Anda di halaman 1dari 1

Budidaya ikan kerapu

Ikan Kerapu atau Epinephelus sp. merupakan ikan yang hidupnya soliter dan
pemakan ikan kecil dan krustase dan juga memiliki nilai jual yang tinggi di pasar
Domestik maupun pasar internasional. Jenis ikan kerapu yang sering
dibudidayakan antara lain ikan kerapu lumpur, kerapu bebek, kerapu macan,
kerapu Malabar, kerapu sunu, dan kerapu totol. Ikan kerapu hidup di laut daerah
tropic dan sub tropik. Ikan kerapu memiliki sifat yang menguntungkan bagi usaha
marikultur, kafena pertumbuhannya cepat dan dapat diproduksi secara secara
massal untuk memenuhi permintaan pasar ikan kerapu (Paruntu, Carolus Paulus
2015). Menurut Desti et al 2018, ikan kerapu dapat dibudidayakan apabila
kedalaman optimal perairan kisaran 15-25m, oksigen terlarut > 5 mg/L, suhu
perairan berkisar 28-32 ̊C, salinitas 30-34 ppt, kecepatan arus yang baik untuk
pembesaran ikan kerapu antara 20-50 m/s, konsentrasi nitrat yang dibutuhkan
untuk budidaya laut adalah berkisar antara 0,9–3,2 mg/L serta pH yang baik untuk
budidaya ikan kerapu berkisar antara 6,5-9,0. Ikan kerapu dapat dibudidayakan
dengan KJA (Keramba Jaring Apung). Ciri benih ikan kerapu yang berkualitas
adalah mempunyai berat 2-3 ons per ekornya, tidak terkena penyakit, sisik ikan
berwarna cerah dan tidak cacat. Sebelum menebarkan benih ikan kerapu,
sebaiknya dilakukan pengadaptasian terlebih dahulu untuk menghindari kematian
benih secara massal akibat stress. Waktu ideal penebaran benih adalah saat cuaca
sedang sejuk, di pagi atau di sore hari dan pastikan suhu air antara ± 30 ̊C. Untuk
pakan benih dapat berupa pelet, setelah 2-4 hari setelah penebaran pelet dapat
dikombinasikan dengan potongan-potongan ikan atau ikan rucah yang diberikan
pada pagi dan sore hari. Ukuran ideal ikan kerapuyang siap dipanen adalah 0,5-
1,0 kg ataupun bias tergantung permintaan pasar dan untuk waktu pemanenan
ikan kerapu sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari
stress pada ikan. Untuk masa pasca panen perlu diperhatikan proses distribusi dari
tempat budidaya hingga ke tanggan konsumen atau ke pedagang-pedangan ikan
segar. Agar kualitas ikan tidak turun maka harus dijaga kesegarannya dengan cara
selama proses penggangkutan menggunakan drum plastic yang diisi air laut
sebanyak 2/3 drum dan dengan kepadatan ikan 50 ekor/drum. Pada budidaya ikan
kerapu dapat ditemukan beberapa kendala seperti keterbatasan benih dan
kegagaglan panen yang dapat disebabkan oleh beberapa factor seperti hama,
penyakit bencana alam serta anacam pencurian.

Budidaya udang vaname

Anda mungkin juga menyukai