1.2 Permasalahan
PT. Lapindo Brantas yang kehilangan citra positif dikarenakan proyek yang
dilakukan oleh perusahaan tersebut mengalami kesalahan teknis saat melakukan pengeboran,
sehingga terjadi penyempuran lumpur panas didaerah Porong, Sidoardjo pada 26 Mei 2006.
Praktisi Public Relations dari PT. Lapindo Brantas mengklarifikasi kejadian itu
dengan cara mengusung beberapa ahli geologi. Ahli geologi menyatakan bahwa penyebab
dari menyemburnya lumpur panas lapindo ini bukan karena human error, melainkan bencana
alam. Namun, penelitian lain mengatakan bahwa ini adalah kesalahan yang sebabkan oleh
PT. Lapindo Brantas. Publik eskternal (masyarakat sekitar) melakukan ancaman yang men
datangi Istana Negara, Jakarta untuk meminta pertanggung jawaban berupa ganti rugi dengan
adanya kasus yang dikenal dengan Lumpur Lapindo.
Dari kasus tersebut, maka PR Lapindo Brantas dapat dinyatakan telah melanggar kode
etik profesi Public Relations, yaitu :