarat keempat, daerah kerja harus disebutkan
manusia agar jangan membuat kerusakan di muka bumi.
pada waktu pengangkatan, agar mualla mengetahui
Kemudian, diikuti kata dengan huruf yang
persis tugas yang harus ia kerjakan. Jika ia tidak
kembali kepada (bumi) dan fa’il-nya adalah Allah.
mengetahui daerah kerjanya, kekuasaannya tidak
Dengan demikian, dapatlah dipahami dari ayat tersebut
sah. Jika kekuasaan telah diberikan kepada mualla,
bahwa ada dua subjek pelaksana reformasi yakni Allah
kekuasaannya sah. Dengan syarat-syarat terdahulu
dan manusia.59
dan untuk keabsahan wewenangnya dibutuhkan
syarat tambahan dari syarat-syarat pengangkatan
57
Lihat Jalaluddin Rahman, Islam dalam Perspektif Pemikiran Kontemporer
(Cet. I; Ujungpandang, 1997), h. 2-3. 27
Al-Mawardi Asy-Syafi’i, op. cit., h. 70; Lihat juga Imam Abi Abdullah
58
Lihat Departemen Agama RI, op. cit., h. 230. Muhammad bin Idris al-Syafi’ī, Al-Ummu, Juz VI (Beirut: Dār al-Fikr, t.th),
59
Lihat Ahmad Mustafa al-Maragi, op. cit., Juz VIII, h. 210. h. 289.
|64 181|
Etika Reformasi Hukum
menjadi kata-kata yang sharih(jelas). Misalnya ucapan Dilihat dari segi objeknya, maka objek yang direformasi
mualli, “Pikirkan apa yang aku wakilkan kepadamu!” itu adalah manusia itu sendiri yang diberikan amanah
Atau, “putuskan apa yang aku gantungkan kepadamu!” menjadi khalifah di bumi, karena sebagian manusia yang
Dengan tambahan tersebut kata-kata kinayah (kiasan) berlaku zalim dan senantiasa membuat kerusakan serta
manjadi kata-kata yang sharih (pasti) dan dapat digunakan penyelewengan di atas bumi.[]
untuk mengesahkan jabatan.26
Setelah itu, kesempurnaan pengangkatan jabatan
itu sangat ditentukan oleh penerimaan (jawaban) mualla
(pihak yang diangkat). Jika pengangkatan dilakukan secara
langsung, maka penerimaannya harus dilakukan dengan
jawaban secepat mungkin. Jika melalui korespondensi,
maka dibenarkan tidak segera (menyusul). Ada perbedaan
pendapat mengenai sah tidaknya jawaban dengan kedipan
mata. Sebahagian orang membolehkannya dan menjadikan
kedipan mata seperti ucapan. Sebahagian yang lain, tidak
membolehkannya hingga ia berkata dengan mulutnya. Jadi
penerimaan (jawaban) mualla tidak sah dengannya.
Di samping dengan pengangkatan seperti di atas,
jabatan hakim sah dengan empat syarat berikut:
Syarat pertama, mualli mengetahui bahwa mualla (pihak
yang diangkat), memiliki sifat yang membuatnya layak
diangkat sebagai hakim. Jika mualli tidak mengetahui
bahwa mualla mempunyai sifat yang membuatnya
layak diangkat sebagai hakim, maka pengangkatanya
tidak sah. Jika mualli mengetahui sifatnya setelah
pengangkatannya, ia mengadakan pengangkatan baru,
dan mualli tidak boleh mengalihkan jabatan hakim
kepada orang lain.
Muhammad bin Khalaf Al-Farra, op. cit., h. 74; Lihat juga Abu Bakar
26
bin Hasan al-Kasnawīy, Ashada al-Madārik; Sarah Irsyad al-Salika fi Fiqh Imam
Malik, Juz II (Beirut: Dār al-Fikr, t.th), h. 289..
|180 65|
Reformasi Al-Qadâ Dalam Perspektif Siyasa
25
Al-Mawardi Asy-Syafi’i, op. cit., h. 69; Lihat juga Sahabuddin Ibrahim
bin Abdullah Ma’ruf bin Abi Dammi Mutaufīy, Kitab Adāb al-Qadā’ (Beirut:
Dār al-Fikr, t.th), h. 33.
179|
Etika Reformasi Hukum
|178
Etika Reformasi Hukum Reformasi Al-Qadâ Dalam Perspektif Siyasa
Dari suatu segi, ilmu fiqh, seperti halnya dengan 6. Sehat pendengaran dan penglihatan, agar dengan
ilmu-ilmu keislaman lainnya, dapat dikatakan telah pendengaran dan penglihatan yang sehat, ia dapat
tumbuh semenjak masa Nabi sendiri. Jika “fiqh” dibatasi menetapkan hak, membedakan antara pendakwa
hanya kepada pengertiannya sebagai “hukum” seperti dengan terdakwa, membedakan antara pihak yang
yang sekarang umum dipahami orang, maka akar mengaku dengan pihak yang tidak mengaku, ia
“hukum” yang amat erat kaitannya dengan kekuasaan membedakan kebenaran dan kebatilan, dan mengenali
itu berada dalam satu peranan Nabi sendiri selama beliau pihak yang benar dan pihak yang salah. Jika ia
mengembang tugas suci kerasulan (risalah), khususnya buta kekuasaannya batal, namun Imam Malik mem-
selama periode sesudah hijrah ke madinah, yaitu peranan bolehkannya sebagaimana ia mengesahkan kesaksi-
sebagai pemimpin masyarakat politik (Madinah) dan annya. Jika ia tuli, maka ada perbedaan pendapat
sebagai hakim pemutus perkara.2 di dalamnya seperti perbedaan tentang tuli dalam
Secara geografis syari’at Islam mencakup seluruh jabatan imam (khalifah). Sehat organ tubuh tidak
dunia Islam yang terdiri dari batas-batas wilayah, masuk syarat dalam jabatan hakim, kendati sehat
aneka bangsa, berbagai budaya, dan beragam masalah organ tubuh menjadi syarat dalam jabatan imam
kontemporer. (kahalifah). Ia diperbolehkan memutuskan perkara
dengan duduk di atas kursi karena sakit, kendati
Syari’at Islam, dengan segala teks rujukan dan selamat dari cacat itu menjadi syarat utama bagi
kaidahnya, sesaat pun tidak pernah mandek menghadapi seorang imam (khalifah).
kenyataan-kenyataan hidup yang terus berubah, sejak
masa para sahabat sampai generasi setelah mereka. Selama 7. Mengetahui hukum-hukum syariat; ilmu-ilmu dasar
kira-kira tiga belas abad, syari’at Islam menjadi undang- (usul) dan cabang-cabangnya (furu’).
undang suci di negara-negara Islam. Kemudian, pada Ilmu-ilmu dasar dalam syariat ada empat:
periode kolonialisme-imperialisme undang-undang itu a. Mengetahuai kitabullah Azza wa jalla dengan
diganti dengan undang-undang biasa. benar, hingga ia mengetahui hukum-hukumnya
Kemampuan syari’at Islam memenuhi kebutuhan yang nasikh (nash yang menghapus) dan mansukh
(nash yang dihapus), ayat-ayat muhkam dan ayat-
kepada teks-teks suci.Nurcholish Madjid, Islam Doktrin dan Peradaban, Cet. IV
ayat mutasyabihat, umum dan khusus.
(Jakarta: Paramadina, 2000), h. 235. b. Mengetahu sunnah rasulullah Shallallahu Alaihi wa
2
Lihat Kedudukan Nabi sebagai hakim pemutus perkara ini antara lain
dikukuhkan dalam sebuah dalam sebuah firman Allah QS [al-Nisa]: 65, “
sallam yang eksis; ucapan beliau dan tindakannya,
Maka demi Tuhanmu, mereka tidaklah beriman sehingga mereka berhakim teknis penyampainnya; mutawatir atau ahad, shahih
kepadamu berkenaan dengan hal-hal yang diperselisihkan antara mereka, dan tidaknya, dan sebab-sebanya.
kemudian mereka tidak menemui kekerabatan dalam diri mereka atas ke-
putusan yang telah kau ambil, dan mereka pasrah sepenuh-penuhnya; Ibid., c. Mengetahui penafsiran para generasi salaf dalam
h.236&249; Lihat Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia (Cet. III; Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada,1998), h.139.
kesepakatan mereka dan ketidaksepakatan
|68 177|
Etika Reformasi Hukum Pleksibilitas Penerapan Syariat Islam
|176 69|
Etika Reformasi Hukum Reformasi Al-Qadâ Dalam Perspektif Siyasa
|70 175|
Etika Reformasi Hukum Pleksibilitas Penerapan Syariat Islam
19
Lihat Abu al-Hasan Ali bin Muhammad bin Habib al-Mawardi Asy- 8
Lihat Yusuf Qardhawi, loc.cit, h. 8.
Syafi’i, Al-Ahkam al-Sultaniyah (Beirut: Dār al-Fikr, t.th), h. 65. 9
Lihat Muhammad ibn Ali ibn Muhammad al-Syaukanīy, Nail al-
20
Lihat Q.S An-Nisa [4]: 34. Autar, Jilid VII (Beirut: Dār al-Fikr,1978), h. 173.
|174 71|
Etika Reformasi Hukum
mengambil zakat dari kuda-kuda itu dengan metode Qiyas, disebut ) pengadilan).18
yakni cara yang dipakai oleh Imam Abu Hanifah.10
Dari analisa mufradat di atas khususnya yang ber-
Para ulama pun memakai Qiyas untuk beberapa kaitan langsung dengan persoalan jabatan hakim maka
hal, misalnya: dapat dipahami bahwa:
a. Qiyas makanan pokok negara dengan jenis makanan 1. Dalam persoalan memutuskan perkara, seorang hakim
yang disebutkan di dalam hadits (kurma, anggur, harus memahami betul persoalan yang diperselisihkan,
gandum dan keju) untuk zakat sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat,
b. Qiyas laki-laki yang suci dengan wanita yang suci menjalani tugasnya dengan baik dan sempurna;
dalam masalah hukuman untuk pelaku penfitnah- 2. Seorang hakim adalah orang yang dapat menjadi
an (had al-qadzab) disebutkan dalam firman Allah. penengah dan menyelesaikan persoalan dengan
Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang terhadap dua orang yang berperkara yang tak hanya
menjaga dirinya kemudian mereka tidak mendatangkan mengambil sebuah keputusan, akan tetapi juga ber-
empat saksi, maka cambuklah mereka dengan delapan usaha meleraikan dan kalau perlu mendamaikan dua
puluh kali cambukan. orang yang berperkara.
c. Qiyas wanita-wanita ahli kitab dengan wanita-wanita 3. Jabatan seorang hakim merupakan amanah yang harus
mukmin dalam firman Allah: Hai orang-orang yang ditunaikan dan dilaksanakan dengan baik sama dengan
beriman, apabila kalian menikahi wanita-wanita menunaikan ibadah shalat, puasa, zakat dan haji.
beriman kemudian kalian menceraikannya sebelum
4. Seorang hakim dituntut dalam menjalankan tugasnya
kalaian menyentuhnya, maka tidak ada masa iddah
untuk dapat menyelesaikan sebuah perkara dengan
bagi kalian atas kalian.
tuntas.
d. Qiyas aqad sewa dengan akad jual beli dalam firman
Dengan demikian, dalam bahasa Arab, seorang
Allah, maka bersegeralah kalian kepada mengingat
hakim disebut yang berarti: 1).orang yang me-
Allah dan tinggalkanlah jual beli, dan sabda Nabi
mutuskan masalah-masalah yang diperkarakan;2). Orang
janganlah satu diantara kalian melakukan jual- beli
yang memutuskan masalah di antara manusia dengan
atas jual - beli yang telah lebih dahulu dilakukan
hukum syara; 3). Orang yang ditunjuk oleh negara untuk
oleh saudaranya.
menyelesaikan perselisihan tuntutan dan mengeluarkan
e. Qiyas pekerjaan seperti mandi dan memakai wewangi- hukum atau putusan yang dianggap sesuai dengan undang-
an dengan makan minum dalam masalah diharamkan undang. Dan tentunya memiliki unsur-unsur tersebut di
atas.
10
Lihat Amir Syaripuddin, Ushul Fiqh Jilid I, Cet. I (Jakarta: Logos
Wacana Ilmu, 1997), h. 144-147 18
Lihat Ibrahim Anis, Ibid., h. 742-743.
|72 173|
Etika Reformasi Hukum Pleksibilitas Penerapan Syariat Islam
memerintahkan kamu untuk tidak menyembah selain mempergunakan wadah emas dan perak, berdasarkan
Dia”. sabda Nabi, janganlah kalian makan dalam wadah
4. Kata juga berarti: menunaikan, seperti menunaikan emas dan perak, dan janganlah minum dari keduanya.
shalat, haji dan fiutang. Atau melunasi, seperti seorang Dan, sabdanya yang lain, Yang minum dari wadah
yang berhutang melunasi hutangnya. emas dan perak sesungguhnya sedang mengucurkan
api neraka ke dalam perutnya.11
5. Kata berarti juga: menghabiskan, seperti dalam
kalimat: ia menghabiskan semua air matanya. Imam Muzaini, sahabat Imam Syafi`i , berkata:
Para ahli fiqih (Fuqaha) sejak masa Rasulullah Saw,
6. Kata berarti pula: menentukan dan membuat
sampai kini, dan akan berlangsung seterusnya, memakai
sesuatu, memperoleh sesuatu dan diartikan juga
silogisme rasional dalam fiqih untuk menentukan hukum-
mati atau meninggal, seperti ia telah meninggal.
hukum atau untuk urusan agama mereka. Para ahli fiqih
Sementara itu kata 17
mempunyai beberapa itu mencapai konsensus (ijma) bahwa bandingan sesuatu
derivasi atau perubahan sebagaimana berikut ini: 1). yang benar adalah sesuatu yang benar, dan bandingan
kata mengandung arti mengajukan di depan hakim, sesuatu yang bathil adalah sesuatu yang bathil pula,
adapun 2). kata menjadikan sebagai (hakim) maka tidak ada yang boleh mengingkari adanya qiyas
seperti: pemerintah atau penguasa menjadikan seseorang karena qiyas adalah mencari kesamaan dan kesepadanan
hakim. Selanjutnya 3). kata berarti: meminta diantara beberapa hal.
melunasi utang, demikian juga 4). kata berarti
Para Imam empat mazhab memakai metode qiyas,
terputus, 5). kata berarti meminta menjadikan
demikian pula sebahagian besar umat. Para imam mazhab
hakim. Adapun tempat untuk memutuskan perkara
itu telah mewariskan kepada kita kajian-kajian yang
sangat penting mengenai hakikat qiyas serta rukun,
syarat, batasan, dan cara penggunaannya menurut mazhab
17
Dalam al-Qur’an ditemukan sebanyak 60 kali, bentuk penggunaan masing-masing.12
kata dengan beberapa derivasinya, klasifikasi tersebut adalah: (1) Yang
sewazan dengan berjumlah 12 kali; (2) yang sewazan dengan
berjumlah 2 kali; (3) yang sewazan dengan berjumlah 2 kali; (4) yang
sewazan dengan berjumlah 4 kali; (5) yang sewazan berjumlah 3. Istihsan
1 kali; (6) yang sewazan dengan berjumlah 2 kali; (7) yang sewazan
Para ahli fikih membagi istihsan berdasarkan sandaran
dengan berjumlah 1 kali; (8) yang sewazan dengan berjumlah
1 kali; (9) yang sewazan dengan berjumlah 6 kali; (10) yang sewazan dalilnya:
dengan berjumlah 1 kali; (11) yang sewazan dengan berjumlah 1
kali; (12) yang sewazan dengan berjumlah 19 kali; (13) yang sewazan
dengan berjumlah 1 kali; (14) yang sewazan dengan berjumlah
3 kali; (15) yang sewazan dengan berjumlah 1 kali; (16) yang sewazan
11
Lihat Yusuf Qardhawi., op.cit., h. 11; lihat juga Ali al-Zafzal, Muhadharāt
dengan berjumlah 1 kali; (17) yang sewazan dengan berjumlah Fi Usūl al-Fiqh, (Mesir: Dār al-Fikr al-Arabīy, 1970), h. 8
2 kali Lihat Muhammad Fuad Abdu al-Bāqīy, Mu’jam al-Mufahras li al-Fāzhi 12
Lihat Abu Zahra, Ushul Fiqh, diterjemahkan oleh Saefullah Ma’shum
al-Qur’an, (t.c, Indonesia: Maktabat Dahlan, t.th). h. 694-695. dkk, judul asli: Ushul al-Fiqh, Cet. II (Jakarta: PT Pustaka Firdaus, 1994). H. 340.
|172 73|
Etika Reformasi Hukum Reformasi Al-Qadâ Dalam Perspektif Siyasa
a. Istihsan yang sandaran dalilnya tradisi (urf). Misal- diajukan ke pengadilan dalam lingkungan Peradilan
nya, akad istisna. Sekalipun ini merupakan akad Agama di seluruh Indonesia.
atas sesuatu yang belum ada wujudnya, melaui
istihsan dapat disahkan karena hal itu menurut
tradisi bukan sesuatu yang janggal. Demikian pula A. DEFINISI AL-QADÂ’
dengan mewakafkan sesuatu yang dapat berpindah Kata adalah bentuk masdar yang berarti; keputus-
tempat, misalnya kitab. Wakaf seperti ini tidak ada an atau penetapan, sebagaimana Allah berfirman:
nasnya, namun sah untuk dilakukan karena telah “maka putuskanlah apa yang kamu putuskan”
menjadi tradisi. maksudnya adalah buatlah hukum dan putuskanlah, itu
b. Istihsan yang sandaran dalilnya keadaan darurat. sebanya. Hakim atau Qadhi disebut karena dia
Misalnya, dimaafkannya cipratan air kencing atau memutuskan dan melaksanakan keputusan. 15
pelanggaran kecil yang tidak mungkin dihindari. Kata berasal dari akar kata “
Juga, sucinya debu jalanan. sementara kata itu sendiri mempunyai beberapa
c. Istihsan yang sandaran dalilnya kemaslahatan. Misal- makna, sebagaimana di bawah ini:
nya, membebankan ganti rugi—seperti penggantian 1. Kata berarti: mengerjakan sesuatu dengan sempurna,
barang yang rusak—kepada mitra usaha menguatkan menekuni dan melaksanakannya.
d. Istihsan yang sandaran dalilnya menghilangkan ke- Allah berfirman: “maka Dia
sulitan. Misalnya, terjadinya sedikit manipulasi dalam menjadikan tujuh langit dalam dua masa”, maksudnya
muamalah.13 adalah menyempurnakan penciptaannya.
Metode istihsan anatara lain dipakai untuk me- 2. Kata dapat berarti: Menetapkan, memutuskan,
mutuskan perkara fikih yang disebut “masalah musytarakah” melerai atau memisahkan16 contoh: me-
atau “masalah himariyyah” dalam hukum waris. Masalah ini mutuskan atau memisahkan antara dua orang yang
muncul apabila seorang wanita wafat dan meninggalkan berselisih. Orang yang memutuskan perkara dan
suami, ibu, saudara seibu dan saudara seibu-sebapak. memisahkan orang yang berselisih disebut bentuk
Pembagian warisannya dengan cara qiyas adalah, separuh jamaknya adalah .
untuk suami, seperenam untuk ibu, dan sepertiga untuk 3. Kata juga berarti memerintah sebagaimana
saudara seibu. Sedangkan saudara seibu-sebapak hanya firman Allah: “Dan Tuhanmu
mendapatkan kelebihan (ashabah) dari pembagian itu. Jika
ternyata tidak ada kelebihan atau sisa dari pembagian
15
Lihat Abu Husain Ahmad
bin Faris bin Zakariyah, Mu’jam Maqayis al-Lughah (Cet. I, Beirut: Dār Ihya
al-Turats al-Arabīy, 2001), h. 861.
