Anda di halaman 1dari 11

FISIKA DASAR

Aplikasi Hukum Newton pada Lift

Disusun Oleh :

Nauval Wildan Fachrezi


5211419043

Prodi Teknik Mesin


Universitas Negeri Semarang
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, taufik dan inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Penerapan Hukum Newton pada Lift” dengan tepat waktu
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Harapan saya semoga
makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi saya sendiri
dan juga untuk pembaca.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Makalah ini disusun agar pembaca karena saya ingin mengetahui


penerapan hukum Newton pada cara kerja lift. Adapun kendala dan masalah
ketika penulisan makalah tentang hokum Newton ini dikarenakan kami sebagai
penulis masih banyak kurangnya wawasan dan miskin ilmu yang kami miliki.

Apabila ada kesalahan atau kekurangan dalam penulisan saya minta maaf
karena kekurangan dari ilmu yang saya miliki, jika ada benarnya itu semua
datangnya dari Allah SWT Yang Maha Benar. Terimakasih semoga makalah
tentang penerapan hokum Newton ini bermanfaat bagi pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN

Fisika adalah salah satu disiplin akademik paling tua, mungkin yang tertua
melalui astronomi yang juga termasuk di dalamnya. Lebih dari dua milenia, fisika
menjadi bagian dari Ilmu Alam bersama dengan kimia, biologi, dan cabang
tertentu matematika, tetapi ketika munculnya revolusi ilmiah pada abad ke-17,
ilmu alam berkembang sebagai program penelitian sendiri. Fisika berkembang
dengan banyak spesialisasi bidang ilmu lain, seperti biofisika dan kimia kuantum,
dan batasan fisiknya tidak didefinisikan dengan jelas. Ilmu baru dalam fisika
terkadang digunakan untuk menjelaskan mekanisme dasar sains lainnya serta
membuka jalan area penelitian lainnya seperti matematika dan filsafat.

Fisika juga menyumbangkan kontribusi yang penting dalam


pengembangan teknologi yang berkembang dari pemikiran teoretis. Contohnya,
pemahaman lebih lanjut mengenai elektromagnetisme atau fisika nuklir
mengarahkan langsung pada pengembangan produk baru yang secara dramatis
membentuk masyarakat modern, seperti televisi, komputer, peralatan rumah
tangga, dan senjata nuklir; kemajuan termodinamika mengarah pada
pengembangan industrialisasi, dan kemajuan mekanika menginspirasi
pengembangan kalkulus.

TUJUAN :

1. Macam-macam hukum Newton

2. Penerapan hokum Newton pada lift


BAB II
PEMBAHASAN

Keadaan lift yang akan kita bahas terdiri atas enam kondisi gerak, yaitu lift diam,
lift bergerak ke atas atau ke bawah dengan kecepatan konstan, lift bergerak
dipercepat ke atas, lift bergerak diperlambat ke atas, lift bergerak turun dan tali lift
putus. Dan sedikit catatan disini adalah karena lift hanya bergerak naik-turun,
maka kita hanya meninjau komponen gaya vertikal saja. Oke, langsung saja kita
mulai.

#1 Lift Diam

Seorang anak berada di dalam lift yang diam seperti yang diilustrasikan pada
gambar di atas. Di dalam lift, gaya yang kita tinjau adalah gaya yang arahnya
vertikal sesuai dengan arah gerak lift yang juga vertikal. Pada lift yang berada
dalam kondisi diam berlaku Hukum I Newton dan dapat dituliskan dalam bentuk
persamaan sebagai berikut.

ΣF = 0

N–w=0

N = w ………. Pers. (1)

Karena gaya normal sama dengan berat, maka ketika kita berada di dalam lift
yang diam, kita tidak merasakan perubahan berat badan.

#2 Lift Begerak Dengan Kecepatan Konstan


Berdasarkan Hukum I Newton, benda yang bergerak dengan kecepatan tetap atau
konstan, resultan gayanya sama dengan nol (v = konstan, maka a = 0 sehingga ΣF
= 0). Karena tidak ada gaya lain yang mempengaruhi berat, maka kita tidak
merasakan perubahan berat badan. Jadi, berat badan kita di dalam lift yang
bergerak ke atas maupun ke bawah dengan kecepatan konstan, sama dengan berat
badan kita ketika diluar lift. Pada keadaan ini juga berlaku persamaan (1) N = w.

