Anda di halaman 1dari 3

Geommetri lereng mencakup tinggi lereng dan sudut kemiringan lereng, lereng yang

terlalu tinggi akan mengakibatkan menjadi tidak mantap dan cenderung untuk lebih mudah
longsor dibanding dengan lereng yang tidak terlalu tinggi dan dengan jenis batuan penyusun
yang sama, demikian pula dengan sudut lereng, semakin besar sudut kemiringan lereng, maka
akan semakin tidak mantap.

Muka air tanah yang dangkal menjadikan lereng sebagian besar basah dan batuannya
mempunyai kandungan air yang tinggi, kondisi ini menjadikan kekuatan batuan menjadi rendah
dan batuan juga akan menerima tambahan beban air yang dikandung, sehingga menjadikan
lereng lebih mudah longsor.

Gaya Luar
Gaya luar ini berupa getaran-getaran yang berasal dari sumber yang berada didekat lereng
tersebut. Getaran ini misalnya ditimbulkan oleh peledakan, lalu-lintas kendaraan dan sebagainya.
Gaya luar ini sedikit banyak dapat mempengaruhi kemantapan suatu lereng.

Jenis-jenis longsoran.

Jenis atau bentuk longsoran tergantung pada jenis material penyusun dari suatu lereng
dan juga struktur geologi yang berkembang didaerah tersebut. Karena batuan dan tanah
mempunyai sifat yang berbeda, maka jenis longsorannya pun akan berbeda pula. Adapun jenis-
jenis dari longsoran yang umum dijumpai adalah sebagai berikut:

1. Longsoran Bidang.

Gambar 2.4 Longsoran Bidang

Bidang Bebas Bidang Gelincir

Gambar 2.5 Penampang Lereng dan bidang bebas longsoran bidang


Longsoran ini disebabkan karena adanya struktur geologi yang berkembang seperti kekar
(joint) ataupun patahan yang dapat merupakan bidang luncur.
Longsoran bidang dapat terjadi bila kondisi-kondisi seperti dibawah ini terpenuhi semua:
1. Jurus bidang luncur sejajar atau mendekati sejajar terhadap jurus bidang permukaan
lereng dengan perbedaan maksimal 200
2. Kemiringan bidang luncur harus lebih kecil dari kemiringan bidang permukaan lereng,
atau pada gambar adalah  > .
3. Kemiringan bidang luncur lebih besar dari sudut geser dalam atau  > .
4. Bidang bebas yang merupakan batas lateral dari masa batuan yang longsor

2. Longsoran Baji.

Gambar 2.6 Longsoran Baji

Sama halnya dengan longsoran bidang, longsoran baji ini juga diakibatkan oleh adanya
struktur geologi yang berkembang. Perbedaannya adalah adanya dua struktur geologi (dapat
sama jenis atau berbeda jenis dan dapat single ataupun set) yang berkembang dan saling
berpotongan.

Longsoran baji ini terjadi bila dua buah jurus bidang diskontinue berpotongan dan besar
sudut garis potong kedua bidang tersebut (i) lebih besar dari sudut geser dalam () dan lebih
kecil dari sudut kemiringan lereng (i).

3. Longsoran Guling.
Gambar 2.7 Longsoran Guling

Pada longsoran guling (toppling) imi struktur geologi yang berkembang adalah hampir
sama dengan yang berkembang pada longsoran bidang, perbedaanya adalah struktur yang
berkembang mempunyai kemiringan yang merupakan bidang lemahnya relatif tegak dan
berbentuk kolom.

4. Longsoran Busur.

Gambar 2.8 Longsoran Busur

Longsoran busur biasanya terjadi pada material tanah atau batuan lunak dengan struktur
kekar yang rapat. Bidang longsornya berbentuk busur

Anda mungkin juga menyukai