13
Lihat Abu Ishaq al-Syathibīy, al-Muwafaqāt al-Syari’ah, Jilid. IV(Beirut: 16
Lihat Ibrahim Anis, et al, al-Mu’jam al-Wasit, Juz. I (Cet. II, Qairo: tp,
Dār al-Ma’rifah, 1975), h. 206-207. 1972), h. 742.
|74 171|
Etika Reformasi Hukum Pleksibilitas Penerapan Syariat Islam
moral melalui ijtihadnya.12 itu, tentu saja mereka tidak memperoleh apa-apa.14
Pada kenyataannya fiqh sebagai perwujudan konkrit Khalifah Umar pernah menghadapi masalah seperti
dari hukum Islam dan dipandang sebagai hukum yang itu. Dalam suatu pembagian warisan, ia tidak memberikan
menjadi pedoman dalam berprilaku dan siap dijadikan apa-apa kepada saudara-saudara seibu-sebapak dari wanita
pedoman dalam pengambilan hukum di pengadilan oleh yang meninggalkan warisan itu. Salah seorang dari mereka
para hakim. Bahkan ada anjuran resmi untuk merujuk lalu berkata, `wahai Amirul Mukminin, andaikan bapak
pada kitab-kitab klasik yang sebagian besar bermazhab kami itu keledai (himar), tidakkah kami datang dari satu
Syafi’i.13 Dalam proses yang demikian, setiap keputusan ibu yang sama?` Mendengar itu,, Umar membatalkan
pengadilan pada hakikatnya didasarkan pada pendapat pembagian waris yang sudah diputuskannya. Kemudian,
ulama sebagai hasil kutipan dari kitab-kitab klasik yang ia membagi rata bagaian warisan untuk mereka.15 Menurut
dijadikan rujukan, baik yang berkaitan dengan hukum riwayat lain, para sahabatlah yang berkata kepada Umar,
materialnya maupun hukum formalnya. Pengambilan Andaikan bapak mereka itu keledai, tidakkah hal ini
dasar hukum dari berbagai kitab fiqh yang beraneka ragam semakin mempererat kekerabatan mereka? Karena itulah,
menimbulkan keputusan pengadilan yang beraneka ragam perkara ini disebut masalah himariyyah atau masalah
pula, meskipun dalam persoalan yang sama.14 Kondisi musytarakah.
semacam ini menimbulkan keprihatinan di kalangan para Cara ini dipakai oleh Umar, Utsman, Zaid Ibn Tsabit,
petinggi hukum, karena terjadi adanya ketidakpastian namun ditentang oleh Ali, Ibn Masud, dan Ibn Abbas.
hukum. Hal itu mendorong mereka untuk menghimpun Tentang hal ini Al-Anbari berkata, “qiyas adalah apa
hukum Islam sebagai satu kesatuan yang seragam dan yang dikatakan Ali , sedangkan istihsan adalah apa yang
tersusun secara sistematis. Usaha yang demikian telah dikatakan Umar ini ditanggapi oleh al-Khabari pertanyaan
dilakukan baik pada masa kolonial Belanda sampai pada (Al-Andhari) ini cepat sekali dan benar belaka.16
masa Orde Baru. Hasil akumulasi dari para fuqaha ini
dijadikan pedoman dalam menyelesaikan perkara yang Karena itu, Umar dianggap sebagai perintis metode
istihsan yang menegakkan keadilan dan menghilangkan
kesulitan, sebagaimana ditegaskan oleh Abu Sahrah.
Contoh-contoh lain pemakaian istihsan:
Lihat ibid., h. 10. Peran Nabi dalam membangun standar prilaku
12
|170 75|
Etika Reformasi Hukum Reformasi Al-Qadâ Dalam Perspektif Siyasa
a. Diperbolehkannya memeriksa aurat tubuh untuk obyektif ditentukan oleh pemegang kewenangan, bahkan
kepentingan kesehatan. Ini merupakan pengecualian secara subyektif ditentukan oleh orang yang bersangkutan.9
dari kaidah umum yang mengaharamkannya. walaupun ada kebenaran politik dan sosiologis dalam
b. Dibolehkannya riba fadl dalam jumlah yang sangat aktualisasi syari’ah ke dalam dunia praktis, namun demikian
kecil pada suatu transaksi besar. sosio-kultural tidak dapat diabaikan.
c. Fatwa untuk menerima saksi yang tidak adil di dalam Begitu elan vitalnya hukum bagi umat Islam sebagai
suatu Negara yang adilnya susah ditemukan. manifestasi paling tipikal dan kongkrit dari Islam sebagai
d. Memasuki kamar mandi umum tanpa terlebih dahulu sebuah agama. Suatu hal yang mustahil untuk memahami
menentukan besar sewa, masa pemakaian dan jumlah Islam tanpa memahami hukumnya. 10 Namun, patut
air yang digunakan. disadari bahwa Islam yang tertuang dalam al-Qur’an
Selain itu, Imam Malik membolehkan pembayaran dan hadis sebagai standar hukum bersifat akomodatif
suatu persewaan dengan makanan, sekalipun tidak dapat terhadap dinamika sosio-kultural yang ada. Semangat
dipastikan jumlah makanan yang akan diambil sebagai legislasi antara Nabi dan al-Qur’an di satu pihak, dan
bayaran sebab masalah itu tidak terlalu penting. Ia juga dengan perkembangan yang ada memperlihatkan arah
memperbolehkan terjadinya semacam manipulasi dalam yang jelas menuju realisasi progresif dari nilai-nilai
tempo pembayaran, bukan dalam harga pembayaran ini fundamental tersebut ke dalam semangat legislasi baru,
sesuai dengan kebiasaan dalam masyarakat. Karena itu, karena legislasi actual dari al-qur’an dan hadis sebagian
dalam jual beli boleh saja pembayarannya tidak tepat telah menerima kondisi sosial yang ada sebagai batasan
waktu, namun jumlah uangnya harus tepat.17 rujukan.11 Progresifitas Islam yang akomodatif terlihat
sejak awal turunnya al-Qur’an yang dimanifestasikan
4. Istislah oleh otoritas Muhammad secara independen di luar al-
Makna istislah adalah menjadikan kemaslahatan umum Qur’an terutama dalam kedudukannya sebagai tuntunan
sebagai acuan dalil (istidal) di dalam syari’at tidak ada
nash yang merupakan dalil khusus yang mengakui atau
mengingkari adanya kemaslahatan umum, namun ada dalil
seperti ditunjukan dalam berbagai ayat yang tak terhitung jumlahnya.
umum yang menyatakan bahwa syari’at Islam menjaga 9
Lihat Nu’man A. Al-Samara’i, Ahkam al-Murtad fi al-Syari’at al-Islamiyyah
kemaslahatan makhluk bahkan dalam penetapan dan (Bairut: Dar al-Arabiyyah li al-Taba’at wa al-Nasyr wa al-Tawzi’, 1968), h. 216.
perumusan hukum kemaslahatan itu menjadi tujuan utama. 10
Joseph Schacht, An Introduction to Islamic Law (London: The Claredon
Syari’at dimaksudkan untuk mengatasi, menyelesaikan, Press, 1971), h. 1.
dan mencegah bencana serta kesulitan dalam zakat. Baik 11
Fazlur Rahman, op. cit., h. 53. Kedudukan institut Islam ini tidak
semata-mata membangun suatu agama tetapi juga suatu komunitas sosial
dalam skala besar yang terus berkembang dalam rentang sejarah. Kontinuitas
umum antara institusi normatif dan masyarakat tersebut adalah jaminan
17
Khallab,Ibid., h. 123-124; Lihat juga Al-Syatibi, Al-Itisham (t.c; t.tp: sebenarnya dari syari’ah. Hal ini sangat penting untuk memahami teks-teks
t.th), h. 143 normatif untuk diekspresikan dalam bentuk actual.
|76 169|
Etika Reformasi Hukum Pleksibilitas Penerapan Syariat Islam
umat, aspirasi spiritual, ibadah formal dan ritual yang secara batiniah maupun secara rohaniah.
rinci. Syari’ah mencakup seluruh aspek hukum publik dan Sebagian besar ilmu fiqih mengakui prinsip ke-
perorangan, kesehatan bahkan kesopanan dan pembinaan maslahatan sebagai salah satu dalil syar’’iy yang dapat
budi.2 Mengingat syari’at merupakan pedoman dalam dijadikan landasan untuk merumuskan hukum, fatwa
hubungannya dengan Allah, sesama, dan lingkungan atau keputusan pengadilan di dalam kitab-kitab fiqih
hidupnya.3 Dengan demikian, syari’at merupakan hukum dengan mudah dapat ditemukan ratusan hukum yang
integral yang meliputi aspek vertikal dalam kaitannya dengan hanya didasari kuasa hukum (illat) kemaslahatan atau
Tuhan, dan aspek horizontal yang berkenaan dengan sesama mencegah kerusakan.
dan lingkungan.4 H.A.R. Gibb menyatakan bahwa syari’at Para sahabat; generasi yang paling memahami syari’at,
adalah hukum Allah yang paling efektif untuk membentuk adalah yang paling banyak memakai prinsip maslahat ini
tatanan sosial dari segala macam gejolak politik.5 Syari’at sebagai sandaran,banyak tindakan mereka yang didorong
yang telah menjadi system doktrin yang independen, akan oleh prinsip kemaslahatan.
menimbulkan perpecahan atau konflik antara pemegang Khalifah Abu Bakar mengumpulkan lembaran-lembaran
kekuasaan dengan para ulama, jika syari’at terabaikan (suhud) Al-Quran yang terpencar-pencar. Pekerjaan ini
dalam suatu negara.66 Hal ini karena syari’ah secara teoritik tidak pernah dilakukan Nabi, karena itu pada mulanya
berhak penuh terhadap hak-hak sipil dan politik.77 Bagi Abu Bakar diam saja. Setelah dinasehati terus oleh Umar,
umat Islam, telah menjadi kepercayaan yang mendalam barulah ia mau melakukan itu karena memandang kebaik-
bahwa otoritas kedaulatan tertinggi terletak di tangan an dan kemaslahatan Islam di dalamnya. Selain itu, ia
Allah.88 Dengan demikian, keimanan pada Islam secara juga mencalonkan Umar sebagai penggantinya. Padahal
Rasulullah Saw. tidak melakukan itu.
2
Lihat Fazlur Rahman, Islam (Chicago: Chicago University Press,
Khalifah Umar menetapkan kewajiban retribusi (kharaj)
1979), h. 101. administrasi perkantoran tata kota, pemenjaraan dan sanksi
3
Definisi ini dijelaskan oleh Mahmud Syaltut bahwa syari’at adalah fisik. Contoh untuk hal yang terakhir adalah menyita
hukum Allah atau peraturan yang diturunkan oleh Allah kepada manusia sebagian kekayaan gubernur apabila mereka mengusaha-
untuk dijadikan pedoman dalam hubungannya secara tiga dimensi. Lihat
Mahmud Syaltut, al-Islam Aqidah wa al-Syari’ah (Mesir: Dar al-Qalam, 1966), kan perniagaan pribadi pada masa dinas mereka.
h. 12. Khalifah Utsman membukukan satu mushaf Al-Quran
4
Dalam banyak ayat, al-qur’an menyebutkan bahwa keseluruhan
hukum tidak hanya pada tataran duniawi, tetapi meliputi ukhrawi yang
sebagai segenap kaum Muslimin dan membakar naskah-
trasenden. naskah lainnya. Ia juga memutuskan untuk memberikan
5
H.A.R. Gibb, Muhammadanism: A Historical Survey (Oxpord: Oxpord hak waris bagi istri yang diceraikan menjelang kematian
University Press, 1953), h. 11. suaminya.18
6
Lihat Noel J. Coulson, A History of Islamic Law (Endinburg: Endinburg
University Press, 1964), h. 105-106.
7
Majid Khadduri, War and Peace in The Law of Islam (Amsterdam:
North-Holland, 1954), h. 162. 18
Lihat Al-Qarafi, Tauqih al-Fushul (Cet. I; Damaskus: t.p, t.th), h. 198-
8
Lihat H.A.R. Gibb, op. cit, h. 39. Ini salah satu tema pokok al-Qur’an 199.; Lihat juga Yusuf Qardhawi, op.cit., h.19
|168 77|
Etika Reformasi Hukum
19
Lihat Al-Gashali, Al-Mustafa, Juz 1 (Cet. II; Suriah: t.tp, t.th), h. 294-295.
79|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Bisnis E-Commerce Melalui Internet
20
Lihat Syhibuddin Ahmad ibn Idris al-Qarafi, Anwar al-Burūq Fi Anwa
al-Furūq, Jilid. III(Mesiar: Dār al-Ihyā al-Kutūb al-Anbiya, 1344), h.49.
21
Lihat Yusuf Qardhawi, op.cit., h. 30; Lihat juga Abu Qudama, Al- 30
Gemala Dewi, Wirdyaningsih, dan Yeni Salma Barlinti, Hukum
Magri, Juz 3 (t.c; t.tp: t.th), h. 505. Perikatan Islam Di Indonesia( Cet I; Jakarta: Kencana, 2005), h. 49
|80 165|
Etika Reformasi Hukum Pleksibilitas Penerapan Syariat Islam
(2) Ittishal al-qabul bi al-ijab/tawafuq (kesesuaian antara ijab Hal-hal yang tidak jelas dalam syari’at diatur dan
dan kabul) dijelaskan dengan urf yang benar, misalnya, firman Allah,
Pada dasarnya jual-beli harus dilakukan jika pembeli Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada
dan penjual berada dalam satu majelis atau tempat. para Ibu secara baik-baik. Untuk menjelaskan bagaimana
Jika syarat barang itu terperinci dengan jelas dan pengaturan nafkah bagi isteri dan bentuk mut’ah bagi
sesuai dengan informasi yang diberikan penjual kepada isteri yang diceraikan, urf dijadikan landasan hukum.22
pembeli, maka jual beliu dapat dilakukan dalam satu Contoh lain adalah pemakaian urf untuk menjelaskan
”majelis” yang maya dan jual-beli tersebut adalah sah. makna beberapa kata: berpisah (tafarmuh) dalam hadits,
Dalam transaksi e-commerce, pembeli dan penjual tidak Penjual dan pembeli masih dalam keadaan khiyar selama
berada dalam satu tempat tertentu dalam arti fisik dan keduanya belum berpisah, menghidupkan (ihya) dalam
bisa saja transaksi dilakukan dengan berbagai negara hadits, Barang siapa yang menghidupkan bumi mati maka
yang berbeda. Seperti uraian dalam poin sebvelumnya, bumi itu menjadi miliknya, kantung pengaman (al-hizz)
bahwa penawaran dalam e-commerce dilakukan melalui dalam kasus pencurian, dan serah terima (al-qabdlu)
situs-situs atau melalui provider. Yang dalam penawaran dalam persetujuan jual beli dan pemberian hibah.
tersebut diberitahukan informasi mengenai objek dari Hal-hal serupa itu memerlukan penjelasan, karena
transaksi secara jelas dan terperinci. Jika ada suatu Tuhan tidak menurunkan syari’at yang serba terperinci.
perbedeaan antara informasi yang diberikan dalam Perincian hal-hal yang tidak jelas itu disesuaikan dengan
situs dengan barang yang dijual dan telah dilakukan tradisi. Ini dinyatakan oleh Ibn Qudamah dan ahli fikih
pembayaran terhadap barang tersebut, maka pembeli mazhab Hambali yang lain.23
dapat memberitahukan pada pihak pemberi panawaran
atau penjual dan pembeli dapat mengembalikan barang Para ahli fikih memutuskan hukum syari’at berdasar-
tersebut dan mengambil kembali uang yang telah kan prinsip urf. Mereka menunjuk kepada riwayat
dibayarkan. Tetapi, suatu kesalahan tidak dapat dikoreksi yang berasal dari Ibn Mas`ud, yaitu, Apa yang dilihat
jika pihak pembeli telah menggunakan barang atau bagus oleh kaum Muslimin, bagus pula disisi Allah.
produk tersebut. Jadi, e-commerce juga memenuhi poin Beberapa orang menduga riwayat ini merupakan isi
ke tiga yang harus terkandung dalam rukun suatu akad hadits marfu`, padahal itu adalah susunan kalimat Ibn
menurut hukum perikatan islam.29 Mas`ud sendiri.
Salah satu kaidah fikih yang terkenal adalah adat
22
Lihat Jalāluddin Abdurrahman al-Suyutīy, al-Asybah wa al-Nazhaj
(Beirut: Dār al-Fikr, t.th), h. 80 & 88.
23
Lihat Zainal Abidin ibn Ibrahim ibn Nujaim, al-Asybāh wa al-Nas Hājr
29
Pusat Pengkajian Pengembangan Ekonomi Islam(Cet. I; Jakarta: PT. ala Madzhab Abi Hanifah al-Nu’man (Mesir: Muassasah al-halad wa syurakah,
Raja Grafindo Persada, 2008), h. 73 1968), h. 133.
|164 81|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Bisnis E-Commerce Melalui Internet
menjadi landasan hukum (al adat muhkamah). Cabang 3. Ijab Qabul Transaksi buisness e-commerce lewat
kaidah itu antara lain, Sesuatu yang telah menjadi internet
tradisi sama halnya dengan sesuatu yang menjadi syarat. Mengenai syarat ijab qabul yang harus mengambarkan
Membatasi dengan urf sama dengan membatasi dengan adanya kesepakatan para pihak hal ini juga dapat meng-
nas. Dan Sesuatu yang tabu menurut tradisi, tabu pula alami permasalahan. Dalam e-commerce, kesepakatan para
secara hakiki. Seorang penulis fikih mengatakan, Tradisi pihak lahir dengan jalan adanya penawaran suatu barang
diakaui oleh syari’at, karena kerap kali dijadikan rujukan dengan harga tertentu dari pihak penjual yang tertera
hukum.24 di dalam internet, begitu pihak pembeli merasa tertarik
Berkaitan dengan itu, melestarikan urf pada dasarnya dengan ditawarkan oleh penjual, ia kemudian memberikan
juga menjaga kemaslahatan. Karena salah satu bentuk persetujuannya dengan mengklik simbol barang yang
kemaslahatan bagi masyarakat adalah mereka dibiarkan ada di layar komputer, lalu memesannya. Maka, ketika
dengan apa yang telah berlangsung atau menjadi kebiasaan itu telah terjadi kesepakatan kedua belah pihak untuk
selama bertahun-tahun, mereka kukuh memegang melakukan perikatan. Perbedaanya adalah bahwa pihak
tradisi yang telah menjadi kebutuhan sosial dan sulit penjual dan pembeli tidak bertemu secra fisik, tetapi
ditinggalkan. hanya melalui prantara, yaitu media internet. Persyaratan
Agama Islam datang membawa kemudahan dan mengenai ijab kabul dalam e-commerce adalah:
mengangkat umat dari kesulitan hidup. Ini tersebut
dalam firman Allah, Allah menghendaki kemudahan (1) Jala’ul ma’na (jelasnya dan kabul)
bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu, dan
Dia-lah yang telah memilih kamu, dan Dia menjadikan Akad dapat dilakukan dengan cara lisan maupun tulisan,
kesulitan dalam agamamu. Juga dalam sabda Nabi Saw. yang penting adalah ijab dengan kabulnya jelas, pasti, dan
Sesungguhnya kalain diutus untuk mempermudah dan dapat dipahami oleh kedua belah pihak yang mengadakan
bukan untuk mempersulit.25 perikatan.
