Pangan
sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik diolah maupun tidak
manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan
dan pengangguran dengan akses yang rendah terhadap pangan (b) kurangnya
konsumsi beras sebagai sumber energi utama (d) kurangnya kesadaran sistem
rumah tangga dan harga komoditas pangan) dan institusi sosial yang terlibat
penguasaan modal bukan tanah. Sebagai contoh, rumah tangga petani kecil atau buruh tani, karena
pendapatannya relatif kecil untuk konsumsi rumah
tangga hanya mampu membeli kebutuhan pokok saja, misalnya beras dan
transportasi, alat-alat hiburan dan masih mempunyai sisa untuk ditabung atau
dapat berupa tanah, traktor atau modal untuk usaha di luar usaha sektor
pangannya dengan harga yang lebih mahal per unit zat gizinya. Pada tingkat
diutamakan pada pangan yang padat energi yang berasal dari hidrat arang,
konsumsinya naik lebih lambat dari pada kenaikan pendapatan. Hukum Engel
merupakan suatu penemuan empiris yang konsisten sehingga beberapa ahli ekonomi telah menyatakan
proporsi pendapatan yang dibelanjakan untuk
konsumsi untuk bukan makanan. Orang desa dan orang kota berbeda dalam
hal besarnya pengeluaran. Pengeluaran rata-rata orang kota hampir selalu dua
(Dumairy, 1997).
(Marwanti, 2002).
3. Kemiskinan
mereka sebagai komunitas yang rawan pangan. Hal ini diperburuk dengan
krisis ekonomi sejak 1997 dan kenaikan harga minyak serta lonjakan harga
Kondisi ini diperkuat oleh data Susenas 2002, dimana 80% dari total
yang rawan pangan atau tidak tahan pangan karena tidak mengkonsumsi pangan yang cukup. Selain
karena daya beli yang rendah, pengetahuan
4. Ketahanan Pangan
tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata
indikator, antara lain : (1) tingkat kerusakan tanaman, ternak, dan perikanan,
(5) fluktuasi harga pangan utama yang umum dikonsumsi rumah tangga,
(7) keadaan konsumsi pangan seperti kebiasaan makan, kuantitas dan kualitas
pangan, dan (8) keadaan gizi masyarakat (Suhardjo dalam Rachman dan
Ariani, 2002).
tingkat nasional, tetapi juga sebagai kegagalan dari mata pencaharian untuk
menjamin akses pangan yang cukup pada level rumah tangga. Pada tahun
orang mempunyai akses yang sama, yang secara nutrisi mencukupi dalam
pangan yang cukup, mutu yang layak, aman, yang didasarkan pada
pangan masyarakat, juga merupakan pilar bagi eksistensi dan kedaulatan suatu bangsa. Oleh sebab itu,
seluruh komponen bangsa yaitu pemerintah dan