#3 Lift Bergerak Dipercepat ke Atas

Apa yang kalian rasakan saat berada di dalam lift yang bergerak dipercepat ke
atas? Saat lift bergerak vertikal ke atas dengan percepatan a, lantai lift juga
memberikan percepatan yang sama terhadap kita. Karena lift memiliki percepatan,
pada kasus ini berlaku Hukum II Newton sebagai berikut.

ΣF = ma

Sebagai acuan pada lift yang bergerak naik, gaya-gaya yang searah dengan arah gerak lift
(ditunjukkan pada arah v) diberi tanda positif dan yang berlawanan dengan arah gerak
lift diberi tanda negatif.
N – w = ma

N – mg = ma

N = ma + mg

N = m(a + g) ………. Pers. (2)

Dari persamaan (2) tersebut N > w, akibatnya badan kita terasa bertambah berat.

#4 Lift Bergerak Diperlambat ke Atas


Gambar di atas memperlihatkan seorang anak berada di dalam lift yang bergerak
ke atas dengan perlambatan –a. Sama halnya seperti lift yang bergerak ke atas
dengan percepatan a (dipercepat), pada lift yang bergerak ke atas dengan
perlambatan –a (diperlambat) juga berlaku Hukum II Newton hanya saja yang
membedakan adalah harga percepatannya.

ΣF = ma

N – w = m(–a)

N – mg = –ma

N = mg – ma

N = m(g – a) ………. Pers. (3)

#5 Lift Bergerak Dipercepat ke Bawah

Pada saat kita berada di dalam lift yang bergerak dipercepat ke atas, kita
merasakan badan kita bertambah berat. Lalu bagaimanakah jika kita berada di
dalam lift yang bergerak dipercepat ke bawah? Pada saat lift bergerak dipercepat
ke bawah, berlaku Hukum II Newton sebagai berikut.

ΣF = ma

Sebagai acuan pada lift yang bergerak turun, gaya-gaya yang searah dengan arah
gerak lift diberi tanda positif dan yang berlawanan dengan arah gerak lift diberi
tanda negatif.

w – N = ma

mg – N = ma

N = mg – ma

N = m(g – a) ………. Pers. (4)


Jika kita bandingkan, ternyata rumus gaya normal pada lift yang bergerak
diperlambat ke atas itu sama dengan rumus gaya normal pada lift yang bergerak
dipercepat ke bawah, persamaan (3) = persamaan (4). Dari persamaan (4)
menunjukkan bahwa N < w, sehingga ketika kita berada di dalam lift yang
bergerak dipercepat ke bawah, badan kita akan terasa menjadi lebih ringan.

#6 Tali Lift Putus

Tentu kita tidak ingin hal semacam ini terjadi, akan tetapi ini hanya sebuah
permisalan saja. Kita akan merasakan “seolah-olah” badan kita melayang dan
tidak memiliki berat sama sekali. Lalu bagaimanakah Hukum Newton
menjelaskan peristiwa ini?

Apabila tali lift putus, berarti lift dan orang di dalamnya mengalami gerak jatuh
bebas. Pada gerak jatuh bebas, benda akan mengalami percepatan sebesar
percepatan gravitasi bumi. Berdasarkan Hukum II Newton maka:

ΣF = ma

w – N = ma

mg – N = ma

N = mg – ma

N = m(g – a)

Pada gerak jatuh bebas a = g, sehingga

N = m(g – g)

N = m(0)

N=0

Karena N = 0, maka kita merasa “seolah-olah” kehilangan berat badan kita.


Catatan Penting:

Berdasarkan Hukum III Newton, gaya normal yang yang dikerjakan alas lift
terhadap kaki penumpang lift sama dengan gaya tekan kaki penumpang pada alas
lift. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, gaya normal juga berperan sebagai
gaya tekan kaki pada alas atau lantai lift.
BAB III
PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi penerapan hokum Newton
yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. 2015. “FISIKA” https://rumus.co.id/penulisan-daftar-pustaka/


Diakses pada 28 Oktober 2019 pukul 18.30

MIPA, Supervisor Blog. 2017 “Hukum Newton pada Gerak Benda di Dalam Lift,
Contoh Soal dan Pembahasan” https://www.fisikabc.com/2017/08/gerak-benda-
di-dalam-lift.html
Diakses pada 28 Oktober 2019 pukul 19.00

Anda mungkin juga menyukai