Tradisi yang diakaui oleh syari’at hanya yang tidak Dari uraian di atas jelas bahwa transaksi perdagangan
bertentangan dengan syari’at atau ijma yang meyakinkan elekronik memenuhi poin pertama ini. Karena dalam
dan tidak menimbulkan akibat buruk. Tradisi yang commerce ijab kabul dari suatu akad yang mencerminkan
bertentangan dengan nas, karena mengharamkan yang tujuan dari diadakannya akad tersebut dilakukan dengan
halal, membatalkan kewajiban, mengakui bid`ah dalam cara tulisan dan pengirimannya dilakukan melalui per-
agama Allah, atau menimbulkan bahaya/bencana dalam tukaran data elektronik yang mana format dari ijab
kabulnya dalam bentuk tulisan tentu saja dapat dengan
jelas dipahami oleh kedua belah pihak yang mengadakan
Lihat Jalāluddin Abdurrahman al-Suyutīy,Ibid., h. 80 & 88.
24
transaksi, jika kedua belah pihak saling setuju dengan
Lihat Ibn Abidin, Radd al-Muhtār ala Durr al-Muhtar (Mesir: al-
25
|82 163|
Etika Reformasi Hukum Pleksibilitas Penerapan Syariat Islam
ini menjamin, bahwa perikatan tersebut benar-benar kehidupan, sama sekali tidak diakui oleh syari’at. Tradisi
terjadi dan tidak ada pihak yang dirugikan. seperti itu tidak boleh dijadikan acuan untuk merumuskan
Mengenai Maudhu’ul Aqdi atau tujuan dari aqad, jika undang-undang, fatwa atau keputusan pengadilan.
e-commerce dilihat dari sudut pandang Hukum perikatan
Islam terutama dari segi tujuan diadakannya akad, maka B. FAKTOR KEDUA: NAS MEMPERHATIKAN
harus dilihat apakah e-commerce memenuhi ketiga poin HUKUM-HUKUM UNIVERSAL
yang terkandung dalam tujuan suatu akad menurut
perikatan Islam. Sebagaimana diterangkan dalam transaksi Dalam hal-hal yang bersifat langgeng, nas memuat prinsip-
jual-beli, ketiga poin yang menentukan syarat-syarat yang prinsip hukum yang terperinci, kongkrit dan teknis.
harus dipenuhi agar suatu tujuan akad dipandang sah Misalnya, masalah-masalah peribadatan, perkawinan,
dan mempunyai akibat hukum, yaitu: perceraian, dan warisan diterangkan secara terperinci.
Ini mencegah bid`ah dan pembaruan yang menyesatkan.
i. Tujuan akad tidak merupakan kewajiban yang telah ada Juga, memutuskan perselisihan dalam keluarga, pranata
atas pihak-pihak yang bersangkutan tanpa akad yang dasar kehidupan.26
diadakan. Dalam hal ini, Penjualan barang yang akan
dilakukan oleh suatu prestasi yang akan dilakukannya, Di luar yang disebutkan itu, hukum yang diterapkan
dan bukan hal yang telah ada sebelumnya. perlu disesuaikan dengan perubahan ruang, waktu,
situasi dan kondisi. Untuk itu, nas memuat ketentuan
ii. Tujuan harus berlangsung adanya hingga berakhirnya yang umum dan luwes. Sehingga, manusia tidak merasa
pelaksanaan akad.Suatu prestasi dalam e-commerce kesempitan karena kewajiban yang sudah sangat terperinci
baru berakhir apabila telah dilakukan penyerahan dan kongkret. Ada kewajiban yang relevan dengan masa
barang yang dipesan. Sehingga tujuan dari transaksi tertentu saja, cocok untuk daerah tertentu saja, atau
e-commerce akan berlangsung sejak adanya kata sesuai untuk kondisi tertentu saja.
sepakat melalui pemesanan barang yang dilaku-
kan oleh pembeli hingga penyerahan barang yang Kami kemukakan satu contoh dari Al-Qur’an dan
dimaksud. sunnah Nabi. Al-Quran menegaskan bahwa musyawarah
merupakan asas pokok bagi masyarakat yang beriman,
iii. Tujuan akad harus dibenarkan syarak. Allah swt. berfirman:
Seperti pada syarat objek akad, dalam online contract
juga terdiri dari berbagai macam jenis jasa yang jika
dilihat dari ukuran halal atau haramnya jasa ter-
sebut akan menyebabkan kerancuan. Hanya transaksi
yang jelas-jelas ditujukan untuk melakukan hal-hal
yang dihalalkan syariat yang sah menurut Hukum
26
Lihat Yusuf Qardhawi, op.cit., h. 36 Lihat juga Ahmad Rafiq, Hukum
Perikatan Islam. Islam di Indonesia (Cet. II; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997), h. 69-122.
|162 83|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Bisnis E-Commerce Melalui Internet
|84 161|
Etika Reformasi Hukum
dagangan atau persiapan yang penggunaannya telah mengabaikan kepentingan rakyat, dan menganggap
diperhitungkan untuk jangka waktu tertentu. Selain itu diri sebagai Tuhan yang bisa melakukan apa saja
pemamfaatannya pun harus positif. Misalnya, obyek yang dikehendaki.
perikatan tersebut adalah senjata. Terdapat dua sisi, Berdasarkan contoh dari Nabi dan khulafaur Rasyidin,
pertama barang tersebut akan bermanfaat jika senjata yang merupakan berbagai bentuk musyawarah dalam
tersebut digunkan untuk membela diri atau berjaga-jaga, berbagai keadaan, kita bebas memilih cara bermusyawarah
namun disisi lain menjadi merugikan atau membahayakan yang paling baik untuk memilih pemimpin. Kita bisa
jika senjata tersebut digunakan untuk kejahatan. Hal ini mengambil cara pengambilan pendapat umum secara
kembali kepada pihak yang terkait dan dalam online langsung, bisa juga memakai cara lain berdasarkan
contract tidak dipermaslahkan tujuan dari para pihak pengalaman.
untuk bartransaksi. Hal ini sampai sekarang tetap menjadi Hal penting yang ditegaskan dalam syari’at, sebagai-
permasalahan apabila diterapkan melalui perikatan me- mana dinyatakan dalam Al-Quran dan sunnah Nabi,
lalui konsep Islam. adalah calon-calon pemimpin yang akan dipilih harus
memiliki sifat-sifat tertentu. Di antaranya mereka harus
jujur, kuat,28 dan berilmu pengetahuan.29
c) Harus Jelas dan Diketahui
Orang yang berhak menjadi pemilih dan memberikan
Sebagaimana telah dibahas dalam bebarapa buku tentang suara dalam pemilihan pemimpin juga harus memenuhi
transaksi jual-beli, bahwa obyek akad harus memiliki syarat tertentu. Firaman Allah berkenan dengan kehidupan
kejelasan dan diketahui oleh para pihak, maka jika barang sehari-hari.
atau harga tidak diketahui jual-beli, maka jika barang
atau harga tidak diketahui jual-beli tidak sah karena
dimungkinkan mengandung unsur penipuan. Mengenai
syarat diketahui, cukup dengan penyaksian barang dan
ukurannya sekalipun tidak diketahui wujud nyatanya.
Dan harga satuan barang tersebut haruslah jelas diketahui Terjemahnya:
oleh pembeli. ”Dan hendaklah kalian jadikan saksi dua orang saksi laki-laki
Dalam e- commerce, para pihak yang melakukan akad (dari kalian). Kalau tidak ada dua orang laki-laki (untuk jadi
tidak bertemu secara fisik. Hal tersebut mengakibatkan saksi), maka cukuplah satu orang laki-laki dan dua orang
barang yang menjadi objek akad tidak dapat dilihat secara wanita di antara mereka yang kalian sukai”.30
langsung. Dalam perjanjian dengan menggunkan media
elektronik terdapat beberapa kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam komunikasi atau masuknya peneipu atau 28
Lihat QS Al-Qashash [ 28]: 26.
heckers yang mengacaukan transaksi dan kemudian baru
29
Lihat QS Yusuf [12]: 55.
30
Lihat QS Al-Baqarah [2]: 45.
|160 85|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Bisnis E-Commerce Melalui Internet
Menurut ayat itu, dalam urusan jual-beli pun saksi memilih untuk menerima atau tidak dengan menggunakan
harus orang yang memperoleh pengakuan. Bagaimana hak ”khiyar”.
pula dengan urusan yang menyangkut nasib dan masa
depan umat?
b) Dibenarkan oleh Syari ah
Dalam masalah rujuk setelah talak, Allah berfirman,
“Dan jadikanlah saksi dua orang saksi yang adil dari Obyek akad yang dibenarkan oleh syariat tidak hanya yang
kalian dan tegakkanlah penyaksian tersebut karena Allah”. zatnya halal, namun juga harus bermanfaat. Mengenai
Urusan ini hanya menyangkut masyarakat terkecil, yaitu syarat halalnya, objek yang ditransaksikan dalam online
keluarga. Bagaiamana bisa terjadi, orang yang diragukan contract terdiri dari berbagai macam jenis barang atau
keadilannya dijadian saksi dalam urusan yang menyangkut jasa yang jika dilihat dari ukuran halal atau haramnya
masyarakat besar, yaitu umat? barang tersebut akan menyebabkan kerancuan. Selain itu,
transaksi melalui online contract tidak hanya dilakukan
Akan halnya orang yang menjadi penguasa, Quran dan antar daerah di indonesia, tetapi kebanyakan dilakukan
Sunnah Nabi menyatakan norma-norma yang harus dipatuhi. antarnegara di dunia. Oleh karena itu, wajar jika terjadi
Penguasa diperintahkan berlaku adil dalam pemerintahan ketidaksamaan persepsi mengenai halal dan haramnya
dan memerintah dengan apa yang ditunkan Allah. barang yang diperdagangkan. Bagi mereka yang penting
Bagaimana cara-cara memerintah dan menetapkan adalah terdapatnya kesepakatan tentang obyek tersebut
hukum? Apakah dilakukan secara umum atau khusus? dan oleh karenanya menurut hukum transaksi itu menjadi
Apakah penetapan hukum dilakukan cukup satu orang atau sah. Dalam hal ini menjadi suatu permasalahan apabila
harus oleh beberapa orang? Itu semua tidak dinyatakan menerapkannya dalam konsep Islam. Halalnya suatu
secara terperinci di dalam nas. Perinciannya dibuat melalui barang dalam transaksi lintas negara tergantung dari
ijthad dan disesuaikan dengan perkembangan zaman. fatwa halal atau haramnya suatu barang di negara yang
Hal lain yang berkaitan dengan kebebasan adalah bersangkutan. Misalnya, minuman keras di Amerika tidak
melaksanakn amar ma‘ruf nahi mungkar di dalam nas, dalam label haram, sedang di Indonesia yang mayoritas
Allah berfirman: penduduknya Islam adalah haram, dan hal ini di dalam
online contract tidak dipermasalahkan sama sekali. Dalam
Terjemahnya: Online Contract tidak dipermasalahkan apakah obyek
”Dan hendaklah ada di antara kalian umat yang memerintahkan perikatan adalah barang yang akan bermanfaat bagi
kebajikan dan melarang kemungkaran, dan mereka itulah pembelinya, karena segala macam jasa atau barang
orang-orang yang beruntung”.31 dapat dijadikan obyek dalam online contract. Sedangkan
dalam konsep perikatan Islam hal ini dapat menjadi
permasalahan, karene obyek perikatan harus bermanfaat.
Benda yang dibeli tidak untuk dimanfaatkan merupakan
31 Lihat QS. Ali Imran [3]: 104. tindakan mubazir, atau menimbun harta, kecuali barang
|86 159|
Etika Reformasi Hukum
|158 87|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Bisnis E-Commerce Melalui Internet
Tuhan tidak menghendaki syari’at yang diturunkannya perniagaan atau jual-beli melalui media elektronik yang
menjadi petunjuk pelaksanaan tugas yang terperinci. Tuhan lebih dikenal dengan e-commerce.
menghendaki nas menjadi petunjuk, ibarat mercusuar Sekalipun online contract merupakan fenomena yang
bagi kapal yang menempuh perjalanan malam. Nas baru, tetapi semua negara tetap memberlakukan asas-asas
hanya mencantumkan prinsip-prinsip dan tujuan-tujuan universal tantang buatan suatu perjanjian atau kontrak,
pelaksanaan kewajiban secara garis besar. Kecuali untuk yaitu asas konseksual, asas kebebasan berkontrak, prinsip
masalah dan kaitan tertentu, nas tidak memuat cara dan iktikad baik, syarat sahnya perjanjian, dan lain-lain.
pengaturan pelaksanaan kewajiban.
Untuk mengetahui apakah e-commerce bertentangan
Dengan demikan, nas membuka peluang untuk atau tidak dari segi Hukum Perikatan Islam, maka
memanfaatkan akal guna berijtihad dan memilih cara- e-commerce harus sesuai dengan rukun dan syarat akad
cara yang paling sesuai bagi pelaksana dan sesuai pula menurut Hukum Perikatan Islam. Adapaun rukun yang
dengan keadaan. Perihal kebebasan yang dimaksud itu, harus dipenuhi dalam suatu akad adalah
cotohnya bisa di lihat pada sistem pengadilan dan sistem
pemerintahan dalam sejarah umat Islam.
Pada masa Rasulullah Saw, kehidupan masyarakat 1. Pelaku Transaksi buisness e-commerce leawat
damai, tenang, dan tidak banyak gangguan yang bertarti. internet
Anggota masyarakat memiliki nurani yang relatif bersih pada intinya subjek perikatan harus telah akil baligh
dan memegang teguh norma-norma yang berlaku. Sehingga, (dewasa berakal dan sehat) serta bebas dari tekanan atau
tidak banyak perselisihan. Oleh karena itu, Nabi Saw, tidak paksaan (mukhtar) dari pihak lain (sukarela). Hal-hal
mengangkat kadi. Semua perkara beliau selesaikan sendiri. tersebut merupakan syarat utama yang mutlak harus
Para gubernur dan kepala pemerintahan yang membantu terpenuhi bagi para pihak yang akan melakukan perikatan
beliau tersebar di pelosok-pelosok negeri. Misalnya, Ali islam.
Ibn Abi Thalib, Muadz Ibn Jabal dan Abi Musa Al-Asyari Mengenai syarat dewasa, dalam e-commerce, sulit
yang juga memegang jabatan kadi. untuk menentukan apakah para pihak yang melakukan
Pada masa kekhalifaan Umar, beberapa orang diangkat perikatan tersebut telah memenuhi ketentuan tersebut.
menjadi kadi, misalnya Abu Musa Al-asyari, Syuraih, Hal ini karena para pihak tidak bertemu secara fisik
Kaab Ibnu Suwar. Sejak itu jabatan kadi menjadi bagian melainkan melalui internet sehingga para pihak tidak
tersendiri dalam penerintahan Islam. Umar membekali dapat mengetahui bagaimana kondisi pihak yang lain.
mereka dengan suatu pedoaman peradilan sebagai rujukan Oleh karena itu apabila pihak yang melakukan e-commerce
penetapan hukum. telah dewasa, mampu bertindak sendiri(tidak berada
Pada masa pemerintahan Malik Ibnu Marwan, kasus- dalam pengampuan) maka perikatan yang terjadi pada
kasus perdata mulai muncul. Khalifah menerima banyak e-commerce itu adalah sah. Di samping itu permasalahan
perwakilan pun menjadi masalah untuk diketahui. Apakah
|88 157|
Etika Reformasi Hukum Pleksibilitas Penerapan Syariat Islam
partisipasi aktif rakyat dalam segi sosial-politik.28 sekali laporan dan keluhan yang menyangkut para pejabat
Dengan adanya pengekangan (restriction) dan pem- seperti, gubernur, perwira,dan petinggi pengadilan. Perkara-
bredelan (muzzling) oleh beberapa negara tertentu, apakah perkara seperti itu diselesaikan oleh khalifah sebagai kepala
ini berarti bahwa kebebasan dalam internet tidak terjamin pemerintahan pusat dinasti Abbasiyah.33
secara menyeluruh? Agaknya tidak juga demikian. Sebab, Pada masa pemerintahan Umar Ibn abdul azis yng
sifat kemenduniaan internet menyediakan jalan keluar singkat itu, perkara-perkara pemerintahan (madhalim)
(way out) yang sangat gampang dipakai. Tempatkan. diperhatikan lebih serius. Kemudian,perkara seperti itu
Tempatkan tulisan-tulisan yang terlarang (banned) menjadi bagian peradilan tersendiri. Kadi yang menangani
itu dikomputer server luar negeri. Kalau tidak bisa bidang ini memiliki kelebihan dan keahlian khusus
memperoleh fasilitas gratisan (milik universitas misalnya), dibandingkan dengan kadi bidang lain. Sebagaimana
gunakan internet presence provider (IPP) milik swasta dinyatakan Al-Mawrdi, mereka istimewa karena secara
dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Tak akan ada sekaligus menjalankan tugas eksekutif dan yudikatif.
negara adidaya yang mampu menggusurnya. Kadang-kadang hakim agung langsung menangani perkara
madhalim ini. Bisa dikatakan, pengadilan madhalim
merupakan cikal bakal pengadilan tinggi (high court,
C. TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG BUISNESS mahkamah ulya), pengadilan administrasi negara, atau
E-COMMERCE LEWAR INTERNET yang di beberapa negara disebut mahkama agung.
Dalam muamalah, dikenal suatu asas hukum Islam, Berbagai perubahan dan perkembangan bentuk per-
yaitu asas kebolehan atau mubah. Asas ini menunjukkan adilan pada berbagai masa pemerintahan Islam itu benar-
kebolehan melakukan semua hubungan perdata (sebagian benar lahir dari pengalaman umat Islam. Tidak ada
dari hubungan muamalah) sepanjang hubungan tersebut petunjuk kongkret hal itu di dalam nas.
tidak dilarang oleh Al-quran dan Al-hadits. Ini berarti,
bahwa Islam memberi kesempatan luas kepada yang Dalam sejarahnya yang panjang, umat Islam tidak
berkepentingan untuk mengembangkan bentuk dan macam pernah kesulitan memikirkan dan menciptakan berbagai
hubungan perdata (baru) sesuai dengan perkembangan sistem peradilan. Juga, tidak menganggap itu bid`ah
zaman dan kebutuhan umat manusia. Tuhan memudahkan mengada-ada dalam agama, karena bid`ah hanya ber-
dan tidak menyempitkan kehidupan manusia seperti yang sangkutan dengan peribadatan murni, yang memang
dinyatakan dalam QS.al-Baqarah (2): 185, 286. harus diambil hanya dari syari’at.
Berdasarkan asas kebolehan tersebut, sekarang ini Oleh karena itu, dengan yakin kami berani menyatakan
telah berkembanga suatu cara dalam mengadakan suatu bahwa sesungguhnya syari’at Islam sama sekali tidak
28
Darmawan, Pelaku transaksi e-commerce, kec. Panakukang, Makassar, 33
LihatYusuf Qardhawi, op.cit., h. 42-43;Lihat Juga Ibn Qayyim, I’lam
Sul-Sel, Wawancara oleh penulis di warkop voneng, 16 September 2009 al-Muwaqqin, Juz 4 (t.c;t.tp; t.th), h. 373.
|156 89|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Bisnis E-Commerce Melalui Internet
pernah menolak sistem peradilan kontemporer mana pun. Menyimpan dari ciri khas internet, beberapa negara
Syaratnya, sistem yang dijalankan mampu mewujudkan seperti; Cina, Singapura, Birma dan Vietnam mencoba
keadilan, menjamin kepercayaan dan memberikan ke- mengekang kebebasan dalam memperoleh informasi dan
tenangan bagi yang terlibat perkara. Perkara pidana dalam mengemukakan pendapat serta pandangan dalam
maupun perdata, bisa diselesaikan secara kelompok atau segi politik, sosial, serta keagamaan. Ini menyiratkan
sendiri-sendiri. Allah tidak mengharuskan memakai satu betapa rapuh pemerintahan mereka, yang hanya dapat
cara tertentu. bartahan dengan sistem otoriter dan ketertutupan yang
Sama halnya dengan alat-alat penyelidikan yang dapat jelas bertentangan langsung dengan sistem demokrasi dan
diciptakan berkat kemajuan ilmu dan tekhnologi. Misal- keterbukaan. Para pemegang kendali kekuasaan berpikir
nya, alat identifikasi sidik jari untuk memperkuat bukti bahwa hanya mereka sendirilah yang sudah dewasa,
di pengadilan. Syari’at sangat mendukung penemuan- sedangkan para penduduknya adalah masyarakat yang
penemuan baru seperti itu dan memanfaatkan itu untuk tidak tahu apa-apa, yang tak bisa menilai apa yang benar
menegakkan keadialan hukum di atas bumi. dan salah, apa yang baik dan buruk bagi kehidupan
mereka masing-masing, yang tak mampu menentukan
Allah tidak menetapkan satu bentuk tertentu lalu jalan hidup mereka sendiri.
menggugurkan bentuk yang lain sebagai cara, petunjuk,
dan tanda keadilan. Bahkan, Allah menjelaskan melalui Ini merupakan suatu sikap yang sangat merendahkan
syari’at-Nya bahwa segala rupa bentuk dimaksudkan harkat dan martabat umat manusia. Bahkan ini wujud
untuk menegakkan kebenaran dan keadilan serta agar sikap pebodohan rakyat itu sendiri. Contoh keterlaluan
manusia berlaku adil bijaksana. Maka, cara apapun yang dan sangat melanggar hak-hak asasi manusia atas ke-
dapat mencapai keadilan dan kebenaran wajib ditempuh rahasiaan pribadi (rights of privacy) ialah penyadapan
dan ditegakkan. telepon, faks dan surat elektronik yang dilakukan oleh
pegawai pemerintah Vietnam. Alasan demi melindungi
Cara atau metode hanya sarana, bukan tujuan. Tujuan masyarakat luas dari informasi yang menyimpang dan
itulah yang menjadi acuan. Anda tidak akan mendapatkan menyesatkan sesungguhnya hanyalah sekedar dalih untuk
metode yang dapat menjelaskan kebenaran. Anda hanya melindungi serta menyelamatkan kebijakan pemerintah
akan menemukan metode yang merupakan sarana dan sendiri. Sejauhmana penduduk tetap terbenam dalam
jalan terbaik untuk mewujudkan kebenaran itu. kedunguan, kepasrahan dan kepuasan dengan keadaan
Sebagai contoh, metode hisbah yang diciptakan kaum yang ada, sejauh itu pula mereka dapat bertahan dalam
muslimin. Pada mulanya, sistem hisbah berkembang kekuasaan dengan aman. Stabilitas nasional dibangun
dalam lingkup kecil. Kemudian, berkembang luas hingga dengan menginjak-ngijak hak asasi, harkat dan martabat
memiliki sasaran-sasaran dan kekhususan-kekhususan manusia, bukan dengan membangun kesadaran dan
serta mencakup banyak bidang, selain kitab-kitab lain
yang membahas sistem politik syari’at, dan lain-lain.
sel, Wawancara oleh penulis, 15 September 2009
|90 155|
Etika Reformasi Hukum
|154 91|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Bisnis E-Commerce Melalui Internet
Untuk menunjukkan keterbukaan al-Quran dan hadist majalah buku ataupu internet, ia dapat melancarkan
terhadap berbagai pemahaman, pemikiran dan penafsiran, gugatan melalui proses peradilan yang sah, yang berlaku
diketengahkan dua contoh. Contoh pertama dari al-Quran, dalam suatu negara hukum.
yaitu firman Allah: Inilah aturan mainnya, bukan secara sewenang-wenang
membredelnya begitu saja. Perlu diingat bahwa penerbitan
pers itu mengikutsertakan puluhan atau bahkan ribuan
pegawai. Kalau perusahaannya yang ditutup, korban
35 yang berjatuhan bukan saja orang-orang yang semestinya
bertanggungjawab, melainkan semua pegawai/buruh
Terjemahnya:
yang mungkin tidak tahu menahu (innocent) tentang
“Kepada orang-orang yang meng-ilaa’ istrinya diberikan isi koran, majalah atau buku yang diterbitkan. Ini tentu
tangguh empat bulan (lamanya). Kemudian jika mereka kembali tidak adil bagi mereka. Lagipula, dalam kenyataan,
(istrinya) maka sesungguhnya Allah maha mengampun lagi izin para pengusaha untuk menekan, mengancam serta
maha penyayang. Dan jika mereka berazam, (bertetap hati mengarahkan penerbitan pers demi kepentingan mereka
untuk) talak, maka sesungguhnya Allah mah mendengar lagi sendiri.
maha mengetahui”.
Penerbitan pers bukannya menjadi suatu media untuk
Arti ilaa dalam ayat tersebut adalah seseorang ber- menyalurkan aspirasi rakyat, melainnkan semata-mata
sumpah tidak akan menggauli istrinya lagi. menjadi corong untuk mempropagandakan kebijakan
pemerintah sendiri, yang lebih parah ialah penggunaan
Pada masa jahiliyah, ketika suami memerintah sesuatu
pers sebagai senjata untuk menghancurkan pihak-pihak
dari istrinya, kemudian istrinya itu menolak atau enggan,
yang tidak sehaluan (opposition). Protes yang keras atas
maka suami bersumpah tidak akan mendekati istrinya
rancangan Undang-Undang Penyiaran, yang pada pasal
selama setahun, dua tahun, atau tiga tahun. Suami itu
9 butir ketiga menyebutkan: perseorangan atau golongan
mengabaikannya: tidak bersuami dan tidak bercerai.
tertentu, menunjukkan bahwa masyarakat dewasa ini
Ketika Islam datang, Allah menetapkan batas waktu
sangat membutuhkan kebebasan serta kemandirian. Tidak
sumpah ilaa ini bagi kaum muslimin, yaitu empat bulan,
seharusnya ada undang-undang/peraturan /perizinan
dan menurunkan ayat ini.
yang menghambat atau merintangi seseorang dalam
Sumpah Ilaa penyakit masyarakat jahiliyah. Sehingga memperoleh informasi dan mengemukakan pendapat
seorang suami apabila sudah tidak menginginkan istri- serta pandangannya. Ini adalah hak asasi yang perlu
nya tetapi tidak rela istrinya itu dinikahi orang lain, ia dan harus dijamin penerapannya. 26
bersumpah tidak akan mendekati istrinya selamanya.
26
Linda Harahap, Karyawan Bank Danamon, kec. Makassar, Makassar,
35
Lihat Q.S. Al-Baqarah [2]: 226-227 Sul-Sel, wawancara oleh penulis di Bank Danamon, 12 September 2009
|92 153|
Etika Reformasi Hukum Pleksibilitas Penerapan Syariat Islam
5. Hyperlink (terjalin dalam sekejap) Kemudian, membiarkannya begitu saja: tidak bersuami
Seperti halnya CD-ROM Multimedia, informasi dalam dan tidak bercerai. Mereka masih melakukan hal itu
internet lazimnya tersajikan dalam bentuk hyperlink. Ini pada masa awal Islam, maka Allah mnetapkan waktu
berarti bahwa para pengunjung dapat meloncat dari satu maksimal bagi perkara ini, intuk memenuhi kebutuhan
informasi ke informasi lainnya yang mempunyai kaitan batin suami istri, yaitu empat bulan, dan menurunkan
langsung maupun tak langsung, hanya dengan satu kali ayat ini.36
klik tombol mouse. Misalnya, anda menyimak berita: Secara umum, dua ayat itu bertujuan mencegah suami
Dalam rangka perayaan hari suci Vesakha, sejumlah umat merugikan istrinya, mendorong suami mengakui hak-hak
Budha di kawasan Jabotabek mengadakan kegiatan donor suaminya, dan memberi kesempatan istri membebaskan
darah, Senadainya singkatan kata Jabotabek tidak anda diri dari kekuasaan laki-laki yang berbahaya, menghalangi
ketahui maknanya, anda dapat memperoleh informasi istri mendapatkan haknya yang harus terpenuhi.
tentang hal ini secara lebih khusus. Pertalian kata (Link) Namun, hokum positif dalam piqih yang digali dari
ini tidak mutlak harus terdapat pada komputer server dua ayat tersebut menunjukkan keragaman pendapat
yang sedang anda kunjungi. Anda dapat berkelana dari diantara para ahli piqih sejak masa para sahabat, tabi’in,
satu jaringan komputer ke jaringan komputer lainnya sampai orang-orang setelah mereka.
yang tergabung dalam internet, dari satu negara ke
Adapun uraian hukum tentang ilaa sebagai berikut:
negara lainnya, dari satu benua ke benua lainnya dalam
waktu sekejab.25 1. Laki-laki muslim dan bukan muslim
Pendapat sebagian ahli piqih: sumpah ilaa tidak sah
diucapkan oleh seorang dzimmi, kecuali dengan talak
6. No license required (tanpa perlu izin)
atau pemerdekaan dan tidak sah sumpahnya itu dengan
Untuk dapat menanyakan informasi dalam internet, tidak menyebut nama Allah.
diperlukan adanya surat izin (SIUP) terlebih dahulu.
Pendapat ahli piqih lain: sumpahnya dengan nama
Pemberlakuan perizinan semacam ini jelas menyalahi
Allah sah adanya, karena firman Allah berlaku (bagi orang-
undang-undang kebebasan pers. Ketakperluan izin SIUPP
orang yang meng ilaa istrinya) firman itu mengjangkau
bukan berarti bahwa penerbitan pers akan menjadi liar
laki-laki muslim maupun bukan muslim sebagaimana
dan tidak dapat ditertibkan lagi. Telah ada undang-
dinyatakan oleh al-Razi37 berarti seorang dzimmi harus
undang hukum pidana dan perdata yang mengatur semua
diperlakukan sebagaimana orang muslim apabila ia me-
ini. Kalau ada orang atau pihak (termasuk pemerintah)
minta pendapat kita.
merasa dirugikan oleh pemberitaan dalam suatu koran,
|152 93|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Bisnis E-Commerce Melalui Internet
2. Pernah tidaknya istri digauli secara keseluruhan. Tidak ada pilihan lain. Misalnya Anda
Pendapat Malik, Abu Hanifah, sahabat-sahabat mereka, menyaksikan CNN International (cable and satelit TV)
Al-Auza dan Al-Nakha’I: istri yang pernah, tidak pernah, yang sedang menyajikan berita dunia. Seluruh isi berita
atau belum pernah digauli, statusnya sama dalam kasus mengalir tanpa memberi kesempatan untuk dipilih.
ilaa ini. Seandainya anda sudah bosan dengan berita konflik
Pendapat Al-Zuhri. Afha’, dan Al-Sauri: ilaa tidak di kota suci Jerusalem. Anda mempunyai waktu
berlaku kecuali telah terjadi pergaulan intim. Malik me- senggang untuk nonoton TV anatara jam 21:00 hingga
nyatakan bahwa sumpah ilaa tidak berlaku atas istri yang 22;00 malam, dan pada waktu itu CNN International
belum akil balig, maka ilaa berlaku sejak hari itu.38 sedang menayangkan invasi AS ke Irak, tetapi berita
yang sesungguhnya anda inginkan ialah berita olahraga.
Anda tidak mempunyai pilihan lain kecuali mengikuti
3. Sedang marah tidaknya suami jadwal acara yang telah diatur oleh kantor berita CNN.
penadapat kebanyakan ahli fiqih: sumpah ilaa sah Lain daripada itu, dalam media internet anda diberi
diucapkan pada waktu biasa dan pada waktu marah. andil yang besar dalam mengatur jalannya penyajian
Pendapat ahli fiqih lain: sumpah ilaa tidah sah kecuali informasi.
bila diucapkan ketika sedang marah (pendapat Ali dan Dalam CNN Interactive (internet Online), misalnya,
Ibn Abbas). seluruh berita disajikan dalam bentuk menu yang dapat
Said Ibn Jubair menceritakan; seseorang datang dipilih sesuka hati. Misalnya anda tertarik dengan kasus
kepada Ali dan berkata, “Aku telah bersumpah, “Aku O.j. Simpson yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan
telah bersumpah tidak akan menggauli istriku selama oleh masyarakat Amerika yang menyangkut wibawa
dua tahun,” kata Ali,” Aku tidak berpendapat lain kecuali pengadilan, Anda dapat masuk ke CNN Interactive, dan
bahwa engkau sudah sumpah ilaa”. Orang itu menceritakan langsung mencari berita tersebut secara khusus.
,’ sesungguhnya aku bersumpah agar istriku itu menyusui Ini merupakan suatu penghematan waktu. Melalui
anakku.” Jawab Ali, “ kalau begitu bukan ilaa namanya.’ media-media lain seperti televisi kabel ataupun satelit, anda
Banyak riwayat sejenis yang berasal dariu beliau. mungkin harus menunggu barjam-jam untuk mendapat
Kejadiam seperti itu juga diriwayatkan dari Hasan Al- berita tersebut. Dengan perkataan lain. Anda dipaksa
bashri dan Ibrahim Al-Nakha’I. hammad bertanya kepada untuk duduk di depan layar televisi tanpa mengetahui
nakha’i mengenai seorang laki-laki yang bersumpah tidak secara pasti apakah suatu acara atau berita yang anda
akan mendekati istrinya yang sedang menyusui anaknya butuhkan akan ditayangkan dan kapan waktu sianya.
Keintraktifan media internet akan lebih canggih lagi
menekala bahasa javaScrif (dikembangkan oleh raksasa
38
LihatYusuf Qardhawi, op.ct., h. 49; Lihat juga Al-Qurtubi, Tafsir network computer Sun) meluas pemakainanya.
AlQuran, juz 3 (Cet. II; Beirut: t.p, t.th), h., 107
|94 151|
Etika Reformasi Hukum Pleksibilitas Penerapan Syariat Islam
pasti semua pemirsa sempat menyaksikannya. Mungkin dengan enuh kasih saying. Al-Nakha’I menjawab “ Aku
saja ada sebagian berhalangan pada waktu itu. Namun, tidak memahami sumpah ilaa’ kecuali dalam keadaaan marah.
itu berarti bahwa tidak ada kesempatan lagi bagi mereka Allah telah berfiman, maka apabila mereka kembali.’
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan, yang tak Maksudnya kembali dari marah, sebagaimana dinyatakan
jarang membuat mereka kecewa. Kelemahan semacam oleh Al-syuthi39 para ahli tafsir lain menafsirkan “kembali”
ini tidak terdapat pada media internet. Sebab, internet secara umum, tidak hanya dari marah. Kata Ibn Siria,
adalah suatu media informasi yang berlangsung sepanjang ‘ilaa’ tetaplah sah, baik diucapkan ketika marah maupun
waktu. ketika biasa. Ini adalah pendapat mas’ud, Al Sauri, malik
Tak ada waktu yang khusus untuk memperoleh Ulama Irak, Syafi’I dan rekan-rekannya, dan Ahmad Ibn
informasi. Kapapun seseorang mempunyai waktu senggang, Hambal. Hanya saja Malik menambahkan , ‘selama yang
ia bisa mendapatkannya di saat itu juga. Beberapa kantor bersangkutan tidak bermaksud dibalik sumpah itu, untuk
berita bahkan selamanya menyimpan (tidak menghapus) kebaikan anak,’ Tambahan Malik ini dibenarkan oleh Ibn
informasi-informasi yang pernah ditayangkan. Tempo Budzir. Karena mereka telah bersepakat bahwasumpah
intraktik, misalnya, mempunyai pusat dokumentasi yang dihar, talak, dan sumpah-sumpah lainnya tetap sah
menyimpan artikel-artikel yang pernah dimuat di tempo bila diucapkan dalam keadaan biasa atau marah. Jadi,
sejak terbitan perdana hingga terakhir. Keberlangsungan demikian pula sumpah ilaa’.
selama 24 jam penuh ini juga berarti bahwa apa yang Kata al-Qurtubi bahwa makna tersebut ditunjukkan
ditayangkan dalam internet dapat disimak oleh para oleh pemahaman umum Alquran. Karena itu meng-
pengunjung seketika itu pula. Dengan media-media lain, khususkan keabsahannya hanya pada waktu marah, jelas
koran dan majalah misalnya, dibutuhkan waktu yang membutuhkan dalil tersendiri dan tidak bisa diambil
cukup lama untuk dapat menyuguhkan suatu informasi begitu saja dari ayat itu40
ke tangan para pembaca.24 Mengenai batas maksimal sumpah ilaa’, Razi men-
jelaskan bahwa para fakih sendiri masih berselisih dan
4. Interactive (komunikasi dua arah) terdapat empat pendapat:
Hampir semua media yang telah dipakai secara meluas a. Ibn Abbas berpendapat, seseorang belum dapat di-
merupakan suatu media yang menyajikan informasi satu katakan telah bersumpah ilaa’ kecuali telah bersumpah
arah. Para pemirsa sama sekali tidak diberi peluang untuk tidak akan mendekati istrinya selamanya.
ikut andil di dalamnya. Mau tidak mau, mereka harus b. Hasan sbashri dan ishaq berpendapat, ia sudah di-
menerima suguhan yang dimasukkan oleh pembuat acara
39
Lihat Al-Suyuthi, Al-Duur al-Mantsur,juz 1(Cet. I: Beirut: t.p, t.th), h.
Sukirman, Karyawan BCA, Kec. Panakukang, Kotamadya Makassar,
24 270-271
Sul-Sel, wawancara oleh penulis di kantor BCA, 1 September 2009 40
Lihat Al-Qurtubi op. cit.
|150 95|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Bisnis E-Commerce Melalui Internet
anggap sumpah ilaa apabila ia telah bersumpah tidak rupakan masalah besar, dalam media internet tidak
akan mendekait istrinya, walaupun satu hari. dikenal batasan oplah (unlimited). Apa yang disajikan
c. Abi Hanifah Tsauri berpendapat, Batas maksimal dalam internet dapat dinikmati oleh para pengunjung
sumpah ilaa adalah empat bulan. dalam jumlah yang tak terbatas, tanpa perlu mengeluarkan
biaya tambahan. Beberapa tempat (situs) bahkan mengaku
d. Malik, Syafi’i dan Ahmad Ibn Hanbal ber- mendapat kunjungan lebih dari dua juta kunjungan
pendapat.”sumpah ilaa’ tidak diakui hingga melebihi sehari.23
empat bulan.”
Keragaman pandapat itu terjadi terutama terjadi
karena ayat itu menyebutkan batas penungguan tetapi 2. Without boundary (tanpa batas)
sama sekali tidak menyinggung batas waktu sumpah Salah satu kendala bagi media-media cetak biasa
ilaa’. (convensional) ialah kesulitan dalam penyebaran ke
Ibn Mundzir, mengutip pendapat para ulama, me- tempat-tempat lain, yang selain menurut biaya tambahan
ngatakan bahwa makna “kembali” dalam ayat itu adalah juga membutuhkan waktu yang lama. Kendala ini tidak
hubungan seksual bagi yang tidak berhalangan. Apabila terdapat pada internet. Internet tidak mengenal tapal batas
suami berhalangan, karena sakit, dipenjarakan, atau negara atau benua dan juga waktu. Jaringan komputer
sebab lain, maka kembalinya itu sah. Apabila halangan yang telah terpasang sekarang ini dapat diibaratkan
sudah tidak ada, karena suami sembuh dari sakit, bebas bak jaring laba-laba yang telah menyebar luas hampir
dari penjara, atau kembali dari perjalanan, namun ia menyelimuti seluruh bagian dunia ini. Walaupun beberapa
menolak melakukan hubungan seksual, maka suami isi di dalamnya mencerminkan serta mempertahankan
istri itu dianggap telah bercerai apabila batas waktu ciri-ciri yang bersifat khas, internet seakan-akan telah
telah habis. berhasil menciptakan suatu alam baru yang bersifat
mendunia (global society)
Faktor keempat yang menjadikan syari’at luwes dan luas Salah satu kelemahan media semacam radio dan televisi
adalah fakta bahwa syari’at ini sangat memperhatikan ialah bahwa informasi yang ditayangkan hanya berlangsung
kebutuhan-kebutuhan, hal-hal darurat, dan keadaan- pada saat siaran. Begitu habis masa siarannya, itu semua
keadaan sulit dalam kehidupan manusia. Syari’at me- lenyap tak berbekas seperti ditelan bumi. Padahal belum
letakkan semua pada tempat masing-masing dan me-
netapkan hukum-hukum khas yang bersangkut-paut
dengan itu. Hukum-hukum seperti itu selaras dengan 23
Widyawati, Karyawan BCA, Kec. Panakukang, Kotamadya Makassar,
Sul-Sel, wawancara oleh penulis di kantor BCA, 1 September 2009
|96 149|
Etika Reformasi Hukum
Berangkat dari pendefinisian istilah kata kunci tujuan umum syari’at, yaitu mempermudah kehidupan
di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa manusia dan menghilangkan kesulitan serta beban
pengertian tema sentral kajian ini adalah suatu telaah, berat kehidupan hal-hal yang terdapat pada kitab-kitab
melalui penelusuran, pengkajian dan penelitian secara terdahulu. Ini disebutkan dalam firman Allah berupa
mendalam dengan menggunakan teori-teori hukum; teori do’a pada penutup surat Al-Baqarah yang menurut sahih
hukum telematika dalam kaitannya dengan internet, Muslim dikabulkan olehnya.Ya Tuhan kami janganlah
teori hukum bisnis atau dagang dalam kaitannya dengan engkau membebani kami dengan beban berat sebagaimana
bisnis e-commerce dan yang utama adalah teori hukum engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Islam yang menjadi dasar pijakan utama(primer) dalam Hal itu juga terdapat pada keterangan Allah tentang
merumuskan hukum dari bisnis e-commerce lewat internet ciri-ciri utusan-Nya yang termaktub dalam kitab-kitab
dalam perspektif hukum Islam, yang tentunya berlandaskan suci ahli kitab.
pada kajian dalil-dalil Alquran dan hadis.
(Ia) menyuruh mereka untuk mengerjakan kebajikan
dan melarang mereka dari mengerjakan kemungkaran
B. MOTIVASI ORANG MELAKUKAN TRANSAKSI menghalalkan bagi mereka hal-hal yang baik dan
BUISNESS E-COMMERCE LEWAT INTERNET mengharamkan bagi mereka hal-hal yang buruk, yang
1. Efficiency (Efisien) melepaskan mereka dari beban berat dan belenggu yang
mengikat mereka.
Banyak orang yang keliru, menilai internet sebagai suatu
media yang mewah dan berlebihan, yang hanya cocok Selain itu, perihal mempermudah kehidupan di-
untuk perusahaan-perusahaan bonafide dalam memberikan nyatakan dalam akhir ayat tentang puasa, Allah meng-
layanan kepada orang-orang kelas atas (highclass). Kalau inginkan kemudahan bagimu dan tidak menginginkan
ditinjau secara lebih mendalam, internet sesungguhnya kesulitan bagimu ayat setelah ayat-ayat tentang wanita-
jauh lebih efisien dan ekonomies dibandingkan dengan wanita yang haram dinikahi, Allah hendak memberikan
media-media lainnya. Untuk menerbitkan sebuah buku keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat
ketebalan sekitar 300 halaman, dalam oplah seribu lemah dan penutup ayat tentang bersuci (thaharah) Allah
eksemplar dengan mutu cetak, misalnya, diperlukan tidak hendak menyulitkan kamu.
anggaran sekitar sepuluh juta rupiah. Sementara dengan
menggunakan media internet, ribuan halaman buku dapat 1. Prinsip beban-berat akan menarik pemudahan
ditampilkan dalam waktu satu tahun penuh hanya dengan
biaya operasional sekitar dua sampai tiga juta rupiah saja. Kaidah dasar yang telah disepakati dan termuat dalam
Biaya ini semakin lama akan semakin menurun (murah) semua kitab qawaid fiqhiyyah ialah al-Masyaqqah tajlib al-taisir”
seiring dengan pertumbuhan jumlah pemakai internet. keadaan sulit/beban Berat akan menarik pemudahan.
Apabila dalam media-media lain oplah, penerbitan me- Berdasarkan kaidah ini banyak sekali kemudahan dan
|148 97|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Bisnis E-Commerce Melalui Internet
keringanan dalam hukum Islam yang dapat ditetapkan Hasbi Asy-Syiddiqy memberikan definisi hukum
bagi mereka yang sakit, sedang bepergian, atau uzur. Islam adalah: koleksi upaya fuqaha dalam menerapkan
Ini dinyatakan dalam hadis Sesungguhnyalah Allah syari’at Islam sesuai dengan kebutuhan masyarakat.20
senang apabila kemudahan-Nya (rukhsah) dikerjakan Pengertian hukum Islam dalam definisi ini mendekati
sebagaimana ia benci apabila larangannya di langgar. kepada makna fiqh.
Perincian tentang rukhsah dan segala bentuk ke- Untuk lebih memberikan kejelasan tentang arti hukum
mudahan yang meliputi thaharah, salat, puasa, haji, dan Islam, perlu dketahui lebih dahulu arti dari kata Hukum.
lain-lain dapat ditelaah pada bab-bab tentang itu.41 Sebenarnya tidak ada arti yang sempurna tentang hukum.
Namun untuk mendekatkan kepada pengertian yang
mudah dipahami, meski masih mengadung kelemahan,
2. Prinsip “keadaan darurat memperbolehkan hal-hal definisi yang diambil oleh Muhammad Muslehuddin dari
yang dilarang”. Oxford English Dictionary perlu diungkapkan. Menurut-
Syari’at menetapkan ketentuan khusus berkenaan dengan nya, hukum adalah the body of rules, wether proceeding
hal-hal yang terlarang bagi manusia, karena terjadinya from formal enactment or from custom, which a particuler
keadaan darurat dan mengancam kelangsungan hidup, satate or community recognize as bidding on its members
berupa kaidah hukum yang sangat dikenal, yaitu al-Dlarurat or subjects. 21 (Sekumpulan aturan, baik yang berasal
tubih al-mahdhurat “Keadaan darurat memperbolehkan hal- dari aturan formal maupun adat, yang diakui oleh
hal yang sebelumnya dilarang”. Kaidah ini dilengkapi masyarakat dan bangsa tertentu sebagai mengikat bagi
dengan kaidah-kaidah pendukungnya, misalnya Ma anggotanya).
ubiha li al-dlqaddaru yuqaddaru biqadriha “Sesuatu yang
Bila hukum dihubungkan dengan Islam, maka Hukum
diperbolehkan karena desakan darurat dibatasi sesuai
Islam berarti: Seperangkat aturan berdasarkan wahyu
dengan kadar kebutuhannya, dan al-Hajah tanzilu manzilah
Allah dan sunnah Rasul tentang tingkah laku manusia
al-dlarurat khyash-shah kanat au ammah Kebutuhan dapat
mukallaf yang diakui dan diyakini berlaku dan mengikat
menempati kedudukan darurat baik yang bersifat umum
untuk semua umat yang beragama Islam.22
maupun khusus.
Allah memperbolehkan memakan yang paling baik
dari rezeki yang dianugerahkan-Nya dan menyuruh dalam segala aspeknya. Dari definisi ini arti hukum Islam lebih dekat dengan
mensyukurinya, kemudian menyebutkan empat jenis pengertian syariah Lihat Joseph Schact, An Intruduction to Islamic Law (Oxford:
University Press, 1964), h. 1
makanan yang dilarang oleh-Nya bangkai, darah, daging 20
Lihat Muhammad Hasbi Ash-Shiddiqy, Falsafah Hukum Islam (Cet. V;
babi, dan yang disembelih untuk selain Allah. Tetapi ia Jakarta: Bulan Bintang, 1993), h. 21
21
Lihat AS Honrby, Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Curent
English (Britain: Oxford University Press, 1986), h. 478
41
Lihat Yusuf Qardhawi, op.cit., h. 64-65; Hamka Haq, Syariat Islam Wacana 22 Lihat Amir Syarifuddin, Pengertian dan Sumber Hukum Islam; dalam
dan penerapannya (Ujung pandang: Yayasan al-Ahkam, 2001), h. 55-57. Falsafah Hukum Islam (Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara dan Depag, 1992), h. 15
|98 147|
Etika Reformasi Hukum Pleksibilitas Penerapan Syariat Islam
para pihak dan keberadaan media ini dalam public mengecualikan keadan darurat atau terpaksa, dengan
network atas sistem berlawanan dengan private netwok syarat orang yang dalam keadaan demikian tidak me-
(sistem tertutup).dan sistem the public network ini harus lampaui batas atau berlebihan.42
mempertimbangkan sistem terbuka. Dari keterangan itu para ahli fikih kemudian sangat
Dalam kamus blak”s law dictonary seventh edition memperhatikan topik pemaksaan dengan ancaman dan
E-commerce didefinisikan: E-Commrce; the practice of menerangkan batasan, syarat dan akibat-akibat buruknya
buying and salling goods and services thourgh online mereka kemudian menyusun satu bab atau kitab khusus
consumer services on the internet. The e, a shortened untuk mengkajinya.
formof electronic,has become a populer prefix for other
terms assosiatid with electronic transaction.17
3. Tidak mampu karena uzur atau lemah
Disini dapat dikatakan bahwa pengertian e-commerce
Keadaan darurat lain yang keluar dari kaidah umum fikih
yang dimaksud adalah pembelian dan penjualan barang
adalah seseorang atau sekelompok muslim tidak berdaya
dan jasa dengan menggunakan jasa konsumen online
sehingga terpaksa menampakkan sikap setia kepada
di internet Model transaksi seperti ini dikenal dengan
orang-orang non muslim. Namun, itu dilakukannya bukan
istilah electronic transaction.
karena tertarik dengan agama mereka atau menghianati
Istilah “perspektif” berasal dari bahasa Inggris, dari agama dan umatnya sendiri, melainkan karena khawatir
kata “perspective”18 yang berarti pemandangan atau cara akan keselamatan diri. Dalam kaitan dengan hal itu.
melukiskan terhadap suatu objek. Jadi, sudut pandang Allah berfirman.
yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah tinjauan
sekelompok muslim terpaksa menunjukkan kesetiaan
menurut hukum Islam terhadap bisnis e-commerce lewat
kepada pihak musuh untuk menjaga keselamatan diri.
internet.
Kata Hukum Islam tidak ditemukan sama sekali
dalam Al-Qurán dan literatur hukum dalam Islam. Yang 4. Keharusan Adanya Jamaah dan Kelangsungannya
ada dalam Al-Qurán adalah kata syari’ah, fiqh, hukum Syari’at sangat memperhatikan kelangsungan hidup
Allah dan seakar dengannya. Kata-kata Hukum Islam pribadi, sehingga memperoleh seseorang melakukan
merupakan terjemahan dari term Islamic Law dari literatur banyak hal yang sebelumnya dilarang, sesuai dengan kadar
barat.19 kebutuhannya. Demikian pula terhadap kelangsungan
hidup umat. Syari’at sangat memperhatikan hal itu
Lihat Bryan A Garner, A Black’s Law Dictionary (Cet. VII; St Paul
17 berikut hal apa pun yang akan membawa keselamatan
Minn: West Group, 1999), h. 530
18
Lihat John M. Echols dan Hassan Sadiliy, loc.cit., h. 426.
19
Dalam penjelasan tentang Hukum Islam dari literatur barat ditemukan 42
Ismail Muhammad Syah, Filsafat Hukum Islam (Cet. II; Jakarta: Bumi
definisi: Keseluruhan kitab Allah yang mengatur kehidupan setiap muslim Aksara, 1992), h. 67-75.
|146 99|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Bisnis E-Commerce Melalui Internet
dan memelihara kelangsungan hidup serta kepemimpinan jaringan komputer dunia yang terdiri dari jutaan unit-
umat. unit kecil, seperti jaringan pendidikan, jaringan bisnis,
Ketika umat sedang melakukan peperangan yang jaringan pemerintahan dan lain-lain, yang secara bersama
diwajibkan misalnya, mereka boleh melakukan tindakan menyediakan layanan informasi seperti e-mail, online
yang dalam keadaan normal dilarang. Contohnya, ketika chating, transfer file dan saling keterhubungan (linked)
mengepung kelompok Yahudi Bani Nadhir, Nabi dan antara satu halaman web dengan sumber halaman web
para sahabatnya memotong dan membakar pohon-pohon yang lainnya.
kurma kelompok itu. Akibatnya, kelompok Yuhudi Istilah E-Commerce yang didefinisikan oleh Julian
tersebut terpaksa menyerah dengan korban dan kerugian Ding adalah sebagai berikut:
sangat sedikit. Kaum yahudi berusaha memanfaatkan “Electronic Commerce or E-Commerce at is also
tindakan Nabi itu dengan menyatakannya sebagai bentuk Known, is a commercial transaction between avendor
perusakan yang telah lama dilarang oleh Nabi sendiri. and purchaser or parties or similar contractual
Beliau memang sering menegur orang yang melakukan relationship for the supply of goods, services or
itu. Maka, turunlah wahyu alqur’an yang menerangkan acquisition of “rights”.this commercial transaction is
alasan-alasan yang memperbolehkan tindakan seperti executed or entered into electronic medium (or digital
itu. medium) where the physical presence of parties is
Para ahli fikih bahkan menyatakan, kalau pasukan not required, and medium exist in a public network
musuh memaki kaum muslimin sebagai tameng, biasa or not system as apposed to private network (closed
terjadi kalau kaum muslimin ditawan, untuk melindungi system). The public networ system must considered
diri mereka dari serangan pasukan muslimin kalau pasukan on open system (e.g the internet or word wide web).
musuh itu dibiarkan lepas akan sangat membahayakan the transaction concluded regardless of national
kelangsungan hidup masyarakat muslim maka pasukan bound aries or local requirement”.16
muslimin diperbolehkan menyerang pasukan musuh Dalam pengertian ini yang dimaksud e-commerce
tersebut. Walaupun tindakan itu mengandung resiko merupakan suatu transaksi komersial yang dilakukan
terbunuhnya orang Islam yang bersama mereka. Sudah antara penjual dan pembeli atau dengan pihak lain dalam
jelas bahwa orang-orang Islam tersebut dilindungi jiwanya hubungan perjanjian yang sama untuk mengirimkan
dan tidak berdosa apa-apa. Namun, keharusan memper- sejumlah barang, pelayanan, atau peralihan hak.transaksi
tahankan kelangsungan hidup umat secara keseluruhan komersial ini terdapat di dalam media elektronik (media
memaksa pasukan muslim mengorbankan pribadi-pribadi digital) yang secara pisik tidak memerlukan pertemuan
muslim yang ditawan itu. Adapun pahala pribadi-pribadi
yang menjadi korban tersebut menjadi tanggungan Allah
semata-mata. 16
Lihat Julian Ding, E-Commerce: Law and Office (Cet. V; Kuala lumpur:
Sweet and Maxwell Asia Press, 1999), h. 25
|100 145|
Etika Reformasi Hukum Pleksibilitas Penerapan Syariat Islam
global berbagai terminologi industri dan klasifikasinya, Karena alasan-alasan tersebut, Imam Ghazali dengan
aspek teknik perencanaan bisnis, aspek kelayakan suatu tegas menolak pendapat yang menyatakan bahwa tindak-
bisnis, aspek sumber daya manusia dan keselamatan serta an itu menumpahkan darah orang-orang yang jelas-
linkungan kerja, aspek permodalan, aspek perencanaan jelas dilindungi. Menurut Ghazali, pendapat itu sangat
dan pengendalian mutu produk terpadu(total quality berbahaya. Karena, membiarkan musuh lepas agar orang-
control/TQL), aspek lingkungan hidup dan bisnis. orang Islam yang ditawan selamat justru akan mengancam
Demikan juga DR. Basu swastha DH, SE, MBA dalam tumpahannya darah umat yang tak terhitung banyaknya.
bukunya pengatar bisnis moderen menyatakan bahwa Kita tahu bahwa syari’at lebih memenangkan kepentingan
indikator bisnis global atau moderen itu adalah harus umum dari pada kepentingan pribadi. Melindungi para
memiliki modal besar, menggunakan teknologi informasi pemeluk Islam secara keseluruhan dari serangan kaum
yang canggih, sistem kerja yang sistematis, fasilitas yang kafir jauh lebih dipentingkan dari pada melindungi jiwa
memadai dan memiliki kualitas sumber daya manusia. seorang muslim saja. Prinsip ini sudah menjadi dokterin
Definisi Internet yang lengkap dari website wikipedia. maksud utama syari’at.
org adalah: Contoh lain, apabila keadaan darurat perang memaksa
The internet is a worldwide, publicly accessible series pemerintah mewajibkan warga negara yang mampu
of interconnected computer networks that transmit untuk membayar pajak-pajak tertentu untuk membiayai
data by packet switshing using the standar internet jihad termasuk melengkapi peralatan pasukan perang.
Protocol (IP). It is a network of network that consist Syari’at mendukung gagasan ini, bahkan mewajibkan,
of millions of smaller domestic, academic, business, sebagaimana ditegaskan oleh para fikih, walaupun dalam
and government networks, which together carry keadaan normal tidak ada kewajiban yang bersifat material
various information and services, such as electronic selain zakat. Mengenai hal ini.Al-Ghazali mengemukakan
mail, online chat, file transfer, and the interlinked argumentasi.
web pages and other resources of the World Wide Kita tahu bahwa apabila ada dua kemungkinan buruk
Web (WWW).15 atau ancaman yang mengharuskan kita memilih salah
Internet adalah rangakaian hubungan jaringan satu, maka syari’at menghindari kemungkinan yang
komputer yang dapat diakses secara umum diseluruh kerugiannya lebih besar. Yang dibayarkan oleh setiap
dunia, yang mengirimkan data dalam bentuk paket data pribadi (yang diwajibkan membayar pajak tambahan)
berdasarkan standar Internet Protocol (IP). Lebih dalam sangat kecil nilainya dibandingkan dengan bahaya yang
lagi, Internet adalah kumpulan jaringan dari jaringan- mengancam keselamatan jiwa dan harta mereka kalau
sampai wilayah Islam tidak memiliki pasukan yang
mampu melindungi pemerintahannya dari ancaman-
ancaman kejahatan.
15
Lihat Yuherfizar, 10 Jam Menguasai Internet: Teknologi dan Aplikasinya
(Cet. I; Jakarta: PT. Gramedia, 2008), h. 2.
|144 101|
Etika Reformasi Hukum
Contoh lainnya adalah kewajiban melepaskan kaum jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat (business
muslimin yang tertawan dan membebaskan mereka dari is then simply a system that produces goods and service
kehinaan sebagai tawanan kaum kafir, sekalipun tugas to statisfy the needs of our society). Dengan mengambil
ini akan membutuhkan biaya sangat besar. Mengenai hal depinisi sistem tersebut, diharapkan suatu hubungan
ini Imam Malik berpendapat. Menjadi kewajiban bagi yang saling mengisi antara bisnis dan pilihan kebutuhan
segenap kaum muslimin untuk membebaskan saudara- dalam suatu masyarakat. Setiap tindakan yang diambil
saudara mereka yang menjadi tawanan musuh, sekalipun dalam bisnis berakibat pada suatu sitem sosial yang lebih
tugas ini menghabiskan dana yang banyak sekali” besar, sistem bisnis berhubungan dengan sistem politik,
Nilai kehormatan kaum muslimin yang ditawan sistem ekonomi dan sistem hukum.12
adalah nilai kehormatan umat Islam keseluruhan. Dan Modern adalah kata sifat yang berasal dari kata
kehormatan umat keseluruhan berada diatas kehormatan bahasa inggris modern is pertaining to recent or present time
harta benda pribadi setiap muslim. 43 and thougth 13 secara leksikal moderen berarti: terbaru,
Sebagian orentalis, juga para sejawat mereka, mengkaji mutakhir atau sikap dan cara berpikir serta cara bertindak
Islam dengan dasar pemikiran dan nilai Barat serta sesuai dengan tuntutan zaman14 dalam kaitannya dengan
dengan kecenderungan terentu. Mereka menganggap definisi tersebut dengan kata moderen adalah terkait
syari’at Islam itu mandek dan ekslusif. Oleh karena itu, dengan bisnis electronic commerce lewat internet yang
kata mereka, syariat ini tidak dapat mengikuti dinamika di era sekarang adalah bisnis yang aktual, terkini dan
kehidupan dan menyelesaikan berbagai persoalan yang mutakhir. Meskipun indikator bisnis modern tersebut
menyertai perjalanan waktu. Sebab, dasar syari’at Islam penulis tidak menemukan referensi yang mengkaji se-
adalah wahyu dan sumber utamanya adalah teks-teks cara khusus, tetapi dapat ditemukan dan dipahami
keagamaan. Terhadap sumber-sumber itu, seorang muslim dari beberapa buku yang menjelaskan tentang berbagai
harus bersikap mendengar dan patuh, bukan mengikuti bisnis dalam era global dan informasi, diantaranya Buku
tuntutan keimanan dan keislaman. Drs. Suryadi Prawirosentono, MBA. Pengantar Bisnis
Modern, terbitan Jakarta tahun 2002, Buku ini mencoba
Bahwa syariat Islam berdasarkan dan bersumberkan menyungguhkan berbagai aspek yang terdapat dalam
ketuhanan dan keagamaan, itu benar, Tetapi, bahwa hal suatu bisnis modern antara lain: etika bisnis dan etika
itu menyebabkan syariat Islam mandek dan ekslusif, itu
tidak benar. Kesimpulan para orentalis itu merupakan
kekeliruan besar. Kesimpulan itu mereka buat atas 12
Lihat Amirullah dan Imam Hardjanto, Pengantar Bisnis (Cet I; Yogyakarta:
dasar prasangka buruk, ketidak tahuan, atau sentimen Graha Ilmu, 2005), h. 2
tertentu. 13
Lihat Ralph Taylor, A.M, Webster’s World University Dictionary, loc. cit,
h. 626; Lihat juga Peter Salim, The Contemporary English-Indonesia Dictionary,
loc. cit, h. 871
14
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia
43
Lihat Yusuf Qardhawi, op.cit., h. 91-105. (Cet. II; Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h. 662
|102 143|
Etika Reformasi Hukum Pleksibilitas Penerapan Syariat Islam
kan kegiatan-kegiatan bisnis modern tersebut secara Tidaklah mungkin Tuhan yang Mahatahu dan maha
konvensional.8 Di sisi lain, untuk melindungi masyarakat bijaksana menurunkan—melalui wahyu kepada Rasul-
Indonesia yang mayoritas beragama Islam, perlu dikaji Nya yang terakhir—suatu syariat yang meliputi segenap
kejelasan bisnis e-commerce lewat internet dalam perpektif ruang dan waktu yang akan menyempitkan kehidupan
hukum Islam. Oleh karena itu, dalam tulisan selanjutnya manusia. Atau menurunkan suatu syaraiat yang tidak
akan ditinjau transaksi bisnis e-commerce lewat internet dapat memecahkan masalah-masalah baru yang muncul
dalam perspektif hukum Islam yang dikategorikan sebagai dalam kehidupan sehari-hari. Tidak mungkin, sebab Tuhan
salah satu bisnis modern. sendiri menyatakan bahwa syariat yang diturunkannya
itu sempurna, membawa misi rahmat dan kemudahan,
serta menghilangkan kesulitan dan kesempitan.
A. PENGERTIAN BISNIS E-COMMERCE
Untuk membatasi ruang lingkup pembahasan dan meng-
hindari terjadinya kesalahan persepsi mengenai tema
sentral penelitian ini, maka perlu adanya pembahas-
an lima istilah kunci yang perlu dijelaskakan: bisnis
modern, perspektif, hukum Islam, electronic commerce
dan internet
Bisnis berasal dari bahasa inggris, dari kata business9
yang berarti perusahaan, urusan dan usaha. Dalam
Webster’s world university dictionary, bisnis diartikan:
“business; trade profession; something to be transacted; an
enterprise in trade; amount of trade.10 Bisnis dalam arti
leksikal adalah usaha perdagangan, selling china is my
busines.11 Huat dan T Chwee, et. al mendepinisikan bisnis
adalah suatu sistem yang memproduksi barang dan
8
Lihat Gemala Dewi, Hukum Perikatan Islam di Indonesia(Cet. I; Jakarta:
Prenada Media, 2005), h. 187
9
Lihat John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia
dengan judul asli; An English-Indonesia Dictionary (Cet XVIII; Jakarta: PT
Gramedia, 1989), h.90
10
Lihat Ralph Taylor, A.M, Webster’s World University Dictionary ( t. ct;
Wasinton Dc: US Press, 1965), h. 150
11
Lihat Peter Salim, The Contemporary English-Indonesia Dictionary (Cet.
II; Jakarta: Modern English Press, 1986), h. 265.
|142 103|
Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Bisnis E-Commerce Melalui Internet
7
Lihat Ward Hanson, Pemasaran Internet; Princples osf Internet
Marketing(Cet. I; Jakarta: Salemba Empat, 2000), h. 4.
141|
Etika Reformasi Hukum
mengembalikan modal dan bunga, sementara masyarakat game, antivirus dan lain-lain.4
kecil dikesampingkan dan dibebani persyaratan yang begitu Internet, merupakan singkatan dari interconnected
ketat dan jaminan. Implementasi penggunaan riba dan network atau jaringan-jaringan saling terkoneksi dari
bunga berdampak buruk bagi perekonomian: Keadilan dan sistem-sistem komputer yang dapat saling diakses. Internet
distribusi pendapatan dan kekayaan. Prinsip riba (bunga), juga sering disebut dengan Net. Internet diluncurkan
yang memberikan hasil tetap pada satu pihak (pemodal) pertama kali pada tahun 1969 sebagai proyek gabungan
dan hasil tak tetap pada pihak lawan (pengusaha) jelaslah antara Defense Advenced Research Project Agency (DARPA),
tidak adil dan mematikan motivasi pengusaha. Disribusi yang merupakan agen pemerintah untuk membangun
pendapatan dalam sistem riba tidak didasarkan atas besar keperluan pertahanan militer, pada empat universitas
kecilnya kontribusi yang disumbangkan ataupun berbagai di Amerika Serikat.
resiko, melainkan didasarkan atas pergeseran resiko dari
pihak yang kuat kepada pihak yang lemah. Perkembangan teknologi yang semakin cepat, maka
cara-cara orang untuk mencari uang juga berkembang
Bisnis selalu memainkan peranan penting dalam dengan cepat, salah satunya melalui internet, di mana
kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat sepanjang memungkinkan orang untuk bisa berbisnis menggunakan
abad. Hal ini juga berlaku pada dunia kerja sekarang teknologi ini. Dibandingkan dengan cara-cara konvensional
ini,1 orang Islam tidak terkecualikan dari aturan ini, lainnya ternyata internet menawarkan keuntungan yang
meyakini perlu dan pentingnya bisnis. Agama Islam luar biasa jika dibandingkan dengan model bisnis secara
mendorong orang-orang muslim untuk bekerja, berusaha ofline.
dan berbisnis. Nabi Muhammad saw sendiri adalah
Pada akhir tahun 1990-an, e-commerce mulai mengguna-
seorang pengusaha penuh untuk jangka waktu yang
kan teknologi internet, terutama menggunakan teknologi
lama. Namun orang Muslim kontemporer mendapati
web. E-commerce lewat internet juga mempunyai keuntungan
dirinya berhadapan dengan dilema berat. Walau mereka
yang sama dengan yang dimiliki oleh EDI. Keuntungan
terlibat aktif, mereka tidak yakin apakah bisnis yang
yang lain lewat internet adalah pengurangan biaya yang
mereka jalankan sahih atau tidak. Bukan hanya bisnis
lebih besar dibandingkan dengan pengurangan biaya
yang membingungkan mereka, tetapi lebih pada bentuk-
akibat penggunaan EDI, karena biaya akses internet lebih
bentuk baru, kelembagaan, metode-metode dan teknik-
murah dibandingkan dengan biaya komunikasi dengan
teknik bisnis modern.2
EDI. Tambahan keuntungan lainnya adalah penggunaan
internet dapat menjangkau lebih jauh sampai ke pelanggan
Lihat Robert T. Kiyosaki barsama Sharon L. Lechter C.P.A, Rich Dad’s
1
akhir. Lebih lanjut, Martin et al mengutarakan tambahan
Guide To Investing; What The Rich Invest In, That The Poor and Middle Class Do
Not; diterjemahkan oleh Bern Hidayat denga judul; Model Investasi Orang
kaya yang tidak dilakukan orang miskin dan kelas menengah (Cet. VI, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2003), h. 154. 4
Lihat Ajib Suprianto, Pengantar Teknologi Informasi (Cet. II; Jakarata:
2
Lihat H. Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Salemba Infotek, 2007), h. 336
|106 139|
Etika Reformasi Hukum
berorentasi kepada keadilan dan keseimbangan ini diulang- Apakah persoalan itu nyata atau sekedar ilusi akibat
ulang setiap hari lima kali dari atas menara masjid. Orang kurangnya pengetahuan, masih perlu diselidiki dengan
Muslim telah menyambut panggilan tersebut sebagai mendalam. Situasi sekarang ini memerlukan teori etika
simbol kebangkitan di dalam dunia Islam. Kebangkitan bisnis Islami yang dirumuskan dengan jelas. Idealnya
ini juga dicerminkan dalam lapangan intelektual. Terdapat “teori” semacam itu harus mampu berfungsi sebagai
sejumlah literatur yang terus bertambah tentang Islam. batu ujian untuk menegaskan validitas setiap praktik
Mengingat reformasi ekonomi, dan reorganisasi merupakan bisnis.3
issu penting dari kebangkitan Islam.3 Di dalam Al-Qur’an ada sejumlah keterangan yang
Dalam kaitannya dengan kebahagian manusia, ke- menyinggung sejumlah perintah dan larangan baik yang
majuan teknologi telah mengantarkan manusia dalam bersifat eksplisit maupun implisit berkenaan dengan
memenuhi kebutuhan hidupnya, melakukan hubungan transaksi bisnis. Juga dikemukakan lewat pernyataan-
bisnis lewat dunia maya, yang biasa disebut internet. Jika pernyataan tegas tentang pentingnya penyebaran kekayaan
saat ini pandai menggunakan internet merupakan suatu dalam masyarakat. Perintah ini sebagaimana perintah-
kelebihan, tetapi beberapa tahun yang akan datang tidak perintah lainnya, harus dipertimbangkan guna menyusun
lagi demikian, internet akan menjadi kebutuhan bagi setiap sebuah “teori” etika bisnis yang didasarkan kepada sintesis
orang. Karena internet memiliki banyak manfaat, antara yang memadai terhadap semua perintah seperti itu.4
lain: untuk mempromosikan usaha, mempromosikan diri- Terkait dengan hal di atas, Islam sangat mementingkan
sendiri, kontak jodoh, perdagangan(e-commerce), mengirim semua jenis kerja produktif. Al-Qur’an tidak saja telah
surat kepada orang lain ke berbagai belahan bumi mengangkat al-mal (kerja produktif) ke tingkat ibadah,
dengan e-mail, berkomunikasi teks atau berkomunikasi tetapi juga selalu berulang-ulang menyebutnya, dalam
suara dengan orang lain dari berbagai negara(chatting). jumlah lebih dari 50 ayat, bersama dengan iman. Hubungan
Melakukan transaksi perbankan( Banking). Selain itu antara iman dengan amal diibaratkan seperti hubungan
internet adalah suatu sumber informasi dan alat hiburan. akar dengan pohon. Yang satu tidak bisa ada tanpa
Anda bisa melihat preview film terbaru, melihat data-data yang lainnya. Di dalam Al-Qur’an terdapat keterangan
artis, main game, mencari lowongan kerja dan lain-lain. agar supaya segera melanjutkan kembali pekerjaannya
Mengambil (men-download) musik-musik MP3, Softwere, setelah menunaikan shalat jumat berjamaah. Sebagai
3
Reformasi adalah upaya manusia untuk berusaha menciptakan se-
(Cet.I; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 8-9.
suatu yang baru, yang baik(saleh) dan membawa kebaikan (maslahat) untuk
manusia; ia juga merupakan upaya perbaikan terhadap penyimpangan
3
Lihat Karnaen Perwataatmadja dan Muhammad Syafi’i Antonio, Apa
dan penyelewengan dari nilai-nilai ajaran agama termasuk dalam bidang dan Bagaimana Bank Islam (Cet. III, Yogyakarta: PT. Amanah Bunda Sejahtera
ekonomi karena perubahan kondisi dan Zaman yang didasarkan pada nilai- Solo, 1997), h.2-5.
nilai ijtihadiyah; Lihat M. Umer Chapra, Sistem Moneter Islam; diterjemahkan 4
Lihat Rafik Issa Beekum, Etika Bisnis Islami, diterjemahkan oleh Muhammad,
oleh Ikhwan Abidin Basri dengan judul Asli: Towards a Just Monetary System dengan judul asli; Islamic Business Ethics (Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
(Cet. I; Jakarta: Gema Insani Press, 2000), h.xv 2004), h. 87.
|138 107|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Bisnis E-Commerce Melalui Internet
khalifah Tuhan, tugas manusia adalah bekerja keras Dalam ajaran Islam, jual-beli diperbolehkan. E-commerce
membangun dunia ini dan untuk menggali sumber- tidak bertentangan dengan perdagangan menurut Hukum
sumber alamnya dengan cara yang paling baik. Oleh Perikatan Islam karena perikatan dalam e-commerce juga
karena itu, Al-Qur’an sangat menentang kemalasan dan memenuhi unsur-unsur atau rukun perikatan menurut
membuang-buang waktu baik karena memang bermalas- uHuHHukum Perikatan islam. Sama halnya seperti pada
malasan atau dengan melibatkan diri pada kegiatan yang perikatan jual-beli secara konvensional, apabila seluruh
tidak produktif.5 syarat-syarat pada setiap rukun tersebut terpenuhi, maka
Al-Qur’an mendorong manusia untuk memperoleh perikatan jual-beli (e-commerce) dinyatakan sah dan tidak
keahlian dan teknologi dengan menyebutnya fadhal bertentangan dengan hukum islam.
(keutamaan) dari Allah, dan sangat memuji orang- Islam adalah pandangan hidup yang seimbang dan
orang yang bekerja keras untuk mencari nafkah.6 Etika terpadu,1 didesain untuk mengantarkan kebahagiaan
Islam sangat jelas menganjurkan untuk menghindari manusia (falah)2 lewat penegakan keharmonisan antara
mengemis, menjadi parasit yang hidup atas kerja keras kebutuhan-kebutuhan moral dan materil manusia, dan
orang lain. Pentingnya kegiatan bisnis juga dapat dilihat aktualisasi keadilan sosio ekonomi dan persaudaraan
dari banyaknya penggunaan terminologi bisnis dalam dalam masyarakat. Seruan untuk kesejahteraan yang
Al-Qur’an. Al-Qurán bukan saja penuh dengan berbagai
nasihat untuk pekerjaan berdagang, tetapi juga mendorong
1
Selama ini Islam banyak dipahami dari segi teologis dan normatif, Jika
para pedagang untuk melakukan perjalanan jauh dan seseorang kurang beruntung misalnya, maka secara teologis hal itu terjadi
menjalankan bisnis dengan penduduk negeri lain. karena takdir Tuhan, atau karena yang bersangkutan menganut paham
teologis fatalis (jabariyah). Secara teologis jawaban tersebut boleh jadi benar,
Al-Qur’an juga menyeru untuk menyebarkan kekayaan tetapi hendaknya juga dilihat sebab-sebab dari sudut sosiologis, historis,
yang wajar dan adil dalam masyarakat. Di samping kultur, dan sebagainya; diketahui juga bahwa Islam sebagai agama yang
memiliki banyak dimensi, yaitu mulai dari dimensi keimanan, akal pikir-
anjuran moralnya untuk berinfak, qard hasan (pinjaman an, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan hidup,
tanpa bunga bagi yang membutuhkan) dan kecamannya sejarah, dan hingga kepada kehidupan rumah tangga.Lihat H. Abuddin Nata,
terhadap menumpuk-numpuk dan menimbun kekayaan, Metodologi Studi Islam (Cet. II; Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007), h. 5; Lihat
juga Riaz Hasan, Keragaman Iman: Studi Konfaratif Masyarakat Manusia (Cet. I;
lewat aturan hukumnya, Al-Qur’an telah memberikan Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2006), h. 5
sinyal kepada beberapa lembaga untuk mendistribusikan 2
Falah berasal dari bahasa Arab dari kata kerja aflaha-yuflihu yang ber-
kekayaan; seperti zakat, hukum waris, dan nafkah, yang arti kesuksesan, kemuliaan atau kemenangan. Dalam pengertian literal,
falah adalah kemuliaan dan kemenangan dalam hidup Istilah falah menurut
Islam diambil dari kata-kata Al-Qur’an yang sering dimaknai sebagai keber-
untungan jangka panjang, dunia dan akhirat. Untuk kehidupan dunia,
falah mencakup tiga pengertian, yaitu kelangsungan hidup, kebebasan
5
Lihat M. Abdul Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, diterjemahkan berkeinginan, serta kekuatan dan kehormatan. Sedangkan untuk kehidup-
oleh M. Nastagin, denga judul asli “Islamic Economics, Theory and Practice” an akhirat, falah mencakup pengertian kelangsungan hidup yang abadi,
(Cet. I, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 1997), H. 19. kesejahteraan, kemuliaan yang abadi, dan pengetahuan abadi; bebas dari
6
Lihat Sofyan Syafri Harahap, Akutansi Islam ( Cet. I; Jakarta: Bumi segala kebodohan.Lihat Pusat Pengkajian dan Pengembangan, Ekonomi
Aksara, 1997), h. 77. Islam, Ekonomi Islam (Cet. I; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 20080, h. 2.
|108 137|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Sistem Bunga Dalam Bisnis Modern
dengan perubahan zaman, tempat, situasi, niat dan adat harus disediakan untuk kerabat terdekat. Di dalam
istiadat. Pada Era moderen sekarang ini, transaksi jual- Al-Qur’an ditegasakan pula agar menghindarkan diri
beli sudah mengalami loncatan yang sangat dahsat dan dari kemiskinan (fakr) dan menjamin keamanan sosial
cepat dalam bidang teknologi unformasi, sehingga bentuk setiap anggota masyarakat, sistem distributif yang di-
transaksinya tidak perlu tatap muka, semuanya serba rekomendasikan Al-Qur’an adalah membuang unsur-
melalui internet atau dunia maya. Elektronic Commerce unsur eksploitatif dari bidang bisnis. Hal itu tidak hanya
(EC) merupakan konsep baru yang bisa digambarkan membantu menjaga aktivitas bisnis agar tetap pada
sebagai proses jual beli barang atau jasa pada Word jalan yang adil dan etis, tetapi juga pertumbuhan dan
Wide Web Internet atau proses jual-beli atau pertukaran peningkatannya.7
produk atau jasa dan informasi melalui jaringan informasi Dewasa ini perbincangan mengenai riba dan bunga di
internet. Perkembangan e-commerce membawa banyak dalam negeri Islam mencuat kembali. Akibatnya upaya-
perubahan terhadap sektor aktifitas bisnis yang selama upaya melakukan usaha yang bertujuan menghindari
ini dijalankan di dunia nyata. Perubahan tersebut ditandai persoalan riba dan bunga mulai dilaksanakan. Istilah
adanya sejumlah upaya dari sektor aktivitas bisnis yang dan persepsi mengenai riba begitu hidupnya di dunia
semula berbasis di dunia nyata(real), kemudian me- Islam. Oleh karenanya, terkesan seolah-seolah doktrin
ngembangkannya ke dunia maya(virtual). Pengguna- riba dan bunga dalah khas Islam. Orang sering lupa
an internet dalam electronic commerce ini memberikan bahwa hukum larangan riba, sebagaimana dikatakan
dampak yang sangat positif yakni dalam kecepatan oleh seorang Muslim Amerika, Cyril Glasse, dalam buku
dan kemudahan serta kecanggihan dalam melakukan ensiklopedimya, tidak diberlakukan di negeri Islam
interaksi global tanpa batasan tempat dan waktu yang modern manapun. Sementara itu, kebanyakan orang
kini menjadi hal yang biasa. Transaksi bisnis yang lebih tidak mengetahui bahawa di dunia Krestenpun, selama
praktis tanpa perlu kertas dan pena, perjanjian face to satu melenium, riba dan bunga adalah barang terlarang
face (bertemu secara langsung) pelaku bisnis kini tidak dalam pandangan teolog, cendekiawan maupun menurut
diperlukan lagi, sehingga dapat dikatakan perdagangan undang-undang yang ada.8
elektronik atau e-commerce ini menjadi pengerak ekonomi
baru dalam bidang teknologi khususnya di Indonesia. Di sisi lain, diperhadapkan pada suatu kenyataan
Kedua konsep tersebut di atas bila dihubungkan, akan bahwa praktek riba dan bunga yang merambah ke berbagai
melahirkan konsep baru tentang elektronic commerce negara sulit diberantas,9 sehingga beberapa penguasa
atau paling tidak melahirkan elektronik commerce yang
islami berdasarkan bingkai hukum Islam. Perdagangan 7
Lihat M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an; Tafsir Mudu’I atas Pelbagai
Persoalan umat (Cet. I; Bandung: Mizan, 1996), h. 408.
yang dilakukan melalui internet (e-commerce), pada dasar- 8
Lihat Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam dan lembaga-
nya tidak berbeda dengan perdagangan (jual-beli) pada Lembaga terkait (Cet. IV; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 55
umumnya yang dilakukan menurut Hukum Perdata. 9
Lihat Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum Perbankan dan Perasuransian
Syariah di Indonesia (Cet. I; Jakarta: Fajar Interpratama offset, 2004), h. 33-34.
|136 109|
Etika Reformasi Hukum
7. Alokasi sumber daya ekonomi tidak efisien. Prinsip 1. tumbuh; 2. bertambah,13 seperti firman Allah dalam
dan sistem bunga membawa kecenderungan alokasi Q.S al-Haj (22): 5
dana tidak didasarkan atas prospek propitabilitas
usaha melainkan lebih pada dasar kemampuan pe-
ngembalian pinjaman (kolektibilitas) dan nilai jaminan
(kolateral) Demikian pula judi, tidak akan mentransfer
sumber daya (dana) kepada pihak-pihak yang efisien
namun lebih pada sifat untung-untungan. Dengan Terjemahnya:
demikian bisa dibayangkan apa yang akan terjadi
“Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah
jika sumberdaya ekonomi dikuasai oleh masyarakat
Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah
yang tidak produktif, maka pertumbuhan ekonomi
dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang
pun akan lebih lambat dengan diikuti distribusi yang
indah.”
tidak merata.
8. Terhambatnya Investasi. Sebenarnya riba atau bunga Kata artinya: harta itu bertambah; kata juga
merupakan biaya sosial investasi. Semakin tinggi berarti; tinggi dan naik; kata artinya; luka itu
tingkat bunga yang berlaku, maka semakin besar membengkak; kata artinya: air yang diturunkan
pula biaya yang ditanggung dalam investasi. Para kepadanya, lalu membengkak; kata juga berarti: ber-
investor hanya akan mampu melakukan investasi kembang; kata berarti juga; Atsma, ia menderita atsma.
jika tingkat keuntungan yang diharapkan mampu Dalam Mu’jam Maqayis al-Lugah kata adalah bentuk
menutup tingkat bunga pasar. Dengan demikian, fi’il mu’tal dan mahmuz yang mempunyai arti yang
bunga berperang seperti tembok penghalang investasi sama yaitu berarti: 1. Penambahan; 2. Pertumbuhan;
dilakukan, dan pada sisi yang alin berdampak pula 3. Ketinggian atau pendakian. Contoh dalam kalimat;
pada tingginya inflasi. artinya: sesuatu itu bertambah; artinya:
bukit itu tinggi; dan kata berarti juga: mengalami atau
menderita asma.14
Ada juga beberapa derivasi dari kata seperti; kata
berarti: 1. bertambah; 2. mengambil lebih banyak
13
Lihat Ibrahim Anis, et al, al-Mu’jam al-Wasit, Juz. I (Cet. II, Qairo: tp,
1972), h. 326.
14
Lihat Ibrahim Anis, et al, Ibid., h. 326. Lihat juga Abu Husain Ahmad
bin Faris bin Zakariyah, Mu’jam Maqayis al-Lughah (Cet. I, Beirut: Dār Ihya
al-Turats al-Arabīy, 2001), h. 419.
|134 111|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Sistem Bunga Dalam Bisnis Modern
dari yang ia beri. 3. berdiri di atas bukit; 4. tanah itu bank konvensional pemerintah dan swasta, sebahagian
banyak rumputnya. Kata artinya: menumbuhkan; ia besar atau lebih banyak mendatangkan kemudaratan
menumbuhkan kekuatan fisik, akal, dan akhlak; kata dari pada mamfaatnya, yang diuntungkan hanya
artinya: sesuatu yang naik di tanah, maksudnya sebahagian kecil masyarakat yang punya dasar ekonomi
tanah tersebut mengalami penambahan yang hebat; yang baik dan mapan. Adapun masyarakat golongan
kata artinya: tambahan, kelebihan; kata menurut menengah ke bawah sangat dirugikan oleh pihak bank,
syara: artinya: penambahan yang bebas dari ganti atau oleh karena bank hanya memberikan pinjaman bagi
konpensasi yang diisyaratkan kepada salah satu dari orang yang layak diberi atau mampu mengembalikan
dua orang yang melakukan perjajian.15 modal dan bunga sementara masyarakat kecil di-
Dari pengertian dan analisis kosa kata tentang kesampingkan dan dibebani persyaratan yang begitu
maka dapat dipahami bahwa untuk memahami riba, maka ketat dan jaminan.
ada beberapa unsur yang ada dalam riba tersebut: 5. Implemenasi penggunaan riba berdampak buruk bagi
1. Terjadi penambahan atau kelebihan; perekonomian: Keadilan dan distribusi pendapatan
dan kekayaan. Prinsip riba (bunga), yang memberikan
2. Terjadi pertumbuhan atau berkembang; hasil tetap pada satu pihak (pemodal) dan hasil tak
3. Terjadi pembayaran yang tinggi; tetap pada pihak lawan (pengusaha) jelaslah tidak
4. Adanya penderitaan atau kezhaliman yang dialami oleh adil dan mematikan motivasi pengusaha. Disribusi
salah satu dari dua orang yang bertransaksi, seperti pendapatan dalam sistem riba tidak didasarkan
apa yang dialami oleh orang yang sakit asma. atas besar kecilnya kontribusi yang disumbangkan
ataupun berbagai resiko, melainkan didasarkan atas
5. Terjadi pembengkakan;
pergeseran resiko dari pihak yang kuat kepada pihak
6. Mengambil lebih banyak dari yang ia berikan. yang lemah.
Untuk melihat apakah Cara operasionalisasi bank 6. Potensi eksploitasi terhadap pihak yang lemah dan
konvensional dalam sistem pembungaan sama dengan keuntungan lebih berpihak pada orang-orang kaya.
riba atau tidak ! sebagai salah satu sistem bisnis modern Sistem riba memiliki kecenderungan terjadinya
saat sekarang ini. dapat dipahami sebagai berikut: akumulasi modal pada pihak bermodal tinggi.
1. Bunga adalah tambahan terhadap uang yang di Meskipun jumlah penabung kecil pada sistem
simpang pada lembaga keuangan atau uang yang perbankan konvensional jauh lebih besar dari pada
dipinjamkan. jumlah depositor besar, namun nilai total tabungan
sangat kecil dibandingkan dengan nilai total deposito
yang dihimpun sektor perbankan, dan hal ini berarti
para deposan besarlah yang menikmati keuntungan
15
Lihat Ibrahim Anis, et al, op. cit., h. 326. Lihat juga Abu Husain Ahmad
bin Faris bin Zakariyah, op. cit., h. 419. dari sistem riba.
|112 133|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Sistem Bunga Dalam Bisnis Modern
riba dan bunga seperti yang demikian. 2. Besarnya bunga yang harus dibayar ditetapkan di
2. Dalam kasus-kasus tertentu yang dialami oleh ma- muka tanpa memperdulikan apakah lembaga ke-
syarakat, yang tidak dapat melepaskan diri dari uangan penerima simpanan atau peminjam berhasil
transaksi perbankkan, dalam kaitannya dengan dalam usahanya atau tidak.
segala aktifitasnya, maka kasus seperti tersebut 3. Besarnya bunga yang harus dibayar dicantumkan
perlu mendapatkan kajian yang lebih intens dalam dalam angka presentase atau angka per seratus dalam
menetapkan rumusan hukumnya karena ini terkait setahun yang artinya apabila hutang tidak dibayar
dengan kemaslahatan umat dan melahirkan sebuah atau disimpan tidak diambil dalam beberapa tahun
konsekwensi hukum. Meskipun bank-bank pemerintah bisa terjadi hutang itu atau simpanan itu menjadi
telah menetapkan suku bunga yang dapat ditolirir berlipat ganda.
dan menjadi sebuah kesepakatan dalam perbankkan Dari ketiga hal tersebut di atas tampak jelas bahwa
nasional untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional, praktik membungakan uang adalah upaya untuk mem-
dengan pemberlakuan suku bunga tersebut, maka peroleh tambahan uang atas uang semula dengan cara: 1).
adapun bunga yang diperlakukan kepada semua Pembayaran tambahan uang itu prakarsanya tidak datang
nasabah di tanah air ini dan sifat bunga tersebut dari yang meminjam; 2). Dengan jumlah tambahan yang
tidak memberatkan para nasabah dan tidak ada besarnya ditetapkan di muka; 3). Peminjam sebenarnya
unsur kezaliman di dalamnya, maka bunga yang tidak mengetahui dengan pasti apakah usahanya akan
demikian menurut sebahagian para ulama adalah berhasil atau tidak dan apakah ia akan sanggup membayar
subhat, dibolehkan, dengan alasan belum ada solusi tambahan dari pinjamannya itu; 4). Pembayaran tambahan
atau alternatif bagi para nasabah untuk menhindarkan uang itu dihitung dengan prosentase sehingga tidak
diri dari praktek bunga dan riba tersebut, selama tertutup kemungkinan suatu saat jumlah seluruh kewajiban
bunga itu menguntungkan dan tidak mengandung yang harus dibayar menjadi berlipat ganda.
kezaliman di dalamnya tetapi saling menguntungkan.
Dari uraian di atas, lahirlah konsep pembungaan
Contoh: seorang pengusaha pinjam uang dari bank,
uang yang disebut sebagai rentenir. Berbicara tentang
lalu usahanya maju, berkembang dan menguntungkan,
persoalan rentenir, mengingatkan pada tulisan ekonom
baik pengelola dan dari pihak pemodal (bank) saling
Indonesia Mohammad Hatta, dalam suatu tulisannya
diuntungkan, maka kasus seperti ini adalah subhat.
sebelum perang kemerdekaan yang berjudul “Islam dan
3. Dari segi pengertian bahasa, bunga dan riba mem- rente” (beberapa pasal ekonomi: jalan ke ekonomi dan
punyai arti yang sama; tambahan, berkembang, dan bank, 1958), telah memperlihatkan pandangannya yang
meningkat. sangat tajam mengenai makna riba itu. Dia dengan jelas
4. Menelusuri dasar hukum, baik dari ayat-ayat al-Qur’an membedakan antara riba dan rente. Dia menjelaskan riba
maupun hadis, sistem bunga yang dikembangkan oleh dilarang, karena dalam perbuatan itu telah menyebabkan
kesengsaraan orang yang lagi mengalami kesulitan.
|132 113|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Sistem Bunga Dalam Bisnis Modern
Riba adalah tambahan atas hutang yang dipakai untuk Kesimpulan yang dapat diambil dari poin-poin di
konsumsi. Sedangkan rente atau bunga, adalah balas jasa atas: menunjukan kezaliman, kebatilan, garar, tidak
atas pinjaman yang telah digunakan untuk kepentingan ada unsur menolongnya, tidak ada rasa pertimbangan
produksi.16 kemanusiaan (baik pihak bank maupun masyarakat) yang
Dari dua aspek pengertian di atas, baik bunga maupun melakukan pembungaan uang maupun yang menjalankan
riba dapat dipahami bahwa keduanya mengandung riba, mereka tidak mau tahu keadaan peminjam meskipun
“tambahan” , namun apakah bunga bank itu secara itu terzalimi. Jadi ada kesamaan praktek bunga bank
keseluruhannya mengandung kezaliman atau tidak, atau dan riba yang diharamkan dalam al-Qur’an dan hadits.
adakah karekteristik riba di dalamnya, akan menjadi Kesamaan itu sulit dibantah, apalagi secara nyata aplikasi
pembahasan dalam tulisan ini. sistem bunga pada perbankan lebih banyak dirasakan
mudaratnya dari mamfaatya.
Dari uraian tersebut di atas dapat dipahami bahwa
B. PANDANGAN BEBERAPA AGAMA TENTANG dengan adanya kesamaan karakteristik yang dimiliki
KONSEP BUNGA BANK sistem bunga yang dikembangkan oleh bank konvensional
Riba dan bunga bukan hanya merupakan persoalan dengan riba, maka illat hukum bunga bank sama denga
masyarakat Islam, tetapi berbagai kalangan diluar Islam riba. Meskipun demikian, ada sistem bunga yang di-
pun memandang serius persoalan ini. Karenanya terhadap kembangkan oleh bank konvensional yang sifatnya
masalah riba dan bunga dapat dirunut mundur hingga lebih menguntungkan kedua belah pihak tidak mengandung
dari dua ribu tahun silam. Masalah riba dan bunga telah unsur kezaliman di dalamnya.
menjadi bahan bahasan kalangan yahudi, yunani, demikian
juga Romawi, Kalangan Kristen dari masa ke masa juga
mempunyai pendangan tersendiri menegenai riba dan bunga. E. ANALISAIS TENTANG RUMUSAN HUKUM
BUNGA BANK
1. Konsep Bunga di kalangan Yunani dan Romawi. Berdasarkan Ijtihad penulis, melalui penulusuran ayat-ayat
al-Qur’an dan hadits tentang riba, dan gejala pembungaan
Pada masa Yunani, sekitar abad VI sebelum Masehi uang yang terjadi dimasyarakat dan sisten bunga yang
hingga I Masehi, telah terdapat beberapa jenis bunga.17 dikembangkan oleh bank konvensional dan swasta, maka
Besarnya bunga tessebut bervariasi bergantung kepada penulis secara tegas menyatakan:
kegunaannya. Secara umum, nilai bunga tersebut di-
kategorikan sebagai berikut. 1. Bunga dan riba, memiliki karakteristik yang sama,
Sehingga bunga dan riba adalah haram hukum-
nya, berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an dan hadis,
16
Lihat Muhammad, Lembaga-lembaga Keuangan Umat kontemporer (Cet. karena mengandung unsur kezaliman, garar, batil
I; Yogyakarta: UII Press, 2000), h. 154.
17
Lihat Muhammad Syafi’i Antonio, op. cit., h. 43.
dan penipuan. Ulama sepakat tentang keharaman
|114 131|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Sistem Bunga Dalam Bisnis Modern
|130 115|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Sistem Bunga Dalam Bisnis Modern
filsafat tersebut mengutuk orang-orang romawi yang umum, ayat ini menunjukkan bahwa kriteria berlipat
mempraktikkan pengambilan bunga. ganda bukanlah merupakan syarat dari terjadinya riba
Plato mengecam sistem bunga berdasarkan dua (jikalau bunga berlipat ganda maka riba, tetapi jikalau
alasan; pertama, bunga menyebabkan perpecahan dan kecil bukan riba), tetapi ini merupakan sifat umum dari
perasaan tidak puas dalam masyarakat. Kedua, bunga praktik pembungaan uang pada saat itu.31
merupakan alat golongan kaya untuk mengeskploitasi
golongan miskin. Adapu Aristoteles dalam menyatakan D. METODOLOGI (WAJHU ISTIDLAL)
keberatannyamengemukakan bahwa fungsi uang adalah
sebagai alat tukar atau medium of exchange. Ditegaskannya Adapun metode atau wajhu al-Istidlal yang penulis gunakan
bahwa uang bukan sebagai uang yang berasal dari uang yang dalam menentukan rumusan hukum tentang sistem bunga
keberadaannya dari sesuatu yang belum tentu pasti terjadi.18 dalam bisnis modern adalah metode bayan dan metode
tahlili; menjelaskan ayat dengan ayat atau mengemukakan
Penolakan para ahli filsafat Romawi terhadap praktik pendapat para mufassir dalam kaitannya dengan ayat-
pengambilan bunga mempunyai alasan yang kurang lebih ayat tentang riba, disamping itu menggunakan metode
sama dengan yang dikemukakan ahli filsafat yunani. tahlili dengan menqiyaskan suatu masalah yang sudah
Cicero memberi nasehat kepada anaknya agar menjauhi ada dasar hukumnya dengan masalah yang belum ada
dua pekerjaan, yakni, memungut cukai dan memberi dasar hukumnya, berdasarkan illat hukumnya.
pinjaman dengan bunga. Cato memberikan dua ilustrasi
untuk melukiskan perbedaan antara perniagaan dan Setelah memahami keterkaitan ayat riba dengan ayat-
memberi pinjaman. ayat sebelum dan sesudahnya, dapat dirumuskan bahwa
karakter riba dalam al-Qur’an adalah sebagai berikut:
a. Perniagaan adalah suatu pekerjaan yang mempunyai
resiko, sedangkan memberi pinjaman dengan bunga - Riba menjadikan pelakunya kesetanan, tidak dapat
adalah sesuatu yang tidak pantas. membedakan antara yang baik dan yang buruk,
seperti tidak dapat membedakan jual beli yang jelas
b. Dalam tradisi mereka terdapat perbandingan antara halal dengan riba yang haram.
seorang pencuri dan seorang pemakan bunga. Pencuri
akan didenda dua kali lipat, sedangkan pemakan - Riba merupakan transaksi utang piutang dengan
bunga akan didenda empat kali lipat. tambahan yang diperjanjikan di depan dengan
dampak zulm, ditandai dengan ‘lipat ganda.’
- Dari ayat-ayat al-Qur’an yang selalu menghadapkan
2. Konsep Bunga di kalangan Yahudi. riba dengan zakat, infaq dan sadaqah, diketahui bahwa
Orang-orang Yahudi dilarang mempraktikan pengambilan riba mempunyai watak menjauhkan persaudaraan
18
Ibid., h. 44-45. 31
Lihat M. Quraish Shihab, op. cit., h. 203-204.
|116 129|
Etika Reformasi Hukum
terjalin hubungan harmonis antar anggota masyarakat, bunga. Pelarangan ini banyak terdapat dalam kitab suci
serta terbina kerjasama dan tolong-menolong yang pada mereka, baik dalam old Testament (perjanjian lama)
gilirannya mengantar kepada kebahagiaan.30 maupun undang-undang Talmud.
Setelah larangan ini, Allah mengingatkan agar ber- Kitab Exodus (keluaran) pasal 22 ayat 25 menyatakan,
taqwa kepada-Nya yakni menghindari siksa-Nya, baik
“Jika engkau meminjamkan uang keada salah satu dari umat-
akibat melakukan riba, maupun bukan. Dan untuk
Ku orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau
diingat bahwa yang melanggar perintah ini atau yang
berlaku sebagai penagih utang terhadap dia; janganlah engkau
menghalalkan riba, maka ia terancam dengan ancaman
bebankan bunga uang terhadapnya.”
yang berat, yaitu api neraka yang disediakan untuk
orang-orang kafir. Kitab Levicitus (Imamat) pasal 25 ayat 36-37 me-
Dalam tafsir “Al-Kasysyaf” dikemukakan bahwa nyatakan,
imam Abu Hanifah apabila membaca ayat 130 di atas, “Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba darinya,
beliau berkata, “inilah ayat yang paling menakutkan melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu
dalam al-Qur’an, karena Allah mengancam orang-orang bisa hidup di antara-mu. Janganlah engkau memberi uangmu
beriman terjerumus ke dalam neraka yang disediakan kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah
Allah untuk orang-orang kafir. kauberikan dengan meminta riba.”
Memang, riba adalah kejahatan ekonomi yang ter-
besar. Riba adalah penindasan terhadap yang butuh. Kitab Deuteronomy (ulangan) pasal 23 ayat 19 me-
Penindasan dalam bidang ekonomi, dapat lebih besar dari nyatakan,
penindasan dalam bidang fisik. Ia adalah pembunuhan “Janganlah engkau membungakan kepada saudaramu, baik
sisi kemanusiaan manusia dan kehormatannya secara uang maupun bahan makanan, atau apa pun yang dapat
berkesinambungan. Tidak heran jika sekian banyak dibungakan. 19
ulama—antara lain Syeh Muhammad Abduh—yang
menilai kafir orang-orang yang melakukan praktik
riba—walaupun mengakuai keharamannya dan walau 3. Konsep Bunga di kalangan Kristen
ia mengucapkan kalimat syahadat dan secara formal Kitab perjanjian Baru tidak menyebutkan permasyalahan
melaksanakan shalat—adalah serupa dengan orang kafir ini secara jelas. Akan tetapi, sebagian kalangan Kristiani
yang terancam kekal di neraka. menganggap bahwa ayat yang terdapat dalam lukas 6:34-
Ayat ini turun pada tahun ke-3 Hijriah. Secara 35 sebagai ayat yang mengecam praktik pengambilan
bunga. Ayat tersebut menyatakan:
30
Lihat Sayyid Rasyid Rida, Tafsir al-Manar, Jilid III(Cet. II; Bairut: Dar
al-Ma’rifah, tt), h. 113. 19
Ibid., 43.
|128 117|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Sistem Bunga Dalam Bisnis Modern
“Dan, Jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang karena Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”.28
kamu berharap akan menerima sesuatu darinya, apakah jasamu?
Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang berdosa Ayat di atas dimulai dengan panggilan kepada
supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, orang-orang yang beriman, disusul dengan larangan
kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan memakan riba. Dimulainya demikan, memberi isyarat
pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu bahwa bukanlah sifat dan kelakuan orang yang beriman
akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Tuhan Yang maha memakan yakni mencari dan menggunakan uang yang
tinggi sebab Ia baik terhadap orang-orang yang jahad.” diperbolehkan dari praktek riba.
Riba atau kelebihan yang terlarang oleh ayat di atas,
Ketidaktegasan ayat tesebut mengakibatkan munculnya adalah yang sifatnya . Ad’afan adalah ber-
berbagai tanggapan dan tafsiran dari para pemuka agama lipat ganda. Memang demikan itulah kebiasaan yang
kristen tentang boleh tidaknya orang kristen mempraktikan terjadi dalam masyarakat jahiliyah.29 Jika seseorang
pengambilan bunga. Berbagai pandangan dikalangan tidak mampu membayar utangnya, ia ditawari atau
pemuka agama Kristen dapat dikelompokkan menjadi menawarkan penangguhan pembayaran, dan sebagai
tiga periode utama, yaitu pandangan para pendeta awal imbalan penangguhannya itu, ia—pada saatnya—ketika
kriten (abad I-XII) yang mengharamkan bunga, pandangan membayar hutangnya, membayarnya dengan berganda
para sarjana Kristen (abad XII-XVI) yang berkeinginan atau berlipat ganda.
agar bunga diperbolehkan, dan pandanngan para reformis
Kristen (abad XVI-tahun 1836) yang menyatakan agama Kata bukanlah syarat bagi larangan ini. Ia
Kriten menghalalkan bunga.20 bukan dalam arti jika penambahan akibat penundaan itu
sedikit, atau tidak berlipat ganda atau berganda makna riba
atau penambahan menjadi boleh. Kata ad’afan mudhafan
4. Konsep Bunga pada masa Rasulullah disini bukanlah syarat , tetapi sekedar mengambarkan
Kaum Ttsaqif, penduduk kota Thaif, telah membuat kenyataan yang berlaku ketika itu. Betapun, keputusan
suatu kesepakatan dengan Rasulullah saw. Bahwa akhir bagi yang melakukan transaksi hutang-piutang
semua utang mereka, demikian juga piutang (tagihan) adalah firman-Nya:”Bagimu pokok hartamu; kamu tidak
mereka, yang berdasarkan riba agar dibekukan dan menganiaya dan tidak pula dianiaya (QS. Al-Baqarah [2]:
dikembalikan hanya pokoknya saja. Setelah Fathul Makkah, 279). Memang boleh jadi sepintas diduga bahwa yang
Rasulullah menunjuk Itab bin Usaid sebagai Gebernur menghentikan praktek riba mengalami kerugian, tetapi
Mekah yang juga meliputi kawasan Thaif sebagai daerah dugaan itu tidak benar. Dengan meninggalkan riba akan
administrasinya. Bani Amr bin Umair bin Auf adalah orang
28
Departemen Agama RI, op. cit., h.97.
29
Lihat juga Sayyid Quthb, Fi Zilal al-Qur’an, Jilid. XXXI (Bairut: Dar
20
Ibid., h. 45-46. al-Turus al-Arabi, 1967), h 460.
|118 127|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Sistem Bunga Dalam Bisnis Modern
orang, atau karena mereka banyak melakukan upaya yang senantiasa meminjamkan uang secara riba kepada
penghalangan dari jalan Allah. bani Mughirah dan sejak zaman jahiliah Bani Mughirah
Pada ayat 161 Allah menyebut sebagian yang lain senantiasa membayarnya dengan tambahan riba. Setelah
dari rincian kezaliman yang dilakukan oleh Yahudi, yakni kedatangan Islam, mereka tetap memiliki kekayaan dan
bahwa pengharaman sebagian dari apa yang tadinya aset yang banyak. Datanglah Bani Amr untuk menagih
dihalalkan adalah juga disebabkan mereka memakan riba, utang dengan tambahan (riba) dari bani Mughirah seperti
yang merupakan sesuatu yang sangat tidak manusiawi sediakala – tetapi Bani Mughirah setelah masuk Islam,
padahal sesungguhnya mereka telah dilarang oleh Allah menolak untuk memberikan tambahan (riba) tersebut.
dari mengambilnya. Dengan demikian, mereka mengabung Dilaporkanlah masalah tersebut kepada Gebernur Itab bin
dua keburukan sekaligus, tidak manusiawi dan melanggar Usaid. Menanggapi masalah ini, Gebernur Itab langsung
perintah Allah, dan karena mereka memakan harta orang menulis surat kepada Rasulullah saw. Dan turunlah ayat di
dengan jalan yang batil seperti melalui penipuan, atau atas. Rasulullah saw. Lantas menulis surat balasan kepada
sogok-menyogok, dan lain-lain. Kami telah menyediakan gebernur Itab, ‘jika mereka ridha atas ketentuan Allah di
untuk orang-orang yang kafir di antara mereka siksa atas maka itu baik, tetapi jika mereka menolaknya maka
yang pedih yakni Ahl al-Kitab, di akhirat kelak.27 kumandangkanlah ultimatun perang kapada meraka.
Tahap ketiga, riba diharamkan dikaitkan kepada Pakar Tafsir Ibn Jabir at-Thabari meriwayatkan me-
suatu tambahan yang berlipat ganda. Para ahli tafsir lalui Ibn Zaid yang menerima informasi dari ayahnya,
berpendapat bahwa pengambilan bunga dengan tingkat bahwa riba pada masa Jahiliyah adalah pelipatgandaan
yang cukup tinggi merupakan fenomena yang banyak dan umur hewan. Seorang yang berhutang, bila tiba masa
dipraktikkan pada masa tersebut, Allah berfirman dalam pembayarannya, akan ditemui oleh debitor dan berkata
Q.S Ali Imran [3]: 130 kepadanya, ‘Bayarlah hutangmu atau engkau tambah
untukku jumlah hutangmu.” Maka apabila kreditor memiliki
sesuatu untuk pembayarannya, maka ia melunasinya, dan
bila tidak, dan hutangnya adalah seekor hewan yang lebih
tua usianya dari yang pernah dipinjamnya. Apabila yang
dipinjamnya berumur setahun dan telah memasuki tahun
Terjemahnya: kedua (binti makhādh), dijanjikannya membayar dengan
binti labun, yang berusia dua tahun dan memasuki tahun
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan
ketiga, demikan selanjutnya meningkat dan meningkat.
riba dengan berlipat ganda, dan bertaqwalah kamu kepada
Bila yang dipinjamnya uang, maka jika tidak mampu
membayar, ia melipatgandakannya hingga 1 kali lipat,
kemudian menjadi 2 kali lipat, selanjutnya empat kali
lipat, dan demikian terus berlipat ganda. Alhasil, riba
27
Lihat M. Quraish Shihab, op. cit., h. 627-628.
|126 119|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Sistem Bunga Dalam Bisnis Modern
26
Departemen Agama RI, op. cit., h.150.
|120 125|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Sistem Bunga Dalam Bisnis Modern
yang bersifat penambahan (ribawi). Sayyid Qutub C. PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP
menambahkan bahwa cara ini tidak haram sebagaimana BUNGA BANK
keharaman riba yang populer, tetapi bukan cara pe- Secara garis besar, riba dikelompokkan menjadi dua.
ngembangan harta yang suci dan terhormat. Allah men- Masing-masing adalah: 1) riba utang-piutang; 2) riba
jelaskan cara pengembangan harta yang sebenarnya pada jual-beli. Kelompok pertama terbagi dua: riba qardh dan
penggalan ayat selanjutnya yaitu: “Dan apa yang kamu riba jahiliyyah. Adapun kelompok kedua: riba fadhl dan
berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk riba nasi’ah.
mencapai wajah Allah, maka itulah orang-orang yang
melipatgandakan pahalanya, yakni memberinya tanpa a) Riba Qardh ( )
imbalan, tanpa menanti ganti dari manusia, tetapi demi Suatu mamfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang
karena Allah. Bukankah Allah swt yang melapangkan disyaratkan terhadap yang berutang (muqtaridh).
rezki dan mempersempitnya? Bukankah Dia yang meng- b) Riba Jahiliyyah ( )
anuhgrahkan dan menghalanginya.24 Utang dibayar lebih dari pokoknya karena sipeminjam
Al-Qur’an sering kali menggunakan kata yang tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang
secara harfiah berarti suci dan berkembang, untuk makna ditetapkan.21
yakni pemberian tidak wajib, sebagaimana meng- c) Riba Fadhl ( )
gunakan kata sedekah yang secara harfiah antara lain Pertukaran antara barang sejenis dengan kadar atau
berarti sesuatu yang benar, untuk pemberian wajib yaitu takaran yang berbeda, sedangkan barang yang di-
zakat, seperti dalam QS. At-Taubah [9]: 60. ini untuk pertukarkan itu termasuk dalam jenis barang
mengisyaratkan perlunya kebersihan dan kesucian jiwa ribawi.
ketika bersedekah, agar harta tersebut dapat berkembang.
d) Riba Nasi’ah ( )
Di sisi lain, ketika berzakat diperlukan kebenaran agar
ia diterima oleh Allah swt. 25 Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang
ribawi yang dipertukarkan dengan jenis barang ribawi
Tahap kedua, riba digambarkan sebagai sesuatu yang
lainnya. Riba dalam nasiah muncul karena adanya
buruk, Allah SWT mengancam akan memberi balasan
perbedaan, perubahan, atau tambahan antara yang
yang keras kepada orang Yahudi yang memakan riba.
diserahkan saat ini dan diserahkan kemudian.
Allah berfirman dalam Q.S. An-Nisa [4]: 160-161.
Larangan riba yang terdapat dalam al-Qur’an tidak
diturunkan sekaligus, melainkan diturunkan dalam empat
tahap.
Lihat ibid., h. 261. Lihat pada Ibn Kasir, Tafsir al-Qur’an al-‘Azim (Jil.
25 21
Lihat Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah; Dari Teori ke Praktik
III; Qahirah: Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyyah, 1952), h. 434.. (Cet. I; Jakarta: Gema Insani Press, 2001), h. 41.
|124 121|
Etika Reformasi Hukum Hukum Islam dan Reformasi Terhadap Sistem Bunga Dalam Bisnis Modern
Tahap pertama, menolak anggapan bahwa pinjaman ra, dan beberapa tābi’in yang menafsirkannya dalam arti
riba yang pada zahirnya seolah-olah menolong mereka hadiah yang diberikan seseorang dengan mengharapkan
yang memerlukan sebagai suatu perbuatan mendekati imbalan yang lebih.
atau taqarrub kepada Allah swt. dalam Q.S. Ar-Rūm Ada juga ulama yang memahaminya dalam arti riba
[30]: 39 Allah berfirman: dari segi hukum, yakni yang haram. Thahir Ibn Asyur
berpendapat demikian. Tim penyusun Tafsir al-Munkatab
juga demikian. Mereka menulis bahwa makna ayat di
atas adalah “harta yang kalian berikan kepada orang-
orang yang memakan riba dengan tujuan menambah
harta mereka, tidak suci di sisi Allah dan tidak akan
diberkati. Sedang sedekah yang kalian berikan dengan
tujuan mengharapkan ridha Allah, tanpa riya’ atau
mengharapkan imbalan, maka itulah orang-orang yang
memiliki kebaikan yang berlipat ganda.” 23
Terjemahnya:
Kalimat: secara harfiah berarti pada harta
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia manusia. Al-Biqā’I dan sekian banyak ulama lain me-
bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak bertambah mahaminya dalam arti harta sipemberi. Penggunaan
pada sisi Allah Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang redaksi tersebut untuk mengisyaratkan bahwa apa yang
kamu maksudkan untuk mencapai keridlaan Allah, maka (yang diperoleh oleh si pemberi dari kelebihan itu, terambil
berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan dari harta yang berada di tangan orang lain, sehingga
(pahalanya)”.22 sebenarnya harta itu bukanlah hartanya.
Kata dari segi bahasa berarti kelebihan. Ulama Sayyid Qutub menulis bahwa ketika itu ada sementara
berbeda pendapat tentang maksud kata ini, pada ayat di orang yang berusaha mengembangkan usahanya dengan
atas. Sementara ulama seperti pakar tafsir dan hukum, memberi hadiah-hadiah kepada orang-orang mampu
al-Qurthubi dan Ibn al-Arabi, demikan juga al-Biqāi, agar memperoleh imbalan yang lebih banyak. Maka
Ibn Katsir, Sayyid Qutub dan masih banyak yang lain ayat ini menjelaskan bahawa hal demikan bukanlah
–berpendapat- bahwa yang dimaksud ayat ini adalah riba cara pengembangan usaha yang sebenarnya, walaupun
yang halal. Ibn Katsīr menamainya riba mubah. Mereka redaksi ayat ini mencakup semua cara yang bertujuan
antara lain merujuk kepada sahabat nabi saw. Ibn Abbās mengembangkan harta dengan cara dan bentuk apapun
22
Lihat Depertemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: 23
Lihat M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbhah, Pesan, Kesan dan Keserasian
Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsir Al-Qur’an, 1987), h. 647. al-Qur’an (Cet. II; Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 587.
|122 123|